Ketua TP PKK NTB Ajak Sukseskan Program Pemerintah
Ketua TP PKK NTB mengharapkan, kegiatan Gelar Pangan Makmur Mendunia ditahun 2025 di Lombok utara dapat membantu kebutuhan dasar masyarakat
KLU.LombokJournal.com ~ Ketua TP PKK (Tim Penggerak) Provinsi NTB Sinta Agathia Iqbal mengajak masyarakat khususnya di Lombok utara agar mendukung semua program pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun Pemkab Lombok Utara.
“Saya minta dukungan dan do’a agar semua program pemerintah dibawah kepemimpinan Mamiq Iqbal dan Ummi Dinda dapat berjalan lancar dan sukses,” ungkap Sinta.
Hal itu disampaikan dalam acara Gelar Pangan Makmur Mendunia di Kantor Desa Menggala, Kecamatan Pemenang Lombok utara Kamis (20/03/25).
Selanjutnya Sinta mengharapkan, kegiatan Gelar Pangan Makmur Mendunia ditahun 2025 di Lombok utara dapat membantu kebutuhan dasarmasyarakat.
“Terlebih kegiatan ini selain menawarkan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran juga terdapat berbagai bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng hingga berbagai jenis kebutuhan pokok lainnya. Kami hadir menggelar pangan murah ini untuk memenuhi kebutuhan ibu ibu semua,” ungkapnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Utara Hj. Rohani Najmul Akhyar sebelumnya menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Lombok utara sebagai lokasi kick off gelaran pangan makmur mendunia ini.
Menurut Ketua TP PKK Lombok Utara akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan terlebih di bulan puasa ramdhan.
“Terima kasih telah memilih Lombok Utara sebagai lokasi untuk berbagi. Semoga dengan acara luar biasa ini berjalan lancar dan tentunya berkah,” terang Rohani.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari kesatuan gerak PKK KE-53 yang mengangkat tema “PKK Berbagi” ini dilanjutkan di lima lokasi berbeda di masing masing kecamatan.
Di antaranya di TPQ Banu Mabaf Dusun Kerujuk, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Ponpes Hamilul Qur’an, Desa Sigar Penjalin, Ponpes Khairun Nawa NW, Dusun Gerak gali, desa Sokong, kec. Tanjung, Selanjutnya di Dusun Kube Mematik, Desa Tido Daye, Desa Bentek Kecamatan Ganggandan terakhir di ponpes Manbaul Bayan NW, Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan. R.Buang/her
Dunia Anak-anak dan Orang Dewasa, Perspektif Memandang Hidup
Dunia anak-anak memandang waktu sangat fleksibel dan berorientasi pengalaman, dunia orang dewasa memiliki konsep terstruktur dan berorientasi pada tugas
Catatan : Agus K. Saputra
lombokjournal.com ~ Saat bermain tak kenal waktu. Bisa jadi, waktu pun tak kenal mereka. Dunia anak-anak ini melumuri dunianya sendiri dengan bermain-main. Sebuah fragmenmemang harus penuh daya hidup. Tak terkecuali anak-anak ini.
Bersama-sama melewati hari penuh kecerian, sedikit senda gurau bahkan pertengkaran kecil. Setelah itu kembali tertawa bersama.
Sesuatu yang mungkin dirindukan orang-orang dewasa. Sesuatu yang mungkin mendadak leyap dalam senyum orang-orang dewasa. Sesuatu yang mungkin penuh oleh kepenatan hidup orang-orang dewasa.
Dunia anak-anak kecil ini sesungguhnya potret nyata. Kita, orang-orang yang menyebut dirinya dewasa, sesungguhnya kehilangan waktu. Sekedar bermain dan menikmati, alih-alih bersyukur- begitu sulit dilakukan.
Momen-momen seperti ini membuat kita sadar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup. Anak-anak ini tidak memikirkan tentang masalah atau kekhawatiran, mereka hanya menikmati saat ini dan bermain dengan gembira.
Kita, sebagai orang dewasa, dapat belajar dari mereka tentang bagaimana cara menikmati hidup dan menghargai kesederhanaan. Mari kita ambil waktu untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan menikmati keindahan dunia di sekitar kita.
Mungkin kita dapat memulai dengan mengingat kembali masa kecil kita, ketika kita masih memiliki kebebasan untuk bermain dan menikmati hidup tanpa beban. Mungkin kita dapat memulai dengan mengambil waktu untuk bermain dengan anak-anak kita, atau dengan melakukan hal-hal yang kita sukai.
Apapun itu, mari kita jangan lupa untuk menghargai kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup. Mari kita jangan lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, dan untuk menikmati setiap momen dalam hidup kita.
