Imigrasi Mataram Deportasi Profesor Dari Korea

Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/2) mendeportasi Chunghyun Choi (63), pria berkebangsaan Korea karena terbukti melakukan pelanggaran aturan keimigrasian Indonesia.

MATARAM.lombokjournal.com – –  Warga Negara Korea itu mengaku Profesor dari salah satu universitas di Korea.  Pria itu dideportasi hari ini via bandara LIA (Lombok International Airport).

“Mr Choi ini mengaku profesor dari Universitas Korea, tapi dalam pemeriksaan kami, dia melanggar aturan keimigrasian. Visa yang dia gunakan tidak sesuai dengan peruntukan,” kata Kepala Seksi Status Keimigrasian, Kantor Imigrasi Mataram, Rahmat Gunawan, Senin (13/2).

Rahmat menjelaskan, Choi masuk ke wilayah Indonesia dengan menggunakan visa Wisata dan Kegiatan Non Komersial sesuai visa indeks B211, sekitar enam bulan lalu. Namun kenyataannya, Choi membuka usaha jasa pendidikan di Kota Mataram dengan bendera PT Elite Academy Korea, yang mengandung unsur komersil.

Menurut Rahmat, dalam pemeriksaan pihak Imigrasi juga menemukan bahwa dalam struktur perusahaan PT Elite Academy Korea, Chunghyun Choi ternyata menjabat sebagai Wakil Direktur yang bertugas mendukung kemajuan perusahaan.

“Mr Choi menggunakan Visa Wisata dan Kegiatan Non Komersil, tapi dalam struktur perusahaan dia menjabat Wakil Direktur.Artinya dia membuka usaha komersil, dan tidak membayar pajak,” kata Rahmat.

Keberadaan Chungyun Choi di Mataram, NTB, terendus pihak Imigrasi Mataram, saat yang bersangkutan hendak memperpanjang izin tinggal sementara di Kantor Imigrasi Mataram, sepekan lalu.

Menurut Rahmat, dari berkas permohonan perpanjangan itu pihak Imigrasi menjadi curiga dengan aktivitas Choi, sebab berkas juga mencantumkan profil PT Elite Academy Korea.

“Karena menilai ada yang janggal, tim kami langsung turun dan memverifikasi kegiatan Mr Choi ini. Dan ternyata memang benar dia terbukti melakukan kegiatan yang tidak didukung visa yang benar, sehingga kami deportasi kembali ke negara asalnya,” katanya.

Rahmat menambahkan, saat diperiksa dan dideportasi Mr Choi yang mengaku sebagai profesor di Universitas Korea ini, tidak memberikan argumentasi melawan dan mengakui kesalahan yang ia lakukan.

gra

 




Banjir Sambelia , 500 Orang Mengungsi

Banjir Merusak Rumah dan Sejumlah Jembatan.

MATARAM.lombokjournal.com – – Banjir yang terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Sambelia, LombokTimur, Sabtu (11/2), menyebabkan sekitar 500 orang masih mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan, hingga Minggu (12/2), pengungsian masih terjadi di tiga lokasi yaitu di bangunan SDI Kolah Sepang, 170 jiwa, di Dara Kunci 155 jiwa, dan Menanga Reak, 178 jiwa.

“Ketiga lokasi ini dalam kondisi terisolir karena jembatan menuju lokasi putus akibat banjir,” kata KepalaBPPD NTB, Muhammad Rum, Minggu (12/2).  Banjir juga Merusak Rumah dan Sejumlah Jembatan.

Berdasarkan data BPPD NTB, banjir di Sambelia juga merusak sejumlah sarana dan prasana termasuk rumah penduduk dan jembatan. Di Desa sambelia tercatat sebuah jembatan  putus, akses jalan terputus, dan 13 rumah hanyut terseret arus banjir.

