IJTI NTB Kecam Sikap Arogan Oknum Aparat Polda Bali

Aparat yang menghalangi proses peliputan, mengintimidasi dan melakukan penghapusan foto dari kamera adalah tindakan arogansi yang harus dilawan

MATARAM.lombokjournal.com —  IJTI (Ikatan jurnalis Televisi indonesia) NTB menyatakan sikap mengecam keras tindakan oknum aparat yang menghalangi halangi kerja Jurnalis mencoreng iklim kebebasan pers yang selama ini didengungkan.

Pelarangan peliputan yang dilakukan oknum aparat Polda Bali, dalam bentuk pelarangan disertai dengan tindakan  intimidasi, dialami dua jurnalis di Bali yakni Wayan Sukarda (Reuters TV) dan Miftahuddin Mustofa Halim (Fotografer Radar Bali) pada hari Kamis (11/1/2018).

Padahal tindakan peliputan justru dilakukan para jurnalis berdasarkan informasi yang diberikan oleh korps Kepolisian Bali.

Saat itu berlangsung penggerebekan lokasi  rumah yang diduga merupakan tempat penampungan ratusan warga asing asal Tiongkok di Desa Kutuh, Kuta Selatan di Jalan Darmawangsa Gang SDN 2 Kutuh No. 1X. Aparat mengintimidasi dan melakukan penghapusan foto dari kamera adalah tindakan arogansi yang harus dilawan.

IJTI NTB menegaskan, arogansi sikap aparat yang merupakan warisan ‘feodal’ masa lalu yang tidak mengerti prinsip kerja jurnalistik, seperti diatur  diatur dalam  pasal 18 ayat (1) UU No 40 tahun 1999 tentang pers yang menyatakan “Setiap orang yang melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan tugas jurnalistik,  ketentuan pasal  4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana dengan ancaman penjara 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah)”.

Pasal 4 ayat 3 UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 menjamin kemerdekaan pers. Pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi, dengan didukung oleh pasal 8 UU Pers yang menyebutkan dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum.

Untuk itu, IJTI NTB menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut :

  1. Mengecam segala bentuk tindakan pelarangan dan arogansi atau tindakan menghalang halangi kerja jurnalistik  sebagai bentuk sikap arogan dan ketidakpahaman aparat terhadap prinsip kerja jurnalis yang dilindungi undang undang
  2. Mendesak pihak polda Bali untuk segera memberikan klarifikasi kepada para awak media dan memproses tindakan oknum aparat tersebut serta diberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah melakukan tindakan intimidasi
  3. Mendesak Pihak Polda Bali meminta maaf secara institusi terkait tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum aparat
  4. Meminta kepolisian di Bali dan di daerah lainnya untuk menghormati kerja jurnalistik wartawan dengan memahami UU Pers yang telah menjadi batasan dan pedoman kerja para awak media di lapangan
  5. Mengimbau kawan-kawan jurnalis  dimanapun untuk senantiasa menjalankan tugas jurnalistik secara profesional, dan bermartabat, dengan selalu berpedoman pada UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Mataram 12 Januari 2018

 

Ketua IJTI NTB, Riadis Sulhi

Sekretaris, Afifuddin Adnan




Warga Tanam Pisang Di Jalan, Pemda Langsung Lakukan Perbaikan

Kondisi jalan berlubang sering mengakibatkan kecelakaan,  dulu ada bule yang jatuh di tempat itu. Kalau malam, kondisi jalan gelap, jadi rawan kecelakaan

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Beberapa jam setelah viral di media sosial, aksi tanam pisang di jalan yang dilakukan warga Karang Bayan Desa Tanjung, direspon pemerintah daerah dengan melakukan perbaikan di titik jalan yang berlubang.

“Sudah kita perbaiki langsung kemarin sore, tapi sifatnya sementara. Kita lihat dulu dalam benerapa bulan ke depan. Jika rusak lagi maka akan kita tanggulangi dengan APBD,” kata Kepala Bidang Binamarga PUPR KLU, Idris. Rabu (9/1).

Idris menambahkan, kondisi jalan di titik dimaksud pada dasarnya masih bagus, hanya saja gorong-gorong yang berada di bawah badan jalan jebol. Sehingga aspal jalan ikut berlubang.

“Penutup gorong-gorong di bawahnya jebol, itu yang harus diperbaiki lebih dahulu, tapi tidak harus dibongkar semua,” sambungnya.

