Hijab Bukan Penghalang, Melainkan Kekuatan untuk Bersinar
11 finalis yang tersisa dari puluhan peserta sebelumnya tampil memukau dengan membawakan ragam pesona hijab
MATARAM.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP menghadiri acara Grand Final Putri Hijab inFluencer, dan menyampaikan pesan inspiratif
Perempuan yang mengenakan hijab tidak akan menjadi penghalang dalam berkarya, justru menjadi kekuatan yang mencerminkan etika dan sopan santun dalam menorehkan prestasi.
“Hijab bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk bersinar,” ungkapnya di Taman Budaya, (Minggu, 22/06/25).
Dalam sambutannya, Umi Dinda juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya ajang pemilihan yang telah berlangsung sejak tahun 2000 ini.
Dirinya menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya ajang mencari juara, tetapi juga sarana untuk melatih kepercayaan diri generasi muda, khususnya perempuan berhijab di NTB.
“Tujuan utama dari pemilihan Putri Hijab bukan semata mencari juara, tapi bagaimana anak-anak kita memiliki pengalaman, tumbuh rasa percaya diri, dan mampu menjadi duta yang memperkenalkan NTB ke dunia luar,” ujar Umi Dinda di hadapan para finalis dan tamu undangan.
Sebanyak 11 finalis yang tersisa dari puluhan peserta sebelumnya tampil memukau dengan membawakan ragam pesona hijab, termasuk memperkenalkan tenun khas NTB sebagai bentuk kecintaan pada budaya lokal.
Umi Dinda juga mendorong agar ajang seperti Putri Hijab inFluencer terus diadakan secara rutin sebagai agenda tahunan.
“Saya bisik-bisik tadi dengan panitia, katanya kegiatan ini sudah rutin sejak tahun 2000. Artinya ada semangat luar biasa dari semua pihak untuk terus menampilkan duta-duta hijab terbaik NTB yang penuh potensi,” ungkapnya dengan bangga.
Wagub pun mengajak seluruh pihak untuk menghargai proses yang telah dilalui para peserta, bukan hanya melihat hasil akhir.
“Yang berdiri di panggung ini bukan sekadar peserta, mereka ini adalah anak-anak yang telah menyiapkan diri dengan sangat matang. Kita harus apresiasi semua finalis, bukan hanya yang juara,” katanya.
Mengakhiri sambutan dalam Grand Final Putri Hijab inFluencer, Umi Dinda menekankan pentingnya peran perempuan sebagai tiang negara dan pendidik generasi masa depan.
“Seorang perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dari perempuanlah lahir generasi cerdas, berakhlak, dan berintegritas. Maka saya mengajak seluruh perempuan NTB untuk menjadi sosok yang membanggakan dan bisa jadi teladan bagi yang lain,” kata Umi Dinda. ***.
Indeks Ketimpangan Gender
Indeks Ketimpangan Gender digunakan untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas program-program untuk meningkatan kesetaraan gender
Catatan Agus K Saputra
LombokJournal.con ~ Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dikembangkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) sebagai bagian dari Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report).
IKG pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 oleh UNDP sebagai alat untuk mengukur kesenjangan genderdalam tiga dimensi.
Pertama, kesehatan reproduktif. Termasuk angka kematian ibu dan angka kelahiran remaja.
Kedua, pemberdayaan. Meliputi rasio perempuan dan laki-laki di parlemen dan tingkat pendidikan.
Ketiga, partisipasi ekonomi. Menekankan pada tingkat partisipasi perempuan dan lali-laki dalam angkatan kerja.
Dengan demikian, IKG digunakan untuk memantau kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan. UNDP terus mengembangkan dan memperbaiki metodologi IKG untuk memastikan bahwa indeks ini tetap relavan dan efektif dalam mengukur kesenjangan gender.
Penerapan IKG di Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Berikut beberapa contoh penerapan IKG di Indonesia:
Peningkatan Akses Pendidikan:
IKG menunjukkan bahwa perempuan memiliki akses pendidikan yang lebih rendah dibanding laki-laki. Pemerintah dan berbagai pihak mendorong peningkatan akses pendidikan bagi perempuan, misalnya melalui beasiswa atau program-program khusus.
