Road Show TP PKK, Bina Program Sambil Tekankan Penggunaan Masker

Hadirnya PKK beserta OPD terkait diharapkan memotivasi dan memberikan dukungan agar masyarakat bangkit dan produktif

MATARAM.lombokjournal.com —  Tim Penggerak PKK Provinsi NTB menjalin sinergi dengan PKK Kabupaten/Kota di dalam mengurangi dampak pandemi Covid-19.

Dari sosialisasi penerapan protokol kesehatan hingga bantuan stimulus diberikan PKK, guna mengajak masyarakat bersama-sama melawan wabah satu ini.

Kali ini, road show TP PKK Provinsi NTB berlanjut ke Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang Kota Mataram, Kamis (10/09/20).

Bukan hanya sosialisasi penggunaan masker saja, kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan pembinaan program pokok PKK.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menekankan pentingnya kedisiplinan melawan pandemi Covid-19.

Penerapan protokol kesehatan tidak dapat dilakukan setengah-setengah, melainkan butuh komitmen dan konsistensi penuh dari masyarakat.

Kehadiran Peraturan Daerah (Perda) No. 7 tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular diharapkan dapat menekan laju kasus positif Corona di NTB.

“Untuk itu, kita di Provinsi NTB pada tanggal 14 September mendatang akan mulai menerapkan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Penyakit Menular,” ungkapnya.

Bunda Niken mengajak masyarakat saling mengingatkan untuk mengedepankan protokol kesehatan saat beraktifitas.

Ia kemudian menyebut istilah “4M” dalam upaya melawan Corona, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Selain itu, Bunda Niken juga menyadari betul, pandemi Covid-19 bukan hanya mempengaruhi kesehatan saja, namun berdampak hingga ke aspek sosial dan ekonomi.

Hadirnya PKK beserta OPD terkait diharapkan dapat memotivasi dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar mampu bangkit dan produktif kembali.

“Gerakan PKK tidak hanya mengenai masker saja, tetapi juga menggaungkan yang berkaitan langsung dengan efek dari sosial ekonomi maupun kesehatan,” jelas Bunda Niken.

Ia mengarahkan setiap Kelompok Kerja (Pokja) PKK agar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan baik.

Tugas masing-masing Pokja antara lain, sosialisasi dalam mendidik anak di masa pandemi Covid-19, pendekatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), penyuluhan pembuatan lubang biopori (budidaya tanaman) serta penyelenggaraan posyandu di masa pandemi.

Ketua TP PKK Kota Mataram, Hj. Suryani Ahyar Abduh mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Provinsi NTB yang memperhatikan PKK yang ada di Kabupaten/Kota.

Sama halnya dengan TP PKK NTB, dingkapkan bahwa TP PKK Kota Mataram juga melakukan berbagai program guna menekan dampak Covid-19.

“Kami memberikan edukasi kepada seluruh jajaran TP PKK, seluruh dasawisma melalui sepanduk agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tutur Hj. Suryani.

Bantuan-bantuan berupa sembako juga terus diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Sejumlah agenda pelatihan bagi PKK diakuinya terpaksa ditiadakan, anggaran untuk pelatihan tersebut kemudian dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

“Terima kasih TP PKK Provinsi NTB, semoga terus bersinergi dengan PKK di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di NTB,” harapnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai pelayanan serta pameran yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) dan BKKBN.

Dalam road show kali ini, Ketua TP PKK Provinsi NTB didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi NTB, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB serta Kepala BKKBN Provinsi NTB.

HmsNTB




Akibat Pandemi Covid-19, Naiknya Pernikahan Dini dan Kekerasan Pada Anak

Pemenuhan kebutuhan fisik, perhatian, kasih sayang, memfasilitasi dan mendampingi anak belajar dapat mendukung tumbuh kembangnya anak

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua TP-PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati atau akrab disapa Bunda Niken menyampaikan, pernikahan di usia remaja dipicu banyak hal.

Selain alasan budaya, alasan ekonomi pada orang tua, kasus hamil pada remaja turut andil dalam meningkatnya angka pernikahan di usia remaja di NTB.

Hj Niken Saptarini Widiawati

Hal itu dikatakannya pada webinar di Ruang Sidang Bacalah, Universitas Pendidikan Mandalika, Rabu (09/09/20).

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan  Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), NTB satu dari 13 Provinsi di Indonesia mengalami kenaikan angka pernikahan di usia remaja atau sekolah.

“Salah satu alasannya adalah masalah budaya. Di NTB ada istilahnya merariq kodeq (menikah dini),” ungkap Bunda Niken.

