Keluarga Sepakat Segera Memakamkan Jasad Munawir

Korban yang hanyut di Lokoq Segara akhirnya ditemukan sudah membengkak

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Warga Dusun Todo Desa Jenggala Kecamatan Gangga, Munawir (25) yang hanyut terbawa arus sungai Lokoq Segara pada Sabtu lalu, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan, dan warga, Senin (29/1).

Korban awalnya ditemukan mengapung di pantai Kuranji Dusun Karang Amor, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, oleh salah seorang warga, Amaq Us, sekitar pukul 10.00 Wita, dan kemudian langsung menginformasikan Tim SAR dan pihak keluarga.
Korban Hanyut Lokoq Segara Akhirnya Ditemukan

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com-Warga Dusun Todo Desa Jenggala Kecamatan Gangga, Munawir (25) yang hanyut terbawa arus sungai Lokoq Segara pada Sabtu lalu akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan, dan warga, Senin (29/1).

Korban awalnya ditemukan mengapung di pantai Kuranji Dusun Karang Amor, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, oleh salah seorang warga, Amaq Us, sekitar pukul 10.00 Wita, dan kemudian langsung menginformasikan Tim SAR dan pihak keluarga.

“Korban yang sudah tak bernyawa berhasil dievakuasi sekitar 11.20 Wita, oleh Tim SAR Gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya, Senin (29/1).

Setelah dievakuasi Tim SAR, lanjut Nyoman, korban langsung dibawa menuju kediamannya di Dusun Todo.

Pihak keluarga korban sepakat untuk segera dimakamkan mengingat kondisi korban yang sudah membengkak.

DNU




Munawir Hilang Terseret Arus Saat Mandi di Sungai

Korban sempat ditolong teman-temannya, namun karena arus yang terlalu deras, korban akhirnya terlepas dan hanyut

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Warga Todo, Desa Bentek Kecamatan Gangga, Munawir (25), dinyatakan hilang terseret arus saat mandi di sungai Lokoq Segara (perbatasan Desa Bentek-Jenggala), Sabtu (27/01).

Kronologi kejadian berwal saat Munawir bersama 8 orang temannya mandi di pinggir sungai sekitar pukul 17.00 Wita. Namun Naas, saat asyik mandi, korban tiba-tiba terseret arus sungai yang saat itu airnya sedang meluap.

“Ada warga hilang terseret arus pak, sampai sekarng blum ditemukan,” kata sejumlah warga yang berkumpul kenyaksikan proses pencarian, Sabtu (27/1) petang.

Kepala BPBD Lombok Utara, M. Iwan Maret Asmara., mengatakan menurut keterangan warga, korban sempat ditolong oleh teman-temannya, namun karena arus yang terlalu deras, korban akhirnya terlepas dan hanyut.

“Laporan warga hanyut kami terima Sabtu sore sekitar pukul 17 : 30 Wita,” paparnya.

Dikatakan Iwan, Proses pencarian terus dilakuan oleh 50 petugas yang dibantu warga hingga Sabtu malam, namun kondisi air yang keruhnya menyebabkan pencarian dihentikan sekitar pukul 22.30 malam.

“Pencarian kembali dilanjutkan pada Minggu siang. Tapi hingga sekarang belum ditemukan,” katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wisnunanda, memaparkan, Tim SAR Bangsal Pemenang langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan pada Sabtu sore.

“Ada tambahan Tim SAR yang kembali diturunkan ke lokasi pencarian pada Minggu pagi. Pencarian dilakukan pada radius 4 kilometer dari lokasi kejadian,” terangnya, Minggu (28/1).

Proses pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas Pos Bangsal, Tagana KLU, BPBD KLU, Polsek Gangga, Koramil Gangga, yang dibantu warga sekitar.

DNU

 




‘Tendangan Kungfu’ Ahyar Abduh Sampai Ke Negeri Cina

Saat penyerahan tongkat komando, Kasat Sat Pol PP minta walikota melakukan apa yang disebut uji kesigapan

MATARAM.lombokjournal.com — Walikota Mataram TGH. Ahyar Abduh angkat bicara terkait pemberitaan tendangan kungfunya kepada salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Mataram, yang kini viral di media sosial (medsos).

Ahyar mengatakan, kejadian itu tidak sedramatis yang dikira, sehingga membuatnya menjadi cukup viral. Bukan saja di Kota Mataram atau NTB, bahkan viral di Nasional bahkan sampai ke negeri Cina.

“Saya kaget, ternyata seorang Walikota itu tendangannya kalah-kalah tendangan kungfu dari negeri Cina,” ujar Ahyar saat jumpa pers di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (26/1).