2. Perbaikan Kesehatan Reproduksi:
IKG juga menyoroti kesenjangan dalam bidang kesehatan reproduksi. Upaya untuk mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan, meningkatkan akses pada layanan keluarga berencana, dan mengurangi pernikahan dini menjadi fokus pemerintah.
3. Peningkatan Partisipasi Perempuan di Pasar Tenaga Kerja:
IKG menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah dalam pasar tenaga kerja. Pemerintah dan pengusaha mendorong peningkatan partisipasi perempuan, misalnya melalui kebijakan yang mendukung perempuan bekerja, atau pelatihan dan program pengembangan keterampilan.
4. Pengarusutamaan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan:
IKG digunakan sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan pengarusutamaan gender dalam berbagai sektor pembangunan, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
5. Pemantauan dan Evaluasi Program:
IKG digunakan untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas program-program yang ditujukan untuk meningkatan kesetaraan gender.
Namun, penerapan indek ketimpangan di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan, yakni antara lain pertama, keterbatasan data yang akurat dan terkini dapat mempengaruhi keakuratan IKG. Kedua, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dapat mempengaruhi efektivitas penerapan IKG.
Perkembangan IKG di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2024 menunjukkan tren penurunan yang konsisten, menandakan perbaikan dalam kesetaraan gender.
Perkembangan IKG Indonesia:
2018: 0,499
2019: 0,488 (turun 0,011 poin)
2020: 0,472 (turun 0,016 poin)
2021: 0,465 (turun 0,007 poin)
2022: 0,459 (turun 0,006 poin)
2023: 0,447 (turun 0,012 poin)
2024: 0,421 (turun 0,026 poin)
Menurut data BPS, IKG tahun 2024 tercatat sebesar 0,421. Angka ini turun 0,026 poin dari tahun sebelumnya, menjadi penurunan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Sejak 2018, indeks ketimpangan Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Dari angka 0,499 pada 2018, perlahan menurun setiap tahun hingga mencapai titik terendah di 2024. Artinya, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di berbagai sektor semakin mengecil.
BPS menyebut penurunan indeks ketimpangan ini didorong oleh perbaikan di seluruh dimensi penyusunnya. Peningkatan paling mencolok terjadi pada sektor pasar tenaga kerja. Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja naik menjadi 56,42%, dari 54,52% pada tahun 2023.
Dimensi kesehatan reproduksi juga menunjukkan kemajuan. Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan pertama kali di bawah usia 20 tahun turun menjadi 0,248 dari 0,258 pada 2023. Selain itu, jumlah perempuan yang melahirkan hidup di luar fasilitas kesehatan juga berkurang menjadi 0,094, dari 0,126 pada 2023.
Dalam dimensi pemberdayaan, keterwakilan perempuan di legislatif naik tipis menjadi 22,46%. Sementara itu, persentase perempuan berpendidikan SMA ke atas naik menjadi 37,64%, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian 2023 yang tercatat 37,60%.
Sebagian besar provinsi di Indonesia turut mencatatkan penurunan IKG. Ini menandakan bahwa upaya kesetaraan gender tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tapi juga menyebar ke berbagai daerah.
Sebagai penutup, kajian tentang IKG sangat penting karena beberapa alasan:
Mengidentifikasi kesenjangan gender:
IKG membantu mengidentifikasi kesenjangan gender dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.
2. Mengembangkan kebijakan yang efektif:
Dengan memahami kesenjangan gender, pemerintah dan organisasi dapat mengembangkan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesetaraan gender.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat:
Kajian tentang IKG dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan dampak kesenjangan gender pada pembangunan.
4. Mengukur kemajuan:
IKG dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender dan memantau efektivitas kebijakan yang diterapkan.
5. Mendukung pembangunan berkelanjutan:
Kesetaraan gender adalah salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB, dan kajian tentang IKG dapat membantu mencapai tujuan ini.
6. Meningkatkan kualitas hidup:
Dengan mengurangi kesenjangan gender, kualitas hidup perempuan dan laki-laki dapat meningkat, serta masyarakat dapat menjadi lebih sejahtera dan harmonis.
Dengan demikian, maka kajian tentang indeks ketimpangan gender sangat penting untuk memahami dan mengatasi kesenjangan gender, serta meningkatkan kesetaraan dan kualitas hidup bagi semua.
