Kementerian PPPA RI Canangkan Desa Sukadana Bebas KDRT dan PTB

Desa Bebas KDRT sebagai salah satu indikator perwujudan membangun desa layak anak termasuk juga perempuan

BAYAN.lombokjournal.com —  Desa Sukadana Bebas KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan PTB (Perempuan Tangguh Bencana), dicanangkan di Desa Sukadana, Bayan, Jumat (21/02/2020).

Pencanangan itu dilakukan Deputi Bidang Perlindungan Anak (PA), Nahar, SH didampingi Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak (TKA), Leny Nurhayanti, mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE,M.Si.

Deputi Bidang PA Nahar, SH mengawali sambutannya menyampaikan, waktu dan tempat kegiatan yang berangsung saat ini dirancang langsung Menteri PPPA. Tapi karena menteri punya agenda penting dan urgen, sehingga diwakilkan kepada dirinya.

“Beliau ingin datang ke tempat ini dengan satu harapan bisa melihat secara langsung pos ramah perempuan dan anak serta kondisi KLU pada umumnya,” tutur Nahar didampingi Deputi TKA.

Nahar mengungkapkan deskripsi singkat kebijakan Kementerian PPPA yang fokus pada program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Khusus untuk pemberdayaan perempuan tentu juga terkait dengan perlindungan hak perempuan diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan,” ujarnya.

Nahar mengatakan, Kementerian PPPA meresmikan Desa Sukadana sebagai desa bebas KDRT, dan pencanangan ini menjadi cita-cita bersama.

“Ini guna menyongsong tahun 2030 Indonesia menjadi layak anak,” katanya.

Dan harapan menuju Indonesia layak anak harus dibangun dari desa.

Menurut Nahar, Desa Bebas KDRT sebagai salah satu indikator perwujudan membangun desa layak anak, termasuk juga perempuan.

Pencanangan ini juga berkaitan dengan kondisi Lombok Utara pascagempa tahun 2018.

Ramah perempuan dan anak

Nahar menjelaskan, untuk perlindungan hak-hak anak, dua kegiatan yang dilaksanakan itu mesti menjadi komitmen bersama.  Ini dalam rangka menjadikan Lombok Utara sebagai kabupaten ramah perempuan dan anak.

Dan diharapkan, penilaian KLA terus meningkat sehingga dapat meraih peringkat tertinggi kabupaten/kota layak anak di Indonesia.

Isu strategis yang terus berkembang akhir-akhir ini terkait kasus-kasus kekerasan di tengah masyarakat. Keberadaan desa Ramah Perempuan dan Anak berhubungan dengan upaya-upaya pemberdayaan melalui kegiatan pos ramah anak di daerah bencana.

“Mudah-mudahan Desa Sukadana yang melaksanakan pelatihan “Kami Ikaya” ini dapat direplikasikan di desa-desa lain di KLU,” ungkap Nahar.

Nahar menyampaikan, pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan fungsi keluarga dalam perlindungan anak dan perempuan bisa dilaksanakan sebaik-baiknya di Desa Sukadana.

Sehingga bisa mencegah eksploitasi anak, perdagangan orang dan tindakan kekerasan yang terjadi diinternal rumah tangga.

Mengakhiri wejangannya, Deputi PA ini mengutarakan hingga 2024, Kementerian PPPA menargetkan 5 kegiatan prioritas.

BACA UGA ; 

Pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRTBupati Najmul Bicara Musrenbang Perempuan Dan Anak

Kegiata itu meliputi; meningkatkan peran ibu, peran perempuan dalam pengasuhan anak, mendorong pencegahan perkawinan usia anak, menurunkan kekerasan anak, mencegah pekerja anak, dan meningkatkan kapasitas perempuan melalui program kewirausahaan.

api/humaspro




Resmikan Gedung UPTD PPA, Menteri Mengapresiasi Program Revitalisasi Posyandu

Posyandu adalah garda terdepan dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan mandiri. Dengan menggeliatnya Posyandu Keluarga tersebut, akan menjadi ujung tombak pencegahan stunting

MATARAM.lombokjournal.com —

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE.,M.Si meresmikan gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Jalan Kaktus Nomor 8 Gomong, Mataram, Jum’at, (21/02/2020).

Menteri PPPA yang didampingi Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah menandai peresmian itu dengan penandatanganan prasasti yang juga dihadiri Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

Perhatian Pemerintah Provisi NTB kepada perempuan dan anak sangat diapresiasi. Menurut menteri, Program Revitalisasi Posyandu merupakan salah satu langkah kongkrit Pemprov NTB menjaga generasi penerus bangsa.