Dan saat kita melihat dunia anak-anak ini bermain dengan gembira, mari kita ingat kembali bahwa kebahagiaan sejati tidak perlu dicari jauh-jauh. Kebahagiaan sejati ada di dalam diri kita sendiri, dan dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup.
Konsep Waktu
Konsep waktu bagi anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Berikut beberapa perbedaan tersebut:
Konsep Waktu Bagi Anak-Anak
Waktu yang Fleksibel: Anak-anak memiliki konsep waktu yang fleksibel dan tidak terstruktur. Mereka tidak memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu dan tidak dapat membedakan antara waktu yang lama dan waktu yang singkat.
Waktu yang Berorientasi pada Pengalaman: Anak-anak memiliki konsep waktu yang berorientasi pada pengalaman. Mereka mengukur waktu berdasarkan pengalaman dan kegiatan yang mereka lakukan, bukan berdasarkan jam atau kalender.
Waktu yang Tidak Terikat: Anak-anak memiliki konsep waktu yang tidak terikat. Mereka tidak memiliki kesadaran tentang waktu yang terbatas dan tidak dapat membedakan antara waktu yang telah berlalu dan waktu yang akan datang.
Konsep Waktu Bagi Orang Dewasa
Waktu yang Terstruktur: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang terstruktur dan terorganisir. Mereka memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu dan dapat membedakan antara waktu yang lama dan waktu yang singkat.
Waktu yang Berorientasi pada Tugas: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang berorientasi pada tugas. Mereka mengukur waktu berdasarkan tugas dan kegiatan yang harus mereka lakukan, bukan berdasarkan pengalaman atau kegiatan.
Waktu yang Terikat: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang terikat. Mereka memiliki kesadaran tentang waktu yang terbatas dan dapat membedakan antara waktu yang telah berlalu dan waktu yang akan datang.
Perbedaan Antara Konsep Waktu Anak-Anak dan Orang Dewasa
Fleksibilitas: Konsep waktu anak-anak lebih fleksibel dan tidak terstruktur, sedangkan konsep waktu orang dewasa lebih terstruktur dan terorganisir.
Orientasi: Konsep waktu anak-anak berorientasi pada pengalaman, sedangkan konsep waktu orang dewasa berorientasi pada tugas.
Kesadaran: Konsep waktu anak-anak tidak memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu, sedangkan konsep waktu orang dewasa memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu.
Bisa dikatakan, konsep waktu bagi anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Anak-anak memiliki konsep waktu yang fleksibel dan berorientasi pada pengalaman, sedangkan orang dewasa memiliki konsep waktu yang terstruktur dan berorientasi pada tugas.
Berikut beberapa pandangan filsuf tentang dunia anak-anak:
Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)
Rousseau berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dalam keadaan murni dan baik, namun kemudian dipengaruhi oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya mempertahankan keaslian dan kepolosan anak-anak.
Immanuel Kant (1724-1804)
Kant berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan kemampuan anak-anak.
2. Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Nietzsche berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk menciptakan dan membangun dunia mereka sendiri melalui imajinasi dan kreativitas. Ia menekankan pentingnya mempertahankan semangat dan kreativitas anak-anak.
3. Martin Heidegger (1889-1976)
Heidegger berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka melalui pengalaman langsung dan intuitif. Ia menekankan pentingnya mempertahankan kemampuan anak-anak untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka.
4. Gaston Bachelard (1884-1962)
Bachelard berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk menciptakan dan membangun dunia mereka sendiri melalui imajinasi dan fantasi. Ia menekankan pentingnya mempertahankan kemampuan anak-anak untuk berimajinasi dan berfantasi.
Dalam pandangan filsuf-filsuf tersebut, dunia anak-anak dipandang sebagai suatu tempat yang penuh dengan kemungkinan, kreativitas, dan imajinasi. Mereka menekankan pentingnya mempertahankan keaslian, kepolosan, dan kemampuan anak-anak untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka.
Berikut beberapa pandangan filsuf tentang dunia orang dewasa:
Jean-Paul Sartre (1905-1980)
Sartre berpendapat bahwa orang dewasa memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan nasib mereka sendiri. Namun, kebebasan ini juga membawa tanggung jawab yang besar, sehingga orang dewasa harus menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka.
Martin Heidegger (1889-1976)
Heidegger berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam rutinitas dan kebiasaan sehari-hari, sehingga mereka kehilangan kesadaran akan keberadaan mereka sendiri. Ia menekankan pentingnya refleksi dan kesadaran diri untuk mengatasi kejenuhan dan kehilangan makna.
