LKKS NTB Santuni Anak Yatim dan Dhuafa di Tengah Pandemi

LKKS NTB tidak berhenti sampai di sini dalam melakukan kegiatan sosial di bulan Ramadhan, melainkan akan ada kegiatan-kegiatan lainnya agar dapat meringankan beban masyarakat NTB di tengah pandemi Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com —  Wabah Corona atau COVID-19 melumpuhkan perekonomian masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya.

Atas dasar itu, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB melalui Program Bulan Peduli Sosial, menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako.

Paket sembako tersebut diterima oleh perwakilan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang telah terdaftar dalam bantuan tersebut, selanjutnya segera didistribusikan kepada para penerima.

Pola ini dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 yang sekarang ini sedang terjadi.

“Kegiatan ini jauh berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, namun tetap berjalan, biasanya kami datang langsung ke panti asuhan menyerahkan bantuan langsung, bertemu dengan anak-anak. Tapi di bulan ini berbeda, anak-anak kita jaga dari wabah yang sedang melanda kita,” ungkap Ketua LKKS NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati di sekretariat LKKS NTB, Senin (04/05/20).

Ia mengatakan,, LKKS NTB tidak berhenti sampai di sini dalam melakukan kegiatan sosial di bulan Ramadhan, melainkan akan ada kegiatan-kegiatan lainnya agar dapat meringankan beban masyarakat NTB di tengah pandemi Covid-19.

“Ini masih merupakan awal dari kegiatan bulan peduli sosial yang akan berlanjut sampai akhir Ramadhan nanti, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi LKKS yang ada di kabupaten/kota di NTB ini,” tuturnya.

Ketua LKSA Al-Hidayah Batu Ringgit, Bohri Rahman mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak mengingat bantuan yang mengalir ke LKSA menurun sejak wabah COVID-19 ini.

“Kami sangat senang sekali, terimakasih kepda LKKS yang telah banyak membantu kami bahkan setiap tahun kami mendapatkan bantuan dari LKKS ini, apa lagi di tengah wabah ini, kami berterima kasih banyak,” kata Bohri.

Kegiatan ini dilakukan setiap tahunnya oleh LKKS NTB. Kegiatan kali ini dilaksanakan bekerjasama dengan Baznas NTB, Dinas Sosial Provinsi NTB dan Lombok Post.

Sasaran dari program ini adalah anak yatim, lansia, penyandang disabilitas, dan termasuk anak-anak yang orang tuanya terpapar COVID-19 yang membutuhkan uluran tangan.

AYA/HmsNTB

 




Semangat Gotong-royong Hadapi Pandemi Virus Corona

“Kita tahu dan yakin pemerintah sudah bekerja keras dalam menghadapi pandemi ini, dalam keadaan seperti ini, kita harus saling mendukung dan membantu,” ujar Hj Niken Saptarini

MATARAM.lombokjournal.com —  Seluruh Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di daerah masing-masing dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Menteri Sosial Republik Indonesia  Juliari P. Batubara mengatakan itu dalam sambutannya saat melakukan telekonferensi terkait potensi dan sumber kesejahteraan sosial dalam memutus mata rantai Covid-19, Jumat (01/05/20).

Hj Niken Saptarini Widiawati

Menurut Mensos, dalam kondisi pandemi ini, semangat gotong royong tidak boleh hilang dari diri kita.

“Saya berharap teman-teman-teman di lapangan, seluruh pekerja sosial. membantu mengawasi, dan mengoreksi apabila ada data-data yang tidak sesuai,” kata Menteri Sosial Juliari.

Dalam perbincangan ini, terlibat beberapa peserta yang terdiri dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, dan Pendamping Sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT).

Mensos tak lupa menyampaikan apresiasi bagi seluruh pilar-pilar sosial sebagai mitra Kementerian Sosial RI, atas kerja kerasnya dan sudah turut serta dalam memutus mata rantai Covid-19 ini.

Mensos Juliari berpesan agar mereka senantiasa menjalankan protokol kesehatan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Misalnya, menerapkan ketentuan pembatasan sosial atau menjaga jarak aman kurang lebih 1-2 meter, menggunakan masker ketika bertugas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak melakukan penyemprotan disinfektan langsung kepada tubuh manusia karena berbahaya.

