Lepas Jermaah Haji, TGB Ingatkan Pentingnya Menjaga Niat

Banyak jemaah calon haji lanjut usia, dianjurkan selalu patuhi arahan

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat melepas jemaah mengingatkan, agar calon haji menjaga niat dalam proses ibadah mulia memenuhi panggilan Allah. Ia juga mencontohkan, di antara rukun ibadah  hanya niat saja  yang selalu dijaga diawal sampai akhir.

“Kokohkan niatnya,  saat lemah ingat niat untuk penuhi panggilan Allah. Insyaallah langsung sehat,” kata TGB saat melepas secara simbolis 455 orang jemaah calon haji lainnya Kloter I Embarkasi Lombok  1438H/2017 di Asrama Haji NTB di Mataram, Jumat (11/8) malam.

TGB berpesan kepada  para jemaah calon Haji agar menjaga  Kelapangan hati, tetap bersabar dan mengikuti arahan yang ada. “Dengan melaksanakan petunjuk-petunjuk tersebut insyaallah selamat,” katanya.

Banyak di antara calon haji ini telah berusia lanjut.  Baiq Mariah, berusia 104 Tahun, tidak menyurutkan niatnya nenunaikan ibadah Haji. Nenek asal  Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat itu tercatat sebagai  jemaah calon haji tertua asal NTB tahun ini.

Jemaah calon haji yang tercatat termuda adalah  Zainul Islah (18 tahun) asal Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Pelepasan jemaah calon haji ditandai penyerahan secara simbolis bendera merah putih kepada perwakilan pimpinan rombongan. Kloter pertama yang dilepas secara simbolis tersebut berjumlah 455 orang dan akan langsung diterbangkan dari Lombok Internasional airport, pada hari Sabtu, 12/8-2017 pukul 08.00 Wita.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, H. Nasruddin, M.Pd melaporkan, jumlah calon jamaah Haji NTB tahun 2017 sebanyak 4.514 orang, gagal berangkat 4 orang karena 2 meninggal dan 2 sakit sehingga jumlah seluruhnya yang berangkat 4.510 orang yang dibagi dalam 11 Kloter.

Selama 24 Jam calon jamaah haji di tampung di Asrama Haji  untuk pemeriksaan kesehatan terakhir, pembinaan manasik  dan penyelesaian administrasi, ujarnya.

Hadir pada acara pelepasan, anggota DPD RI Dapil NTB, Diah Ratu Ganevi, Wakil Ketua DPRD NTB TGH Mahali Fikri, Ketua MUI NTB dan Ketua Ormas-ormas Islam seperti NU NTB, Muhammadiyah NTB, dan Nahdathul Wathan.

AYA




Dijamin Hewan Korban Bebas Antrax

Hewan yang diambil dari luar Lombok harus dikarantikan dulu

Daldiri Spt. Msi (Foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 1438 Hijriah, Dinas Peternakan Provinsi NTB meningkatkan pengawasan terhadap  hewan sapi dan kambing secara khusus.

“Peningkatan pengawasan dilakukan guna mengantisifasi agar hewan kurban yang benar-benar sehat dan tidak terjangkit penyakit antraks,’’ kata Daldiri Spt. Msi,Kasi Zoonosis dan Kesrawan  Dinas Pertenakan NTB di Mataram, Kamis (10/7).

Peningkatan pengawasan terhadap dua jenis hewan kurban tersebut dilaksanakan rutin tiap tahun, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

Menurutnya, saat ini hewan-hewan kurban, baik jenis sapi, kambing sudah mulai banyak di jual di pinggir-pinggir jalan. Namun sebelum dibawa ke masjid untuk disembelih wajib diperiksa oleh dokter hewan terlebih dahulu.

Insya Allah stok hewan kurban pada tahun ini dijamin cukup tersedia,’’ ujarnya, seraya memprediksi berdasarkan pengalaman tahun 2016 kebutuhan hewan kurban di NTB sebanyak 6.267 ekor sapi dan kambing sebanyak 11.105 ekor.

“Tahun lalu jumlah sapi sebanyak 6.267 ekor dan kambing sebnyak 11.105 ekor, dan kemungkinan ditahun ini jumlahnya akan bertambah” ucapnya

Lebih jauh dikemukakan, tidak ada hewan kurban yang didatangkan dari luar kota. NTB sebagai penghasil sapi bertekad tiidak akan mengambil hewan potong dari luar daerah.

