Jadi Ketua PPI NTB, Bunda Niken Tambah Kesibukan Urus Kesehatan Ibu, Anak dan Bayi

PPI yang fokus pada kesehatan ibu, anak dan bayi akan mulai menyasar remaja untuk program kerja 2021

MATARAM.lombokjournal.com –-

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, Sabtu (17/4/2021), resmi dilantik menjadi Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi NTB masa bakti 2021 -2026. Pelantikan ini dilaksanakan di Pendopo Kantor Gubernur NTB.

Kegiatan berlangsung khidmat, dengan Dr. Ir. Ruth Stella Thei yang juga dilantik sebagai Wakil Ketua dan Dra. Iriani Burhan sebagai Sekretaris PPI Provinsi NTB.

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah

“Sebetulnya PPI sudah ada sejak lima tahun lalu dan sekarang akan mulai berkiprah lagi membantu pemerintah,” ujar Bunda Niken sapaan akrabnya ketika memberikan sambutan pertamanya sebagai Ketua PPI NTB.

Dikatakannya dalam isu kesehatan keluarga, PPI yang fokus pada kesehatan ibu, anak dan bayi akan mulai menyasar remaja untuk program kerja 2021.

Pita Putih Indonesia (PPI) merupakan anak organisasi Pita Putih Internasional yang mendukung kesehatan ibu, dengan berkampanye untuk lebih banyak sumber daya dan kebijakan yang tepat dalam mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir, advokasi pemerintah dan politisi dalam kebijakan.

Meski profil kesehatan NTB secara umum, angka kematian ibu, bayi maupun stunting terus menurun, namun riset kesehatan dasar oleh Dinas Kesehatan menunjukkan angka yang naik selama dua tahun terakhir dalam masa pandemi Covid 19.

Seperti disebutkan, penyebab mendasar masalah tersebut adalah pernikahan dini (usia 15-19) yang masih sering terjadi.

“Oleh karena itu PPI berkolaborasi dengan banyak pihak dalam mencapai tujuan organisasi,” tambah Bunda Niken.

BACA JUGA:

PPI NTB ini sendiri dibentuk dengan tujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil, melahirkan, nifas, bayi baru lahir dan anak di NTB.

Memperhatikan angka stunting yang cukup tinggi di beberapa wilayah di NTB, PPI NTB akan melaksanakan pendampingan terhadap kegiatan-kegiatan seperti posyandu dan bekerjasama dengan organisasi terkait di masing-masing wilayah.

Ketua Umum PPI, Giwo Rubiyanto Wiyogo, mengatakan sangat mengapresiasi kepengurusan PPI NTB, karena melibatkan banyak organisasi perempuan yang dapat mendukung kinerja PPI. Ia menegaskan pula, target program kerja PPI tahun 2022 khusus bagi remaja.

“Goals kita pada 2022 adalah terinformasikannya pemahaman kesehatan dan hak-hak perempuan,” tegasnya.

BACA JUGA: “Semua Kelahiran Selamat, Semua Bayi dan Anak Sehat”

PPI masih mengandalkan mekanisme kerja sama lintas sektoral agar advokasi yang dimulai dari penganggaran, kebijakan sampai fasilitas bagi perempuan dapat terwujud.

Dalam pelantikan tersebut, Ketua PPI NTB juga menandatangani nota kesepahaman dengan BKKBN dalam penguatan program kerja.

jm




Menteri PPPA Beri Penghargaan NTB Atas Pengesahan Perda Perkawinan Anak

Perda yang disahkan tidak hanya sebagai dasar hukum, namun harus diimplementasikan sehingga kasus perkawinan anak benar-benar dapat turun

MATARAM.lombokjournal.com

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan penghargaan kepada Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., atas keberhasilan Provinsi NTB menetapkan Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak. Termasuk di dalamnya menyangkut pemberdayaan serta perlindungan perempuan di NTB, Jum’at (16/4/2021) di Gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB.

Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati

“Banyak praktik baik tentang perlindungan anak dan perberdayaan perempuan yang telah dilakukan di kabupaten/kota se-NTB. Ini satu langkah yang sangat luar biasa,” kata Menteri PPPA RI, saat memberikan sambutan usai menyerahkan penghargaan kepada Gubernur NTB di dampingi Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Ketua TP. PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati.

Oleh sebab itu upaya dan langkah seperti ini, dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi provinsi lain untuk dijadikan contoh baik.

