Hari Kartini, Keterwakilan Perempuan Harus dengan Prestasi

Dalam pesan peringatan HarI Kartini, Wagub NTB mengatakan, saat ini Pemprov NTB banyak membuka ruang bagi perempuan untuk berkiprah 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Dinda Dhamayanti Putri saat memimpin apel peringatan Hari Kartini di lapangan Sangkareang kantor Gubernur, Senin (21/04/25). 

BACA JUGA : BPR NTB Harus Bantu Permodalan Masyarakat

Wagub NTB menegaskan, dalam amanat apel peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah banyak membuka ruang untuk berkiprah bagi perempuan
Wagub Umi Dinda

Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam berbagai bidang pembangunan harus dibuktikan dengan prestasi. 

“Perempuan dalam pembangunan tidak sekedar keterwakilan namun harus dibuktikan dengan prestasi,” tegasnya. 

Dikatakan dalam amanat apel peringatan Hari Kartini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah banyak membuka ruang untuk berkiprah bagi perempuan. 

Didalam jajaran birokrasi, banyak pula perempuan duduk di posisi penting, termasuk dirinya yang kini tengah dipercaya menjadi Wakil Gubernur. 

BACA JUGA : PLTMH Pandanduri Diresmikan, Inggris Apresiasi Komitmen NTB

Ia berpesan kepada perempuan yang berada di birokrasi untuk terus meningkatkan etos kerja dan menunjukkan prestasi dengan persaingan yang sehat. 

Umi Dinda menambahkan, perempuan tak harus menjadi Kartini namun semangat dan gerakannya harus diwujudkan dalam keluarga dan masyarakat. 

Kiprah perempuan dalam berbagai aspek kehidupan turut diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini di masa penjajahan. 

BACA JUGA : Mengatasi Sampah di NTB, Gubernur Iqbal Cari Solusi

Dalam apel peringatan itu, selain memperingati jasa pahlawan nasional perempuan, juga menjadi momen meneguhkan eksistensi perempuan dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. jm

 

 




Wagub Umi Dinda Tekankan Pendidikan dan Nilai Spiritual

Wagub Umi Dinda mengungkapkan kegiatan silaturahmi pendidikan di NW Anjani meneguhkan persaudaraan ukhuwah.

LOTIM.LombokJournal.com ~ Kualitas sumber daya manusia harus dibentuk melalui pendidikan yang kuat dengan nilai spiritual yang tinggi, tidak hanya identik dengan pembangunan fisik semata 

Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE . M.IP atau Wagub Umi Dinda menekankan itu saat menghadiri Silaturahmi Pendidikan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, di kompleks Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin  NW Anjani, Minggu (13/04/25).

BACA JUGA : Sekretariat Karang Lebah di Praya Diresmikan

Wagub Umi Dinda berharap keluarga besar Nahdlatul Wathan dan organisasi keagamaan di NTB untuk selalu bergandengan tangan bersama pemerintah

Wagub Umi Dinda mengungkapkan, kegiatan silaturahmi pendidikan yang diselenggarakan merupakan salah satu kegiatan yang baik yang ditinggalkan oleh pendiri NW Maulanasyaikh KH. Zainuddin Abdul Madjid.

Yakni mengembalikan hal-hal baik dibulan ramadhan seperti meneguhkan persaudaraan ukhuwah.

“Semoga silaturrahmi ini kita saling dapat berkomunikasi, mempererat ukhwah dan persaudaraan dalam bingkai hangatnya kekeluargaan persatuan kesatuan. Tidak hanya mencetak generasi muda yang intelektual dan kuat secara spiritual”. jelas Umi Dinda.

Tak lupa Wagub Umi Dinda berharap keluarga besar Nahdlatul Wathan dan organisasi keagamaan  di NTB untuk selalu bergandengan tangan bersama pemerintah demi kemajuan daerah negara dan bangsa. 

“Izinkan kami bersama sama, (Miq Iqbal) mengambil peranan penting  dan menjadi bagian dari NW guna membentuk generasi penerus bangsa, hari ini dan ke depannya,”.ungkap Wagub umi Dinda.

BACA JUGA : Pendapatan Daerah dari Bagi Keuntungan Bersih PT AMNT

Sementara itu, Ketua Umum PBNW Maulanasyaikh Dr. TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani Lc. M.Pdi berpesan, agar semua santri dan santriwati untuk kembali fokus belajar menuntut ilmu usai melaksanakan ibadah puasa dan idul fitri.

Harapannya ilmu yang diperoleh  dapat diimplementasikan ke masyarakat seperti yang diajarkan pendiri Nahdlatul Wathan Maulana Syaikh KH. Zainuddin Abdul Majid.

“Saya minta agar anak anakku santri santriwati serta para pendidik untuk kembali fokus belajar dan mengamalkan ke kehidupan masyarakat,” pesan Syaikh Atsani.

Ketua panitia acara TGH. Zaini Abdul Hanan menyampaikan kegiatan bertajuk silaturrahmi pendidikan tidak hanya melibatkan semua civitas akademik dilingkup Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani.

Acara itu juga dihadiri oleh para jamaah Nahdlatul Wathan mulai dari pengurus wilayah, daerah hingga cabang dan anak cabang.

