Transmisi PLN Ngadat, Listrik di Lombok Padam Empat Jam

MATARAM.lombokjournal.com — Pemadaman listrik PLN terjadi sepanjang empat jam, Senin (13/3), sempat mengganggu aktivitas masyarakat di Kota Mataram dan pulau Lombok umumnya.

Pihak PLN menyatakan, pemadaman terpaksa dilakukan karena terjadi gangguan pada jaringan transmisi 150 KV di wilayah Lombok Timur.

“Pemadaman terjadi karena  bekerjanya sistem pengamanan pembangkit untuk  mencegah kerusakan  yang lebih besar,” kata Deputi Manajer Hukum dan Humas, PLN Wilayah NTB, Fitriah Adriana, melalui rilis Senin siang (13/3).

Dijelaskan, hingga pukul 13.00 Wita, PLN masih melakukan penormalan kembali sistem kelistrikan Pulau Lombok secara bertahap.

PLN juga tengah mengevaluasi kesiapan sistem agar dapat dilakukan pencegahan kejadian yang sama tidak terulang. “Jika tidak ada kendala teknis proses penormalan sistem membutuhkan waktu 1-2 jam,” kata Fitriah.

Ia mengatakan, PLN menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat khususnya pulau Lombok,  akibat ketidaknyamanan tersebut.

GRA




Kuota Haji NTB Tahun Ini 4.476 Orang

Kuota haji dari wilayah yang diberangkatkan tahun 2017 mencapai 4.476 orang

Kepala Bidang Urusan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Wilayah NTB, Ma’ ad Umar (Foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com –Hal itu dikatakan Kepala Bidang Urusan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Wilayah NTB, Ma’ ad Umar. “Tahun ini kuota haji di wilayah Provinsi NTB mencapai 4.476 orang,” jelasnya.

Kuota haji untuk NTB sudah kembali normal. “Tadinya  sebanyak 3.572, kemudian tahun ini  dikembalikan normal  menjadi 4.454 dan ada tambahan sebanyak 12 sehingga jumlahnya menjadi 4.476 orang,” katanya kepada Lombok Journal, Senin (13/3) di Mataram.

Hanya saja, papar Umar, terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji,  sampai saat ini pemerintah belum menetapkan besaran biaya, baik melalui BPIH atau pun ONH.

“Belum ditetapkan biayanya, namun kami dari Kemenag tetap melakukan langkah-langkah persiapannya,” katanya.

Langkah itu antara lain menyiapkan data calon jemaah haji termasuk seluruh lembar setoran awal untuk kemudian dilakukan penertiban paspor jamaah calon haji di pihak Imigrasi.

“Berdasarkan informasi yang kami terima sudah lebih dari 50 persen paspor yang sudah terbit. Target kami pertengahan April atau akhir April paspor untuk jemaah calon haji kita sudah selesai diterbitkan,” katanya.

Ia menambahkan, jika nantinya pemerintah sudah mengumumkan besaran biaya haji, maka Kemenag akan mengirimkan  data setoran lunas jemaah calon haji asal NTB, untuk bisa diterbitkan visanya.

AYA

 




Ribuan Permohonan Paspor Calon TKI Ditunda

MATARAM.lombokjournal.com — Selain 85 permohonan paspor calon TKI yang ditolak, secara nasional berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian Dirjen Imigrasi, Kemenkumham RI, tercatat 1.167 permohonan paspor yang ditolak di 59 Kantor Imigrasi di sejumlah Provinsi di Indonesia untuk periode Januari hingga Maret.

Penolakan pemberian Paspor RI oleh kantor Imigrasi dengan alasan akan bekerja di luar negeri tanpa dilengkapi oleh dokumen/perizinan yang sah atau non prosedural.

Kantor Imigrasi Mataram termasuk kedua  tertinggi mencapai 85 kasus. Kanim Batam tercatat paling tinggi 118 kasus, disusul Kanim Kediri 70 kasus,  Kanim Jember 63 kasus,  Kanim Wonosobo 61 kasus, Kanim Cilacap 53 kasus, Kanim Blitar 47 kasus,  Kanim Polewali Mandar 43 kasus, Kanim Pamekasan 42 kasus, Kanim Cirebon 31 kasus, dan sejumlah Kanim lain yang rata-rata dibawah 10 kasus.

Kepala Divisi Humas Kementerian Hukum dan HAM RI, Efendy BP menjelaskan, penolakan permohonan paspor itu dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir praktik pemberangkatan TKI ilegal atau non prosedural ke luar negeri.

