Posyandu Keluarga Diharapkan Bisa Terwujud di Semua Dusun

Posyandu Keluarga sendiri adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan, dengan pendekatan keluarga  yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan

LOBAR.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya mewujudkan masyarakat NTB yang sehat dan cerdas melalui berbagai program-program strategisnya.

Tim Penggerak PKK Provinsi NTB sebagai salah satu mitra utama Pemerintah Provinsi melaksanakan program kesehatan, salah satunya melalui Revitalisasi Posyandu.

Dalam kunjungannya ke Desa Aik Nyet, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (13/2/2020) pagi, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati ,M.Sc mengapresiasi  PKK Kabupaten Lombok Barat yang sudah berhasil menarik hati warga untuk ikut dalam berbagai kegiatan Posyandu Keluarga.

Hj Niken mengau bahagia sekali melihat ibu-ibu membawa anak-anaknya ke Posyandu. Papuk-papuk olahraga dengan semangat, dan remaja juga ada di Posyandu. Mereka keihatan tampak bahagia.

“Revitalisasi Posyandu direspon sangat baik oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat semoga Posyandu Keluarga seperti ini bisa diwujudkan di semua dusun” harapnya.

Lebih lanjut, Hj. Niken berharap agar Posyandu Keluarga ini mampu mengakomodir jadwal olahraga yang lebih sering untuk lansia.

“Lansia sangat membutuhkan kondisi tubuh yang sehat, sehingga butuh kegiatan rutin khususnya olahraga. Saya berharap jadwal olahraga para lansia ditambah. Lansia harus selalu bergerak, harus senang. Kami ingin warga semuanya sehat, InshaAllah menjadi berkah” harap Niken

Terakhir, Hj. Niken menyampaikan gagasannya agar Posyandu Keluarga ini juga bisa di integrasikan dengan PAUD.

“Saya juga berharap Posyandu Keluarga ini dapat di integrasikan juga dengan PAUD, sehingga tidak hanya balita saja yang memperoleh pelayanan kesehatan, namun anak-anak di atas 5 tahun juga bisa diarahkan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang rutin seperti ini ” tutupnya.

Revitalisasi Posyandu sendiri merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan  Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan misi NTB Sehat Cerdas sesuai RPJMD NTB Tahun 2019-2023.

Program ini dijadikan prioritas karena didasari kenyataan, NTB saat ini memiliki jumlah Posyandu sebanyak  7.207 unit Posyandu, namun hanya sekitar 52 persen saja yang masuk kategori aktif, sedangkan sisanya masih dalam kategori pasif.

Karenanya, program Revitalisasi Posyandu yang digiatkan Pemprov NTB bekerjasana dengan PKK dan seluruh stakeholder lainnya ini menyasar pada upaya mengubah Posyandu pasif menjadi aktif.

Fungsi Posyandu yang selama ini hanya bergerak pada pelayanan menimbang berat bayi, memeriksa ibu hamil, dan ibu menyusui akan direvitalisasikan menjadi Posyandu Keluarga.

Posyandu Keluarga sendiri adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan, dengan pendekatan keluarga  yang melaksanakan kegiatan secara rutin tiap bulan. Ada lima cakupan  program utama yakni KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Diare.

Kegiatan tersebut juga akan diintegrasikan dengan  program dari lintas sektor, yaitu  Kelas Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, program Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan, Pertanian serta peran aktif tokoh agama (Dai Kesehatan).

AYA/HmsNTB




Wagub Dan Komunitas ‘Aku Wanita Bahagia’ Bahas Internet Sehat

Saat ini penggunaan gadget (gawai) digunakan tidak hanya di rumah melainkan di sekolah, karena itu pornografi mudah untuk diakses oleh anak dan remaja

MATARAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menerima audiensi dari Aku Wanita Bahagia di Ruang Kerjanya, Rabu (12/02/2020).

Aku Wanita Bahagia adalah perluasan divisi dari klub sehat holistik yang sangat peduli terhadap perempuan dan anak.

Ditambah lagi saat ini penggunaan gadget (gawai) digunakan tidak hanya di rumah melainkan di sekolah. Oleh karena itu, pornografi mudah untuk diakses oleh anak dan remaja.

Wakil Gubernur yang kerap disapa Ummi Rohmi tersebut pun mengatakan agar hal tersebut lebih diintervensi baik dari orang tua, guru, KPA, dan kader-kader PKK atau posyandu di lingkup Desa/Dusun.

“Ada kegiatan yang sudah kita lakukan dan akan dilakukan lebih luas lagi. Pemerintah Provinsi cukup intens dan serius dalam hal-hal seperti ini. Semua OPD yang terlibat harus bergerak bersamaan, termasuk bersama Aku Wanita Bahagia. Beberapa program yang bisa kita tumpangi dan berkolaborasi,” kata Ummi Rohmi.

Ika Shinta Sari selaku penggagas Aku Wanita Bahagia menjelaskan, untuk mengurangi penggunaan gadget di anak dan remaja, harus diganti dengan penggunaan internet sehat atau smart tv.