Di Desa Sugian, tanggul sungai kokok Pedek jebol, dan akses jalan terganggu, satu SD rusak berat, dan 75 rumah warga rusak ringan. Di Desa Darakunci, akses jalan terputus menyebabkan warga di Dusun Batusela terisolir.

Di Desa Belanting, jembatan di Dusun Pademekan terputus sehingga mengakibatkan korban jiwa. (Pamen Polisi). Di Desa Madayin, jembatan beburung terputus yang menyebabkan gangguan upaya tanggap darurat pengungsian, talut di sepanjang jembatan ini juga rusak parah. Di Desa Obel-Obel, talut sepanjang jalan di desa ini rusak parah.

Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, saat ini sejumlah upaya dilakukan untuk menangani bencana banjir itu. BPBD didukung unsur terkait TNI/Polri dan Basarnas terus berupaya membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus dengan membuat tangga darurat dan jalan darurat.

“Tim gabungan juga sudah mengevakuasi warga ke titik-titik pengungsian serta membangun dapur umum bekerjasama dengan berbagai pihak,” katanya.

Menurut Rum, BPBD NTB juga sudah mengirimkan bantuan logistik berupa : 750 air mineral, mi instan 550, lauk pauk 60, tambahan gizi 12, selimut, 20, matras 20,terpal 20, Family kit 30, alat kesehatan 10, sandang 5 paket, kids ware 6 paket.

gra




Pamen Polisi Terseret Banjir Sambelia

Kendaraan Pamen Polisi yang jadi korban terseret banjir di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia fa4kydh. (Foto BBDB/Gra)

MATARAM.lombokjournal.com — Seorang perwira menengah (Pamen) polisi, AKBP Lenap SH (56), menjadi korban banjir di Kecamatan Sambelia Lombok Timur.

“Kendaraan korban terseret arus banjir di Sambelia, pada Sabtu (11/2), menyebabkan korban meninggal dunia,”kata KabidHumas Polda NTB, AKBP Tribudi Pangastuti.

AKBP Lenap SH, merupakan tenaga pendidik di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda NTB yang berlokasi di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.

Dijelaskan, berdasarkan laporan pihak Polsek Sambelia, pada hari Sabtu sekitar pukul 03.00 Wita, korban yang tinggal di Asrama SPN di Desa Belanting, berusaha menyeberangi aliran air di Jembatan Dusun Pedamekan, Desa Belanting dengan mengendarai mobil jenis Suzuki Karimun. Namun tiba-tiba datang air bah sehingga menghanyutkan korban beserta kendaraannya.

Korban ditemukan warga sekitar pukul 07.00 Wita dalam keadaan meninggal dunia.

Banjir terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Sambelia dan Sembalun, Lombok Timur akibat hujan deras dan cuaca ekstrim pada Jumat hingga Sabtu (11/2).  Hingga kini sejumlah warga terdampak masih mengungsi di lokasi yang lebih aman.

gra




Banjir Sambelia , 500 Orang Mengungsi

Pamen Polisi Terseret Banjir

MATARAM.lombokjournal.com – – Banjir yang terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Sambelia, LombokTimur, Sabtu (11/2), menyebabkan sekitar 500 orang masih mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan, hingga Minggu (12/2), pengungsian masih terjadi di tiga lokasi yaitu di bangunan SDI Kolah Sepang, 170 jiwa, di Dara Kunci 155 jiwa, dan Menanga Reak, 178 jiwa.

“Ketiga lokasi ini dalam kondisi terisolir karena jembatan menuju lokasi putus akibat banjir,” kata KepalaBPPD NTB, Muhammad Rum, Minggu (12/2).  Banjir juga Merusak Rumah dan Sejumlah Jembatan.

Berdasarkan data BPPD NTB, banjir di Sambelia juga merusak sejumlah sarana dan prasana termasuk rumah penduduk dan jembatan. Di Desa sambelia tercatat sebuah jembatan  putus, akses jalan terputus, dan 13 rumah hanyut terseret arus banjir.

