TGB Blusukan Ke Kampung-kampung, Silaturahmi Dengan Warga Pancor

Usai shalat maghrib di Masjid Attaqwa Pancor, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr.TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berjalan kaki menemui warga di perkampungan Pancor, Lombok Timur

Ibu-ibu di perkampungan Pancor berebut selfi bersama TGB

MATARAM.lombokjournal.com —  Silaturahmi mendadak TGB menemui warga itu, Kamis (29/6), sontak membuat warga Pancor kaget. Kepala Biro Humas dan Protokol, Irnadi Kusuma melalui release yag dikirim ke media menjelaskan, warga tumpah ruah  keluar rumah memadati gang-gang perkampunngan padat penduduk.

“Warga memanfaatkan momen itu untuk selfi bersama TGB, mengabadikan momen  silaturahmi bersama tokoh idamannya dengan ponselya masing-masing,” jelas Irnadi.

TGB mengawali silaturahmi berjalan kaki dari masjid menemui warga dari Kampung jorong,  dan Kampung Barmi ke arah Timur.  Safari jalan kaki keliling kampung di Pancor itu semata-mata untuk silaturahmi  dan berhalal bil halal dengan warga.

“Khususnnya yang belum sempat menemuuinya saat open house di rumah dinas di Mataram maupun di kediaman pribadinya di Gelang, Pancor,” kata irnadi.

Aksi jalan kaki keliling kampung  dilakukan TGB, setelah sehari sebelumnya dengan didampingi istrinya,  Hj. Erica bersafari keliling mengunjungi rumah para tokoh dan sesepuh NTB di Kota Mataram. Kunjungan ke rumah sesepuh itu sebagi wujud rasa hormat TGB kepada  sesepuh  masyarakat NTB.

Usai berkeliling dari kampung ke kampung, Gubernur kembali ke Masjid Attaqwa Pancor untuk menunaikan sholat Isya.

Pancor selain merupakan kampung kelahiran TGB.  Di kota kelahirannya ini TGB mengenyam pendidikan pesantren di Madrasah Tsnawiyah hingga Madrasah Aliyah. Kemudian melanjutkan ke Ma’had Darul Qur’an wal hadits sebelum bertolak menempuh studi di Universitas Al Azhar Cairo Mesir.

AYA




Fakta Lebaran Menyenangkan Di Lombok

Perayaan Hari Raya Idhul Fitri 1438 Hijriyah berlangsung menyenangkan, setidaknya tanpa gangguan keamanan yang mengganggu kekhusyu’an dan kebahagiaan usai menjalani puasa sebulan penuh

Lebaran Topat sebentar lagi

MATARAM.lombokjournal.com –

Di tengah-tengah kekhusyu’an umat Islam menjalani ibadah puasa, masyarakat NTB dikejutkan penangkapan tiga terduga teroris oleh Densus 88 di Desa Dore, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Jumat (16 /6).  Tiga terduga teroris terindikasi sebagai sel jaringan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di NTB itu, menurut keterangan polisi, akan melakukan teror Ramadhan dengan menyasar Markas Polsek Woha Bima.

Rencana teror itu, syukurlah, seperti mimpi buruk yang tak terwujud jadi kenyataan.  Kita tak bisa menduga apa yang terjadi bila teror itu terjadi, dan ketakutan masyarakat mengoyak kebahagiaan perayaan menyambut lebaran tahun ini. Berikut fakta menyenangkan yang tercatat selama perayaan Idhul Fitri 1438 Hijriyah, yang dalam penanggalan umum jatuh pada hari Minggu, 25 Juni 2017:

  1. Masyarakat NTB menikmati kebahagiaan dalam perayaan Lebaran tahun 2017. Selama lebaran dan pascalebaran, pelaksanaan ibadah maupun arus mudik berlangsung aman tanpa terusik gangguan keamanan. Baru tahun ini sholat Idhul Fitri di Mataram dipusatkan di Islamic Center NTB, tidak terpencar di berbagai tempat seperti di halaman Kantor Gubernur NTB, di Tugu Bumi Gora atau di Lombok Epicentrum Mall. Selain itu, arus mudik berlangsung lancar karena Dishub NTB menyiapkan kekurangan armada untuk memenuhi lonjakan penumpang.
  2. Takbiran sebagai salah satu bentuk syiar Islam yang berlangsung di Mataram tercatat rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai takbir keliling dengan peserta terbanyak di indonesia. Jumlah peserta itu berdasarkan taksiran perwakilan MURI mencapai sekitar 29 ribu orang, dari 65 kafilah berasal dari seluruh lingkungan di 6 Kecamatan Kota Mataram. Sebelum dimulai takbiran, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi dan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh bersama-sama memukul gendang beleq dan mengumandangkan lantunan takbir bersama-sama.
  3. Tradisi open house berlangsung di kediaman atau pendopo gubernur, walikota, dan bupati serta pejabat teras pemda di seluruh NTB, umumnya dilaksanakan pada hari kedua Lebaran atau tanggal 2 Syawal. Acara ini menjadi wadah silaturahmi para pimpinan di daerah dengan masyarakat. Tapi bukan hanya pejabat, beberapa tokoh masyarakat, politisi, pengusaha atau keluarga tertentu menggelar open house untuk mendekatkan diri dengan tetangga dan handai taulan.  Tradisi khas Lebaran masyarakat kita ini membuat suasana Lebaran jadi menyenangkan.
  4. Mungkin ini bisa jadi indikasi peningkatan daya beli masyarakat. Seminggu menjelang Lebaran di Lombok, konsumsi elpiji khususnya yang non subsidi naik  8 ribu tabung per hari.  Selain itu juga terjadi peningkatan mencolok pada penjualan Handphone berikut pulsa untuk semua operator.  Jangan heran,  meski pusat perbelanjaan modern jumlahnya bertambah tapi tetap tak kekurangan pengunjung. Menjelang lebaran, pusat perbelanjaan modern seperti Lombok Epicentrum, Mataram Mall, Lombok City Center maupun Transmart yang baru buka, ramai diserbu masyarakat yang berbelanja macam-macam kebutuhan.
  5. Perayaan lebaran pada 1 Syawal di Lombok masih berlanjut. Sepekan setelahnya, masyarakat Lombok juga bersuka cita merayakan usai puasa sunah bulan Syawal. Masyarakat Lombok tak kalah meriahnya merayakan Lebaran Topat (Lebaran Ketupat). Usai mengamankan Idhul Fitri, aparat kepolisian kini masih masih harus sibuk mengamankan Lebaran Topat.  Khususnnya aparat kepolisian Lombok Barat bukan hanya sibuk mengatur lalu linntas, tapi juga akan patroli darat dan laut untuk mengamankan tempat-tempat rekreasi, mulai dari Senggigi hingga Sekotong.  Kesiapan aparat kepolisian ini membuat masyarakat tenang dan nyaman merayakan Lebaran Topat.

Rr

 

 

 

 

 

 




Ini Cara TGB Menghormati Para Tokoh Dan Sesepuh

Mendengarkan cerita nostalgia para tokoh dan sesepuh merupakan salah satu cara menghormati sekaligus membahagiakan mereka. Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) pun mendoakan para tokoh dan sesepuh agar tetap bisa memberi sumbangsihnya bagi kemajuan NTB

TGb di kediaman H Lalu Mujitahid

MATARAM.lombokjournal.com – Safari silaturahmi dilakukan TGB bersama istri Hj. Erica Zainul Majdi di hari ketiga Hari Raya  Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriyah. TGB mengunjungi kediaman mantan Gubernur/Wakil Gubernur dan para sesepuh yang berjasa dalam pembangunan NTB, Rabu (28/06)

Tradisi bersilaturahmi ke kediaman tokoh dan sesepuh tersebut selalu dilakukan TGB sejak memimpin NTB. Pada Hari Lebaran dimanfaatkan saling memaafkan dan mendoakan  mereka selalu diberi kesehatan dan umur panjang.

Di kediaman Brigjend. TNI (purn) H. Abdul Kadir

Silaturahmi TGB bukan hanya pada momentum Lebaran. TGB juga mengunjungi kediaman para tokoh dan sesepuh pada momentum hari bersejarah nasional. Kunjungan pada seniornya dilakukan TGB, misalnya pada HUT Proklamasi dan  HUT NTB.  Dalam kunjungan itu TGB biasanya mohon doa restu dan dukungan pemikiran bagi kemajuan NTB.