“Tidak ada hewan kurban dari luar daerah. NTB sebagai penghasil sapi terbanyak dijamin gak akan ambil dari luar kota, ya paling jauh kita datangkan dari Sumbawa saja, gak dari luar NTB, ” tegasnya

Kalau pun harus mengambil hewan dari Sumbawa, setelah tiba di Mataram, Lombok selanjutnya ditempatkan di karantina. Phaknya akan melakukan pemeriksaan kembali kondisi dan kesehatan hewan kurban tersebut.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena semua hewan kurban diperiksa dulu kesehatannya biar tidak ditemukan penyakit,” pungkasnya.

BACA: Jelang Idhul Adha, Harga Sembako Stabil

AYA




Jelang Idhul Adha, Harga Sembako Stabil

Stok sembako dua bulan ke depan aman

Lalu Suparmo (Foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com – Hasil pantauan Tim Dinas Perdagangan  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  terhadap harga kebutuhan pokok pada pasar tradisional yakni Pasar Mandalika, Cakranegara, Pagesangan dan Pasar Kebon Roek, harga sembako masih stabil.  Pantauan itu dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah.

“Sampai saat ini harga sembako pada sejumlah pasar induk di NTB  masih stabil, belum tampak adanya lonjakan,” kata Lalu Suparno, Kasi Sarana Distribusi dan Logistik Dinas Perdagangan Provinsi NTB di Mataram, Kamis (10/7).

Menurutnya, stok untuk kebutuhan dua bulan kedepan sudah aman, pun demikian dengan sembakao dan bumbu nilainya stabil.

Kondisi serupa juga terjadi pada harga daging sapi murni berkisar Rp100 ribu per kilogram  hingga Rp120 ribu pada waktu pagi.

“Pada waktu siang harga daging sapi bisa turun signifikan hingga Rp90 ribu per kilogram,” katanya.

Dengan stabilnya harga tersebut diharapkan masyarakat tidak panik menjelang Idul Adha. Jika masyarakat panik, bisa mempengaruhi lonjakan harga di pasar.  Padahal stok berbagai kebutuhan pokok di NTB aman hingga beberapa bulan ke depan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan para distributor. Mereka menyebutkan berbagai stok kebutuhan sembako di NTB saat ini masih aman,” katanya.

Jika terjadi kenaikan yang dilakukan oknum-oknum tertentu, pihaknya akan melakukan tindakan dari instansi terkait.  “Namun, sampai saat ini belum pernah ditemukan adanya oknum yang nakal tersebut,” pungkasnya

BACA : Dijamin Hewan Korban Bebas Antrax

AYA




Desa di Lombok Tengah, Paling Tinggi Alami Kekeringan

Sebanyak 640.048 jiwa di NTB terkena dampak kekeringan

H. Mohammad Rum (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Data rekapitulasi wilayah terdampak kekeringan memasuki musim kemarau 2017, sebanyak 318 desa yang tersebar di 71 Kecamatan, Kabupaten Kota di NTB terdampak kekeringan.

Kepala Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Mohammad Rum mengungkapkan otu di Mataram, Rabu (9/8)

“Ratusan Desa dari 71 Kecamatan yang tersebar di 8 Kabupaten dan satu Kota,  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai terkena dampak kekeringan, memasuki musim kemarau tahun 2017,” ungkapnya.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 127.940 KK, dengan total jumlah jiwa mencapai 640.048

Rum menjelaskan, Lombok Tengah termasuk Kabupaten dengan jumlah desa terdampak kekeringan paling tinggi dari keseluruhan Kabupaten/Kota di NTB.  “Sebanyak 82 desa yang tersebar di 9 Kecamatan mulai terdampak kekeringan, dengan 6 Kecamatan divantaranya paling masif terdampak kekeringan,” jelas Rum.

Urutan berikutnya Kabupaten Sumbawa, dengan jumlah desa terdampak kekeringan sebanyak 60 desa tersebar di 18 Kecamatan, Kabupaten Lombok Timur 48 Desa dengan 9 Kecamatan disusul Kabupaten lain

Terkait kondisi tersebut BPBD NTB telah melakukan melakukan Rakor yang dihadiri oleh seluruh BPBD kabupaten kota , PDAM Kabupaten Kota , TNI Polri Dinas PU Basarnas dan dinas terkait.

“Rakor tersebut merupkan langkah yang dilakukan guna penanganan masalah kekeringan,” katanya.