#Akuair-Ampenan, 20-05-2025
Forum Anak Desa Santong, Mitra Strategis Pemerintah Desa
Kegiatan Forum Anak Desa Santong penting menjawab keresahan para tokoh terkait kasus terkawinan usia dini
SANTONG.LombokJournal.com~ Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) PWNU NTB menyelenggarakan kegiatan Asistensi Forum Anak Desa Santong yang berlangsung di aula Madrasah Aliyah (MA) Al-Baqiyatusshalihat NW Santong, Kamis (15/05/25).
Acara ini dibuka secara resmi dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala MA Al-Baqiyatusshalihat NW Santong, Ketua BPD Desa Santong, Kepala Desa Santong, serta perwakilan dari LAKPESDAM PWNU NTB beserta tim.
Kegiatan ini juga melibatkan fasilitator serta 22 peserta dari Forum Anak Desa Santong.
Dalam sambutannya, Alimul Akimul Akbar, S.Pd selaku kepala M.A Al-Baqiyatusshalihat NW Santong menyampaikan dukungan terhadap kegiatan yang melibatkan generasi muda terutama di usia sekolah.
“Kami menyambut baik program program seperti ini, agar siswa siswi kami juga bisa memiliki kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam kegiatan sosial”. ungkapnya
Kegiatan dari forum anak Desa Santong ini juga diharapkan bisa menjadi percontohan bagi muda mudi di kabupaten Lombok Utara pada umumnya. Seperti yang diungkapkan Hariadi S.Pd selaku ketua BPD Desa Santong pada sambutannya
“Beberapa waktu yang lalu, kami dari BOD Desa Santong sudah merampungkan draft rancangan perdes terkait pencegahan pernikahan anak usia dini, yang semoga bisa menjadi contoh juga bagi generasi muda yang lain”. ujar Hariadi
Kemudian pada kesempatan lain, Kepala Desa Santong, H.Zaeni Ansori menekankan bahwa sudah seharusnya generasi muda diberikan arahan agar mereka menyadari bahaya dan banyaknya kerugian jika menikah pada usia dini,
“Seperti yang disampaikan ketua BPD tadi, kami harap seluruh generasi muda lebih-lebih masih usia sekolah, harus mendapatkan bimbingan agar mereka menyadari bahwa pernikahan dini bukanlah hal baik,” ujar Kepala Desa Santong.
Kegiatan Forum Anak Desa Santong memberikan angin segar bagi keresahan para tokoh yang hadir terkait perkawinan usia dini. SehIngga para tokoh lain yang hadir pun memberikan dukungan penuh terhadap pembinaan Forum Anak sebagai ruang strategis bagi generasi muda untuk mengembangkan kapasitas, menyuarakan aspirasi, serta berkontribusi dalam pembangunan desa yang ramah anak.
Selain itu juga turut serta dalam mencegah terjadinya pernikahna di usia dini.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh fasilitator. Materi yang disampaikan berfokus pada penguatan kapasitas anak dalam hal kepemimpinan, komunikasi, serta peran aktif mereka dalam mendukung program-program perlindungan anak di tingkat desa.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat peran Forum Anak sebagai mitra strategis pemerintah desa dalam mewujudkan desa yang inklusif, partisipatif, dan ramah anak Fik
Perempuan Harus Bersatu untuk Kemajuan NTB
Bunda Sinta mengakui bahwa NBDI telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan
Penegasan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Barat, Sinta Agathia saat menghadiri Tasyakkuranperayaan Hultah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah ke-82 dan Ultah Nahdlatul Wathan ke-72, di Islamic Center Mataram, Minggu (11/05/25)
“Kita punya pekerjaan rumah masalah kemiskinan. Kalau ibu-ibu, para perempuan, sudah turun dan mau berjalan bersama kita bisa keluar dari garis kemiskinan“, ujar Bunda Sinta.
Sinta mengakui bahwa ia mengapresiasi kiprah Muslimat NW dalam pendidikan dan pemberdayaan UMKM sampai ke pelosok NTB dalam beberapa bulan terakhir.