Ahyar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (17/1) usai melantik dua pejabat di Kota Mataram, yakni Kepala Dinas Sosial dan Kapala Sat Pol PP Kota Mataram.

“Kejadiannya itu di dihalaman Kantor Walikota ” katanya

Khusus untuk Sat Pol PP, secara internal atau satu tradisi dilakukan penyerahan tongkat komando dan pemasangan tanda jabatan yang dilakukan di depan halaman Kantor Walikota.

Di saat penyerahan tersebut, di depan dirinya sudah berbaris siap satu pasukan Sat Pol PP yang menggunakan kaos khusus. Setelah selesai penyerahan, Kasat Sat Pol PP meminta dirinya untuk melakukan apa yang disebut uji kesigapan.

“Saya diminta secara spontan dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, itu suatu permintaan dari anggota maka dengan sendirinya saya lakukan,” jelas Ahyar.

“Saya juga kan seorang pesilat, mungkin kaget melihat saya dengan kejadian itu. Tapi tendangan itu tidak kena, saya hanya menguji kesigapan,”

Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Ahyar mengharapkan masyarakat dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya, seorang Walikota tidak bisa sewenang-wenang terhadap bawahan apalagi melakukan kekerasan.

“Kejadian itu adalah spontanitas dari permintaan bawahan,” tegas Ahyar Abduh.

AYA




Bawaslu NTB Test Urine Seluruh Pegawainya.

Memasuki pesta demokrasi, Bawaslu NTB pastikan seluruh pegawainya bebas narkoba

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB melakukan tes urin dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB.

Koordinator Divisi organisasi Sember daya manusia (SDM) Bawaslu NTB, Itratif mengatakan, tes urin ini merupakan komitmen Bawaslu NTB dalam memastikan seluruh stafnya terbebas dari narkoba. Menurut Itratif, Bawaslu NTB memiliki peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan pilkada di NTB.

“Memasuki pesta demokrasi, kami jajaran Bawaslu harus memastikan kondisi terjaga kesehatannya dan yang paling penting bersih dari narkoba,” ujarnya.

Itratif menyampaikan, narkoba bisa memengaruhi siapa pun, tidak mengenal strata sosial, ekonomi, dan politik. Tes urin ini dilakukan terhadap 37 orang staf Bawaslu NTB.

Bagi Itratif, pemeriksaan tes urin merupakan bagian pencegahan terhadap penggunaan narkoba. Bawaslu NTB meminta setiap staf tidak menggunakan narkoba.

“Karena ini pencegahan maka kita mencegah sejak dini, staf kita jangan main-main dengan narkoba,” ujarnya

Bawaslu NTB juga akan memberikan sanksi bagi petugasnya yang semisal kedapatan menggunakan narkoba. Itratif menjelaskan, Bawaslu NTB akan melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan (pegawai) apakah benar sebagai pemakai atau karena ada pengaruh obat-obatan di bawah resep dokter.

Sementara itu Plt Kabid pemberdayaan masyarakat dan pencegahan BNNP NTB, Irfan sangat mengapresiasi langkah Bawaslu NTB yang meminta dilakukan tes urin.

Menurut Irfan, Bawaslu NTB telah memberikan contoh yang baik dan diharapkan diikuti oleh lembaga yang lain. Pasalnya, kondisi narkoba di Indonesia sudah pada tahap mengkhawatirkan.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa kondisi persoalan narkoba sudah sangat meluas, kita sudah dalam darurat narkoba,” tegasnya.

Irfan berharap, pelaksanaan tes urin mampu memastikan agar lingkungan kerja di pemerintah, dan swasta terhindar dari narkoba, sehingga pelaksanaan tugas bisa berjalan dengan baik.

AYA




Rest Area Pusuk Lombok Utara, Rusak Akibat Longsor

Dihimbau agar masyarakat atau wisatawan tidak mendekat ke lokasi rest area, dikhawatirkan terjadi longsor susulan

 LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Hujan lebat yang terjadi di hampir seluruh wilayah Lombok Utara. sejak Senin malam (23/1), mengakibatkan longsornya bangunan Rest area atau gardu pandang yang berada di kawasan pusuk pass, Desa persiapan Manggala Kecamatan Pemenang.

“Tidak ada korban jiwa. Kejadiannya sekitar jam 2 dinihari,” kata Kasat Lantas Polres Lombok Utara, Iptu Agus Pujianto, Selasa (23/1).

Paska longsor, pihaknya juga menghimbau agar masyarakat atau wisatawan tidak mendekat ke lokasi rest area. Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan akibat kontur tanah yang masih labil.

“Kita khawatir, karena tidak tahu ada wisatawan mendekat ke titik longsor, makanya kita pasangkan police line,” paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) KLU, H. Muhammad mengatakan, longsornya kawasan rest area pusuk murni akibat faktor alam.