Salah seorang warga, Zaelani, menuturkan, kondisi jalan yang berlubang sudah sering mengakibatkan kecelakaan di lokasi tersebut.

“Dulu ada bule yang jatuh di tempat itu. Sementara kalau malam, kondisi jalan gelap, jadi rawan kecelakaan,” tulasnya.

Sebelumnya, jalan berlubang di ruas JL. Datu Putrawa. Karang Bayan Desa Tanjung, pernah jebol dan ditambal pihak Desa setempat, namun kembali jebol sejak beberapa minggu lalu.

DNU 

 




Dinas Kominfo Prioritaskan Bangun Base Transceiver Station

Jangankan Sumbawa, di Lombok pun banyak area juga yang masih blind spot

MATARAM.lombokjournal.com  — Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB) memproritaskan pembangunan Base Transceiver Station (BTS). BTS merupakan infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator, di lokasi-lokasi yang terdapat pergerakan ekonomi masyarakat sekitar.

Salah satu yang mendapat perhatian lebih adalah kawasan pariwisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Tribudi Prayitno, Rabu (27/12)  di Mataram

Ia mengatakan, hingga saat ini masih terdapat blind spot di beberapa titik di sejumlah destinasi wisata yang ada di NTB.

Tribudi menyebutkan, sejumlah areal di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang digadang-gadang akan menjadi sebuah kawasan wisata kelas dunia, masih terdapat titik yang masuk kategori blind spot

“(BTS) kita utamakan di titik-titik terjadi kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Jangankan Sumbawa, di Mandalika, Lingsar, Narmada (Lombok) ada juga yang masih blind spot,” ujarnya

Tribudi menyampaikan, pembangunan BTS sendiri merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB sendiri tidak memiliki alokasi anggaran dan juga kewenangan dalam pembangunan BTS.

Namun, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB berupaya penuh mendorong pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan BTS di NTB. Dan  telah mengajukan usulan pembangunan 32 BTS di NTB kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Tahun ini ada beberapa titik blind spot yang dapat intervensi pemerintah pusat untuk dipasang BTS, sudah ada belasan (BTS). Sisanya akan dipasang pada 2018,” tutur Tri Budi.

AYA




PLN Jelaskan Warga Yang Tersengat Listrik Di Desa Pijot, Lotim

Bapak dan anak mau menolong, akhirnya meninggal juga tersengat listrik

EVAKUASI empat orang korban aliran listrik, di Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Senin (25/12) lalu (Foto: IST)

MATARAM.lombokjournal.com — Empat orang meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik, di Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Senin (25/12) lalu, pihak PLN memaparkan kronologis hasil investigasi timnya.

Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan pohon mahoni tumbang dan mengenai kabel sambungan rumah di sekitar lokasi kejadian. Hal itu menyebabkan kabel sambungan rumah terkelupas dan diduga menjadi sumber aliran listrik.

Juru Bicara PLN Wilayah NTB, Deddy Hidayat menjelaskan, kabel itu tidak putus tapi isolator pengaman antara kabel alumunium dengan luar itu terbuka. Itu akibat gesekan dengan tiang penyangga galvanis milik warga, karena kabel sambungan rumah tertimpa pohon.

“Arusnya masih bisa keluar dan mengalir ke tiang galvanis tersebut. Ditambah lagi kondisi hujan dan pohon basah akibatkan aliran listrik keluar sehingga tidak aman,” terang Deddy Hidayat.

Kejadian bermula, saat Ibu Sanah berangkat ke sawah untuk mengumpulkan siput sekitar pukul 08.00 WITA. Ibu Sanah ditemukan tidur telentang di pematang sawah, dengan ember mengapung di dekatnya.

Melihat itu, Bapak Sanah beserta dua anaknya, Hikmatullah dan Haeriah langsung menuju ke tempat kejadian. Haeriah dan Hikmatullah yang berniat menolong sang Ibu tiba-tiba ikut terjatuh dan tidak bergerak. Begitu juga dengan sang suami, Bapak Sanah yang ikut turun ke sawah untuk membantu.

Mendapat laporan atas kejadian tersebut, petugas PLN langsung menuju ke lokasi dan memadamkan aliran listrik di sekitar lokasi. Setelah listrik berhasil dipadamkan, masyarakat langsung mengevakuasi korban menuju Puskesmas Keruak, namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

Petugas PLN telah memperbaiki tarikan sambungan rumah tersebut ke jaringan yang aman. PLN secara bertahap akan melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap jaringan, baik di sekitar lokasi maupun daerah lainnya. Agar kejadian seperti ini agar tidak terulang kembali.

