Teknologi Digital Untuk Perkuat Layanan Posyandu Keluarga

Penyediaan lokasi maupun sosialisasi pelayanan apa saja yang diperoleh dalam Posyandu Keluarga bagi warganya, harus tersampaikan dengan baik

Mataram.lombokjournal.com — Dukungan teknologi berupa sebuah Sistem Informasi Posyandu (SIP) berbasis laman daring, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), untuk pengembangan kegiatan Posyandu Keluarga dalam program revitalisasi Posyandu yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB.

Situs ini digunakan tidak saja sebagai pelaporan rutin administrasi Posyandu, tapi juga menjelma sebagai bank data.

Menu yang tersedia dalam aplikasi SIP diharapkan dapat mencakup seluruh kebutuhan. Baik bagi masyarakat maupun pengambil kebijakan bidang kesehatan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi, S.Sos.MH mengungkapkan, pihaknya kini tengah menuntaskan pembangunan sebuah sistem informasi. Tujuannya memudahkan dan mengakomodir seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses layanan maupun pengembangan kegiatan di posyandu keluarga.

Ia menjelaskan, dalam aplikasi tersebut, tidak hanya untuk pelaporan. Di dalamnya terdapat 4  model data dan informasi tentang program kegiatan posyandu.

Pertama, Posyandu KIA di antaranya mencakup Bina keluarga balita (BKB), kelas stunting, kelas ibu hamil dan lain-lain. Kedua, Posbindu yaitu mencakup zero waste, kebencanaan dan deteksi dini.

Ketiga, Posyandu lansia mencakup pelayanan kesehatan dan deteksi dini.  Keempat, Posyandu Remaja mencakup PUP (pendewasaan Usia Perkawinan), bahaya narkoba dan berbagai permasalahan remaja lainnya.

Panca Yuniati, Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan NTB dalam Pertemuan Sosialisasi Posyandu Keluarga Tingkat Provinsi di Mataram (Senin, 21/10) menjelaskan,  beberapa hal terkait pembangunan Posyandu Keluarga, tengah disiapkan.

Termasuk dukungan teknologi informasi, tegasnya.

Menurutnya, ada 4 strata posyandu di NTB saat ini. Berdasarkan Data hingga Juli 2019 Jumlah posyandu di seluruh Kabupaten/Kota se- NTB sebanyak 7.286.

Dari jumlah itu, kata bu Panca sapaan akrabnya, jika dikaitkan dengan  4 strata posyandu tersebut di atas, maka  Posyandu Pratama sebanyak 215 (4,4 persen), Madya sebanyak 3.076 buah (42,2 persen); Purnama 3.421 (47,0 persen) dan Posyandu Mandiri sebanyak  471 (6,5 persen).

“Inilah yang harus disiapkan dan diinisiasi secara bertahap agar memenuhi persyaratan ditingkatkan menjadi posyandu keluarga”, ujarnya.

Pejabat Bidang Promosi Kesehatan (Promkes), Retno mengungkapkan, dari 3500 kader posyandu yang ada di NTB saat ini,  sebanyak 2500 kader telah memiliki sertifikat keahlian.

Program unggulan yang menyasar masyarakat di level keluarga, Posyandu sebagai layanan dasar kesehatan akan diperluas layanannya bagi anggota keluarga lain selain ibu, bayi dan balita.

Dengan demikian, perluasan layanan Posyandu membutuhkan  stakeholder lain sebagai penyedia layanan Posyandu dan tidak lagi dinas kesehatan semata.

Layanan lain yang bersifat lintas sektoral diharapkan ikut menunjang berjalannya Posyandu Keluarga. Didalamnya ada BKKBN, PKK, DPMPD, DIKBUD, Kemenag, program PKH maupun program Dinas Kesehatan yang telah berjalan namun belum sepenuhnya terintegrasi dalam Posyandu Keluarga seperti Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu).

Koordinasi dan sosialisasi ini diharapkan  menjadi kerjasama antar lembaga yang mengurusi warga desa.

