Hari Kartini, Wagub NTB Bicarakan Perempuan Hebat NTB

Pada peringatan Hari Kartini, Wagub Sitti Rohmi puji hebatnya perempuan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kiprah perempuan Nusa Tenggara Barat dalam berbagai lini kehidupan sudah tidak bisa diragukan lagi. 

Terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan, perempuan NTB telah membuktikan andil besarnya.

Dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2022 yang dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan Kepada Perempuan Berjasa dan Berprestasi NTB, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengucapkan terimakasih atas seluruh waktu, tenaga, serta pikiran yang telah dicurahkan perempuan-perempuan NTB.

Baik yang berjuang memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya di rumah, maupun para perempuan yang berjuang di berbagai bidang profesional. 

Usai menyerahkan penghargaan di Hari Kartini

“Sambil goreng ikan, sambil ngawasin anaknya belajar, sambil juga bikinin bapaknya kopi. Semuanya bisa dilakukan dalam satu waktu. Banyak juga perempuan yang sambil sekolah. Anaknya pinter-pinter. Itulah hebatnya perempuan. Karena itu, terimakasih perempuan NTB,” tutur Wagub Ummi Rohmi di Gedung Graha Bhakti Praja  Kantor Gubernur NTB, Kamis (21/04/22). 

Lebih jauh Ummi Rohmi menjelaskan, dalam bidang kesehatan perempuan memiliki peran yang sangat besar. 

Contohnya dalam program posyandu keluarga yang ada di hampir seluruh dusun di NTB. 9 persen lebih kader dari kalangan perempuan. 

Begitu juga para bidan serta tenaga medis, begitu banyak perempuan yang berkiprah di bidang tersebut. 

Di bidang pendidikan, perempuan tepatnya seorang ibu menjadi madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Dimana baiknya seorang ibu sangat berperan dalam tumbuh kembang seorang anak

“Untuk seluruh perempuan NTB, teruslah maju, masuklah pada seluruh bidang kompetensi yang ada, jangan pernah takut untuk berkompetisi, jadilah perempuan yang menginspirasi untuk daerah dan bangsa kita tercinta,” pesan Ummi Rohmi.

Acara peringatan hari kartini tersebut dihadiri oleh Perempuan Berjasa dan Berprestasi NTB 2022, Kepala Dinas DP3AP2KB, serta tamu undangan lainnya. ***

 

 




NTB Care & Dinkes Fasilitasi Aduan Kesehatan 

Untuk mempermudah penanganan aduan masalah kesehatan di NTB Care, Dinkes NTB mendorong Dinkes Kab/Kota agar seluruh masyarakatnya miliki jaminan kesehatan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim NTB Care dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB terus berikhtiar memastikan seluruh aduan terkait pelayanan kesehatan dapat terfasilitasi dengan baik. 

Untuk itu,Tim NTB Care bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTB rapat internal untuk penguatan koordinasi dan kolaborasi serta kerjasama penyelesaian aduan di NTB Care, Rabu (20/04). 

Ketua Tim NTB Care, H. Abdul Azis, SH, MH mengapresiasi Dinas Kesehatan Provinsi bersama Dinas Kesehatan Kab/Kota  se NTB yang terus berbenah dan berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. 

Tim NTB Care bersama Kadis Kesegatan

“Inilah yang memerlukan koordinasi. Kita mohon bantuannya agar koordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota, karena Dinas Kesehatan Provinsi pasti punya link koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota,” kata H. Abdul Azis.

Ia juga menjabat  Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Aparatur, Hukum, Politik dan Pelayanan Publik tersebut.

BACA JUGA: Posyandu Keluarga di NTB Sudah 100 persen

Terkait itu, Kepala Dinkes Provinsi NTB, dr.Hamzi Fikri, menyatakan, untuk mempermudah penanganan masalah kesehatan di masyarakat, Dinkes Provinsi tengah mendorong Dinkes Kab/Kota agar seluruh masyarakatnya memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mudah difasilitasi pemerintah.

“Jadi di kesehatan itu sudah ada sistemnya, sesuai prosedur penanganannya. Kita juga sedang mendorong Kab/Kota agar seluruh masyarakat punya jaminan kesehatan. Nanti akan dipastikan juga ada contact person per Dinas Kab/Kota bahkan Puskesmas agar semuanya mudah berkoordinasi,” tutur dr. Hamzi.