“Kami apresiasi setinggi-tingginya untuk Pemprov NTB yang telah merevitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga. Yang mana tidak hanya Posyandu itu untuk anak dan ibu hamil. Tapi ada juga Posyandu untuk remaja hingga lansia,”ungkapnya.

Menurutnya, Posyandu adalah garda terdepan dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan mandiri. Dengan menggeliatnya Posyandu Keluarga tersebut, akan menjadi ujung tombak pencegahan stunting.

“Posyandu Keluarga akan menjadi ujung tombak dalam pencegahan stunting,” tuturnya,

Menteri  menyampaikan, ada lima isu prioritas pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam lima tahun ke depan.

Kelima isu tersebut adalah pemberdayaan perempuan dalam bidang wirausaha, peran ibu dan keluarga dalam mengasuh anak, penurunan angka kekerasan pada perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.

“Kami yakin kelima isu tersebut bisa di atasi bersama oleh pemerintah provinsi NTB,” kata menteri.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah dalam sambutannya mengatakan bahwa Posyandu Keluarga tersebut menjadi tempat konsultasi dan edukasi dari bayi hingga lansia.

“Dalam Posyandu keluarga, tidak hanya masalah kesehatan, tapi masalah perdagangan perempuan, buruh migran ilegal, pernikahan anak, narkoba, pernikahan dini bisa diintervensi secara edukasi di Posyandu Keluarga tersebut,” ujar wagub.

Wagub bertekad, seluruh Posyandu yang ada di NTB akan menjadi Posyandu Keluarga.

“Kami (Pemprov NTB) bertekad pada tahun 2023 seluruh Posyandu di NTB ini menjadi Posyandu Keluarga,” katanya.

Wagub Ummi Rohmi mengajak mewujudkan perempuan yang berdaya dan menjadikan anak yang berkualitas, dengan cara menurunkan tingkat kekerasan kepada ibu dan anak.

AYA/HmsNTB




Pelatihan Akbar PHBK Ditutup, Guru yang Inspiratif Menjadi Harapan Bersama

“Ilmu yang mengalir itu tak akan habis, jadi Insya Allah ini adalah sebuah amal jariyah dari ibunda semua. Ilmu ini akan kita sampaikan kepada anak-anak kita di NTB, kasih sayang, cinta, ilmu dan semua amanah ilmu yang sudah kita dapatkan selama tiga hari ini”

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri acara penutupan Pelatihan Akbar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK).

Kegiatan bertema “Kemanfaatan Efektif dan Saintifik untuk Membentuk Akhlak, Daya Pikir Kritis dan Kreativitas Anak” berlangsung di Ballroom Islamic Center, Kamis (13/2/2020).

Kegiatan ini digagas oleh OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB, TP-PKK Provinsi NTB, Bunda PAUD dan Indonesia Heritage Foundation dan dihadiri oleh ratusan guru PAUD dari seluruh NTB.

Gubernur mengatakan, sangat rugi jika tidak memaksimalkan kecerdasan perempuan-perempuan hebat yang ada di Republik Indonesia, khususnya di Provinsi NTB.

Gubernur yang kerap disapa Bang Zul tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada OASE KIM. Ia meyakini bahwa guru-guru di NTB akan selalu ramah, bersahabat penuh kehangatan.

“Anak-anak di NTB akan bahagia, punya kontribusi besar untuk membangun, bukan hanya NTB atau Indonesia melainkan dapat mengubah wajah dunia di kemudian hari. Terima kasih atas pendidikannya yang luar biasa,” jelas Bang Zul.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB yang juga Bunda PAUD Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada isteri-isteri Menteri Republik Indonesia yang tergabung dalam OASE KIM dan Indonesia Heritage Foundation yang telah memberikan ilmu kepada guru-guru PAUD yang ada di NTB.

“Ilmu yang mengalir itu tak akan habis, jadi Insya Allah ini adalah sebuah amal jariyah dari ibunda semua. Ilmu ini akan kita sampaikan kepada anak-anak kita di NTB, kasih sayang, cinta, ilmu dan semua amanah ilmu yang sudah kita dapatkan selama tiga hari ini,” jelas Hj. Niken.

Di akhir sambutannya Hj. Niken berharap agar ilmu yang telah didapatkan terus diasah, sehingga para pendidik tetap bersemangat menjadi guru-guru yang inspiratif.

“Akan rugi jika perempuan-perempuan kuat di Republik Indonesia ini tidak dimaksimalkan,” ujarnya.