Di BKKBN ada sebanyak 400 penyuluh KB lapangan dan Pokja kampung KB yang dapat membantu. Ada pula 1.17480 data penerima PKH Kesehatan dengan 998 pendamping yang dapat bersinergi dengan program Posyandu Keluarga.

Hal lain adalah peran pemerintah desa yang telah menandatangani nota kerjasama dengan pemerintah provinsi untuk mendukung program Posyandu Keluarga.

Dari sisi anggaran – dari dana desa, masalah teknis lain semisal kader dan penyediaan lokasi maupun sosialisasi pelayanan apa saja yang diperoleh dalam Posyandu Keluarga bagi warganya, harus tersampaikan dengan baik.

AYA




Koko Olimpiade 2019,  Diapresiasi Karena Ada Kegiatan Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak

Hj. Niken mengapresiasi peran Nestle yang berkampanye mengajak anak terbiasa untuk sarapan dengan gizi seimbang dan bernutrisi sebelum aktivitas di sekolah

Hj Niken (kanan)

MATARAM.lombokjournal.com —  Hj. Niken sangat mengapresiasi agenda Koko Olimpiade 2019. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu, lomba menggambar dan mewarnai yang melibatkan anak-anak usia  6 – 12 tahun.

Menurutnya kegiatan seperti ini sangat baik untuk tumbuh kembang anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc  menyampaikan apresiasinya itu saat membuka kegiatan Koko Olimpiade 2019 yang berlangsung di Gelanggang Pemuda Mataram, Minggu (20/10) 2019.

“Acara kali ini mungkin kelihatan biasa, tapi itu adalah sebuah proses yang penting yang harus dilakukan, karena itu semua bagian dari tumbuh dan kembang anak, untuk menjadi anak yang hebat di masa yang akan datang,” kata Hj. Niken.

Terselenggaranya giatan ini katanya untuk memupuk bakat dan kreativitas anak.

Dalam kesempatan itu, Hj. Niken mengapresiasi peran Nestle yang berkampanye mengajak anak terbiasa untuk sarapan dengan gizi seimbang dan bernutrisi sebelum aktivitas di sekolah.

“Jangan  lupa sarapan di pagi hari sebelum keluar rumah, karena sarapan amat penting dan dibutuhkan oleh kesehatan tubuh kita,” tutur Hj.Niken.

Pada kesempatannya juga, ia menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada para orang tua yang telah meluangkan waktu mengantar dan menemani anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan ini. Sehingga moment ini, nantinya akan tersimpan di dalam ingatan anak.

“Hal terpenting dari moment ini, bukan tentang menang atau kalah, melainkan proses anak-anak dalam menuangkan pemikiran serta ide-idenya ke dalam sebuah gambar sehingga kelak mereka akan tumbuh lebih percaya diri lagi,” katanya.

AYA

 

 

 




Ketua TP.PKK NTB Atensi Masalah Kesehatan Mental 

Hj. Niken diminta menjadi Keynote Speaker dalam acara seminar Psikologi Klinis yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang

MATARAM.lombokjournal.com —  Masalah  gangguan mental menjadi kekhawatiran bersama, karena dampak dari gangguan ini tidak hanya bagi diri sendiri, namun berdampak bagi orang lain.

“Kita perlu khawatir, karena kondisi mental tidak hanya berdampak pada si penderita, tapi juga orang yang berada di sekitarnya,” kata Ketua TP. PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc .

Hal itu diungkapkannya waktu menerima audiensi Ikatan Psikolog Klinis (IPK)  Indonesia, terkait kasus kesehatan mental anak dan remaja di NTB Rabu (16/10) 2019 sore, di Pendopo Gubernur NTB.

Audiensi ini membahas permasalahan remaja yang membutuhkan pengayoman dalam segi psikologi dan kerohanian.

Ketua Hj. Niken juga menyarankan untuk menggandeng para pakar psikologi di NTB dan melibatkan mahasiswa lulusan ilmu psikologi untuk terjun langsung sampai ke desa-desa, untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Ikatan Psikolog Klinis Indonesia meminta kesediaan Hj. Niken untuk menjadi Keynote Speaker dalam acara seminar Psikologi Klinis yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang.