NTB Care sendiri merupakan sebuah inisiasi dari Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, sebagai kanal aspirasi dan layanan komunikasi dua arah antara Pemimpin dengan seluruh warga NTB.

Berbagai pengaduan dan informasi terkait layanan pemerintahan, pembangunan sosial kemasyarakatan dan sebagainya di terima melalui aplikasi berbasis web dan Facebook Official NTB Care

Kemudian dikoordinasikan dan diselesaikan oleh pemerintah, mulai dari level Provinsi hingga Kabupaten /kota sesuai kewenangannya.

Adapun aduan yang diterima NTB Care dalam periode 1-15 April 2022, yaitu sebanyak 28 aduan. 4 aduan telah selesai ditindaklanjuti, sedangkan 24 aduan masih dalam proses penyelesaian.

BACA JUGA: Sistem Informasi Desa Wujud Transformasi Digital di NTB

28 aduan tersebut berasal dari 10 Kab/Kota se-NTB dan diteruskan ke berbagai OPD ruang lingkup NTB, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Perkim, BPBD, Biro Kesra, Disnaker, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas LHK. ***

 




Kisah Rowana, Kabur ke Jawa Terlantar di Lombok

Ini kisah nyata tentang Rowana, yang diceritakan Nanik I Taufan. Rowana, gadis asal Sumbawa dibawa kabur pacarnya ke Jawa, menghilang dari rumah orang tuanya. Sampai di Jawa, ternyata pacarnya tak bertanggung jawab. Ia diantar pulang tapi tak sampai ke rumah, Rowana terlunta-lunta di Lombok 

lombokjournal.com ~ Beberapa tahun lalu, di salah satu sudut perumahan di Kota Mataram, seorang gadis duduk termenung di gardu ronda. Pakaiannya lusuh dan tubuh tidak terurus. Ia sudah berada di berugak tersebut sejak dua hari lalu. 

Awalnya tidak ada yang memperhatikan gadis bermata bening ini. Warga mengira ia tengah menanti seseorang. 

Namun, pada hari kedua, warga baru sadar bahwa gadis tersebut masih juga berada di berugak ini. 

Warga menduga ia tersesat. Saat ditemukan, ia sudah tidak lagi bisa bicara. Entah peristiwa apa yang sudah dialaminya sehingga ia tampak shock dan gagu. Warga juga menduga ia korban kekerasan, karena di tubuhnya seperti punggung sampai pinggang ditemukan luka memar seperti terkena benda tumpul. 

Ketika ditanya tentang identitasnya, ia hanya berdiam diri dengan pandangan kosong dan bola mata yang menyorot tajam kebingungan. 

Tak satu pun dokumen melekat pada dirinya untuk mengetahui siapa ia sebenarnya. Karena merasa prihatin dengan kondisinya, warga memutuskan merawatnya beberapa hari di rumah salah seorang warga. Mungkin saja ia mau bicara agar bisa dikembalikan ke orang tua atau keluarganya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Alsirah (50) yang tinggal di kompleks tersebut mendekatinya. Ia seperti orang ketakutan. Ia benamkan wajahnya di antara tubuhnya yang dekil dan kurus. Sorot matanya, kosong. Gerakannya lemah terkesan malas. 

Selain Alsirah, beberapa ibu rumah tangga lainnya juga berdatangan melihat kondisinya. Alsirah lalu bertanya, tentang identitasnya. Begitu juga dengan para ibu lainnya. 

BACA JUGA: Kisah Maria, Menderita Bersama Suami Tapi Tak Bisa Bercerai

Gadis itu tidak bisa menjawabnya. Sikapnya datar dan seperti tidak ingin mengenal siapa-siapa. 

“Berkali-kali ditanya, berkali-kali pula ia hanya menatap kami,” ungkap Alsirah. 

Karena kasihan, Alsirah kemudian membawanya pulang ke rumah. Di sana ia sempat dimandikan dan dirawat selama beberapa hari. Namun, karena gadis ini tidak bisa berbicara (dianggap bisu), Alsirah merasa harus menitipkannya di rumah negara. 