Di Desa Sugian, tanggul sungai kokok Pedek jebol, dan akses jalan terganggu, satu SD rusak berat, dan 75 rumah warga rusak ringan. Di Desa Darakunci, akses jalan terputus menyebabkan warga di Dusun Batusela terisolir.

Di Desa Belanting, jembatan di Dusun Pademekan terputus sehingga mengakibatkan korban jiwa. (Pamen Polisi). Di Desa Madayin, jembatan beburung terputus yang menyebabkan gangguan upaya tanggap darurat pengungsian, talut di sepanjang jembatan ini juga rusak parah. Di Desa Obel-Obel, talut sepanjang jalan di desa ini rusak parah.

Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, saat ini sejumlah upaya dilakukan untuk menangani bencana banjir itu. BPBD didukung unsur terkait TNI/Polri dan Basarnas terus berupaya membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus dengan membuat tangga darurat dan jalan darurat.

“Tim gabungan juga sudah mengevakuasi warga ke titik-titik pengungsian serta membangun dapur umum bekerjasama dengan berbagai pihak,” katanya.

Menurut Rum, BPBD NTB juga sudah mengirimkan bantuan logistik berupa : 750 air mineral, mi instan 550, lauk pauk 60, tambahan gizi 12, selimut, 20, matras 20,terpal 20, Family kit 30, alat kesehatan 10, sandang 5 paket, kids ware 6 paket.

BACA : Pamen Polisi Terseret Banjir Sambelia

gra




Gubernur Imbau Ikuti Amnest Pajak

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGH.M.Zainul Majdi menggunakan haknya sebagai wajib pajak, dengan mengikuti program tax amnesty.

MATARAM.lommbokjournal.com – Gubernur saat menerima Kepala Bidang Kanwil Pajak, Ketut Suardana, yang berkunjung ke ruang kerjanya, Kamis, (9/2), juga menyampaikan Surat Pernyataan Harta (SPH) serta membayar uang tebusan tambahan langsung melalui

Gubernur menghimbau, seluruh pejabat dan ASN lingkup Pemprov NTB mengikuti program Tax Amnesty (TA), untuk menghindari sanksi pajak di kemudian hari. “Mensukseskan program TA berarti turut mensukseskan program pembangunan ekonomi nasional,” katanya.

Seluruh masyarakat, pengusaha dan pejabat publik yang belum melaporkan harta dan kekayaannya dihimbau untuk segera melapor melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara negara (LHKPN) atau SPT tahunan. “Masih ada batas waktu  beberapa bulan kedepan,” katanya.

Seperti diketahui, tahun ini merupakan periode ketiga pelaksanaan program tax amnesty. Dan periode ini akan berakhir dalam kurun waktu dua bulan kedepan, tepatnya 31 maret 2017 mendatang.

Rr/Biro Humas NTB

 

 




KPID Diminta Fokus Soroti Hoax

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB diminta terus mengawal media lokal, untuk menjamin masyarakat memperoleh informasi dari lembaga yang baik.

MATARAM.lombokkjournal..com — Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH.M.Zainul Majdi Gubernur berpesan, agar di tahun 2017 ini KPID harus lebih fokus menyorot konten siaran, seperti pornografi dan hoax yang akhir-akhir ini semakin marak dan bebas di akses di masyarakat.

“Konten siaran sangat perlu dipantau, karena dapat membentuk sikap dan perilaku manusia,” jelas Gubernur saat menerima Ketua KPID, Sukri Aruman dan komisioner KPID NTB di ruang kerjanya, Kamis, (9/2)

Menurut Gubernur, KPID yang sejatinya merupakan lembaga independen yang diberi kewenangan, ruang dan kesempatan sesuai amanat Undang-Undang, harus benar-benar berikhtiar maksimal. “Agar apa yang menjadi tanggung jawabnya dapat terwujud,” katanya.