Sri Helmi Hayati, selaku koordinator seminar menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi, kepada remaja akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menjadi wadah bagi para remaja yang memiliki gangguan psikologis.

“Seminar ini akan memberikan informasi kepada remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan bagaiamana cara menjaganya,” ungkap Sri Helmi Hayati.

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sebatas seminar lalu selesai, namun pihaknya akan terus mem-follow up.  Bahkan membentuk tim koordinasi, baik di tingkat kabupaten sampai dengan desa.

”Sehingga para remaja setidaknya mengetahui tujuan mereka saat mereka memiliki masalah,” kata Sri.

AYA/HmsNTB

 




Kaum Perempuan Diajak Sukseskan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Banyak masyarakat yang tinggal di lingkungan yang tidak bersih dan fasilitas sanitasinyapun kurang memadai

MATARARAM.lombokjournal.com —  Kaum perempuan dan para kader PKK di NTB diajak aktif dan terlibat langsung dalam mensukseskan program Sanitasi Total berbasis masyarakat (STBM), program yang memiliki hubungan erat mewujudkan masyarakat sehat dan generasi cerdas

Ketua TP.PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M. Sc, menyampaikan ajakan itu karena peran dan potensi perempuan di NTB, jumlahnya sangatlah besar.

Dari total penduduk NTB yang mencapai 5,6  juta jiwa lebih, keberadaan perempuan usia produktif 14 – 24 tahun jumlahnya mendominasi.

“Ini merupakan potensi yang perlu diberi ruang dan diberdayakan secara optimalkan,” ungkap Hj. Niken, Rabu (16/10) 2019 di hotel Green Legi Mataram.

Hj Niken mengatakannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Workshop  Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama Yayasan Plan International Indonesia,

Dikatakannya, dalam praktek kehidupan sehari-hari kaum ibu dan perempuan pada umumnya menjadi pemeran kunci mewujudkan lingkungan rumah tangga yang bersih dan sehat.

Bahkan pada program Dasa Darma PKK melalui kader-kadernya, kini terus mengkampayekan Gerakan hidup sehat, termasuk kebersihan lingkungan dan sanitasi.

“ Ini program rutin ibu-ibu PKK, insya Allah akan dapat mengubah perilaku masyarakat kita menuju perilaku yang bersih dan sehat,” jelasnya.

Ia menyadari tantangannya tidaklah kecil. Sebab masih banyak masyarakat yang tinggal di lingkungan yang tidak bersih dan fasilitas sanitasinyapun kurang memadai. Misalnya tidak ada air bersih dan tidak ada jamban. Kondisi itu ditambah lagi dengan ketidaktahuan mereka bagaimana menjaga kesehatan, ujarnya.

Karena itu sentuhan edukasi menurutnya perlu terus digiatkan melalui berbagai pola dan pendekatan agar tumbuh kesadaran dan pemahaman yang memadai tentang Gerakan hidup bersih dan sehat.

“Ini tantangan dan tugas kita ke depan untuk terus mengkampanyekan hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.

Niken mendorong peran kepemimpinan perempuan meningkatatkan akses sanitasi di masyarakat. Ia juga mengajak Tim PKK yang ada di wilayah dampingan project YPII untuk memimpin gerakan peningkatan sanitasi di tingkat desa melalui strategi penguatan pengasuhan berbasis keluarga.

Keterlibatan aktif perempuan dalam kegiatan sanitasi diharapkannya dapat meningkatkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan STBM di Provinsi NTB.

Ketidakadilan gender

Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur dan Lingkungan,Deputi Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra. Lieska Prasetya, M. Sc menjelaskan, masih ada kesenjangan yang menimbulkan ketidakadilan gender dalam masyarakat.

Ketidakadilan gender itu sendiri merupakan sistem dan struktur yang mengakibatkan salah satu gender, apakah itu perempuan ataupun laki-laki, termasuk yang disabilitas dan lansia menjadi korban.