Selain itu, gadis tersebut  susah sekali diatur. Gadis itu pun lalu dititipkan pada salah satu rumah aman di Mataram. Di sana ia dirawat dan petugas rumah aman terus mencoba melakukan pendekatan agar terkuak identitasnya. 

Satu minggu berada di rumah aman, petugas belum juga tahu siapa namanya dan di mana alamatnya. 

Hari-harinya hanya makan dan tidur. Diajak bicara ia hanya membalas dengan tatapan kosong. Perilakunya kasar. Jika keinginannya tidak dituruti, ia biasanya marah dan tidak jarang meludahi dan menjambak kawan lainnya. 

Petugas merawat dan memeliharanya dengan penuh kesabaran dan perhatian. Ia rupanya keras hati. Jika menginginkan sesuatu namun tak tersampaikan, ia bisa diam dan “ngambek” berhari-hari. Tidak jarang juga ia terlihat menangis dan sedih.  

Ia selalu tidur di siang hari dan jarang sekali tidur di malam hari. Waktu malam ia habiskan untuk menonton televisi hingga menjelang subuh. Sehari-hari ia apatis dan asosial. Ia sudah tidak lagi peduli dengan sekitarnya bahkan dirinya. 

Suatu hari setelah enam bulan berlalu, ia mau bicara tapi dengan informasi sangat minim. Ia bilang bernama Rowana (nama samaran). Ia ke Mataram dibawa seseorang bernama Rohidah yang berprofesi sebagai pengajar. Informasi lainnya, ia naik bus. Ia juga mengaku bahwa ibunya masih hidup. Informasi yang diberikan juga berubah-ubah. Ia mengaku ke Mataram naik truk lewat Pelabuhan Lembar bersama Agus, pacarnya. 

BACA JUGA: Kisah ‘Primadona’ Nurul, Menolak Menikah Beda Agama

Namun ia tidak mengetahui Agus itu berasal dari mana. Ketika ditanya lebih detail tentang siapa nama ibunya dan alamat pastinya, ia diam dan menggeleng. 

“Setelah itu saya sangat pelit bicara karena saya kesulitan berkomunikasi verbal,” ungkap Rowana. 

Kisah derita perempuan

Tiap kali ditanya, ia selalu bilang ”Rowana lupa”. Minimnya informasi yang diberikan Rowana membuat petugas kesulitan menguak identitasnya sehingga sulit melacak keluarganya. Dalam waktu berbulan-bulan, petugas belum berhasil menguak identitasnya karena semakin lama kosa kata Rowana semakin sedikit. 

“Saya hanya bisa bilang mau pulang, setelah itu diam,” ujarnya menyadari kebingungan petugas rumah aman saat mengurusnya. 

Hal inilah yang membuat petugas kesulitan memenuhi permintaannya untuk pulang. Permintaannya untuk pulang sangat sering dilontarkannya. 

“Tidak mungkin petugas melepas saya jika saya sendiri tidak lagi tahu berasal dari mana. Saya berterima kasih pada petugas yang telah merawat saya dan tidak membiarkan saya terlunta-lunta di jalanan. Saya juga berterima kasih pada ibu-ibu di perumahan yang sudah menyelamatkan saya,” lanjutnya.

Besarnya keinginannya untuk pulang membuat Rowana beberapa kali hendak melarikan diri dari rumah aman. Karena itu, petugas keamanan agak ketat mengawasinya. Bagaimana tidak, pernah ia beberapa kali sudah keluar dari halaman berjalan tak punya tujuan. Beruntung ia segera ditemukan. 

Bahkan, saking besarnya keinginan untuk pulang, ia pernah mengelabui petugas dan petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk panti tersebut dengan cara menyamar. Ia memakai baju rangkap dan memakai helm milik petugas yang diambilnya dari tempat parkir sepeda motor. Sampai akhirnya ia sadar bahwa ia harus berperilaku baik.

Beberapa waktu kemudian ia mulai menjadi normal dan sedikit demi sedikit ia lancar berbicara. Sampai akhirnya terkuaklah siapa sebenarnya Rowana. 

Ia berasal dari Pulau Sumbawa dan tinggal di pelosok desa. Rowana mengingat bahwa ia telah diperlakukan tidak baik oleh pacarnya yang melarikannya hingga ke Pulau Jawa lalu memulangkannya hanya sampai Pulau Lombok saja. Di sanalah kisah awalnya ia terlunta-lunta. 