Kunjungan saat Lebaran kali ini  diawali bertandang ke rumah kediaman  mantan Wakil Gubernur NTB H. L. Azhar di Jl. Pejanggik Mataram. Kehadiran TGB bersama istri, Hj. Erica disambut hangat dan akrab  oleh tuan rumah, H. Lalu Azhar dan keluarga.

TGB menjadi pendengar yang baik saat Lalu Azhar yang akrab dipanggil Miq Azhar, banyak bercerita pengalaman masa lalu.  Sosok sesepuh masyarakat Sasak yang selalu senyum dalam tiap tuturnya itu sempat menceritakan beberapa moment penting yang terdokumentasi dalam foto-foto yang terpajang di rumahnya.

Sambil menjelaskan foto-foto dokumentasi saat masih menjabat, Miq Azhar mengajak TGB melihat-lihat bangunan kediamannya yang masih asli yang berarsitektur Belanda.

TGB mengagumi sosok Miq Azhar, selain merupakan tokoh panutan yang sangat konsisten, juga murah senyum dan penuh keteduhan tiap tutur katanya.

Dari kediaman Miq Azhar yang juga Tokoh Adat Sasak itu, knjungan TGB bersama istri dilanjutkan menuju kediaman mantan Gubernur NTB, HL Serinata. Kedatangan TGB disambut ramah Serinata yang didampingi istri, Hj Baiq Adnin Serinata.

Disini pun TGB menjadi pendengar cerita-cerita Lalu Serinata saat masih menjabat sebagai Gubernur NTB. Perbincangan pun berjalan  hangat dan penuh keakraban. Perbincangan yang sama juga terjadi saat TGB di rumah mantan Bupati Lombok Barat periode 1988- 1998, Drs. H. L. Mujitahid.

Silaturahmi TGB dan Hj Erica berakhir ke kediaman Brigjend. TNI (purn) H. Abdul Kadir, S.Ip yang pernah menjabat sebagai Dandim Lombok Timur, yang juga mantan Bupati Lombok Timur dan Ketua DPRD Provinsi NTB.

TGB mendoakan para pemimpin, tokoh dan sesepuh NTB dilimpahkan kekuatan, kesehatan dan perlindungan. Dan diharapkannya, mereka tetap memberikan sumbangsih pemikiran dan doa restu bagi kemajuan daerah dan masyarakat NTB.

AYA

 




Supir UBER Di Mataram Diminta Berhenti Beroperasi

Terkait perizinan yang sedang dilengkapi, seluruh supir UBER di Mataram diinstruksikan menghentikan segala bentuk operasionalnya

Iwan P Balukea meperlihatkan intruksi agar UBER tidak beroperasi sementara di Mataram (foto: AYA/Lombok Journal)

MATARAM.lombokjournal.com – Ketua Pengurus Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama Cabang NTB, Iwan P. Balukea, menginstruksikan itu  karena belum ada perizinan operasional.

“Mulai tanggal 28 juni (hari Rabu), kami menginstruksikan tidak melakukan opersional dulu sampai dengan terbitnya seluruh izin yang dibutuhkan UBER,” tegasnya

Dikatakannya, Pemmprov NTB melalui Dinas perhubungan juga sudah mendukung beroprasinya UBER, termasuk organda dan juga Dinas Perhubungan Kota Mtaram

“Kita masih mengurus izinnya biar lengkap dulu, ya mungkin sekitar sebulan atau dua bulan baru bisa beroperasi lagi, ” ungkapnya

Seperti diketahui, Dishub juga akan menentukan terkait kuota tarif  dan jumlah kuota kendaraan yang akan dioperasikan oleh UBER. Menurut Iwan, saat ini Sudah ada 80 yang mendaftar di aplikasi pasca dilaunching 15 juni lalu.

Melalui intruksi ini, Iwan berharap mulai hari Rabu ini mitra UBER menghentikan segala bentuk operasionalnya hingga waktu yang ditentukan.