Demi keamanan bersama, PLN pun menghimbau masyarakat merabas pohon yang sudah mendekati jaringan PLN. Jika dirasa berbahaya, masyarakat dapat menghubungi PLN untuk membantu melakukan perabasan.

PLN meminta masyarakat agar melaporkan kepada PLN jika melihat jaringan PLN dalam kondisi tidak normal. Laporan dapat dilakukan melalui Contact Center PLN 123 atau 0370 123 jika menggunakan telepon genggam.

Untuk selanjutnya, terkait dengan kejadian ini, PLN akan bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Pasca kejadian, pihak PLN telah mengunjungi pihak keluarga untuk menyampaikan bela sungkawa dan pada hari Selasa (26/12) Manajemen PLN Wilayah NTB telah berdialog dengan Kapolda NTB dan Kurtubi, anggota Komisi VII DPR RI sesaat sebelum pemakaman korban.

PLN diharapkan menjaga keamanan instalasi kelistrikan.

AYA




Penghujung Tahun, Diprediksi Ada Gempa Berpotensi Tsunami

Saat air surut usai gempa bumi, masyarakat diminta segera menjauhi dan mencari lokasi yang lebih tinggi.

Muhammad Rum

MATARAM.lombokjournal.com –  Masyarakat NTB dihimbau mewaspadai cuaca ekstrem. Sejumlah potensi bencana yang harus diwaspadai masyarakat ialah tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan tsunami.

Himbauan itu kembali disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum, Rabu (27/12).

Rum merujuk sebuah kajian, yang memprediksi akan terjadinya gempa bumi dengan skala cukup signifikan yang melanda sejumlah wilayah di Benua Asia penghujung tahun ini.

“Memang ada prediksi di penghujung tahun ini akan ada gempa bumi dan berpotensi tsunami. Mudah-mudahan ini tidak terjadi di wilayah kita,” katanya.

BPBD NTB mengajak masyarakat, khususnya yang berada di daerah pesisir mewaspadai pola-pola potensi tsunami. Rum mengimbau masyarakat melihat kondisi laut saat terjadi gempa bumi.

Saat air surut usai gempa bumi, masyarakat diminta segera menjauhi dan mencari lokasi yang lebih tinggi. “Kalau bisa menjauhi tempat potensi tsunami seperti Tanjung, Lunyuk, Kuta, kita waspadai tempat itu,” kata Rum.

Dijelaskannya, kalau ada gempa lalu air tiba-tiba surut, memang menarik karena kelihatan ikan-ikan, tapi itu potensi mendatangkan tsunami.

“Ketika ada gempa, warga di pesisir harus memahami melihat perilaku air, kalau air surut, lari ke tempat lebih tinggi,” jelasnya.

AYA

BACA JUGA:




Angin Kencang Disertai Petir dan Gelombang Tinggi Masih Akan Terjadi Di NTB

Masyarakat NTB yang berada di pesisir dihimbau mewaspadai cuaca ekstrem

MATARAM.lombokjournal.com – Musim hujan diprediksi akan berlangsung lebih lama, yakni hingga April 2018. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum mengatakan, Rum meminta masyarakat NTB selalu awas dan waspada menghadapi kondisi musim hujan.

“Diprediksi tahun ini musim hujan akan lebih panjang hingga April 2018,” katanya, Rabu (27/12)

Khusus masyarakat NTB yang berada di pesisir mewaspadai cuaca ekstrem.

Rum menyebutkan, angin kencang disertai petir, dan gelombang tinggi diprediksi masih akan terjadi di wilayah NTB, terutama yang berada di kawasan pesisir. Saat ini, ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.

Puncak angin kencang disertai petir dan gelombang tinggi di NTB terjadi pada akhir tahun ini dan awal 2018.

“Angin kencang dan gelombang tinggi puncaknya akhir tahun dan awal tahun 2018. Masyarakat tetap waspada dan awas,”

Rum juga mengimbau para nelayan untuk lebih waspada dalam kondisi seperti ini. Rum mengimbau para nelayan tidak memaksakan melaut jika kondisinya tidak cukup baik.