Trauma yang hebat membuatnya menjadi gagu dan apatis. Setelah ingatannya kembali dan ia bisa bicara normal, ia sadar bahwa tidak mungkin pulang ke rumah orangtuanya setelah apa yang terjadi padanya.

BACA JUGA: Kisah Anak Majikan, Jadi Supir Tak Beruntung di Arab Saudi

Ia kekeh meninggalkan rumah, lari bersama pacarnya yang rupanya tidak bertanggung jawab. Ia melawan orang tuanya demi laki-laki tak bermoral itu. 

Rowana sangat rindu orang tuanya. Ia ingin meminta maaf pada mereka namun tidak punya keberanian untuk melakukannya. Ditambah lagi rasa malu yang amat dalam membuat ia memutuskan “lari” seterusnya dari orangtua dan kampung halaman. Kerinduan untuk pulang itu selalu ada. 

“Nanti jika saatnya tiba dan saya siap, saya ingin sekali pulang,” kata Rowana yang kini bekerja di bagian penjualan alat-alat rumah tangga. ***

 




Fenomena Berterima Kasih pada Jokowi di NTB, MI6: Wujud Politik Etis 

Fenomena ucapan terima kasih di NTB pada Presiden Jokowi, merupakan pengakuan alam bawah sadar rakyat bahwa Jokowi berempati membangun NTB di segala sektor

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai, bergemanya ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dari komponen masyarakat maupun stakeholder di NT,B merupakan bentuk ‘politik etis’ untuk saling memanusiakan.

Alam bawah rakyat di NTB tak bisa memungkiri,  Presiden Jokowi telah mencurahkan segenap pikiran dan kebijakannya untuk membangun NTB dari segala sektor, termasuk KEK Mandalika dan berbagai sarana prasarana.

Fenomena berterima kasih pada Jokowi
KEK Mandalika / Instagram

“Presiden Jokowi menunjukkan perhatian dan empatinya dengan membangun NTB tiada henti dengan beragam proyek infrastruktur dan bantuan kemanusiaannya lainnya,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH kepada Media, Selasa (22/02/22).

Pria yang akrab disapa Didu itu mengatakan,  gerakan moral khas warga NTB menyampaikan ucapan terima kasih ini, harus dimaknai tercerahkannya  kotak pandora pikiran dan nurani Rakyat NTB memberikan reward kepada pemimpin yang telah  membesarkan Kawasan Bumi Gora.  

Menurutnya,  Jokowi sadar bahwa Rakyat NTB dalam dua kali Pilpres mayoritas tidak memilihnya. Ia ingin memberikan tauladan dan perhatian lebih buat NTB agar Warga NTB memiliki keyakinan dan membalikan persepsi minor tentang kapasitas kepemimpinannya di mata rakyat NTB. 

BACA JUGA: Protein Tinggi dan Antimikroba pada Cacing Nyale

“Strategi Jokowi yang memberikan perhatian ekstra untuk NTB bukannya tanpa sebab. 

Dari sisi ekonomi politik, Jokowi ingin memastikan di bawah kepemimpinannya terjadi percepatan dan pemerataan pembangunan di semua wilayah NKRI tanpa pandang bulu,” ujar Didu. 

Legitimasi Geopolitik Kawasan

Sementara  dalam konteks geopolitik, Jokowi sadar, NTB sebagai satu kawasan (region)  memiliki entitas yang khas yang berbeda dengan kawasan lain.

Sehingga meskipun dari sisi kuantitas elektoral kecil, NTB memiliki makna politik yang besar dalam soal persepsi dan legitimasi Politik.  

“Sehingga tak heran jika Presiden Jokowi ingin memberikan teladan yang baik dan atensi yang besar kepada NTB dengan cara memberikan program pembangunan skala prioritas agar jelas manfaatnya untuk Rakyat,” tegas Didu.