BACA JUGA : TNGR Diingat Keselamatan dan Kenyamanan Pengunjung

“Alhamdulillah, Acaranya sukses dan meriah terlihat ribuan jamaah hadir tumpah ruah. Jumlah kehadiran jamaah sama pada saat acara salawatan bersama tadi malam,”. terangnya. Raden Buang

 

 




Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Majukan Daerah

Ajakan mengajak generasi muda khususnya generasi Z memunculkan gagasan merupakan bagian program Dekranasda NTB di tahun pertama 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Dekranasda NTB Sinta Agathia Iqbal berharap, agar generasi muda leading dalam membantu pemerintah mengentaskan berbagai masalah seperti stunting hingga narkoba. 

Generasi muda harus mengambil peran untuk memajukan daerah, seperti kembali mencintai hingga mampu berkarya dengan membuat tenun dan kerajinan kriya lainnya. 

BACA JUGA : TNGR Diingatkan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung

Generasi muda harus mengambil peran untuk memajukan daerah

“Tentu harus melibatkan mereka, menumbuhkan kecintaan anak muda dengan harapan, mereka kembali mencintai kebudayaan kerajinan tenun di NTB,” terang Sinta saat menerima audiensi finalis puteri Indonesia 2025 di Pendopo Gubernur, Kamis (10/04/25).

Istri gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda NTB itu  menambahkan, ajakan kepada generasi Z untuk memunculkan ide atau karya cukup beralasan, dikarenakan selaras dengan program kerja di tahun pertama Dekranasda NTB yakni berfokus pada pembinaan para penggiat tenun, kerajinan serta mempromosikan kekayaan kriya NTB.

“Saat ini Dekranasda fokus pada pembinaan. Dalam hal ini kami mengajak generasi Z kembali membuat karya terlebih tenun Sumbawa yang belakangan ini jarang ditemukan regenerasi penggiatnya,” tegas Sinta.

Selanjutnya, tak lupa ia berpesan agar finalis puteri Indonesia asal NTB yang akan berkompetisi di Jakarta Convention Center pada 2 Mei 2025 mampu mempresentasikan kekayaan kriya NTB mulai dari tenun Lombok, Sumbawa, Dompu hingga Bima.

BACA JUGA : Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali

Sebelumnya finalis puteri Indonesia NTB Cahaya Sukmadewi mengungkapkan misi yang akan membawa isu pemberdayaan perempuan di NTB, dimana ia akan mengajak perempuan hebat NTB untuk menggali potensi yang mereka miliki sesuai dengan passion yang ia geluti saat ini yakni bisnis fashion.

“Saya ingin perempuan NTB harus bisa memanfaatkan peluang, terlebih generasi muda harus ikut terlibat sebagai leader kemajuan UMKM NTB ke depan,” ungkap Sukma. 

Selanjutnya perempuan yang berstatus mahasiswi di Universitas Mataram ini berharap langkah yang ia ikhtiarkan untuk generasi muda NTB dapat membantu membuka peluang kemandirian kerja dan membantu menurunkan angka pengangguran kemiskinan.

BACA JUGA : Event PGAWC 2025 Skylancing Lombok, Gratis

“Saya berharap akan terus berdampingan bersama pemerintah, untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang ada,” terang Sukma. Rabuang/her

 

 




Bappeda Akan Menjadi Backbone Pemerintah NTB

Gubernur Miq Iqbal ingin memperkuat Bappeda ke depan sebagai backbone atau tulang punggung pemerintah NTB dalam merancang pembangunan NTB

MATARAM.LombokJournal.com Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menjadi backbone atau tulang punggung dalam merancang dan mengawal pembangunan di NTB. 

Hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dalam pemaparan rencana awal dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB Tahun 2025-2029 di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Senin (24/03/25).

BACA JUGA : Pemanfaatan Zakat Harus Mengubah Mustahik menjadi Muzakki

Bappeda memiliki peran strategis dalam memastikan setiap program pembangunan di NTB

Menurut Gubernur NTB, Bappeda memiliki peran strategis dalam memastikan setiap program pembangunan di NTB agar terarah dan berkelanjutan.

“Saya ingin memperkuat Bappeda ke depan sebagai backbone pemerintah NTB, kalau perencaan kita bagus 50 persen pekerjaan kita selesai,” ujar Gubernur Miq Iqbal. 

Gubernur Miq Iqbal ingin memastikan di tahun pertama dirinya dan Umi Dinda menjabat sebagai pucuk pimpinan tertinggi di Provinsi NTB, pondasi program Iqbal Dinda sudah kokoh.

Dengan tujuan sesegera mungkin masyarakat dapat merasakan realisasi Visi NTB Makmur Mendunia.

“Kami ingin memastikan di tahun ini sebagian besar program Iqbal Dinda itu sudah bisa dilaksanakan, mungkin kita tidak bisa membuat sesuatu itu terjadi di tahun ini tetapi setidaknya pondasinya sudah jadi,” tambahnya. 

Gubernur Miq Iqbal juga menekankan tiga fokus isu penting dalam perencanaan pembangunan daerah

BACA JUGA : Uang Beredar Januari 2025

Yakni isu lingkungan di mana mengharuskan semua sektor berkontribusi dalam penyelesaiannya. Lalu isu perempuan dan anak yang maksud dan penjelasannya sama seperti isu lingkungan bahwa tidak lagi dikelola secara sektoral tetapi semua sektor akan mengelola sehingga lebih kuat pencapaian dan pelaksanaannya.