AYA

BACA JUGA;




Buka Rakerda IJTI NTB, Bupati KLU Minta Pemda dan Media Bersinergi Positif

IJTI NTB berharap, media pemberitaan harus menjadi media yang profesional, akurat dan berimbang bagi informasi masyarakat

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Bupati Kabupaten Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH, berharap agar hasil Rapat Kerja yang dilaksanakan IJTI, dapat menghasilkan keputusan yang baik dan memberikan manfaat bagi Negara khususnya di Nusa Tenggara Barat.

Hal itu disam[paikan Najmul Akhyar saat membuka acara Rapat Kerja Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB periode 2017-2020 di Marina By Medana Hotel Lombok Utara pada Sabtu (23/12).

Rakerda tersebut membahas program kerja tahunan organisasi televisi di NTB, yang dihadiri seluruh Pengurus Daerah sesuai dengan SK IJTI Pusat hasil keputusan Musyawarah Daerah pada November 2017 lalu.

Najmul Akhyar mengapresiasi penyelenggaraan Raker yang dilaksanakan di Lombok Utara.  IJTI diminta membentuk Koordinator Wilayah di Kabupaten Lombok Utara, guna menunjang hubungan kerjasama serta kemitraan dengan Pemda dalam hal memberikan informasi bagi masyarakat.

“Saya berharap bahwa di Lombok Utara Pengurus Daerah membentuk IJTI wilayah Lombok Utara dan itu akan kami sambut baik, “ kata bupati.

Menurutnya,  tiap ikatan media yang dibangun pada masing – masing daerah tentunya akan sangat berkah, dengan demikian akan lebih banyak yang membantu berfikir membangun daerah.

Sejalan dengan harapan tersebut, ia menilai peran pers sejauh ini telah banyak memberikan kontribusi yang komprehensif mendukung pengembangan dan pembangunan daerah.

Keberadaan organisasi yang menghimpun insan media khususnya para jurnalis televisi, bagi Bupati akan menjadi wadah yang baik untuk membentuk insan pers yang professional dan semakin mendukung perannya sebagai kontrol sosial yang jauh dari pemberitaan opini.

“Tentu harapan kami adalah media yang mengawal aspek pemberitaan haruslah menjadi media yang profesional untuk memberikan media yang akurat dan berimbang bagi informasi masyarakat. Jangan membentuk opini sendiri yang akan menyebabkan kerugian bagi warga masyarakat,” lanjutnya.

Mewakili seluruh Pengurus Daerah, Ketua IJTI NTB Riadis Sulhi mengapresiasi perhatian Pemkab Lombok Utara yang diberikan untuk mensukseskan pelaksanaan Rapat Kerja.

Ia berharap kedepan melalui hubungan baik ini, akan terjalin kemitraan yang solid antara organisasi IJTI dengan Pemkab Lombok Utara.

“Organisasi IJTI kedepan harus mampu mencetak pribadi insan pers yang berkarakter dan berdedikasi tinggi dalam menyajikan berita yang akurat dan berdasarkan kode etik. IJTI NTB ke depan berharap kemitraan antara pemda dan insan pers dilingkup manapun akan terus bersinergi dan terjalin harmonis, kami akan terus berkontribusi memberikan informasi yang berimbang, berkualitas sesuai kaidah jurnalistik  yang baik,” harapnya.

Selain menggelar rapat kerja daerah yang membahas program kerja tahunan, rangkaian Rakerda IJTI juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata di wilayah Kabupaten Lombok Utara sebagai wujud sinergitas yang baik antara media dan pemerintah daerah setempat  yang rencananya akan terus dibina kedepan.

AYA

BACA JUGA :

 




Najmul Akhyar; Pemerintah Tidak Boleh Anti Kritik

Media dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus memperhatikan kode etik

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Pemerintah sebagai penyelenggara negara yang memegang amanah rakyat tidak boleh anti terhadap segala bentuk keritikan yang disampaikan masyarakat.

Demikian dikatakan Bupati KLU. H. Najmul Akhyar, dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke IIII Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) Cabang NTB, di Hotel Medana By Marina, Sabtu (23/12).

“Media punya peran penting dalam keberlangsungan birokrasi pemerintahan. Terutama dalam memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan,” katanya dalam acara yang dimulai pukul 18 : 00 Wita itu.

Meski begitu, Najmul juga mengingatkan, media dalam menjalankan tugas dan fugsinya harus memperhatikan kode etik dalam kerja jurnalistik itu sendiri.