“Kuncinya adalah keluarga harus diintervensi, seperti mengedukasi orang tua, kader PKK atau Posyandu dan kerjasama bersama Dikbud,” jelasnya.

AYA/HmsNTB

 




Persit KCK Koorcab Rem 162 Gelar Seminar Psikologi Keluarga

Sebagai anggota Persit, para isteri prajurit tidak hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak, namun juga mendukung suksesnya pelaksanaan tugas suami sebagai Prajurit TNI AD

MATARAM.lombokjournal.com — Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 162 menggelar seminar Psikologi Keluarga menyambut HUT Korem 162/WB ke 59 tahun 2020.

Seminar keluarga yang disampaikan Ibu Vequentina Puspa Indah, M.Psi., berlangsung di Aula Sudirman Makorem jalan Lingkar Selatan nomor 162 Mataram, Sabtu (11/01/2020).

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, dalam berkeluarga pasti memiliki pilihan yang terbaik untuk dinikahi.

Namun setelah berkeluarga, baik suami maupun istri pasti memiliki segala kelebihan dan kekurangan yang menjadi konsekuensi dari sebuah keluarga.

“Ini harus diterima bersama dengan lapang dada, sabar dan ikhlas sehingga aman dan damai dalam menjalani bahtera rumah tangga,” ujar Danrem.

Ditekankan kepada seluruh Komandan satuan jajaran Korem 162/WB agar lebih peduli melakukan konseling kepada prajurit serta keluarga di satuannya.

Sehingga dapat mengantisipasi timbulnya permasalahan keluarga prajurit yang akan berpengaruh pada psikologi dan berdampak pada kurang optimal pelaksanaan tugas.

Ketua Persit KCK Koorcab Rem 162 Ny. Kirana Rizal Ramdhani mengatakan, kegiatan seminar dilaksanakan bertujuan untuk berbagi ilmu dan tips terkait peranan ibu-ibu dalam sebuah keluarga.

Sebagai Persit yang tidak hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak, namun juga mendukung suksesnya pelaksanaan tugas suami sebagai Prajurit TNI AD.

Menurutnya, psikologi keluarga merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dalam interaksi antar individu-individu dalam sebuah ikatan perkawinan atau keluarga,  yang memiliki fungsi masing-masing baik sebagai suami (bapak), istri (ibu) dan anak.

Psikologi keluarga ini sangat baik untuk diketahui, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan keluarga atau individu dalam keluarga.

Usai memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan seminar psikologi keluarga oleh Vequentina Puspa Indah dengan judul “Pernikahan Sehat Mental Sebagai Pondasi Ketahanan Keluarga”, yang menekankan komunikasi sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan dan keutuhan keluarga.

Acara seminar dengan mengangkat tema “Persit Berperan  Dalam Ketahanan Keluarga Guna Menunjang Tugas Prajurit Wira Bhakti” selain dihadiri Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.,  juga hadir Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, para Kasi, Dandim jajaran Korem, Dan/Ka Satdisjan, para Perwira dan Ibu-ibu Persit KCK Koorcab maupun Cabang jajaran Koorcab Rem 162.

AYA




Bupati Najmul Di Hari Ibu, Keberkahan Itu Dari Ibu

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri”

GANGGA.lombokjournal.com – Masyarakat diajak menjadikan Hari Ibu 2019 sebagai renungan bersama, karena di antara hamba yang dititipkan Allah SWT di muka bumi yaitu sesosok “malaikat”, yang tiap hari melindungi, memberi makan saat lapar, memberi minum waktu dahaga, serta berkeringat mencari makan untuk kita.

Bupat Najmul melepas penyu

 

 

 

 

Sesosok malaikat itu adalah “Ibu” dari masing-masing individu manusia dalam kehidupannya.

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, menegaskan itu saat menyampaikan sambutan puncak peringatan Hari Ibu (HI) ke-91 tahun 2019. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara merayakan puncak peringatan itu di Pantai Sedayu, Lekok Desa Gondang Kecamatan Gangga, Senin (23/12/2019).

“Tentu kita belum selesai untuk berbakti, jika ada ibu di antara kita di sini yang masih hidup, utamakan ibu kita karena keberkahan itu ada pada ibu kita,” pesan Bupati Najmul.

Bupati mengajak hadirin untuk merenung, karena kadang-kadang seseorang lalai terhadap ibu sendiri. Seseorang bisa kaya, bisa hebat dan memiliki kekuasaan, tetapi apabila tidak ada keberkahan dari ibunya, maka semua itu menjadi sia-sia.

“Apabila ada suami memberi uang untuk sangu ibunya harus mencuri kepada istrinya misalnya, itu adalah suami yang pengecut. Dan jika istri mengkondisikan keadaan seperti itu, maka ia adalah istri yang tidak baik. Apabila kita tidak bisa berbuat baik kepada ibu kita, dosanya sama dengan syirik,” tutur bupati.

Bupati Najmul mengingatkan, salah jika meminta anak berbakti, sementara kita tidak berbakti kepada orang tua sendiri.

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri,” katanya.

