Rektor UII Yogyakarta Sebut TGB Sebagai Sosok Pemimpin Ideal

Safari Ramadhan Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi atau TGB di Yogyakarta memberi kesan mendalam kalangan Civitas Academika, khususnya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

lombokjournal.com —

Rektor UII Yogyakarta, Nandang Sutrisno mengagumi keluasan ilmu agama TGB. karena itu, usai menyampaikan tausiyah di Masjid Al Mujahidin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), kembali didaulat memberikan tausiyah di Masjid Ulil Albab yang berada di komplek Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta,  Minggu (18/6).

Rektor UII Yogyakarta, Nandang Sutrisno merasa beruntung dan mengucapkan terima kasih karena TGB bersedia berbagi ilmu dan pengalaman. Sebagai pujian, Nandang mengatakan bahwa Gubernur TGB saat ini adalah sosok pemimpin yang sangat ideal dan menjadi idola umat.

Baginya Gubernur TGB bukan hanya sosok pemimpin pemerintahan, tetapi juga ulama yang memiliki pengetahuan agama yang sangat baik.

“Inilah sosok pemimpin yang ideal. Mudahan kepemimpinan seperti ini menjadi satu model yang bisa ditiru oleh semua,” tegas Nandang Sutrisno

Ramadhan Bulan Al Qur’an

Usai shalat Isya’ dan taraweh berjamaah di Masjid Ulil Albab, dalam tausiyahnya TGB menguraikan. bahwa bulan Ramadhan merupakan bulannya Al-Qur’an.

Jika dilihat dalam Al-Quran, maka ada tiga hal mencolok terkait Ramadhan. Pertama, tentang perintah puasa. Kedua, tentang Al-Quran dan ketiga tentang Ramadhan yang merupakan waktu terbaik untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT.

TGB menguraikan bahwa untuk mengerti dan memahami Al-Quran, maka terlebih dahulu harus kenal dan cinta Al-Quran. Banyak pintu masuk untuk mengenal Al-Quran, bisa mulai dari definisinya, bisa mulai dari fungsinya dan bisa dimulai dari perspektif-perspektif yang lain.

TGB yang saat itu didampingi Rektor UII Yogyakarta Nandang Sutrisno, mengatakan, untuk berinteraksi atau memahami dan mengakrabi sesuatu maka cara paling sederhana adalah dengan mengenal nama sesuatu itu terlebih dahulu.

Demikian juga untuk mengerti dan memahami Al-Quran. Ia menjelaskan, nama Al-Quran sudah menjadi lahan penelitian, diskusi dan eksplorasi yang luar biasa dari para ulama terdahulu. Para Jama’ah dan mahasiswa diajaknya terus mendekatkan diri dengan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

“Dekat dengan Al-Quran berarti juga dekat dengan Allah SWT,” kata TGB.

AYA

 




TGB Bicara Lugas Tentang Korupsi Di Yogyakarta, Ini Katanya

Masyarakat baik itu ada saat mainstreamingnya amal shalih (kebaikan), maka ketidakbaikan terpinggirkan. Sebaliknya, saat mainstream yang terbangun kebathilan, maka kebaikanlah yang terpinggirkan. Itu kata TGB

lombokjournal.com

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi dalam diskusi di Masjid Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, saat ditanya bagaimana meminimalisir penyimpangan birokrasi di NTB punya jawaban lugas. Tuan Guru Bajang atau TGB sapaan akrab gubernur itu mencontohkan, sistem pengadaan barang dan jasa.

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di NTB menjadi salah satu percontohan di Indonesia. Akan tetapi, ia mengaku dengan sistem yang tegas dan rigid, tidak bisa memastikan 100 persen bebas dari penyimpangan.

Menurutnya, memastikan (tidak terjadi penyimpangan,red)itu tidak mungkin. Tapi menduga kuat bahwa prosesnya itu memang proses yang sudah transparan akuntabel, bisa dengan sistem.

