Setelah Trawangan, Penertiban Kini Sasar Gili Air dan Meno

Pilihan bagi pengusaha, bongkar sendiri atau kalau tidak bisa karena alasan teknis, akan didatangkan alat berat

LOMBOKUTARA.lombokjurnal.com — Setelah sukses menertibkan kawasan sempadan pantai Gili Terawangan beberapa tahun lalu, kini Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan kembali menertibkan kesemrawutan di dua gili lainnya, yakni Gili Air dan Meno.

“Minggu ini kita mulai sosialisasi. Kita akan undang semua pengusaha termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat, sebelum dilakukannya penertiban sekitar awal tahun depan,” ungkap Kepala BBgian Pembangunan KLU. Lalu Majemuk kepada wartawan, Senin  (27/11).

Dikatakan Majemuk, seperti pada penertiban Terawangan, sosialisasi di gili Air dan Meno juga dilakuka bertahap sebanyak tiga kali, sampai dengan keluarnya surat pernyataan pembongkaran.

“Penataannya ke depan akan mengacu pada master plan yang ada. Sekarang masih di susun di Dinas PUPR. Pengusaha kita berikan pilihan, bagi yang ingin bongkar sendiri silahkan. Tapi kalau tidak bisa karna alasan teknis, maka kami bantu dengan mendatangkan alat berat,” paparnya.

Terhadap kebutuhan anggaran operasional penertiban, Majemmuk mengatakan pihaknya berencana akan mengajukan proposal ke pusat.

“Untuk pennertiban di Gili Air dan Meno kita tidak pakai anggaran daerah, melainkan anggaran pusat. Kita sedang ajukan proposalnya dengan besaran Rp. 600 juta,” tutupnya.

DNU

 




Kalau Bupati Najmul Akhyar Bertemu Pimpinan Media

Media tidak diminta berhenti mengkritik, tapi diharapkan bisa menyajikan berita yang berimbang dan mengedukasi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com – Untuk pertama kalinya, Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), DR H Najmul Akhyar dan Wakil Bupati, Syarifuddin, SH MH, bertatap muka dengan pimpinan media/pemimpin redaksi di Mataram, Senin (27/11).

Media peliput berita di KLU yang diundang dalam “Forum Silaturrahmi antara Pimpinan daerah dan Pimpinan Media” itu, dari media cetak;  Lombok Post, Suara NTB, Radar Lombok, Radar Mandalika,Pos Bali, Pos Kota dan Seputar NTB. Dari media elektronik; TVRI, RRI dan radio swasta Sajaddah FM.  Dari media online; kicknews.com, lombokjournal.com, seputarlombok.com dan suara lombok.com.  

Pertemuan yang berlangsung di rumah makan Taliwang Murad di Pajang, Mataram itu, semula dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 wita, namun baru dimulai sekitar 15.00 wit lebih.

“Karena bupati harus mengikuti sidang bersama Dewan KLU. Kadang-kadang waktunya sidang sulit diprediksi,” kata Deddy Mujadid, Plt Kabag Humas, yang memulai acara sebelum bupati datang.

Semula akan berlangsung acara perkenalan, namun tak lama kemudian Bupati Najmul tiba di tempat pertemuan, kemudian disusul Wabup Syarifuddin.

Beberapa pimpinan redaksi semula secara berkelakar menduga pertemuan itu ada sesuatu “yang akan meledak”.  Mengingat setelah 2 tahun pemerintahan pasangan Najmul-Syarif, baru kali ini ada inisiatif pertemuan tersebut.

Setelah Bupati Najmul mulai bicara, barulah jelas tujuan pertemuan itu. Najmul langsung membicarakan tentang berita-berita yang ditulis wartawan yang meliput di Lombok Utara cenderung tak berimbang. Bahkan, sebagian berita yang muncul di media cenderung menyudutkan Pemkab Lombok Utara.

“Apakah memang seperti itu media memotret KLU?  Ada yang terlupakan, dan wartawan jarang mau konfirmasi apa yang mau diberitakan,” kata Najmul.

Menurutnya, seperti tak ada yang perlu diapresiasi hal-hal positif yang dilakukan oleh Pemkab KLU.  Karena itu, dibutuhkan saling komunikasi antara pimpinan daerah dan pimpinan media. “Mungkin ada yang tersumbat,” katanya.

Menanggapi itu, pimpinan Suara NTB, Agus Talino menganggap pertemuan pimpinan daerah dan pimpinan media sangat penting dilakukan. Hanya dengan komunikasi untuk menjalin saling pengertian, sehingga media dapat membantu pemerintah untuk membangun persepsi dan public trust yang baik.