Iwan mengingatkan, jika intruksi ini tidak diindahkan akan ada  tindakan-tindakan  hukum yang diambil kepolisian yang menjadi tanggung jawab supir UBER. “Bukan lagi tanggung jawab UBER NTB. Karena per hari ini, UBER di NTB (semenntara) tidak beroperasi,” kata Iwan.

AYA




Sarana Irigasi Santong Tidak Ideal, Petani Sering Cekcok Pembagian Air

Daerah Irigasi (DI) Santong, Lombok Utara, yang mengairi lebih 2 Ribu lahan pertanian butuh peningkatan, agar bisa memenuhi kebutuhan pengairan 10 desa

Pemborosan air juga diakibatkan saluran yang rusak

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com – Pengelolaan DI Santong yang masih di bawah pegelola sumberdaya air (PSDA) provinsi dinilai baik, setidaknya terbukti dalam Lomba Pengamat Pengairan Tingkat Provinsi NTB bulan Mei lalu, menyabet terbaik kedua. Padahal, sarana irigasi yang ada di daerah Santong jauh dari ideal.

Dalam lomba itu, terbaik satu disabet daerah Dompu. Tentu wajar, mengingat irigasi di Dompu sarananya jauh lebih baik, karena anggaran pengelolaannya langsung diperoleh dari pusat. Tapi DI Santong yang di bawah provinsi, terkesan kurang dapat perhatian.

Sakuran irigasi alam membuang air sampai 50 persen

“Kondisi irigasi Santong sangat tidak ideal, tapi kami berusaha terus membuat terobosan untuk memenuhi kebutuhan petani,” jelas pengamat DI Santong, Johan Asmadi, saat ditemui Lombok Journal di Santong, Selasa (27/6).

Menurut Johan, kalau petani kadang kurang dapat bagian air, bukan karena air yang berasal dari DAS (Daerah Aliran sungai) Sedutan tidak tersedia. Penyebabnya justru  banyak air terbuang sia-sia. Sedikitnya 50 persen air yang mestinya bisa bermanfaat mencupi kebutuhan pengairan lahan petani justru terbuang percuma.

“Potensi air ada tapi sayangnya jaringan irigasi tidak ideal,” kata Johan, yang harus memutar akal untuk mencukupi kebutuhan air di beberapa desa.

Pasalnya, sejak tahun 2006 waktu pengelolaannya masih di Kabupaten Lombok Barat, sama sekali tidak ada upaya peningkatan sarana irigasi.  Selain banyak sarana yang sudah rusak, juga banyak saluran alam yang jadi penyebab terbuangnya air.

Saat ini DI Santong mengairi lahan persawahan di wilayah Santong (1530 ha), Bagik kembar (550 ha) dan Lendang Jurang (166 ha). Lahan seluas itu menghidupi lebih 3 ribu petani di 10 desa di Kecamatan Kayangan (sebagian masuk Kecamatan Bayan).

“Kalau mulai masuk musim kemarau, produktivitas lahan petani merosot karena selalu kekurangan air pada musim tanam ketiga,” terang johan.

Beberapa petani yang sempatdijumpai Lombok Journal menjelaskan, dengan kondisi sarana irigasi yang ada saat ini, lahan persawahan sangat lambat menerima kiriman air.  Air yang mestinya untuk mengairi sawah pagi hari, baru nyampai bisa sampai sore hari.

“Memang kadang kami antar petani bisa cekcok soal pembagian air,” tutur seorang petani di Lendang Jurang. Itu terjadi, karena ada petani yang menginginkan lahannya harus segera mendapat air agar tidak gagal tanam.  Tapi akibatnya, kalau yang satu lebih dulu dapat air  petani lainnya justru yang mengalami kerugian.

Sekitar 16 km saluran sekunderdi hulu sangat mendesak dilakukan peningkatan untuk menaikkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Apalagi, menjelang musim panas dua-tiga bulan lagi, pasti petani menjerit karena kekurangan air.

Sebagai pengamat sekaligus penanggung jawab irigasi santong, Johan Asmadi sering mengajukan usulan penigkatan ke provinsi. Pihak kabupaten tidak berani masuk karena takut anggarannya tumpang tindih.