Ia juga menyebut factor kurangnya pengawasan orang tua selama pembelajar di rumah. Aktivitas belajar di rumah yang mengakibatkan remaja memiliki keleluasan bergaul di lingkungan masyarakat, hingga minimnya informasi terkait kesehatan reproduksi bagi orang tua dan remaja juga menjadi faktor .

Karena itu, penguatan keluarga dalam pendidikan anak amat penting di masa pandemi Covid-19.

Selain itu, peran dari segala pihak baik dari Pemerintah Provinsi hingga Desa, sangat diperlukan dalam mencegah pernikahan di usia dini.

Dukungan orang tua pada pendidikan anak di rumah seperti, pemenuhan kebutuhan fisik, perhatian, kasih sayang, memfasilitasi dan mendampingi anak belajar dapat mendukung tumbuh kembangnya anak.

Kekerasan pada anak

Data Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada bulan Januari – Juni, melaporkan terjadi kekerasan terhadap anak di Indonesia sebanyak 3.087 kasus.

Menurut Bunda Niken, angka tersebut disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya masalah ekonomi di tengah pandemi membuat orang tua cemas dan khawatir sehingga mudah marah dan setres.

“Selain itu, ketidaksiapan orang tua dengan kondisi tetap di rumah bersama dan mendampingi anak belajar selama berbulan-bulan, serta ketidaksiapan orang tua dalam mengasuh, membimbing dan mendidik anak,” ujar Bunda Niken.

Bunda Niken mengajak para orang tua untuk tetap semangat dalam mendampingi anak baik belajar dari rumah maupun beraktivitas.

Orang tua perlu memiliki berbagai strategi. Salah satunya, menciptakan suasana rumah yang nyaman dan aman, menciptakan disiplin dalam proses pendampingan anak hingga konsisten dalam kesepakatan yang dibuat.

Dalam waktu yang sama, Rektor Undikma Bapak Prof. Drs. Kusno mengatakan, pandemi COVID-19 dapat dikatakan sebagai bencana, wabah, maupun krisis. Karenanya,  diperlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat.

“Kita akan mencoba untuk mencari apa yang harus kita lakukan, khususnya untuk masyarakat NTB dalam menghadapi pandemi ini. Setidaknya harus ada solusi terkait kesehatan, pangan sandang, hingga pendidikan,” ungkap Prof. Kusno.

Prof. Drs. Kusno menyampaikan komitmen Undikma untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam pendidikan dan pemberdayaan keluarga melalui pengabdian kepada masyarakat.

Pada webinar tersebut TP-PKK NTB dengan Undikma melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman terkait pendidikan dan pemberdayaan keluarga serta pengabdian kepada masyarakat.

Wakil Rektor 1 Undikma, Dra. Ni Ketut Alit Suarti,  menyatakan selama pandemi covid-19 Undikma memberlakukan sistem online dan terus meningkatkan performa dalam penggunaan e-learning di mana para dosen melakukan pelatihan di bawah asuhan program studi pendidikan teknologi informatika.

Hal itu diharap mampu mempermudah mahasiswa menerima pelajaran.

Terkait nota kesepahaman antara TP PKK  NTB, Warek 1 berharap mampu menciptakan banyak hal yang bisa ditindaklanjuti terutama terkait SDM di UNDIKMA dan dapat membuka kerjasama dengan instansi-instansi lainnya.

HmsNTB

 




Cegah Covid-19, PKK NTB Gelar Road Show dan Gebrak Masker di Kuripan 

Kata Bunda Niken, Masker merupakan obat anti Covid-19 yang sangat mudah ditemui dan murah

LOBAR.lombokjournal.com —  Road show PKK Provinsi NTB dengan kegiatan Gebrak masker se-Indonesia, berlanjut dengan menyambangi Kantor Camat Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (03/09/20).

Menggunakan masker mampu mengurangi penularan Covid-19.

Karena  itu, TP PKK bersama beberapa unsur, juga melaksanakan Gebrak Masker bersama IKAPTK (Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamong Prajaan) NTB serta IKAPTK Lombok Barat.

Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi bantuan IKAPTK NTB dab Lombok Barat.

“Alhamdulillah sudah dibantu dari IKAPTK NTB maupun Lombok Barat. Biasanya kita setiap Road Show membawa sekitar 2.500 masker, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa diteruskan lagi oleh Tim PKK yang lain,” ujarnya.

Bunda Niken menekankan bahwa masker merupakan obat anti Covid-19 yang sangat mudah ditemui dan murah.

“Alhamdullilah obat anti Covid-19 sudah ditemukan, yaitu masker. Jadi ternyata untuk mencegah penularan ini kita harus menggunakan obat tersebut dengan tepat, seperti yang namanya obat, agar manjur harus digunakan dengan dosis dan cara pemakaian yang baik,” ujarnya.

