Tarif Listrik “Disesuaikan” Bagi Pelanggan RTM

Subsidi bagi 375.798 pelanggan listrik golongan rumah tangga mampu (RTM) dengan daya 900 VA (Volt Ampere) di Provinsi NTB kembali mengalami penyesuaian.

MATARAM.lombokjournal.com — Untuk periode 3, Mei hingga Juni 2017, tarif listriknya menjadi rata-rata Rp 1.352 per kWh (kilo Watt hour) dari sebelumnya Rp 1.034 per kWh pada periode Maret hingga April 2017.

Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan (PP) PLN Wilayah NTB, M. Andy Adchaminoerdin mengatakan, tidak ada kenaikan tarif listrik pada bulan Mei 2017.

“Yang ada, subsidi bagi rumah tangga mampu daya 900 VA kembali dikurangi. Semula subsidinya sekitar Rp 442 per kWh, maka per 1 Mei 2017 subsidinya berkurang menjadi Rp 115 per kWh,” ujar Andy melalui rilis yang diterima Lombok Journal, Selasa (2/5) di Mataram.

Pengurangan subsidi pelanggan rumah tangga 900 VA tersebut sudah diatur pemerintah melalui Peraturan Menteri ESDM (Energi Dan Sumber Daya Mineral) Nomor 28 Tahun 2016 yang dilakukan dalam tiga tahap yakni 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei 2017.

Berdasarkan Permen ESDM 28/2016, tarif listrik Rumah Tangga Mampu (RTM) 900 VA per 1 Januari 2017 sebesar Rp 791/kWh menjadi Rp 1.034/kWh pada 1 Maret 2017. Dan pada 1 Mei 2017 berubah lagi dari Rp 1.034/kWh menjadi Rp 1.352/kWh.

Dijelaskannya, mulai 1 Juli 2017, tarif listrik 900 VA RTM akan sama dengan 1.300 VA, ikut dalam mekanisme tariff adjustment. Naik turunnya mengikuti fluktuasi harga minyak atau Indonesian Crude Price (ICP), perubahan kurs dolar Amerika Serikat (AS), dan inflasi.

Namun, untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA yang termasuk miskin dan tidak mampu masih tetap menggunakan tarif listrik yang bersubsidi.

“Untuk pelanggan tidak mampu, tarif yang mereka bayar tetap Rp 605 per kWh. Begitu juga dengan tarif 1.300 dan 2.200 VA, tidak ada kenaikan,” jelas Andy.

Berdasarkan data PLN NTB, total pelanggan PLN dengan daya 900 VA di Provinsi NTB sejumlah 512.345 pelanggan. Dari jumlah itu terdapat 375.789 pelanggan yang masuk ke dalam kategori RTM. Sementara 136.556 sisanya termasuk tidak mampu dan tetap mendapatkan subsidi.

AYA

 




DPR Dukung TGKH M Zainuddin Abdul Madjid Sebagai Pahlawan Nasional

DPR RI menyatakan dukungan agar pendiri organisasi Nahdlathul Wathan (NW), Maulana Syech TGKH Zainuddin Abdul Madjid ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

MATARAM.lombokjournal.com Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pertemuan silahturahmi dengan Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Minggu (30/4) di Mataram.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Ketua DPR RI menyampaikan komitmen mendukung Maulana Syech sebagai Pahlawan Nasional dari NTB.

“Dan akan segera menyampaikan surat ke Presiden maupun Menteri Sosial agar bisa terealisasikan,” kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTB, Yusron Hadi, melalui siaran pers, Senin (1/5).

Menurut Yusron, dalam pertemuan tersebut Setya Novanto mengapresiasi kemajuan pembangunan di NTB dalam banyak hal. Ia  berharap kemajuan ini terus ditingkatkan pada masa mendatang.

Yusron menjelaskan, pertemuan tersebut juga dimanfaatkan oleh Gubernur TGB untuk menyampaikan agar DPR RI terus mendukung pembangunan NTB melalui berbagai program pembangunan nasional serta memperbesar alokasi anggaran untuk pembangunan NTB

“Silaturrahmi ini sangat bermanfaat bagi NTB karena pak Gubernur dapat secara langsung menyampaikan harapan-harapan untuk memajukan pembangunan NTB dan secara lebih luas beliau dapat menyampaikan saran untuk pembangunan nasional,” katanya.