Wujud Ketidakadilan gender itu menurutnya beragam. Di antaranya marginalisasi atau peminggiran hak-hak, dimana hak salah satu gender terabaikan karena kepentingan gender yang lain ataupun karena kepentingan politis yang lebih besar.

Maka Pengarusutamaan gender (puG) Merupakan solusi dan strategi  mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan.

Pengintegrasian perspektif gender tersebut, dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Sedangkan Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali Sp.KO mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama kepada para pemangku kepentingan sehingga dapat menciptakan sinergi untuk mencapai kesetaraan gender dan inklusi dalam pelaksanakaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

“Lebih jauh lagi ia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 2016 pasal 74 bahwa Pemerintah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas terhadap pelayanan air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Pembangunan kesehatan yang inklusif tidak hanya berdasarkan kriteria ketimpangan wilayah akan tetapi bahwa kesehatan dipastikan bisa diakses baik oleh semua masyarakat termasuk diantaranya adalah penyandang disabilitas,” katanya.

AYA/HmsNTB




IWAPI NTB Ajak Kaum Perempuan Berusaha & Mandiri

Harus Mandiri, Baiq Diyah Ganefi: macak cih beli bedak harus nunggu suami!

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua Ikatan Wanita Pangusaha Indonesia (IWAPI) NTB Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi, SH., mengajak kaum perempuan yang memiliki usaha baik UMKM level pemula, atau usaha menengah dan mandiri untuk bergabung mengembangkan usahanya di IWAPI.

“IWAPI merupakan wadah bagi perempuan/ ibu-ibu yang ingin mengembangkan usahanya, ibu

rumah tangga yang punya ketrampilan segera bergabung ya,” ajaknya di Mataram, Rabu (16/10) 2019.

Saat ini IWAPI telah memiliki kedai “69” untuk membantu menampung produk ibu-ibu rumah tangga seperti produk makanan dan minuman yang dijual kembali dengan harga terjangkau.

“Kedai 69 merupakan wadah bagi UMKM binaan IWAPI, sebanyak 27 orang ibu-ibu telah menjadi pemasok makanan, kopi, beras dll, kami menunggu siapa saja kaum perempuan yang punya produk untuk dibantu pemasarannya di kedai ini,” imbuhnya.

Senator dua periode ini selalu memotivasi pengurus dan anggotanya untuk terus berwirausaha  mengikuti kebutuhan zaman.

Apalagi di era digitalisasi ini berwirausaha sangat mudah, hanya dengan modal Handphone usaha bisa dilakukan drumah.

“Manfaatkan tekhnologi dong, saya selalu bilang sama pengurus dan anggota bahwa perempuan harus bekerja, perempuan harus berpenghasilan dan Mandiri, macak cih mau beli bedak nunggu dikasi uang sama suami,” ledeknya.

Ia menegaskan perempuan harus membantu ekonomi keluarga sebab sekarang semua serba mahal, pendidikan, sandang, papan, pangan.

“Jadi melalui IWAPI insyallah yang tadinya jualan kue hanya 50 buah sehari sekarang bisa 100 lebih, bayangkan keuntungan bisa berapa itu ken banyak dan sangat membantu mereka, malah saya yakin kalau semua rajin berusaha walaupun niat awalnya sampingan lambat laun bisa jadi usaha tetap dan bisa menjadi besar,” katanya.

Sebagai ketua organisasi, Baiq Diyah memastikan organisasi yang dipimpinnya harus tetap berinovasi agar para perempuan semangat dalam berniaga.

Sebelumnya, IWAPI NTB Telah banyak memberikan pelatihan keterampilan dibidang penjualan bahkan beberapa waktu lalu IWAPI telah menggelar pelatihan IT meliputi cara mempromosikan produk lewat media sosial seperti fesbuk dan pelatihan laju digital.

“Bagi yang belum memiliki keterampilan namun punya bakat dan minat serta niat merubah ekonomi keluarga kami tetap menerima jika ingin bergabung dengan IWAPI,” pungkas wanita hebat NTB yang dikenal dengan sebutan BDRG ini.