Kebebasan mengakses media saat ini sangat rentan menimbulkan dampak yang tidak diharapkan, terutama bagi anak-anak. Padahal, untuk membangun karakter bangsa, harus diikuti dengan penanaman nilai dan budaya yang luhur. KPID diminta harus lebih masif berkampanye melalui media massa.

“KPID merupakan instrument vital yang baik untuk mensuarakan pentingnya pemanfaatan sarana komunikasi dan informasi dengan baik,” kata Gubernur.

Selain itu, Gubernur mengajak KPID -sama mengkampanyekan gerakan satu hari tanpa menonton televisi. Ia menilai, saat ini terpaan media, baik media social maupun siaran televisi telah memberikan efek adiktif bagi audiensnya.

“Anak- anak sekarang kalau tidak mengakses medsos, pasti akan gelisah. Cenderung mencari “layar”, karena sudah kecanduan,” katanya. Adiksi inilah yang menimbulkan kekhawatirannya, sehingga orang tua juga dituntut lebih cerdas membimbing dan memantau putra putrinya dalam mengakses media.

Terkait beralihnya kewenangan pengelolaan sekolah menengah atas/sederajat dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah provinsi, melalui Dinas Pendidikan, Gubernur akan mengeluarkan larangan membawa handphone bagi siswa sekolah menengah ke atas. Maksudnya, selama (­+) 8 jam berada di sekolah, siswa dapat sepenuhnya berkonsentrasi menerima pelajaran.

Ketua KPID NTB, Sukri Aruman mengungkap persaingan media yang semakin ketat membuat lembaga penyiaran terutama TV sering lebih mementingkan aspek bisnis. Karena itu dituntut kesadaran masyarakat untuk turut memantau isi siaran. Partisipasi masyarakat bisa dilakukan dengan melaporkan tayangan tv atau siaran radio yang dinilai melanggar aturan KPI, imbuhnya.

Rr/Biro Humas NTB




PLN Padamkan Listrik di Empang Karena Banjir

Demi keamanan warga, PLN terpaksa melakukan pemadaman aliran listrik di Empang, Sumbawa

MATARAM.lombokjournal.com – – Banjir akibat hujan dan angin kencang menerjang kawasan timur Sumbawa, Rabu (8/2), antara lain Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano.

Banjir menerjang beberapa desa seperti Empang Atas, Bunga Eja, Ongko, Jotang Beru, Labu Bontang dan Jotang.

Menurut Manajer PLN Area Sumbawa, Ahmad Syauki, Kamis (9/2), sejak banjir melanda Empang, langkah preventif yang dilakukan PLN yaitu dengan melalukan pemadaman listrik.

Ia menjelaskan pemadaman listrik terjadi mulai Rabu (8/2), pukul 10 pagi. Sekitar 13.700 pelanggan di wilayah itu mengalami pemadaman.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan. Listrik terpaksa kami padamkan demi keselamatan warga dan keamanan instalasi listrik.” terang Syauki.

Dalam menghadapi banjir di Kecamatan Empang ini, PLN menyiagakan 60 personil yang diterjunkan untuk mempercepat pemulihan. Listrik mulai kembali menyala menjelang petang, seiring surutnya air.

“Namun saat ini pemadaman masih terjadi di daerah Labu Bontang, akibat ketinggian air belum memungkinkan untuk dilakukan penyalaan,”katanya.

Total 312 pelanggan di wilayah tersebut masih mengalami pemadaman hingga Kamis pagi (9/2).

Menurutnya, dalam menghadapi banjir, PLN membutuhkan partisipasi aktif masyarakat untuk segera memadamkan listrik.

Instalasi listrik perlu diamankan agar tidak menimbulkan akibat yang fatal bagi masyarakat ketika air mulai meninggi (banjir) dan aliran listrik masih menyala.