“Tapi, memastikan dari A sampai Z bahwa tidak ada hanky panky atau tipu daya dari awal A-Z  kita tidak tahu. Kita bisa mengukur dari sistem itu selama sistem itu berjalan prosedurnya,” katanya dalam diskusi di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (17/06) malam

Menurutnya, kalau sistem itu berjalan prosedurnya, terlihat tidak ada yang nyata menyimpang. Tapi kalau memang ada penyimpangan, prosesnya harus diaborsi, diulangi.

“Tapi sekali lagi ini kita terus berupaya,” beber TGB.

Sebelumnya dkatakan TGB, banyak kalangan menilai korupsi dan penyimpangan birokrasi pemerintahan masih menjadi persoalan Bangsa Indonesia yang sulit terpecahkan. Namun menurut Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGH Muhammad Zainul Majdi, MA, hal itu bisa diatasi dengan sederhana.

“Menurut saya sederhana. Tidak usah dilakukan. Tidak ada resep yang lebih baik selain meninggalkan dan jangan lakukan itu. Ini kalau pribadi bagaimana saya,” tegas TGB.

Ya, tentu setelah itu dibangun sistem disitu ada sinyal yang jelas, siapa pun yang melakukan suap menyuap atau tindak pidana korupsi dapat ganjaran atau punishment tegas. Bentuknya ada pakta integritas. “Begitu tersangka langsung jadi non aktif. Jadi, begitu tersangka selesai,” tuturnya.

Lebih jauh TGB mengatakan, tidak bisa menjamin tindakan korupsi dan kejahatan lainnya bisa hilang sama sekali. Bahkan, pada zaman Rosulullah, Muhammad Saw, masih ada kejahatan yang terjadi dalam masyarakat.

“Apa anda kira korupsi tidak ada zaman itu. Apakah anda kira bahwa pencurian tidak ada? Apakah anda kira Prostitusi tidak ada? Ada,” tukas TGB.

Menurutnya, bukan berarti 100 persen harus baik semua baru kemudian bisa lega. Cukuplah dengan pelajaran sejarah, ketika kita mampu me-mainstream-kan kebaikan maka mudah-mudahan itu suatu tanda baik.

“Tapi kalau yang menjadi mainstream itu tidak baik. Nah, itu warning buat kita untuk kita benahi,” tandas mantan anggota DPR RI Periode 2004-2009 ini.

TGB menegaskan, keteladanan seorang pemimpin menjadi penting untuk menerapkan sistem yang baik. Keteladanan adalah katup pengaman dalam kepemimpinan. Jika seorang pemimpin memberikan teladan yang baik dengan banyak memberikan maslahat kepada masyarakat, maka penyimpangan-penyimpangan birokrasi bisa ditekan.

“Itu sebabnya kan, kalau di dalam hadist Rasul, tujuh kelompok manusia yang akan dinaungi, itu yang pertama kan imamum adil, pemimpin yang adil. Bukan berarti pemimpin yang adil itu sepenuhnya dari A-Z  tenang-tenang saja. Tidak. Dia disebut adil ya karena ada proses itu terus untuk bagaimana maslahat itu lebih banyak dari mudharat,” tukasnya.

Rr

 




Di Sleman Yogyakarta, TGB Himbau Untuk Menebar Kebaikan Sebagai Pilihan Hidup

Di tengah banyaknya pilihan hidup, TGB ajak masyarakat dan jama’ah sholat subuh menebar sekaligus mengutamakan kebaikan.

MATARAM.lombokjournal.com — Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) saat memberikan tausyiah di hadapan jama’ah sholat subuh Masjid Jami’ At-Taqwa, Minomartani, Sleman Yogyakarta, Minggu (18/06).

Dalam usia kita yang sependek-pendek ini, atau bahkan sepanjang-panjangnya, banyak amal dan aktivitas yang menjadi pilihan hidup. “Manusia tinggal memilih mau jadi apa, “ tutur Gubernur alumni Mesir itu di hadapan ratusan jama’ah yang membludak tersebut.

TGB mengilustrasikan pilihan kebaikan itu dengan sebuah kisah. Ahli tafsir jebolan Al azhar Mesir itu mengisahkan  seorang pedagang besar yang juga mencintai keimanan dan kesholehan. Suatu hari, pedagang itu keluar rumah untuk pergi berniaga.