“Saya sudah intruksikan Sekdis turun langsung bersama kontraktor untuk mengecek lokasi,” katanya.

Oleh karena masa pemeliharaannya sudah habis, lanjut Muhammad, kemungkinan pihaknya akan kembali menganggarkan biaya perbaikan pada APBD Perubahan mendatang.

“Kita ajukan lagi nanti biaya perbaikannya pada APBD-P. Ini kan faktor alam, jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa,” tutupnya.

Rest area pusuk pass merupakan proyek Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KLU yang bersumber dari dana APBD 2017.

DNU

 




Gajah Mati di Lombok Elephant Park, Polisi Minta Keterangan Managemen

Tewasnya gajah itu diduga akibat penyakit pada jantung dan usus besarnya

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Kepolisian Sektor Tanjung, akhirnya mendatangi pihak managemen taman satwa Lombok Elephant Park (LEP) Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung Lombok Utara, Senin (22/1).

Hal itu terkait matinya seekor gajah bernama Rambo (50 tahun) pada 15 Januari lalu.

Kapolsek Tanjung, Kompol I Ketut Mas Mertayasa, saat diwawancarai di lokasi LEP mengaku pernah melihat langsung kondisi Rambo beberapa waktu lalu.

“Saat datang ke sini sekitar sebulan lalu, kita lihat langsung dan kondisinya memang agak lemah,” katanya, Senin (22/1).

Dari kesimpulan sementara, lanjut Mertayasa gajah itu mati karena sakit. Dan saat ini beberapa organnya sudah dibawa untuk dicek di lab.

“Kita tunggu hasil labnya. Menurut keterangan pengelola, mereka sudah berusaha melakukan berbagai upaya penanganan. Jika tidak ada unsur kesengajaan, maka kasus ini tidak akan diproses lebih jauh,” sambungnya.

President Direktur LEP Ketut Suadika mengklarifikasi bahwa tewasnya Rambo diduga akibat adanya penyakit pada jantung dan usus besarnya.

“Saat diketahui mati, ada ditemukan seperti belatung di dalam ususnya. Dia mulai terserang penyakit pada Desember 2017 lalu,” tukasnya.

Selama ini, lanjut Ketut, pihaknya dibantu tenaga dokter hewan LEP telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan kondisi Rambo yang memang kurus sejak didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas, beberapa tahun lalu.

Ketut juga mengaku, dalam pemulihan kondisi Rambo pihaknya sudah berkoordinasi dengan Taman Safari dan BKSD NTB.

“Staf dan Dokter hewan di sini sudah berusaha menaikan berat badan Rambo, bahkan bisa mencapai 3 ton. Tapi penyakit mulai menyerang dengan kondisi awal kaki depan kanan bengkak,” paparnya.

DNU




Islamic Relief Serahkan Aset Ke Pemprov NTB

Penyerahan aset bagian dari mendukung pemerintah, mencapai target pengentasan kemiskinan

MATARAM.lombokjournaql.com —  Organisasi kemanusiaan dan pembangunan Islamic Relief Worldwide menyerahkan sejumlah aset kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Islamic Relief menyerahkan semua aset  kepada NTB agar dapat dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik, tepatnya oleh penerima manfaat,” kata Ateeq Salik, Direktur Islamic Relief Inggris, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Senin (22/01)

Ateeq menambahkan, penyerahan aset bagian dari mendukung pemerintah, agar lebih dekat dengan masyarakat dalam mencapai target pengentasan kemiskinannya. Cakupan aset yang diserahterimakan meliputi lima poin.

Pertama, model bisnis pertanian hidroponik dalam lima komunitas termasuk lima rumah hijau, saluran pemasaran ke hypermart, sebuah kerjasama tim yang solid dari lima petani dan pelatih hidropnik.

Harapan ke depan, NTB bisa menghasilkan sayuran yang lebih sehat, segar, dan menguntungkan bagi masyarakatnya.

Kedua, petani dan pemasar bisnis jamur tiram yang mencakup dua sentra pembibitan yang bisa menghasilkan bibit jamur 1.200 baglog per hari, 100 rumah jamur yang bisa menghasilkan 300 kg jamur per hari, dan 300 petani jamur.

Ketiga, 300 penenun tradisional dengan keterampilan menghasilkan tenun berkualitas tinggi, pewarnaan alami termasuk aset alat-alat produksi produk turunan kain tenun.

Keempat, 10 sumur bor dengan lebih dari 300 anak dan keluarga mendapatkan manfaat dan belajar praktek kehidupan sehari-hari yang lebih higienis, khususnya berhenti untuk buang air besar sembarangan.

