Pemuda Pancasila NTB Diminta Berperan Berantas Narkoba dan Berita Hoax

Peran penting Pemuda Pancasila bagi pembangunan daerah, diharapkan aktif memberantas penyalahgunaan narkoba yang mengancam masa depan generasi muda serta berita-berita hoax yang berkembang di masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com – Pesan itu disampaikan  Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH. M.Si pada organisasi masyarakat Pemuda Pancasila saat membuka Musyawarah Wilayah V (lima) Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila, di Hotel Lombok Plaza, Senin (28/8).

Seluruh elemen dalam organisasi Pemuda Pancasila diminta bekerja keras memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara, seperti membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta ikut mendorong program pengentasan kemiskinan dan kebodohan.

“Pemuda Pancasila NTB harus dapat memberikan dampak positif dan kontribusi besar bagi pembangunan di Provinsi NTB, terutama dalam menjaga dan merawat stabilitas politik, ekonomi dan keamanan di NTB,” ungkap wagub.

Menurut Wagub, peran itu dibutuhkan untuk mengelola segala potensi serta sumber daya alam yang ada di NTB yang telah menjadi program unggulan pemerintah, seperti sektor pertanian, pariwisata dan sektor jasa lainnya

Wagub berharap Muswil Pemuda Pancasila harus mampu mengkonsolidasikan kepengurusan, serta mampu menggasilkan ide-ide dan gagasan strategis yang tatap bermuara pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasla, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai idiologi perekat dari segala perbedaan pendapat, perbedaan Suku dan perbedaan agama yang ada.

“Kesampingkan perbedaan dan keberagaman yang akan melemahkan perjuangan kita dalam mewujudkan Indonesia sejahtera. Berikan pengabdian terbaik sesuai dengan kemampuan dan kapasitas untuk Indonesia tercinta,” tegasnya

Sekjen Pemuda Pancasila Tengku Muhamad Nurdin, dalam sambutannya mengatakan, pemuda pacasila harus mampu menaungi organisasi-organisasi lain yang ada di Indonesia. Pemuda pancasila harus menjadi mitra strategis pemerintah di Indonesia khususnya di Provinsi NTB dalam merekatkan segala perbedaan sebagai potensi besar membangun Bangsa.

“Pemuda pancasila harus seperti air, mampu memberikan kesegaran dan kesejukan bagi semua elemen bangsa, pemuda pancasila seperti jalan setapak yang akan mampu menuntun siapa saja menuju jalan yang benar yakni kembali kepada pacasila sebagai idiologi bangsa kita,” katanya.

Musyawarah Wilayah V (lima) Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila itu dihadiri ratusan anggota Pemuda Pancasila NTB, termasuk Sekjen Pemuda Pancasila Tengku Muhamad Nurdin, Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Ibu Sari Maya, Ketua Majelis Adat Sasak Drs. H. L. Mujitahid, Forkominda Provinsi NTB serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Provinsi NTB.

AYA/Hms




Dukung Pariwisata NTB, PLN Siap Pasang SPLU

Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Kota Mataram sudah terpasang di Taman Sangkareang dan Udayana

MATARAM.lombokjournal.com — Keseriusan Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun kawasan-kawasan wisata dengan konsep ramah lingkungan. Kawasan seperti Mandalika, Samota, Tiga Gili, dan Sekotong, direncanakan akan menggunakan konsep pembangunan hijau, termasuk pengembangan transportasi ramah lingkungan di Mataram.

Guna mendukung konsep wisata ramah lingkungan di NTB, PLN akan menyiapkan SPLU di beberapa titik.

Kawasan Tiga Gili bisa menjadi awal. Sebab di sana tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar minyak, banyak yang menggunakan motor listrik, selanjutnya KEK Mandalika juga bisa.

“Kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk lokasi dan izin pemasangannya. Intinya kami siap mendukung rencana Pemerintah Provinsi.” kata Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah NTB, Andy Adchaminoerdin.