Sebagian ibu tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu juga seorang istri. Tak selamanya seorang suami menemukan sikap yang baik dari istrinya.

“Tapi suami harus bisa menahan diri seraya membayangkan kebaikan-kebaikannya,” ujar bupati.

Bupati mencontohkan, bagaimana istri seseorang bangun sebelum suaminya bangun dan tidur sebelum sang suami tidur.

Hal itu dilakukan bukan sehari atau dua hari tetapi bertahun-tahun sembari mengajak semua pihak untuk mengingat kebaikan-kebaikannya.

Sehingga jika seseorang marah kepada istrinya maka marahnya akan hilang. Ia juga berpesan supaya seseorang mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Orang nomor satu di bumi Tioq Tata Tunaq ini juga menyampaikan pesan nabi Muhammad SAW, seorang suami tidak boleh memarahi atau membentak istri di depan anaknya.

“Dan satu yang saya sampaikan ini pesan nabi untuk umatnya, jangan pernah kita membentak dan memarahi istri kita di depan anak-anak kita,” tegasnya.

Kalau itu dilakukan, berarti ia mengajari anaknya tidak menghargai ibunya. Contohnya,  jika suami membentak atau menampar istrinya di depan anak-anaknya,  itu artinya mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ibunya.

Sebaliknya, jika seorang istri juga suka meneriaki atau menghujat suaminya di depan anaknya, maka dia juga mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ayahnya.

“Terima kasih ibu-ibu yang terhimpun dalam PKK, GOW, DWP, TK Aisyah dan ibu-ibu yang telah menyelenggarakan acara ini,” kata Bupati Najmul mengakhiri sambutannya.

Meningkatkan peran perempuan

Ketua Panitia Pelaksana  Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun, Fauziah melaporkann, perayaan puncak Hari Ibu tahun 2019 adalah kehendak kaum perempuan Indonesia.

Mereka telah menempuh jalan mewujudkan peran dan kedudukan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur.

Dikatakan Fauziah, perjuangan meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih panjang.

“Keberhasilan yang telah dicapai baru sekadar langkah awal menuju cita-cita kemerdekaan yang aman, tentram serta adil dan makmur,” katanya.

Menurutnya, tujuan peringatan Hari Ibu ke-91 tahun ini adalah membangkitkan kepedulian masyarakat, mengacu pada perspektif “Perempuan Berdaya”, yang   dapat dicapai dan dilakukan oleh setiap perempuan.

Hal itu sebagai bentuk kesetaraan peran mewujudkan harmoni antara laki-laki dan perempuan.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan menyambut Hari Ibu ke-91 tahun 2019 di Kabupaten Lombok Utara di antaranya jalan sehat keluarga dan lomba mewarnai anak-anak PAUD dan TK.

“Sebelumnya ibu-ibu GOW dengan leading sektor Dinsos dan PPPA telah menggelar pelatihan pengolahan pangan berbahan lokal, pelatihan sosialisasi pemulihan pascagempa, sosialisasi penyakit menular dan tidak menular pascagempa, serta berpartisipasi dalam program World Clean UP Day yang dilaksanakan di Gili Indah,” tutupnya.

Puncak peringatan Hari Ibu 91 tahun ini juga dihadiri Ketua DPRD KLU, Nasrudin, SHI, Ketua TP PKK Hj.Rohani Najmul Akhyar, S.PdI, Ketua GOW Nani Tricahyani Sarifudin, SE dan Ketua DWP Hj.Laily Suardi.

 

Rangkaian acara Hari Ibu kali ini diisi dengan pembacaan sejarah singkat lahirnya Hari Ibu dan pemotongan tumpeng oleh Ketua GOW KLU, kemudian diakhiri dengan pelepasan bibit penyu di pantai Sedayu oleh Bupati dan Ketua DPRD dan masyarakat.

sta/humaspro




 LKKS Diajak Terus Memperluas Kegiatannya

Perlu pembangunan mindset di jajaran LKKS bahwa masyarakat para penerima bantuan, tidak boleh dipandang hanya sebagai  obyeK

MATARAM.lombokjounal.com —  Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB banyak memberi bantuan, di ataranya. bantuan kepada 2.500 Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Kab/Kota Se-NTB, Anjangsana untuk bantuan Rehabilitasi Gedung terhadap sejumlah LKSA/Panti dampak gempa.

Selain itu,  LKSS melkukan penyusunan data base PMKS/PSKS sebagai data awal sebanyak 576.465 orang, serta banyak program lainnya.

“Tapi itu belum cukup. Ke depan, LKKS diharapkan bisa lebih aktif dan memperluas kegiatannya untuk membantu dan menyentuh sekaligus mengatasi berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat kita,” ujar Ketua Umum LKKS Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati SE., M.Sc.

Hal itu dikatkannya saat membuka sekaligus memimpin Rapat Kerja Daerah (Rakerda) LKKS tahun 2019 di Ruang Gili Air Hotel Lombok Raya, Rabu, (18/12/2019).

HJ Niken yang akrab disapa Bunda Niken berharap Lembaga sosial yang ada meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM, sehingga memiliki kemampuan yang terakreditasi.