AYA//HmsNTB




Posyandu Keluarga Diharapkan Bisa Terwujud di Semua Dusun

Posyandu Keluarga sendiri adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan, dengan pendekatan keluarga  yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan

LOBAR.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya mewujudkan masyarakat NTB yang sehat dan cerdas melalui berbagai program-program strategisnya.

Tim Penggerak PKK Provinsi NTB sebagai salah satu mitra utama Pemerintah Provinsi melaksanakan program kesehatan, salah satunya melalui Revitalisasi Posyandu.

Dalam kunjungannya ke Desa Aik Nyet, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (13/2/2020) pagi, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati ,M.Sc mengapresiasi  PKK Kabupaten Lombok Barat yang sudah berhasil menarik hati warga untuk ikut dalam berbagai kegiatan Posyandu Keluarga.

Hj Niken mengau bahagia sekali melihat ibu-ibu membawa anak-anaknya ke Posyandu. Papuk-papuk olahraga dengan semangat, dan remaja juga ada di Posyandu. Mereka keihatan tampak bahagia.

“Revitalisasi Posyandu direspon sangat baik oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat semoga Posyandu Keluarga seperti ini bisa diwujudkan di semua dusun” harapnya.

Lebih lanjut, Hj. Niken berharap agar Posyandu Keluarga ini mampu mengakomodir jadwal olahraga yang lebih sering untuk lansia.

“Lansia sangat membutuhkan kondisi tubuh yang sehat, sehingga butuh kegiatan rutin khususnya olahraga. Saya berharap jadwal olahraga para lansia ditambah. Lansia harus selalu bergerak, harus senang. Kami ingin warga semuanya sehat, InshaAllah menjadi berkah” harap Niken

Terakhir, Hj. Niken menyampaikan gagasannya agar Posyandu Keluarga ini juga bisa di integrasikan dengan PAUD.

“Saya juga berharap Posyandu Keluarga ini dapat di integrasikan juga dengan PAUD, sehingga tidak hanya balita saja yang memperoleh pelayanan kesehatan, namun anak-anak di atas 5 tahun juga bisa diarahkan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang rutin seperti ini ” tutupnya.

Revitalisasi Posyandu sendiri merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan  Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan misi NTB Sehat Cerdas sesuai RPJMD NTB Tahun 2019-2023.

Program ini dijadikan prioritas karena didasari kenyataan, NTB saat ini memiliki jumlah Posyandu sebanyak  7.207 unit Posyandu, namun hanya sekitar 52 persen saja yang masuk kategori aktif, sedangkan sisanya masih dalam kategori pasif.

Karenanya, program Revitalisasi Posyandu yang digiatkan Pemprov NTB bekerjasana dengan PKK dan seluruh stakeholder lainnya ini menyasar pada upaya mengubah Posyandu pasif menjadi aktif.

Fungsi Posyandu yang selama ini hanya bergerak pada pelayanan menimbang berat bayi, memeriksa ibu hamil, dan ibu menyusui akan direvitalisasikan menjadi Posyandu Keluarga.

Posyandu Keluarga sendiri adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan, dengan pendekatan keluarga  yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan. Ada lima cakupan  program utama yakni KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Diare.

Kegiatan tersebut juga akan diintegrasikan dengan  program dari lintas sektor, yaitu  Kelas Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, program Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan, Pertanian serta peran aktif tokoh agama (Dai Kesehatan).

AYA/HmsNTB




Wagub Dan Komunitas ‘Aku Wanita Bahagia’ Bahas Internet Sehat

Saat ini penggunaan gadget (gawai) digunakan tidak hanya di rumah melainkan di sekolah, karena itu pornografi mudah untuk diakses oleh anak dan remaja

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menerima audiensi dari Aku Wanita Bahagia di Ruang Kerjanya, Rabu (12/02/2020).

Aku Wanita Bahagia adalah perluasan divisi dari klub sehat holistik yang sangat peduli terhadap perempuan dan anak.

Ditambah lagi saat ini penggunaan gadget (gawai) digunakan tidak hanya di rumah melainkan di sekolah. Oleh karena itu, pornografi mudah untuk diakses oleh anak dan remaja.

Wakil Gubernur yang kerap disapa Ummi Rohmi tersebut pun mengatakan agar hal tersebut lebih diintervensi baik dari orang tua, guru, KPA, dan kader-kader PKK atau posyandu di lingkup Desa/Dusun.