Menteri PPPA juga mengingatkan, bahwa perda yang telah disahkan di NTB, tidak hanya semata sebagai dasar hukum didaerah, namun harus mampu diimplementasikan secara nyata ditengah kehidupan bermasyarakat, sehingga kasus perkawinan anak benar-benar dapat diturunkan.

Demikian juga dengan pemberdayaan perempuan, menurut Gusti Ayu Bintang Darmawati, kisah dan cerita baik di beberapa kabupaten/kota di NTB tentang peran perempuan dapat menjadi semangat untuk dapat diikuti oleh daerah-daerah lain.

“Praktik baik tentang perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan dapat menjadi contoh di tempat lain,” tutup Menteri PPPA.

BACA JUGA:

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengaku bahwa penghargaan ini merupakan kerja dan sinergi bersama Wakil Gubernur NTB Sekda dan semua pihak.

“Saya dedikasikan penghargaan ini untuk Ibu Wagub dan Ibu Ketua TP.PKK yang terus konsen pada urusan anak dan perempuan,” kata Doktor Zul sapaannya.

Menyanjung peran partisipasi keterlibatan perempuan dalam politik dan pembangunan di NTB, Menurut Doktor Zul, inilah salah satu hikmah memiliki Wakil Gubernur perempuan yang memahami persoalan posyandu keluarga, anak dan perempuan, sehingga kerjanya dengan hati.

Selain itu, jelas Gubernur, adanya Perda ini dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap anak dan perempuan di NTB.

“Kita senang pusat memberikan apresiasi. Setidaknya terus memotivasi kita untuk lebih baik lagi,” tutup Doktor Zul.

BACA JUGA: Mencegah Perkawinan Anak, Ini Harus Dilakukan

Dipenghujung kegiatan tersebut Menteri PPPA memberikan penghargaan kepada 9 orang  APH dan partisipasi anak dengan pendamping dalam Pengungkapan Kasus Kekerasan Seksual dengan Korban Anak di Wilayah Hukum Polres Bima NTB.

BACA JUGA: Pekawinan Anak Merupakan Pelanggaran Hak Anak

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Provinsi NTB, Asisten I, Setda NTB, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kasat Pol PP, Kepala DPA2KB Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTB, Ketua MUI, Perwakilan Polda, Danrem 162/Wb, pemerhati anak dan perempuan di NTB.

edy@diskominfotikntb




Menteri PPPA Apresiasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB

NTB sebagai daerah pertama di Indonesia yang mengatur tentang pencegahan perkawinan pada anak

BAYAN.lombokjournal.com

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi Peraturan Daerah (Perda) tentang pencegahan perkawinan anak yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB pada 29 Januari 2021 lalu.

Perda tersebut menjadikan Provinsi NTB sebagai daerah pertama di Indonesia yang mengatur pencegahan perkawinan pada anak.

Seperti diketahui, dalam perda itu mengatur pemberian sanksi pidana dan administrasi bagi aparat desa yang terlibat dalam perkawinan anak.

Bagi yang terlibat atau menfasilitasi perkawinan anak maka terancam hukuman penjara selama enam bulan.

Menteri bersyukur bahwa NTB sudah memiliki Perda tentang pencegahan perkawinan anak.

“Kami berharap bahwa perda ini tidak hanya menjadi dokumen tapi implementasi nyata dalam menekan angka perkawinan anak,” ungkap menteri usai meresmikan Radio Sekolah Perempuan Darurat Siaga Covid-19 atau “Nina Bayan” di Desa Sukadana Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Kamis (15/04/21).

Menurutnya, perkawinan pada anak memiliki dampak cukup luas. Terutama dampak yang paling banyak terjadi adalah tingkat kematian ibu dan anak terus mengalami peningkatan.

Belum lagi dampak kesehatan dan kemiskinan yang dirasakan oleh anak-anak yang belum siap membina rumah tangga dengan baik.

“Dampak inilah yang harus dicegah melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi masif oleh seluruh pihak,” tegas Ibu menteri.

Karenanya, melalui peresmian Radio Sekolah Perempuan Darurat Siaga Covid-19 ini, diharapkan bisa menjadi media komunikasi edukasi bagi masyarakat dalam mensosialisasikan bagaimana bahayanya pernikahan anak usia dini.

Sebab, masalah pernikahan anak usia dini di Provinsi NTB, salah satunya di kabupaten Lombok Utara masih cukup banyak.