Program untuk mendapatkan akreditasi, sudah ada dari pusat.

“Hanya saja perlu  Pelatihan untuk peningkatan kapasitas para petugas,” terangnya.

Menurut Niken, perlu pembangunan mindset di jajaran LKKS bahwa masyarakat para penerima bantuan, tidak boleh dipandang hanya sebagai  obyek.

Tapi harus diperlakukan sebagai subjek pembangunan yang ikut menentukan capaian kinerja pemerintah daerah, tegasnya.

Ia menilai, LKKS NTB telah menjalankan program-programnya di tahun 2019 dengan sangat baik dan sejalan dengan visi NTB Gemilang.

“Satu tahun ini sudah banyak yang dilakukan LKKS di seluruh Kabupaten di NTB. Yang paling aktif ada di Lombok Timur dan Sumbawa.Dan yang lain juga terus berbenah dan memberikan yang terbaik,” tutur Bunda PAUD Indonesia tersebut.

Mengkoordinasikan potensi masyarakat

Kepala Dinas Sosial NTB Dra. T. Wismaningsih Drajadiah menuturkan, LKKS mempunyai peranan yang strategis dalam rangka menggali, mengembangkan, dan mengkoordinasikan semua potensi sosial masyarakat.

Dinas Sosial sendiri menjalankan program terkait bantuan kepada penerima manfaat melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial tahun 2019.

Bantuan tersebut berupa bantuan kebutuhan dasar Anak, Bantuan Home Care Lansia, Bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak, Bantuan Kedaruratan untuk Lanjut Usia, serta Bantuan Langsung Tunai berupa uang Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas.

“Kami berharap dapat bersinergi dengan seluruh Lembaga Sosial baik pemerintah maupun non pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat,” tutur Kadis Sosial NTB.

Rakerda dengan agenda mengevaluasi dan merencanakan program kerja LKKS tersebut akan berlangsung selama 2 hari (18-19 Desember) di tempat yang sama.

Peserta berjumlah lebih dari 30 peserta yang merupakan perwakilan dari LKKS se Provinsi NTB.

AYA/HmsNTB




Dharma Wanita Persatuan KLU Rayakan Ultah ke 20

Pengurus dan anggota DWP di semua level organisasi di KLU, secara kolektif diajak berupaya meningkatkan kualitas sebagai anggota dan istri ASN

TANJUNG.lombokjournal.com – Dharma Wanita Persatuan (DPW) seluruh tanah air diharuskan memperingati 20 tahun kelahirannya yang jatuh pada tanggal 7 Desember dengan mengusung tema “Optimalisasi Kinerja DWP sebagai Mitra Strategis Pemerintah untuk Suksesnya Pembangunan Nasional”.

H Suardi potong tumpeng

Hal itu disampaikan Ketua DWP KLU, Hj. Laily Suardi dari sambutan Ketua DWP Pusatyang dibacakannya dalam peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (HUT DWP) ke-20 tahun 2019, di aula Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (10/12/2019).

Selain dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Drs. H. Suardi, MH yang mewakili Bupati, hadir pula dalam HUT DWP tahun ini Kepala OPD lingkup Pemda KLU, Penasehat DWP KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar dan para pengurus DWP KLU.

Peringatan HUT DWP diawali dengan penilaian lomba table manner oleh dewan juri perlombaan untuk memeriahkan dua dasawarsa DWP se-Indonesia.

DWP termasuk rumpun organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada usia ke-20 tahun ini DWP patut berbangga lantaran telah menjadi organisasi perempuan yang besar.

Disampaikannya, laporan pelaksanaan program kerja DWP dengan sistem kerja unsur pelaksanaan mengacu pada Renstra DWP 2015-2019 menunjukkan hasil yang baik, tergambar dengan jelas, akurat sekaligus menggembirakan.

“Tanggal 11 dan 12 Desember 2019 kita akan melaksanakan Munas IV DWP. Kita diharapkan memiliki renstra 2020 – 2024 oleh pengurus DWP Pusat mengacu pada  RPJMN 2019 – 2024. Renstra ini nanti akan jadi acuan perencanaan program kerja dari pusat sampai tingkat kelurahan. Setiap tahun diatur berdasarkan Road Map Proker DWP tahun 2020 – 2024,” ucap Hj. Laily Suardi.

Ketua DWP mengajak pengurus dan anggota DWP di semua level organisasi di KLU, secara kolektif berupaya meningkatkan kualitas sebagai anggota dan istri ASN.

Selain itu, mampu bekerja secara profesional dan berjuang mengembangkan organisasi supaya lebih bermanfaat bagi seluruh anggota, bangsa, negara dan daerah tercinta.

Tentara Manunggal Masuk Desa

Mewakili Bupati Lombok Utara, Sekretaris Daerah Drs.H. Suardi, MH menyampaikan salam Bupati H. Najmul Akhyar yang tidak bisa hadir, lantaran menghadiri undangan yang sangat penting bagi Lombok Utara.