Di Provinsi NTB sendiri, SPLU telah terpasang di Taman Sangkareang dan Taman Udayana, Kota Mataram, sejak Oktober 2016. Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin yang saat itu meresmikan SPLU, mengapresiasi keberadaan SPLU karena memudahkan masyarakat, khususnya pedagang kecil dalam memenuhi kebutuhan listriknya.

AYA

BACA : Era kendaraan Listri, PLN Pasang 875 Di Sejumlah Kota




Era Kendaraan Listrik, PLN Pasang 875 SPLU Di Sejumlah Kota

Ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35.000 MW

STASIUN PENYEDIA LISTRIK UMUM (SPLU). Masyarakat dapat meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi (Foto: Dok PLN)

MATARAM.lombokjournal.com —  Perkembangan teknologi ramah lingkungan — dengan maraknya  kendaraan listrik, baik sepeda, motor maupun mobil listrik – saat ini mendapat dukungan Pemerintah.

Jauh sebelum itu, PLN melihat tantangan ini, dan mendukungnya dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan, salah satunya berupa Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU). Saat ini PLN sudah menyediakan sedikitnya 875 SPLU yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia.

“Hal ini sudah dipersiapkan sejak lama untuk menjawab tantangan di masa depan.” ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, dalam siaran pers yang diterima Lombok Journal, Senin (28/8).

Dijelaskan Suprateka, saat ini kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi ini, PLN sudah menyiapkan SPLU dari jauh-jauh hari.

“Kami yakin bisa memenuhi ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35.000 MW,” katanya.

SPLU yang dikembangkan PLN sejak 2015 ini, antara lain dapat dijumpai di Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar, Mataram dan masih banyak lagi.

SPLU di Jakarta sendiri, sejak diluncurkan 4 Agustus 2016 sampai dengan akhir Juli 2017, telah terpasang di 542 titik. Keberadaan SPLU akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan konsumen, termasuk kebutuhan pengisian energi kendaraan listrik di tempat umum.

Tahun ini ditargetkan sudah ada 1.000 unit SPLU khusus di Jakarta. Lokasi SPLU-SPLU ini dapat ditemukan melalui aplikasi Google Maps dengan kata kunci “SPLU PLN”.

Inovasi PLN sebagai infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL).

Seiring dengan berkembangnya teknologi, SPLU pun dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik. SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar. Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.

SPLU sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN, dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri. SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh Meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh Meter.

Daya dari masing-masing kWh Meter tersebut juga bisa ditingkatkan menjadi 11.000 VA. Dengan kapasitas daya tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk charging kendaraan listrik yang memiliki daya bervariasi antara kisaran 500 –2.500 Watt.

Masyarakat dapat meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi, termasuk sebagai charging station kendaraan listrik yang akan lebih pas bila diletakkan di tempat parkir.

Selain SPLU, PLN juga mulai menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, untuk petugas ULC (Unit Layanan Cepat). Motor listrik merupakaan kendaraan masa depan yang efisien dan ramah lingkungan.

Kendaraan ini baru digunakan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya). Selanjutnya, diharapkan dapat diterapkan di Unit-unit pelayanan PLN lainnya karena sangat ramah lingkungan.

AYA/Hms

BACA : Dukung Pariwisata NTB, PLN Siap Pasang SPLU




Membangkitkan Badan Amil Zakat Nasional Dari NTB

TGB Mendapat BAZNAS Award dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) NTB meraih penghargaan sebagai lembaga Amil Zakat dengan pertumbuhan pengumpulan ZIS terbaik se Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi membangkitkan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dari NTB. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memberikan penghargaan sebagai Kepala Daerah terbaik se Indonesia yang aktif mendukung kebangkitan Zakat Nasional  bersama Gubernur Banten.

Gubernur NTB menerima Baznas Award 2017 pada malam puncak di Aula KH. Muh. Rasyidi Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (25/08/). Penghargaan tersebut diserahkan Sekjen  Kemendagri, Dr. Ir. Yuswandi A. Temenggung didampingi Ketua BAZNAS RI, Bambang Sudibyo.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan Gubernur NTB dua periode itu  dinilai mampu manjaga komitmen mendukung program Basnaz di daerah, khususnya dalam hal pengumpulan Zakat, Infaq dan Sedeqah.