“Ada kegiatan yang sudah kita lakukan dan akan dilakukan lebih luas lagi. Pemerintah Provinsi cukup intens dan serius dalam hal-hal seperti ini. Semua OPD yang terlibat harus bergerak bersamaan, termasuk bersama Aku Wanita Bahagia. Beberapa program yang bisa kita tumpangi dan berkolaborasi,” kata Ummi Rohmi.

Ika Shinta Sari selaku penggagas Aku Wanita Bahagia menjelaskan, untuk mengurangi penggunaan gadget di anak dan remaja, harus diganti dengan penggunaan internet sehat atau smart tv.

“Kuncinya adalah keluarga harus diintervensi, seperti mengedukasi orang tua, kader PKK atau Posyandu dan kerjasama bersama Dikbud,” jelasnya.

AYA/HmsNTB

 




Persit KCK Koorcab Rem 162 Gelar Seminar Psikologi Keluarga

Sebagai anggota Persit, para isteri prajurit tidak hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak, namun juga mendukung suksesnya pelaksanaan tugas suami sebagai Prajurit TNI AD

MATARAM.lombokjournal.com — Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 162 menggelar seminar Psikologi Keluarga menyambut HUT Korem 162/WB ke 59 tahun 2020.

Seminar keluarga yang disampaikan Ibu Vequentina Puspa Indah, M.Psi., berlangsung di Aula Sudirman Makorem jalan Lingkar Selatan nomor 162 Mataram, Sabtu (11/01/2020).

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, dalam berkeluarga pasti memiliki pilihan yang terbaik untuk dinikahi.

Namun setelah berkeluarga, baik suami maupun istri pasti memiliki segala kelebihan dan kekurangan yang menjadi konsekuensi dari sebuah keluarga.

“Ini harus diterima bersama dengan lapang dada, sabar dan ikhlas sehingga aman dan damai dalam menjalani bahtera rumah tangga,” ujar Danrem.

Ditekankan kepada seluruh Komandan satuan jajaran Korem 162/WB agar lebih peduli melakukan konseling kepada prajurit serta keluarga di satuannya.

Sehingga dapat mengantisipasi timbulnya permasalahan keluarga prajurit yang akan berpengaruh pada psikologi dan berdampak pada kurang optimal pelaksanaan tugas.

Ketua Persit KCK Koorcab Rem 162 Ny. Kirana Rizal Ramdhani mengatakan, kegiatan seminar dilaksanakan bertujuan untuk berbagi ilmu dan tips terkait peranan ibu-ibu dalam sebuah keluarga.

Sebagai Persit yang tidak hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak, namun juga mendukung suksesnya pelaksanaan tugas suami sebagai Prajurit TNI AD.

Menurutnya, psikologi keluarga merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dalam interaksi antar individu-individu dalam sebuah ikatan perkawinan atau keluarga,  yang memiliki fungsi masing-masing baik sebagai suami (bapak), istri (ibu) dan anak.

Psikologi keluarga ini sangat baik untuk diketahui, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan keluarga atau individu dalam keluarga.

Usai memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan seminar psikologi keluarga oleh Vequentina Puspa Indah dengan judul “Pernikahan Sehat Mental Sebagai Pondasi Ketahanan Keluarga”, yang menekankan komunikasi sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan dan keutuhan keluarga.

Acara seminar dengan mengangkat tema “Persit Berperan  Dalam Ketahanan Keluarga Guna Menunjang Tugas Prajurit Wira Bhakti” selain dihadiri Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.,  juga hadir Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, para Kasi, Dandim jajaran Korem, Dan/Ka Satdisjan, para Perwira dan Ibu-ibu Persit KCK Koorcab maupun Cabang jajaran Koorcab Rem 162.

AYA




Bupati Najmul Di Hari Ibu, Keberkahan Itu Dari Ibu

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri”

GANGGA.lombokjournal.com – Masyarakat diajak menjadikan Hari Ibu 2019 sebagai renungan bersama, karena di antara hamba yang dititipkan Allah SWT di muka bumi yaitu sesosok “malaikat”, yang tiap hari melindungi, memberi makan saat lapar, memberi minum waktu dahaga, serta berkeringat mencari makan untuk kita.

Bupat Najmul melepas penyu

 

 

 

 

Sesosok malaikat itu adalah “Ibu” dari masing-masing individu manusia dalam kehidupannya.

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, menegaskan itu saat menyampaikan sambutan puncak peringatan Hari Ibu (HI) ke-91 tahun 2019. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara merayakan puncak peringatan itu di Pantai Sedayu, Lekok Desa Gondang Kecamatan Gangga, Senin (23/12/2019).