“Untuk sosialisasi langkah-langkah pencegahan penyebaran virus, jangan lupakan ketentuan yang sudah di gariskan. Misalnya, dengan memperhatikan social distancing, memakai alat pelindung diri, seperti masker, dan sebagainya,” katanya.

Saling mendukung

Ketua Umum LKKS NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah merasa senang dengan adanya rapat koordinasi tersebut. Menurutnya, dengan begitu, dalam kondisi apapun, silaturahmi harus berjalan.

“Kita tahu dan yakin pemerintah sudah bekerja keras dalam menghadapi pandemi ini, dalam keadaan seperti ini, kita harus saling mendukung dan membantu,” ujar Hj Niken Saptarini.

Ia bersyukur, sejak dulu hingga saat ini, LKKS NTB secara rutin pada bulan Ramadan melaksanakan kegiatan (Bulan Peduli Sosial Ramadan), dan untuk Ramadan tahun ini tetap akan terlaksana.

Kegiatan itu akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sesuai arahan menteri sosial.

“Pengumpulan bantuan hingga pendistribusian bulan peduli Ramadan ini tetap dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, InsyAllah pembagiannya kita mulai hari Senin besok,” kata Bunda Niken.

AYA/HmsNTB




TP PKK Lombok Utara Support Tim Medis Covid-19

Untuk efektifnya PKK Lombok Utara juga memanfaatkan media sosial untuk menyosialisasikan pentingnya semua lapisan masyarakat melaksanakan anjuran pemerintah

TANJUNG.lombokjornal.com  — Tim Penggerak PKK Lombok Utara memberikan support semangat kepada Tim Medis RSUD dan Puskesmas se-Kabupaten Lombok Utara.

Kegiatan ini dipimpin Ketua TP PKK Hj. Rohani Najmul Akhyar beserta jajaran pengurus lainya.

Hj. Rohani menyampaikan kegiatan itu digelar pihaknya untuk membantu pemerintah melakukan penanganan Covid-19.

Menurut Hj Rohani, peran PKK dalam upaya membantu pemerintah adalah membuat masker dimulai dari pengadaan bahan hingga menjahit.

Hj. Rohani

“Alhamdulillah saat ini mulai kita distribusikan ke RSUD dan Puskesmas yang ada di Lombok Utara. Kami juga mengedukasi masyarakat untuk sering mencuci tangan dan cara-cara cuci tangan yang baik. Ada juga gerakan memberi support semangat kepada tim medis agar selalu sehat, kuat, dan penuh kesabaran dalam melayani masyarakat terlebih pada saat situasi sekarang ini,” tutur Rohani kepada  Tim Humaspro usai bertemu Tim Medis Penanganan Covid-19, Senin (13/04/2020).

Kegiatan itu berlangsung selama 2 hari tersebut dimulai dari Puskesmas Nipah dan direncanakan berakhir di Puskesmas Senaru.

“Selebihnya nanti kami menyasar ke masyarakat lewat Tim PKK kecamatan dan PKK desa,” kata istri Bupati Lombok Utara ini.

Menurutnya, saat ini sesuai dengan arahan Pemerintah warga tidak boleh melakukan aktivitas berkumpul dalam jumlah banyak.

Untuk efektifnya PKK Lombok Utara juga memanfaatkan media sosial untuk menyosialisasikan pentingnya semua lapisan masyarakat melaksanakan anjuran pemerintah.

Hj Rohani menghimbau kepada masyarakat agar ikut serta memberikan support dan semangat kepada para pihak yang berperan di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, terutama tim medis.

“Mari kita bersama-sama ikut mengambil peran dalam melawan pandemi Covid-19 ini. Hilangkan pikiran seolah-olah tenaga medis sangat menakutkan bagi kita, padahal mereka semua adalah orang yang paling berjasa memberi pertolongan kepada kita semua,” imbau Hj Rohani.

Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara dr. H. Samsul Hidayat mengapresiasi gerakan PKK KLU untuk ikut serta berbagi, memberi support serta semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kepada kawan-kawan tenaga medis yang menangani Covid-19 dalam melakukan pelayanan, RSUD KLU juga sudah menyiapkan SOP penanganan Covid -19 baik dari APD-nya maupun yang lainnya,” ujar dr. Syamsul.