BACA JUGA: Bau Nyale, Ini Kisah Drama Cinta Putri Mandalika

Didu menggarisbawahi, ujian dan komitmen kepemimpinan Jokowi selanjutnya justru terletak kepada estafet Pemimpin berikutnya, untuk menjaga kesinambungan tonggak pembangunan yang telah dilakukan selama ini ditengah persaingan global yang maha dahsyat.(*)

 




Festival Bubur Beaq Bubur Puteq di Senggigi, Menarik Wisatawan

Penyelenggaraan Festival Bubur Beaq Bubur Puteq merupakan cermin budaya masyarakat Lombok yang berupaya menjaga keseimbangan dalam kehidupan di dunia

SENGGIGI.lombokjournal.com ~ Gubernur H. Zulkieflimansyah mengapresiasi Festival Bubur Beaq dan Bubur Puteq di Desa Senggigi, Lombok Barat, Sabtu (06/11/21) yang memperkaya gelaran budaya di Lombok Barat dengan inovasi.

Bang Zul sapaan akrab Gubernur mengatakan festival ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Senggigi.

Gubernur melihat pembuatan bubur di tengah festival wistawan yang hadir dalam festival

“Ide ini luar biasa, mantap, buburnya juga enak-enak, acara ini tentunya sangat bermanfaat bagi daerah kita,” kata Gubernur.

Diharapkan, Pemerintah Desa Senggigi dan Yayasan Tangan Berbagi bisa menjadikannya agenda tahunan meski dengan konsep sederhana.

BACA JUGA: BPPD NTB Gandeng PT Pos untuk Promosikan event WSBK

Ketua Panitia yang juga Kepala Biro Perum LKBN Antara Biro NTB, Riza Fahriza menjelaskan, Bubur Beaq dan Bubur Puteq menjadi lambang kehidupan manusia.

Budaya bubur merah dan bubur putih yang ada di masyarakat Lombok bisa menjadi inspirasi bagi kehidupan, sebagai filsafat kehidupan masyarakat lombok yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA; Sinyal yang Kuat Kebangkitan Pariwisata di NTB

Dan sebagai keseimbangan, yang mengajarkan kebersamaan dan keadilan serta hanya mengambil apa yang menjadi hak kita dan menghormati hak orang lain.

Diskominfotik

 

 

 




Balita Lahir Tanpa Anus, HBK PEDULI Bantu Biaya Operasi

Melalui Yayasan HBK PEDULI, Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, HBK istiqomah membantu masyarakat dan kaum dhuafa, termasuk baiaya operasi balita yang lahir tanpa anus

MATARAM.lombokjournal.com  ~ Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK), melalui Yayasan HBK PEDULI, istiqomah membantu masyarakat tidak mampu di Pulau Seribu Masjid.

Rannya Agustyra Kristiono menjenguk balita yang lahir tanpa anusa

Baru-baru ini, HBK melalui yayasannya membantu biaya operasi seorang balita bernama Muhammad Ramdan, usia 6 bulan tinggal  di Desa Batulayar, Dusun Batulayar Utara, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang lahir tanpa dubur.

“Saya tidak memiliki pretensi apapun, murni saya ingin membantu. Adalah hak setiap anak NTB untuk bisa menjalani hidup secara normal,” kata HBK, Sabtu (23/10/21).

Ceritanya, sebuah pesan berantai masuk ke telepon genggamnya yang dikirim seseorang  yang menceritakan kondisi seorang balita di Batulayar, Lobar yang terlahir tanpa anus.

Dituturkan, balita tersebut sempat dibawa dan dirawat ke Rumah Sakit. Kemudian Dokter membuatkan anus pengganti, semacam lubang di bagian perutnya sebelah kiri.

BACA JUGA: Statemen Presidium KAHMI Lobar, Lalu Winengan, Dinilai Ngawur

Butuh biaya yang tidak sedikit untuk operasi pembuatan anus balita tersebut. Namun, kedua orang tuanya, Iran dan Mahnim yang hanya bekerja serabutan setiap hari tidak mampu membiayai.

Di sisi lain, BPJS Kesehatan tidak bisa mengcover biaya operasi tersebut. Orang tuanya akhirnya memilih memboyong sang buah hati kembali ke rumah. Mendapat perawatan seadanya, kondisi balita tersebut kian hari kian memprihatinkan.

HBK tak bertanya banyak, politisi Partai Gerindra tersebut langsung memastikan untuk membantu balita malang tersebut.