“Tentu kita belum selesai untuk berbakti, jika ada ibu di antara kita di sini yang masih hidup, utamakan ibu kita karena keberkahan itu ada pada ibu kita,” pesan Bupati Najmul.

Bupati mengajak hadirin untuk merenung, karena kadang-kadang seseorang lalai terhadap ibu sendiri. Seseorang bisa kaya, bisa hebat dan memiliki kekuasaan, tetapi apabila tidak ada keberkahan dari ibunya, maka semua itu menjadi sia-sia.

“Apabila ada suami memberi uang untuk sangu ibunya harus mencuri kepada istrinya misalnya, itu adalah suami yang pengecut. Dan jika istri mengkondisikan keadaan seperti itu, maka ia adalah istri yang tidak baik. Apabila kita tidak bisa berbuat baik kepada ibu kita, dosanya sama dengan syirik,” tutur bupati.

Bupati Najmul mengingatkan, salah jika meminta anak berbakti, sementara kita tidak berbakti kepada orang tua sendiri.

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri,” katanya.

Sebagian ibu tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu juga seorang istri. Tak selamanya seorang suami menemukan sikap yang baik dari istrinya.

“Tapi suami harus bisa menahan diri seraya membayangkan kebaikan-kebaikannya,” ujar bupati.

Bupati mencontohkan, bagaimana istri seseorang bangun sebelum suaminya bangun dan tidur sebelum sang suami tidur.

Hal itu dilakukan bukan sehari atau dua hari tetapi bertahun-tahun sembari mengajak semua pihak untuk mengingat kebaikan-kebaikannya.

Sehingga jika seseorang marah kepada istrinya maka marahnya akan hilang. Ia juga berpesan supaya seseorang mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Orang nomor satu di bumi Tioq Tata Tunaq ini juga menyampaikan pesan nabi Muhammad SAW, seorang suami tidak boleh memarahi atau membentak istri di depan anaknya.

“Dan satu yang saya sampaikan ini pesan nabi untuk umatnya, jangan pernah kita membentak dan memarahi istri kita di depan anak-anak kita,” tegasnya.

Kalau itu dilakukan, berarti ia mengajari anaknya tidak menghargai ibunya. Contohnya,  jika suami membentak atau menampar istrinya di depan anak-anaknya,  itu artinya mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ibunya.

Sebaliknya, jika seorang istri juga suka meneriaki atau menghujat suaminya di depan anaknya, maka dia juga mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ayahnya.

“Terima kasih ibu-ibu yang terhimpun dalam PKK, GOW, DWP, TK Aisyah dan ibu-ibu yang telah menyelenggarakan acara ini,” kata Bupati Najmul mengakhiri sambutannya.

Meningkatkan peran perempuan

Ketua Panitia Pelaksana  Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun, Fauziah melaporkann, perayaan puncak Hari Ibu tahun 2019 adalah kehendak kaum perempuan Indonesia.

Mereka telah menempuh jalan mewujudkan peran dan kedudukan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur.

Dikatakan Fauziah, perjuangan meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih panjang.

“Keberhasilan yang telah dicapai baru sekadar langkah awal menuju cita-cita kemerdekaan yang aman, tentram serta adil dan makmur,” katanya.

Menurutnya, tujuan peringatan Hari Ibu ke-91 tahun ini adalah membangkitkan kepedulian masyarakat, mengacu pada perspektif “Perempuan Berdaya”, yang   dapat dicapai dan dilakukan oleh setiap perempuan.

Hal itu sebagai bentuk kesetaraan peran mewujudkan harmoni antara laki-laki dan perempuan.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan menyambut Hari Ibu ke-91 tahun 2019 di Kabupaten Lombok Utara di antaranya jalan sehat keluarga dan lomba mewarnai anak-anak PAUD dan TK.

“Sebelumnya ibu-ibu GOW dengan leading sektor Dinsos dan PPPA telah menggelar pelatihan pengolahan pangan berbahan lokal, pelatihan sosialisasi pemulihan pascagempa, sosialisasi penyakit menular dan tidak menular pascagempa, serta berpartisipasi dalam program World Clean UP Day yang dilaksanakan di Gili Indah,” tutupnya.

Puncak peringatan Hari Ibu 91 tahun ini juga dihadiri Ketua DPRD KLU, Nasrudin, SHI, Ketua TP PKK Hj.Rohani Najmul Akhyar, S.PdI, Ketua GOW Nani Tricahyani Sarifudin, SE dan Ketua DWP Hj.Laily Suardi.

