Wagub Ajak Pergizi dan Posyandu Keluarga Berkolaborasi

Hidup aman dan produktif, membutuhkan gizi yang cukup dalam ketahanan pangan keluarga. Sehingga dibutuhkan kontribusi dan aksi nyata para ahli gizi yang ada di NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilllah mengajak Persatuan Ahli Gizi dan Pangan NTB (Pergizi) mendukung dan berkolaborasi dengan  Posyandu Keluarga untuk meningkatkan pemahaman kesehatan dan gizi masyarakat.

Dikatakan Wagub, edukasi tentang ketahanan pangan dan gizi membutuhkan ikhtiar yang maksimal untuk merubah cara pandang masyarakat.

Pergizi NTB diharapkan dapat membantu 1.514 Posyandu Keluarga yang tersebar di seluruh NTB.

“Pekerjaan Rumah terbesar kita adalah bagaimana merubah mindset rumah tangga keluarga NTB tentang pentingnya gizi dan ketahanan pangan,” ungkap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB.

Ummi Rohmi menyampaikan sambutan dalam sambutan Webinar Nasional dan Musyawarah Daerah Pergizi NTB yang bertajuk Menakar Ketahanan Pangan NTB di Pendopo Wakil Gubernur, Kamis (23/07/20).

Menurut Alumni ITS tersebut, dengan dukungan para ahli gizi di kegiatan-kegiatan Posyandu dapat mempercepat pemahaman pemenuhan gizi keluarga dengan pangan yang tepat.

Ummi Rohmi juga menjelaskan, tidak ada kata tidak bisa dalam memenuhi ketersediaan pangan khususnya gizi. Terlebih NTB merupakan daerah yang subur dan kaya akan pangan.

Hanya saja, cara pandang masyarakat pada umumnya tentang pangan dan gizi masih minim. Sehingga perlu diperkaya dengan kontribusi para ahli gizi.

“Memenuhi gizi keluarga tidak harus mahal. Bahkan keluarga kaya sekalipun belum tentu memiliki pengetahuan tentang gizi,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009-2013 tersebut.

Lebih lanjut Wagub mengatakan, saat ini telah terbentuk 454 posyandu keluarga selama 6 bulan terakhir (periode Juli 2019 s.d Juni 2020) sehingga total jumlah posyandu keluarga per Juni 2020 sebanyak 1.514 dari 7.379 posyandu Se-NTB.

Sebagai program unggulan, Posyandu Keluarga tidak hanya melayani ibu dan balita tapi seluruh anggota keluarga, seperti remaja dan lansia.

Selain itu, Posyandu Keluarga juga dapat membantu dalam pemberantasan masalah Stunting yang erat kaitannya dengan gizi ibu dan balita.

Melalui kegiatan Posyandu inilah kontribusi Pergizi dalam membangun daerah dapat dirasakan oleh masyarakat nantinya.

“Tidak bisa tidak. Merubah mindset itu harus intensif dan sistematis”, pungkas Wagub.

Wagub menambahkan, di masa pandemi Covid-19, ketahanan pangan menjadi prioritas setelah kesehatan.

Untuk hidup aman dan produktif, dibutuhkan gizi yang cukup dalam ketahanan pangan keluarga. Sehingga dibutuhkan kontribusi dan aksi nyata para ahli gizi yang ada di NTB.

Kepastian akses pangan

Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Dr. Lalu Husni  mengatakan, ketahanan pangan dan gizi menjadi kajian para ahli gizi. Keduanya berkaitan erat dari sisi akses, keamanan, dan pemenuhannya di masyarakat.

Namun demikian, akses kepada pangan lebih menjadi masalah ketimbang ketersediaannya. Karena itu, pemerintah harus memastikan akses pangan terjangkau bagi seluruh warga masyarakat.

Ketua DPD Pergizi NTB, Rosiady Sayuti menambahkan, Pergizi NTB selalu siap memberikan kontribusi terlebih di masa pandemi, begitupun dengan stunting di NTB.

Rosiady mengatakan, selama sepuluh tahun berkiprah, kepengurusan Pergizi NTB akan menghadirkan formasi baru 2020 – 2025 untuk menghasilkan rekomendasi lebih baik lagi bagi NTB.

Musda dan webinar nasional Pergizi NTB juga dihadiri Ketua DPP Pergizi, Hardiansyah, para ahli gizi seperti Dr. Ir. Hayati, dr Deasy Irawati dan Ir Ahmad Syauqi dan lainnya dari beberapa universitas di Indonesia serta penasihat Pergizi NTB, Mansur Maksum, perwakilan OPD dan pemerhati gizi.

diskominfotikntb




Bunda Niken Serahkan Bantuan Masyarakat Terdampak Covid-19 di Kabupaten Sumbawa

Bantuan berupa olahan makanan bakso ikan, 10.000 ribu ekor ayam peliharaan dan beberapa bantuan paket lainnya

SUMBAWA.lombokjournal.com — Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE,M.Sc bersama rombongan PKK Provinsi NTB menyerahkan bantuan masyarakat yang terdampak Covid-19 di NTB di Kabupaten Sumbawa di Aula Kantor Bupati Sumbawa, Sabtu (18/07/20).