“Radio ini juga diharapkan jadi penerang bagi ibu-ibu dalam mewujudkan berbagai potensi perempuan untuk berkontribusi membangun desa dan daerah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Mencegah Perkawinan Anak, Ini Harus Dilakukan

Ia menjelaskan, perempuan dan anak merupakan kekuatan.yang sangat luar biasa untuk dijaga dan dilindungi oleh pemerintah. Sebab, Jumlah populasi penduduk di Indonesia 50 persennya adalah perempuan. Sedangkan populasi anak merupakan sepertiga dari populasi penduduk Indonesia. Karena mereka adalah SDM yang harus diberdayakan dan dilindungi.

“Terkait pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan perlindungan anak semua tergantung dari pemerintah daerahnya,” jelasnya.

Menangapi hal itu, Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu mengakui, perkawinan anak di bawah umur masih cukup tinggi di Kabupaten Lombok Utara. Tentu hal ini, menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam melakukan upaya-upaya pencegahannya.

Salah satunya adalah hadirnya Perda tentang pencegahan perkawinan anak yang diinisiasi Pemerintah Provinsi NTB.

“Mudah-mudahan dengan adanya perda tersebut dapat meminimalisir perkawinan anak usia dini. Karena dalam perda itu ada sanksi bagi anak yang kawin maupun yang mengawinkan,” jelas bupati.

Selain itu, dengan diresmikan Radio Sekolah Perempuan Darurat Siaga Covid-19 atau “Nina Bayan” ini, dapat menjadi wadah sekaligus media edukasi perempuan dalam memberikan pemahaman tentang bahayanya pernikahan anak usia dini.

“Untuk itu, kami mengapresiasi ibu menteri yang mau hadir di daerah kami ini. Semoga kehadiran ibu menteri menjadi motivasi bagi ibu-ibu untuk terus berkarya dan membangunan daerah yang kita cintai ini,” tuturnya.

BACA JUGA: Perkawinan Anak Merupakan Pelanggaran Hak Anak

Dalam peresmian radio tersebut, Menteri PPPA didampingi oleh Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, Asisten I Setda NTB, Hj. Baiq Eva Cahyaningsih serta beberapa Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi dan Forkompinda Kabupaten Lombok Utara.

Pembentukan Radio Sekolah Perempuan tersebut merupakan inisiasi dan kerja sama antara Institut Perkumpulan Lingkaran Pendidikan Alternatif Untuk Perempuan (Kapal Perempuan), Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) dan organisasi perempuan lainnya.

Manikp@kominfo




Cerita Wastra NTB Siap Bertarung di Nasional

Lomba ini dapat meningkatkan kebanggaan pemakaian kain tradisional NTB 

MATARAM.lombokjournal.com

Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses menggelar acara Lomba Cerita Wastra 2021.

Para juara terpilih selanjutnya akan melenggang ke tingkat Nasional dan diharapkan mampu memperkenalkan kecantikan dan keeksotisan wastra atau kain tradisonal khas NTB pada seluruh masyarakat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, saat menggelar acara sesi foto bersama pemenang di Ruang Kerja Gubernur pada Rabu, 14 April 2020.

Sesi foto bersama tersebut juga dihadiri oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

“Alhamdulillah dengan diselenggarakannya lomba ini dapat meningkatkan kebanggaan pemakaian kain tradisional NTB dan memasyarakatkan kembali wastra daerah kita,” jelas Bunda Niken sapaan akrabnya.

BACA JUGA:

Ketua Dekranasda NTB yang juga sebagai Bunda PAUD Nasional tersebut memaparkan terkait Lomba Cerita Wastra 2021.

Lomba ini digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Lomba ini digelar di Tingkat Provinsi kemudian pemenangnya akan kembali bertarung di tingkat Nasional.

Kegiatan yang digelar secara daring ini bertujuan untuk memperkenalkan wastra (kain tradisional) dalam bentuk kompetisi foto daring kebaya dan kain tradisional yang kemudian dirangkaikan dengan narasi “aku dan kain”.

Para peserta harus menceritakan relasi pribadinya dengan kain tersebut, sejarah hingga proses pembuatannya agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat.

Provinsi NTB sendiri menyelenggarakan Lomba ini selama dua minggu dan diikuti oleh 50 peserta dari Pulau Lombok dan Sumbawa.

Baiq Dewi Septemi (tengah), juara 1 lomba cerita Wastra NTB

“Saya berbangga karena antusias masyarakat NTB cukup besar dalam mengikuti lomba ini. Dekranasda Kabupaten dan Kota ikut berpartisipasi bahkan diikuti selebgram lokal. Semoga ini bisa meningkatkan awarness masyarakat NTB,” turur Bunda Niken.