Kongso Sukoco, pimpinan redaksi media online Lombok Journal, membenarkan bahwa dalam pemberitaan seorang wartawan sedang membangun persepsi. Karena itu, seharusnya pihak kehumasan di pemerintahan bekerja cekatan.  Salah satunya dengan menyampaikan rilis yang bisa mewakili “sudut pandang” pemerintahan tentang suatu berita.

“Dalam menulis berita, kadang tak bisa dihindari wartawan punya interest sendiri tentang suatu berita,” kata Kongso.

Sedang Rudi Hidayat, pimpinan redaksi Lombok Pos TV, juga menganggap penting pertemuan pimpinan daerah dan pimpinan media yang dilakukan secara berkala. “Perlu komunikasi dimana wartawan atau redaksi diberi kesempatan menyampaikan pikiran kritisnnya, namun tidak usah keluar,” sarannya.

Pertemuan yang berlangsung hingga sore itu memberi kesempatan redaksi untuk memberi masukan. Baik Bupati Najmul Akhyar maupun Wakil Bupati Syarifuddin, terkesan membuka diri untuk menerima masukan dari para pimpinan media/redaksi.

Berbeda dengan saat mulai pertemuan, setelah berlangsungnya dialog Bupati Najmul tampak lebih bisa menjalin pengertian dengan kalangan media. Bahkan ia mengaku akan menindaklanjuti masukan-masukan  yang disampaikan dalam dialog tersebut.

“Saya hanya minta agar berita-berita yang ditulis itu berimbang. Selain itu, saya berharap berita-berita itu bisa mengedukasi masyarakat Lombok Utara secara utuh,” kata Najmul.

Ka-eS

 

 




Hujan Selamatkan Lombok Dari Abu Vulkanik

Himbauan agar masyarakat tidak keluar rumah tanpa ada keperluan mendesak, masih bersifat himbauan untuk kesiapsiagaan dan pencegahan jika terjadi hujan abu

MATARAM.lombokjournal.com —  Hujan yang mengguyur Daerah NTB,  khususnya yang ada di pulau Lombok yang merupakan Pulau terdekat dari Bali hari ini, menyelamatkan masyarakat dari abu Vulkanik erupsi Gunung Agung .

Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi di Pulau Lombok menjadi penolong karena tidak membuat Abu Gunung Agung tersebar di Lombok.

“Alhamdulillah hujan juga menjadi penolong wilayah kita dari Abu, kalaupun ada. Namun, masih katagori tipis dan tidak signifikan, ” ungkap Kepala BPBD Provinsi NTB, H Muhammad Rum, Senin (27/11)

Rum mengatakan, ada informasi beredar adanya abu vulkanik berjatuhan di wilayah Rembiga Mataram, di seputar parkiran taxi. Ternyata berita itu tidak benar. Karena, sepanjang hari ini abu belum jatuh ke wilayah NTB. Dasar penjelasannya, arah angin ke Barat oleh pihak terkait khususnya BMKG, tapi belum berani dipastikan.

Disinggung soal imbauan, agar masyarakat tidak keluar rumah tanpa ada keperluan mendesak? Rum menegaskan, itu masih bersifat himbauan agar tidak keluar rumah.

“Ini bentuk kesiapsiagaan dan pencegahan jika terjadi hujan abu, siapa yang menjamin arah angin tetap ke satu arah,” kata dia.

Dia juga memaparkan, peringatan Dini Cuaca Kabupaten Bima dan Dompu tanggal 27 November 2017, pada pukul 15:10 wita, diprediksikan berpotensi terjadi Hujan Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan Angin Kencang pada pukul 15:20 wita di Huu, Pajo, Parado, Woha, Monta, Belo,  Palibelo, Langgudu, Madapangga, Lambitu, dan dapat meluas ke wilayah Wawo, Sape, Lambu, Kota Bima, Bolo, Soromandi, Ambalawi, Wera, dan sekitarnya.

“Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18:20 wita. Ini sesuai rilis yang disampaikan oleh Prakirawan-BMKG Bima, ” tuturnya.

AYA




Pemkab KLU Serahkan Bantuan Korban Banjir Lotim

Mulai SKPD hingga organisasi profesi hingga ormas di Lombok utara berempati pada bencana di Lotim

LOMBOKUTARA.lombokjurnal.com — Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, menyambangi sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis untuk para korban banjir bandang di Kecamatan Keruak Lombok Timur, Minggu (26/11).