Ketua TP. PKK NTB terus bersinergi bersama pemerintah daerah membantu, sebelumnya menyerahkan bantuan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), hari Jumat.

Bunda Niken menyampaikan, kehadirannya di kabupaten Sumbawa dalam rangka silaturahim dan menyapa TP. PKK Kabupaten Sumbawa.

“Walaupun Covid-19 sudah menyapa selama empat bulan, Insya Allah PKK tak surut semangatnya untuk memberi perhatian kepada warga disini,” ungkapnya.

Pemberian bantuan ini adalah stimulan bagi masyarakat, untuk mendorong agar IKM selaku produsen agar tetap produktif dalam koridor Nurut Tatanan Baru.

Bantuan yang diberikan adalah berupa olahan makanan bakso ikan, 10.000 ribu ekor ayam peliharaan dan beberapa bantuan paket lainnya.

Dengan adanya pemberian bantuan ayam ini, Bunda Niken berharap ayam-ayam petelur tersebut dapat menghasilkan telur dan diberikan kepada anak dan keluarga, sehingga bisa memenuhi asupan gizi tiap harinya.

Bunda Niken juga menambahkan mudah-mudahan dengan silaturahim ini bisa memberi semangat dan Lasqi Kab. Sumbawa semakin maju, dan lebih banyak perhatian dari para pengurus agar kesenian kasidah dapat terus dilestarikan.

“Untuk para pengrajin kami juga tahu selama pandemi tentu semakin sedikit wisatawan yang hadir, tahun lalu kami sudah mengangkat tenun Sumbawa pada ajang bergengsi di Jakarta, akan lebih baik jika disini dilestarikan lagi tenunnya, lebih halus bahan dan harganya lebih terjangkau”, tambah Bunda Niken.

Ketua TP. PKK NTB mengatakan bahwa JPS Gemilang NTB merupakan pembelaan bagi UKM lokal agar bisa berdaulat di tanahnya sendiri.

“Dengan membeli barang di masyarakat kita, pak Gubernur memiliki keberanian untuk membeli langsung untuk UKM kita dan membagikannya ke masyarakat kita, ada 4300 UKM yang mengisi produk JPS Gemilang, semoga ini bisa membawa semangat untuk tetap bergiat bekerja, dan tetap istiqomah dalam kondisi sehat,” pungkasnya.

Ketua TP. PKK NTB yang saat itu diwakili Wakil Ketua II TP. PKK Kabupaten Sumbawa, Irine Silviani Wirawan mengatakan dalam sambutan yang dibacakan, sangat mengapresiasi kunjungan kerja ketua TP. PKK NTB yang dirangkaikan dengan penyeranan bantuan hari ini.

Selain meringankam beban keluarga penerima, juga sangat relevan dengan semangat yang kita gelorakan untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera di tengah pandemi Covid-19.

“Saya berharap peran tim penggerak PKK yang menyentuh kehidupan keluarga dan masyarakat secara langsung, dapat diarahkan dan diberdayakan secara lebih optimal,” tegasnya.

Turut hadir, Kepala Dinas Perindustrian, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Peternakan, TP. PKK Kab Sumbawa, Perwakilan Pengrajin dan Lasqi Kab. Sumbawa.

AYA/HmsNTB

 




Hj Niken; Qasidah Bisa Menguatkan Sosialisasi Penanganan Covid-19

Adanya wabah Covid-19 menjadi tantangan, khususnya para pekerja seni dan seniman di seluruh Indonesia

LOTIM.lombokjournal.com —  Tantangan bagi Lembaga Seni dan Qasidah Islam (Lasqi) untuk menguatkan nilai-nilai islam dan dakwah Islam dapat tersebar kepada masyarakat.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah sebagai Ketua Umum DPW LASQI NTB mengatakan itu, ketika menghadiri pelantikan LASQI Kabupaten Lombok Timur dan  menyerahkan bantuan kepada pelaku seni, di Pendopo Wakil Bupati Lombok Timur, Rabu (08/07/20).

“Tentu saja menjadi tantangan bagi pengurus Lasqi, bagaimana kaum muda bisa melihat seni dan qasidah Islam tersalurkan melalui Lasqi,” ujar

Hj. Niken mengatakan, dengan adanya Covid-19 menjadi tantangan, khususnya para pekerja seni dan seniman di seluruh Indonesia.