Bunda Niken menJabarkan kegiatan PKK, Pokja Satu dalam  kegiatan pola asuh anak dan remaja bisa disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.

Efek pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan atau sisi ekonomi saja, tapi juga pada sisi sosial.

Para anak saat ini terpaksa harus belajar dari rumah, berada di rumah selama 24 jam dan belajar menggunakan handphone.

Hal ini memerlukan pengawasan orang tua, guna menghindari dampak negatif penggunaan telepon genggam.

Bunda Niken juga menekankan,  tidak boleh terjadi peningkatan pernikahan anak dan kekerasan pada anak. Karenanya, pola asuh anak dan remaja diharapkan dapat disampaikan kepada semua ibu-ibu di NTB.

Pokja Dua akan melakukan sosialisasi pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).

“Kita harapkan UP2K yang dilakukan oleh ibu-ibu dapat berkembang, bisa menjadi alternatif, dan itu semua bisa berjalan bila kita sendiri melakukan bela dan beli produk lokal UKM,” tambahnya.

Selanjutnya, Pokja Tiga, membahas dan memberikan pembinaan terkait biopori di rumah-rumah.

Hal ini merupakan tindak lanjut Visi NTB ‘Asri dan Lestari’ dengan program Zero Waste untuk melakukan pengolahan lebih lanjut, dari sampah rumah tangga dengan pembuatan biopori di rumah masing-masing.

Adanya biopori ini mampu mencegah terjadinya banjir, membuat tanah lebih gembur dan subur ditanami.

Kemudian, pada pokja Empat, PKK melakukan sosialisasi pengelolaan posyandu di masa pandemi Covid-19.

“Kita harapkan posyandu-posyandu tetap bisa berjalan dengan lancar, tentu saja dengan protokol Covid-19,” ujarnya.

Ia mengapresiasi inovasi Kabupaten Lombok Barat, yakni sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga.

“Kami sangat menyambut baik inovasi yang dilakukan Lombok Barat, adanya pemantauan kesehatan bayi baru lahir, mudah-mudahan bisa dicontoh oleh daerah yang lain,” tutupnya.

Ia sampaikan terimakasih kepada IKAPTK NTB, yang sejak awal bersama PKK Provinsi NTB melaksanakan Gebrak Masker. Juga BKKBN NTB yang memberikan layanan KB, agar warga NTB tetap bisa mendapat pelayanan KB secara baik, mencegah kelahiran yang tidak direncanakan.

Terapkan pprotokol kesehatan

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid S.Ag, M.Si menyampaikan, segala aktivitas diperbolehkan, tapi harus menerapkan protokol  kesehatan Covid-19.

“Covid-19 ini harus menjadi perhatian kita semua, efek ekonomi dan sosialnya sudah mulai kita rasakan, bahkan pertumbuhan ekonomi kita hingga minus,” pinta Bupati Lobar.

Fauzan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama konsen untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 ini.

“Bila bersama-sama kita melawan, akan mudah melalui ini semua,” ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua TP. PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun, S.HI menyampaikan,  Road Show HKG PKK ini merupakan kali pertama dalam masa adaptasi kebiasaan baru

Pandemi Covid-19. bertujuan mengetahui dan menyatukan pemahaman tentang peranan sektor/lembaga terkait dalam pengelolaan kegiatan kesatuan Gerak PKK dan upaya meningkatkan peran serta pemerintah dan swasta tentang penerapan fungsi keluarga.

Untuk mencapai kesejahteraan keluarga, hal yang diperlukan adalah mengerakkan segenap potensi, yaitu menggerakkan Kelompok-Kelompok PKK serta keluarga.

Melalui PKK bersama-sama meningkatkan SDM keluarga terutama para Ibu.

Pemantauan bayi baru lahir

Saat itu juga berlangsung peluncuran pelaksanaan Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga di Kabupaten Lombok Barat.

Sistem ini memberdayakan para Ibu secara mandiri agar mampu memantau dan mendeteksi kondisi bayi baru lahir.  Sehingga secara dini menemukan tanda bahaya untuk dilakukan tindakan pengobatan yang diperlukan.

Hj. Khaeratun menjelaskan, pelaksanaan sistem ini sangat cocok di era Pandemi Covid-19 ini. Karena bayi baru lahir dapat tetap terpantau kesehatannya tanpa perlu mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan beserta jajarannya memiliki komitmen menurunkan angka kematian bayi khususnya bayi baru lahir yang merupakan masa yang paling kritis.

Upaya ini dilakukan sejak hulu sampai hilir. Dari aspek hilir, diupayakan peningkatan akses maupun kualitas pelayanan baik tingkat dasar maupun rujukan (rumah sakit).