Friedrich Nietzsche (1844-1900)
Nietzsche berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial yang membatasi kebebasan dan kreativitas mereka. Ia menekankan pentingnya menghancurkan nilai-nilai lama dan menciptakan nilai-nilai baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan individu.
Søren Kierkegaard (1813-1855)
Kierkegaard berpendapat bahwa orang dewasa cenderung mengalami kecemasan dan ketidakpastian dalam menghadapi kehidupan. Ia menekankan pentingnya iman dan kesadaran akan keberadaan Tuhan untuk mengatasi kecemasan dan ketidakpastian tersebut.
Michel Foucault (1926-1984)
Foucault berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam struktur kekuasaan dan pengetahuan yang membatasi kebebasan dan kreativitas mereka. Ia menekankan pentingnya mengkritik dan menghancurkan struktur-struktur tersebut untuk menciptakan kebebasan dan kreativitas yang lebih besar.
Dalam pandangan filsuf-filsuf tersebut, dunia orang dewasa dipandang sebagai suatu tempat yang kompleks dan penuh dengan konflik, kecemasan, dan ketidakpastian. Mereka menekankan pentingnya refleksi, kesadaran diri, dan kritik terhadap struktur-struktur sosial dan kekuasaan untuk menciptakan kebebasan dan kreativitas yang lebih besar.
Peran Orang Tua
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Berikut beberapa peran orang tua dalam tumbuh kembang anak:
Pendidikan dan Pengasuhan
Orang tua bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pengasuhan yang baik kepada anak-anak mereka. Ini termasuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang.
Membentuk Karakter dan Nilai
Orang tua berperan dalam membentuk karakter dan nilai anak-anak mereka. Mereka harus memberikan contoh yang baik dan mengajarkan anak-anak mereka tentang nilai-nilai yang penting seperti kejujuran, kesabaran, dan empati.
Mengembangkan Kemampuan Anak
Orang tua harus membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan mereka. Ini termasuk memberikan kesempatan anak untuk belajar, bermain, dan bereksperimen dengan lingkungan sekitar.
Memberikan Dukungan Emosional
Orang tua harus memberikan dukungan emosional kepada anak-anak mereka. Ini termasuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengertian ketika anak-anak mereka mengalami kesulitan atau kegagalan.
Mengajarkan Anak untuk Bertanggung Jawab
Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini termasuk memberikan anak-anak mereka kesempatan untuk membuat keputusan dan menghadapi konsekuensi dari keputusan mereka.
Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak
Orang tua harus membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan sosial mereka. Ini termasuk mengajarkan anak-anak mereka tentang cara berinteraksi dengan orang lain, cara berkomunikasi efektif, dan cara menyelesaikan konflik.
Mengajarkan Anak untuk Menghargai dan Menghormati Orang Lain
Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk menghargai dan menghormati orang lain. Ini termasuk mengajarkan anak-anak mereka tentang cara berperilaku yang sopan, cara menghormati orang lain, dan cara menghargai perbedaan.
Dengan demikian, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Mereka harus memberikan pendidikan, pengasuhan, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.
Pembelajaran Bagi Orang Dewasa
Berikut beberapa alasan mengapa orang dewasa harus kembali belajar ke dunia anak-anak:
Mengembalikan Kepolosan dan Kesederhanaan
Dunia anak-anak penuh dengan kepolosan dan kesederhanaan. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembalikan kepolosan dan kesederhanaan dalam hidup mereka.
Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi
Anak-anak memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan menggunakan imajinasi mereka. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.
Mengembalikan Semangat dan Antusiasme
Anak-anak memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi dalam melakukan sesuatu. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembalikan semangat dan antusiasme mereka.
Mengembangkan Kemampuan untuk Bermain dan Menikmati
Anak-anak memiliki kemampuan untuk bermain dan menikmati hidup. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk bermain dan menikmati hidup.
Mengembangkan Kemampuan untuk Menghadapi Tantangan
Anak-anak memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan.
Mengembangkan Kemampuan untuk Berempati dan Mengerti
Anak-anak memiliki kemampuan untuk berempati dan mengerti orang lain. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk berempati dan mengerti orang lain.
Mengembangkan Kemampuan untuk Menghargai dan Menghormati
Anak-anak memiliki kemampuan untuk menghargai dan menghormati orang lain. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk menghargai dan menghormati orang lain.
Pendek kata, orang dewasa dapat belajar banyak dari dunia anak-anak. Mereka dapat mengembangkan kreativitas, imajinasi, semangat, dan antusiasme mereka, serta mengembangkan kemampuan untuk bermain, menikmati, menghadapi tantangan, berempati, dan menghargai orang lain.