Hal ini mempengaruhi beberapa aspek kehidupan, salah satunya pada aspek ekonomi. Dengan kondisi seperti saat ini,  tidak mematahkan semangat pekerja seni untuk tetap berkarya dan memberikan semangat kepada masyarakat.

“Para seniman tetap membuat sebuah karya atau lagu qasidah yang memberikan semangat kepada masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan dari pemerintah. Seperti mengikuti protokol kesehatan, memiliki jiwa optimisme dan pesan-pesan dakwah yang lain,” jelas Hj. Niken.

Hj. Niken meminta agar Lasqi Lombok Timur berperan tidak hanya dalam qasidah tradisional saja, tetapi juga dapat berperan dalam qasidah kolaborasi yang melibatkan seni musik dan seni tari.

Sehingga para seniman musik tradisional khas Lombok Timur bisa dikreasikan dan menjadi sebuah pertunjukan yang unik dan khas bagi Lombok Timur.

“Kita bisa menunjukan kepada para wisatawan yang datang, bahwa inilah wisata halal itu termasuk pertunjukannya, tariannya, lagu-lagu bersifat dakwah dan tentu saja kita semua memiliki kekhasannya,” tutupnya.

Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi SJ menyampaikan hal senada, Lembaga qasidah harus dibudayakan, mengingat qasidah adalah seni yang bernafaskan Islam.

Para pengurus Lasqi yang baru dilantik diminta melakukan regenerasi, sehingga bukan hanya orang tua namun anak-anak muda Lombok Timur juga dapat berkontribusi dan mengenal seni qasidah.

“Supaya mata memandang senang, telinga mendengar indah. itu yang kita inginkan supaya melatih putra-putri kita yang ada ini supaya ibu-ibu PKK mengintervensi anak-anak kita ini,” harapnya.

Ia menyampaikan agar masyarakat terbiasa hidup dalam pandemi Covid-19 ini, namun harus waspada dengan tetap menggunakan protokol kesehatan dan makan-makanan yang bergizi.

“Sehingga kita tidak tertular dengar virus corona ini,” jelasnya.

Ketua DPD Lasqi Lombok Timur mengaku bangga dengan anggota Lasqi Lombok Timur, meskipun di usia yang tidak muda lagi bukan menjadi hambatan untuk terus berkreasi dan berperan serta dalam membangun masyarakat.

“Kepada para pengurus, saya mengajak untuk terus bersemangat menggali potensi dan meningkatkan pengetahuan beserta saling menghargai satu sama lain bahwa keberhasilan kita adalah keberhasilan Lombok Timur,” katanya.

AYA/HmsNTB




‘700 paket Sembako Non JPS’, Disalurkan Program Peduli Dharma Wanita NTB

Paket bantuan itu menyasar kelompok masyarakat kurang mampu dan para lansia di desa-desa dan daerah binaan Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB

MATARAM.lombokjournal.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi NTB meluncurkan program peduli untuk meringankan beban warga, menggunakan dana yang bersumber dari program organisasi dan partisipasi anggotanya.

Tak tanggung-tanggung,  organisasi sosial kemasyarakatan yang menjadi partner setia para ASN ini, telah mendistribusikan 700  paket bantuan sosial sembako Non JPS kepada sejumlah kelompok masyarakat.

Di antaranya untuk penjaga malam, tukang kebun dan petugas kebersihan pada kantor- kantor pemerintah. Juga menyasar kelompok masyarakat kurang mampu dan para lansia di desa-desa dan daerah binaan Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi NTB, Hj. Lale Priyatni Gita Ariadi atau akrab disapa Hj. Lale, didampingi sejumlah pengurus DWP Provinsi NTB, mengatakan itu saat menyerahkan bantuan kepada masyarakat dan lansia di Daerah Binaan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (04/07/20).

Ia mengungkapkan, isi dari paket bantuan tersebut tak jauh beda dengan JPS Gemilang.

Satu paket bantuan sosial non JPS dari Dharma Wanita, berisi telur ayam 10 butir, minyak kelapa 2 liter, ikan asin, sabun dan beras 5kg.

“Semuanya merupakan produk dari usaha masyarakat, yaitu IKM dan UKM kita,” tutur Hj Lale.

Ia berharap bantuan sosial yang yang disalurkannya itu, bisa sedikit meringankan beban warga, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok.

“Tetap syukuri apapun bentuk kenikmatan yang berikan Allah walaupun itu hanya sedikit,” harapnya.

Istri Sekda NTB itu juga tidak lelahnya  menghimbau kepada warga untuk tetap menggunakan masker, jaga jarak serta tetap mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemi saat ini.