“Ditolak, karena persyaratan menjadi TKI kurang. Ini sifatnya penundaan, jadi yang bersangkutan harus melengkapi syarat TKI. Ini dilakukan untuk mencegah TKI non prosedural,” kata Efendy, Kamis (9/3) saat berkunjung ke kantor Imigrasi Mataram.

Menurut Efendy, tindakan itu juga dilakukan demi keamanan dan keselamatan kerja para TKI di luar negeri, agar mereka tidak menemi kesulitan dan masalah saat berada di negara tujuan.

“Ya harus dipahamilah, kan harus lengkap dulu semua syarat baru bisa diproses. Prinsip kami tidak akan ada larangan bagi siapapun untuk keluar negeri , tapi untuk yang bekerja ke luar negeri harus melengkapi persyaratan yang ada agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tukasnya.

YAT




Imigrasi Tolak Pembuatan 85 Paspor Calon TKI

Kantor Imigrasi Mataram menolak sedikitnya 85 permohonan pembuatan paspor RI untuk keperluan calon TKI asal NTB, sepanjang Januari hingga awal Maret.

MATARAM.lombokjournal.com —  Sebanyak 85 permohonan pembuatan paspor yang ditolakdengan alasan tidak lengkapnya persyaratan. “sehingga diduga untuk menjadi TKI illegal atau TKI non prosedural,” kata Kepala Kantor Imigrasi Mataram, Romi Yudianto, Kamis (9/3) di Mataram.

Menurut Romi, 85 orang yang ditolak pembuatan paspornya adalah warga Indonesia asal Lombok, NTB yang memohon paspor ke luar negeri dalam rangka bekerja.

Namun dalam tahap wawancara keimigrasian, diketahui mereka tidak melalui prosedur yang ditetapkan peraturan undang-undang, karena ternyata persyaratan untuk jadi TKI yang dibawa tidak lengkap.

“Seperti tidak menyertakan rekomendasi Dinas Tenaga Kerja, BP3TKI, selain dokumen identitas untuk membuat paspor,” katanya.

Romi menjelaskan, pembuatan paspor di Imigrasi saat ini memang diperketat untuk mencegah praktek TKI ilegal atau non prosedural. Salah satu motif berangkat ke luar negeri akan didalami pada tahap wawancara.

“Kalau ternyata mereka mau jadi TKI, dan nyatanya dokumen tidak lengkap, maka permohonan paspor kami tolak. Tindakan ini untuk mencegah TKI illegal, lebih baik mencegah daripada menangani (kasus TKI Ilegal), ” katanya.

BACA : Ribuan Permohonan Paspor Calon TKI Ditunda

YAT




Festival Desa Inovatif, Menggelar Inovasi Di Desa NTB

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Festival Desa Inovatif, yang menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan inovasi yang tumbuh dan berkembang di Desa-Desa yang ada di NTB

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dukcapil NTB, Rusman. (foto: Yat)

MATARAM.lombokjournal.com  —  Festival Desa Inovatif akan digelar di Taman Budaya NTB di Kota Mataram, pada 30-31 Maret 2017 mendatang.

Festival tersebut diharapkan menjadi model pengelolaan pertukaran pengetahuan dan inovasi guna mendorong kemajuan pembangunan di desa, menuju NTB sebagai destinasi wisata pengetahuan dan inovasi di tanah air.

“Festival Desa Inovatif ini lahir dari hasil diagnosa yang dilakukan oleh pelaku program Generasi sehat dan cerdas di beberapa wilayah di NTB, ” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinas PMPD-Dukcapil) Provinsi NTB, Rusman, Kamis (9/3) di Mataram.

Menurut Rusman, berdasarkan diagnosa ternyata banyak ditemukan kegiatan-kegiatan inovatif yang dilakukan atas inisiatif masyarakat.  Termasuk Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten terutama inovasi dalam mengembangkan kegiatan Pelayanan Sosial Dasar (PsD) pendidikan dan kesehatan.

“Meski begitu, kegiatan-kegiatan tersebut (yang inovatif) hanya berseliweran di desa-desa, atau bahkan hanya di benak para pelakunya, belum diketahui oleh khalayak, karena belum dikelola dengan baik,” katanya.

Melihat potensi tersebut, Pemprov NTB melalui Dinas PMPD-Dukcapil, bekerjasama dengan Generasi, mencoba mengembangkan sebuah model pengelolaan inovasi yang ada.

Festival Desa Inovatif, papar Rusman,  merupakan tahapan kegiatan yang tak terpisahkan dari atas model pengelolaan pengetahuan dan inovasi yang coba dilakukan ini.