Di tengah jalan dia bertemu dengan seekor burung yang patah sayapnya. Burung itu mengalami kesulitan terbang bahkan untuk bergerak sedikit pun tidak bisa. Kemudian pedagang itu bertanya dalam hati, bagaimana burung ini bisa lepas dari kesulitan itu.

Bagaimana burung ini mendapatkan makan untuk memperoleh kekuatan dalam dirinya. Sesaat kemudian, pedagang itu melihat seekor burung yang memiliki kepakan sayap besar yang membawa makanan. Dalam hati pedagang itu, ini rupanya mahluk utusan Allah yang mengantarkan rezeki Allah kepada burung pesakitan ini.

Pedagang itu pun pulang dan menemui gurunya, Ibrahim Bil Anam. Dan dia ceritakan peristiwa yang terjadi dengan burung tadi. Di hadapan gurunya ia menyampaikan bahwa dia tidak ingin lagi jauh-jauh berniaga. Dia hanya ingin beribadah, berdo’a dan melepaskan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Karena Allah sudah menyediakan rezeki baginya, bahkan menurutnya burung yang sakit pun itu sudah mendapatkan rezeki dari Allah.

Namun, sang guru menjawab, “Kenapa kamu memilih menjadi burung yang patah sayapnya? Kenapa kamu tidak memilih menjadi burung yang kuat dan bisa membawa rezeki bagi burung yang lain,” cerita TGB.  Saat itu, sang pedagang tersungkur dan mencium tangan gurunya.

Kisah ini, walaupun sederhana menurut TGB, dapat memberi gambaran bahwa dalam hidup ini selalu ada banyak pilihan. Mau menjadi orang menerima kebaikan atau menjadi orang yang selalu memberi dan mendistribusikan kebaikan kepada banyak orang.

“Kuncinya adalah fastabiqul khairaat, berlomba-lomba dalam kebaikan,” tutur TGB

Dalam konteks pilihan hidup, TGB menghimbau umat untuk selalu mengutamakan suatu pekerjaan, perbuatan yang banyak memberikan manfaat dan kebaikan pada banyak orang.

AYA

 




Hanya Di NTB, Tarawih Dengan Qira’at Imam Yang Berbeda-beda, Tapi Dapat Pujian Ahli Qira’at Libanon

Baru ditemui hanya di NTB, imam sholat tarawih diminta mengimami dengan qira’at berbeda-beda. Tapi itu justru membuat ahli qira’at asal Libanon jadi mengagumi NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Ahli qira’at asal Libanon itu adalah Prof. Dr. Khalid Barakat, yang mengungkapkan kekagumannya usai diterima Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi di Pendopo Gubernur, Jum’at (16/06).

“Ini merupakan kepeloporan yang bagus. Maksudnya adalah agar umat Islam itu mengapresiasi perbedaan,” kata Syaikh Khalid yang datang bersama Prof. Dr. Muhammad Nasir Allabba, usai  diterima Gubernur NTB.

Syaikh Khalid Barakat, seorang pemimpin para ahli qira’at  Libanon, mengagumi masyarakat NTB setelah menyaksikan pelaksanaan sholat tarawih yang berlangsung di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center selama bulan Ramadhan ini.

Syaikh  Khalid sendiri telah mengimami sholat tarawih di berbagai negara di dunia, seperti Amerika, Inggris, Australia, Perancis dan beberapa negara lainnya. Ia mengaku, selama  mengimami sholat tarawih di NTB, satu kesan yang sangat menarik dan belum pernah ditemukan di negara-negara lain  adalah ia diminta mengimani shalat Tarawih  dengan bacaan yang berbeda- beda.

“Itu hanya terjadi di NTB,” katanya.

Gubernur NTB yang akrab disapa TGB menceritakan kesan positif dan kekaguman Syaikh asal Libanon terhadap umat islam di NTB yang mampu mengapresiasi perbedaan. Artinya, pelaksaan sholat tarawih dengan qira’at imam yang berbeda-beda, mengisyaratkan pelaksanaan ibadah selama ini tidak satu cara yang memonopoli kebenaran.