“Meskipun ini sulit untuk dijalani, tetapi mari kita terus berikhtiar dan berdoa semoga kita semua tetap diberikan kesehatan,”  ajaknya

Sepekan terakhir, Organisasi DWP Provinsi NTB telah menyalurkan 700 Paket bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Di antaranya kepada petugas kebersihan, tukang kebun, dan  penjaga malam pada seluruh OPD Provinsi NTB.

Kemudian kepada masyarakat di bawah DWP Lombok Barat, Para petugas Islamic Center dan warga Daerah Binaan DWP yaitu di daerah Sayang-Sayang, Tanjung Karang, Karang Genteng, serta sejumlah masyarakat kurang mampu di Desa Puyung, Lombok Tengah.

(@kominfo)




Wagub; Posyandu Kunci Selesaikan Masalah Kesehatan Masyarakat

Jika posyandu keluarga telah berjalan aktif maka banyak pekerjaan rumah masalah kesehatan masyarakat terselesaikan

MATARAM.lombokjournal.com —  Progres perkembangan jumlah posyandu keluarga  di Provinsi Nusa Tenggara Barat  meningkat setiap bulannya.

Hal tersebut membuktikan bahwa program unggulan revitalisasi posyandu dalam visi NTB Gemilang pelan namun pasti akan segera terwujud.

Selama 6 bulan terakhir – periode Juli 2019 s.d Juni 2020 – telah terbentuk  454 posyandu keluarga. Sehingga total jumlah posyandu keluarga per Juni 2020 sebanyak 1.514 dari 7.379 posyandu se-NTB.

Merujuk hal tersebut, Wakil Gubernur NTB Dr. Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan dalam mewujudkan revitalisasi posyandu.

Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam rangka mengekspos progress program unggulan, Jum’at (03/07/20).

Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Lalu Gita Ariadi dan Asisten 1 Setda Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si.

Ummi Rohmi memaparkan, jika posyandu keluarga telah berjalan aktif maka banyak pekerjaan rumah masalah kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19, stunting, permasalahan keamanan pangan, kematian ibu dan anak, dan permasalahan kesehatan masyarakat lainnya bisa terselesaikan.

Hal tersebut dikarenakan seringkali sumber masalah disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai hal tersebut.

“Jika posyandu keluarga sudah jalan aktif dan bagus selesai banyak PR kita. Karena edukasi jalan trus sehingga mindset masyarakat bisa terbangun. Banyak permasalahan kesehatan masyarakat kita belum terselesaikan bukan karena tidak mampu tapi karna ketidak mengertian dan ketidak tahuan,” jelas Ummi Rohmi.

Untuk mengaktifkan posyandu secara maksimal, Ummi Rohmi berpesan untuk terus meningkatkan kemampuan para kader posyandu. Karena melalui kader yang baik maka posyandu dapat berjalan dengan baik juga.

Jika memiliki kader yang kompeten maka masyarakat akan senang hati ke posyandu tanpa merasa terpaksa. Selain terus mengupgrade kemampuan kader posyandu kembali mengingatkan untuk selalu memperhatikan kesejahteraan para kader.

“Minimal insensif kader 150 ribu sebulan, supaya kader kita merasa termotivasi untuk terus belajar dan mengedukasi masyarakat,” pesan Ummi Rohmi.

Lebih jauh Ummi Rohmi memaparkan, dalam masa pandemi covid-19 menjadi masa-masa yang berat bagi Dinas Kesehatan.

Namun dengan perencanaan program yang matang, sinergi yg baik, serta evaluasi yang tepat Dinas Kesehatan pasti mampu mengemban segala tugas dan menyelesaikan program-programnya dengan baik.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Nurhandini Eka Dewi dalam persentasinya memaparkan beberapa hambatan yang dihadapi posyandu saat pandemi covid-19.

Di antaranya, Posyandu tidak terlaksana di bulan April-Mei 2020 di semua Kab/Kota diakrenakan pembatasan sosial selama masa covid-19. Update data triwulan II belum dapat dilaksanakan karena hampir semua petugas Puskesmas melaksanakan Tracing contak pasien Covid-19.

Serta, beberapa Kegiatan tidak terlaksana (Reward kader, pengadaan Dacin, Evaluasi kegiatan, dan media KIE Posyandu.

Namun beberapa strategi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diantaranya, beberapa Kabupaten melaksanakan kegiatan Posyandu dengan kunjungan rumah oleh kader.

Dikes Provinsi menyurati Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk mulai melaksanakan Posyandu dengan Protokol Copid-19 di awal juni 2020. Menyusun SOP Posyandu pada masa Pandemi Covid-19.