Terakhir isu transformasi digital yang penjelasannya transformasi digital bukan pengembangan aplikasi melainkan penguatan sistem yang berbasis digital

“Ada beberapa isu yang selama ini yang mengalami lokalisasi isu lingkungan, semua sektor itu harus mencerminkan isu lingkungan itu. Isu perempuan dan anak, semua dinas akan mengelola sehingga menjadi lebih kuat dalam pencapaian dan pelaksanaannya,” kata gubernur.

Terakhir transformasi digital keharusan kita sekarang ada bergerak semua harus bergerak 

Dan transformasi digital itu bukan pengembangan aplikasi, tetapi kuatkan sistem yang digitalisasi kan,” jelasnya. 

BACA JUGA : Yayasan Islamic Relief Tawarkan Program Pengentasan Kemiskinan

Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., menyatakan kesiapannya untuk menjalankan arahan Gubernur dengan memperkuat perencanaan dan pengawasan pembangunan. 

“Kami siap menjadikan Bappeda sebagai pusat perencanaan yang adaptif dan inovatif guna mendukung visi NTB makmur mendunia,” ujarnya. ***

 

 




Ketua TP PKK NTB Ajak Sukseskan Program Pemerintah

Ketua TP PKK NTB mengharapkan, kegiatan Gelar Pangan Makmur Mendunia ditahun 2025 di Lombok utara dapat membantu kebutuhan dasar masyarakat

KLU.LombokJournal.com ~ Ketua TP PKK (Tim Penggerak) Provinsi NTB Sinta Agathia Iqbal mengajak  masyarakat khususnya di Lombok utara agar mendukung semua program pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun Pemkab Lombok Utara.

BACA JUGA : Pemanfaatan Zakat Harus Bisa Mengubah Mustahik Menjadi Muzakki

Ketua TP PKK Lombok Utara akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan terlebih di bulan puasa ramdhan

“Saya minta dukungan dan do’a agar semua program pemerintah dibawah kepemimpinan Mamiq Iqbal dan Ummi Dinda dapat berjalan lancar dan sukses,” ungkap Sinta.

Hal itu disampaikan dalam acara Gelar Pangan Makmur Mendunia di Kantor Desa Menggala, Kecamatan Pemenang Lombok utara Kamis (20/03/25).

Selanjutnya Sinta mengharapkan, kegiatan Gelar Pangan Makmur Mendunia ditahun 2025 di Lombok utara dapat membantu kebutuhan dasar masyarakat.

“Terlebih kegiatan ini selain menawarkan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran juga terdapat berbagai bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng hingga berbagai jenis kebutuhan pokok lainnya. Kami hadir menggelar pangan murah ini untuk memenuhi kebutuhan ibu ibu semua,” ungkapnya.

BACA JUGA : Pasar Murah Tutup Safari Ramadhan di Lombok

Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Utara Hj. Rohani Najmul Akhyar sebelumnya menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Lombok utara sebagai lokasi kick off gelaran pangan makmur mendunia ini.

Menurut Ketua TP PKK Lombok Utara akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan terlebih di bulan puasa ramdhan. 

“Terima kasih telah memilih Lombok Utara sebagai lokasi untuk berbagi. Semoga dengan acara luar biasa ini berjalan lancar dan tentunya berkah,” terang Rohani. 

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hari kesatuan gerak PKK KE-53 yang mengangkat tema “PKK Berbagi” ini dilanjutkan di lima lokasi berbeda di masing masing kecamatan.

BACA JUGA : Keberagaman Suku Bukan Alasan bagi Masyarakat NTB Terpecah Belah

Di antaranya di TPQ Banu Mabaf Dusun Kerujuk, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Ponpes Hamilul Qur’an, Desa Sigar Penjalin, Ponpes Khairun Nawa NW, Dusun Gerak gali, desa Sokong, kec. Tanjung, Selanjutnya di Dusun Kube Mematik, Desa Tido Daye, Desa Bentek Kecamatan Ganggandan terakhir di ponpes Manbaul Bayan NW, Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan. R.Buang/her

 




Dunia Anak-anak dan Orang Dewasa, Perspektif Memandang Hidup

Dunia anak-anak memandang waktu sangat fleksibel dan berorientasi pengalaman, dunia orang dewasa memiliki konsep terstruktur dan berorientasi pada tugas

Dalam Al-Qur'an, dunia anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa perspektif yang berbeda
Catatan : Agus K. Saputra

lombokjournal.com ~ Saat bermain tak kenal waktu. Bisa jadi, waktu pun tak kenal mereka. Dunia anak-anak ini melumuri dunianya sendiri dengan bermain-main. Sebuah fragmen memang harus penuh daya hidup. Tak terkecuali anak-anak ini.

Bersama-sama melewati hari penuh kecerian, sedikit senda gurau bahkan pertengkaran kecil. Setelah itu kembali tertawa bersama. 

BACA JUGA : Pengembangan SMK Harus Selaras dengan Kebutuhan Industri

Sesuatu yang mungkin dirindukan orang-orang dewasa. Sesuatu yang mungkin mendadak leyap dalam senyum orang-orang dewasa. Sesuatu yang mungkin penuh oleh kepenatan hidup orang-orang dewasa.

Dunia anak-anak kecil ini sesungguhnya potret nyata. Kita, orang-orang yang menyebut dirinya dewasa, sesungguhnya kehilangan waktu. Sekedar bermain dan menikmati, alih-alih bersyukur- begitu sulit dilakukan.