Bahkan untuk mempermudah dan mempercepat akses masyarakat, tujuan rujukan tidak hanya rumah sakit milik pemerintah saja, namun rumah sakit swasta melalui MoU dengan Dinas Kesehatan.

Inovasi ini lahir atas dukungan berbagai pihak, di antaranya Unicef, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Pengda NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Ikatan Dokter Anak (IDAI) NTB maupun PKK Kab Lombok Barat.

Usai acara, Ketua TP. PKK NTB, Ketua TP. PKK Lobar, Kepala BKKBN NTB, Ketua IKAPTK NTB, Camat Kuripan beserta seluruh jajarannya turun langsung ke masyarakat dengan sama-sama berjalan keliling kampung membagikan masker.

HmsNTB




Ratusan Ribu Masker Dibagikan, TP-PKK NTB Kampanyekan  Cegah Covid-19

PKK NTB tidak hanya melakukan pemberian bantuan saja, tapi juga memberikan sosialisasi dan pembinaan untuk tim penggerak PKK Kabupaten/Kota

LOTENG.lombokjournal.com —  Gerakan PKK Melawan COVID-19 digalakkan TP-PKK Provinsi NTB.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati menggelar Roadshow Kunjungan Kerja dimulai di Desa Marong Kabupaten Lombok Tengah..

“Kegiatan roadshow ini pertama kali kami lakukan di Lombok Tengah, karena rindu kami dengan Lombok Tengah dan semoga kegiatan kami ini bermanfaat” ujar Hj. Niken.

Menyambut kunjungan Hj Niken

Gerakan bagi-bagi masker ini sebagai bentuk kepedulian PKK terhadap pencegahan penularan COVID-19 di NTB.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB menyampaikan bahwa protokol kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam masa Pandemi saat ini.

“Masker adalah pertahanan kita, ini adalah salah satu usaha kita untuk pencegahan penularan COVID-19, maka dari itu, kami ke sini untuk melakukan gebrakan masker di desa ini,” ungkapnya.

Diharapkan, masker menjadi bagian dari pakaian masyarakat yang selalu digunakan ketika keluar rumah.

“Pentingnya menggunakan masker sama seperti pentingnya menggunakan baju ataupun hijab,” ata Hj Niken.

Bekerjasama dengan beberapa instansi, TP-PKK membagikan ribuan masker dan paket sembako, 300 paket suplemen untuk puskesmas desa marong serta 1000 unggas untuk masyarakat, dan para anggota PKK, Dasawisma yang terkena dampak Pandemi ini.

“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada para pihak yang ikut membantu kegiatan ini,” tuturnya.

Dalam roadshow ini tidak hanya melakukan pemberian bantuan saja tetapi tim penggerak PKK Provinsi juga memberikan sosialisasi dan pembinaan untuk tim penggerak PKK Kabupaten/Kota.

Kesejahteraan masyarakat

Sebelumnya, Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Lombok Tengah, Ir Nasrun,  mewakili  Bupati Lombok Tengah mengatakan, kegiatan PKK dengan kebijakan Pemda Lombok Tengah sangat berkesinambungan. Keduanya sama-sama memiliki perhatian lebih terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu misi Pemda Loteng itu Mewujudkan masyarakat Loteng yang sejahtera dan bermutu sedangkan kepanjangan dari PKK sendiri yaitu Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga, jadi kita sama, sama-sama ingin menyejahterakan masyarakat kita,” kata Nasrun.

Nasrun juga menyampaikan 5 pesan penting dari Gubernur NTB yang selalu ia ingat dan harus diterapkan oleh semua orang agar dapat terhindar dari Covid-19.

Yakni mencuci tangan dengan benar, mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya yang mengandung vitamin C, menjaga aktivitas agar tidak terlalu capek, menjaga jarak minimal 1 meter dan selalu menggunakan masker ketika ke luar rumah.

HmsNTB




Kajian Akbar di IC, Isi Tahun Baru Hijriah dengan Spirit Kebaikan

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua TP.PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menghadiri acara Kajian Akbar dalam rangka Lombok Islamic Festival yang diadakan oleh komunitas Pemuda Hijrah Lombok.

Kagiatan dengan tema “Lelah Yang akan Menjadi Lillah” ini digelar di Islamic Center, Kamis (27/08/20).

“Saya melihat semangat pemuda pemudi untuk belajar, dan menuntut ilmu tidak pernah putus. Mudah – mudahan acara yang diselenggarakan hari ini bisa memberikan ilmu yang bermanfaat, semangat mengisi tahun baru hijriah dengan lebih baik lagi dari sisi ilmu, akhlak dari sisi amal perbuatan” ujar Hj. Niken saat memberikan sambutan.