AYA




KPID Beri Panggung Dekranasda NTB, Promosikan Produk Budaya & Kerajinan

Momen mengenalkan dan memasarkan produk-produk kerajinan rakyat di pasar nasional maupun internasional dengan menggunakan media  penyiaran

MATARAM.kombokjournal.com — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB akan menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) NTB untuk mengenalkan berbagai produk budaya dan kerajinan rakyat NTB, pada  rangkaian kegiatan perayaan dan menyambut malam puncak penganugerahan lembaga penyiaran NTB, bertajuk siaran sehat untuk NTB Gemilang, yang akan digelar  7 November 2019.

Keikutsertaan Dekranasda NTB dalam ajang bergengsi KPID NTB tersebut, untuk mendorong Lembaga-lembaga penyiaran publik, baik TV maupun Radio agar aktif menyuguhkan kontens lokal. Terutama berbagai produk budaya dan kerajinan rakyat NTB yang kaya dan beragam.

Salah satunya, dalam puncak acara penganugrahan tersebut, Dekranasda NTB, akan mengisi acara fashion show yang menampilkan karya-karya terbaik para desainer menggunakan pakaian berbahan kain tenun khas NTB.

Ketua KPID NTB, Yusron Saudi, S.T. M.Pd. beserta  jajarannya usai menggelar pertemuan silaturahmi dengan Ketua Deskranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj. Putu Selly di Galeri Kriya Deskranasda NTB Mataram, Selasa sore (8/10-2019) menjelaskan keiutsertaan Dekranasda.

Keikutsertaan Dekranasda dalam AJANG penganugerahan KPID NTB ini  adalah momen mengenalkan dan memasarkan produk-produk kerajinan rakyat di pasar nasional maupun internasional dengan menggunakan media  penyiaran, khususnya media TV berjaringan (SSJ).

“Diharapkan dengan keikutsertaan semua media masa di daerah pada ajang ini termasuk KPI Pusat, akan dapat membantu mempromosikan  kerajinan kita di seluruh Indonesia,” jelas Yusron Saudi.

Menurutnya, Antusiasme  pengelola media TV dan radio cukup besar untuk menyuguhkan kontens budaya dan kerajinan lokal ini.

TVRI NTB sendiri bahkan membuat acara khusus mengenai kelokalan di daerah, ujarnya.

Demikian juga, SCTV yang memuat siaran lokal juga tak mau ketinggalan sama-sama menggaungkan daerah kita, tandas Yusron.

Ketua Dekranasda yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken menyambut baik dan berterima kasih atas dukungan kerja sama kemitraan dari KPID dan seluruh lembaga penyiaran publik yang  bersiaran di NTB.

Istri Gubernur Dr. Zulkieflimansyah itu juga berjanji akan memfasilitasi dan menyiapkan narasumber bagi media yang hendak meliput mengenai kerajinan tradisional di seluruh Wilayah NTB.

Ia menyebut dukungan tersebut sebagai bentuk  komitmen lembaga penyiaran dalam memenuhi undang-undang penyiaran dalam hal isi siaran yang berkualitas.

Terutama dalam hal memenuhi sepuluh persen konten lokal.

Terlebih dalam kegiatan malam anugerah penyiaran itu,  sebanyak 67 lembaga penyiaran (Tv dan Radio) lokal akan diundang dan berpartisipasi pada gelaran  tersebut.

AYA/HmsNTB




Penghargaan Pembina Dekranasda Terbaik Untuk Hj Niken

Empat kriya binaan Dekranasda NTB juga mendapatkan penghargaan sebagai karya kriya unggulan pada acara Dekranas Award

MATARAM.lombokjournal.com —  Penghargaan Pembina Dekranasda Terbaik se-Indonesia Tahun 2019 diraih Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, selaku Ketua Dekranasda NTB

Dekranasda NTB dipandang mampu bekerjasama dengan baik dengan kabupaten kota se-NTB.

Tak hanya itu, Hj. Niken juga dinilai mampu mengembangkan produk unggulan di NTB yang berbasis budaya dan kekayaan lokal, serta berdaya saing di kancah Nasional hingga Mancanegara.