“Silahkan sampaikan kritik dan masukan ke pemerintah. Itu baik untuk kita bersama-sama membangun daerah. Namun tentu berita yang sampai ke publik harus berimbang,” sambungnya.

Ketua IJTI NTB. Riadi Sulhi, dalam sambutannya berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Lombok Utara. Karena telah menerima dan bersedia memfasilitasi  IJTI menggelar Rakerda di KLU.

“Terimakasih pak Bupati. Semoga dengan terselenggaranya Rakerda ini, dapat melahirkan rumusan-rumusan baru bagu kemajuan daerah, khususnya Lombok Utara,” katanya.

DNU

BACA JUGA :

 

 

 

 




Korem 162/WB Jamin Keamanan Natal Dan Tahun Baru

Fokus keamanan hanya pada potensi terjadinya perkelahian antar pemuda, pengawasan lalu lintas, tempat ibadah dan pusat keramaian

Danrem 162/WB Kolonel Inf, Farid Makruf. (Foto; IST)

MATARAM.lombokjournal.com — Perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 dijamin akan berlangsung aman.  Selain Polda NTB, Korem 162/WB juga siap mengamankan Natal dan jalannya malam pergantian tahun.

Danrem 162/WB Kolonel Inf Farid Makruf mengatakan, pihaknya akan menerjunkan anggota untuk mengamankan dua momen besar, yaitu  Natal dan malam Tahun Baru.

Jumlah personil yang di terjunkan saat Natal dan Tahun Baru nanti proporsional sesuai dengann kebutuhan. Prajurit yang di terjunkan akan bergabung dengan aparat Kepolisian dan Pol pp serta akan di sebar di berbagai titik.

Tentang lokasi rawan keributan Danrem menyatakan, dari hasil pantauan bersama tidak ada daerah khusus yang mendapat pengaman ketat.

Pengamanan sendiri di fokuskan pada potensi terjadinya keributan antar pemuda, pengawasan lalu lintas, tempat ibadah hingga pengamanan di pusat keramaian.  Tentang ancaman teroris hingga saat ini belum terdeteksi.

“Tidak ada pengamanan khusus, fokus keamanan hanya pada potensi terjadinya perkelahian antar pemuda, pusat keramaian, ancaman teroris belum ada,” paparnya.

Seperti pada perayaan Natal dan Tahun Baru lalu, Polda NTB bersama dengan Korem dan Pol PP menerjunkan personilnya mengamankan sejumlah objek vital serta pusat keramaian. Polda NTB sendiri telah melakukan apel khusus untuk operasi pengamanan perayaan natal dan tahun baru dengan sandi operasi Lilin Gatarin.

AYA

 

 




Musim Hujan Diprediksi Hingga April 2018

Masyarakat diminta waspada di saat berpergian atau keluar rumah, kemungkinan terjadinya pohon tumbang, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta terjadinya gelombang tinggi

Muhammad Rum, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB (Foto: AYA/Lombok Journal)

MATARAM.lombokjournal.com —  Sehubungan panjangnya siklus tahunan kali ini, musim hujan diprediksikan akan berlangsung hingga April 2018 mendatang.

Masyarakat pun dihimbau agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya cuaca buruk. Khususnya mewaspadai kemungkinan buruk akibat hujan lebat yang disertai petir, tanah longsor, angin kencang, maupun gelombang pasang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi NTB, Muhammad Rum mulai surat edarannya, Kamis ( 21/12 ) di Mataram.

Rum menghimbau masyarakat agar selalu waspada di saat berpergian atau keluar rumah.  Waspada terhadap terjadinya pohon tumbang, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta terjadinya gelombang tinggi bagi masyarakat yang beraktivitas di laut

Kalak BPBD NTB juga berharap agar masyarakat NTB dapat membudayakan kegiatan gotong royong baik membersihkan sungai, drainase, parit,  dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dan yang tidak kalah penting, menurutnya, adalah aktif melakukan penghijauan, baik di pekarangan rumah maupun di perbukitan untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

“Bagi para petani agar tidak merambah areal perbukitan dengan menanam jagung,” ungkapnya

Pihaknya juga menginformasikan nomor telpon BPBD yakni 0370 646972, bila terjadi bencana banjir, tanah longsor, atau angin kencang.

“Hubungi kami segera Dan kami berharap agar masyarakat bisa bahu membahu dan saling membantu apabila terjadi bencana,” pungkasnya

AYA