Selain Gubernur, Baznas Provinsi NTB juga meraih penghargaan sebagai lembaga Amil Zakat dengan pertumbuhan pengumpulan ZIS terbaik se Indonesia. Diterima oleh Ir. H. Subhan, Wakil Ketua III Basnaz NTB. Bupati Lombok Tengah, juga maraih penghargaan sebagai bupati terbaik yang mendukung kebangkitan Zakat Nasional.

Ketua BAZNAS Republik Indonesia, Bambang Sudibyo mengatakan,  Festival Zakat dan Baznas Award, baru  kali pertama digelar dan merupakan rangkaian dari kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-72 bertajuk ‘Zakat untuk Indonesia’.

Diharapkan, kegiatan berskala nasional ini memberi dampak positif untuk terus menginspirasi dan mendukung program kebangkitan zakat di Indonesia dan bahkan di dunia.

Mantan Mendiknas itu menegaskan, digelarnya Festival Zakat dan Baznas Award untuk mempererat tali silaturahim antar lembaga pemerintah dan nonpemerintah juga untuk meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi basnas sesuai visi dan misi baznas.

“Kegiatan ini juga diharapkan memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global,” tegas Bambang Sudibyo.

Ketua Panitia Festival Zakat dan Baznas Award, H. Jaja Jaelani menyampaikan, penganugerahan Baznas Award ini merupakan program untuk terus mendukung mewujudkan kebangkitan zakat nasional.

Hadir saat itu sejumlah perwakilan Kementerian dan Lembaga Republik Indonesia, Duta Besar negara asing. gubernur dan walikota se-indonesia yang menerima penghargaan. Pergelaran budaya reliji nusantara, seperti marawis, angklung serta Mars dan Jingle Zakat, mewarnai malam penganugerahan BAZNAS Award tersebut.

AYA/Hms




Kabel di Gudang PLN Tanjung Karang Kebakaran

Listrik masih berfungsi normal lantaran memaksimalkan jaringan tegangan menengah.

MATARAM.lombokjournal.com  — Kabel-kabel yang ditaruh di gudang milik PLN di Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, NTB, mengalami kebakaran Rabu (23/8) sekitar 17.00 wita. Humas PLN NTB Rahmawan menegaskan itu, menyusul pemadaman sementara transmisi, yang sempat terjadi pemadaman beberapa saat di beberapa wilayah Kota Mataram.

“Yang kebakar itu material kabel listrik. Material itu biasanya untuk kabel yang penyambung baru nah kabelnya kita taruh di sini dulu itu tumpukan kabel,” kata Rahmawan di Gudang PLN NTB, Rabu (23/8) sore.

Rahmawan menjelaskan, material kabel yang berupa karet membuat pemadaman berlangsung tidak mudah. Mengenai penyebab kebakaran, PLN NTB belum bisa mengemukakan lantaran masih fokus pada pemadaman.

Rahmawan menambahkan, karena di bawah lokasi terdapat jalur transmisi, maka sementara ini transmisi dipadamkan. Sedangkan untuk listrik masih berfungsi normal lantaran memaksimalkan jaringan tegangan menengah.

“Mudah-mudahan tidak sampai ada pemadaman,” ucap Rahmawan.

Rahmawan menegaskan, untuk pembangkit dan pasokan daya masih aman dan tidak terdampak dalam kebakaran ini.

AYA




Kelurahan dan Desa NTB Menangkan Lomba Desa Inovatif Tingkat Nasional

Salah satu kelurahan NTB, yaitu Kelurahan Banjar di Ampenan, mengembangkan sistem aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keluaran (SIMKEL) yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

KELURAHAN BANJAR atau Kampung Banjar sebagai kawasan yang memiliki keunikan yang layak dijadikan kampung ekowisata.

MATARAM.lombokjournal.com — Sejarah baru bagi Provinsi NTB yang belum pernah meraih kelurahan dan desa predikat terbaik tingkat nasional.

Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan Kota Mataram dan Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, dinobatkan sebagai desa dan kelurahan terbaik di ajang Lomba Desa dan Keluaran Tingkat Nasional oleh Kementerian Dalam Negeri, jelang jelang perayaan Kemerdekaan RI  (16/08).