Terlebih, NBDI yang telah berusia 82 tahun tentu saja telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muslimat NW Lale Syifaun Nufus mengatakan, peran strategis perempuan untuk mengabdi, mendidik, berkarya dan berdikari jika dilaksanakan dengan keikhlasan.
Terutama dalam keluarga akan membawa perubahan besar bagi masyarakat.
NBDI didirikan pada tanggal 21 April 1943, yang bertepatan dengan ditetapkan sebagai Hari Kartini. Madrasah ini menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam di Lombok, terutama kaum perempuan.
Memiliki peran penting dalam pembaharuan pendidikan. Madrasah tersebut, telah melahirkan banyak pula tokoh dan pemimpin dalam berbagai bidang. jmy/dyd
.
Pramuka NTB Juga Gagas Gerakan Tanam Pohon
Kreatifitas Gerakan Singkong menggunakan karung yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota Pramuka NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Sinta Agathia nilai gerakan memanfaatkan pekarangan dan lahan (Gema Pala) yang digagas Pramuka NTB merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Dalam kesempatan Sinta menegaskan, jangan menyerah dengan keterbatasan.
“Dengan memanfaatkan lahandan pekarangan setidaknya dapat memenuhi kebutuhan sendiri”, ujar Sinta Agathia di Bumi Perkemahan Jaka Mandala Mataram, Sabtu (03/05/25).
Penegasan itu disampaikannya, saat memulai gerakan tanam pohon yang digagas pramuka dengan beragam tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur seperti Tomat, Cabai, Terong dan Sayuran.
Bunda Sinta mengapresiasi kreativitas tanam Singkong menggunakan karung yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota pramuka senior.
Ketua Kwarda Pramuka NTB, Fathul Gani mengatakan, gerakan tanam pohon itu sebagai gerakan berkesinambungan dengan program PKK. Fathul mengajak PKK memanen tanaman yang ditanam hari ini, empat bulan mendatang.
“Ini sebagai bentuk komitmen bahwa gerakan ini dilakukan sungguh sungguh oleh seluruh anggota pramuka dimana saja di NTB,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Ketua PKK juga menanam Cabai dan Tomat dan mempraktekan cara menanam Ubi dalam karung serta memanen Madu Trigona.
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Kwarcab dan Ranting Pramuka serta seluruh pembina Kwarda NTB dan pengurus TP PKK NTB. jmy/dyd
Gerakan Tanam Bersama untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Gerakan tanam yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi motivasi untuk ditumbuhkan dan ditularkan dalam keluarga kecil
MATARAM.Lombokjouranal.com ~Memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53, TP. PKK NTB melakukan gerakan tanam berupa Cabai, Terong dan Tomat berlangsung di Halaman Kantor TP. PKK NTB, Mataram (02/05/25).
Gerakan tersebut bertajuk ‘Gerakan Tanam Bersama PKK Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga’, yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Ketua TP. PKK NTB Hj. Sinta Agathia mengatakan, gerakan bersama yang dilakukan hari ini diharapkan menjadi motivasi untuk ditumbuhkan dan ditularkan dalam keluarga kecil, bahkan dalam lingkungan sekitar.
“Sekecil-kecil yang kita lakukan itu adalah hal yang baik, dan hal baik pasti akan menular ke orang-orang yang baik,” ujarnya.
“Gerakan yang kita lakukan hari ini, bisa baik sehingga suatu hari nanti bisa kita panen dan menghidupkan dapur rumah tangga. Meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ujarnya. san/dyd
Hari Kartini, Keterwakilan Perempuan Harus dengan Prestasi
Dalam pesan peringatan HarI Kartini, Wagub NTB mengatakan, saat ini Pemprov NTB banyak membuka ruang bagi perempuan untuk berkiprah
MATARAM.LombokJournal.com ~ Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Dinda Dhamayanti Putri saat memimpin apel peringatan Hari Kartini di lapangan Sangkareang kantor Gubernur, Senin (21/04/25).
Dalam apel peringatan itu, selain memperingati jasa pahlawan nasional perempuan, juga menjadi momen meneguhkan eksistensiperempuan dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. jm
Wagub Umi Dinda Tekankan Pendidikan dan Nilai Spiritual
Wagub Umi Dinda mengungkapkan kegiatan silaturahmi pendidikan di NW Anjani meneguhkan persaudaraan ukhuwah.