Mengalihkan beberapa kegiatan Promkes dari dana BOK menjadi kegiatan Posyandu. Menyebarkan berbagai tutorial terkait pelaksanaan Posyandu di masa Pandemi Covid-19. Serta, menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Kab/kota. ,

@diskominfotikntb




TP PKK Ajak Masyarakat NTB Sukseskan Hari Keluarga Nasiona

Selama 3 bulan pandemi Covid-19 ini, hampir seluruh masyarakat berada di rumah, ini menjadi sebuah momentum untuk memperkuat ikatan keluarga

MATARAM.lombokjournal.com — Seluruh keluarga di NTB diajak mensukseskan Hari Keluarga Nasional (Harganas), dengan meningkatkan kualitas keluarga, pengasuhan, hingga kesehatan.

Dihrapkan  juga masyarakat menggunakan moment pandemi Covid-19, sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan ajakan itu, saat menjadi narasumber dalam Talkshow Bincang Hangat yang disiarkan secara langsung oleh Lombok TV, Sabtu (27/06/20) malam.

Talkshow yang bertemakan “Hari Keluarga Nasional ke-27 di Provinsi Nusa Tenggara Barat”, membahas bagaimana keikutsertaan dan kontribusi masyarakat dalam perayaan Harganas yang akan digelar pada Senin, 29 Juni 2020.

Bunda Niken mengatakan,  Tim Penggerak PKK selalu berperan aktif dalam mensukseskan program-program pemerintah, terutama masalah kesehatan dan keluarga.

Tim Penggerak bertugas menggerakkan masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan dan memastikan masyarakat melaksanakan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

“Tentu saja di sini masuk juga pola asuh anak, pendidikan usia dini, menanam tanamanan sehat yang dibutuhkan keluarga di pekarangan rumah,” jelasnya.

Dalam Talkshow tersebut, Bunda Niken mengatakan, TP-PKK Provinsi NTB bersinergi dengan organisasi wanita lainnya dalam membantu pemerintah, khususnya dalam kesejahteraan keluarga.

“Ini sudah dilaksanakan di beberapa kegiatan, maka kami juga berharap organisasi wanita mendukung program-program PKK di antaranya Dasa Wisma yang kemarin kita coba untuk mengaktifkan kembali,” ungkap Bunda Niken.

Fokus pada keluarga

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, dr. Rusnawi F yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan tema Harganas tahun ini yaitu “BKKBN Baru, dengan Cara Baru dan Semangat Baru Hadir di Dalam Keluarga”.

BKKBN tentunya akan fokus pada keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga yang tentunya juga didukung semua masyarakat.

“Meskipun di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan Covid-19 akan tetap digunakan dan selalu memperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan penyebaran virus tersebut,” jelasnya.

Rusnawi mengatakan di Harganas tahun ini akan diberikan pelayanan KB serentak sejuta akseptor dan tercatat sebagai Rekor Muri. Untuk mendukung hal tersebut, pendataan akan dilakukan secara quick count agar langsung terlihat hingga ke pusat.

“Untuk mencapai Rekor Muri tersebut, akan dilakukan live streaming di seluruh fasilitas kesehatan yang mewakili, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan Praktek hingga ke Desa,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengatakan selama 3 bulan pandemi Covid-19 ini, hampir seluruh masyarakat berada di rumah.

Hal ini menjadi sebuah momentum untuk memperkuat ikatan keluarga dan sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan kepada anggota keluarga untuk mengerjakan GERMAS.

“Sebetulnya gerakan-gerakan yang kita lakukan dalam protokol kesehatan, sebagaian besar adalah bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Seperti mencuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan lingkungan, makan buah dan sayur dan berolahraga teratur.” ungkapnya.

AYA/HmsNTB




Bunda Niken Hadiri Wisuda SDLB Pelangi Lombok Care

Segala sesuatu bisa terjadi, mereka bisa menjadi orang-orang yang sukses karena dukungan dari orang tua khususnya doa dari para ibU

LOBAR.lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati mengaku bahagia menghadiri acara wisuda SDLB Pelangi Lombok Care.

Acara itu disebutnya penuh keberkahan, nikmat dan anugerah. Yayasan Lombok Care hari ini, tepat berusia 8 tahun dan hari ini juga menyelengarakan wisuda perdana untuk 6 siswa-siswinya.

“Alhamdulillah hari ini kita berkumpul di tempat ini dan dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki semangat yang sama,” tutur Hj. Niken, Jum’at 26 Juni 2020.

Pada kesempatan tersebut Hj. Niken memberikan semangat serta mengucapkan selamat kepada orangtua yang selama ini telah bersabar,  hingga anak-anaknya lulus dengan penuh perjuangan bertahun-tahun melalui tantangan yang tidak mudah.