Lomba yang digelar pada tanggal 10-12 Agustus 2017 itu merupakan ajang tahunan untuk memilih desa atau kelularahan yang memiliki inovasi dan memenuhi kritaria yang telah ditetapkan Kementerian Dalam Negeri, khusus di regional IV.  NTB mengungguli Provinsi Papua, Maluku dan NTT.

Terpilihnya kedua desa dan kelurahan itu berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 410-5638 tahun 2017. Ini pertama kali terjadi, tahun lalu NTB hanya menempati urutan harapan untuk tingkat nasional.

Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Catatan Sipil, H. Rusman, selaku ketua Tim Pemilihan Kepala Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi NTB saat itu, menjelaskan Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar telah mewakili NTB karena memiliki kelabihan dan keunggulan.

Desa Lingsar memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya desa tersebut sebagai juara tingkat nasional, yaitu memiliki radio konseling remaja, aplikasi system informasi desa dan pelayanan administrasi online, dimana masayakarat dapat mencetak (print) di rumah.

Selain itu, Desa Lingsar memiliki inovasi Web desa dengan jumlah pengunjung lebih dari 10.000, serta mengembangkan hot spot/internet gratis.

“Ini sudah melalui seleksi yang ketat di tingkat provinsi. Sehingga layak desa ini menjadi juara di tingkat nasional,” jelas H. Rusman yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB.

Kelurahan Banjar di Ampenan layak menjadi juara tingkat nasional mengingat keluaran ini sudah memiliki inovasi yang belum dimiliki kelurahan lain. Kelurahan ini mengembangkan sistem aplikasi yang dikenal Sistem Informasi Manajemen Keluaran (SIMKEL) yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Banjar juga memiliki program Ini Baru Banjar (IBRA) sebagai wadah yang dapat diimplementasikan dalam sebuah komunitas untuk peduli lingkungan dan kebersihan. Sistem ini juga menyedikan kursus Bahasa Inggris gratis bagi pemuda.

Selain itu, Keluaran Banjar juga mengenmbangkan program LIBRA (Lumbung Informasi Bagi Warga) yang merupakan komunitas atau wadah masyarakat dengan membentuk rumah baca. Komunitas ini bertujuan sebagai wadah untuk menkreasi sampah dan wadah pendidikan non formal.

“Kelurahan Banjar memiliki keunikan, dengan sampah mereka bisa juara nasional,” tutur H. Rusman.

Kelurahan Banjar saat ini menjadi pusat bank sampah Provinsi NTB, atau yang dikenal Bank Sampah NTB Mandiri. Komunitas ini memiliki peran untuk memilih dan memilah sampah organik dan non organik yang kemudian diolah menjadi barang yang bernilai jual.

Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar mendapat hadiah uang pembinaan masing-masing sebesar 50 juta dari Kementerian Dalam negeri.

“Prestasi ini, menjadi motivasi bagi desa dan kelurahan lain di NTB untuk berionvasi membangun desa dan kelurahan,” harap Rusman saat ditemui di ruang kerjanya.

AYA




Tasyakuran Hari Kemerdekaan, Mendorong Spirit Terus Maju

Pemerintah Provinsi NTB menggelar Malam tasyakuran dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (17/08) malam, syukur atas karunia kemerdekaan Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com – tasyakuran itu nuansa seremonialnya tak terasa, karena tidak ada pidato  panjang dari para pejabat. Lebih kental nuansa kerakyatan dan kesyukuran atas karunia kemerdekaan Indonesia.

Acara tasyakuran itu lebih banyak diisi menyanyikan lagu-lagu kebangsaan sebagai ungkapan kesyukuran, serta testimoni dari para sesepuh NTB dan Tokoh Veteran pejuang lintas jaman, mengenai kesan dan  pandangannya tentang Indonesia dan NTB saat ini.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi ditemani Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si memimpin anggota Forkopimda NTB lainnya menyanyikan sejumlah lagu-lagu kebangsaan.