Dalam Al-Qur’an, dunia anak dan orang dewasa memiliki beberapa perspektif yang berbeda. Berikut beberapa ayat yang terkait:
Dunia Anak
Kesucian dan Keaslian: Al-Qur’an menyebutkan bahwa anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci dan asli (QS. Al-A’raf: 172-173).
Kemampuan Belajar: Al-Qur’an menyebutkan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri (QS. Al-Isra’: 36).
Kewajiban Orang Tua: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak-anak mereka dengan baik (QS. Al-Baqarah: 233).
Dunia Orang Dewasa
Tanggung Jawab: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk menjalankan hidup mereka dengan baik dan bertanggung jawab (QS. Al-Isra’: 36).
Kewajiban untuk Beribadah: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki kewajiban untuk beribadah dan menjalankan perintah Allah (QS. Al-Baqarah: 21).
Kemampuan untuk Membuat Pilihan: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan menentukan nasib mereka sendiri (QS. Al-Insan: 3).
Penutup
Dunia anak-anak dipandang sebagai suatu tempat yang penuh dengan kepolosan, kesederhanaan, dan kreativitas, sedangkan dunia orang dewasa dipandang sebagai suatu tempat yang kompleks dan penuh dengan tanggung jawab.
Peran Orang Tua
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Mereka harus memberikan pendidikan, pengasuhan, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.
Pembelajaran Bagi Orang Dewasa
Orang dewasa dapat belajar banyak dari dunia anak-anak. Mereka dapat mengembangkan kreativitas, imajinasi, semangat, dan antusiasme mereka, serta mengembangkan kemampuan untuk bermain, menikmati, menghadapi tantangan, berempati, dan menghargai orang lain.
Perspektif Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, dunia anak dan orang dewasa memiliki beberapa perspektif yang berbeda. Anak-anak dipandang sebagai makhluk yang suci dan asli, yang memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri.
Orang dewasa dipandang sebagai makhluk yang bertanggung jawab, yang memiliki kewajiban untuk menjalankan hidup mereka dengan baik dan bertanggung jawab. ***
#Akuair-Perumnas, 17-03-2025
Sinta AgathIa Resmi Jadi Ketua Dekranasda NTB
Ketua Dekranasda NTB, Ibu Sinta Agatha memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah
MATARAM.LombokJournal.com ~ Isteri Gubernur NTB, Ibu Sinta Agatha Soedjoko resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB periode 2025-2030 di Istana Wakil Presiden.di Jakarta, Senin (04/03/25).
Menggunakan kebaya dan jilbab putih, Ibu Sinta Agatha dilantik langsung oleh Ketua Umum Dekranasda, Ibu Selvi Gibran Rakabuming. Pelantikantersebut diikuti oleh 33 Ketua Dekranasda dari provinsi lainnya di Indonesia.
Acara pelantikan itu juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dan peringatan Hari Ulang Tahun Dekranas ke-45 tahun 2025.
Ketua Umum Dekranas, Ibu Selvie Gibran dalam sambutannya mengingatkan, pentingnya peran Dekranasda di setiap daerah. Yakni membina dan mendampingi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar nasional maupun internasional.
Selvie Gibran saat itu mengatakan, para Ketua Dekranasda Provinsi memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah masing-masing.
“Kita harus memastikan mereka mendapatkan pembinaan yang tepat, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jualtinggi dan dapat bersaing di berbagai tingkatan,” ujarnya dalam acara pelantikan 34 Ketua Dekranasda Provinsi di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden.
Sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional, Dekranasda Lampung di bawah kepemimpinan Wulan Mirza diharapkan mampu menghadirkan program konkret yang semakin memperkuat ekosistem UMKM di Lampung.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lampung diharapkan semakin dikenal sebagai daerah dengan produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. nov/opk
Hari ibu ke-96, TP-PKK Bhakti Sosial Ke Panti Asuhan
Kunjungan TP PKK NTB ke Panti Asuhan dalam rangkaian peringatan Hari Ibu merupakan wujud kepedulian sosial
MATARAM.LombokJournal.com ~ Memperingati Hari Ibu ke-96 dan Hari ulang tahun NTB ke-66, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dessy Hassanudin, melakukan anjangsanake sesepuh perempuan NTB. Usai anjangsana itu dilanjutkan Bhakti Sosial ke Panti Asuhan Dharma Laksana Pagutan Mataram dan Panti Asuhan Al- Ijtihad, Kekait Lombok Barat, Selasa (05/12/24).