YAT




Target Produksi Padi NTB Meningkat Jadi 2,5 Juta Ton

MATARAM.lombokjournal.com – Kepala Dinas Pertanian NTB, Husnul Fauzi mengatakan, NTB menargetkan  produksi 2,5 juta ton padi gabah kering panen (GKP) sepanjang tahun 2017 ini.

Target tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 2,4 juta ton GKP. Husnul mengatakan, saat ini para petani di NTB mulai melakukan panen tanaman padi di bulan Maret.

“Realisasi produksi pada Maret baru mencapai 1.500 ton. Tapi kami optimistis target tahun ini  bisa dipenuhi pada masa tanam di musim kemarau mendatang,” katanya, Selasa (7/3) di Mataram.

Menurutnya, harga Gabah Kering Panen (GKP) dari petani kepada pengusaha saat ini berkisar di angka Rp 2.200 per kilogram (kg) hingga  2.500 per kg. Angka tersebut masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berada di angka Rp 3.700 per kg.

“Oleh karena itu Pemprov meminta Divisi Regional Bulog NTB untuk segera memanfaatkan masa awal panen ini agar tidak dimanfaatkan pada spekulan yang membeli harga di bawah HPP,” katanya.

GRA




Nahkoda KM Bunga Manis II Bersyukur Selamat

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Setelah berjam-jam hilang kontak dan terombang-ambing di tengah lautan, Nahkoda KM Bunga Manis II, Rahman (30), mengaku sangat bersyukur bisa selamat bersama lima anak buahnya.

KM Bunga Manis II, saat dievakuasi Basarnas ke pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Minggu sore (5/3).

“Kami mengalami masalah pada mesin saat tiba di perairan Bali, hilang kontak juga. Tapi syukur tim SAR berhasil menemukan posisi kami dan mengevakuasi kami,” kata Nurdin.

Ia menjelaskan, KM Bunga Manis II  bertolak dari Kalukalu Kuang – Sulawesi menuju Banyuwangi – Jawa Timur. Kapal barang sepanjang 20 meter itu bermuatan kelapa gelondongan, dengan jumlah awak kapal enam orang termasuk nahkoda.

Para ABK antara lain, Taufik (40), Jamaludin (40), Samsul (30), Slamet Riyadi (41 ), dan Sodikin (51), semuanya warga Pulau Kalu-Kalu Kuang, Sulawesi.

Basarnas Mataram berhasil menemukan dan mengevakuasi KM Bunga Manis II, ke pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Minggu sore (5/3).

“Kapal ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di lautan. Kapal langsung dievakuasi dengan cara ditarik menggunakan Rescue Boat 220 Mataram menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara,” kata Humas Basarnas Mataram, I Putu Cakra Negara.

GRA




Basarnas Evakuasi KM Bunga Manis Yang Sempat Hilang Kontak

Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, Minggu sore (5/3) berhasil menemukan dan mengevakuasi KM Bunga Manis II, ke pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com —  KM Bunga Manis II yang bertolak dari Kalukalu Kuang – Sulawesi menuju Banyuwangi – Jawa Timur, dilaporkan hilang kontak pada Minggu pagi di sekitar perairan Bali. Kapal barang sepanjang 20 meter itu bermuatan kelapa gelondongan, dengan jumlah awak kapal enam orang termasuk nahkoda.

“Setelah tiga jam melakukan pencarian, Pukul 13.30 Wita kapal ditemukan di sekitar timur tenggara dari lokasi hilang kontak,” kata Humas Basarnas Mataram, I Putu Cakra Negara, Minggu sore (5/3).

Menurut Cakra, Basarnas Mataram menerima radiogram dari Kantor SAR Denpasar bahwa KM Bunga Manis II mengalami hilang kontak di sekitar perairan utara pulau Bali, Minggu pagi. Basarnas Mataram kemudian melakukan upaya pencarian menggunakan Kapal Rescue Boat 220 Mataram. Pencarian di fokuskan pada lokasi terakhirnya kapal hilang kontak.

Dijelaskan, kapal ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di lautan. Kapal langsung dievakuasi dengan cara ditarik menggunakan Rescue Boat 220 Mataram menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

“Kapal berhasil ditarik ke Pelabuhan Bangsal sekitar pukul 16.00 Wita. Semua ABK selamat,” katanya.