LOTIM.LombokJournal.com ~ Kualitas sumber daya manusia harus dibentuk melalui pendidikan yang kuat dengan nilai spiritualyang tinggi, tidak hanya identik dengan pembangunan fisik semata
Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE . M.IP atau Wagub Umi Dinda menekankan itu saat menghadiri SilaturahmiPendidikan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, di kompleks Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Minggu (13/04/25).
Wagub Umi Dinda mengungkapkan, kegiatan silaturahmi pendidikan yang diselenggarakan merupakan salah satu kegiatan yang baik yang ditinggalkan oleh pendiri NW Maulanasyaikh KH. Zainuddin Abdul Madjid.
Yakni mengembalikan hal-hal baik dibulan ramadhan seperti meneguhkan persaudaraan ukhuwah.
“Semoga silaturrahmi ini kita saling dapat berkomunikasi, mempererat ukhwah dan persaudaraan dalam bingkai hangatnya kekeluargaan persatuan kesatuan. Tidak hanya mencetak generasi muda yang intelektual dan kuat secara spiritual”. jelas Umi Dinda.
Tak lupa Wagub Umi Dinda berharap keluarga besar Nahdlatul Wathan dan organisasi keagamaan di NTB untuk selalu bergandengan tangan bersama pemerintah demi kemajuan daerah negara dan bangsa.
“Izinkan kami bersama sama, (Miq Iqbal) mengambil peranan penting dan menjadi bagian dari NW guna membentuk generasi penerus bangsa, hari ini dan ke depannya,”.ungkap Wagub umi Dinda.
Sementara itu, Ketua Umum PBNW Maulanasyaikh Dr. TGKH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani Lc. M.Pdi berpesan, agar semua santri dan santriwati untuk kembali fokus belajar menuntut ilmu usai melaksanakan ibadah puasa dan idul fitri.
Harapannya ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan ke masyarakat seperti yang diajarkan pendiri Nahdlatul Wathan Maulana Syaikh KH. Zainuddin Abdul Majid.
“Saya minta agar anak anakku santri santriwati serta para pendidik untuk kembali fokus belajar dan mengamalkan ke kehidupan masyarakat,” pesan Syaikh Atsani.
Ketua panitia acara TGH. Zaini Abdul Hanan menyampaikan kegiatan bertajuk silaturrahmi pendidikan tidak hanya melibatkan semua civitas akademik dilingkup Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani.
Acara itu juga dihadiri oleh para jamaah Nahdlatul Wathan mulai dari pengurus wilayah, daerah hingga cabang dan anak cabang.
“Alhamdulillah, Acaranya sukses dan meriah terlihat ribuan jamaah hadir tumpah ruah. Jumlah kehadiran jamaah sama pada saat acara salawatan bersama tadi malam,”. terangnya. Raden Buang
Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Majukan Daerah
Ajakan mengajak generasi muda khususnya generasi Z memunculkan gagasan merupakan bagian program Dekranasda NTB di tahun pertama
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Dekranasda NTB Sinta Agathia Iqbal berharap, agar generasi muda leading dalam membantu pemerintah mengentaskan berbagai masalah seperti stunting hingga narkoba.
Generasi muda harus mengambil peran untuk memajukan daerah, seperti kembali mencintai hingga mampu berkarya dengan membuat tenun dan kerajinan kriya lainnya.
“Tentu harus melibatkan mereka, menumbuhkan kecintaan anak muda dengan harapan, mereka kembali mencintai kebudayaan kerajinan tenun di NTB,” terang Sinta saat menerima audiensi finalis puteri Indonesia 2025 di Pendopo Gubernur, Kamis (10/04/25).
Istri gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda NTB itu menambahkan, ajakan kepada generasi Z untuk memunculkan ide atau karya cukup beralasan, dikarenakan selaras dengan program kerja di tahun pertama Dekranasda NTB yakni berfokus pada pembinaan para penggiat tenun, kerajinan serta mempromosikan kekayaan kriya NTB.
“Saat ini Dekranasda fokus pada pembinaan. Dalam hal ini kami mengajak generasi Z kembali membuat karya terlebih tenun Sumbawa yang belakangan ini jarang ditemukan regenerasi penggiatnya,” tegas Sinta.