Bantuan kemanusian itu berasal dari donasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), PKK, GOW, Pramuka dan Muslimat NW.

Kegiatan ini sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara kita yang terkena banjir. Ini adalah solidaritas kemanusiaan,” ungkap Bupati yang didampingi Setda KLU, Kepala BPPD, dan sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan.

Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPPD) KLU, Iwan Maret Asmara, mengkomfirmasi giat dilaksanakan di posko penanganan banjir bandang Kecamatan Keruak Lombok Timur.

“Bantuannya disalurkan melalui posko kecamatan Keruak,” tukasnya.

Dnu




Desa Mujur, Lombok Tengah, Diterjang Puting Beliung

Tidak ada korban jiwa, beberapa rumah dan ruang sekolah  rusak

Atap rumah penduduk terbawa angin

LOMBO TENGAH.lombokjournal.com —  Sejumlah wilayah di  Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sekitar pukul 12.30 wita Minggu 26 November diterjang angin puting beliung.

Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTB, Ir H Mohammad Rum, terjangan angin puting beliung menerjang Dusun Mungkik Desa Mujur Kecamatan Praya Timur Loteng dan mengakibatkan lima (5) rumah warga rusak, 9 ruang kelas SMA 1 Praya Timur rusak ringan.

“Sementara Dusun Budiwaton Desa Mujur kecamatan Praya Timur, 40 rumah warga rusak, 1 buah Musolla rusak, tembok lapangan umum Praya Timur sekitar 50 M roboh,” ujar Muhammad Rum di Mataram.

Dampak lain terjangan puting beliung tersebut, menurutnya, berdampak pada tumbangnya beberapa pohon.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, Karena Tim BPBD dikirim ke lokasi, dan bersama instansi lainnya sudah melakukan tindakan di lapangan.

“Masalah bantuan, kami tunggu hasil assessment atau penilaian di lapangan dan bantuan yang sifatnya darurat sudah ditangani BPBD Loteng,” pungkasnya.

AYA




Jelang Penutupan Munas Alim Ulama, TGB Ungkapkan Pertumbuhan Ekonomi NTB

Rumah-rumah di NTB di pinggir jalan bagus-bagus, yang dikhawatirkan adalah ketimpangan di tengah masyarakat

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan. pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB cukup baik.

“Dari Tahun ke Tahun pertumbuhan NTB naik sebesar 6, 02 persen dari Triwulan ke II ke triwylan III pertumbuhan ekonomi sebesar 5,56 persen,” ungkapnya jelang penutupan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017 di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kecamatan Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Gubernur menjelaskan, kenaikan pertumbuhan ini Tisak terlepas dari Nahdliyyin di NTB serta masyarakat NTB pastinya dan NU pastinya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, saat itu mengakui  pencapaian kemakmuran di Indonesia  cukup baik.

“Kemakmuran bertambah. Rumah-rumah di NTB yang ada di pinggir jalan semuanya baik. Akan tetapi selalu yang dikhawatirkan itu adalah adanya ketimpangan yang terjadi ditengah masyarakat.

Menurutnya, sektor ekonomi perlu dipikirkan dengan baik. Meski pun aspek ekonomi itu tidak hanya diatur oleh Pemerintah.

“Ekonomi yang baik itu adalah yang bisa memberikan nilai lebih dalam semua sektor kehidupan masyarakat. Dan hal itu dilaksanakan oleh para pengusaha,” ujar JK

Dikatakannya,pemerintah saat ini perlu melakukan ini pengembangan jumlah wirausaha  muda yang kuat dari para generasi-generasi muda kita. Hal ini perlu dilakukan agar para generasi muda dapat terus bergerak dan semangat untuk terus berusaha.

JK menegaskan, saat ini pemerintah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah. Total anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah itu sebesar Rp120 Trilyun untuk tahun ini.

“Untuk menyiapkan itu semua kita pemerintah sudah siapkan dana. Tugas kita bersama adalah bagaimana kta bisa meningkatkannya,” pungkas JK

AYA

BACA JUGA : Wapres Jusuf Kalla Tutup Munas dan Konbes NU 2017




Wapres JK Tutup Munas Dan Konbes NU 2017

Diingatkan tindak lanjut dari forum akbar ini, menghadapi tantangan kaum Muslimin seperti radikalisme, modernisasi, dan ekonomi.

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017 berakhir di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kecamatan Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, NTB Sabtu (25/11).

Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup forum akbar ini, usai sidang pleno dan pengesahan hasil Munas-Konbes NU 2017, forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU.

Jusuf Kalla mengingatkan, pentingnya tindak lanjut forum Akbar ini melalui tindakan nyata.

“Musyawarah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan kerja keras,” kata Jusuf Kalla.

Sebelum pidato JK melakukan prosesi serah terima naskah rekomendasi. Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj menyerahkan Naskah Rekomendasi Hasil Keputusan Munas-Konbes NU 2017 kepada Wapres.

Kalla mengapresiasi hasil Munas-Konbes NU dan berterima kasih atas sejumlah masukan kepada Pemerintah yang ia nilai positif bagi perbaikan bangsa dan negara.

“Saya sangat mengapresiasi Hasil Munas ini dan setiap masukannya bernilai positif bagi perbaikan bangsa dan negara” cetusnya

Dalam kesempatan itu, Kalla memaparkan gejala kian menguatnya Islam di Indonesia dibandingkan 10-20 tahun  silam. Ia juga mengungkap beberapa tantangan kaum Muslimin seperti radikalisme, modernisasi, dan ekonomi.

Sidang pleno forum yang mengusung tema “Mengokohkan Nilai-nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” ini, diisi laporan dari sidang-sidang komisi.

Antara lain Bahtsul Masail Maudlu’iyah (pembahasan isu-isu tematik-konseptual), Bahtsul Masail Waqi’iyah (pembahasan isu-isu aktual), Bahtsul Masail Qanuniyah (pembahasan soal perundang-undangan), Program, Organisasi, dan Rekomendasi.

Sebelumnya diskusi intensif  dilaksanakan masing-masing komisi di forum terpisah, Jumat (24/11).

Forum yang dihelat selama tiga hari ini menghasilkan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahteraan, pencegahaan dan penanggulangan radikalisme, kesehatan, pendidikan, serta politik dalam negeri dan internasional.

Selain di Islamic Center NTB sebagai lokasi pembukaan, perhelatan akbar tersebut juga melibatkan lima pesantren sebagai lokasi utama, antara lain di Pesantren Nurul Islam (Mataram), Pesantren Darul Fallah, Pesantren Darul Hikmah, Pesantren Darul Qur’an, dan Pesantren al-Halimy (Lombok Barat).

Sementara itu Ketua Panitia Munas dan Konbes NU , Lalu Winengan bersyukur atas kehormatan yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yg berkenan membuka dan menutup gelaran Munas dan Konbes NU di Mataram , juga Gubernur NTB dan Walikota Mataram yg mensuport penuh acara ini hingga berlangsung sukses, aman dan meriah.

“NU tentu tidak akan pernah melupakan budi baik ini,” ujarnya seraya menambahkan, Munas dan Konbes NU berjalan dengan baik karena ada partisipasi dan dukungan dari para Hamba Allah maupun Hamba Tuhan yang ihklas .

Upacara penutupan Munas-Konbes NU dihadiri peserta resmi forum ini yang terdiri dari jajaran pengurus PBNU, ratusan delegasi dari 34 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), serta 31 badan otonom dan lembaga NU.

Acara ditutup dengan doa oleh Mustasyar PBNU TGH Lalu Muhammad Turmudzi Badrudin.

AYA

BACA JUGA :

Jelang Penutupan Munas Alim Ulama, TGB Ungkapkan pertumbuhan Ekonomi NTB




Festival Kampanye Keterbukaan Informasi Publik Akan Digelar

Agar keterbukaan informasi publik bisa sampai ke masyarakat yang ada di desa-desa

MATARAM.lombokjournal.com — Festival Desa Benderang Informasi Publik (DBiP) Nasional 2017 bertema “Menurunkan Angka Kemiskinan Melalui Penerapan Pemerintah Terbuka” akan berlangsung tanggal 28-30 November mendatang.

Rencana festival yang akan bertempat di Hotel Lombok Raya dan Hall Islamic Center NTB di Mataram itu, disampaikan Wakil Ketua Komisi Informasi, Najamudin Amy, saat konfrensi pers, Jumat (24/11) di kantor Kominfo.

Saat jumpa pers hadir semua Komisioner, L.Busyairi, H.Zaini, Hendriadi dan moderator dari Kesekretariatan, Tarmidzi.S.kom

Rangkaian acara yang diselenggarakan KI NTB ini, di antaranya penandatanganan MoU KI NTB dan Polda NTB mengenai Keterbukaan Informasi. Acara dilanjutkan Sambung Rasa pada tanggal 28 November, dengan undangan 5.000 Desa se-Indonesia bersama Menkominfo dan pejabat pusat.