(AYA/Hms)




DAMKAR Adakan Pelatihan Kerjasama Dengan PLTU Jeranjang

Menindaklanjuti MoUdengan PT. Indonesia Power UJP-PLTU Jeranjang terkait penanggulangan kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Lobar memberikan pelatihan terkait dengan hal-hal teknis atau antisipasi masalah kebakaran.

GIRI MENANG.lombokjournal.com – Pelatihan  antisipasi kebakaran yang dilaksanakan di ruang aula Dinas Damkar, Kamis ( 27/4), itu menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dengan PT. Indonesia Power UJP-PLTU Jeranjang terkait penanggulangan kebakaran.

Ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam penanggulangan kebakaran, yaitu aspek peralatan, aspek disain bangunan, managemen penanggulangan kebakaran dan aspek penegakkan hukum. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Damkar Lobar Drs. Fauzan Husniady pada saat membuka acara pelatihan tersebut.

“Walaupun secara institusi berbeda secara trek atau alur, tetapi karena perusahan ini berada di wilayah kami hal itu menjadi tanggung jawab kami, khususnya yang berkaitan dengan kebakaran,” ujar Fauzan mengawali sambutannya.

Mantan Sekretaris Dinas PPKAD ini mengatakan, walaupun tidak menginginkan musibah seperti itu, tetapi sangat diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk menghidari terjadinya musibah kebakaran tersebut.

“Mungkin aspek pertama dan kedua PT. Indonesia Power UJP-PLTU Jeranjang Jeranjang sudah memilikinya,” tambah Fauzan.

Sedangkan aspek management penanggulangan kebakaran ini, sangat terkait dengan kesiapan teknis atau hal-hal yang menyangkut dengan kesiapan peralatan yang ada di perusahan tersebut. Sementara aspek penegakan hukum, ranahnya Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan penegakan hukum yang menyangkut kebakaran.

Tujuan pelatihanini difokuskan pada aspek management penanggulangan kebakaran yang di backup Pemda menyangkut kesiapan semua unsur yang ada di perusahan tersebut, Baik menyangkut kesiapan peralatan maupun sumber daya manusianya.

Untuk menunjukkan keberadaan Dinas Damkar, ke depannya akan dibentuk tim relawan yang akan ditempatkan di setiap kecamatan.

“Ttujuannya adalah untuk meningkatkan responsif dan respon time sehingga komunikasi dan informasi tentang kebakaran bisa lebih cepat guna untuk bisa meminimalisir kerugian materi ataupun korban jiwa,” pungkas Fauzan.

Di tempat sama, Nanang Safrudin perwakilan dari PT. Indonesia Power UJP-PLTU Jeranjang mengatakan, secara rutin PT.Indonesia Power melakukan kegiatan untuk melihat sejauh mana kompetensi dari setiap pembangkit listrik yang tergabung di dalam PT. Indonesia Power terkait masalah penanggulangan kebakaran.

Karena pembangkit listrik sangat riskan dengan masalah kebakaran, maka pihak PT. Indonesia Power UJP-PLTU Jeranjang juga sangat menekankan, masalah penanggulangan kebakaran adalah sebagai program yang penting.

“Untuk para peserta untuk bisa mengikuti pelatihan secara seksama dan sungguh-sungguh, karena di samping untuk perusahan tetapi kegiatan ini juga membawa nama Pemda,” harapnya.

man/ardi/humas




MUI Selenggarakan Pelatihan Khatib di Lombok Barat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat menggelar pelatihan Khatib sewilayah Kabupaten Lombok Barat, Kamis (27/4) di auditorium Institut Islam Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat.

Pelatihan Khatib yang digelar MUI (foto: Humas Lobar)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — “Pelatihan sekaligus penyuluhan Khatib ini digelar semata-mata untuk meningkatkan wawasan dan cara khatib supaya dakwah yang disampaikan bisa sampai sasaran dan tujuan,” kata Ketua MUI Lobar, TGH Safwan Hakim.

Menurutnya, materi pelaihan yang disampaikan antara lain Retorika Khutbah yang disampaikan oleh TGH Muharrar Mahfuz, Deradikalisasi Agama yang disampaikan oleh TGH Munajib, Existensi Dakwah yang disampaikan oleh DR Said, dan Kebijakan Pemerintah dalam Keagamaan  yang disampaikan oleh Safarudin MA dari Kantor Kementrian Agama Lombok Barat.

Sementara itu saat membuka kegiatan tersebut, Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, mengingatkan agar seluruh peserta dapat menjadi Khotib yang lebih baik lagi, cerdas, mampu menguasai keilmuan dan berwawasan luas.