“Kita tetap harapkan ibu-ibu tetap semangat mendampingi anak-anak titipan dari Tuhan. Ibaratnya mereka diutus pada ibu-ibu dengan sebuah tujuan, artinya ibu-ibu mampu menjadi ibu untuk anak-anak yang luar biasa,” ungkap Hj. Niken.

Hj. Niken yang kerap disapa Bunda Niken tersebut menyampaikan, segala sesuatu bisa terjadi, mereka bisa menjadi orang-orang yang sukses karena dukungan dari orang tua khususnya doa dari para ibu.

Salah satu yang wisuda hari ini bercita-cita menjadi polisi, Bunda Niken sangat mendukung dan mendoakan agar Allah memberikan jalan.

“Kalian sudah tahu hari ini sudah lulus SD, suatu saat nanti Ibunda bertemu dengan kalian sudah lulu SMP, SMA dan tidak menutup kemungkinan kalian bisa lulus sarjana,” kata Bunda Niken.

Kemudian, untuk Yayasan Lombok Care Bunda Niken berharap agar niat baik dan upaya yang dilakukan sampai pada titik ini, ia percaya tidak bisa dinilai dengan uang atau harta.

“Saya atas nama masyarakat NTB dan atas nama Pemerintah Provinsi NTB mengucapkan terima kasih dan tentu saja tetap semangat kepada Ketua Yayasan, Kepala Sekolah serta guru-guru. Karena dengan melihat orang lain bahagia tentu saja itu sebuah kebahagian tersendiri,” katanya.

Semangat berkembang

Pemilik Yayasan Lombok Care, Nindi berpesan untuk tidak bersaing dengan dunia luar ataupun orang lain melainkan bersainglah dengan diri sendiri. Menurutnya, semua orang telah mengetahui kemampuan dan perubahan dari siswa-siswinya.

“Memulai dari motto “where there is a will, there is a way”, sekarang saya benar-benar menyadari bahwa bukan hanya saya yang punya keinginan yang kuat tetapi anak-anak ini juga memiliki semangat dan keinginan untuk dicintai dan berkembang,” jelasnya.

Melanjutkan sambutannya, 25 orang karyawan yang berjuang untuk menciptakan hari ini untuk wisuda. Ia berharap agar siswa-siswinya tetap semangat, terus berjuang semoga kedepan bisa membantu, menjadi contoh dan menginspirasi anak-anak lainnya dan begitupula dengan orang tuanya.

“Karena banyak sekali orang tua yang sudah berbagi emosi dan menceritakan isi hatinya satu sama lain dan berani membawa anaknya ke tempat ini, itu sangat berharga bagi kami,” ungkapnya.

Kepala SDLB Pelangi Lombok Care, Rasyid Ridho mengaku haru dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. 6 tahun yang lalu siswa-siswinya masih kecil dan diajarkan untuk membaca dan berhitung.

“Kami juga sebagai guru memacu dan mendorong agar tidak menyerah. Perjuangan kalian menjadi anak yang luar biasa karena kalian adalah keajaiban,” jelasnya.

Acara wisuda yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik ini kemudian dilanjutkan penyerahan secara simbolis bantuan paket nutrisi dan sembako untuk 99 anak berkebutuhan khusus.

AYA/HmsNTB

 

 




Ribuan ‘Paket GemarIkan’ Diserahkan ke Posyandu di Lotim

Paket Gemarikan ini diberikan kepada 16 Posyandu yang terdapat di Lombok Timur. Jumlah paket Gemarikan yakni sebanyak 5.650 paket.

LOTIM.lombokjournal.com —  Lebih dari tiga bulan, Negara Indonesia termasuk Provinsi NTB mengalami pandemi Covid-19.

Hal itu menimbulkan dampak pada berbagai aspek, baik ekonomi, sosial dan segala aktivitas masyarakat di luar rumah.

Dengan kondisi pandemi tersebut Tim Penggerak PKK Provinsi NTB berkomitmen untuk mendukung serta membatu pemerintah dan masyarakat dengan program-program unggulan yang dimilikinya.

“Secara umum saya bagi kegiatan Tim Penggerak PKK itu ada dua hal, yang pertama sosialisasi edukasi tentang Covid ini dan yang kedua adalah mengenai penanggulangan dampaknya,” terang Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB,  Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc saat menyerahkan paket Gemarikan ke TP-PKK Kabupaten Lombok Timur, Kamis (25/06/20).

Paket Gemarikan ini diberikan kepada 16 Posyandu yang terdapat di Lombok Timur. Jumlah paket Gemarikan yakni sebanyak 5.650 paket. Paket ini akan menyasar ibu hamil dan anak stunting.

Tidak hanya paket Gemarikan yang diberikan, beberapa paket bantuan lainnya juga disalurkan seperti face shield, paket screen house dan paket Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).