“Saya sudah beberapa kali mengajukan usulan. Tapi belum ditanggapi,” kata Johan.

Rr

 

 




PLN Jamin Pasokan Daya Listrik Aman, Selama Lebaran Idhul Fitri

Menjelang libur lebaran Idhul Fitri tahun ini, pasokan daya istrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dijamin aman

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepastian amannya pasokan daya listrik itu disampaikan General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar saat melakukan konferensi pers terkait kesiapan PLN  menghadapi lebaran Idhul Fitri 2017 di Mataram, Rabu (21/6)

“Saya rasa pasokan daya aman, cadangan daya di Lombok, Sumbawa dan Bima juga cukup,”  katanya.

Mukhtar menuturkan, wilayah  NTB terdiri atas tiga  sistem kelistrikan, yaitu sistem Lombok, sistem Sumbawa dan sistem Bima.  Untuk sistem Lombok memliki daya mampu pembangkit mencapai 260 Megawatt dengan beban puncak mencapai 220 MW, cadangan daya mencapai 40 MW.

Sistem Sumbawa daya mampu mencapai 50 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW, cadangan daya mencapai 10 MW. Sementara untuk sistem Bima memiliki daya mampu mencapai 47 MW dengan beban puncak mencapai 42 MW.

Sedangkan  dari sisi jaringan, PLN telah melakukan permeliharaan  jaringan secara rutin sebelum libur lebaran. Diharapkan tidak  ada kendala jaringan yang terjadi   selama libur lebaran.

Meski demikian, pemadaman yang bersifat lokal masih bisa terjadi. “Biasanya pemadaman ini disebabkan adanya gangguan pada jaringan akibat cuaca atau hwan liar,” jelasnya

Selama lubur lebaran, lanjut Mokhtar,  PLN juga tetap menyiagakan personil baik di sisi pembangkitan, distribusi. hingga pelayanan  pelanggan. Ini dikatakan sebagai  bentuk tanggung jawab PLN.

“Personil tetap siaga, mulai dari piket  khusus bahkan petugas administrasi. Meskipun lebaran personil pun tetap on Call semua, demi pelayanan kepada masyarakat,” tegas Mukhtar.

Posko Mudik

Tak hanya itu saja, untuk membantu para pemudik di perjalanan,  PLN  juga membuka posko untuk pemudik. PLN Wilayah NTB membuka Posko Mudik di kantor-kantor Pelayanan PLN sepanjang jalur mudik. Posko tersebut dibuka sejak H-3 hingga H+3 lebaran. Atau sejak tannggal 22 Juni hingga 29 Juni 2017.

Di setiap posko, PLN menyediakan makanan ringan dan tempat istirahat sementara yang bisa digunakan oleh para pemudik.

“Posko ini merupakan wujud kepedulian PLN bagi masyarakat . Kami ingin hadir di tengah masyarakat, BUMN harus hadir untuk negeri,” turur  Mukhtar

Berikut posko mudik PLN NTB yang tersebar di sepanjang jalur mudik. PLN Rayon Pringgabaya, PLN Rayon Empang, PLN Kantor Jaga Masbagik , PLN Rayon Dompu , PLN Rayon Taliwang, PLN Rayon Bima Kota , PLN Rayon Alas,  PLN Rayon Woha,  PLN Rayon Samawa Rea.

Mukhtar minta masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mengenai pelayanan listrik dapat menghubungi Contact Center PLN 123  atau datang ke kantor PLN terdekat.

AYA




Mushola Mirip Wihara, Jadi Destinasi Wisata Andalan Desa Pakuan, Narmada

Mushola yang mempunyai gaya arsitektur Cina, sehingga banyak yang mengira itu sebagai wihara umat Budha

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Tidak seperti mushola pada umumnya, mushola di Dusun Jurang Malang, Desa Pakuan Kecamatan Narmada, Lombok Barat ini bangunan dan arsitekturnya unik nan cantik. Mushola ini memiliki gaya arsitektur menyerupai wihara Cina.