Momen-momen seperti ini membuat kita sadar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup. Anak-anak ini tidak memikirkan tentang masalah atau kekhawatiran, mereka hanya menikmati saat ini dan bermain dengan gembira.

Kita, sebagai orang dewasa, dapat belajar dari mereka tentang bagaimana cara menikmati hidup dan menghargai kesederhanaan. Mari kita ambil waktu untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan menikmati keindahan dunia di sekitar kita.

Mungkin kita dapat memulai dengan mengingat kembali masa kecil kita, ketika kita masih memiliki kebebasan untuk bermain dan menikmati hidup tanpa beban. Mungkin kita dapat memulai dengan mengambil waktu untuk bermain dengan anak-anak kita, atau dengan melakukan hal-hal yang kita sukai.

Apapun itu, mari kita jangan lupa untuk menghargai kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup. Mari kita jangan lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, dan untuk menikmati setiap momen dalam hidup kita.

BACA JUGA : ITDC Harus Tumbuh Bersama Masyarakat

Dan saat kita melihat dunia anak-anak ini bermain dengan gembira, mari kita ingat kembali bahwa kebahagiaan sejati tidak perlu dicari jauh-jauh. Kebahagiaan sejati ada di dalam diri kita sendiri, dan dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kebebasan untuk menikmati hidup.

Konsep Waktu

Konsep waktu bagi anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Berikut beberapa perbedaan tersebut:

Konsep Waktu Bagi Anak-Anak

  • Waktu yang Fleksibel: Anak-anak memiliki konsep waktu yang fleksibel dan tidak terstruktur. Mereka tidak memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu dan tidak dapat membedakan antara waktu yang lama dan waktu yang singkat.
  • Waktu yang Berorientasi pada Pengalaman: Anak-anak memiliki konsep waktu yang berorientasi pada pengalaman. Mereka mengukur waktu berdasarkan pengalaman dan kegiatan yang mereka lakukan, bukan berdasarkan jam atau kalender.
  • Waktu yang Tidak Terikat: Anak-anak memiliki konsep waktu yang tidak terikat. Mereka tidak memiliki kesadaran tentang waktu yang terbatas dan tidak dapat membedakan antara waktu yang telah berlalu dan waktu yang akan datang.

Konsep Waktu Bagi Orang Dewasa

  • Waktu yang Terstruktur: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang terstruktur dan terorganisir. Mereka memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu dan dapat membedakan antara waktu yang lama dan waktu yang singkat.
  • Waktu yang Berorientasi pada Tugas: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang berorientasi pada tugas. Mereka mengukur waktu berdasarkan tugas dan kegiatan yang harus mereka lakukan, bukan berdasarkan pengalaman atau kegiatan.
  • Waktu yang Terikat: Orang dewasa memiliki konsep waktu yang terikat. Mereka memiliki kesadaran tentang waktu yang terbatas dan dapat membedakan antara waktu yang telah berlalu dan waktu yang akan datang.

Perbedaan Antara Konsep Waktu Anak-Anak dan Orang Dewasa

  • Fleksibilitas: Konsep waktu anak-anak lebih fleksibel dan tidak terstruktur, sedangkan konsep waktu orang dewasa lebih terstruktur dan terorganisir.
  • Orientasi: Konsep waktu anak-anak berorientasi pada pengalaman, sedangkan konsep waktu orang dewasa berorientasi pada tugas.
  • Kesadaran: Konsep waktu anak-anak tidak memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu, sedangkan konsep waktu orang dewasa memiliki kesadaran yang kuat tentang waktu.

Bisa dikatakan, konsep waktu bagi anak-anak dan orang dewasa memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Anak-anak memiliki konsep waktu yang fleksibel dan berorientasi pada pengalaman, sedangkan orang dewasa memiliki konsep waktu yang terstruktur dan berorientasi pada tugas.

BACA JUGA : Miq Iqbal Dengarkan Aspirasi Masyarakat

Pandangan Para Filsuf

Berikut beberapa pandangan filsuf tentang dunia anak-anak:

  1. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)

Rousseau berpendapat bahwa anak-anak dilahirkan dalam keadaan murni dan baik, namun kemudian dipengaruhi oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya mempertahankan keaslian dan kepolosan anak-anak.

  1. Immanuel Kant (1724-1804)

Kant berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan kemampuan anak-anak.

       2. Friedrich Nietzsche (1844-1900)

Nietzsche berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk menciptakan dan membangun dunia mereka sendiri melalui imajinasi dan kreativitas. Ia menekankan pentingnya mempertahankan semangat dan kreativitas anak-anak.

       3. Martin Heidegger (1889-1976)

Heidegger berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka melalui pengalaman langsung dan intuitif. Ia menekankan pentingnya mempertahankan kemampuan anak-anak untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka.

       4. Gaston Bachelard (1884-1962)

Bachelard berpendapat bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk menciptakan dan membangun dunia mereka sendiri melalui imajinasi dan fantasi. Ia menekankan pentingnya mempertahankan kemampuan anak-anak untuk berimajinasi dan berfantasi.

Dalam pandangan filsuf-filsuf tersebut, dunia anak-anak dipandang sebagai suatu tempat yang penuh dengan kemungkinan, kreativitas, dan imajinasi. Mereka menekankan pentingnya mempertahankan keaslian, kepolosan, dan kemampuan anak-anak untuk mengalami dan memahami dunia sekitar mereka.