Sid




Gubernur Zul; Peran PKK Akselerasi Pembangunan Di NTB

Dasa Wisma merupakan ujung tombak gerakan PKK di NTB. Terutama membantu program-program pemerintah salah satunya adalah revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga

MATARAM.lombokjournal.com — Banyak program-program pembangunan di NTB yang membutuhkan campur tangan perempuan. Terutama mengakselerasi visi-misi NTB gemilang yang sedang giat digencarkan oleh pemerintah saat ini.

Sinergitas itu dapat dilihat dari peran ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga Sejahtera (TP-PKK) Provinsi NTB.

Hj Niken dan Gubernur Zul

Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah pada pembukaan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-48 dan kegiatan jambore PKK tingkat Provinsi NTB tahun 2020 yang dihadiri ratusan pengurus PKK se-NTB di Bazar Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (14/03/20) malam.

“Salah satu penentu utaman dalam membangun NTB ke depan adalah peran perempuan,” ungkap gubernur.

Bahkan dapat diapresiasi bahwa kemajuan pembagunan di NTB tidak terlepas dari peran wanita pengurus PKK yang bergerak dalam meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

Untuk itu, kata Bang Zul, semangat ibu-ibu PKK untuk mengakselerasi program pembangunan di NTB sangatlah besar menentukan arah pembangunan yang lebih baik ke depannya.

Orang momor satu di NTB itu berharap kerja sama dari anggota PKK dengan pemerintah dapat ditingkatkan demi menunjang percepatan segala program pembangunan.

Baik dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, kesehatan keluarga maupun meningkatkan taraf pendidikan untuk mengembangkan SDM generasi di masa yang akan datang.

“Karena dilakoni semangat bersama, insaallah NTB semakin maju di tangan wanita-wanita hebat PKK,” ujar Bang Zul.

Selain itu, gubernur juga mendorong ibu-ibu PKK berperan aktif untuk mensosialisasikan situasi yang sedang menggetarkan dunia saat ini termasuk Indonesia, yaitu penyebaran virus corona atau Covid-19.

Kalau gempa bumi masih ada guncangan, gunung meletus masih terdengar suaranya dan tsunami masih ada gemuruhnya. Tetapi penyebaran wabah corona tidak ada suaranya, gemuruhnya bahkan dentumannya.

Tapi kalau tidak hati-hati korban bisa jatuh lebih besar lagi.

Oleh karena itu, Provinsi NTB bukan salah satu provinsi yang khawatir secara berlebihan terhadap penyebaran virus corona.

Untuk itu, geburnur meminta kepada pengurus PKK melakukan simulasi dalam menghadapi situasi jika infeksi virus corona terjadi di NTB. Sehingga dapat disosialisasi kepada keluarga dan masyarakat untuk mengatisipasi sejak dini.

“Mudah-mudahan ibu-ibu PKK bukan panik dan takut. Tapi kita harus mengantisipasi dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan. Sehingga kalau hal terburuk terjadi pada kita, sudah kesiapan untuk mengatasi korban dari virus corona tersebut.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri mengapresiasi kepada pengurus PKK tingkat Provinsi NTB yang menjadikan Lombok Tengah sebagai tuan rumah untuk memperingati hari Kesatua Gerak PKK ke-48.

PKK sebagai unsur penting dalam membangun bangsa. Terutama mewujudkan visi-misi NTB gemilang. Karena PKK Memiliki visi-misi yang urgen dalam meningkatkan pembangunan kesejahteraan keluarga.

“Hal ini dalam meningkatkan SDM di NTB sangat diharapkan kepada ibu-ibu pengurus PKK. Semua itu demi kesejahteraan anak-anak kita di masa depan,” jelas Wabup Loteng.

Dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Provindi NTB, Hj. Niken Saptarini Widiawati mengatakan pengurus PKK di NTB sangat membuka diri untuk berperan aktif membangun NTB ke depan.

Karena itu, ia berharap kepada pemerintah provinsi maupu kabupaten kota untuk memberi arahan serta bimbingan. Karena PKK ke depan akan menghadapi berbagai macam perkembangan baru.

“Kami berharap kepada bapak geburnur untuk terus membimbing kami ke depan. Semoga kader PKK meridhoi semua aktivitas dalam membangun keluarga yang lebih baik di masa yang akan datang,” harapnya.