Menurut TGB, banyak hal lain juga diamalkan dan berlaku di seluruh penjuru dunia Islam, yang juga merupakan praktek yang benar.

“Sehingga,  kita tidak mudah menyalahkan pihak lain, tidak mudah menganggap diri kita lebih baik dari yang lain dan kita lebih mengapresiasi perbedaan,” jelas TGB.

TGB menginginkan Islamic Center ini berfungsi sebagai salah satu kekayaan peradaban Islam untuk kemanusiaan. “Ini yang harus kita tunjukkan,” harap TGB.

AYA

 

 




Pemprov NTB Akan Bayar Rp116 Miliar Lebih Untuk TKD 13, Gaji 13 dan Gaji 14

Pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa tenggara Barat (NTB) segera terima TKD 13 dan Gaji 14 atau THR (Tunjangan Hari Raya)

MATARAM.lombokjournal.com —  Seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat segera menerima gaji 14 atau THR (tunjangan hari raya), yang akan dibayarkan Pemprov NTB tanggal 19 Juni 2017.

“Tunjangan Hari Raya (THR) akan segera keluar,” ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, H Supran, Di kantor Gubernur NTB, Jum’at (16/6)

Gaji 14 atau THR PNS dan TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) 13 akan dibayarkan serentak tanggal 19 Juni. Pembayaran THR mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76 tahun 2017 tentang pembayaran THR atau Gaji 14 dan Nomor 74 tahun 2017 untuk pembayaran Gaji 13.

Karena untuk pembayaran itu disesuaikan dengan anggaran yang ada, maka yang akan didahulukan adalah pembayaran THR dan TKD. “Karena menjelang idul fitri pasti banyak kebutuhan yang harus dikelurkan oleh pegawai kita,” tutur Supran.

Sedang untuk Gaji 13 akan dibayarkan pada bulan Juli. Saat itu merupakan awal penerimaan siswa baru, jadi pengeluarannya anggaran itu disesuaikan kebutuhan biaya pendidikan untuk anak-Anak PNS.

Total anggaran yang disediakan Pemprov NTB untuk pembayaran THR, TKD 13 dan Gaji 13, serta Gaji 14 atau THR sebesar Rp 116,38 miliar. Dengan rincian untuk pembayaran gaji 13 atau THR Rp 48,63 miliar, TKD 13 sekitar Rp 9 miliar dan gaji 13 Rp 58,07.

“Sejumlah itu akan diterima sekitar 15 ribu lebih ASN di lingkup Pemprov NTB,” kata Supran.

AYA

 




Peringatan Nuzulul Qur’an; TGB dan Guru Besar Al Azhar Uraikan Kemuliaan Al Qur’an

Memperingati “Nuzulul Qur’an”  tiap tanggal 17 Ramadhan  merupakan  pengingat, sudahkah kita  mempelajari dan mengamalkan kandungan  Al Quran

MATARAM.lombokjournal.com —  Mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia, menjadi pokok uraian Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi pada peringatan Nuzulul Qur’an di  Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Rabu (14/6).

Di hadapan Guru Besar Universitas Al-Azhar Mesir Prof. Dr. Syeikh Nasr Addusuqi Al Abbani, yang menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an itu, TGH M Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu menegaskan, di dalam al Qur’an terkandung segala sumber apa pun yang diperlukan manusia.

“Mari kita jadikan peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum mempelajari Al-Qur’an lebih baik lagi,” ajak TGB.

Menurutnya, firman Allah dalam Qur’an merupakan sumber yang sangat aplikatif, termasuk dalam hal berbangsa dan bernegara. Umat muslim penting mempelajari Al-Qur’an baik sebagai bangsa dengan keberagaman, baik sisi etnis, budaya, suku, dan agama.

Dalam Al-Qur’an telah diajarkan keberagaman sebagai potensi kekuatan bangsa untuk menjadi lebih kuat. Keberagam di dunia itu tidak boleh menjadi sebab menjauh satu sama lain.