Hj. Niken mendapatkannya di tahun pertama sebagai Ketua Dekranasda NTB. Penghargaan langsung diserahkan oleh Ketua Umum Dekranasda, Hj. Mufidah Jusuf Kalla saat pembukaan pameran Kriyanusa Dekranasda 2019 di Balai Kartini Jakarta, Rabu (11/09) 2019.

“Alhamdulillah, penghargaan ini diraih atas kerjasama Dekranasda Provinsi NTB dan Dekranasda 10 kabupaten kota di NTB. Saya dedikasikan juga untuk para perajin di NTB atas karya-karyanya yang sangat baik dan berkualitas,” ungkap Hj. Niken.

Hj. Niken berharap, semoga prestasi yang telah diraih makin meningkatkan semangat semua pihak untuk berkarya.

“Semakin kreatif dan semakin percaya diri untuk berdaya saing global,” tuturnya.

Selain penghargaan yang diterima Ketua Umum Dekranasda NTB, empat kriya binaan Dekranasda NTB juga mendapatkan penghargaan sebagai karya kriya unggulan pada acara Dekranas Award.

Karya tersebut antara lain adalah tas ransel wanita kategori serat alam karya desainer Amrul Hadi dari Ermina.

Untuk kategori material asli alami lain, NTB mampu meraih tiga penghargaan melalui produk mutiara yakni, piring kue (motif daun kates) dari Lamops Craft Works karya Desainer Efdalius Ruswand.

Dua lainnya diborong Riana Melia dari Lombok NTB Pearls dengan karyanya bros Daun kates dan bros liontin pipa daun anggur.

Hadir dalam acara tersebut Ibu Iriana Joko Widodo beserta istri para Menteri Kabinet Kerja.

AYA/HmsNTB

 




Asisten III Buka Sosialisasi Pos Perlindungan Perempuan di Lombok Utara

Pos pengaduan diarahkan pada edukasi kritis terhadap dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak

lombokjournal —

TANJUNG  ;   Dinas Sosial, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Utara (KLU)  melaunching dan sosialisasi Pos Perlindungan Perempuan tahun 2019.

Pelaksanaan sosialisasi sebagai kepedulian dan perhatian terhadap penanganan korban kekerasan dalam rumah tangga, khususnya di Kabupaten Lombok Utara tersebut itu, dibuka Asisten III Setda KLU, Ir. H. Melta di Jenggala Tanjung (21/8).

Hadir pula Direktur Lembaga Pemberdayaan Sumber Daya Mitra (LPSDM NTB) H. Bahran Helmi, Camat Tanjung Syamsul Bahri, MM., beberapa Pimpinan OPD, Para Camat lingkup Pemda KLU dan Kelompok Sekolah Perempuan se-KLU.

Bupati Lombok Utara yang diwakili Asisten III Setda KLU Ir. H. Melta, menyambut baik pelaksanaan sosialisasi itu. dan diharapkannya penanganan korban kekerasan dapat membantu upaya perlindungan perempuan, terutama istri dan anak dari aneka bentuk kekerasan.

“Kekerasan dalam rumah tangga  bukan hanya urusan rumah tangga tetapi dapat dipidanakan,” UCAP h Melta.

Peserta yang mengikuti sosialisasi diharapkan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, dalam upaya penanganan korban kekerasan, dengan bekal pemahaman dan pengetahuan tentang upaya perlindungan perempuan dan anak terhadap tindak kekerasan.

Ditegaskan, agar masyarakat ikut berperan bersama pemerintah dalam upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan,  juga membentuk agen kader/perubahan dan transformasi budaya serta paradigma untuk meminimalisir adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Dengan demikian terbentuk keluarga dan masyarakat harmoni yang damai dan cinta sesama,” tandasnya.

Direktur Lembaga Pemberdayaan Sumber Daya Mitra (LPSDM NTB), H. Bahran Helmi menyampaikan, sekolah perempuan merupakan strategi terbaru dalam pemberdayaan perempuan dan anak-anak.