Pemenang Lomba Cerita Wastra Provinsi NTB ini di antaranya, juara 1 dimenangkan oleh Baiq Dewi Septemi. Perempuan yang menetap di Kediri Lombok Barat tersebut mengkreasikan Tenun khas Lombok Barat, dengan atasan lambung yang dikombinasikan dengan kain Tenun Mareje ditambahkan kain tile agar lebih milenial dan bawahan kain Tenun Gumise motif gerimis.

BACA JUGA:

“Busana ini bisa dipakai pada kegiatan sehari-hari. Kita ingin menasionalkan ini agar kain tenun bisa dipakai tidak hanya saat acara resmi saja tapi dapat juga digunakan untuk daily look atau busana sehari-hari,” jelas Temi sapaan akrabnya.

Perempuan yang berprofesi sebagai perawat tersebut juga menjelaskan, jika tenun tidak hanya digunakan pada acara resmi saja maka akan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga UMKM yang memproduksi tenun bisa diberdayakan secara ekonomi.

“Kalau saya pengen tetap terus mempromosikan kain tradisional NTB. Lewat lomba ini, kita menceritakan apa sejarah dan proses dibalik kain ini. Yang mana peran UMKM juga dibaliknya, sehingga bisa memberdayakan ekonomi mereka,” harapnya.

Sementara itu, Juara 2 diraih oleh Silva Iza Azizah dengan menggandeng model Syarifah Aisyah. Duo asal Dompu ini membawakan Tenun Tembe Nggoli dan Munapa’a khas Dompu.

BACA JUGA:

Sedangkan juara 3 diraih oleh Sri Mila Hardiana. Melaui UKM Ana Tenun Sukarara, ia membawakan kain Motif songket lolo jagung khas Sukarara.

Serta juara Favorit Ina Pariska yang membawakan Kain Songket Kiping Jempiring khas Desa Sukarare Lombok Tengah.

novita, diskominfotikntb




Dorong Penggunaan Kompor Induksi, TP PKK NTB Gelar Lomba Pintar Memasak

Diikhtiarkan untuk mewujudkan visi misi NTB Asri dan Lestari, karena energi listrik merupakan energi yang ramah lingkungan

MATARAM.lombokjournal.com

Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB mendorong penggunaan kompor Induksi untuk kegiatan masak-memasak bagi masyarakat. Kompor induksi merupakan kompor yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi panasnya yang dikelola dan dikembangkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia.

Untuk itu, TP PKK NTB menggaungkan penggunaan kompor Induksi dengan menggelar lomba pintar memasak bagi seluruh perwakilan organisasi wanita dan TP PKK kabupaten kota se-NTB dengan tema “Perempuan sebagai Inspirator Penggerak di Era Electrifying Lifesstyle untuk Wujudkan NTB Asri dan Lestari” di halaman pendopo gubernur NTB, Jumat (09/03/21).

Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, menggunakan kompor yang nyaman dan murah adalah salah satu cara yang baik bagi masyarakat terutama ibu-ibu untuk menyuguhkan makan-makanan bergizi dan sehat bagi keluarga. Meminimalisir penggunaan energi-energi tersebut juga diikhtiarkan untuk mewujudkan visi misi NTB Asri dan Lestari. Karena energi listrik merupakan energi yang ramah lingkungan.

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama Ketua PIKK PLN NTB, Sri Lasiran

“Dulu kita masak menggunakan kayu, kemudian minyak dan beralih menggunakan LPJ atau gas. Penggunaan kayu dinilai akan merusak alam sementara minyak dan gas merupakan sumber energinya dari dalam bumi yang terbatas dan dengan jumlah polusi yang besar yang dapat merusak kesehatan,” ungkap Bunda Niken sapaan akrabnya saat membuka kegiatan lomba pintar memasak.

Menurut Bunda Niken, energi listrik merupakan energi yang bisa terus diperbaharui dan dikembangkan melalui energi matahari, air dan angin. Meski demikian, kehadiran teknologi ini belum cukup populer di tengah masyarakat NTB. Sehingga dengan adanya lomba memasak menggunakan kompor induksi ini dapat meningkatkan pemakaian kepada masyarakat secara luas.

“Saya melihat penggunaan kompor listrik ini di negara-negara maju sudah sangat familiar. Oleh karena itu, penggunaan kompor listrik terutama di kota-kota aka segera kita mulai,” tuturnya.

Selain itu, Bunda Niken berharap kepada Dinas Perindustrian NTB untuk dapat mengikuti jejak PLN yang telah berhasil membuat kompor induksi atau listrik. Sehingga diharapkan ke depannya, NTB juga mampu menciptakan teknologi inovasi kompor listrik untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan sumber energi panas yg cukup tinggi.