Sedangkan, istri Gubernur, Hj. Erica Zainul Majdi pada kelompok ibu-ibu juga memimpin menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, ditemani istri Wakil Gubernur, Hj. Syamsyiah Muh. Amin bersama istri para anggota Forkopinda. Sehingga suasana tasyakuran itu benar-benar mengggambarkan semangat kebangsaan dan kesyukuran menjadi indonesia.

Testimoni tersebut disampaikan dua tokoh sentral, yaitu ; Drs. H.Lalu Mujitahid mantan Bupati Lombok Barat yang menjadi saksi sekaligus pelaku dalam sejarah pembangunan di NTB, dan  Ketua Legion Veteran NTB, Brigjen (Purn) H. Abdul Kadir yang juga merupakan pelaku sejarah yang merasakan pahit manisnya pembangunan di NTB. Ia pernah menduduki beberapa jabatan strategis yang pernah beliau emban, seperti Ketua DPRD NTB, Bupati Lombok Timur, dan jabatan politik lainnya.

Intinya para tokoh ini menilai, Pembangunan NTB saat ini sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang dan sektor. Namun agar kemajuan itu dapat memberikan kemanfaatan optimal bagi masyarakat NTB itu sendiri, maka  spirit dan semangat masyarakat NTB untuk maju perlu terus ditingkatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

Caranya adalah dengan terus  berjuang semaksimal mungkin, terutama dalam mengisi berbagai peluang yang ada. Sebab bila tidak maka rakyat NTB akan tergusur dari persaingan, dan peluang itu akan diisi oleh masyarakat luar.

Seperti dituturkan H. Lalu Mujtahid dalam testimoninya, yang menilai NTB saat ini telah mengalami banyak perubahan. Berbagai kemajuan telah banyak diraih oleh pemerintah saat ini, tuturnya. Hal itu terlihat dari sejumlah infrastruktur dasar, seperti jalan, air dan listrik yang semakin membaik.

Terlebih, NTB saat ini tengah gencar mempromosikan dan melaksanakan program pembangunan yang menjadi fokus pemerintah NTB, yaitu Pertanian dan Pariwisata. Hanya saja, berbagai kemajuan yang dicapai NTB saat ini memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat.

Peran yang ia maksud adalah bagaimana masyarakat NTB menjadi pelaku pengembangan ekonomi yang ada di NTB. “Masyarakat kita perlu diberikan bimbingan bagaimana berwira usaha,”ungkapnya seraya memohon dukungan gubernur untuk memimbing dan membina masyarakat dalam berwirasusaha.

Ketua Legion Veteran NTB, Brigjen (Purn) H. Abdul Kadir, dalam testimoninya tentang makna kemerdekaan, Ia mengajak seluruh anak bangsa, khsusunya pemuda NTB untuk melihat kemerdekaan itu dalam tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Masa lalu, sebagai sebuah sejarah yang tidak bisa lepas dengan nikmat kemerdekaan saat ini, telah mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah kegigihan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, meski dengan mengorbankan nyawah sekalipun.

“Jiwa seperti inilah yang harus ditanamkan pada pemuda kita saat ini,” jelasnya. Karenanya, untuk menatap masa depan yang lebih baik, pemuda saat ini perlu ditanamkan nilai-nilai pancasila yang baik. Dengan nilai pancasila yang kuat menurutnya, pemuda akan mampu menjaga keutuhan NKRI dan terhindar dari paham-paham yang memecah belah bangsa. “Pemuda perlu dibekali pemahaman tentang pancasila,” ungkapnya

Ketua Panitia HUT ke-72 RI, Tingkat Provinsi NTB, Ir. H. Rosidy Sayuti, Ph.D menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan HUT yang berlangsung sukses. Hal ini berkat dukungan semua pihak yang tidak kenal lelah mempersiapkan kegiatan tersebut, terangnya.

Sebagai ungkapan syukur, Gubernur dan istri, ditemani Wagub dan Istri melakukan pemotongan tumpeng. Selain itu, Gubernur juga menandatangani Buku Pesona Khasanah Ramadhan di Bumi Seribu Masjid yang berisi dokumentasi kegiatan Pesona Khasanah Ramadhan beberapa waktu lalu.