Begitu juga Wabup H. Sarifudin pada kesempatan perayaan HUT DWP sedang mengikuti kegiatan kedinasan di Mataram.

Mengingat KLU menjadi salah satu daerah sasaran Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), Sekda mengajak para undangan bersyukur atas kehadiran mereka.

Pada kesempatan itu, H. Suardi juga mengingatkan kepada anggota DWP KLU untuk terus bersyukur lantaran dari sekian juta penduduk Indonesia, para suami anggota DWP termasuk sebagian kecil dari jumlah jutaan penduduk yang berprofesi sebagai PNS.

“Allah memberi amanah untuk itu (PNS-red). Banyak sekali yang mau tetapi Allah menetapkan lain. Dengan suami menjadi PNS maka ibu-ibu menjadi anggota Dharma Wanita,” terangnya.

Dikatakan, sebagai bentuk rasa syukur, anggota DWP harus taat terhadap agama dan aturan negara sebagai istri dari suami ASN.

“Ibu-ibu harus taat dengan suami. Selamat HUT Dharma Wanita yang ke-20. Semoga ke depannya Dharma Wanita samakin maju, bangkit dan berkah,” tutup sekda.

Penasehat DWP KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar menyampaikan, di usia 20 tahun DWP merupakan organisasi yang diperhitungkan dan menjadi mitra strategis untuk membangun bangsa dan negara.

“Tidak boleh kita sia-siakan kepercayaan pemerintah,” pesannya.

Saat ini peran perempuan semakin nyata baik di dunia pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan pemerintahan. Apabila perempuan bisa meningkatkan kualitas pendidikannya maka ia dapat menularkan mutu dan kualitas pribadinya kepada orang lain.

Namun hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama, bila dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut kesejahteraan sosial tidak bisa diimplementasikan, bagaimana mungkin bisa menularkannya kepada orang lain sehingga diperlukan keselarasan di antara kedua aspek tersebut.

“Saya mohon kepada kita semua supaya bisa meningkatkan kualitas. Ibu-ibu kita harus tanamkan kepada diri masing-masing karena masa depan anak kita ada di tangan kita,” ajaknya.

Ketua TP PKK KLU ini juga mengingatkan para anggota DWP agar memberi contoh yang baik kepada anak-anak, serta kepada para istri PNS yang lain. Dan diharapkan terbangunnya sinergi, saling dukung dan saling berbagi untuk terus meningkatkan kualitas terbaik lantaran DWP wadah yang pas untuk kaum hawa.

Usai pemotongan tumpeng oleh Sekda, Penasehat DWP serta Ketua DWP KLU, acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah pemenang lomba table manner kepada Juara Harapan I UP Pemenang, Juara III UP Kecamatan Bayan, Juara II UP Kecamatan Tanjung, dan Juara I UP Kecamatan Kayangan.

sta/humaspro




Pengawasan Keamanan Pangan, PKK NTB Digandeng BPOM

PKK NTB akan memberikan sosialisasi terkait pentingnya keamanan mutu, dan gizi pangan. serta peningkatan SDM melalui pemberdayaan masyarakat melalui KIE

MATARAM.lombokjournal.com – Agar terwujud sistem pengawasan keamanan obat dan makanan dapat mencapai pelosok desa /kelurahan di NTB, Tim penggerak PKK Provinsi NTB digandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Mataram melakukan kerja sama  terkait keamanan, mutu serta gizi pangan menggandeng.

Hj Niken

.Kepala BPOM Mataram Dra. Ni Gan Suarningsih, Apt.MH mengatakan, kerja sama BPOM mataram dan tim penggerak PKK ini sangat strategis.

Tantangan pengawasan yang kian kompleks dan cakupan pengawasan yang Iuas, salah satunya bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara BPOM dan TP PKK .

Pengawasan obat dan makanan merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa, karena tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga berdampak pada aspek ekonomi, sosial, bahkan ketahanan bangsa.

“TP PKK yang mempunyai jangkauan sampai ke seluruh pelosok desa, tentu merupakan mitra strategis bagi BPOM. Hal ini akan sangat membantu pengawasan obat dan makanan yang beredar sampai daerah terpencil yang saat ini dilakukan oleh empat kelompok kerja (Pokja) Kabupaten/Kota di provinsi NTB,” ujar Ni Gan  saat kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait keamanan mutu serta gizi pangan, di Kantor PKK provinsi NTB (10/12/2019).

Menurutnya,  PKK dengan jumlah kader 13.481 orang tersebar di desa/kelurahan, diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan di lapangan, melalui kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi terhadap masyarakat (KIE).

Selain ia melakukan pengawasan di desa/kelurahan terhadap perdagangan dan peredaran obat palsu, pangan serta kosmetik tanpa izin edar.

“Kami menyadari para Kader TP PKK mempunyai tugas yang sama dengan BPOM  untuk melindungi anak bangsa dan masyarakat, sehingga sinergi ini tentunya akan membantu tugas BPOM  dalam mengawal kuaIitas obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat agar terjamin keamanan dan mutunya,” ujar Ni Gan.