Bunda Niken mengingatkan pandemi Covid-19 yang telah berbulan-bulan di NTB ini hendaknya disikapi dengan bijak.

Selain itu dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak untuk sama – sama menjaga kesehatan dan melakukan yang terbaik dalam penerapan protokol kesehatan.

“Insya Allah di seluruh NTB kita berupaya tidak ada lagi wilayah yang merah, dan ini semua bisa dilakukan dengan kontribusi dan peran aktif dari semua, terutama pemuda pemudi Islam agar bisa menjadi agen of change di lingkungan masing – masing,” ungkapnya.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Komunitas Pemuda Hijrah Lombok mengucapkan terimakasih dan menyatakan, tujuan kegiatan kajian akbar ini untuk memberi semangat kepada pemuda untuk berkontribusi dalam dakwah demi kebaikan bersama,karena pemuda akan menjadi pemimpin untuk kedepannya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kajian dan talkshow dengan beberapa pemateri diantaranya Ust. Fatih Karim, Ust. Syamsuri Firdaus, Habib Hasan Alaydrus dan ditutup dengan doa bersama.

AYA/HmsNTB




PKK NTB Jalin Sinergi, Perbaiki Dampak Sosial Akibat Pandemi

Sinergi antar lembaga sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan akibat pandemi

MATARAM.lombokjournal.com – Masa pandemi Covid-19 ini berdampak kepada hampir semua lini kehidupan, baik itu dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.

Hal ini menjadi salah satu perhatian TP-PKK Provinsi NTB yang menjadi mitra kerja Pemerintah. TP-PKK memperhatikan, salah satu dampak yang terasa adalah dampak sosial.

Dampak sosial yang cukup dirasakan adalah pola asuh anak yang mengalami perubahan di masa pandemi ini.

Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati menyampaikan bahwa PKK memiliki kewajiban untuk membantu pemerintah dalam menangani dampak sosial dari Pandemi ini.

PKK Provinsi NTB melaksanakan Rapat koordinasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di Masa Pandemi COVID-19 di Provinsi NTB, Rabu (26/08/20).

Dalam rapat, Hj. Niken menyampaikan, bawah sinergi antar lembaga sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan akibat pandemi ini.

“Ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk NTB Gemilang, sinergi adalah salah satu cara memecahkan masalah di sekeliling kita akibat pandemi COVID-19 yang dampaknya ternyata tidak hanya bidang kesehatan, ekonomi, namun juga berbagai sendi kehidupan,” ungkapnya.

TP-PKK NTB melibatkan berbagai Lembaga, baik dari lembaga pemerintahan hingga Lembaga Swadaya dalam rapat ini, di antaranya Kesbangpol, Biro Kesra Setda NTB, Kemenag NTB, BKKBN, LPA, Dikbud Provinsi NTB, DP3AP2KB Provinsi NTB, guna menangani masalah pendidikan dan pola asuh anak di masa Pandemi ini.

TP-PKK sendiri memiliki Program Pola Asuh Anak dan Remaja yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat, terkait pola pengasuhan yang baik untuk anak dan remaja di rumah.

Pola ini sangat bermanfaat bagi anak d an remaja sebagai bekal dalam menimba ilmu di luar rumah.

“Bagaimana pun, semua dimulai dari keluarga, orang tua yang sukses melakukan pengasuhan dan pendidikan kepada anak di rumah, anak-anak tidak akan sulit berkembang di sekolah,” terang Ketua Bunda Niken.

Untuk menjalankan program ini di tengah Pandemi, lanjutnya, perlu adanya penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan protokol kesehatan.

Oleh sebab itu, lembaga swadaya dan instansi pemerintah turut dilibatkan dalam program ini.

Bunda Niken berharap, dengan sinergi ini, dampak sosial Pandemi ini khususnya di bidang pendidikan dapat teratasi.

Dengan begitu, pendidikan dan pola asuh anak di NTB dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan generasi muda yang dapat menjadikan NTB sebagai Provinsi yang jauh lebih baik dari yang lainnya.

Ketua Pokja I, Dini Haryati mengatakan, program Pola Asuh Anak dan Remaja ini, sesuai dengan visi Pokja I yakni, terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta sejahtera lahir dan batin.

Misi dari Pokja I ini adalah meningkatkan pembentukan karakter melalui penghayatan pengalaman Pancasila, kegotongroyongan serta kesetaraan dan keadilan gender.

“Untuk mewujudkan visi misi tersebut salah satunya adalah melaksanakan Program Pola Asuh Anak dan Remaja,” tuturnya.