AYA/Hms




Sebagai Tuan Rumah, NTB Siap Sukseskan MNEK (Naval Exercise Komodo) 2018

Pemerintah daerah dan Masyarakat NTB siap menjadi tuan rumah  Naval Exercise Komodo

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau TGB (Tuan Guru Bajang) menyatakan kesiapan pemerintah daerah dan Masyarakat NTB untuk menyukseskan program internasional Naval Exercise Komodo (MNEK). Bahkan, NTB sudah merancang sejumlah event kegiatan untuk memeriahkannya.

Hal itu dikatakan TGB saat menerima Komandan Gugus Tempur Laut, Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi yang melakukan kunjungan kerja sekaligus bersilaturrahim di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (16/8).

Didampingi Dan Lanal Mataram, Kolonel Marinir Djentaju Suprihandoko, pertemuan silaturahim tersebut dimanfaatkan untuk berkoordinasi mengenai kesiapan NTB menyongsong pelaksaan event

Multilateral, MNEK pada bulan Mei 2018 mendatang.

Pada event tersebut, NTB ditetapkan sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatangan ribuan peserta yang berasal dari 38 negara di dunia tersebut.

Saat menerima kunjungan silaturahim, TGB menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya atas  ditunjuknya NTB sebagai Tuan rumah dan diberi kehormatan menggelar  event multilateral tersebut.

Sambil menyatakan kesiapan pemerintah daerah dan Masyarakat NTB menyukseskan program internasional tersebut,  TGB mengungkapkan teah merancang sejumlah event untuk memeriahkan MNEK.

Sebagai tuan rumah yang baik, pemerintah daerah akan mengerahkan sejumlah potensi pariwisata untuk ditampilkan dan dipromosikan pada acara itu. Karenanya, partisipasi semua pihak sangat diperlukan.

“Pasti kita akan bantu, karena kegiatan militer ini melibatkan beberapa negara dan memang kita ingin supaya NTB kedepan orientasi kemaritimannya lebih kuat,” ungkap TGB.

AYA

 

 




Peringati Kemerdekaan, Danrem Ceramah Kebangsaan di Ponpes

Para santri perlu ditanamkan rasa cinta tanah air dan jiwa nasionalisme serta patriotisme sejak dini

MATARAM.lombokjournal.com — Danrem 162/WB Kolonel Inf Farid Makruf, M.A., memberikan ceramah wawasan kebangsaan kepada 2500 orang santri, di Masjid Ponpes Al Aziziyah Kec. Gunung Sari Kab. Lobar, Rabu (16/8).

Kegiatan Wawasan kebangsaan yang dilaksanakan ini bertepatan dengan moment peringatan HUT ke72 RI yang akan kita peringatan besok pada tanggal 17 Aguatus 2017. “Kegiatan ini merupakan rangkaina menuju hut RI yangke 72 besok,” ujar Farid Makruf

Pra santri merupakan generasi penerus bangsa, yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pahlawan menjaga keutuhan NKRI dan menjadikan negara ini lebih maju.

Menurut Danrem, menanamkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan jiwa nasionalisme serta patriotisme sejak dini pada para santri sangat perlu dilaksanakan. Di era globalisasi, kemajuan teknologi membawa banyak pengaruh bagi kehidupan masyarakat terutama para generasi muda.

“Menanamkan cinta tanah air menangkal berbagai pengaruh terutama pengaruh negatif yang ditimbulkan kemajuan teknologi ini,”ungkapnya

Selain menanamkan nilai-nilai  agama sejak dini, memberikan wawasan kebangsaan juga sangat diperlukan. Generasi muda yang memahami bangsanya akan lebih mencintai tanah airnya.

Pada kegiatan ceramah wawasan kebangsaan tersebut, Danrem 162/WB memberikan meteri mengenai  empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Kegiatan ini disambut baik oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Aziziyah, TGH Fathul Azis. Ia menghargai Danrem yang datang ke Ponpesnya untuk memberikan ceramah wawasan kebangsaan kepada para santri.