Sebelumnya dalam upaya peningkatan keamana pangan, ia dan jajarannya sudah melakukan gerakan keamanan pangan,melalui pemberdayaan masyarakat di desa/ kelurahan dengan menyediakan  arus informasi terkait pentingnya keamanan pangan.

Selanjutnya sebagai tindakan preventif ia juga melakukan intervensi ke sejumlah pasar untuk menjual produk  makanan,kosmetik yang aman, dan terakhir  melakukan sosialisasi kepada 430 sekolah di NTB untuk menyediakan jajanan yang tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan berbahaya.

Peran bersama

Ketua Tim penggerak PKK provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, mengungkapkan untuk melakukan pengawasan keamanan pangan diperlukan sinergitas,dukungan serta peran bersama.

“Kunci dari semuanya yakni membangun kebersamaan. Selain memaksimalkan. Peningkatan keamanan pangan akan tercapai jika ada sinergitas.” Ungkap Hj. Niken

Hj. Niken juga menambahkan,  sesuai visi misi tim penggerak PKK yakni Penggerak,Pendataan dan Penyuluhan, pihaknya akan menyediakan data dan informasi terkait pengawasan keamanan obat dan makanan.

Disamping itu, akan memberikan sosialisasi terkait pentingnya keamanan mutu, dan gizi pangan. serta peningkatan SDM melalui pemberdayaan masyarakat melalui KIE,

“Apresiasi sebesar besarnya kepada BPOM, karena telah memilih kami sebagai partner dalam upaya  membantu tugas pengawasan keamanan mutu, gizi pangan di NTB. Kerjasama untuk mewujudkan kehadiran pemerintah dalam melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat obat,makanan merupakan langkah yang tepat,” tutur Hj. Niken.

Dalam kegiatan tersebut hadir pula 50 orang anggota perwakilan TP PKK baik dari provinsi hingga kabupaten/ kota se NTB.

AYA

 




Hj. Niken Minta Hentikan Penggunaan Pewarna Dan Bahan Berbahaya Dalam Makanan

“Kita semua berharap melalui program ini budaya keamanan pangan masyarakat di NTB dapat terwujud melalui perkuatan sistem manajemen keamanan pangan sekolah”

MATARAM.lombokjournal.com – Orang tua, guru,pihak sekolah hingga para penjual makanan diminta memberi perhatian serius dan menjamin keamanan dan standar kesehatan pangan yang dikonsumsi anak-anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, menegaskan, stop penggunaan zat pewarna dan bahan-bahan berbahaya dalam makanan.

“Pihak Sekolah, guru, orang tua murid dan kita semua, harus  mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah masing-masing”, ujar Niken saat membuka acara Workshop Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), yang diselenggarakan Balai Besar POM  Mataram, di hotel Lombok Astoria Mataram NTB, Jum’at (06/12/2019).

Menurutnya, jajanan yang mengandung zat-zat kimia dan pewarna berbahaya, jika dikonsumsi oleh anak-anak kita, memang tidak semuanya  langsung membuat anak-anak kita sakit.

Tapi mengkonsumsi jajanan seperti itu dalam jangka panjang, dapat merusak kesehatan anak, menghambat pertumbuhan fisik dan mental, bisa berakibat vatal bahkan mengancam keselamatan jiwanya.

Kepada produsen dan para penjual makanan, Bunda PAUD NTB mengajak instansi terkait terus memberikan pembinaan, penyuluhan dan pendampingan, agar mampu menjajakan pengan yang memiliki asupan gizi yang baik, serta terjamin keamanan dan kesehatannya.

Para produsen dan pedagang diminta  menghentikan penggunaan bahan-bahan berbahaya , terutama  yang menggunakan zat pewarna.

“Bila perlu para orangtua sesekali waktu juga menyediakan bekal sekolah dari rumah, sehingga asupan gizi dan keamanan pangan anak lebih terjamin,” tegasnya.

Menurutnya, hakekat intervensi keamanan PJAS adalah meningkatkan keamanan, mutu dan gizi PJAS di lingkungan sekolah/madrasah di seluruh wilayah provinsi NTB melalui penguatan lintas sektor  dan peningkatan kemitraan di pusat dan daerah .

“Kita semua berharap melalui program ini budaya keamanan pangan masyarakat di NTB dapat terwujud melalui perkuatan sistem manajemen keamanan pangan sekolah,” pungkasnya.

Pangan tidak aman

Kepala Subdit Pemberdayaan Pelaku Usaha  Badan POM RI, Dra. Dyah Sulistyorini, Apt. M.Sc, menegaskan program intervensi keamanan PJAS, merupakan iktiar untuk menjaga generasi bangsa dari pangan yang tidak aman.

Dra. Dyah Sulistyorini, Apt. M.Sc

Dijlaskan, Program Intervensi PJAS merupakan Proyek Prioritas Nasional dan memasuki tahun ketiga sejak tahun 2017. Pada tahun 2019, target sekolah yang diintervensi sebanyak 7000 sekolah.