Kompor induksi

Ketua PIKK PLN NTB, Sri Lasiran menjelaskan, perkembangan teknologi saat ini menjadikan kegiatan masyarakat lebih mudah dan praktis. Salah satunya adalah kegiatan memasak bagi ibu-ibu rumah tangga.

“Kini dengan perkembangan teknologi melalui pengembangan kompor induksi atau listrik ini. Kompor listrik sangat bermanfaat bagi kita semua, karena kegiatan memasak lebih mudah dan murah.

Dijelaskannya, kompor induksi ini tidak menghasilkan panas tetapi menginduksi peralatan masak yang digunakan. Jadi, yang akan menjadi panas ialah alat masaknya, bukan kompornya. Artinya, kompor induksi hanya bekerja dengan panci atau jika magnet menempel, maka panci atau alat masak tersebut kompatibel dengan kompor induksi.

Sehingga prinsip kerja yang demikian, membuat pemanasan dengan kompor induksi berlangsung lebih cepat.

Uniknya, saat panci atau alat masak tidak diletakkan di atas kompor induksi, maka kompor ini tidak akan menghasilkan panas. Jadi, kejadian kebakaran karena lupa mematikan api tidak akan terjadi karena akan mati secara otomatis.

“Tampilan kompor ini juga sangat elegan karena berbentuk datar dengan lapisan kaca dan beberapa zona memasak. Tapi ada juga model ekonomis, dengan ukuran mini dan hanya satu zona memasak,” jelasnya.

Dalam kegiatan lomba memasak menggunakan kompor induksi tersebut, turut diikuti oleh Persatuan Istri Bank Daerah (Isbanda) NTB, Persatuan Istri Bank Indonesia (Pipebi), Dinas Pariwisata NTB, Dinas Perindustrian serta TP PKK Kabupaten Lombok Timur, Kab Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara. Sementara TP PKK kabupaten kota yang ada di pulau Sumbawa memeriahkannya melalui virtual.

Manikp

@kominfo




Bunda Niken: Dalam Menghadapi Bencana, Perempuan itu Penyelamat Keluarga

PKK NTB menyiapkan perempuan tangguh bencana

MATARAM.lombokjournal.com

Keberhasilan Keluarga PKK Gagah Bencana bisa tercapai bila ada pelibatan dan dukungan masyarakat, perencanaan yang matang, sosial dan budaya atau kearifan lokal, pembekalan dan supervisi, dukungan SDM, serta data dan pelaporan.

Hal ini disebutkan Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, ketika menjadi narasumber pada webinar Sosialisasi Tangguh  dan Tanggap Bencana (Gagah Bencana) di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (06/04/21).

Bunda Niken menjelaskan, TP PKK Provinsi NTB telah menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk menyiapkan perempuan tangguh bencana.

Menurutnya, dalam hal kebencanaan perempuan merupakan penyelamat anak-anak dan keluarga.

Perempuan berperan besar dalam menyelamatkan keluarga, karena perempuan memiliki kepekaan yang cukup tinggi terhadap situasi apapun termasuk persoalan kebencanaan.

Menurut Bunda Niken, adanya kemajuan teknologi informasi yang cepat melalui Medsos, perempuan-perempuan NTB sudah lebih cepat mendapatkan informasi dan langsung bertindak.

Dan berupaya melakukan upaya perlindungan dan penyelamatan terhadap keluarga dan lingkungannya masing-masing.

“Perempuan diharapkan bisa ikut tanggap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi,” ujarnya.

Selain itu, perempuan diketahui merupakan sosok yang dinilai berperan besar dalam menghadapi bencana, setidaknya dalam menyelamatkan dan melindungi anak-anak dan keluarga sendiri.

Buktinya tidak sedikit perempuan yang sudah masuk dalam organisasi-organisasi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan dan sangat bermanfaat bagi pemberdayaan diri dan keluarganya, dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.

Bunda Niken mengungkapkan, dalam menghadapi bencana perempuan harus memahami pra bencana, tanggap darurat bencana dan pasca bencana.