Dengan kemampuan Khatib yang lebih baik maka, apa yang disampaikan ke masyarakat lebih jelas dan yang disampaikan juga bisa sesuai dengan masing-masing tingkatan masyarakat.

“Kami juga berpesan agar para khatib dapat menyampaikan hal- hal yang positif agar masyarakat tidak mudah terprovokasi,” kata Bupati Fauzan.

(LJ/Hms)




Aliansi Jurnalis Menggugat Kecam “Pelecehan” Profesi Wartawan

Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Menggugat (AJM) menggelar unjukrasa aksi solidaritas, Kamis (27/4) di gedung DPRD Lombok Barat, NTB, mengecam dugaan “pelecehan profesi wartawan” yang dilakukan oknum anggota dewan setempat.

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Para jurnalis terdiri dari sejumlah organisasi wartawan di NTB, seperti Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Forum Pers Independen Indonesia (FPII), dan Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI).

Aksi solidaritas ini dipicu ucapan Ketua Komisi I DPRD Lombok Barat berinisial HZ, yang menyatakan fungsi kontrol pers terhadap sebuah Dinas di Lombok Barat menjadi lemah karena sejumlah wartawan di sana sudah “dibungkam” dengan uang ratusan ribu rupiah oleh oknum Dinas terkait. Tudingan itu dilontarkan HZ dalam sebuah rapat paripurna di DPRD Lobar beberapa hari lalu.

Dalam aksi itu, AJM mendesak agar oknum anggota DPRD Lombok Barat yang mengeluarkan pernyataan yang melecehkan profesi wartawan, untuk mengklarifikasi ucapannya itu.

“Kami dari AJM sangat keberatan terhadap pernyataan oknum DPRD Lobar yang sudah melecehkan profesi wartawan. Aksi ini menuntut agar dia mengklarifikasi  ucapannya itu,” kata Riadi Sulhi, Sekjen IJTI NTB, yang juga turun memimpin aksi.

Riadi menekankan, pernyataan HZ yang dilontarkan dalam sebuah rapat itu bisa membias dan menimbulkan multitafsir yang cenderung melecehkan profesi wartawan secara keseluruhan.

“Harus diklarifikasi sejelas- jelasnya agar tidak menimbulkan fitnah di mata masyarakat. Kami juga menuntut HZ agar meminta maaf kepada seluruh insan pers secara terbuka melalui media massa,” katanya.

AJM juga mengecam dan menolak segala bentuk tindakan pelemahan dan upaya pembungkaman kebebasan berekspresi para jurnalis, khususnya di kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu, Ketua FPII NTB, Ahmad Sahib mengatakan, selain tuntutan klarifikasi dan permintaan maaf dari oknum yang diduga melakukan pelecehan profesi wartawan, AJM juga menuntut agar pihak Badan Kehormatan di DPRD Lobar segera menjalankan fungsinya mengklarifikasi dan memberi tindakan tegas kepada HZ.

“BK juga kami minta untuk mengimbau  seluruh anggota dewan agar santun dalam bersikap dan bertutur kata, agar bisa menjadi contoh yang baik dan memberi teladan bagi masyarakat,”katanya.

Sahib menegaskan, seluruh insan pers merasa keberatan dan mengecam ucapan HZ yang tidak mendasar dan cenderung melecehkan profesi wartawan.

“Kalau harga diri pribadi yang dilecehkan mungkin belum seberapa. Tapi ini harga diri profesi kita yang dilecehkan, jelas harus kita lawan sampai di mana pun,” tegas Sahib yang juga pimpinan media online Lombokini.com.

Aksi AJM di DPRD Lombok Barat juga diwarnai aksi peletakan bersama peralatan liputan dan kartu pers, yang kemudian ditaburi bunga.

Pihak DPRD Lombok Barat menemui massa aksi diwakili Wakil Ketua DPRD Lombok Barat, Multazam.

Di hadapan massa AJM, Multazam juga menyatakan permohonan maaf mewakili HZ atas kejadian tersebut.

“Saya mewakili pak HZ untuk meminta maaf,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Multazam sempat meminta perwakilan massa AJM  untuk masuk ke gedung DPRD Lombok Barat dan melakukan dialog. Namun tawaran itu ditolak.

“Kami hanya ingin oknum HZ yang menemui kami,” teriak massa AJM.