Berikut beberapa pandangan filsuf tentang dunia orang dewasa:

  • Jean-Paul Sartre (1905-1980)

Sartre berpendapat bahwa orang dewasa memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan nasib mereka sendiri. Namun, kebebasan ini juga membawa tanggung jawab yang besar, sehingga orang dewasa harus menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka.

  • Martin Heidegger (1889-1976)

Heidegger berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam rutinitas dan kebiasaan sehari-hari, sehingga mereka kehilangan kesadaran akan keberadaan mereka sendiri. Ia menekankan pentingnya refleksi dan kesadaran diri untuk mengatasi kejenuhan dan kehilangan makna.

  • Friedrich Nietzsche (1844-1900)

Nietzsche berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial yang membatasi kebebasan dan kreativitas mereka. Ia menekankan pentingnya menghancurkan nilai-nilai lama dan menciptakan nilai-nilai baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan individu.

  • Søren Kierkegaard (1813-1855)

Kierkegaard berpendapat bahwa orang dewasa cenderung mengalami kecemasan dan ketidakpastian dalam menghadapi kehidupan. Ia menekankan pentingnya iman dan kesadaran akan keberadaan Tuhan untuk mengatasi kecemasan dan ketidakpastian tersebut.

  • Michel Foucault (1926-1984)

Foucault berpendapat bahwa orang dewasa cenderung terjebak dalam struktur kekuasaan dan pengetahuan yang membatasi kebebasan dan kreativitas mereka. Ia menekankan pentingnya mengkritik dan menghancurkan struktur-struktur tersebut untuk menciptakan kebebasan dan kreativitas yang lebih besar.

Dalam pandangan filsuf-filsuf tersebut, dunia orang dewasa dipandang sebagai suatu tempat yang kompleks dan penuh dengan konflik, kecemasan, dan ketidakpastian. Mereka menekankan pentingnya refleksi, kesadaran diri, dan kritik terhadap struktur-struktur sosial dan kekuasaan untuk menciptakan kebebasan dan kreativitas yang lebih besar.

Peran Orang Tua

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Berikut beberapa peran orang tua dalam tumbuh kembang anak:

  • Pendidikan dan Pengasuhan

Orang tua bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pengasuhan yang baik kepada anak-anak mereka. Ini termasuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang.

  • Membentuk Karakter dan Nilai

Orang tua berperan dalam membentuk karakter dan nilai anak-anak mereka. Mereka harus memberikan contoh yang baik dan mengajarkan anak-anak mereka tentang nilai-nilai yang penting seperti kejujuran, kesabaran, dan empati.

  • Mengembangkan Kemampuan Anak

Orang tua harus membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan mereka. Ini termasuk memberikan kesempatan anak untuk belajar, bermain, dan bereksperimen dengan lingkungan sekitar.

  • Memberikan Dukungan Emosional

Orang tua harus memberikan dukungan emosional kepada anak-anak mereka. Ini termasuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengertian ketika anak-anak mereka mengalami kesulitan atau kegagalan.

  • Mengajarkan Anak untuk Bertanggung Jawab

Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini termasuk memberikan anak-anak mereka kesempatan untuk membuat keputusan dan menghadapi konsekuensi dari keputusan mereka.

  • Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak

Orang tua harus membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan sosial mereka. Ini termasuk mengajarkan anak-anak mereka tentang cara berinteraksi dengan orang lain, cara berkomunikasi efektif, dan cara menyelesaikan konflik.

  • Mengajarkan Anak untuk Menghargai dan Menghormati Orang Lain

Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk menghargai dan menghormati orang lain. Ini termasuk mengajarkan anak-anak mereka tentang cara berperilaku yang sopan, cara menghormati orang lain, dan cara menghargai perbedaan.

Dengan demikian, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Mereka harus memberikan pendidikan, pengasuhan, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.

Pembelajaran Bagi Orang Dewasa

Berikut beberapa alasan mengapa orang dewasa harus kembali belajar ke dunia anak-anak:

  • Mengembalikan Kepolosan dan Kesederhanaan

Dunia anak-anak penuh dengan kepolosan dan kesederhanaan. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembalikan kepolosan dan kesederhanaan dalam hidup mereka.

  • Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi

Anak-anak memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan menggunakan imajinasi mereka. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.

  • Mengembalikan Semangat dan Antusiasme

Anak-anak memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi dalam melakukan sesuatu. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembalikan semangat dan antusiasme mereka.

  • Mengembangkan Kemampuan untuk Bermain dan Menikmati

Anak-anak memiliki kemampuan untuk bermain dan menikmati hidup. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk bermain dan menikmati hidup.

  • Mengembangkan Kemampuan untuk Menghadapi Tantangan

Anak-anak memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan.

  • Mengembangkan Kemampuan untuk Berempati dan Mengerti

Anak-anak memiliki kemampuan untuk berempati dan mengerti orang lain. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk berempati dan mengerti orang lain.

  • Mengembangkan Kemampuan untuk Menghargai dan Menghormati

Anak-anak memiliki kemampuan untuk menghargai dan menghormati orang lain. Orang dewasa dapat belajar dari anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk menghargai dan menghormati orang lain.

Pendek kata, orang dewasa dapat belajar banyak dari dunia anak-anak. Mereka dapat mengembangkan kreativitas, imajinasi, semangat, dan antusiasme mereka, serta mengembangkan kemampuan untuk bermain, menikmati, menghadapi tantangan, berempati, dan menghargai orang lain.