 

Rangkaian acara Hari Ibu kali ini diisi dengan pembacaan sejarah singkat lahirnya Hari Ibu dan pemotongan tumpeng oleh Ketua GOW KLU, kemudian diakhiri dengan pelepasan bibit penyu di pantai Sedayu oleh Bupati dan Ketua DPRD dan masyarakat.

sta/humaspro




 LKKS Diajak Terus Memperluas Kegiatannya

Perlu pembangunan mindset di jajaran LKKS bahwa masyarakat para penerima bantuan, tidak boleh dipandang hanya sebagai  obyeK

MATARAM.lombokjounal.com —  Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB banyak memberi bantuan, di ataranya. bantuan kepada 2.500 Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Kab/Kota Se-NTB, Anjangsana untuk bantuan Rehabilitasi Gedung terhadap sejumlah LKSA/Panti dampak gempa.

Selain itu,  LKSS melkukan penyusunan data base PMKS/PSKS sebagai data awal sebanyak 576.465 orang, serta banyak program lainnya.

“Tapi itu belum cukup. Ke depan, LKKS diharapkan bisa lebih aktif dan memperluas kegiatannya untuk membantu dan menyentuh sekaligus mengatasi berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat kita,” ujar Ketua Umum LKKS Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati SE., M.Sc.

Hal itu dikatkannya saat membuka sekaligus memimpin Rapat Kerja Daerah (Rakerda) LKKS tahun 2019 di Ruang Gili Air Hotel Lombok Raya, Rabu, (18/12/2019).

HJ Niken yang akrab disapa Bunda Niken berharap Lembaga sosial yang ada meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM, sehingga memiliki kemampuan yang terakreditasi.

Program untuk mendapatkan akreditasi, sudah ada dari pusat.

“Hanya saja perlu  Pelatihan untuk peningkatan kapasitas para petugas,” terangnya.

Menurut Niken, perlu pembangunan mindset di jajaran LKKS bahwa masyarakat para penerima bantuan, tidak boleh dipandang hanya sebagai  obyek.

Tapi harus diperlakukan sebagai subjek pembangunan yang ikut menentukan capaian kinerja pemerintah daerah, tegasnya.

Ia menilai, LKKS NTB telah menjalankan program-programnya di tahun 2019 dengan sangat baik dan sejalan dengan visi NTB Gemilang.

“Satu tahun ini sudah banyak yang dilakukan LKKS di seluruh Kabupaten di NTB. Yang paling aktif ada di Lombok Timur dan Sumbawa.Dan yang lain juga terus berbenah dan memberikan yang terbaik,” tutur Bunda PAUD Indonesia tersebut.

Mengkoordinasikan potensi masyarakat

Kepala Dinas Sosial NTB Dra. T. Wismaningsih Drajadiah menuturkan, LKKS mempunyai peranan yang strategis dalam rangka menggali, mengembangkan, dan mengkoordinasikan semua potensi sosial masyarakat.

Dinas Sosial sendiri menjalankan program terkait bantuan kepada penerima manfaat melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial tahun 2019.

Bantuan tersebut berupa bantuan kebutuhan dasar Anak, Bantuan Home Care Lansia, Bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak, Bantuan Kedaruratan untuk Lanjut Usia, serta Bantuan Langsung Tunai berupa uang Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas.

“Kami berharap dapat bersinergi dengan seluruh Lembaga Sosial baik pemerintah maupun non pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat,” tutur Kadis Sosial NTB.

Rakerda dengan agenda mengevaluasi dan merencanakan program kerja LKKS tersebut akan berlangsung selama 2 hari (18-19 Desember) di tempat yang sama.

Peserta berjumlah lebih dari 30 peserta yang merupakan perwakilan dari LKKS se Provinsi NTB.

AYA/HmsNTB




Dharma Wanita Persatuan KLU Rayakan Ultah ke 20

Pengurus dan anggota DWP di semua level organisasi di KLU, secara kolektif diajak berupaya meningkatkan kualitas sebagai anggota dan istri ASN

TANJUNG.lombokjournal.com – Dharma Wanita Persatuan (DPW) seluruh tanah air diharuskan memperingati 20 tahun kelahirannya yang jatuh pada tanggal 7 Desember dengan mengusung tema “Optimalisasi Kinerja DWP sebagai Mitra Strategis Pemerintah untuk Suksesnya Pembangunan Nasional”.

H Suardi potong tumpeng

Hal itu disampaikan Ketua DWP KLU, Hj. Laily Suardi dari sambutan Ketua DWP Pusatyang dibacakannya dalam peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (HUT DWP) ke-20 tahun 2019, di aula Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (10/12/2019).