BACA : Nakhoda Kapal Bunga Manis II Bersyukur Seamat

GRA




Rp1,1 T Dana Upsus SIWAB untuk Tingkatkan Populasi Sapi Nasional

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, I Ketut Diarmita mengatakan,  program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus SIWAB) merupakan salah satu program prioritas pemerintah di sektor peternakan untuk memacu tingkat kelahiran ternak Sapi nasional.

“Selama ini kontribusi populasi ternak lokal terhadap kebutuhan nasional relatif rendah. Program Upsus SIWAB ini merupakan bagian intervensi pemerintah untuk mendorong loncatan populasi ternak khususnya Sapi,” kata Ketut, Selasa (28/2) lokasi peluncuran Upsus SIWAB secara nasional yang dilakukan di Komplek Agro Eduwisata, Desa Lelede,Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Menurutnya, untuk program tersebut pemerintah mengalokasikan sekitar Rp1,1 Triliun untuk program ini untuk pelaksanaan di semua Provinsi,” kata Ketut.

Ia menjelaskan, dengan anggaran Rp1,1 Triliun itu program Upsus SIWAB akan dilakukan tahun ini di seluruh Provinsi termasuk NTB.

Dana tersebut untuk kebutuhan sarana dan prasarana seperti kontainer dan frozen semen atau semen beku, inseminasi KIT serta operasional di lapangan.

Dalam program Upsus SIWAB ini, pemerintah mewajibkan semua Sapi induk yang sudah masuk masa bunting, harus bunting melalui insemsinasi buatan (IB).

Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, data Kementan RI menunjukan raihan IB secara nasional kurang bagus, hanya berkisar 70-76 persen pertahun. Jadi belum semua Sapi induk yang masuk masa bunting, terlayani IB setiap tahun.

“Nah, Upsus SIWAB Ini bentuk intervensi pemerintah agar IB bisa 100 persen. Dengan program ini maka setiap peternak yang punya Sapi induk bisa dapat IB gratis, bahkan pemiliknya dapat insentif, dan Sapinya wajib bunting,” katanya.

Melalui program ini, papar Ketut, Kementan RI menargetkan melakukan IB terhadap sekitar 4 juta Sapi induk yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia,”Sehingga kita asumsikan pada 2018 itu akan bertambah sekitar 3 juta pedet Sapi hasil IB,” katanya.

NTB termasuk salah satu Provinsi penghasil ternak Sapi secara nasional, selain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan Bali.

GRA




NTB Komitmen Dukung Upsus SIWAB

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Pemerintah NTB dan jajaran Pemda Kabupaten se-wilayah NTB berkomitmen mendukung peningkatan populasi ternak Sapi melalui pelaksanaan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus SIWAB).

akil Gubernur NTB, H Muhammad Amin mengatakan, Pemprov NTB memberi apresiasi pada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian yang telah memilih NTB sebagai lokasi peluncuran Upsus SIWAB.

NTB yang memiliki jargon “Bumi Sejuta Sapi”, menurut Amin, juga akan siap melaksanakan program Upsus SIWAB di daerahnya.

“Kita berkomitmen mensukseskan Upsus SIWAB ini, karena di NTB ini sub sektor peternakan merupakan bagian strategis dalam pembangunan daerah terutama untuk pengentasan kemiskinan, selain sektor pertanian dan juga pariwisata,”kata Muhammad Amin, Selasa (28/2) di lokasi peluncuran Upsus SIWAB di Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Amin menjelaskan, saat ini di NTB tercatat populasi ternak Sapi mencapai 1,19 Juta ekor tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa.

Dengan populasi tersebut, setiap tahun NTB mampu mengirimkan sekitar 10 ribu ekor bibit Sapi ke sejumlah Provinsi lain, dan sekitar 40 ribu ekor Sapi potong untuk kebutuhan daging nasional.

Menurut Amin, pemerintah NTB juga terus mendorong agar pola peternakan Sapi di NTB yang dilakukan petani tidak lagi menjadi usaha sambilan, tetapi digeluti secara serius sebagai bisnis yang mendatangkan keuntungan.

“Sapi dan Kerbau di NTB memiliki nilai ekonomis dan strategis, banyak masyarakat kami yang bisa menyekolahkan anak, bahkan naik haji dengan hasil ternak ini. Jadi pemerintah terus dorong agar peternakan Sapi ini jangan jadi usaha sampingan atau sambilan lagi,” katanya.

Dalam program Upsus SIWAB, Provinsi NTB mendapat dana sebesar Rp26 Miliar, dengan target melakukan IB terhadap sekitar 140 ribu ekor Sapi induk yang tersebar di 8 daerah Kabupaten sewilayah NTB di pulau Lombok dan Sumbawa.

GRA