“Memang saat ini masih persiapan, belum new normal karena memang kita belum memenuhi syarat untuk new normal. Untuk itu tentu saja kita tetap memberdayakan apa yang kita bisa, apa yang kita mampu,” terangnya.

Bunda Niken menjelaskan,  TP PKK bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB mengelola ikan dan didistribusikan kepada masyarakat.

Hal itu menjadi salah satu upaya dalam membantu masyarakat khususnya nelayan yang juga terkena dampak dari pandemi ini.

“Kami titipkan paket paket ikan ini kepada ibu Tim Penggerak PKK di Kabupaten dan Kecamatan untuk di sampaikan untuk anak anak kita di sini sehingga minimal bisa dibantu dengan bentuk bentuk dari gizi ikan yang sebenarnya melimpah ini,” ujarnya  di Kantor Camat Sakra, Kabupaten Lombok Timur itu.

TP PKK juga bekerjasama dengan Dinas Pertanian, mengupayakan agar bisa dibagikan bibit- bibit tanaman, sehingga ibu-ibu dapat menanamnya di perkarangan. Bibit-bibit ini akan didistribusikan melalui posyandu-posyandu yang ada di NTB.

“Ke depan juga kita harapkan ada juga bantuan berupa unggas atau ayam petelur untuk ibu-ibu yang memiliki anak yang kekurangan sumber pangan protein, kita akan sampaikan bantuan unggas ini ke mereka, dengan syarat agar mereka memelihara ayam itu agar bisa dikonsumsi telurnya setiap hari untuk anak-anaknya,” lanjutnya.

Melalui kesempatan itu pula Bunda Niken menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya untuk Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Timur, karena upaya gotong royong dalam penanganan pandemi ini sangat baik. Hal itu diharapkan mampu ditiru oleh TP-PKK Kabupaten/Kota lainnya.

“Kami juga berharap agar Covid ini segera berlalu.Namun berlalunya harus melalui beberapa proses lagi, beberapa bulan lagi, dan Pemerintah pusat belum mengizinkan untuk sekolah sekolah dibuka, kita khawatir akan menjadi pusat penyebaran covid di anak-anak,” ucapnya.

Langkah mengaktifkan kembali 10 program TP PKK di Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur ini diapresiasi oleh Bunda Niken. Ia menilai langkah ini sudah tepat.

Bunda Niken mengingatkan untuk selalu menaati protokol kesehatan Covid-19, yakni dengan selalu menggunakan masker bila beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak.

Senada dengan itu, Camat Sakra Kabupaten Lombok Timur, Ahmad Subhan, SH mengucapkan terima kasih kepada Bunda Niken yang berkenan hadir dalam giat tersebut.

“Mudah-mudahan kehadiran di sini menjadi energi kami dalam membangun Kecamatan Sakra,” ungkapnya.

Remaja dan Pemuda bantu sosialisasi

Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Timur, Hj. Hartati menyampaikan paparannya terkait 10 program PKK yang akan mulai diaktifkan kembali.

10 program ini akan disandingkan juga dengan protokol Covid-19.

“Kami berkegiatan tidak melulu 10 program pokok kegiatan, tapi kami sandingkan dengan protokol Covid-19. Sehingga anak remaja dan pemuda membantu kita agar memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa kita masih harus tetap menjalankan protokol ini dan sambil membagi masker,” ujarnya.

“Kami sangat bangga sekali kepada Ibu Ketua PKK Provinsi, sangat besar bantuan serta perhatian kepada kami semua, kami sudah berkali kali mendapat bantuan dari ibu, dan ini yang ke empat kalinya,” tutupnya

Acara diakhiri dengan pelepasan bibit ikan oleh Bunda Niken pada kolam yang terdapat di Kantor Camat Sakra, Kabupaten Lombok Timur,  kemudian ditutup dengan demo hidroponik dengan media pasir.

AYA/HmsNTB




Hj. Niken Ingatkan Kader Posyandu Soal Protokol Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati menyambut hangat kunjungan  Ketua TP-PKK Provinsi Lombok Barat (Lobar), Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, BKKBN Provinsi NTB dan DP3AP2KB Lombok Barat di Ruang Tamu Pendopo Gubernur, Rabu (24/06/20).

Hj. Khaeratun mengundang Ketua TP-PKK Provinsi NTB,  Hj. Niken Saptarini Widyawati dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, yang bertema “BKKBN Baru Dengan Cara Baru Dan Semangat Baru Hadir Di Dalam Keluargamu”.

Perayaan tersebut, dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kabupaten Lombok Barat dan tempat lainya di Provinsi NTB dan.

Pada kesempatan pertemuan itu, Hj. Niken mengingatkan agar penyelenggaraannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dimanapun.