Selain dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Drs. H. Suardi, MH yang mewakili Bupati, hadir pula dalam HUT DWP tahun ini Kepala OPD lingkup Pemda KLU, Penasehat DWP KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar dan para pengurus DWP KLU.

Peringatan HUT DWP diawali dengan penilaian lomba table manner oleh dewan juri perlombaan untuk memeriahkan dua dasawarsa DWP se-Indonesia.

DWP termasuk rumpun organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada usia ke-20 tahun ini DWP patut berbangga lantaran telah menjadi organisasi perempuan yang besar.

Disampaikannya, laporan pelaksanaan program kerja DWP dengan sistem kerja unsur pelaksanaan mengacu pada Renstra DWP 2015-2019 menunjukkan hasil yang baik, tergambar dengan jelas, akurat sekaligus menggembirakan.

“Tanggal 11 dan 12 Desember 2019 kita akan melaksanakan Munas IV DWP. Kita diharapkan memiliki renstra 2020 – 2024 oleh pengurus DWP Pusat mengacu pada  RPJMN 2019 – 2024. Renstra ini nanti akan jadi acuan perencanaan program kerja dari pusat sampai tingkat kelurahan. Setiap tahun diatur berdasarkan Road Map Proker DWP tahun 2020 – 2024,” ucap Hj. Laily Suardi.

Ketua DWP mengajak pengurus dan anggota DWP di semua level organisasi di KLU, secara kolektif berupaya meningkatkan kualitas sebagai anggota dan istri ASN.

Selain itu, mampu bekerja secara profesional dan berjuang mengembangkan organisasi supaya lebih bermanfaat bagi seluruh anggota, bangsa, negara dan daerah tercinta.

Tentara Manunggal Masuk Desa

Mewakili Bupati Lombok Utara, Sekretaris Daerah Drs.H. Suardi, MH menyampaikan salam Bupati H. Najmul Akhyar yang tidak bisa hadir, lantaran menghadiri undangan yang sangat penting bagi Lombok Utara.

Begitu juga Wabup H. Sarifudin pada kesempatan perayaan HUT DWP sedang mengikuti kegiatan kedinasan di Mataram.

Mengingat KLU menjadi salah satu daerah sasaran Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), Sekda mengajak para undangan bersyukur atas kehadiran mereka.

Pada kesempatan itu, H. Suardi juga mengingatkan kepada anggota DWP KLU untuk terus bersyukur lantaran dari sekian juta penduduk Indonesia, para suami anggota DWP termasuk sebagian kecil dari jumlah jutaan penduduk yang berprofesi sebagai PNS.

“Allah memberi amanah untuk itu (PNS-red). Banyak sekali yang mau tetapi Allah menetapkan lain. Dengan suami menjadi PNS maka ibu-ibu menjadi anggota Dharma Wanita,” terangnya.

Dikatakan, sebagai bentuk rasa syukur, anggota DWP harus taat terhadap agama dan aturan negara sebagai istri dari suami ASN.

“Ibu-ibu harus taat dengan suami. Selamat HUT Dharma Wanita yang ke-20. Semoga ke depannya Dharma Wanita samakin maju, bangkit dan berkah,” tutup sekda.

Penasehat DWP KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar menyampaikan, di usia 20 tahun DWP merupakan organisasi yang diperhitungkan dan menjadi mitra strategis untuk membangun bangsa dan negara.

“Tidak boleh kita sia-siakan kepercayaan pemerintah,” pesannya.

Saat ini peran perempuan semakin nyata baik di dunia pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan pemerintahan. Apabila perempuan bisa meningkatkan kualitas pendidikannya maka ia dapat menularkan mutu dan kualitas pribadinya kepada orang lain.

Namun hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama, bila dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut kesejahteraan sosial tidak bisa diimplementasikan, bagaimana mungkin bisa menularkannya kepada orang lain sehingga diperlukan keselarasan di antara kedua aspek tersebut.

“Saya mohon kepada kita semua supaya bisa meningkatkan kualitas. Ibu-ibu kita harus tanamkan kepada diri masing-masing karena masa depan anak kita ada di tangan kita,” ajaknya.

Ketua TP PKK KLU ini juga mengingatkan para anggota DWP agar memberi contoh yang baik kepada anak-anak, serta kepada para istri PNS yang lain. Dan diharapkan terbangunnya sinergi, saling dukung dan saling berbagi untuk terus meningkatkan kualitas terbaik lantaran DWP wadah yang pas untuk kaum hawa.