“Hal ini hendaknya harus benar-benar disadari dan dimengerti akan situasi dan kondisi daerah masing-masing bila terjadi bencana. Selanjutnya perempuan harus memahami penyebab atau gejala bencana yang akan terjadi mengingat bencana itu sendiri beragam. Demikian juga perempuan harus mengenali kapasitas bencana di lingkungan sekitarnya dalam upaya penanganan baik sebelum pada saat dan sesudah terjadinya bencana itu sendiri,” kata Bunda Niken.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, yang diwakili H. Rid menyatakan, kesiapsiagaan merupakan kunci penanggulangan bencana dan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Bila terjadi bencana hendaklah mengikuti prosedur perlindungan dan keselamatan masing-masing sesuai dengan prosedur penanggulangan bencana yang sudah ditetapkan pemerintah.

Dikatakan, masyarakat harus bisa membantu dirinya lebih awal agar terhindar dari bencana. Dan BPBD NTB dalam lima tahun terakhir ini telah menempatkan para relawan yang berada di garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

“Kami juga mengajak agar dalam menanggulangi bencana haruslah kompak dan bersama-sama baik dari pemerintah, masyarakat, kalangan mahasiswa, dunia usaha dan lainnnya.  Para Sarjana dari Perguruan Tinggi bisa dijadikan ujung tombak dalam membawa perubahan dan mengajak masyarakat untuk sadar dan tanggap terhadap bencana yang datang pada masyarakat sekitar,” kata Rido.

Her                                                                                                                              Kominfotik

 




Perlu Gotong Royong Wujudkan PAUD Holistik Integratif

PAUD di NTB cukup banyak di berbagai pelosok desa, sehingga anak bisa mendapatkan kebutuhan pendidikannya

MATARAM.lombokjournal.com –

Dibutuhkan satu desa untuk membesarkan seorang anak, demikian pepatah dari Afrika.
Itu berarti, tidak hanya orang tua ataupun sekolah tapi seluruh pihak harus bersinergi agar anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat. Dan mampu menjadi SDM yang membawa kesejahteraan dan masa depan lebih baik.

Bunda PAUD Nasional Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikannya saat mengisi Webinar bertajuk “Gotong Royong Membangun PAUD Holistik Integratif (HI) Berkualitas”, Selasa, (06/04/21).

“Berbagai macam institusi, masyarakat, dan pemerintah harus bersinergi membantu mendidik anak-anak kita. Ini sebuah investasi yg sangat penting dalam pengembangan SDM di masa depan,” jelas Bunda Niken sapaan akrabnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhinya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak.

PAUD Holistik Integratif merupakan penanganan anak usia dini secara utuh, menyeluruh, yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak.

Itu dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai di tingkat masyarakat, Pemerintah Daerah, dan pusat.

“Kami Provinsi NTB mengajak semua stakeholders bersama mendukung pelaksanaan pengembangan PAUD holistik. Kita mengajak semua unsur untuk mendukung tumbuh kembang anak,” ajak Bunda Niken.

PAUD di NTB, menurut Bunda Niken, sudah cukup banyak di berbagai pelosok desa sehingga anak bisa mendapatkan kebutuhan pendidikannya.

Tapi kondisi PAUD beragam. Sehingga harus ditingkatkan secara terus menerus. Pihak desa bekerja sama dengan Posyandu keluarga, khususnya bersama stakeholders terkait . Seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, BKKBN, DP3AP2KB, dan lain sebagainya harus bergotong royong untuk mewujudkan PAUD HI di NTB.

“Disetiap kabupaten dan kota harus membentuk Pokja Bunda PAUD yang mana akan diikuti oleh pembentukan gugus tugas,” pesan Bunda Niken.

Webinar yang diselenggarakan oleh BP-PAUD dan Dikmas NTB ini sendiri merupakan salah satu acara rutin, One Week One Webinar (Owe Owe). Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan PAUD dan DIKMAS di Provinsi NTB demi terwujudnya PAUD HI.

novita
diskominfotikntb




Hj. Niken Ajak Kolaborasi Jaga Kesehatan Perempuan

Kesehatan perempuan diperlukan agar anak terhindar dari berbagai penyakit

MATARAM.lombokjournal.com –

Peran penting perempuan dalam menjaga dan melindungi keluarga tidak luput dari permasalahan kesehatan.

Hj. Niken Saptarini Widyawati, Selaku Ketua Organisasi Pita Putih Indonesia (PPI) NTB, ajakan Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bersama berkolaborasi untuk mengurai permasalahan perempuan demi terwujudnya NTB Sehat dan Cerdas.

Hj Niken Saptarini Widyawati

“Kami melihat masalah perempuan yang ada di Provinsi NTB masih perlu didukung semua pihak. Masih ada celah-celah yang bisa kita isi untuk dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan, kesehatan perempuan, anak dan keluarga, ”tutur Bunda Niken.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kegiatan dalam kegiatan Koordinasi PPI NTB di Pendopo Timur Gubernur NTB, Selasa (30/03/21).