BACA JUGA : Bulan Madu, Harapan dan Optimisme pada Meritokrasi 

Perspektif Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, dunia anak dan orang dewasa memiliki beberapa perspektif yang berbeda. Berikut beberapa ayat yang terkait:

Dunia Anak

  • Kesucian dan Keaslian: Al-Qur’an menyebutkan bahwa anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci dan asli (QS. Al-A’raf: 172-173).
  • Kemampuan Belajar: Al-Qur’an menyebutkan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri (QS. Al-Isra’: 36).
  • Kewajiban Orang Tua: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak-anak mereka dengan baik (QS. Al-Baqarah: 233).

Dunia Orang Dewasa

  • Tanggung Jawab: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk menjalankan hidup mereka dengan baik dan bertanggung jawab (QS. Al-Isra’: 36).
  • Kewajiban untuk Beribadah: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki kewajiban untuk beribadah dan menjalankan perintah Allah (QS. Al-Baqarah: 21).
  • Kemampuan untuk Membuat Pilihan: Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang dewasa memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan menentukan nasib mereka sendiri (QS. Al-Insan: 3).

Penutup

Dunia anak-anak dipandang sebagai suatu tempat yang penuh dengan kepolosan, kesederhanaan, dan kreativitas, sedangkan dunia orang dewasa dipandang sebagai suatu tempat yang kompleks dan penuh dengan tanggung jawab.

Peran Orang Tua

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Mereka harus memberikan pendidikan, pengasuhan, dan dukungan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses.

Pembelajaran Bagi Orang Dewasa

Orang dewasa dapat belajar banyak dari dunia anak-anak. Mereka dapat mengembangkan kreativitas, imajinasi, semangat, dan antusiasme mereka, serta mengembangkan kemampuan untuk bermain, menikmati, menghadapi tantangan, berempati, dan menghargai orang lain.

Perspektif Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, dunia anak dan orang dewasa memiliki beberapa perspektif yang berbeda. Anak-anak dipandang sebagai makhluk yang suci dan asli, yang memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri. 

Orang dewasa dipandang sebagai makhluk yang bertanggung jawab, yang memiliki kewajiban untuk menjalankan hidup mereka dengan baik dan bertanggung jawab. ***

#Akuair-Perumnas, 17-03-2025

 

 

 




Sinta AgathIa Resmi Jadi Ketua Dekranasda NTB 

Ketua Dekranasda NTB, Ibu Sinta Agatha memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Isteri Gubernur NTB, Ibu Sinta Agatha Soedjoko resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB periode 2025-2030 di Istana Wakil Presiden.di Jakarta, Senin  (04/03/25).  

BACA JUGA : Harga Cbai Melambvung, Gubernur NTB Beri Perhatian Khusus

bu Sinta Agatha Soedjoko resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional

Menggunakan kebaya dan jilbab putih, Ibu Sinta Agatha dilantik langsung oleh Ketua Umum Dekranasda, Ibu Selvi Gibran Rakabuming. Pelantikan tersebut diikuti oleh 33 Ketua Dekranasda dari provinsi lainnya di Indonesia. 

Acara pelantikan itu juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dan peringatan Hari Ulang Tahun Dekranas ke-45 tahun 2025.

Ketua Umum Dekranas, Ibu Selvie Gibran dalam sambutannya mengingatkan, pentingnya peran Dekranasda di setiap daerah. Yakni membina dan mendampingi UMKM agar mampu berkembang dan menembus pasar nasional maupun internasional.

BACA JUGA : Komitmrn Gubernur NTB Selesaikan Isu Hutan dan Sampah

Selvie Gibran saat itu mengatakan, para Ketua Dekranasda Provinsi memiliki peran penting dalam menggerakkan UMKM di daerah masing-masing. 

“Kita harus memastikan mereka mendapatkan pembinaan yang tepat, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi dan dapat bersaing di berbagai tingkatan,” ujarnya dalam acara pelantikan 34 Ketua Dekranasda Provinsi di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden.

Sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional, Dekranasda Lampung di bawah kepemimpinan Wulan Mirza diharapkan mampu menghadirkan program konkret yang semakin memperkuat ekosistem UMKM di Lampung. 

BACA JUGA : Titik Tengah, Posisi Ideal Antara Dua Ekstrem

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lampung diharapkan semakin dikenal sebagai daerah dengan produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. nov/opk

 

 




Hari ibu ke-96, TP-PKK Bhakti Sosial Ke Panti Asuhan

Kunjungan TP PKK NTB ke Panti Asuhan dalam rangkaian peringatan Hari Ibu merupakan wujud kepedulian sosial

MATARAM.LombokJournal.com ~ Memperingati Hari Ibu ke-96 dan Hari ulang tahun NTB ke-66, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dessy Hassanudin, melakukan anjangsana ke sesepuh perempuan NTB. Usai anjangsana itu dilanjutkan  Bhakti Sosial ke Panti Asuhan Dharma Laksana Pagutan Mataram dan Panti Asuhan Al- Ijtihad, Kekait Lombok Barat, Selasa (05/12/24).