Adanya pos pengaduan diarahkan pada edukasi kritis terhadap dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

“Ada empat desa di Lombok Utara yang telah memiliki interaksi baik terhadap perlindungan kaum perempuan. Keempat desa desa tersebut mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah desa setempat. Diantaranya Desa Medana, Desa Sokong, Fesa Teniga dan Desa Sesait,” katanya.

Camat Tanjung Samsul Bahri, MM., memaparkan fungsi kecamatan sebagai tempat pengaduan masyarakat juga. Baik itu bagi kaum perempuan ataupun kaum laki-laki, ketika memiliki atau terjadi masalah.

Dikatakannya, bersyukur karena telah terbentuknya pos pengaduan sekolah perempuan pada berbagai desa di Kabupaten Lombok Utara ini, khususnya di Kecamatan Tanjung.

Kegiatan launching dan sosialisasi berlangsung dialogis dilanjutkan dengan diskusi.

msa/humaspro




IWAPI & UMKM di NTB Diminta Optimalkan Fasilitas IT

Saat ini, hampir semua proses dalam bisnis, mulai dari peningkatan kualitas produksi, pemasaran hasil produk dan memperluas koneksi, bisa dilakukan dalam genggaman

Penyerahan cindramata kepada Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah oleh Ketua Umum DPP IWAPI Ir. Dyah Anita Prihapsari MBA di dampingi Ketua DPD IWAPI NTB Hj. Baiq Diah Ratu Ganefi, usai membuka Musda IV DPD IWAPI NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Di Era revolusi industri 4.0, akan membawa pergerakan informasi dan transaksi yang cepat, bahkan bisa dilakukan dalam hitungan detik.

Hal ini menjadi kunci kemajuan dari sebuah bisnis. Bisnis skala kecil bisa tumbuh menjadi besar, berkat penggunaan Informasi Teknologi (IT).

Sebaliknya, tidak sedikit, perusahaan besar yang gulung tikar, akibat kalah dalam kompetisi bisnis, karena masih bersifat konvensional.

Mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi pada Perempuan Pengusaha dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di NTB, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) diminta mengoptimalkan fasilitas informasi teknologi (IT) digital.

Khususnya  dalam meningkatkan jaringan pemasaran bisnisnya di tingkat nasional dan internasional.

Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah emngungkapkan itu, saat membuka Musda IV DPD IWAPI NTB, di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Selasa (20/8),

Menurut Wagub, penggunaan IT menjadi kunci sukses utama dalam mengembangkan bisnis di era digital.

Saat ini, hampir semua proses dalam bisnis, mulai dari peningkatan kualitas produksi, pemasaran hasil produk dan memperluas koneksi, bisa dilakukan dalam genggaman,.

“itu semua berkat kemajuan dari informasi teknologi,” jelasnya.

Wagub berharap, keberadaan DPD IWAPI NTB, dapat menjadi lokomotif sekaligus mitra strategis pemerintah dalam membangun dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di NTB.

“IWAPI harus juga ambil bagian dalam melahirkan wirausaha-wirausaha muda NTB yang nantinya akan mampu menciptakan lapangan kerja baru yang akan berdampak terhadap bertambahnya lapangan kerja baru dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat NTB,” jelasnya.

Selain bidang bisnis, DPD IWAPI NTB juga diharapkan menjadi agen yang berperan aktif dalam mendukung suksesnya program-program kerja pemerintah saat ini. Seperti program Revitalisasi Posyandu sebagai kunci utama peningkatan kualitas kesehatan keluarga, mulai dari bayi hingga lanjut usia.

Selain program revitalisasi Posyandu, yang tidak kalah pentingnya dan akan menjadi kunci dari kemajuan ekonomi di NTB, partisipasi semua elemen dalam mensukseskan program Zero Waste. Ketika NTB sudah bersih akan menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah kita untuk dikunjungi orang, baik domestik maupun mancanegara.

“Kami yakin IWAPI adalah mitra strategis dalam mensukseskan program revitalisasi Posyandu dan Zero Waste di NTB,” kata wagub.