AYA

 




NTB Rentan Bencana, Masyarakatnya Harus Tangguh Bencana

Nusa Tenggara Barat (NTB) tergolong rentan bencaana, dari 14 jenis potensi bencana di Indonesia, 11 di antaranya terdapat di NTB

MATARAM.lombokjounal.com — Kondisi geologis NTB terutama di wilayah pegunungan dan pesisir pantai, mulai dari barat sampai timur rawan bencana.

Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH., M.Si mengungkapkann itu dalam pembukaan Rakor (rapat koordinasi) Peningkatan Kapasitas Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam Penanganan Bencana Tahun 2017, di hotel Lombok Raya Mataram,  Selasa (8/8).

“Mengantipasi rengtan bencana, selain membutuhkan program  penanganan  komprehensif dan terintegrasi, juga penting menyiapkan masyarakat agar tangguh bencana,” katanya.

Menurutnya, bila bencana terjadi akan , melumpuhkan tingkat  produktivitas masyarakat.  Lahan pertanian dan infrastruktur rusak. “Semua pihak harus berperan ‘merecovery’ akibat bencana tersebut,” katanya.

Merujuk Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah Daerah. Dalam menjalankan amanah konstitusi tersebut, perlu disusun konsep penangulangan bencana yang  terencana, terkoordinasi dan menyeluruh.

Pemerintah daerah dan semua pihak terkait, untuk menyatukan langkah-langkah taktis yang cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak bencana, sekaligus mempersiapkan diri untuk menghadapi resiko bencana di masa depan.

“Sebagai langkah preventif,  saya minta BPBD NTB selaku leading sector penanggulangan bencana mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjadi masyarakat tangguh bencana,” pinta Wagub.

Di kesmepatan sama, Asdep Tanggap Cepat Bencana, Kemenko PMK, Joko Yuwono mengatakan, hasil Rakor diharapkan dapat diperoleh masukan dan pemikiran serta komitmen lebih jauh, agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan kebencanaan. Selanjutnya dapat dirumuskan berbagai langkah penanggulangan melalui keterpaduan kebijakan dan perencanaan, khususnya dalam penguranga resiko bencana.

Herbin Manihuruk selaku Asdep PRB (Pengurangan Resiko Bencana) menambahkan, hasil indeks resiko bencana (database tahun 2014) dari 478 kabupaten/kota, 77 persen wilayah Indonesia merupakan resiko tinggi rawan bencana. Di NTB, 88 persen dari wilayah ini menjadi lokasi prioritas.

Herbin mengatakan, hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mengungkapkan gagasannya tentang upaya mewujudkan ketangguhan bencana di setiap desa.

Artinya ketika terjadi bencana, maka pihak pertama yang bisa menyelamatkan masyarakat, bukan BPBD atau Tim SAR tetapi masyarakat sendiri.

“25 persen selamat karena diri sendiri, maka dari itu masyarakat harus kita internalisasikan bagaimana upaya-upaya penyelamatan diri,” tegasnya.  Program Desa Tangguh Bencana menjadi prioritas, tambahnya.

AYA




Data Desa Harus Diunggah ke Website Agar Mudah Diakses

Diharapkan data desa termasuk APBDes-nya diunggah ke website agar masyarakat bisa mengaksesnya

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, Dr. TGH M. Zainul Majdi minta fasilitator desa menyusun literasi data desa, kemudian semua data itu ditayangkan di website desa sehingga mudah diakses masyarakat

“Ketersediaan data dibutuhkan sebagai modal strategixs di setikap lini pembangunan,” kata gubernur di depan peserta Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (RKMD) Angkatan VI Tahun 2017 di kantor UPTD Balai Latihan Masyarakat dan Transmigrasi  Provinsi NTB, Mataram (7/8).

Kehadiran Gubernur  NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu merupakan bagian akhir kegiatan inspeksi mendadak  (Sidak) ke sejumlah instansi penyelenggara pelayanan publik di Provinsi NTB.

Sebelumnya Gubernur TGB melakukan sidak di RSUP Provinsi NTB, kemudian dilanjutkan  di Kantor Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) Penempatan dan Perlindungan TKI NTB dan terakhir di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kedatangan gubernur di lokasi pelatihan tersebut, sontak membuat kaget pengajar dan puluhan fasilitator peserta pelatihan yang sebagian besar berasal dari desa itu.  Saat itu, Gubernur menegaskan, selain pembangunan fisik, hal penting lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah ketersediaan data spasial tentang kondisi faktual desa.