“Khususnya pada kader Posyandu ketika berhubungan langsung dengan bayi,” jelasnya.

Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Dra. Baiq Nurhayati mengatakan, pelaksanaan hari keluarga dipusatkan dengan kegiatan Pelayanan KB serentak di seluruh Faskes.

“Sosialisasi 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di 10 Kabupaten/Kota dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam pengasuhan,” jelasnya.

AYA/HmsNTB

 




Bunda Niken Serahkan Hadiah Masker Challenge TP-PKK NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Jumlah anak yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona di NTB kian mengkhawatirkan.

Karena itu Tim Penggerak PKK Provinsi NTB memberi perhatian khusus puluhan anak-anak yang terpapar virus Corona itu.

Gerakan maskerisasi untuk anak-anak, yang dicanangkan oleh TP-PKK merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran virusnya.

TP-PKK juga menggelar “Masker Challenge Tim Penggerak PKK Provinsi NTB”. Lomba tersebut dilaksanakan sebagai upaya mendorong kesadaran masyarakat agar anak menggunakan masker bila beraktivitas di luar rumah.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc mengumumkan sekaligus menyerahkan hadiah pemenang lomba Masker Challenge di Aula Pendopo Gubernur NTB, Rabu (24/06/20).

Ketua TP-PKK yang akrab dengan sapaan Bunda Niken tampak bahagia, sebab ia merupakan sosok yang sejak awal telah aktif bersama DP3AP2KB Prov. NTB, LPA Prov. NTB dan Pokja 4 TP PKK Prov. NTB. Dan aktif mengkampanyekan gerakan masker pada anak.

“Terimakasih atas partisipasinya, atas sambutannya, atas semua upayanya untuk menyadarkan masyarakat memberikan masker pada anak anak,” ucapnya.

Diingatkan, agar masyarakat terus dapat saling bahu membahu bersama pemerintah dalam melindungi anak dari paparan virus Corona i. Dengan sinergi yang baik itu, anak anak di NTB dapat terhindar dari virus.

“Mudah mudahan apa yang dilakukan bapak, ibu, pendamping dan anak anak disini menjadi sebuah contoh bahwa anak anakpun memiliki kemauan dan kesadaran, apalagi kisah yang juara 1-nya, anaknya yang inisiatif untuk membuat masker sendiri,” ungkapnya.

Bunda Niken meminta agar gerakan memakai masker pada anak ini dapat terus berlanjut dan ditularkan kepada lingkungan sekitarnya.

“Mudah mudahan masker challenge ini memberikan inspirasi juga bagi anak anak NTB yang lainnya. Kita tetap bersabar dengan menggunakan masker, dan mengikuti protokol kesehatan dimanapun kita berada. Mudah-mudahan apa yang diterima sebagai hadiah menjadi sedikit pemicu semangat untuk belajar dan kita hari ini senang sekali dapat bertemu dengan anak anak,” harapnya.

Bunda Niken juga menyampaikan terimakasih kepada Kepala DP3AP2KB Prov. NTB, Ketua LPA Prov. NTB, dan Pokja 4 TP PKK Prov. NTB dan terus dapat bersinergi dalam memberikan dan memperjuangkan hak hak anak anak di NTB.

Juara lomba

Juara I lomba Masker Challenge TP-PKK Prov. NTB dengan nama pendamping Sri Idawati, nama anak Qonita Fredella Yusda, Khayla Arsyifa Yusda, Fatta Artanabil Yusda.

Juara II dengan nama pendamping Isnaini Yulia Nita Hafi, nama anak Denting Teatra dan Alundi Abinaya. Juara III dengan nama pendamping Dwi Yulianda, nama anak Saskia Adinda Prihatini dan Meli Ana Ayu. Juara IV dengan nama pendamping Lia Widyanova Afianti, nama anak Deya Almira Cetta Sudibyo.

Salah satu pemenang, yakni Isnaini Yulia Nita Hafi, mengutarakan rasa terimakasihnya kepada Bunda Niken. Ia bercerita bahwa anak-anaknya berinisiatif membuat masker sendiri bersama teman-temannya di teras rumah.

Tentu yang terpenting, lanjut Isnaini, dari momen ini ialah memupuk motivasi pada anak anak.

“Kami mengucapkan terimakasih untuk perlombaan yang diadakan. Semoga kedepan banyak lagi lomba lomba yang diadakan yang melibatkan interaktif antara anak dan orang tua,” ungkap Isnaini saat menceritakan kisahnya di hadapan Bunda Niken.

Anak anak tampak bersemangat dan antusias berbincang bincang. Banyak hal yang mereka utarakan. Mulai dari merindukan sekolah hingga bermain mulai mengenakan masker di luar rumah.

AYA/HmsNTB