Untuk mempercepat program pembangunan keluarga di NTB, Tim penggerak PKK NTB telah menjalin kerja sama dengan 13 ormas perempuan di NTB, kerja sama itu diperkuat dengan penandatanganan Mou.

Adapun ormas-ormas wanita tersebut adalah diantaranya, Dharma Wanita Persatuan NTB, Muslimat NW, Muslimat NU, Wanita Hindu Dharma, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dan ormas wanita lainnya di NTB.

“Saya merasa bangga karena PKK memiliki kemitraan baru dengan kumpulan ormas perempuan di NTB,” tutur bunda Niken.

Istri gubernur NTB yang juga dikenal Bunda Paud berprestasi tingkat Nasional itu mengatakan, penandatanganan MoU tersebut dalam rangka mempercepat program revitalisasi Dasa Wisma.

Dasa Wisma merupakan ujung tombak gerakan PKK di NTB. Terutama membantu program-program pemerintah salah satunya adalah revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga.

“Mudahan ini sebuah langkah dan terobosan baru bagi Tim PKK di seluruh NTB,” ujar Bunda Paud Nasional itu.

AYA/HmsNTB




Cegah Stunting Sejak Dini, TP PKK NTB Turun Ke Desa-desa

LOTENG.lombokjournal.com —  Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE M. Sc langsung turun ke desa dan dusun untuk mengedukasi dan mengampanyekan pola hidup sehat.

Terutama edukasi pencegahan stunting bagi para orang tua, anak dan remaja.

Hari Jumat (13/03/2020) ini, istri Gubernur NTB itu bertandang ke Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Di halaman kantor desa setempat, Hj. Niken bersama sejumlah pengurus Tim Penggerak PKK dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, memberikan motivasi serta mengajak masyarakat untuk mencegah stunting sejak dini.

Gerarakan TP PKK NTB merupakan bukti Pemerintah Provinsi NTB yang sedang giat-giatnya mengedukasi masyarakat guna sama-sama mencegah stunting, tidak sendiri.

Berbagai program untuk menurunkan angka stunting itu telah digagas. Di antaranya Posyandu Keluarga, Minum TTD dalam Kegiatan Aksi Bergizi, sarapan bersama, Generasi Emas NTB, Gerakan Buang Air Sembarangan Nol dan Da’i Kesehatan.

“Anak gadis yang masih muda-muda, yang akan menjadi calon ibu juga harus diperhatikan asupan gizinya dan kesehatannya. Mereka harus dididik menjadi calon ibu yang baik, bertanggung jawab.

Sehingga anak-anak pun nanti bisa terhindar dari masalah stunting, karena masalah stanting itu dimulai sejak dalam kondisi ibu hamil,” katanya di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.

Kalau anak-anak perempuan itu tidak dididik dan tidak diberikan pemahaman untuk menjadi calon ibu yang baik serta tidak sehat, maka potensi untuk melahirkan anak yang tidak sehat bisa terjadi.

Karena itu katanya, pencegahan stunting, di samping menerapkan pola hidup sehat, juga perlu dukungan dan kerjasama semua pihak.

“Tidak mungkin Pak Kades dan aparat saja pak camat dan PKK saja yang melakukan. Perlu dukungan semua yang ada di sini. Tidak akan berhasil tanpa dukungan semua,” tegasnya.

Hj.Niken juga mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan. Karena ikan memiliki sumber protein yang tinggi. Setidaknya sekali dalam sehari.

Kepala Desa Mertak, Satria melaporkan, jumlah stunting di desanya sebanyak 105 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2019 lalu yang mencapai 117 orang.

“Masalah stunting itu bukan hanya masalah makanan. Bisa saja dari gangguan psikologisnya, karena ditinggal meninggal dunia oleh orang tuanya. Atau karena orang tuanya ke luar daerah. Jadi, bukan hanya kekurangan makanan semata,” ungkpanya.

Ia berharap, semua komponen masyarakat dan pemerintah dapat bergotong royong menanggulangi masalah stunting tersebut. Mulai dari pemerintah provinsi, hingga dusun dan RT.

Pada kesempatan tersebut, Hj. Niken menyerahkan bibit tanaman sayur-sayuran kepada masyarakat.

Tidak hanya bibit, Ketua Forikan NTB itu juga menyerahkan makanan asupan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak.