Sambung Rasa kemudian dilanjutkan dengan Seminar Nasional pada 29 Nopember tema “Menurunkan Angka Kemiskinan Melalui Penerapan Pemerintah Terbuka”, dilaksanakan di Hall Islamic Center.

Selain itu ada juga Cerdas Tangkas yang akan diikuti oleh perwakilan desa peserta pada 28-30 November, dan Gelar Budaya pada tanggal 30 Desember.

Peserta dari setiap kegiatan termasuk seminar Nasional, merupakan rangkaian dari festival ini berasal dari seluruh Provinsi se-Indonesia.Kelompok peserta yang terdiri dari Komisi Informasi Pusat, Komisi Informasi Provinsi/Kabupaten/Kota.

Selain itu juga dari Diskominfotik, Dinas Pemberdayaan Pemerintah dan Masyarakat Desa, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Pemuda, Organisasi Perempuan, Perguruan Tinggi negeri/Swasta, Mahasiswa, Organisasi Pemuda, Asosiasi Perangkat Desa, Asosiasi Kepala Desa, OPD Lingkup Provinsi NTB, PPID Utama Provinsi NTB, Pemkab/Pemkot se-NTB, Tokoh mayarakat NTB, PPID Utama Kabupaten/Kota se-NTB.

Diadakan seminar nasional ini sebagai ruang bertutur Pemangku Amanah Provinsi NTB atas Pemerintah terbuka yang dijalankan. Sehingga akan menjadi inspirasi bagi Nusantara, dalam hal ini stake holder, dan khususnya Kepala Desa agar menerapkan laku pandai menurunkan angka kemiskinan di daerah atau desa masing-masing.

Melalui Praktik Pemerintah terbuka mengingat konsentrasi Rakyat miskin di negara ini adalah lebih banyak di Desa.

Diselenggarakannya festival bertujuan mengkampanyekan keterbukaan informasi publik di masing-masing desa. Agar keterbukaan informasi bisa sampai ke masyarakat yang ada di desa-desa.

“Mari kita sukseskan Festival Desa Benderang Informasi Publik bersekala Nasional ini karena akan membawa serta harumkan nama NTB  di Indonesia,” kata Najamudin Amy.

AYA




Presiden Joko Widodo Buka Munas Alim Ulama dan Konbes PBNU

Rekomendasi-rekomendasi para ulama NU ditunggu pemerintah, apa yang harus dikerjakan, terutama terkait radikalisme dan redistribusi aset demi pengembangan ekonomi

MATARAM.lombokjournl.com — Presiden Joko Widodo secara resmi membuka perhelatan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017.

Prosesi pembukaan ditandai dengan pemukulan beduk pada upacara yang berlangsung di pelataran Islamic Center NTB, Kota Mataram, Kamis (23/11), pukul 15.09 WITA.

Pemukulan kendang dilakukan di atas panggung secara serentak bersama Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua Panitia Robikin Emhas, dan Ketua PWNU NTB TGH Taqiuddin Manshur.

“Dengan bismillahirrahmanirrahim, saya buka secara resmi Munas dan Konbes NU 2017,” kata Jokowi sesaat sebelum menabuh beduk.

Di hadapan peserta Munas-Konbes NU dan tamu undangan, Jokowi atas nama pemerintah mengapresiasi atas terselenggaranya Munas-Konbes NU 2017.

Pihaknya menunggu rekomendasi-rekomendasi dari para ulama NU, tentang apa yang harus dikerjakan oleh Pemerintah, terutama terkait radikalisme dan redistribusi aset demi pengembangan ekonomi.

Forum tertinggi kedua di NU setelah Muktamar ini mengusung tema “Menguatkan Nilai-nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga”. Tema ini dipilih atas dasar kegelisahan NU terhadap perkembangan kondisi terkini di Tanah Air.

“Pemilihan tema ini dilandasi oleh situasi kebangsaan kita yang diwarnai gejala erosi nasionalisme, akibat berseminya ideologi fundamentalisme agama yang memupuk radikalisme.  Serta dominasi ideologi fundamentalisme pasar yang memproduksi ketimpangan dan frustasi sosial,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam situasi ekonomi di mana yang kuat memangsa yang lemah, sindrom kalah dan tersingkir, akan memicu radikalisme dan amuk sosial, yang bisa dibungkus dengan jargon-jargon agama.