AYA/HmsNTB




Bunda Niken Blusukan ke Dusun-dusun, Dalam Kegiatan Gebrak Masker Bersama PKK Lobar

Seluruh stakeholder harus membantu mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, bersama-sama dalam menekan penyebaran Covid-19

LOBAR.lombokjournal.com — Dalam kegiatan Gebrak Masker (Gerakan Bersama Pakai Masker) bersama PKK Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (15/08/20), Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc,  blusukan ke dusun-dusun di Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan Gebrak Masker dimulai dari Dusun Dasan Daya, Dusun Bakong Dasan, Dusun Kebon Bongor, dan Dusun Lendang Jae.

Bunda Niken menilai, masih banyak masyarakat yang memandang enteng penggunaan masker di masa pandemi. Padahal, masker sangat ampuh untuk memproteksi masyarakat dari Covid-19.

“Masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan, tentu ini tidak baik, bisa membahayakan diri sendiri, keluarga, serta lingkungan yang ada” tutur Bunda Niken.

Sebelumnya, PKK juga sudah membuat Gerakan Maskerisasi.

“Beberapa kali juga sudah sosialisasi pentingnya protokol kesehatan, Ikhtiar tersebut harus terus kita jalankan,” ungkap perempuan yang ramah dan rendah hati ini.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo memberikan tugas kepada para kader PKK untuk mengkampanyekan Gerakan Bersama Pakai Masker di seluruh daerah di Indonesia.

“Kita semua berharap, dengan Gebrak Masker ini akan menyadari masyarakat akan pentingnya penggunaan masker untuk mengantisipasi Covid-19,” tambah Bunda Niken.

Tidak hanya PKK, seluruh stakeholder harus membantu mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, harus bersama-sama dalam menekan penyebaran Covid-19.

“Kita semua harus kompak, bergandengan tangan, berjalan bersama dalam mensosialisasikan Gerakan Masker di daerah kita tercinta,” tambahnya.

Bunda Niken menginginkan seluruh masyarakat NTB ketika keluar rumah tetap menggunakan masker. Jangan sampai ada rasa malas, jangan sampai ada rasa lelah. Itu semua harus dilakukan untuk kesehatan bersama.

“Sekali lagi, mari, kami mengajak masyarakat semua untuk tetap menggunakan masker dan patuhi protokol Covid-19, tidak ada lain niat kita demi kesehatan kita bersama,” ujar Bunda Niken.

AYA/HmsNTB




Orang Tua Diminta Bersabar Mendidik Anak di Masa Pandemi

Jangan sampai karena sekolah dibuka, anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang baik, malah terpapar Covid-19

MATARAM.lobokjournal.com —  Anak-anak terdampak secara langsung akibat perubahan lingkungan dan disrupsi di berbagai sektor selama pandemi covid-19.

Termasuk sistem pendidikan, layanan perlindungan anak, kehidupan ekonomi keluarga, hingga perubahan interaksi sosial dalam masyarakat tempat mereka bertumbuh.

“Orang tua harus bisa menjadi guru, harus bisa mengawasi, mengajarkan, serta melihat anak-anak menyelesaikan tugasnya,” ujar Bunda Niken saat menjadi narasumber dialog dengan tema perlindungan anak di masa pandemi bertempat di Studio TVRI NTB, Senin (10/08/20).

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 menguji kita dari segala penjuru. Terutama menguji kesabaran orang tua.

Sabar untuk menjadi guru, serta sabar menjadi teman bermain untuk anak-anak semua. Tentunya, hal tersebut butuh banyak dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.

“Saya berharap, tuan guru, tokoh agama, serta pendakwah kita, tetap meningkatkan topik tentang penting dan berkahnya sebuah kesabaran,” harap Bunda Niken.

Dikatakan, sebagai  ibu tentu kita ingin sekolah secepatnya dibuka. Tapi itu semua tidak mudah, perlu banyak pertimbangan.

Jangan sampai karena sekolah dibuka, anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang baik, malah terpapar Covid-19, ujarnya.

“Sebagai orang tua, kita butuh kesabaran yang paripurna. Sabar menjadi guru, sabar memberikan agenda kepada mereka, serta tidak jarang kita harus bersabar ketika menjadi teman bermain mereka,” tambah Bunda Niken.

Peran PKK di Masa Pandemi

PKK provinsi NTB sejak awal berpartisipasi dalam menangani Covid-19. Untuk masalah anak sendiri, PKK Provinsi NTB telah melakukan gerakan maskerisasi kepada anak.

“Jangan sampai, kita sebagai orang tua pakai masker, anak-anak kita lupa dipakaikan masker,” ungkap Bunda Niken.

Sampai sekarang, PKK provinsi NTB masih aktif menyosialisasikan kepada orang tua tentang bahaya Covid-19 terhadap anak, terutama kepada balita.