Kesehatan perempuan khususnya setelah menjadi seorang ibu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Menurutnya, istilah Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) bukan dimulai sejak bayi lahir, melainkan sejak pertama kali terjadi pembuahan.

Seribu hari pertama kehidupan terdiri dari 9 bulan dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Perkembangan otak massa 70-80 persen terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan.
Tidak hanya penting sebagai dukungan atas 1000 HPK, kesehatan yang diperlukan agar kelak anak terhindar dari berbagai macam penyakit, salah satunya stuntingDengan terjaganya kesehatan perempuan, dapat mengurangi risiko kematian ibu dan anak.

Pentingnya menjaga kesehatan perempuan tersebut, Bunda Niken meminta peran serta masyarakat dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan, pada saat nifas, angka kematian bayi baru lahir dan anak di Provinsi NTB.

“Masyarakat harus turut serta dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil, melahirkan, nifas, bayi baru lahir dan anak di Provinsi NTB,” jelasnya.

Pita Putih Indonesia (PPI) merupakan anak organisasi Pita Putih Internasional yang mendukung kesehatan ibu, melalui kampanye untuk dapat menggandeng lebih banyak sumber daya dan kebijakan yang tepat untuk mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir.

PPI telah menjadi bagian dari aliansi global bernama Global White Ribbon Alliance (GWRA) yang berpusat di Washington DC dan London. Saat ini 155 negara telah bergabung di dalamnya dan 15 di antaranya telah memiliki Sekretariat Nasional termasuk Indonesia.

Hubungan organisasi anggota APPI dengan GWRA dikoordinasikan melalui PPI Pusat, tetapi PPI Provinsi dan Kabupaten / Kota tetap dapat berkomunikasi langsung untuk informasi dan koordinasi.

Ser, November
@Diskominfotik




PKK Siap Gerakkan Program Srategis, Dukung Misi NTB Gemilang

Berbagai program yang akan di laksanakan di antaranya program strategis AKU HATINYA PKK

MATARAM.lombokjournal.com

Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, beberapa program strategis siap digerakkan untuk mendukung visi misi NTB Gemilang.

“Pengurus TP PKK NTB harus mau, harus tahu, dan harus mampu untuk menggerakkan keluarga-keluarga di NTB,” tegas Bunda Niken, sapaan akrab Ketua TP PKK NTB saat menutup Rakerda, Jumat (26/03/21).

Rapat Kerja Daerah (Rakerda) TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses digelar di Gedung Graha Bhakti Praja pada 25-26 Maret 2021.

Isteri Gubernur NTB tersebut menjelaskan, berbagai program yang akan di laksanakan di antaranya program strategis AKU HATINYA PKK. Melalui program ini ketersedian kebutuhan rumah tangga dapat diwujudkan melaui pemanfaatan pekarangan rumah.

Hal ini dilakukan dengan menjalankan budidaya sayuran yang terintegrasi dengan ikan. Program ini dinilai mampu menurunkan angka stunting, sebab kebutuhan masyarakat akan sayur mayur serta protein dapat terpenuhi bilamana program ini dapat diseriusi.

Masa 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati juga menjadi fokus TP PKK. Kini tak hanya parenting yang turut diberdayakan, TP PKK disebutkan Bunda Niken mendapatkan tugas tambahan untuk memperhatikan 1000 HPK.

“Parenting bukan hanya mengasuh anak dan remaja, tapi 1000 HPK juga menjadi  tugas PKK yang lebih luas,” jelas Bunda PAUD Nasional tersebut.

Literasi keluarga tak luput dari sorotan, Bunda Niken berpesan kepada seluruh TP PKK Se-NTB dari Kabupaten/Kota hingga Desa untuk menggencarkan kampanye membaca minimal 30 menit dalam sehari.

TP PKK di Kabupaten dan Kota diminta harus menyelenggarakan seminar atau webinar terkait peningkatan minat baca masyarakat melalui keluarga.

“TP PKK di kabupaten dan kota harus menyelenggarakn seminar atau webinar agar minat baca masyarakat kembali timbul. Minimal baca 30 menit sehari membaca,” jelasnya.

Selain itu, program Keluarga GAGAH BENCANA (Keluarga NTB yang Tanggap dan Tangguh terhadap bencana), juga akan diseriusi oleh PKK. Sebab NTB juga merupakan salah satu daerah rawan bencana.

Karena itu kampanye terkait mitigasi bencana dan penanggulangan bencana juga diemban oleh TP PKK NTB ke depan.