AYA




Muliati, TKW Yang Lompat Lantai Dua di Riyadh, Diupayakan Pulang

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berusaha mengurus kepulangan Muliati (21), tenaga kerja asal Lombok Barat, yang terluka cukup berat akibat melompat dari lantai dua rumah majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

MATARAM.lombokjournal.com —  Pihak Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Mataram berkoordinasi dengan KBRI Riyadh untuk mengurus kepulangan Muliati.  KBRI di Riyadh sedang memfasilitasi kasus Muliati ini.

“Semua proses perawatan dan pemulangannya akan ditanggung pemerintah,” kata Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Mataram, Mucharom Ashadi, Kamis (27/4) di Mataram.

Sebelumnya, Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PBHMI) perwakilan NTB, melaporkan bahwa Muliati Binti Dahri Siatih (21),TKI asal Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, NTB,  melakukan aksi nekad melompat dari lantai dua rumah majikannya di Riyadh karena diduga menjadi korban percobaan perkosaan anak majikan.

Muliati berhasil lolos dari upaya perkosaan, namun menderita luka berat karena melompat dari lantai dua rumah majikan.

Mucharom menjelaskan, saat ini pemerintah berfokus pada perawatan kesehatan Muliati dan pemulangannya. Untuk dugaan pelecehan seksual yang memicu aksi nekad Muliati, masih dalam pemeriksaan di KBRI Riyadh.

“Informasi dari KBRI, sudah meminta keterangan majikan dan juga keterangan Muliati secara terpisah untuk memastikan apa yang sebenarnya dialami Muliati. Tapi saat ini kita fokus ke pemulangan dulu,”katanya.

Mucharom menjelaskan, Muliati Binti Dahri Siatih (21), tercatat bekerja di Riyadh Arab Saudi sejak Oktober 2016. Muliati bisa bekerja di sana dengan status TKI Re-Rentry, sehingga bisa tetap ke Arab Saudi, meski sejak 2015 Pemerintah Indonesia melarang pengiriman TKI non formal ke 21 negaraTimur Tengah termasuk Arab Saudi.

“Muliati ini TKI Re-Entry, atau TKI yang sudah bekerja di sana dan kembali lagi memperpanjang kontraknya. Memang ada larangan untuk 21 negara, tapi Kepmenaker No 260, memperbolehkan untuk TKI yang Re-Entry,” katanya.

Ia mengatakan, untuk kasus Muliati, BNP2TKI di Jakarta juga sedang meminta keterangan dari perusahaan PPTKIS yang memberangkatkannya. Sementara BP3TKI Mataram juga tengah meminta keterangan dari kantor cabang PPTKIS tersebut di Mataram.

Berdasarkan data BP3TKI Mataram, sepanjang 2017 hingga Maret tercatat sedikitnya 120 kasus menimpa TKI asal NTB. Sementara sepanjang tahun 2016 tercatat 573 kasus.

AYA




Mahasiswa Yogya Tewas Saat Mendaki Rinjani

Mahasiswa asal Bantul Yogyakarta,  Taufik Budi Prasetyo (23), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, setelah tenggelam di pemandian Aik Kalaq, di kawasan pendakian Gunung Rinjani Lombok. 

KTP milik Taufik Budi Prasetyo (23)

MATARAM.lombokjournal.com —  Apes yang menimpa Taufik terjadi pada hari Minggu (23/4) pukul 10.00 Wita. Saat itu  korban bersama dua rekannya, Muhammad Ali (20) dan Setyo Teguh (21) yang sebelumnya sudah sampai di kawasan Danau Segara Anak, kemudian menuju pemandian Aik Kalaq.

Korban bersama temannya kemudian mandi di Aik Kalaq usai berfoto bersama, namun korban tenggelam.

Data resmi pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyebutkan, korban bersama rekannya itu tercatat melakukan registrasi pendakian Gunung Rinjani pada Jumat (21/4) melalui pintu pendakian Sembalun, Lombok Timur.

“Korban dan dua rekannya tercatat dalam program pendakian yang direncanakan 3 hari 2 malam. Namun, korban meninggal dunia akibat tenggelam di Aik Kalaq,” kata Kepala Balai TNGR, Agus Budi Santoso, Selasa (25/4) di Mataram.

Dijelaskan, saat ini korban sedang dalam proses evakuasi dari Danau Segara Anak menuju Pos Resort Sembalun yang dilakukan oleh petugas Balai TNGR dan Tim Medis Edelweis Medical Help Center (EMHC).

“Rencana korban akan dilakukan Outopsi di RSUD Selong, Lombok Timur,” katanya.