Jangan sampai, anak-anak yang masih balita dibawa berlama-lama di luar rumah.

“Untuk anak yang masih balita, kami sangat sarankan untuk tidak keluar rumah, karena belum bisa pakai masker. Itu semua harus konsisten dilakukan demi keselamatan anak kita,” katanya.

Tidak hanya itu, PKK provinsi NTB juga mengarahkan agar TP PKK kabupaten sampai ke tingkat desa untuk memberikan perhatian yang masksimal dan baik terhadap pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Termasuk di antaranya, melakukan penyuluhan, pemberian masker, serta mengedukasi anak-anak terkait protokol kesehatan.

“Selama pandemi ini, tidak ada Posyandu yang bisa dibuka, metodenya berbeda, tidak ada pelayanan kesehatan secara terpusat. Tetapi, kader yang langsung mendatangi warga yang membutuhkan layanan posyandu tersebut,” ujarnya.

Anak-anak adalah warisan kita untuk dunia dan peradaban masa mendatang. Tanggung jawab kita adalah memberikan anak-anak sepenuhnya hak mereka untuk bisa tumbuh, untuk bisa bahagia, untuk bisa sejahtera, dan mendapatkan pendidikan, kesehatan, serta lingkungan yang baik untuk pertumbuhan mereka.

“Kita jaga anak-anak kita, kita sayangi mereka, kita berikan mereka hak-haknya dengan baik,” kata Ketua TP PKK provinsi NTB tersebut.

Joko Jumadi, Ketua Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi Lembaga Perlindungan Anak Provinsi NTB setuju, pandemi Covid-19 ini benar-benar menguji kesabaran orang tua.

“Kesabaran orang tua benar-benar diuji. Biasanya, sejak pagi mengantarkan anak kesekolah, sekarang setiap hari, selain mengurus rumah tangga, orang tua dituntut menjadi guru untuk anak-anak mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, kedekatan dengan orang tua, anak-anak ini bisa semakin nyaman. Tapi kenaikan kekerasan terhadap anak naik sampai 50 persen terutama kekerasan seksual.

Itu semua tak bisa dilepaskan dari maraknya penggunaan teknologi berbasis daring.

“Pandemi ini menambah kekerasan terhadap anak, sebagian besar berkaitan dengan dunia gadget,” tambahnya.

Joko melanjutkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, hampir semua hal bisa dilakukan melalui metode daring.

Mau tidak mau, suka tidak suka, banyak orang dipaksa untuk menggunakan gawai. Selanjutnya, tugas orang tua adalah untuk mengawasi. Tapi, ujarnya, yang harus digarisbawahi, pengawasan orang tua harus menghindari pendekatan kekerasan.

“Dunia anak ini dunia bermain, ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Orang tua dituntut kreatif. Tidak hanya memberikan anak-anak makan, tapi juga harus bisa menjadi teman bermain anak-anak kita sendiri,” tambah Joko.

Menurutnya, tempat terbaik untuk anak-anak adalah bermain dan belajar di rumah.

AYA/HmsNTB




Hj. Niken: Bangun Desa Melalui Peningkatan Kualitas PAUD dan PKK

Para Kades di seluruh NTB dapat memberikan perhatian dan dukungan yang optimal kepada TP PKK dan PAUD di daerah masing-masing

SUMBAWA. lombokjournal.com —  Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah,SE, M.Sc mengajak para Kepala Desa (Kades) untuk memberikan perhatian kepada TP PKK dan PAUD yang ada di desa masing-masing.

Menurutnya, dengan memperhatikan dua poin tersebut, pembangunan manusia di desa akan semakin meningkat dan berkualitas.

Hal itu disampaikan Hj. Niken saat mendampingi Gubernur NTB berkunjung dan silaturahmi dengan para Kades dan tokoh masyarakat di Taman Mangga  Kabupaten Sumbawa, Sabtu (01/08/20).

“Membangun desa bukan hanya membangun jembatan, membangun jalan dan membangun infrastuktur, tetapi juga membangun manusianya,” ungkap Bunda Niken.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak para Kades untuk memberikan perhatian kepada TP PKK di desa dengan membantu program yang dijalankan.

“Saya meminta dukungan kepada bapak semua untuk memberikan perhatian, memberikan alokasi dana desa dan memberikan dukungan kepada kegiatan TP PKK di desa masing-masing, ”ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua TP PKK Provinsi NTB menyampaikan bahwa Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten yang cukup baik dalam pembangunan PAUD, namun yang juga perlu ditingkatkan adalah bagaimana agar PAUD ini berkualitas.

“Jadi tidak hanya ada PAUD, tetapi juga berkualitas karena anak-anak kita ini yang akan menggantikan kita, dan tentu saja mereka berhak mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” lanjutnya.