AYA/HmsNTB




PKK NTB Ikut Berperan Aktif Program Banggakencana

“PKK dalam Program Banggakencana melakukan langkah keswadayaan, yaitu ikut dalam proses perencanaan pelaksanaan, dan kegiatan program, ikut dalam pemantauan, dan pengendalian terhadap proses kegiatan, serta melestarikan kegiatan Banggakencana”

MATARAM.lombokjournal.com – “PKK dan BKKBN itu teman seiring sejalan, secara mendasar, kita ini sama-sama berjuang di jalan yang sama,” kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah ,M.Sc.

Hj Niken mengatakan itu saat menjadi narasumber dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) tingkat Provinsi NTB, di Hotel Golden Palace, Rabu (11/03/2020).

Dalam acara yang mengusung tema “Banggakencana dalam Era Milenial untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan” itu, PKK memiliki kedekatan yang baik sebagai mitra kerja BKKBN.

Banyak sekali program yang dilakukan bersama, salah satunya adalah Program Banggakencana yang dimiliki oleh BKKBN ini.

Menurut Hj.Niken, PKK memiliki banyak peran dalam pelaksanaan program BKKBN, tidak terkecuali program Banggakencana.

Dalam program ini, PKK memiliki beberapa tugas yang dilaksanakan di lapangan.

“PKK dalam Program Banggakencana melakukan langkah keswadayaan, yaitu ikut dalam proses perencanaan pelaksanaan, dan kegiatan program, ikut dalam pemantauan, dan pengendalian terhadap proses kegiatan, serta melestarikan kegiatan Banggakencana,” terangnya.

Ia menambahkan, dalam menyukseskan program Banggakencana, PKK mempunyai beberapa kelompok kerja atau Pokja yang turut bergerak dalam melaksanakan program tersebut.

“PKK itu memiliki Pokja-pokja yang terdiri dari empat Pokja, Pokja I membentuk perilaku mental spiritual keluarga, Pokja II bertugas dalam peningkatan ekonomi keluarga, Pokja III tentang ketahanan pangan keluarga, dan Pokja IV tentang perencanaan sehat keluarga,” tambahnya.

PKK melakukan langkah awal berupa pendataan di setiap dusun. Sehingga program-program selanjutnya dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan data yang telah dihimpun tersebut.

Pendataan yang dilakukan oleh PKK melalui program Dasawisma sangat detail, mulai dari nama, usia, jumlah anak, hingga kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh keluarga.

PKK dianggap sangat penting menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan programnya.

Hal ini diakui oleh pemerintah pusat melalui Perpres Nomor 99 tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

“Bapak Presiden Joko Widodo mengakui pentingnya peran PKK dalam mendukung pembangunan terutama dalam pembangunan keluarga dan sumberdaya manusia di seluruh pelosok Indonesia,” ungkapnya.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Drs. Sama’an.,M.Si menyampaikan, program ini dilaksanakan sebagai salah satu wujud keseriusan BKKBN dalam mendukung Visi-Misi Presiden RI terutama yang berkaitan dengan tugas dan fungsi BKKBN.

“Tema ini diambil bertujuan untuk menyegarkan komitmen dan peran serta, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun seluruh mitra kerja BKKBN dalam peningkatan akses dan kualitas program Banggakencana bagi seluruh masyarakat,” terangnya.

Rakerda tahun ini diikuti oleh 230 peserta yang terdiri dari lintas sektor, pemerintah daerah serta seluruh mitra kerja BKKBN. Kegiatan ini diisi oleh beberapa narasumber, baik itu dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan beberapa narasumber lainnya.

AYA/HmsNTB




Wagub Ajak BKKBN Dalam Revitalisasi Posyandu NTB

Selain mengajak BKKBN berkolaborasi, wagub juga mengundang langsung untuk hadir rapat di Ruang kerjanya untuk membahas berbagai persoalan

MATARAM.lombokjournal.com —  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB diharapkan bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya Tim Penggerak PKK.

“Bersama kita harus sudah selangkah, seayun,  jika kita berbicara NTB, ” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) Tahun 2020.

Rakerda yang digelar oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB ini diselenggarakan,  di Hotel Golden Palace, Mataram (11/03/2020).

Wagub mengapresiasi BKKBN yang menurutnya sudah banyak berbenah, khususnya dalam mengemas program-programnya. BKKBN sudah berusaha agar program – programnya terlihat menarik.