AYA

 




Gubernur NTB Minta, Kasus Miss Indonesia 2017 Jangan Dibesar-Besarkan

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi meminta kasus pencatutan nama NTB oleh Achintya Holte Nilsen, Miss Indonesia 2017 terpilih, agar tidak dibesar-besarkan.

MATARAM.lombokjournal.com — Namun Gubernur Zainul menekankan agar ke depan prinsip komunikasi ketika suatu pihak ingin mempresentasikan nama daerah tertentu, hendaknya dilakukan dengan baik.

“Ya  jangan dibesar- besarkan. Dalam artian, kejadian yang terjadi itu menjadi koreksi bagi kita semua, seluruh pihak,” kata Gubernur Zainul, Selasa (25/4) di Mataram.

Achintya Holte Nilsen, merupakan Miss Indonesia 2017 yang terpilih dalam ajang kontes Miss Indonesia, akhir pekan lalu di Jakarta. Gadis blasteran itu maju dengan mencatut sebagai Miss NTB, perwakilan Provinsi NTB, dalam kontes dengan 33 pesaing itu.

Gubernur Zainul mengatakan, pihaknya juga tidak tahu ada perwakilan NTB yang menang dalam ajang Miss Indonesia tersebut.

“Saya hanya mendengar sekilas saja, tapi intinya seperti tadi kita menghargai apa pun yang konsepnya bisa membangun daerah,”katanya.

Tapi, ia menambahkan, ke depan jika ada kegiatan yang merepresentasikan NTB, seharusnya ada pelibatan daerah.

“Harus jelas dimana sih yang mau kita bangun  ini. Seharusnya ada pelibatan daerah juga,” katanya.

Gubernur Zainul mengatakan, kalau selama ini ada kontes yang hanya mengedepankan kecantikan saja, seharusnya ada kontes yang mengedepankan kepada kecerdasan, kepedulian, ketanggapan, jadi bukan kontes kecantikan saja.

“Penyelenggara dari kontes Miss Indonesia atau apapun namanya, kalau memang ada nuansa untuk merepentasikan daerah menggunakan nama daerah hendaknya disepakati dulu, bicara dulu dengan pemerintah daerah. Kan ada Dinas Pariwisata juga, ada stekholder juga di dalam daerah NTB,” katanya.

AYA




Orasi Hari Bumi (Earth Day) di Artcoffeelago

Manusia saat ini hidup di era kematian pelan-pelan, karena perlakuannya yang semena-mena terhadap bumi. Perlakuan manusia yang menimbulkan masalah bumi misalnya boros energi, penggunaan plastik berlebihan yang menimbulkan problem lingkungan, atau penebangan hutan tanpa kendali.

Akustik dari Genggelang, Lombok Utara (foto: Rr)

MATARAM.lombokjournal.com —  Peraih hadiah Ramon Magsasay 2011 di bidang lingkungan, TGH Hasanain Juaini, LC mengatakan itu dalam orasi bertepatan peringatan Hari Bumi (Earth Day) ke 47.   “Perlu melakukan aksi nyata, melakukan tindakan nyata meski kecil tapi bisa memberi perubahan besar bagi bumi dan lingkungan hidup,” katanya saat orasi  di Artcoffeelago (tempat minum ngopi), Jalan Amir Hamzah di Mataram, hari Jum’at (22/4) sore.

Hasanain sempat menyinggung tentang perubahan iklim yang mempengaruhi kenaikan harga cabe. Melambungnya harga cabe itu menyebabkan ibu-ibu membawa masalah dapur menjadi problem nasional.

Jingga (kiri) dan Biru (foto: Rr)

Padahal masalah itu bisa diselesaikan dengan tindakan kecil yang nyata.

“Coba masing-masing kita menanam lima bibit cabe di rumah. Itu akan menyelesaikan harga cabe yang kini sedang melambung,” kata Hasanaian, yang pada bulan Mei mendatang akan menerima penghargaan Mongabay ASEAN. Ia menerima penghargaan itu terkait terobosan-terobosan yang dilakukannya untuk meningkatkan minat pelestarian alam dan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan.

Seperti diketahui, Hasanain semula dikenal karena keberhasilannya menghijaukan kembali wilayah Lembah Sepaga, Keru, Lombok Barat yang semula kering meranggas akibat penggundulan hutan ilegal (Illegal loging).

Keberhasilan yang dilakukannya akhirnya diikuti masyarakat setempat yang semula menolak melakukan penghijauan. Selain prestasinya di bidang lingkungan, Hasanain Juaini, juga satu-satunya tokoh agama di Lombok yang menyuarakan kesetaraan perempuan.