“Keberagaman menjadi lahan yang sangat subur untuk saling mengisi dan belajar hal-hal yang baik satu sama lain,” jelas TGB.

Dalam kesempatan sama, Guru Besar Universitas Al-Azhar Mesir Prof. Dr. Syeikh Nasr Addusuqi Al Abbani menegaskan hal senada. Tidak ada sesuatu pun yang tidak dimuat dalam Al-Quran dan dapat menjadi solusi bagi setiap permasalahan umat manusia.

“Barang siapa yang berpegang teguh terhadap Al-Qur’an, maka akan diberikan petunjuk yang lurus,” paparnya dengan Bahasa Arab yang diterjemahkan.

Guru Besar Al Azhar itu mengaku beruntung dapat memperingati turunnya kitab suci umat islam bersama masyarakat pulau seribu masjid, Nusa Tenggara barat.

Peringatan Nuzulul Qur’an sebagai rangkaian dari Pesona Khazanah Ramadhan 1438 Hijriyah, juga dimeriahkan oleh penampilan grup musik ibu kota, Bimbo dan Tausyiah dari Tuan Guru Fahrurrozi. Tampak hadir Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH.,M.Si, Sekda NTB, Dr.H.Rosiady Sayuti bersama Forkopimda Provinsi NTB, serta Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roslikana.

AYA




Masih Ditemukan Pemasangan Instalasi Listrik Tidak Standar

Selama ini masih ada ditemukannya pemasangan instalasi yang kontraktor yang tidak sesuai dengan standar hingga bisa menyebabkan terjadi bahaya

Direktur Utama PT Jasa Kelistrikan Indonesia (JKI),Tumpal Gultom (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Keselamatan ketenagakerjaan listrik terlaksana baik apabila di laksanakan sesuai SOP, pemasangan instalasi listrik harus memenuhi standar termasuk bahan-bahan yang digunakan. Direktur Utama PT Jasa Kelistrikan Indonesia (JKI),Tumpal Gultom mengatakan itu di Mataram, di sela acara  uji kompetensi terhadap tenaga Tim Inspeksi dan Tim Pemeriksaan di Mataram, Rabu (14/6).

“Kita melakukan Sosialisasi tentang keamanan dan keselamatan pemanfatan tenaga listrik,” kata Gultom

PT JKI sebagai Lembaga Inspeksi Tehnik Tenaga Rendah (LIT-TR), melakukan pemeriksaan dan pengujian kesesuaian instalasi pemanfaatan tegangan rendah sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik serta Standar Nasional Indonesia (SNI). JKI juga melakukan penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Sosialisasi itu terkait hak dan kewajiban konsumen sesuai dengan Undang-Undang Ketenagalistrikan No. 30 Tahun 2009 dan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 05 Tahun 2014,

“Jika setelah diperiksa dan diuji itu kalau sudah terpasang secara baik memenuhi standar, baru dikeluarkan sertifikat SLO,” ujar Tumpal di tengah kegiatan  uji kompetensi terhadap tenaga yang disiapkan sebagai tim inspeksi dan tim pemeriksaan yang digelar disalah satu hotel di Kota Mataram,pada Rabu pagi

Tumpal Gultom menuturkan, untuk mendukung kinerja diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten.

Direktur PT JKI NTB,Sapri mengatakan untuk uji kompetensi diikuti oleh sekitar 31 orang peserta yang dipersiapkan khusus untuk enam rayon diwilayah pulau Lombok.

“Kehadiran JKI di NTB untuk menangani kecepatan pelayanan terhadap masyarakat,”ucapnya.

Tim inspeksi dan tim periksaan terus dilakukan penambahan dengan kualitas yang mumpuni. Tenaga tersebut harus melalui uji kompetensi dan akan dipersiapkan untuk wilayah pulau Sumbawa yaitu di Sumbawa dan Bima.

AYA

 




Pejabat Pemprov Serahkan Zakat ke Baznas NTB

Zakat hakekatnya bukan hanya berkaitan dengan orang miskin  atau pemberdayaan, tapi yang pertama adalah pembersihan.