Syauki memaparkan, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat yang dilanda bencana banjir adalah:

  1. Mematikan instalasi listrik di dalam rumah
  2. Mencabut peralatan listrik di rumah yang masih tersambung dengan stop kontak
  3. Memindahkan alat-alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir
  4. Apabila aliran listrik di lokasi yang banjir belum padam dapat segera menghubungi Contact Center 123
  1. Segera mengungsi ke daerah aman

“Ini demi keamanan masyarakat juga,” tukasnya.

Hms PLN/Gra




Banjir Juga Melanda Sambelia, Lombok Timur

Bencana banjir melanda Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB),  akibat hujan deras disertai angin kencang.

MATARAM.lombokjournal.com — Hingga Rabu (8/2) kemarin, kondisi Dusun Batu Sele saat ini masih terisolir karena dua jalan pengubung ke Dusun Batu Sele terputus,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) NTB, Muhammad Rum di Mataram, Kamis (9/2).

Ia menyebutkan, terputusnya jalan tersebut mengatakan, aktivitas warga dan anak-anak sekolah lumpuh total dan kendaraan baik roda dua, maupun roda empat tidak dapat menuju lokasi.

Dampak banjir membuat 11 rumah di Dusun Penjarum, Desa Sugian, terendam air setinggi sekitar 50 cm, Dusun Sendang, Desa Dara Kunci, setinggi setinggi 50 cm. Sedangkan Dusun Batu Sele, Desa Dara Kunci sebanyak 115 kepala keluarga atau 368 jiwa terdampak.

“Warga sangat membutuhkan air bersih, air mineral, bahan pokok, obat-obatan dan tenaga medis,” lanjutnya.

Rum melanjutkan, BPBD Lombok Timur, Basarnar, Tagana, PMI dan CMT terus berkoordinasi dan memonitoring kondisi di lapangan. BPBD NTB, ia katakan, telah mengirimkan bantuan logistik berupa 250 dus mie instan dan 250 dus air mineral.

gra




Banjir Landa Sumbawa, 6000 KK Terdampak

Banjir dan angin puting beliung melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Lebih dari 6000 keluarga dilaporkan terdampak, meski belum dilaporkan ada korban jiwa.

MATARAM.lomb kjournal.com — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Muhammad Rum, Kamis (9/2) menjelaskan, banjir terjadi di Sumbawa sejak hujan lebat dan angin kencang pada, Selasa (7/2) malam.

“Kabupaten Sumbawa kembali dilanda banjir.Tidak hanya banjir, angin puting beliung dan tanah longsor juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa,” kata Rum.

Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun sebanyak 6.253 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 21.243 jiwa, terdampak  banjir di Sumbawa.

Mereka tersebar di Kelurahan Brangbara, 214 KK atau 584 jiwa, dengan ketinggian air mencapai ±100 cm. Kelurahan Brang Biji , 72 KK atau 288 jiwa, kemudian Kelurahan Pekat 35 KK atau 135 jiwa, Kelurahan Bugis 207 KK atau 966 jiwa dengan ketinggian air mencapai ± 100 cm, merendam rumah warga di sepanjang aliran sungai Brang Bara.

Selain itu, papar Rum, di Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, banir juga terjadi dengan ketinggian air ±50 cm, melanda Dusun Kali Baru dengan 560 KK atau 2.075 jiwa terdampak, kemudian Dusun Pasir 578 KK atau 2.261 jiwa, Dusun Padak 1.552 KK atau 5.715 Jiwa.

Di Kecamatan Empang banjir dirasakan oelh 1.885 KK atau 4.342 jiwa dengan ketinggian air mencapai ± 100 cm, juga di Kecamatan  Tarano 1.471 KK atau 5.884 jiwa dengan ketinggian air mencapai ± 100 cm.

Puting Beliung

Sementara pada hari yang sama, tambah Muhammad Rum, angin puting beliung melanda pemukiman warga di Desa Kelungkung, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa.  “Akibatnya sejumlah rumah warga mengalami kerusakan,” katanya.