Kepala BPOM Mataram, Dra. Ni GAN Suarningsih, Apt, MH menjelaskan, ada 14 sekolah yang telah di intervensi PJAS di Provinsi NTB.  Targetnya ada 839 sekolah, sedangkan arget lokus sekolah untuk Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah sebayak 84 sekolah/madrasah.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak awal April 2019. Intervensi yang dilakukan diawali dengan Advokasi Lintas Sektor dengan OPD terkait, Bimtek Keamanan PJAS di sekolah percontohan  Kabupaten/Kota se-NTB, Sampling dan Pengujian PJAS dengan Mobil Laboratorium Keliling.

“Sasaran PJAS ini adalah sekolah dan pengelola kantin. Intinya, pengelola kantin harus memiliki pengetahuan tentang PJAS, kantinnya tersedia bak sampah tertutup, tempat cuci tangan, lantainya dapat dibersihkan, itu saja syarat kantin itu,” jelas Ni GAN Suarningsih didepan peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah,  Dikbud, Bapedda se-NTB.

Ketika ditanya tentang adanya, Kepala BPOM mengatakan belum ada temuan kasus keracunan jajanan di sekolah. Kalaupun ada, maka sampel jajanan atau makanan tersebut akan dikirim ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah oleh ketua TP PKK PROVINSI NTB kepada 88 kantin sekolah yang memperoleh Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan.

AYA/HmsNTB




Shalsabila Lestari Putri Suteja, Puteri Indonesia NTB 2020

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd berpesan, agar Putri Indonesia NTB ikut serta membangun NTB, dengan mengenalkan potensi dan kekayaan NTB

MATARAM.lombokjournal.com  —  Shalsabila Lestari Putri Suteja dari Lombok Timur, terpilih sebagai Putri Indonesia yang akan mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang pemilihan Putri Indonesia tahun 2020.

Ummi Rohi bersama Shalsabila Lestari Putri Suteja

Melalui tahapan dan proses penjurian yang panjang, akhirnya Shalsabila dinobatkan sebagai Putri Indonesia NTB pada Grand Final Puteri NTB 2020 di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Jumat (06/12/2019).

Shalsabila yang masih di bangku Sekolah Menengah Atas  kelahiran Lombok Timur itu, berhasil mengungguli 20 rekan finalis Putri Indonesia NTB lainnya.

Runner up 1 diraih oleh Ni Kadek Selvia Sastradewi dari Kabupaten Sumbawa,dan Runner up 2 diraih Dinda Putri Alfitriyani dari Kota Mataram.

Perwakilan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan salah satu dewan juri, Wisnu Wardana, sejak awal menekankan agar Panitia pencarian Putri NTB, memprioritaskan wanita asli daerah di NTB.

Menurut Wisnu, Putri Indonesia yang akan mewakili NTB ini merupakan milik masyarakat NTB. Ia memiliki pengetahuan tentang potensi dan kekayaan alam serta budaya NTB.

Sehingga Puteri Indonesia yang mewakili NTB bisa bercerita kepada daerah lain bahkan kepada dunia internasional, betapa hebatnya NTB.

Wisnu mengungkapkan 3 kriteria untuk menjadi Putri Indonesia itu, yaitu 3B (Brain, Beauty, dan Behaviour). Kriteria  Brain (Cerdas) atau pintar dapat dilihat dari intelektual, sisi pengetahuan dan ilmunya.

“Kalau dia berbicara enak didengar,” kata Wisnu.

Kemudian lanjutnya, kriteria berikutnya  Beauty (Cantik)ia dapat merawat dirinya, dan juga dapat dimaknai  kecantikan dari dalam diri dan di luar.

“Ini makna Beauty,” ucapnya.

Selanjutnya, kriteria yang terakhir adalah Behaviour  dia harus bertakwa dan beretika, serta peduli dengan lingkungan.

Behaviour harus punya takwa etika dan punya kepedulian terhadap lingkungan.

“Itu cara untuk bisa eksistensi sebagai perempuan Indonesia. Kalau tidak memiliki sopan santun dan etika YPI dapat mencopotnya sebagai Indonesia,” tutur Wisnu.

Penyelenggaraan ajang penobatan Putri Indonesia sudah 22 kali dilaksanakan. Pada tanggal 6 Maret tahun 2020 mendatang merupakan kali ke 23 diselenggarakan oleh YPI.

“Kita cukup konsisten menggelar Pemilihan Putri Indonesia,” ucap pria kelahiran Jakarta ini.

Ditambahkan, pihakya konsisten mencari perempuan di daerah, YPI ingin puteri adalah milik masyarakat NTB. Dan mengenal dan cerita apa yang menjadi kekayaan budaya NTB.

Wisnu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB dan masyarakat NTB yang mendukung kegiatan ini.

“Terima kasih kepada pemda NTB telah mendukung acara ini,” kata Wiisnu.

Mengenalkan NTB

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd berpesan, agar Putri Indonesia NTB ikut serta membangun NTB.

Apalagi saat ini NTB ditetapkan sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas, maka peran Putri Indonesia NTB harus bisa mengenalkan NTB.