AYA/HmsNTB

 




Balai Kriya Dekranasda Diharapkan Kembangkan Kerajinan di NTB

Kantor Dekranasda yang baru diresmikan dapat sekaligus sebagai galeri untuk membantu pemasaran hasil produk para UKM Pengrajin dan dapat menunjang sektor pariwisata khususnya dalam penyediaan souvenir

MATARAM.lombokjournal.com —  Pembangunan Balai Kriya di Kantor Dekranasda disambut baik untuk menjalankan pembinaan dan pengembangan produk kerajinan di NTB.

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS), Hj. Mufidah Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi  kepada Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, saat meremikan dan penandatanganan prasasti oleh Ketua umum Dekranas, Rabu (14/8).

Saat persmian itu, Hj Mufidah didampingi Ketua Dekranasda Provinsi NTB, dan disaksikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah,

Pembangunan Balai Kriya itu membuktikan keseriusan Dekranasda NTB dalam menjalankan tugasnya.

“Kita ketahui bahwa industri kerajinan kriya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat hampir diseluruh pelosok tanah air tidak terkecuali di NTB yang memiliki potensi sangat besar,” jelasnya.

Hj. Mufidah mengatakan, persaingan regional maupun internasional sangat ketat, maka diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para UKM Pengrajin agar lebih giat lagi dan bersaing di pasaran.

Menyadari pengrajin yang skala usahanya kecil dan menengah memiliki keterbatasan dari segi pemasaran, permodalan, dan manajemen usaha.

“Maka diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk melakukan upaya pembinaan dan pengembangan usaha pengrajin dalam mengatasi berbagai kelemahan dan permasalahan dihadapi oleh pengrajin, ” harap Hj. Mufidah

Kantor Dekranasda yang baru diresmikan dapat sekaligus sebagai galeri untuk membantu pemasaran hasil produk para UKM Pengrajin dan dapat menunjang sektor pariwisata khususnya dalam penyediaan souvenir.

Serta memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan melalui website, dan semakin berperan dalam kemajuan bangsa melalui pengembangan dan pembinaan produk kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat.

“Dengan mengikuti trend pasar yang sedang berlaku dapat pula dengan membuka website yang telah dimiliki oleh Dekranasda. Tidak kalah pentingnya juga agar Dekranasda NTB memanfaatkan pemasaran online, baik secara mandiri atau melalui market place seperti buka lapak dan shopee dan lainnya,” katanya.

Beri inspirasi dan semangat baru

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zul menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih kepada Hj Mufidah Jusuf Kalla.

“Mudah-mudahan ibu-ibu memberikan inspirasi dan semangat baru bagi di NTB untuk kerja lebih maksimal lagi dan menyongsong masa depan yang lebih baik,” kanya.

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc , Ketua Umum Dekranasda. NTB memaparkan khasanah budaya dari 2 pulau di NTB. Beberapa hal yg bisa menjadi kebanggaan NTB memiliki kekhasan pada tenunnya masing-masing.

Sebagian besar dari tenun tersebut, masih dilakukan secara tradisional, karena itu kita masih membutuhkan arahan dari Dekranas.

“Kami sangat membutuhkan bantuan, bimbingan dan arahan dari pusat, agar tenun NTB bisa sejajar dengan tenun lain dan diterima diberbagai kalangan” jelas Hj. Niken.

Hj. Niken menjelaskan, pasca gempa yang mengguncang Lombok, Dekranasda NTB melakukan recovery dari beberapa UKM dan membantu untuk menghadirkan karya mereka di dalam maupun luar negeri.

“Kami tetap membuat berbagai kegiatan pameran, sekali di Dubai yang berkenaan dengan Lombok-Sumbawa Recovery Night, di Malaysia dan rencananya dalam bulan agustus nanti ada undangan dari konjen RI di Darwin dan di Perth,” jelasnya.

Hj. Mufidah Jusuf Kalla memberikan bantuan stimulan kepada pelaku industri kreatif yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur.

AYA/HmsNTB