Tokoh yang dikenal humble dan dermawan ini memerintahkan langsung Tim HBK PEDULI untuk mempersiapkan semua apa yang dibutuhkan untuk memperlancar proses operasi balita dari Gumi Patut Patuh Patju tersebut.

Selain membantu biaya pengobatan balita tersebut, HBK Peduli juga akan membantu asupan nutrisinya agar kondisi kesehatan dan imun tubuhnya tetap terjaga dengan baik selama masa perawatan.

Bantuan Alsintan untuk Petani

Pekan ini merupakan pekan yang padat sekali untuk HBK Peduli. Sejumlah bantuan diserahkan kepada masyarakat, antara lain bantuan alat industri pertanian untuk kelompok tani di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang meliputi lima Hand Traktor, Power Treasure, dan tiga Cultivator.

Selain Alsintan, pada saat sama HBK juga menyerahkan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa di Gumi Tatas Tuhu Trasna. Penyerahan bantuan dilakukan Sekretaris Yayasan HBK PEDULI, Rannya Agustyra Kristiono yang disaksikan Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Ali Al Khairi.

Bantuan ini melengkapi bantuan Alsintan yang sebelumnya diserahkan kepada kelompok tani di Mataram dan  Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Dan kemudian akan menyusul bantuan serupa untuk kelompok tani daerah lain.

Rannya Agustyra Kristono mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pihaknya untuk memberdayakan masyarakat petani di Pulau Seribu Masjid. Sekaligus membantu masyarakat dan kaum dhuafa, mengingat kesulitan hidup yang terus mendera di tengah pandemi Covid19.

BACA JUGA: Sosialisasi Dana Cukai Tembakau, Dilakukan Masif di KLU

“Mohon jangan dilihat dari nilai bantuannya. Ini adalah salah satu ikhtiar pak HBK yang ingin melihat para petani di Pulau Lombok bisa hidup sejahtera,” kata Rannya.

Bantuan tersebut disambut antusias dan rasa syukur oleh para petani. Sukaman, perwakilan kelompok tani  dari Sengkol mengemukakan, bantuan yang telah diterima akan sangat memberi nilai tambah untuk para petani.

Bantuan Usaha Jamur Tiram

Dari penyerahan bantuan alat pertanian ini, Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB Ali Al Khairy didampingi Sekretaris HBK Peduli, Rannya Agustyra Kristiono  kemudian meninjau usaha budidaya jamur tiram yang dikelola masyarakat di Kelurahan Leneng, Loteng. Usaha budidaya tersebut mendapat bantuan langsung dari HBK PEDULI.

HBK PEDULI membantu alat press baglok untuk budidaya jamur tiram ini. Diserahkan pula bantuan alat sterisasi media (open jamur) dan rumah jamur yang mampu menampung 3.000 baglok, juga bantuan modal untuk pembibitan dan budi daya.

Usaha jamur tiram yang dibantu HBK PEDULI pada saat ini sudah kian eksis. Satu unit usaha milik masyarakat bisa mendulang omzet hingga Rp 4 juta sebulan.

Jamur dikemas dalam kemasan higienis dan dijual dengan harga sangat terjangkau yakni Rp. 1.000,- untuk setiap kemasan sehingga menjadi idola bagi masyarakat.

“Langkah ini selain sebagai strategis pemasaran, juga untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses sumber pangan yang bergizi namun harganya tidak mencekik,” kata Budiman, Ketua Sentra Jamur HBK Peduli Kab. Loteng.

Pada Jumat pagi, HBK PEDULI juga menggelar aksi bagi-bagi telur segar untuk keluarga tidak mampu di Kota Mataram. Bantuan serupa digelar untuk masyarakat yang bermukim di Kab. Lobar pada Sabtu, 23/10/2021, bertempat di kawasan sekitaran kediaman HBK di Jalan Loco – Senggigi.

HBK dan Rannya terjun langsung ikut mendampingi Tim HBK Peduli Kab. Lobar menyalurkan bantuan telur segar tersebut.

“Semoga bantuan ini akan secara konsisten kita lakukan sehingga HBK PEDULI dapat terus melayani rakyat dengan semangat cinta, silaturahmi, dan kesetiaan,” tutup Rannya dengan gestur milenialnya.***

Me