BACA JUGA : Anjangsana Bunda Lale ke Ibu Srigede dan Ibu Srinata 

Hari Ibu bukan hanya sekadar peringatan seremonial tapi momentum untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas

Bakti sosial ke panti asuhan merupakan wujud kepedulian dan perhatian TP-PKK NTB terhadap generasi muda NTB. 

Ibu Dessy Hassanudin menyampaikan bahwa Hari Ibu bukan hanya sekadar peringatan seremonial. Tapi momentum untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas, khususnya kepada generasi muda Nusa Tenggara Barat dalam menyongsong Indonesia emas 2045.

“Di hari ibu ini kami ingin berbagi kepada adik-adik semua, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, walaupun kondisi kalian terbatas dalam keadaan apapun kalian harus memiliki mimpi, dan harus lebih baik dari hari kemarin,” ujar Dessy Hassanudin. 

BACA JUGA : PMI NTB Diimbau Agar Ikut Mengantisipasi Bencana

Dessy Hassanudin berinteraksi langsung dengan para siswa mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Juga berlangsung dialog,  melontarkan pertanyaan, yang diakhiri dengan pemberian hadiah. 

Ia juga menyerahkan bantuan berupa bingkisan untuk mendukung kesejahteraan para generasi muda. 

Di Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun dan HUT NTB ke-66, Ibu Dessy sebagai Pj ketua TP-PKK NTB berharap kegiatan sosial seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi muda harapan bangsa dan daerah. 

BACA JUGA : Penanggulangan Kemiskinan, Menuju NTB Tanpa Kemiskinan

Dirinya didampingi para istri Forkopimda NTB, Kadis DP3AP2KB, Kadis Perindustrian, Karo Kesra, Karo Ekonomi, Kadis Perdagangan, Kepala Bappenda dan Plt. Ketua BKOW dan Ketua Baznas Prov NTB pnd/her

 




Anjangsana Bunda Lale ke Ibu Srigede dan Ibu Srinata

Memperingati Hari ibu, menurut Bunda Lale, kunjungan anjangsana harus dilakukan dengan sesepuh perempuan NTB 

MATARAM.LombokJouranal.com ~ Rangkaian Hari Ibu ke – 96, Bunda Lale Prayatni Gita Ariadi, Ketua DWP NTB melakukan anjangsana ke sesepuh perempuan NTB, yakni Ibu Srigede dan Ibu Serinata, Mataram, Kamis (05/12/24).

BACA JUGA : PMI NTB Diimbau Agar Ikut Mengantisipasi Bencana 

Bunda Lale mengatakan, bahwa kunjungan anjangsana dilakukan setiap tahun

Anjangsana Bunda Lale sebagai Ketua DWP NTB akan dilakukan setiap tahun, dengan tujuan untuk melakukan silaturahmi dengan sesepuh perempuan NTB.

“Kunjungan anjangsana dibagi menjadi 2 kelompok, Ibu Pj Gubernur NTB melakukan kunjungan ke Ibu Hj. Gatot Suherman dan Ibu Niken Saptarini Widyawati, rutin setiap tahun dalam rangka hari ibu kita anjangsana ke sesepuh yang dulu menjadi istri Gubernur, Wakil Gubernur untuk bersilaturahmi,” ungkap Bunda Lale.

Perempuan memiliki berbagai tugas, diantaranya menjadi Ibu Rumah Tangga, yang bertugas mengelola rumah tangga dan merawat keluarga. Selain itu menjadi seorang isrti mendampingi suami, menjadi bagian dari masyarakat yaitu ikut serta dalam pembangunan daerah di NTB.

BACA JUGA : Jusuf Kalla Menyinggung Pengelolaan Masjid di NTB

Dan menjadi seorang ibu dalam keluarga sangat penting untuk membawa suami dan anak dalam lingkungan yang lebih baik. Ibu juga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap kesuksesan dan kebahagiaan keluarga. 

“Pengasuhan di keluarga, kehadiran ibu untuk menghindari banyaknya kasus yang terajadi saat ini, terkait dengan pelecehan seksual, kenakalan remeja, narkoba dan sebagainya. Adanya ibu sebagai benteng sehingga pola asuh yang baik harus diterapkan,” tutur Bunda Lale.

BACA JUGA : Infrastruktur dan Kesiapan Bencana Jadi Tema Bakti PU ke 79

Rangkaian Hari Ibu selain anjangsana ke sesepuh perempuan, juga dilaksanakan edukasi terkait dengan kekerasan, pernikahan usia anak, puncak Hari Ibu dan oprasi katarak, serta sunatan masal yang dilaksanakan di Rumah Sakit Mandalika. Serly/Wira/her

 

 




Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

Rannya mengingatkan, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak.

LOTIM.LomboikJournal.com ~ Rannya Agustyra Kristiono menjadi pemateri di acara Pengenalan Kahidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKM) Universitas Gunung Rinjani (UGR) tahun akademik 2024/2025. 

Kegiatan berlangsung di Kampus Universitas Gunung Rinjani di Lombok Timur pada Rabu (18/09/24).

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program Disasar

Kata Rannya, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak
Rannya Agustyra Kristiono

Ratusan mahasiswa baru UGR tahun akademik 2024/202 tampak antusias mendengarkan pemaparan materi dari Rannya. Rannya menyampaikan materi dengan tajuk “Start Action: Mewujudkan SDM yang Berkarakter Pemimpin dan Progresif di Era Baru”. 

Rannya mengingatkan kepada ratusan mahasiswa baru untuk tekun belajar dan meningkatkan kualitas pribadi. Sebab menurutnya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi amat penting di era saat ini. 