TGH Fathul Azis berharap, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin. Para santri diharapkan dapat mengikuti kegiatan pendidikan Bela Negara.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut sangat positif untuk menghindarkan para generasi muda ini dari kegiatan negatif, melalui kegiatan ini juga akan lebih meningkatkan rasa nasionalisme para pemuda terutama para santri yang ada di Ponpes Al Aziziyah.

Kegiatan tersebut dihadiri, Dandim 1606/Lobar, Ketua Yayasan Ponpes Al Aziziyah dan para santri, hadir juga Toga dan Tomas setempat.

AYA




Hadapi Kekeringan, TGB Minta Mobilisasi Air Bersih Ditingkatkan

Mengantisipasi ancaman kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta perkuat kapasitas, dan perbesar alokasi anggaran

TGH M Zainul Majdi (Foto: Dok Humas NTB)

MATARAM.lombokjournal.com  — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) minta mobilisasi distribusi air bersih lebih ditingkatkan, khususnya bagi daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

TGB menyampaikan, cuaca saat ini terkadang tidak bisa diprediksi. “Kekeringan dari waktu ke waktu melanda termasuk perubahan cuaca ini kan kita tidak bisa kita prediksi, seminggu hujan, terus tiba-tiba kemarau,” ujar TGB di Mataram, NTB, Senin (14/8).

Pemprov NTB dan BPBD NTB memiliki jadwal penanganan rutin terhadap beberapa daerah yang kerap dilanda kekeringan. Namun, belum seluruh wilayah bisa diantisipasi dengan pembangunan sumur bor atau sarana irigasi yang baru.

“Kita tangani dengan melakukan mobilisasi mobil tangki ke daerah-daerah terdampak,” lanjut TGB.

Atas peningkatan intensitas kekeringan di NTB tiap tahunnya, BPBD NTB dimintanya lebih maksimal melakukan antisipasi.

“Saya harap BPBD NTB bisa memperkuat kapasitas, dan perbesar alokasi anggaran untuk ini,” kata TGB.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan rekapitulasi bencana kekeringan yang melanda NTB selama 2017. Kepala BPBD NTB Muhammad Rum menyampaikan, dari 10 kabupaten/kota di NTB, hanya Kota Mataram yang tidak terdampak kekeringan.

Tercatat bencana kekeringan selama tahun melanda 818 desa yang berada di 71 kecamatan di yang ada di 9 kabupaten/kota di NTB.

Rum mengatakan, dari hasil rekapitulasi tersebut, terdapat 640.048 jiwa dari 127.940 kepala keluarga yang ada di NTB  terdampak kekeringan.

Rum minta BPBD kabupaten/kota untuk melakukan upaya jangka pendek dengan droping air bersih.

“Tapi untuk program menengah dan panjang, cari langkah yang dibutuhkan untuk selesaikan masalah ini sehingga jangan setiap tahun kita droping air terus,” ujar Rum.

Rum menambahkan, BPBD kabupaten/kota meminta anggaran untuk membuat sumur bor untuk mengantisipasi kekeringan pada masa mendatang. Menurut Rum, hal ini memungkinkan dilakukan dengan sinergitas antara BPBD kabupaten/kota, provinsi, dan juga pusat.

Langkah yang lain, kata Rum, memanfaatkan keberadaan bendungan-bendungan besar yang ada di NTB dengan menarik pipanisasi dan bekerja sama dengan PDAM. Nantinya, PDAM akan melakukan pengolahan ini untuk meneruskan air ke rumah-rumah penduduk.

Rum memaparkan, bencana kekeringan yang melanda NTB tidak lepas dari masifnya kerusakan hutan. Kondisi hutan di NTB dikatakannya sudah.

Saat musim kemarau, hutan berperan penting sebagai wadah menyimpan air. Namun, saat ini hal itu tidak berjalan maksimal. “Saat ini banyak sumber air yang debitnya terus menurun drastis bahkan sampai 40 persen akibat tidak terpeliharanya hutan,” ungkapnya.

Sekarang pohon-pohon di hutan sudah tumbang karena illegal loging. “Saat musim hujan kita kebanjiran, ketika kemarau kita kekeringan,” kata Rum.

AYA/hms