“Saya sangat mengapresiasi, jika kita pandai mengemasnya seperti ini, tentu akan menarik dan tidak akan ditolak begitu saja oleh masyarakat,” katanya.

Karena program BKKBN menarik, anak-anak muda menjadi tertarik dan peduli, manajemennya juga kini lebih tertata. Ia optimis jika BKKBN menjaga sinergitas, akan diikuti oleh kesuksesan.

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengingatkan, pekerjaan rumah di NTB  masih sangat banyak. Untuk itulah pemerintah terus berikhtiar, salah satunya melalui Revitalisasi Posyandu.

“Akan tetapi karena beban kita masih sangat banyak, kita butuh butuh effort yang luar biasa. Entah itu laju kepadatan penduduk, masalah remaja, pernikahan usia anak, dan sebagainya. Untuk itu NTB harus bisa mengintervensi khususnya pada sistem, sehingga kami meluncur program Unggulan Revitalisasi Posyandu yang berbasis posyandu keluarga” jelasnya.

Posyandu keluarga saat ini menjadi ujung tombak terdepan di seluruh dusun dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan, baik untuk bayi, remaja hingga lansia.

Awalnya dari 7.300 Posyandu yang ada di NTB, hanya 87 saja yang sudah berbasis Posyandu Keluarga, namun saat ini sudah mencapai 1.300 Posyandu Keluarga.

“Kini di Dompu, Lombok Barat, Bima dan seluruh Kabupaten lain ingin juga seluruh posyandunya menjadi 100 persen Posyandu Keluarga. Tepuk tangan untuk seluruh kab/kota se NTB, untuk seluruh desa dan dusun SE-NTB,” lanjut Wagub di iringi tepuk tangan seluruh hadirin.

Wagub sangat yakin, Posyandu Keluarga bisa menjadi solusi permasalahan kesehatan dan sosial di NTB mulai dari gizi buruk, pernikahan usia anak, narkoba, buruh migran ilegal, pasung, dan permasalahanan lingkungan lainnya bisa ditangani setahap demi setahap.

Selain mengajak BKKBN berkolaborasi, wagub juga mengundang langsung untuk hadir rapat di Ruang kerjanya untuk membahas berbagai persoalan tersebut.

“Posisi BKKBN sangat strategis. Saya harap bisa mengambil peran dalam Posyandu Keluarga di NTB ini. Mari kita bersinergi bersama. Kami tunggu dari BKKBN, jam 1.30 ada rapat bersama. Saya undang agar kita bisa berkolaborasi ” tutup Wagub.

Kegiatan Rakerda diikuti secara aktif oleh ratusan peserta yang terdiri dari peserta Pra Rakerda dan mitra kerja provinsi dan kabupaten/kota di seluruh NTB.

AYA/HmsNTB

 




NTB Masuk Nominasi Anugerah Parahita Ekapraya 2020

Setelah mendengar penjelasan Wagub, Asisten Deputi Kesetaraan Gender Yakin bahwa NTB mempunyai contoh nyata dari seorang pemimpin perempuan

MATARAM.lombokjournal.com —  NTB masuk nominasi untuk Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya untuk tahun 2020.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Budi Mardaya SE, M.Si beserta jajarannya saat audensi dengan  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah,di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Selasa (10/03/20) 2020.

Budi menyampaikan pada Wagub, persyaratan apa saja yang diperlukan termasuk meminta komitmen dari pemerintah terkait kesetaraan gender di NTB.

Anugerah Parahita Ekapraya (APE) merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan peran pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).

Wagub atau yang akrab disapa Umi Rohmi mengungkapkan, jika persoalan kesetaraan gender di NTB sudah menipis bahkan mulai hilang.

Hal itu dibuktikan dari banyaknya pimpinan OPD maupun penggerak organisasi banyak berasal dari kalangan perempuan.

“Program-program kita bahkan penggeraknya banyak yang perempuan,” ungkapnya.

Umi Rohmi mengharapkan koordinasi serta kerjasama dari tiap OPD dan masyarakat NTB sehingga tidak ada lagi gap antara laki-laki dan perempuan.

“NTB sudah sangat maju dari sisi gender,” sebutnya.

Budi Mardaya SE, M.Si optimis NTB mampu meraih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tahun 2020.