Bunda Niken berharap, berbagai program strategis yang telah dirumuskan dalam Rakerda tersebut diharapkan Bunda Niken mampu digerakkan dan dijalankan oleh TP PKK NTB.

Komitmen, kekompakan, dan menjaga sinergitas dengan berbagai mitra dan stake holder terkait program strategis juga diharapkan terus dijunjung tinggi oleh setiap anggotanya.

novita

diskominfotikntb




Gubernur Optimis, PKK NTB Ikut Bergerak Wujudkan Visi NTB Gemilang

TP PKK NTB disebut mampu mengelola program dan keuangannya lebih efektif

MATARAM.lombokjournal.com

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara mampu bergerak ikut membangun visi misi NTB Gemilang.

“Kalo PKK sudah bergerak saya yakin hasilnya luar biasa,” ungkap Gubernur saat menghadiri perayaan Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-49, di Gedung Graha Bhakti Praja, Kamis (25/03/21).

Gubernur Zul

Hj Niken

Acara tersebut dihadiri Gubernur Zul yang mendampingi isteri tercinta, Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati YANG AKRAB DISAPA Bunda Niken..

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul mengaku optimis TP PKK NTB yang dipimpin oleh Bunda Niken.

Menurutnya, TP PKK NTB terbukti selalu mampu menjalankan berbagai program yang diembannya. Diisi oleh perempuan-perempuan hebat, TP PKK NTB disebut Bang Zul mampu mengelola program hingga keuangannya lebih efektif.

“Ibu PKK jarang korupsi. Keuangan lebih efektif,” ungkapnya.

Kemitraan dan sinergitas

Dalam kesempatan tersebut Bunda Niken membacakan sambutan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian. Dalam sambutan itu ditekankan pentingnya kerjasama kemitraan dan  sinergitas antara TP-PKK dengan kementerian/lembaga dan pihak lainnya.

“TP PKK adalah sebuah gerakan yang mampu menginisiasi keluarga Indonesia melakukan perubahan,” ungkap Bunda Niken.

Rangkaian HKG TP PKK ke-49 TP PKK diisi pembagian 300 paket sembako kepada para lansia yang diberikan secara simbolis dalam acara tersebut.

Gerakan yang dilakukan TP PKK NTB sejauh ini, di antaranya, Program Revitalisasi Dasa Wisma yang merupakan bentuk komitmen PKK NTB dalam mendukung program prioritas revitalisasi posyandu.

Program ini ditandai dengan dilakukanya tanda tangan MOU dengan 13 organisasi perempuan, dalam mewujudkan percepatan pembentuk kelompok dasa wisma.

Selain itu, PKK NTB juga fokus pada pengembangan PAUD berkualitas yang berlayanan Holistik Integratif untuk mewujudkan Generasi Emas NTB yang sehat, cerdas, dan mandiri.

PKK NTB bekerjasama dengan PSPK, Kampus Guru Cikal dan Keluarga Kita di bawah pimpinan Ibu Najela Shihab, memberikan pembinaan kepada 100 orang tua penggerak, 100 guru penggerak dengan target 1.623 orang tua yang mengikuti kelas nonton bareng, 285 pendidik yang mengikuti sesi curhat, serta 2.751 anak PAUD yang menerima manfaat.

Dalam peningkatan kapasitas tenaga pendidik, PKK NTB menggandeng OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju), dan  Indonesia Heritage Foundation. Bersama OASE KIM dan IHF TP PKK NTB menyelenggarakan pelatihan akbar untuk 1.500 guru PAUD  di NTB.

Beragam kerajinan tenun  NTB juga tidak luput dari perhatian. Melihat potensi ini, Bunda Niken ikut berpartisipasi dalam acara muslim fashion festival yang diselenggarakan di jakarta tahun 2020.

TP PKK NTB serius mengembangkan industry busana muslim dari tenun-tenun khas NTB dengan menggandeng designer lokal maupun nasional.

Dalam membantu pencegahan penyebaran covid 19, TP PKK NTB ikut merespon secara masif melalui program gerakan maskernisasi dengan mengucurkan kurang lebih 150 ribu pcs masker.

TP PKK NTB juga menurunkan bantuan sosial berupa paket sembako sejumlah 2524 paket untuk kader posyandu, 976 paket untuk kader dasa wisma, 1.400 paket untuk guru PAUD non PNS, 1000 paket untuk pelaku seni, serta 276 paket untuk tenaga medis.

Novita

diskominfotikntb