Selanjutnya, tak lupa ia berpesan agar finalis puteri Indonesia asal NTB yang akan berkompetisi di Jakarta Convention Center pada 2 Mei 2025 mampu mempresentasikan kekayaan kriya NTB mulai dari tenun Lombok, Sumbawa, Dompu hingga Bima.
Sebelumnya finalis puteri Indonesia NTB Cahaya Sukmadewi mengungkapkan misi yang akan membawa isu pemberdayaan perempuan di NTB, dimana ia akan mengajak perempuan hebat NTB untuk menggali potensi yang mereka miliki sesuai dengan passion yang ia geluti saat ini yakni bisnis fashion.
“Saya ingin perempuan NTB harus bisa memanfaatkan peluang, terlebih generasi muda harus ikut terlibat sebagai leader kemajuan UMKM NTB ke depan,” ungkap Sukma.
Selanjutnya perempuan yang berstatus mahasiswi di Universitas Mataram ini berharap langkah yang ia ikhtiarkan untuk generasi muda NTB dapat membantu membuka peluang kemandirian kerja dan membantu menurunkan angka pengangguran kemiskinan.
“Saya berharap akan terus berdampingan bersama pemerintah, untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang ada,” terang Sukma. Rabuang/her
Bappeda Akan Menjadi Backbone Pemerintah NTB
Gubernur Miq Iqbal ingin memperkuat Bappeda ke depan sebagai backbone atau tulang punggung pemerintah NTB dalam merancang pembangunan NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menjadi backbone atau tulang punggung dalam merancang dan mengawal pembangunan di NTB.
Hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dalam pemaparan rencana awal dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB Tahun 2025-2029 di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Senin (24/03/25).
Menurut Gubernur NTB, Bappeda memiliki peran strategis dalam memastikan setiap program pembangunan di NTB agar terarah dan berkelanjutan.
“Saya ingin memperkuat Bappeda ke depan sebagai backbone pemerintah NTB, kalau perencaan kita bagus 50 persen pekerjaan kita selesai,” ujar Gubernur Miq Iqbal.
Gubernur Miq Iqbal ingin memastikan di tahun pertama dirinya dan Umi Dinda menjabat sebagai pucuk pimpinan tertinggi di Provinsi NTB, pondasi program Iqbal Dinda sudah kokoh.
Dengan tujuan sesegera mungkin masyarakat dapat merasakan realisasiVisi NTB Makmur Mendunia.
“Kami ingin memastikan di tahun ini sebagian besar program Iqbal Dinda itu sudah bisa dilaksanakan, mungkin kita tidak bisa membuat sesuatu itu terjadi di tahun ini tetapi setidaknya pondasinya sudah jadi,” tambahnya.
Gubernur Miq Iqbal juga menekankan tiga fokus isu penting dalam perencanaan pembangunan daerah.
Yakni isu lingkungan di mana mengharuskan semua sektor berkontribusi dalam penyelesaiannya. Lalu isu perempuan dan anak yang maksud dan penjelasannya sama seperti isu lingkungan bahwa tidak lagi dikelola secara sektoral tetapi semua sektor akan mengelola sehingga lebih kuat pencapaian dan pelaksanaannya.
Terakhir isu transformasi digital yang penjelasannya transformasi digital bukan pengembangan aplikasi melainkan penguatan sistem yang berbasis digital.
“Ada beberapa isu yang selama ini yang mengalami lokalisasi isu lingkungan, semua sektor itu harus mencerminkan isu lingkungan itu. Isu perempuan dan anak, semua dinas akan mengelola sehingga menjadi lebih kuat dalam pencapaian dan pelaksanaannya,” kata gubernur.
Terakhir transformasi digital keharusan kita sekarang ada bergerak semua harus bergerak
Dan transformasi digital itu bukan pengembangan aplikasi, tetapi kuatkan sistem yang digitalisasi kan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., menyatakan kesiapannya untuk menjalankan arahan Gubernur dengan memperkuat perencanaan dan pengawasan pembangunan.
“Kami siap menjadikan Bappeda sebagai pusat perencanaan yang adaptif dan inovatif guna mendukung visi NTB makmur mendunia,” ujarnya. ***