Bakti sosial ke panti asuhan merupakan wujud kepedulian dan perhatian TP-PKK NTB terhadap generasi muda NTB.
Ibu Dessy Hassanudin menyampaikan bahwa Hari Ibu bukan hanya sekadar peringatan seremonial. Tapi momentum untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas, khususnya kepada generasi muda Nusa Tenggara Barat dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
“Di hari ibu ini kami ingin berbagi kepada adik-adik semua, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, walaupun kondisi kalian terbatas dalam keadaan apapun kalian harus memiliki mimpi, dan harus lebih baik dari hari kemarin,” ujar Dessy Hassanudin.
Dessy Hassanudin berinteraksi langsung dengan para siswa mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Juga berlangsung dialog, melontarkan pertanyaan, yang diakhiri dengan pemberian hadiah.
Ia juga menyerahkan bantuan berupa bingkisan untuk mendukung kesejahteraan para generasi muda.
Di Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun dan HUT NTB ke-66, Ibu Dessy sebagai Pj ketua TP-PKK NTB berharap kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi muda harapan bangsa dan daerah.
Dirinya didampingi para istri Forkopimda NTB, Kadis DP3AP2KB, Kadis Perindustrian, Karo Kesra, Karo Ekonomi, Kadis Perdagangan, Kepala Bappenda dan Plt. Ketua BKOW dan Ketua Baznas Prov NTB pnd/her
Anjangsana Bunda Lale ke Ibu Srigede dan Ibu Srinata
Memperingati Hari ibu, menurut Bunda Lale, kunjungan anjangsana harus dilakukan dengan sesepuh perempuan NTB
MATARAM.LombokJouranal.com ~ Rangkaian Hari Ibuke – 96, Bunda Lale Prayatni Gita Ariadi, Ketua DWP NTB melakukan anjangsana ke sesepuh perempuan NTB, yakni Ibu Srigede dan Ibu Serinata, Mataram, Kamis (05/12/24).
Anjangsana Bunda Lale sebagai Ketua DWP NTB akan dilakukan setiap tahun, dengan tujuan untuk melakukan silaturahmi dengan sesepuh perempuan NTB.
“Kunjungan anjangsana dibagi menjadi 2 kelompok, Ibu Pj Gubernur NTB melakukan kunjungan ke Ibu Hj. Gatot Suherman dan Ibu Niken Saptarini Widyawati, rutin setiap tahun dalam rangka hari ibu kita anjangsana ke sesepuh yang dulu menjadi istri Gubernur, Wakil Gubernur untuk bersilaturahmi,” ungkap Bunda Lale.
Perempuan memiliki berbagai tugas, diantaranya menjadi Ibu Rumah Tangga, yang bertugas mengelola rumah tangga dan merawat keluarga. Selain itu menjadi seorang isrti mendampingi suami, menjadi bagian dari masyarakat yaitu ikut serta dalam pembangunan daerahdi NTB.
Dan menjadi seorang ibu dalam keluarga sangat penting untuk membawa suami dan anak dalam lingkungan yang lebih baik. Ibu juga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap kesuksesan dan kebahagiaan keluarga.
“Pengasuhan di keluarga, kehadiran ibu untuk menghindari banyaknya kasus yang terajadi saat ini, terkait dengan pelecehan seksual, kenakalan remeja, narkoba dan sebagainya. Adanya ibu sebagai benteng sehingga pola asuh yang baik harus diterapkan,” tutur Bunda Lale.
Rangkaian Hari Ibu selain anjangsana ke sesepuh perempuan, juga dilaksanakan edukasi terkait dengan kekerasan, pernikahan usia anak, puncak Hari Ibu dan oprasi katarak, serta sunatan masal yang dilaksanakan di Rumah Sakit Mandalika. Serly/Wira/her
Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik
Rannya mengingatkan, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak.
LOTIM.LomboikJournal.com ~ Rannya Agustyra Kristiono menjadi pemateridi acara Pengenalan Kahidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKM) Universitas Gunung Rinjani (UGR) tahun akademik 2024/2025.
Kegiatan berlangsung di Kampus Universitas Gunung Rinjani di Lombok Timur pada Rabu (18/09/24).
Ratusan mahasiswa baru UGR tahun akademik 2024/202 tampak antusias mendengarkan pemaparan materi dari Rannya. Rannya menyampaikan materi dengan tajuk “Start Action: Mewujudkan SDM yang Berkarakter Pemimpin dan Progresif di Era Baru”.
Rannya mengingatkan kepada ratusan mahasiswa baru untuk tekun belajar dan meningkatkan kualitas pribadi. Sebab menurutnya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi amat penting di era saat ini.