Usai pemotongan tumpeng oleh Sekda, Penasehat DWP serta Ketua DWP KLU, acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah pemenang lomba table manner kepada Juara Harapan I UP Pemenang, Juara III UP Kecamatan Bayan, Juara II UP Kecamatan Tanjung, dan Juara I UP Kecamatan Kayangan.

sta/humaspro




Pengawasan Keamanan Pangan, PKK NTB Digandeng BPOM

PKK NTB akan memberikan sosialisasi terkait pentingnya keamanan mutu, dan gizi pangan. serta peningkatan SDM melalui pemberdayaan masyarakat melalui KIE

MATARAM.lombokjournal.com – Agar terwujud sistem pengawasan keamanan obat dan makanan dapat mencapai pelosok desa /kelurahan di NTB, Tim penggerak PKK Provinsi NTB digandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Mataram melakukan kerja sama  terkait keamanan, mutu serta gizi pangan menggandeng.

Hj Niken

.Kepala BPOM Mataram Dra. Ni Gan Suarningsih, Apt.MH mengatakan, kerja sama BPOM mataram dan tim penggerak PKK ini sangat strategis.

Tantangan pengawasan yang kian kompleks dan cakupan pengawasan yang Iuas, salah satunya bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara BPOM dan TP PKK .

Pengawasan obat dan makanan merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa, karena tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga berdampak pada aspek ekonomi, sosial, bahkan ketahanan bangsa.

“TP PKK yang mempunyai jangkauan sampai ke seluruh pelosok desa, tentu merupakan mitra strategis bagi BPOM. Hal ini akan sangat membantu pengawasan obat dan makanan yang beredar sampai daerah terpencil yang saat ini dilakukan oleh empat kelompok kerja (Pokja) Kabupaten/Kota di provinsi NTB,” ujar Ni Gan  saat kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait keamanan mutu serta gizi pangan, di Kantor PKK provinsi NTB (10/12/2019).

Menurutnya,  PKK dengan jumlah kader 13.481 orang tersebar di desa/kelurahan, diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan di lapangan, melalui kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi terhadap masyarakat (KIE).

Selain ia melakukan pengawasan di desa/kelurahan terhadap perdagangan dan peredaran obat palsu, pangan serta kosmetik tanpa izin edar.

“Kami menyadari para Kader TP PKK mempunyai tugas yang sama dengan BPOM  untuk melindungi anak bangsa dan masyarakat, sehingga sinergi ini tentunya akan membantu tugas BPOM  dalam mengawal kuaIitas obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat agar terjamin keamanan dan mutunya,” ujar Ni Gan.

Sebelumnya dalam upaya peningkatan keamana pangan, ia dan jajarannya sudah melakukan gerakan keamanan pangan,melalui pemberdayaan masyarakat di desa/ kelurahan dengan menyediakan  arus informasi terkait pentingnya keamanan pangan.

Selanjutnya sebagai tindakan preventif ia juga melakukan intervensi ke sejumlah pasar untuk menjual produk  makanan,kosmetik yang aman, dan terakhir  melakukan sosialisasi kepada 430 sekolah di NTB untuk menyediakan jajanan yang tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan berbahaya.

Peran bersama

Ketua Tim penggerak PKK provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, mengungkapkan untuk melakukan pengawasan keamanan pangan diperlukan sinergitas,dukungan serta peran bersama.

“Kunci dari semuanya yakni membangun kebersamaan. Selain memaksimalkan. Peningkatan keamanan pangan akan tercapai jika ada sinergitas.” Ungkap Hj. Niken

Hj. Niken juga menambahkan,  sesuai visi misi tim penggerak PKK yakni Penggerak,Pendataan dan Penyuluhan, pihaknya akan menyediakan data dan informasi terkait pengawasan keamanan obat dan makanan.

Disamping itu, akan memberikan sosialisasi terkait pentingnya keamanan mutu, dan gizi pangan. serta peningkatan SDM melalui pemberdayaan masyarakat melalui KIE,

“Apresiasi sebesar besarnya kepada BPOM, karena telah memilih kami sebagai partner dalam upaya  membantu tugas pengawasan keamanan mutu, gizi pangan di NTB. Kerjasama untuk mewujudkan kehadiran pemerintah dalam melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat obat,makanan merupakan langkah yang tepat,” tutur Hj. Niken.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula 50 orang anggota perwakilan TP PKK baik dari provinsi hingga kabupaten/ kota se NTB.

AYA