Di akhir arahannya Bunda Niken berharap para Kades di seluruh NTB dapat memberikan perhatian dan dukungan yang optimal kepada TP PKK dan PAUD di daerah masing-masing.

AYA/HmsNTB




Wagub Minta Masyarakat Perhatikan Olahan Pangan yang Sehat untuk Keluarga

Program Revitalisasi Posyandu disebut Wagub sebagai salah satu solusi menurunkan angka stunting di NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Bahan olahan pangan yang sehat dan bergizi sangat dibutuhkan masyarakat.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, menjaga gizi dan imun tubuh menjadi keharusan.

Topik inilah yang dibahas pada kegiatan Webinar Nasional sekaligus Musyawarah Daerah (Musda) Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) NTB tahun 2020.

 

Ummi Rohmi

Mengusung tema “Menakar Kondisi Ketahanan Pangan NTB”, webinar ini dibuka Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di Pendopo Wakil Gubernur, Kamis (23/07/20).

Umi Rohmi memberikan pandangan dan arahannya terhadap kondisi ketahanan pangan di NTB dalam mewujudkan pangan yang sehat dan bergizi.

Menurutnya, tantangan Pemprov NTB yakni mengubah pola pikir masyarakat. Pola pikir yang dimaksud,  bagaimana masyarakat NTB menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama.

“Ini kelihatannya sepele, kelihatan gampang, tapi tidak gampang untuk diterapkan, padahal itu bisa kita lakukan,” tegasnya.

Padahal, bagi Umi Rohmi menyediakan panganan atau olahan pangan yang sehat dan bergizi tidak melulu harus mahal.

Ia meminta masyarakat NTB agar selalu menyajikan panganan sehat bagi keluarganya.

Disinggung angka stunting yang masih tinggi di NTB. Edukasi yang masif harus digencarkan oleh pihak-pihak terkait.

Khususnya kepada ibu-ibu hamil yang diwajibkan untuk menjaga kesehatan agar anak-anak yang dilahirkan kelak tidak menderita stunting.

Terkait edukasi, program Revitalisasi Posyandu disebut Wagub sebagai salah satu solusi menurunkan angka stunting di NTB.

Itu memang terdengar sederhana, namun ini menurutnya akan memberikan pengaruh yang besar pada pola hidup masyarakat.

“Marilah kita lihat betapa kegiatan ini kalau kita intervensi dengan baik, maka ini pasti akan memberikan efek yang luar biasa, karena sifatnya sistematis,” jelas Umi Rohmi.

Ke depan, Ummi Rohmi ingin seluruh posyandu tidak hanya melayani bayi dan ibu hamil saja, melainkan dapat menyusur aspek kesehatan lainnya.

Sehingga, seluruh masyarakat, baik dari bayi hingga lansia dapat dilayani oleh posyandu.

“Alhamdulillah, sampai dengan saat ini sudah hampir 1.600 posyandu keluarga yang terbentuk dari 7000 sekian poyandu, targetnya di 2023 semua posyandu menjadi posyandu keluarga,” lanjutnya.

Kepada Pergizi Pangan NTB, Ia berharap sinergi dengan pemerintah khususnya OPD terkait dapat terus terjalin. Peran dari pakar dan pemerhati gizi dinilai sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam ketersediaan panganan yang sehat dan bergizi di NTB.

“Semoga Pergizi NTB betul-betul bisa memberikan kontribusi dan pemikirannya kepada Pemerintah Provinsi NTB untuk bagaimana kita melawan masalah-masalah gizi di NTB,” harapnya.

Kontribusi Pergizi

Sebelumnya, Ketua DPD Pergizi Pangan NTB, Ir. H. Rosiyadi H. Sayuti, Ph.D melaporkan, rangkaian proses pergantian kepungurusan Pergizi Pangan NTB telah rampung.

Ia kemudian berharap pengurus Pergizi Pangan NTB ke depan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi NTB.

“Khususnya bagi masyarakat kita di NTB yang dalam masa-masa beberapa bulan terakhir ini menghadapi persoalan pandemi bersama-sama dengan daerah lain,” terang Rosiady.

Begitu pula dengan kasus stunting, Ia menyebut bahwa persoalan ini sangat berkaitan erat dengan tugas dan fungsi Pergizi Pangan.

Diharapkan, Pergizi Pangan NTB harus mampu memberikan cara pandang baru dalam menurunkan angka stunting tersebut.

“Mudah-mudahan pada masa yang akan datang, Pergizi Pangan NTB akan lebih bergairah lagi dalam rangka berkontribusi untuk bangsa dan negara,” katanya.

AYA/HmsNTB