MATARAM.lombokjournal.com — Pemberdayaan adalah menyangkut orang yang menerima, sedangkan  pembersihan,  menyangkut diri  sendiri sebagai pemberi zakat. Makna Zakat itu ditegaskan Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi, Selasa (13/6) pada acara Penyerahan zakat, infaq, sadaqah oleh jajaran Pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penyerahan zakat diawali  oleh Gubernur NTB, Wakil Gubernur, Sekda  dan diikuti pejabat eselon II lingkup Pemerintah Provinsi NTB kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.

Masyarakat diajak merenungkan, zakat tidak hanya bagaimana memberdayakan, membantu orang, dan mengentaskan kemiskinan.

“Paling utama adalah kita menyadari dan mengingat, zakat adalah pembersihan. Mari momentum Ramadhan ini Kita jadikan  sebagai penanda dan pengingat untuk membayar zakat. Jangan kurang dari 2,5 persen tetapi  boleh lebih, jangan terlalu pas-pasan untuk mengeluarkan zakat,” katanya.

Sebab, pada akhirnya tak ada perantara yang bisa dimintai pertolongan, semua akan dipertanggungjawabkan segala sesuatunya sendiri.

Kepada Pengurus Baznas, Gubernur TGB berpesan  agar program-program yang dibuat oleh Baznas Provinsi NTB betul-betul dikoordinasikan dengan instansi yang terkait, utamanya  dari sisi siapa yang akan menerima bantuan/zakat.

Ke depan diharapkannya agar fasiltitas-fasilitas sosial  disediakan tempat persinggahan untuk para keluarga yang sedang berobat di Mataram, khususnya masyarakat yang berasal dari luar mataram.

Misalnya dialokasikan beberapa kamar dan disiapkan untuk keluarga yang menemani, tegasnya. Demikian juga untuk beasiswa, TGB meminta agar diperhatikan dari sisi siapa yang pas untuk diberikan bantuan Pendidikan.

“Benar-benar dilihat dari latar ekonomi dan prestasinya,”  ujar TGB.

Plt. Baznas Provinsi NTB, TGH Munajib Kholid melaporkan, tahun 2017 ini Baznas NTB menargetkan penghimpunan zakat sebesar Rp10 Miliar dan hingga 17 Mei 2017 sudah masuk sebesar Rp4,7 Miliar.

Hal ini mengalami perubahan yang signifikan setelah pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dikelola oleh Pemerintah Provinsi NTB sehingga zakat para guru-guru SMA disalurkan melalui Baznas NTB.

Jumlah bantuan yang telah didistribusikan Baznas sampai bulan Juni 2017 sebesar Rp3,5 Miliar. Diantaranya disalurkan untuk Program NTB Cerdas sebesar Rp 2,5 Miliar, NTB Makmur Rp 3,3 M, Baznas Peduli sebesar Rp2,5 M, NTB Sehat sebesar Rp450 Juta, Guru Tetap Honorer non Sertifikasi sudah ditargetkan sebanyak 1.600 orang (madrasah 800 dan Diknas 800 orang), Guru Ngaji 300 orang ditargetkan  Rp 300 Juta, Mahasiswa yang sedang penelitian S1, S2, S3 sekitar 300 orang, Siswa berprestasi 1000 orang.

“Mudahan-mudahan ini sebagai salah satu amal kita kepada Allah SWT agar NTB yang sudah terkenal destinasi syariahnya betul-betul bisa kita kembangkan dan pertahankan,” katanya.

AYA




Kepala Desa Diingatkan Kelola Dana Untuk Pembangunan Desa

Dana yang disalurkan Pemerintah Pusat harus dikeola sesuai kepentingan dan kebutuhan pemberdayaan masyarakat desa

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si mengingatkan  para Kepala Desa untuk mengelola dan memanfaatkan dana desa untuk pembangunan desa. “Desa merupakan kekuatan utama bangsa ini,” kata wagub saat Safari Ramadhan di Masjid Desa Gegerung Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (13/06/) malam.