Data itu harus mudah diakses sehingga pembangunan desa dapat lebih terarah dan dapat dikawal oleh seluruh masyarakat desa.

Dalam sesi dialog, Gubernur juga sempat bertanya kepada sejumlah peserta dari Kabupaten Dompu, Bima dan Sumbawa tentang permasalahan utama yang dihadapi di masing-masing desanya. Para peserta memanfaatkan kesempatan itu menyampaikan sejumlah keluhan dan permasalahan yang dihadapi di desanya.

Fastabiqul Khoirat dari Dompu mengeluhkan kondisi jalan di desanya yang rusak parah. Mereka mohon kepada gubernur untuk memberi perhatian.  Merespon keluhan keluhan itu, Gubernur berjanji akan segera menindaklanjutinya, seraya mengingatkan bahwa tugas mereka bukanlah sebagai penyelesai masalah, melainkan  sebagai fasilitaor  yang mampu mempertemukan stakeholder.

“Jadilah jembatan yang menghubungkan banyak titik. Diperlukan kerendahan hati membangun silaturrahmi untuk memaksimalkan potensi yang ada,” ungkap gubernur.

Gubernur mengingatkan, pengabdian para fasilitator di desa sangat besar kontribusinya bagi kemajuan daerah. “Wajah desa juga ditentukan dedikasi anda semua,” pungkas Gubernur.

Kegiatan RKMD terlaksana atas kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Pemerintah Provinsi NTB dan UPTP Balai Latihan Denpasar yang dilaksanakan dari 4 s.d 8 Agustus 2017.

AYA

 




Hadapi Ancaman Kekeringan, BPBD NTB Koordinasikan Pihak Terkait

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait kekeringan

H Mohammad Rum (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com  –– Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Provinsi NTB) dalam waktu dekat, Rabu (09/08) akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait kekeringan yang melanda sejumlah titik di daerah ini.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H Mohammad Rum, mengungkapkan itu, Senin (07/08). “Insya Allah, kegiatannya kami pusatkan dikantor jam 9 pagi (BPBD NTB). Kemudian jam 11, kami akan gelar konferensi pers,” terangnya pada Lombok Journal.

Rakor tersebut sebagai upaya mengantisipasi situasi dan kondisi di Kabupaten/Kota dalam menghadapi musim kemarau yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB). Dampak musim kemarau mulai terasa, terutama di wilayah Bima, yang juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Sebanyak 10 Kepala BPBD yang tersebar di Kabupaten/Kota lingkup NTB ini dijadwalkan hadir. Tak hanya itu, pihak lain seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Sosial dan PDAM juga turut serta dilibatkan.

BPBD bersama pihak terkait lainnya akan membahas terkait kekeringan terutama sulitnya akses air bersih. Kemudian, secara bersama dirancang segala sesuatunya untuk dicarikan solusi bersifat jangka panjang, seperti contoh pembuatan sumur bor dan sebagainya.

“Selain membahas masalah kekeringan, kita juga akan menyesuaikan data. Sehingga data yang kita miliki seragam dengan data yang ada di Kabupaten/Kota lainnya,” demikian Haji Rum menambahkan.

AYA

 




Mayat Dikubur Puluhan Tahun, Tapi Jasadnya Masih Utuh

Penggali kubur sering menemukan mayat, tapi tak pernah ada mayat diperkirakan puluhan tahun dikubur tapi masih utuh

Penggali kubur melihatkan mayat yang hanya menyusut, jasad lainnya masih utuh (foto: Gilang)

LOTENG.lombokjournal.com –  Masyarakat Dusun Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu, (2 /8) sore, dikejutkan ditemukannya Jenazah yang diperkirakan sudah dikubur puluhan tahun, tapi jasadnya masih utuh.

Bapen Arip, penggali kubur di Pekuburan Serumbung, Desa Durian, saat tengah menggali kubur salah satu warga yang meninggal, menemukan mayat lain dari yang lain.

Temuan mayat itu merupakan pengalaman luar biasa bagi Baen Arip.  Menurut pengakuannya, ia seperti halnya para penggali kubur mengaku sering menemukan mayat di dalam makam yang diperkirakan sudah tidak diziarahi namun kali ini berbeda

“Sebelumnya saya pernah temukan hal seperti ini (mayat di kuburan,red), namun baru kali ini jenazahnya masih utuh. Hanya mengalami penyusutan dagingnya,” jelas Bapen Cin, penggali kubur lainnya yang juga ikut menggali.