Menurut lulusan Brunel University London itu, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak. Dengan demikian, mahasiswa baru harus dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan terwujudnya asa itu.
“Ini adalah langkah pertama adik-adik dalam perjalanan panjang di dunia akademik. Saya tentu berharap adik-adik tidak hanya menjadi mahasiswa terus konsisten mengupgrade diri, yang kompeten, tetapi juga inovatif dan tangguh, sesuai dengan visi UGR,” ujar Rannya yang diikuti antusias oleh ratusan mahasiswa baru UGR.
Rannya juga mengingatkan agar mahasiswa baru mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru di kampus.
Menurutnya, bangku kuliah akan sangat menentukan masa depan setiap orang. Ia menekankan pentingnya eksplorasi diri serta perluasan relasi selama masa perkuliahan.
“Eksplor semampu kalian, kejarlah pengalaman akademik dan non-akademik, serta perluas relasi seluas-luasnya,” pesan Rannya.
Dalam kesempatan tersebut, Rannya memberikan materi khusus soal kesetaraan gender, perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan narkoba.
Khusus untuk fonemena sosial tersebut, dalam skala mikro, Rannya mengingatkan langkah pencegahan dengan menerapkan 5D yakni ditegur, dialihkan, dilaporkan, ditengkan, dan direkam.
Dirinya mendorong terciptanya kampus yang aman dari tindak kekerasan seksual dan perundungan, perlu ada upaya bersama dari setiap elemen kampus. Semua pihak harus berkomitmen melakukan pencegahan dan tidak diam jika disinyalir ada tindak kekerasan seksual dan perundungan.
“Ini menjadi hak dan kewajiban semua orang dalam kampus untuk memastikan bahwa kampus itu aman dari segala macam perundungan dan kekerasan,” ujar Putri Almarhum H. Bambang Kristiono (HBK) itu.
Ia juga berharap ada mekanisme pelaporan yang baik di lingkungan kampus yang dapat menjamin semua pihak dapat terlindungi. Sejumlah kendala acap ditemui dalam pelaporan, seperti rumitnya prosedur pelaporan hingga prosedur pelaporan yang tidak berpihak pada korban.
Rannya mengatakan, kekerasan seksual merupakan kejahatan yang dapat terjadi di mana saja, baik di lingkup publik maupun privat. Lingkungan kampus sering dipersepsikan sebagai ruang aman, sehingga kekerasan yang terjadi kerap tersembunyi dan tidak terlaporkan. Pelakunya pun tidak dihukum setimpal. Akibatnya, korban mengalami trauma seumur hidup.
Jika tidak ada mekanisme atau perturan mengenai penanganan kekerasan seksual.
Lebih jauh, Rannya mengingatkan, selain fokus pada pengembangan akademik, Rannya meminta mahasiswa untuk lebih melek politik. Sebab menurutnya, hampir seluruh sendi kehidupan ke depan erat kaitannya dengan dunia politik.
Ia mengungkapkan pentingnya anak muda untuk melek politik sedini mungkin. Bukan tanpa sebab, banyaknya jumlah pemilih pemula pada kontestasipolitik ini dinilai akan menentukan masa depan negara Indonesia.
“Sebagai anak muda, kita harus punya bekal pengetahuan tentang dunia politik. Tidak hanya untuk mengetahui cara kerja dan sistem politi, tapi paham bahwa politik itu juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari,” bebernya.
Dijelaskan Rannya, anak muda yang melek politik paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka akan mampu menganalisis informasi dunia politik secara objektif dan rasional.
Dengan pembekalan yang ada, ruang gerak anak muda lebih terbuka lebar untuk menyampaikan aspirasinya dan menentukan pilihan dengan tepat.
Partisipasi aktif anak muda akan menjadi bagian dari sejarah yang memastikan keberhasilan pemerintahan Indonesia yang berkelanjutan. Maka dari itu, jangan sampai anak muda Indonesia bersikap abai dan tidak punya bekal pengetahuan dunia politik.
Di tempat yang sama, Presiden Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani M. Eri Setiawan mengungkapkan alasan pihaknya mengundang Rannya sebagai pemateri di acara PKKMB 2024/2025. Menurut Eri, Rannya adalah sosok perempuan muda yang inspiratif bagi UGR.
“Kami ingin mendengarkan pikiran dari perspektif anak muda, khususnya perempuan. Mba Rannya kami nilai sebagai intelektual muda yang punya pengalaman khususnya bicara dari sudut pandang perempuan,” jelasnya.