Menurutnya, setelah mendengar penjelasan Wagub, NTB mempunyai contoh nyata dari seorang pemimpin perempuan.

“NTB ada progres yang bagus, sehingga itu bisa menggerakkan gender yang lain,” kata Budi.

Terakhir, Ia meminta pemerintah NTB untuk segera melengkapi persyaratan yang diperlukan diantaranya, PPRG (Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender) yang memang perlu dilaksanakan oleh para perencana SKPD sebagai wujud komitmen para pengambil keputusan.

“Jadi semua dokumen perencanaan harus responsif gender,” pungkasnya.

Turut pula mendampingi Wagub, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB, Andi Pramaria.

AYA/HmsNTB




Ummi Rohmi Ajak Organisasi Perempuan Gaungkan Tenun

Dengan adanya organisasi-organisasi wanita sangat besar peranannya dalam membangun NTB tercinta, terlebih KCBI yang turut berperan aktif dalam melestarikan tenun di NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, NTB adalah tempat paling kaya ragam teun. Bahkan hebatnya, tiap kabupaten memiliki banyak jenis tenun.

Karena itu, dengan keaneragaman tenun yang dimiliki NTB, Wagub mengajak organisasi-organisasi perempuan di NTB untuk bersama melestarikan dan menggaungkan tenun, bukan hanya di lingkup Nasional tapi juga pada lingkup Internasional.

“Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang mau menyelamatkan tenun kita,” ungkap Wagub. Kekayaan dan nilai keaslian tenun harus terus dijaga betul, tambahnya.

Wagub Umi Rohmi bersama Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah hadir merayakan HUT Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Lombok NTB ke-3 di Lombok Astoria, Rabu (26/02/2020).

Wagub yang tampil anggun mengenakan kain tenun serta baju berwarna kuning madu tersebut menyampaikan apresiasinya kepada KBCI.

Dengan adanya organisasi-organisasi wanita, kata Wagub, dirasakan sangat besar peranannya dalam membangun NTB tercinta, terlebih KCBI yang turut berperan aktif dalam melestarikan tenun di NTB.

Pada HUT KCBI yang bertemakan “Pesona Berkain Nusantara Melestarikan Budaya Bangsa” Wagub juga menyampaikam bahwa dengan menggunkan tenun asli NTB, maka itu  bentuk dorongan kepada UKM dan penenun di NTB agar terus berkembang.

“Kita harus bertekat agar terus berkembang dan mendunia di tengah besarnya arus publikasi terhadap segala sesuatu saat ini,” ungkap Wagub Hj Rohmi

Diingatkanya, dengan mencintai tenun hasil daerah, maka insyaallah itu berarti kita mendorong nilai-nilai budaya NTB ini bisa mendunia.

Wagub berharap dengan memasuki usia yang ke-3 tahun KCBI Lombok NTB dapat terus menginspirasi dan melakukan kegiatan kegiatan sederhan namun konsisten secara terus menerus.

Hj. Niken menyampaikan berdirinya KCBI merupakan sebuah keniscayaan.

“Tentu saja sebuah organisasi berdiri karena sebuah tujuan dan tujuan KCBI ini adalah melestarikan kecintaan berkain.Ini menjadikan KCBI ini sesuatu yang penting terutama dalam program pemerintah untuk tetap melestarikan budaya bangsa dan juga dalam mendukung pariwisata di provinsi NTB,” ungkap Hj Niken.

Hj. Niken berharap agar generasi muda dapat mencintai, lebih perduli dan lebih memahami kain tenun khas NTB.

Hal iti dapat dimulai melalui penerapan cinta berkain pada setiap ivent atau kegiatan peleatarian.

Lebih jauh Hj. Niken mengaku senang dapat turut bergabung merasakan kebahagian dalam perayaan HUT KCBI Lombok NTB.

“Alhamdulillah pagi ini kami bangga sekali dapat bergabung bersama ibu ibu dalam rangka syukuran ulang tahun KCBI yang ke-3,” ungkap Hj. Niken.

Pada kesempatan sama, Ketua KCBI Lombok NTB Hj. Maskayangan menyampaikan, visi dan misi KCBI ialah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mencintai kain dan menunjukkan jati diri putri Indonesia yang sebenarnya adalah berkain.