Dengan peringatan Hari Bumi, harap Hasanain, bisa meningkatkan kecintaan manusia pada bumi. “Seperti halnya bumi telah memberikan cinta yang tak habis-habisnya pada manusia,” ujar Hasanain.

Artcoffeelago

Artcoffeelago yang dikelola anak-anak muda dari berbagai profesi itu digagas sebagai tempat bertemunya anak-anak muda (sambil minum kopi) dari berbagai kalangan.  Dari  pertemuan tersebut diharapkan bisa berlanjut dialog dan sharing gagasan.

Launching Artcoffeelago sore itu ramai dihadiri mahasiswa, tokoh-tokoh LSM, maupun seniman dan budayawan.  Acara itu makin meriah dengan tampilnya Biru dan Jingga, kakak beradik yang masing-masing masih duduk di bangku kelas 6 dan 3 SD tapi piawai bermain gitar dan biola.

Selain itu, kelompok anak muda dari beberapa desa di Lombok Utara juga bermain musik akustik dengan alat-alat yang unik. Seorang anak muda tampil dengan kepandaian memainkan genggong, jenis musik tradisi rakyat dari Lombok Utara.

Rr.

 




Ratusan KK di Pulau Bajo Merasa Merdeka, Bisa Nikmati Listrik

Lebih dari 120 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Bajo di utara pulau Sumbawa, merasa bahagia karena kini sudah bisa menikmati aliran listrik.

MATARAM.lombokjournal.com —  Sejak pertengahan April ,  PT PLN sudah berhasil membangun jaringan listrik menuju pulau Bajo yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Kwangko, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Desa Kwangko, Syaiful mengatakan, ketersediaan listrik di pulau Bajo memang sangat dibutuhkan, apalagi dengan mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Listrik sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warga kami di Bajo. Kami sangat bersyukur dan masyarakat sangat bahagia sudah masuk listrik sekarang. Ya kami merasa merdeka, bukan hanya 100 persen, bahkan 1000 persen,” kata Saiful.

Menurut dia, dengan ketersedian listrik, maka para nelayan bisa menyimpan hasil tangkapannya di lemari pendingin, sebelum menjual ke pembeli. Ini akan membuat ikan hasil tangkapan lebih awet dan tidak rusak.

“Sekarang ikan hasil tangkapan yang tidak bisa langsung dijual, bisa disimpan di lemari es. Kemarin, tahu listrik akan dipasang, masyarakat sini langsung membeli lemari es,” ujar Syaiful.

Kebahagiaan dengan masuknya listrik PLN juga disampaikan Nabil (12), siswa kelas 5 SD Negeri 5 Manggalewa yang berlokasi di Pulau Bajo.

“Senang sekali, malam sudah tidak gelap lagi. Bisa belajar malam, nonton TV juga,” kata Nabil.

Dalam rilis yang diterima Lombok Journal, Kamis (20/4) di Mataram, Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 120 KK di Pulau Bajo yang rumahnya teraliri listrik PLN.

“Saat ini sudah 120 KK, nanti secara bertahap semua KK di pulau Bajo pasti terlistriki, karena kapasitas yang kami sediakan bisa memenuhi semua keluarga di Bajo yag tercatat sekitar 450 KK,” kata Machnizon Masri.

Ia menjelaskan, melistriki Pulau Bajo merupakan program listrik desa yang mulai dikerjakan PLN sejak Oktober 2016.

PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 4,1 kilometer sirkuit (kms) untuk melistriki pulau tersebut, dimana 150 meter sirkuit (ms) diantaranya melintasi perairan Teluk Saleh yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Bajo.

“Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Kami bertekad seluruh masyarakat harus kita listriki,” tegas Machnizon.

Berdasarkan data PLN Wilayah NTB, pada tahun 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi NTB mencapai 77,68 persen dari target 75,90 persen. Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 78,92 persen. PLN menargetkan pada tahun 2020 rasio elektrifikasi dapat mencapai 92,75 persen.

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTB, dalam beberapa tahun ke depan PLN akan membangun beberapa pembangkit baru, antara lain PLTGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing berkapasitas 2×50 MW

Selain itu, pada tahun 2017, PLN juga akan membangun jaringan kabel bawah laut untuk melistriki Gili Gede, Lombok Barat. Pembangunan kabel laut ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017.

“Harapannya pada tahun 2020 rasio elektrifikasi bahkan sudah di atas 95 persen,” kata Machnizon Masri.

GRA