“Makanya kita undang Mba Rannya untuk hadir karena secara pemikiran dan pengalaman kita jadikan lokomotif peregerakan perempuan. Mba Rannya menginspirasi kami,” sambung Eri.
Ia menerangkan, ini kali kedua Rannya diundang sebagai pembicara di UGR. Mahasiswa UGR menyebut Rannya sebagai sosok perempuan muda yang ramah dan murah senyum.
“Orangnya humble, secara pemikiran terbuka, kami kagum dan beliau sangat ramah. Tadi mahasiswa baru antusias sekali,” bebernya. (adv)
Pelindungan pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas
Perlindungan pada anak menjadi modal investasi generasi dalam menyiongsong Indonesia emas 2045
SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Deklarasi antikekerasan terhadap anak sebagai tekad melakukan perlindungan pada anak, bukan hanya kegiatan seremonial, namun harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu ditekankan Pj Gubernur Gubernur NTB, Hassanudin saat melakukan kunjungan kerja(kunker) ke Kabupaten Sumbawa
Salah satu kegiatan Kunker Pj Gubernur mendatangi SMA Negeri 3 Sumbawa, didampingi beberapa pimpinan dinas, di antaranya Kepala Dikbud NTB, Kominfotik NTB, dan DP3AP2KB NTB, Sabtu (14/09/24)
Mengingat pencegahan tindakan kekerasan dan perlindungan pada anak menjadi modal investasi generasi dalam menyambut bonus demografi atau Indonesia emas.
“Pencegahan tindakan kekerasan dan perlindungan pada anak adalah modal investasi terhadap generasi menyongsong Indonesia emas,” ungkapnya.
Pj Gubernur menitipkan pesan kepada guru-guru dan wali murid yang hadir untuk melindungi anak-anak terbebas dari kekerasan, bullying, bahkan pernikahan usia anak yang menjadi poin penyumbang angka stunting di NTB.
Untuk itu dirinya menguatkan pesan, sekolah menjadi institusi pendidikan memiliki peran yang vital dalam merealisasikan pencegahan kekerasanterhadap anak. Sekolahharus benar-benar memperhatikan aktivitas dan perilaku anak didik saat di sekolah.
Anak anugerah terbesar yang diberikan sang maha kuasa yang harus dijaga, dilindungi, dan disiapkan masa depannya menjadi generasi yang kuat.
“Bapak/Ibu Guru, betapa pentingnya pendidikan dalam melindungi anak-anak kita untuk terbebas dari kekerasan. Membangun generasi yang kuat. Anak adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT,” urainya.
Pj Gubernur berharap pendidikan yang diberikan bukan hanya pendidikan untuk menguatkan kapasitas di bidang akademik saja, namun diimbangi dengan program pendidikan yang mendukung pendidikan karakter dan kreativitas. Tentunya perlindungan anak terus dikembangkan di Kabupaten Sumbawa.
“Saya berharap pendidikan karakter dan kreativitas terus dikembangkan. Perlindungan pada anak terus digencarkan di Kabupaten Sumbawa,” tegasnya. pnd/dyd
Hari Anak Nasional 2024, Pj Gubernur NTB Layani Anak Anak
Puncak peringatan Hati Anak Nasional di NTB dimeriahkan pertunjukan seni, perkusi, teater dan tarian, penampilan penyanyi anak disabilitas
MATARAM.LombokJournal.com ~ Saat merayakan Hari Anak Nasional (HAN) ke 40 di Taman Budaya, Mataram, Kamis (15/08/24), Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin berfoto bareng dan menjabat tangan puluhan anak mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Anak-anak itu peserta puncak peringatan Hari Anak Nasional ke 40 NTB yang dimeriahkan dengan pertunjukan seni, perkusi, teater dan tarian, penampilan penyanyi anak disabilitasserta penyanyi wakil NTB di ajang internasional.
Pj Gubernur juga menyerahkan tabungan dan bingkisan kepada 100 anak terpilih. Larut dalam suasana keceriaan, Gubernur beserta istri dengan senang hati memenuhi satu persatu permintaan foto bareng dan jabat tangan hingga meninggalkan acara.
“Saya merasa senang bisa hadir dan merayakan Hari Anak Nasional dalam suasana riang dan gembira,” ucap Hassanudin.
Dalam moment tersebut, Pj Gubernur didampingi istri yang juga Pj Ketua TP PKK NTB, Dessy Hassanudin, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) NTB, Hj Lale Prayatni dan beberapa pejabat kabupaten/ kota serta para Kepala Dinas ikut pula menari bersama dan menyanyikan lagu Anak Indonesia.