Warga yang masih kental berbau mitos, menganggap orang yang meninggal itu Husnul Khotimah.

Belum diketahui identitas jenazah tersebut.  Belum bisa dipastikan, meski ada yang mengaku jenazah saudarinya yang meninggal puluhan tahun lalu.

“Mungkin itu jenazah almarhum saudari saya yang meninggal puluhan tahun, saat saya masih kecil,” pengakuan salah seorang warga yang kini sudah bercucu 3 orang.

Bapen Arip menjelaskan, lokasi kubur yang digalinya memang sudah bisa dipakai mengubur jenazah lain,mengingat batu misannya sudah tak jelas. “Menurut kebiasaan, kalau lokasi yang akan kita gunakan sudah rata dengan tanah, maka artinya ahli warisnya sudah lupa saking lamanya,” katanya.

Penggali kubur yang berjumlah puluhan orang itu tidak berani membuka kain kafan tersebut meski tali pocong di bagian tengah telah terbuka.

Dan jenazah tersebut kembali dimakamkan pada tempat yang sama dengan membuatkan lubang di sebelah jenazah yang baru.

GILANG




Cuaca Buruk, Pelabuhan di NTB Berlakukan Sistem Jalur Buka Tutup

Sistem jalur buka tutup hendaknya diberlakukan di semua pelabuhan di NTB

MATARAM.lombokjournal.com – Himbauan itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Bayu Windia kepada pelabuhan yang ada di NTB yakni pelabuhan Kayangan, pelabuhan Lembardan pelabuhan Pemenang ke tiga gili, terkait cuaca buruk berupa angin kencang yang beresiko bagi penyeberangan laut.

“Kita tidak mau mengambil resiko. Lebih baik tidak berangkat daripada berangkat tapi tidak sampai tujuan,” tegas Lalu Bayu di Mataram, Kamis (3/8)

Samapai tadi malam pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelabuhan Padang Bai terkait dibetlakukannya sistem buka tutup ini, terlebih lintasan atau penyebrangan dari Padang Bai-Lembar yang merupakan jalur pelabuhan terpanjang.

“Dari Padang Bai-Lembar kan penyebrangan terpanjang dibanding penyebrangan lain, makanya kita tetap intens komunikasi dengan pihak sana,” katanya.

Hal ini dilakukan agar penumpang tidak mengalami hal- hal yang tidak diinginkan selama penyeberangan.

“Penutupan ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan selama aktivitas penyeberangan berlangsung,” terangnya

Sepanjang penngamatan di lapangan, diberlakukannya sistem buka tutup itu aktivitas pelabuhan masih terbilang normal. Tidak ada antrean kendaraan hingga petang kemarin.

AYA




H. Iswandi Khairy Ramen, Sementara Tinggalkan Humas Loteng

H. Iswandi Khairy Ramen, selama ini sangat akrab dengan wartawan, membantu kerja-kerja jurnalistik terkait pemberitaan seputar pembangunan di Lombok Tengah.

LOTENG,lombokjournal.com – Mengemban tugas sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pemberitaan di Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah, wartawan tak melupakan sosok H. Iswandi Khairy Ramen.

“Humas jadi melek teknologi dan tidak tertinggal seperti adanya Lensa Humas dan lain-lain,” kata Agus Wahaji, Pemred salah satu koran harian di Loteng, menyampaikan testimoninya saat Jumpa Pers Humas sekaligus perpisahan di M2R Cafe Praya, Rabu (2/8).

Selama mengemban tugasnya,  Iswandi melakukan banyak inovasi dan kiprah yang sangat mendukung tugas wartawan. Selain supel, sederhana, ia penuh dedikasi atas tugas dan tanggung jawabnya.

Iswandi Khairy Ramen harus meninggalkan tugasnya yang diembannya karena mendapatkan beasiswa pendidikan S2-nya di universitas yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan, di Bandung selama 1,5 tahun lamanya.

Ia menyisihkan PNS lainnnya yang ingin lolos mendapatkan beasiswa itu. Suasana jumpa pers diliputi suasana sedih meskipun berlangsung riang. Sedih karena harus ditinggalkan Iswandi yang menciptakan komunikasi kkondusif antara humas dan wartawan.

Tapi semua tampak senang karena Iswandi lulus mendapatkan beasiswa S2-nya. “Semoga kembainya jadi Kepala Bagian Humas dan Protokol, “ kata Agus yang diamini wartawan Lombok Tengah yang hadir di M2R Cafe Praya.

GILANG