Didampingi Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc,  wagub juga menyinggung kriteria Putri Indonesia yaitu memiliki Brain atau kecerdasan, Beauty atau kecantikan dan Behaviour atau etika dan iman.

“Ini kriteria yang ada sebagai Putri yang sempurna,” tegas Ummi Rohmi

20 finalis Puteri Indonesia NTB berjalan di atas catwalk dengan mengenalkan diri kepada penonton, yang disambut riuh dengan dukungan masing-masing peserta. Kemudian dewan juri memilih dan menyaring ke 20 finalis ini menjadi 10 besar dengan busana kebaya rancangan designer kondang Anne Avantie.

Untuk disaring menjadi 5 besar ke sepuluh finalis ini diberikan pertanyaan untuk dijawab dengan cepat dan singkat.

Para finalis memilih pertanyaan yang telah disediakan dan dibacakan langsung oleh pemandu acara, finalispun  harus menjawab pertanyaan.

Proses yang sama terus berlangsung hingga babak penyisihan 5 besar, yatu Dinda Putri Alfitriyani,  Sheilla Intan Permatasari,  Putu Dewi Cahyani, Shalsabila Lestari Putri Suteja dan Ni Kadek Selvia Sastradewi.

Kelima finalis melewati tahap tanya jawab, sehingga memasuki 3 besar finalis Puteri Indonesia NTB 2020.

Pada acara tersebut dinobatkan juga Puteri Budi Pekerti,  Puteri Intelejensi, Puteri Persahabatan, Puteri Favorit.

Grand Final Puteri NTB 2020 dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kadis Pariwisata, Undangan dari OPD lingkup Pemrov NTB serta para pengusaha, para budayawan, seniman, milenial dan pelaku UMKM.

Dalam grand final itu itu ditampilkan Regina Ivanova, juara pertama Indonesian Idol 2012.

AYA

 

 




Wagub; Tunjukkan Pada Indonesia, Perempuan NTB Itu Hebat!

Para finalis nantinya dapat memberikan kontribusi positif dan kemanfaatan nyata bagi NTB, sehingga ada value yang melekat dan bisa dirasakan bersama

MATARAM.lombokjournal.com —  Para finalis Putri Indonesia asal NTB yang akan maju berkompetisi dengan finalis putri dari seluruh Indonesia,  diharap bisa berkontribusi nyata bagi kemajuan NTB.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah optimis peran putri Indonesia bisa memberi kontribusi pembangunan bagi NTB.

“Tunjukkan pada Indonesia bahwa perempuan NTB itu hebat, dan apapun kegiatan yang dilaksanakan, harapan kami di NTB manfaatnya, dapat kita rasakan bersama,” ungkap Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi.

Hal itu diatakannnya saat acara ramah tamah dengan para Finalis Putri Indonesia Nusa Tenggara Barat 2020, di Pendopo Wakil Gubernur NTB di Panji Tilar Kota Mataram, Kamis malam (05/12/19).

Menurut Umi Rohmi, seorang putri pasti memiliki kecintaan pada daerah dan bangsanya, orang tentunya akan melihat perwakilan yang maju nantinya adalah gambaran masyarakat NTB.

Terlebih, para finalis ini adalah perempuan terpilih, maka harus mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perempuan NTB.

Wagub berharap para finalis dapat memahami betul NTB, dan jangan sampai kalah dengan provinsi lain.

“Baik dari sisi kemampuan dan kepintaran, sehingga kita bisa buktikan pada Indonesia, NTB punya stok wanita-wanita hebat yang berada terdepan dalam mengawal pembangunan NTB kedepan,” tegsnya.

Wagub Perempuan pertama di Bumi Gora itu juga mengingatkan, selain tradisi dan potensi-potensi lain di NTB, para finalis juga harus memahami program-progam unggulan Pemerintah Provinsi NTB.

Salah satunya terkait penanganan sampah, dalam hal ini program Zero Waste.

“Saya harap Putri Indonesia juga tahu program unggulan Provinsi NTB, selain pariwisata, kita sedang berjuang dibanyak bidang. Salah satunya pengelolaan sampah, karena bagaimanapun indahnya NTB jika tidak menjaga kebersihan maka semua tidak ada artinya,” tegasnya.

Umi Rohmi berharap, para finalis nantinya dapat memberikan kontribusi positif dan kemanfaatan nyata bagi NTB, sehingga ada value yang melekat dan bisa dirasakan bersama.

Jauh sebelumnya saat menerima kunjungan panitia persiapan pemilihan Puteri Indonesia NTB 2020, Umi Rohmi sempat menitipkan harapan bahwa ajang pemilihan Puteri Indonesia adalah salah satu event mencari Puteri Indonesia yang tidak hanya berpenampilan menarik. Tapi juga memiliki prestasi dan didukung oleh attitude yang baik pula.

Ia berharap, pemilihan puteri indonesia,  tim juri dan masyarakat bisa menemukan puteri asal NTB yang kompeten dan mampu bersaing dengan puteri dari daerah lainnya, bahkan di ajang internasional.

AYA/HmsNTB