Saat menyambut kehadiran orang nomor satu NTB ini, anak anak mendendangkan lagu Selamat Datang Bapak, Selamat Datang Ibu serta menyerahkan cenderamata dari perwakilan seluruh anak NTB dalam perayaan HAN 2024.jm/her
Dessy Hassanudin Siap Bangun NTB Bersama TP PKK NTB
Ibu Dessy Hassanudin berharap meningkatkan kinerja serta prestasi TP PKK NTB di masa mendatang
MATARAM, LombokJournal.com ~ Pj Ketua TP PKK NTB, Ibu Dessy Hassanudin, menyatakan kesiapannya untuk bekerja samamembangun NTB bersama seluruh anggota TP PKK Provinsi NTB. Hal ini disampaikan Ibu Dessy saat menghadiri acara Tasyakuran di Gedung PKK NTB, Mataram, Selasa (02/07/24).
Dalam acara tersebut, Ibu Dessy Hassanudin mendengarkan langsung pemaparandari Pj Ketua PKK sebelumnya, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, mengenai berbagai program TP PKK NTB yang telah dilaksanakan.
Ibu Dessy berharap dapat melanjutkan dan meningkatkan kinerja serta prestasi TP PKK NTB di masa mendatang.
“Saya mohon bantuan bapak dan ibu semua untuk dapat bekerja sama, sehingga kegiatan yang sudah dilakukan bisa diteruskan dan ditingkatkan,” ungkap Ibu Dessy.
Selain itu, Ibu Dessy Hassanudin juga mengapresiasi kerja keras anggota TP PKK NTB sebelumnya dalam mengatasi berbagai isu seperti stunting, kemiskinan ekstrem, pernikahan anak, dan berbagai masalah lainnya.
“Ini adalah tugas kita bersama untuk mengentaskan semua itu,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi memaparkan berbagai program TP PKK NTB serta kondisi Provinsi NTB saat ini.
Ia menyampaikan bahwa fokus program TP PKK, sesuai arahan Mendagri, adalah untuk mengatasi stunting, menjaga inflasi, mengawal pemilu, dan menanggulangi kemiskinan ekstrem.
“Selamat datang di NTB. Semoga ibu tetap betah di NTB,” harapnya.novita
Sosialisasi Pola Asuh, Bunda Lale Ajak PIK-R STIKES Yarsi
PIK-R STIKES Yarsi diajak Bunda Lale melakukan kerja sama dengan PKK Provinsi dan kabupaten kota terutama bagaimana sosialisasi terkait pola asuh remaja
MATARAM.LombokJournal.com ~Bunda Lale sapaan akrab (PJ) Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj Lale Prayatni Gita Ariadi mengajak PIK Remaja STIKES Yarsi Mataram kerja sama sosialisasi pola asuh yang baik, untuk meningkatkan kesehatan dalam berkeluarga.
Ajakan kerja sama itu disampaikan Bunda Lale saat membuka kegiatan apresiasi Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Percontohan Tingkat Nasional 2024/2025 di Aula Ibnu Sina STIKES YARSI Mataram, Selasa (04/06/24)
“Saya berharap PIK-R STIKES Yarsi bisa kerja sama dengan PKK Provinsi dan kabupaten kota terutama bagaimana sosialisasi dan memberi edukasi terkait pola asuh remaja di NTB,” harapnya.
Bunda Lale juga mendorong para PIK Remaja dengan PKK Provinsi untuk terus bergandengan tangan menghidupkan dan mengedukasi pola asuh di desa dan sekolah di NTB.
Menurut Bunda Lale, masalah remaja menjadi kompleks terutama kebiasaan merokok yang semakin merajalela, banyak remaja yang tidak percaya diri dan masalah pernikahan usia dini.
“Tugas kita cukup berat, tapi dengan berkerjasama masalah remaja bisa teratasi dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua STIKES Yarsi Mataram, Zulkahfi menyebutkan bahwa PIK-R STIKES Yarsi Mataram menjadi salah satu Yayasan yang masuk nominasisebagai daerah percontohan penerapan PIK-R tingkat nasional dari tiga daerah lainnya, di antaranya DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan
“Harapan kita PIK-R Al Kahfi STIKES Yarsi Mataram dapat meraih juara 1 tingkat nasional,” harapnya.
PIK-R menjadi suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga
“Untuk itu, program PIK-R sangat bermanfaat yang dirasakan oleh remaja Al Kahfi STIKES Yarsi Mataram,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh tim evaluasi nasional BKKBN pusat, BKKBN Provinsi NTB dan kabupaten kota di NTB serta ratusan mahasiswa/i kesehatan STIKES Yarsi Mataram.