Menurut lulusan Brunel University London itu, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak. Dengan demikian, mahasiswa baru harus dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan terwujudnya asa itu.

“Ini adalah langkah pertama adik-adik dalam perjalanan panjang di dunia akademik. Saya tentu berharap adik-adik tidak hanya menjadi mahasiswa terus konsisten mengupgrade diri, yang kompeten, tetapi juga inovatif dan tangguh, sesuai dengan visi UGR,” ujar Rannya yang diikuti antusias oleh ratusan mahasiswa baru UGR. 

Rannya juga mengingatkan agar mahasiswa baru mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru di kampus. 

Menurutnya, bangku kuliah akan sangat menentukan masa depan setiap orang. Ia menekankan pentingnya eksplorasi diri serta perluasan relasi selama masa perkuliahan. 

BACA JUGA : 500 Pelajar Deklarasi Anti Kekerasan pada Anak

“Eksplor semampu kalian, kejarlah pengalaman akademik dan non-akademik, serta perluas relasi seluas-luasnya,” pesan Rannya. 

Dalam kesempatan tersebut, Rannya memberikan materi khusus soal kesetaraan gender, perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan narkoba. 

Khusus untuk fonemena sosial tersebut, dalam skala mikro, Rannya mengingatkan langkah pencegahan dengan menerapkan 5D yakni ditegur, dialihkan, dilaporkan, ditengkan, dan direkam. 

Dirinya mendorong terciptanya kampus yang aman dari tindak kekerasan seksual dan perundungan, perlu ada upaya bersama dari setiap elemen kampus. Semua pihak harus berkomitmen melakukan pencegahan dan tidak diam jika disinyalir ada tindak kekerasan seksual dan perundungan. 

“Ini menjadi hak dan kewajiban semua orang dalam kampus untuk memastikan bahwa kampus itu aman dari segala macam perundungan dan kekerasan,” ujar Putri Almarhum H. Bambang Kristiono (HBK) itu. 

Ia juga berharap ada mekanisme pelaporan yang baik di lingkungan kampus yang dapat menjamin semua pihak dapat terlindungi. Sejumlah kendala acap ditemui dalam pelaporan, seperti rumitnya prosedur pelaporan hingga prosedur pelaporan yang tidak berpihak pada korban.

Rannya mengatakan, kekerasan seksual merupakan kejahatan yang dapat terjadi di mana saja, baik di lingkup publik maupun privat. Lingkungan kampus sering dipersepsikan sebagai ruang aman, sehingga kekerasan yang terjadi kerap tersembunyi dan tidak terlaporkan. Pelakunya pun tidak dihukum setimpal. Akibatnya, korban mengalami trauma seumur hidup. 

Jika tidak ada mekanisme atau perturan mengenai penanganan kekerasan seksual. 

Lebih jauh, Rannya mengingatkan, selain fokus pada pengembangan akademik, Rannya meminta mahasiswa untuk lebih melek politik. Sebab menurutnya, hampir seluruh sendi kehidupan ke depan erat kaitannya dengan dunia politik.

Ia mengungkapkan pentingnya anak muda untuk melek politik sedini mungkin. Bukan tanpa sebab, banyaknya jumlah pemilih pemula pada kontestasi politik ini dinilai akan menentukan masa depan negara Indonesia.

BACA JUGA : West Yacht Rally 2024 di Sumbawa Dookito 30 Negara

“Sebagai anak muda, kita harus punya bekal pengetahuan tentang dunia politik. Tidak hanya untuk mengetahui cara kerja dan sistem politi, tapi paham bahwa politik itu juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari,” bebernya.

Dijelaskan Rannya, anak muda yang melek politik paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka akan mampu menganalisis informasi dunia politik secara objektif dan rasional. 

Dengan pembekalan yang ada, ruang gerak anak muda lebih terbuka lebar untuk menyampaikan aspirasinya dan menentukan pilihan dengan tepat.

Partisipasi aktif anak muda akan menjadi bagian dari sejarah yang memastikan keberhasilan pemerintahan Indonesia yang berkelanjutan.  Maka dari itu, jangan sampai anak muda Indonesia bersikap abai dan tidak punya bekal pengetahuan dunia politik.

Di tempat yang sama, Presiden Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani M. Eri Setiawan mengungkapkan alasan pihaknya mengundang Rannya sebagai pemateri di acara PKKMB 2024/2025. Menurut Eri, Rannya adalah sosok perempuan muda yang inspiratif bagi UGR. 

“Kami ingin mendengarkan pikiran dari perspektif anak muda, khususnya perempuan. Mba Rannya kami nilai sebagai intelektual muda yang punya pengalaman khususnya bicara dari sudut pandang perempuan,” jelasnya.

“Makanya kita undang Mba Rannya untuk hadir karena secara pemikiran dan pengalaman kita jadikan lokomotif peregerakan perempuan. Mba Rannya menginspirasi kami,” sambung Eri. 

Ia menerangkan, ini kali kedua Rannya diundang sebagai pembicara di UGR. Mahasiswa UGR menyebut Rannya sebagai sosok perempuan muda yang ramah dan murah senyum. 

“Orangnya humble, secara pemikiran terbuka, kami kagum dan beliau sangat ramah. Tadi mahasiswa baru antusias sekali,” bebernya. (adv)