Selain faktor paham keagamaan, deprivasi sosial-ekonomi jelas berperan penting di dalam tumbuhnya radikalisme.

Selain di Islamic Center NTB, perhelatan akbar tersebut juga melibatkan lima pesantren sebagai lokasi utama, antara lain di Pesantren Nurul Islam (Mataram), Pesantren Darul Fallah, Pesantren Darul Hikmah, Pesantren Darul Qur’an, dan Pesantren al-Halimy (Lombok Barat).

Upacara pembukaan Munas-Konbes NU dihadiri ribuan orang, termasuk peserta resmi forum ini yang terdiri dari jajaran pengurus PBNU, ratusan delegasi dari 34 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), serta 31 badan otonom dan lembaga NU.

Turut diundang pula para petinggi lintas partai politik, pimpinan ormas Islam, pejabat tinggi negara, peneliti, dan duta besar negara-negara sahabat.

Musyawirin (sebutan untuk peserta forum ini) akan tersebar di enam sidang komisi, yakni Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qanuniyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan), Program, Organisasi, dan Rekomendasi.

AYA

 

 




NU Tak Mengurusi Pilkada Serentak 2017

Secara kelembagaan, NU lebih fokus mengurusi aspek-aspek yang menyangkut perbaikan di ranah kebangsaan, perdamaian hingga ekonomi umat.

MATARAM.lombokjournal.com — Robikin Emhas, Ketua Panitia Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) 2017 menegaskan, NU secara kelembagaan tidak akan mengurusi politik praktis di Pilkada serentak 2017.

Hal itu ditegaskan Robikin dalam jumpa pers yang digelar di kantor NU Mataram.

Robikin menjelaskan, pihaknya memandang tidak pantas jika NU mengurusi Pilkada sebagai bagian dari penerapan politik praktis.

“Urusan politik praktis itu bukan urusan NU,” ujarnya saat dimintai tanggapannya soal sikap NU terkait tampilnya sejumlah kader NU di Pilkada NTB.

Menurutnya, NU secara kelembagaan akan lebih fokus mengurusi aspek-aspek yang menyangkut perbaikan di ranah kebangsaan, perdamaian hingga ekonomi umat.

Kalaupun ada kader NU yang tampil di Pilkada dan ingin menjaring suara kalangan Nahdliyyin, Robikin menegaskan hal itu menjadi wilayah personal dari masing-masing pihak. Sebab, bagaimanapun juga, sebagai warga negara mereka memang memiliki hak politik.

“Kita serahkan (kepada sikap) mereka secara pribadi,” tegasnya sembari menambahkan bahwa persoalan ini juga nantinya akan diserahkan pada sikap para kyai NU.

Robikin juga menambahkan, saat ini NU telah mendorong agar warganya terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang telah menjadi medan baru dalam syiar Islam.

Ia meniai, saat ini, “perang” yang terjadi adalah perang media, yang berbasiskan teknologi digital. Karenanya, penguasaan aspek yang satu ini dipandang cukup urgen.

“Kita kembangkan sarana teknologi modern sebagai sarana dakwah. Intinya NU siap menyambut era digital,” ujarnya.

Agenda Munas Alim Ulama dan Konbes ini merupakan agenda yang digelar PBNU setiap dua tahun sekali. Dua agenda ini menempati posisi strategis karena menjadi mekanisme perumusan kebijakan tertinggi kedua setelah muktamar NU.

Munas Alim Ulama akan membahas beragam isu keagamaan yang tengah mewarnai kehidupan umat dan bangsa.

Munas Alim Ulama akan terangkai dalam sejumlah agenda, yaitu pembahasan masalah keislaman (bahtsul masail ad-diniyyah), meliputi masalah-masalah aktual (al-waqi’iyyah), tematik (al-maudhuiyyah) dan perundang-undangan (al-qanuniyyah).

Sementara itu, materi Konbes NU akan membahas hal-hal yang menyangkut keorganisasian. Materi pertama Konbes NU akan fokus membicarakan program-program NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang berlandaskan faham ahlussunnah wal Jama’ah.

Materi kedua lebih berfokus pada pembahasan PO (Peraturan Organisasi) yang penyebutan resminya diistilahkan dengan Peraturan Nahdlatul Ulama.

Sedangkan materi ketiga adalah rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah sebagai panduan dalam pengambilan kebijakan.

AYA

BACA JUGA :