Berdasarkan cerita yang beredar di tempat ini, mushola ini dibangun oleh seorang muallaf keturunan Tionghoa bernama Ang Thian Kok alias H Maliki, yang dikenal dengan sifat dermawannya. Di dominasi warna merah yang mencolok, bangunan yang berdiri tahun 2010 ini, sangat mirip seperti wihara yang biasa digunakan ibadah umat Budha.

Mardan Haris, Kepala Desa Pakuan, menuturkan bahwa musholla ini semula dibangun berdasarkan kebutuhan ‘darurat’  masyarakat. Waktu itu sedang dilakukan pembangunan masjid, dan masyarakat membutuhkan tempat sementara untuk menunaikan ibadah sebagaimana biasa dilakkukan di masjid.

“Melihat kebutuhan masyarakat itu, maka Haji Malik membangun musholla ini untuk tempat ibadah sementara,” kata Mardan.

Dikatakan Mardan, selain sebagai tempat untuk beribadah, musholla ini juga digunakan untuk kegiatan keagamaan lainnya. “Musholla ini juga dipakai untuk kegiatan-kegiatan pendidikan seperti PAUD dan TPQ,” jelasnya.

Ada cerita unik terkait nama mushola. Ini diungkapkan Satral, yang sehar-hari bertindak sebagai pengelola musholla. Dijelaskannya, semula musholla unik ini dinamakan Al-Maliki, sesuai dengan nama pendirinya.

Namun sekarang musholla itu namanya diganti menjadi Ridwan. Tapi yang mengganti nama mushola itu justru Maliki, yang membangun mushola. Konon penggantian nama musholla ini berdasarkan mimpi yang dialami Mali, sang pemilik.

“Dulunya mushola ini bernama Al-Maliki, namun diganti menjadi Ridwan. Ini ada ceritanya. Suatu saat Haji Maliki bermimpi mengungpas sebuah kelapa. Nah pas kelapa itu berhasil dikupas, munculah tulisan Ridwan. Makanya, sejak saat itu musholla ini diganti namanya menjadi musholla Ridwan,” tutur Satral .

Keunikan arsitektur musholla ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun pernah datang untuk melihat mushola tersebut.

“Banyak wisatawan yang datang untuk melihat musholla ini, mereka datang dari Surabaya, Manado bahkan dari Malaysia juga pernah datang kesini,” jelas Satral.

AYA

 

 

 

 

 

 

 

 




Penumpang Terminal Mandalika Mataram Melonjak 50 Persen

Jelang lebaran idul fitri jumlah penumpang yang mudik melalui terminal Mandalika Mataram Melonjak. Lonjakan penumpang ini mencapai 50 persen lebih

Kepala Terminal Mandalika Mataram, Shaiful Jihad (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Terminal Mandalika Mataram, Shaiful Jihad mengatakan, lonjakan penumpang yang mudik di terminal ke berbagai tujuan di terminal Mandalika, sudah terlihat sejak pagi hari. Para penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman sudah mulai memadati terminal.

“Sejak jam 6 pagi penumpang sudah mulai ramai,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (20/6).

Dikatakan Jihad, lonjakan penumpang melalui terminal Mandalika mencapai 50 perssen lebih.

“Jika pada hari biasa Bus Antar Kota Antar Provinsi beroperasi sebanyak 5 unit. Namun menjelang lebaran tahun ini mengalami peningkatan menjadi 17 bus, “ jelasnya.

Jihad memperkirakan, lonjakan penumpang lebih besar akan terjadi pada H-4 sebelum idul fitri. “Perkiraan saya lonjakannya besok atau lusa, H-3 atau H-4,” jelasnya.

Jihad juga tidak menampik kalau ada bus yang tidak memenuhi persyaratan untuk layak jalan. Meski begitu, dirinya menindak tegas sopir bus yang tidak memiliki kelengkapan persyaratan untuk layak jalan.

“Kemarin ada yang saya tidak kasih berangkat karena syarat kelengkapan kendaraannya kurang,” tegasnya.

AYA

 




Antisipasi Lonjakan Penumpang, ASDP Lembar Siapkan Dua Lintasan

Mengantisipasi terjadinya lonjakan arus mudik melalui jalur laut, PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar siapkan dua lintasan. Dua lintasan tersebut meliputi Lembar-Padangbai dan Lembar Surabaya.