Dana yang disalurkan ke desa-desa cukup besar, bahkan mencapai satu miliar lebih.  Dana besar itu harus dimanfaatkan sebaik-baikny untuk pembangunan desa.

Ditegaskan wagub, dana desa harus benar-benar untuk kepentingan pemberdayaan desa serta membangun kapasitas masyarakat, khususnya pemuda. Hal ini penting diingatkan, sebab sumber daya manusia perlu ditingkatkan untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki.

“Kalau pemuda kita tidak memiliki sumber daya, maka potensi sumber daya alam kita yang melimpah sulit dikelola,” ungkap Wagub yang hadir bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Provinsi NTB.

Dengan dana yang memadai, potensi pertanian, kehutanan, peternakan maupun pariwisata harus mendorong seluruh unsur masyarakat untuk menjaga sekaligus mempromosikan seluruh potensi yang ada di NTB.

“Potensi tersebut sepenuhnya dikelola untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga angka kemiskinan dan kesenjangan ada dapat diturunkan,” katanya..

Pada saat yang sama, Wagub menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat dan Pemerintah Lombok Barat sebesar Rp1.371. 500.000 untuk Program Bumi Sejuta Sapi, yang diterima Sekretaris Daerah Lombok barat.

Saat itu juga diserahkan bantuan 2 ton beras dan uang Rp20 juta rupiah. Untuk Paket Usaha Perikanan Budidaya, Wagub menyumbang dana senilai Rp5.980.000.000 serta bantuan pembuatan kolam ikan tawar sebesar Rp190.000.000.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pertanian, Wagub menyerahkan 44 unit traktor roda dua, 14 unit pompa air, 2unit rice transplanter, 68 unit hand sprayer, 4 unit car planter, 2 unit mesin, perontok padi, 500 unit cangkul, 7 unit corn sheller dan 8 unit combine harvester serta bantuan mesin/peralatan industri sebanyak 17 paket senilai 208 juta rupiah.

Bantuan tersebut masing-masing diterima sejumlah kolompok tani di Lombok Barat. Untuk bantuan masijd, Wagub menyerahkan uang sebesar Rp15 juta rupiah

AYA

 

 

 




Cuaca Tidak Stabil, Curah Hujan Di Atas Normal Dan Drainase Buruk Sebabkan Banjir

Cuaca tidak stabil,  dan curah hujan di atas normal menyebabkan banjir di beberapa daerah Nusa Tenggara Barat (TB)

Kepala Badan Penangulangan Bencana Derah (BPBD) NTB, Muhammad Rum (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Banjir yang melanda Beberapa Derah  di Nusa Tenggara Barat terus menjadi perhatian Pemerimtah Setempat. Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, situasi cuaca yang tidak stabil menyebabkan banjir di Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Tengah, kemarin, (Senin 13/6).

“Kalau kita lihat curah hujan di atas normal itu ada 159 ml per hari, sehingga terjadi banjir kemarin,” ujarnya

Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah saat ini adalah kesiapan dari sarana dan prasarana untuk mengatasai banjir, terutama drainase. Kondisi drainase banyak yang sempit  yang tidak bisa memadai, akurat off berlebihan akibat hujan di atas normal.

“Sungai-sungai kita mengalami pendangkalan, penyempitan, bahkan ada beberapa talut sudah mulai jebol. Ini yang jadi pikiuran,” kata Rum.

BMKG sudah memprediksi akan hujan lebat, pihak BPBD mengantisipasinya dengan meneyediakan TRC (Tim Reaksi Cepat), dan mengkoordinasikan masing-masing BPBD kabupaten/kota agar mengntisipasi secepatnya.

“Karena sudah ada Tim TRC nya, kami sudah menyiapkan segalanya,”jawabnya.

Untuk wilayah Kekalik di Mataram, banjir terjadi lantaran drainase tidak mampu menampung debit air yang datang dari luapan Sungai Ancar dan Sungai Jangkuk.  Di wilayah itu drainasenya tidak bagus.

“Karena daerah perkotaan jadi cepat surut,” katanya.

AYA