Sementara sepanjang ruas jalan Setonggo menuju Batu Dulang di Kecamatan Batulanteh terjadi longsor sebanyak 8 titik.

Rum mengatakan, hingga kini tim reaksi cepat Kabupaten Sumbawa, TNI/POLRI masyarakat dan BPBD NTB diturunkan ke titik-titik lokasi bencana, namun masih mengalami kendala karena minimnya sarana dan prasarana, terbatasnya dana dan terbatasnya personil.

“BPBD NTB sendiri telah mengirimkan bantuan logistik berupa 250 dus air mineral dan 300 dus mi instan,” kata Rum.

BACA : Banjir Juga Melanda Sambelia, Lombok Timur

Gra




Cuaca Buruk, Penyeberangan Lembar-Padangbai Masih Aman

Muhammad Yasin, Manajer Operasional PT ASDP Lembar.(foto: gra/lombokjournal.com)

LOMBOK BARAT – lombokjournal.com Cuaca buruk, hujan, dan angin kencang yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari terakhir, belum mengganggu aktivitas penyeberangan Lembar-Padangbai.

“Sampai saat ini penyeberangan masih aman dan lancar. Ada 24 trip sehari, jadi setiap jam kapal jalan,” kata Manajer Operasional PT ASDP Lembar, Muhammad Yasin, kepada lombokjournal.com di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Menurut Yasin, pihak Dirjen Kesyahbandaran dan Operator Pelabuhan (KSOP) dan juga Dinas Perhubungan NTB memang sudah mengeluarkan peringatan pada 7 Februari lalu, terkait angin kencang yang terjadi di wilayah NTB.

Peringatan ditujukan pada armada kapal penyeberangan dan nahkoda, juga kepada institusi terkait termasuk ASDP selaku operator pelabuhan penyeberangan, agar mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi.

Kepada pemilik kapal dan nahkoda, lanjut Muhammad Yasin, peringatan itu meminta agar mengutamakan keselamatan penyeberangan dan kembali ke pelabuhan jika di tengah perjalanan ada angin kencang dan gelombang tinggi.

Sementara kepada operator pelabuhan diminta untuk tidak memaksakan aktivitas penyeberangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Tapi penyeberangan Lembar-Padangbai yang melintasi Selat Lombok ini cenderung aman. Tinggi gelombang masih di bawah 1,5 meter, sehingga kita tetap buka,” kata Yasin.

Ia menjelaskan, tinggi gelombang di Selat Lombok tidak terlalu terpengaruh angin kencang yang terjadi di wilayah NTB karena posisinya yang diapit Gunung Rinjani di Pulau Lombok dan Gunung Agung di Pulau Bali.

Ia mencontohkan, saat angin kencang terjadi pada 7 Februari dan membuat tinggi gelombang di perairan laut utara dan selatan mencapai 3 meter, di Selat Lombok tinggi gelombang hanya mencapai 1,7 meter saja.

“Pada Selasa sore, kita memang sempat tunda penyeberangan selama empat jam. Tapi itu bukan penutupan, hanya penundaan karena ada tekanan angin kencang di sekitar pintu lintasan,” kata Yasin.

Menurut Yasin, pihak ASDP Lembar akan tetap mengutamakan keselamatan penyeberangan, dan juga kebutuhan parapengguna jasa penyeberangan yang menghubungkan Lombok dan Bali itu.

“Ya tentu kita sama-sama berharap agar cuaca tidak buruk lagi sehingga arus transportasi bisa tetap lancar,” katanya.

Berdasarkan data ASDP, Pelabuhan Lembar-Padangbai dengan 24 trip kapal per hari, rata-rata per hari mengangkut 6 bus besar, 143 truk Fuso, 90-120 truk PS standar, 50 mobil minibus, dan 250 sepeda motor.

gra