Anton Murdianto

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Persiapan ASDP untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang  lebaran idhul Fitri itu disampaikan Anton Murdianto,  GM PT ASDP Cabang Lembar.

“Untuk lintasan Lembar-Surabaya kita gunakan Kapal Legundi yang dioperasikan setiap hari Senin dan Kamis,” kata anton.

Tidak hanya menyiapkan Kapal Legundi, pihak ASDP juga telah menyiapakan sebanyak 32 kapal yang siap beroperasi setiap hari.

Dikatakan Anton, setelah beroperasinya lintasan Lembar-Surabaya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi melalui lintasan Padangbai-Lembar mulai berkurang.

“Untuk Padangbai-Lembar ini karena ada beroperasinya lintasan Lembar-Surabaya menggunakan Legundi maka agak berkurang untuk kendaraan pribadi,” jelasnya.

Anton menegaskan, meskipun jalur ini baru dibuka namun pengunjung jumlah pengunjung yang menggunakan jalur ini sangat banyak, bahkan mengalami kenaikan hingga 10 persen.

“Dari Bali ke Lombok mengalami kenaikan 10 persen,” jelasnya.

AYA

 




TGB Menguraikan Pesan Agama Tentang Keadilan

Agama diturunkan membawa pesan keadilan dan mencegah kedzoliman. Kalau ajaran agama masuk ke hati dan diamalkan,  segala kedzoliman dengan sendirinya bisa dicegah.

lombokjournal.com —

Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi yang akrab disapa TGB menguraikan ppesan agama itu dalam tausiyahnya di hadapan ratusan jama’ah civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu (18/06) ba’da salat ashar di Masjid Al Mujahidin UNY.

“Suatu bangsa yang ingin menciptakan keadilan dan menjauhkan kezholiman, maka ajaran agama harus diamalkan dengan baik, dan rasionalitas kolektif harus ditumbuhkan,” kata TGB.

TGB menguraikan empat unsur penting untuk menghadirkan keadilan dan mencegah terjadinya kedzoliman. Pertama, adalah rasionalitas atau akal. Dengan akal budinya, manusia akan mampu mengolah dan membedakan hal-hal  mana tentang kebaikan dan hal-hal mana terkait dengan keburukan.

“Kalau suatu bangsa atau suatu masyarakat ingin menciptakan keadilan dan mencegah kedzoliman maka rasionalitas kolektif harus ditumbuhkan,” ujarnya.

Kedua, adalah religiusitas atau agama. Menurut TGB, agama selalu mengajarkan kebaikan atau rasionalitas. Ia menjadi penuntun umat manusia untuk berlaku adil dan bertindak di atas nilai-nilai moral yang baik atau berakhlakul karimah.  Kalau ajaran agama sudah betul-betul masuk dalam hati dan diamalkan maka segala kedzoliman itu dengan sendirinya akan mampu dicegah, terangnya.

Dan ketiga adalah adanya kekuasaan atau kepemimpinan yang efektif. Lalu kapan itu lahir? Kekuasaan atau kepemimpinan yang efektif akan lahir jika ada kepercayaan dari masyarakat. Keteladanan dalam kepemimpinan sangat diperlukan untuk menghadirkan keadilan.

“Dan yang keempat adalah ketidakmampuan berbuat dzolim,” imbuhnya.

Selain tentang spirit agama, dalam tausiyah Tuan Guru Bajang juga menyampaikan pentingnya ilmu atau pengetahuan. Dimana, ilmu pengetahuan itu juga menjadi parameter dan bagian dari ketaqwaan. Orang dihormati tidak semata-mata karena kekuasaan, tapi juga karena ilmu.

Cinta pada ilmu, kata TGB, adalah sesuatu yang sentral dan merupakan bagian dari membangun peradaban. Ia mengajak para jamaah yang hadir saat itu untuk mengapresiasi ilmu pengetahuan dan kebaikan-kebaikan.

BACA JUGA : Rektor UII Yoga Sebut TGB Sebagai Pemimpin Ideal

Para mahasiswa yang menjadi bagian civitas akademika diminta terus belajar dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

AYA