“Mudah mudahan ibu ibu yang berada dalam ruangan ini bisa menyuarakan kepada anak-anak kita, keluarga kita, keponakan untuk melestarikan budaya kita ini, yakni berkain,” harapnya.

Pada giat tersebut berbagai kain tenun khas NTB dipamerkan, tidak hanya itu fashion show dengan tema kain tenun khas NTB pun turut disajikan.

AYA/HmsNTB




Pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT; Bupati Najmul Bicara Musrenbang Perempuan Dan Anak

Pemda Lombok Utara menganggap penting musrenbang perempuan dan anak, guna menyerap aspirasi masyarakat yang sampai sekarang diselenggarakan

BAYAN.lombokjournal.com —  Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar,SH,MH hadir dalam pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan PTB (Perempuan Tangguh Bencana), yang berangsung di Desa Sukadana, Bayan, Jumat (21/02/2020).

Pencanangan itu dilakukan Deputi Bidang Perlindungan Anak (PA) dan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak (TKA), mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kementerian PPPA Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE,M.Si

Pada kesempatan itu Bupati Najmul  mengatakan, pada tahun 2017 Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara mendapatkan anugerah PPD (Pangripta Nusantara) dari Presiden RI, sebagai kabupaten perencana pembangunan terbaik kedua di Indonesia.

“Kenapa hal ini kami sampaikan pada kesempatan ini, karena salah satu poinnya kami menyelenggarakan Pramusrenbang dengan melibatkan simpul-simpul yang ada. Salah satu di antaranya Musrenbang Perempuan dan Anak,” terang Sekjen APKASI ini disambut applaus hadirin.

Bupati mengatakan, musrenbang perempuan dan anak ini sebetulnya menghasilkan keputusan-keputusan yang jarang dipikirkan oleh bapak-bapak.

Dicontohkan, di setiap kantor pelayanan ada smoking room, pojok menyusui, termasuk tangga. Dimana area-area itu tidak lebih dari 30 cm.

“Ini semua adalah usulan kaum ibu-ibu,” kata Bupati Najmul.

Pemda Lombok Utara menganggap penting musrenbang perempuan dan anak guna menyerap aspirasi masyarakat yang sampai sekarang diselenggarakan.

Pada musrenbang itu juga menghadirkan forum anak dengan memberikan anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya.

Lebih lanjut disampaikan orang nomor satu di KLU ini, pada bulan ini pemda menyelenggarakan musrenbang pemuda, pelajar, mahasiswa dan difabel, dengan mengembangkan simpul masyarakat mulai dari Desa, Kecamatan kemudian Musrenbang Kabupaten plus simpul-simpul khusus di masyarakat.

Di antaranya Musrenbang perempuan yang ternyata menjadi nilai positif tersendiri sehingga Presiden memberi penghargaan kepada Lombok Utara sebagai kabupaten dengan perencanaan pembangunan terbaik kedua.

Program lain yang diimplementasikan di KLU adalah sekolah-sekolah perempuan yang dilaksanakan sejak 3-4 tahun lalu.

Kegiatan tersebut cukup efektif walaupun tempat pembelajarannya di pantai, kebun, dan tengah sawah. Tetapi substansi yang ditargetkan dapat tercapai. Juga adanya program-program unggulan khusua untuk perempuan dan anak.

Pada kesempatan itu, Najmul Akhyar mengharapkan bantuan material dan moril dari kementerian agar program yang tengah diterapkan tetap bisa dilanjutkan secara berkelanjutan. Pasalnya, program ini ternyata sangat bermanfaat untuk masyarakat KLU.

Usai penandatanganan prasasti pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT dilakukan penyerahan cinderamata oleh Bupati H. Najmul Akhyar kepada Deputi Bidang PA Kementerian PPPA Nahar, SH didampingi oleh Deputi Bidang TKA Leny Nurhayanti.

BACA JUGA ;  Menteri PPPA RI Canangkan Desa Sukadana Bebas KDRT dan PTB

Acara yang dipusatkan di Ponpes Nurul Bayan ini dihadiri oleh Kepala OPD, Ketua MUI TGH. Abdul Karim, Lc, Ketua TP PKK Hj. Rohani Najmul Akhyar, Ketua GOW Nani Tri Cahyani Sarifudin, Ketua DWP Hj. Laely Suardi, Sekolah Perempuan serta tamu undangan lainnya.

api/humaspro