Kelima, lembaga koperasi wanita syariah legal dengan kantor, rekening bank dengan jumlah lebih dari Rp 100 juta, dua unit sepeda motor roda tiga, dan manajemen kantor yang terlatih.

Tercatat, total nilai aset fisik sekitar Rp 1,6 miliar.

“Islamic Relief tetap berada di NTB dan akan mendukung Pemprov NTB untuk teknis peralihan aset ini, agar keberlanjutan project-project ini dapat terjamin pada masa yang akan datang,”

Jalinan hubungan baik antara Islamic Relief dengan NTB sudah berjalan sejak 2007. Selama 2017, Ateeq merinci sepuluh kegiatan yang telah dilakukan Islamic Relief di NTB.

Mulai dari projek mata pencaharian yang berkelanjutan di Lombok Barat dan Lombok Tengah, program kesejahteraan anak melalui sponsor yatim piatu di Mataram dan Lombok Barat, Air dan Sanitasi Lingkungan di Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Selain itu juga distribusi paket makanan Ramadhan di Mataram dan Bima, hingga bantuan Iftar selama bulan Ramadhan untuk anak-anak miskin dan yatim piatu.

Untuk tahun ini, Islamic Relief memberikan bantua pendidikan, pemenuhan kebutuhan kesehatan, dan pangan 400 anak yatim melalui penyediaan beasiswa sebesar Rp 6 juta per tahun. Dukungan ini akan berlanjut sampai seluruh anak yatim memasuki sekolah menengah atas.

“Kami telah melihat perubahan yang signifikan terjadi di masyarakat melalui program mata pencaharian kami. Mereka telah mampu meningkatkan pendapatan  karena mampu mengelola bisnis prospektif,” kata Ateeq.

Para komunitas jamur bahkan telah mampu mengelola produksi jamur yang stabil sebanyak 300 kg jamur segar per hari, yang semuanya diserap oleh pasar. Pun dengan petani hidroponik yang mampu menghasilkan sayuran segar dan dipasok ke Hypermart di Lombok Epicentrum Mall.

AYA

 

 




PLN Bantu Korban Banjir Bandang di Bima

Bantuan dalam bentuk sembako dan perlengkapan tidur berupa mie Instan, beras, air mineral, mukena, tikar/karpet, sarung, dan lainnya, senilai Rp 55 Juta

MATARAM.lombokjournal.com —  Melalui program Bina Lingkungan “PLN Peduli Banjir Bandang Bima”, PLN membantu para korban di 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Woha, Kecamatan Palibelo, Kecamatan Belo, Kecamatan Monta dan Kecamatan Madapangga, Senin (22/01).

Dengan bantuan itu, PT PLN (Persero) Wilayah NTB mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Bima.

Dengan terbitnya Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/100/06.23/2018 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Banjir Kabupaten Bima tanggal 14 Januari 2018, PLN NTB segera berkordinasi untuk menyalurkan bantuan.

Bantuan dalam bentuk sembako dan perlengkapan tidur berupa mie Instan, beras, air mineral, mukena, tikar/karpet, sarung, dan lainnya, senilai Rp 55 Juta. Bantuan tersebut disalurkan langsung melalui posko bencana di Kantor BPBD Kabupaten Bima.

Bantuan diserahkan oleh Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi  PT PLN (Persero) Area Bima, Rachman Yuanda kepada Ir. H.M Taufik Rusdi M.Ap, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima.

“Kami berharap bantuan ini dapat mempercepat recovery masyarakat pasca banjir. Bantuan ini juga komitmen PLN Peduli untuk terus hadir bersama masyarakat, khususnya dalam menghadapi bencana banjir yang melanda khususnya di Kabupaten Bima,” ungkap Yuanda saat memberikan

Ir. H.M Taufik Rusdi M.Ap. mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Bima.

“Terima kasih atas kepedulian PLN terhadap masyarakat Kabupaten Bima dan koordinasi seperti inilah yang sangat kami harapkan karena hal ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir.” ujar Taufik.

Ke depan diharapkan, langkah seperti ini bisa diikuti perusahaan BUMN atau BUMD lainnya yang ada di Bima.

AYA

 

 




Permilih dan Pendukung Cerdas Harus Berani Perang Gagasan

Memenangkan calon bukan dengan ‘maen kayu’ yang disertai dengan kalimat caci maki, apalagi menyerang pribadi paslon

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Pada 2018 ini sebanyak 171 daerah akan melangsungkan pemilihan kepala daerah secara serentak di seluruh Indonesia. Partai politik dan gabungan partai politik telah mengusung calon masing-masing dan siap bertarung.

Melihat perkembangan terbaru menyambut pemilukada di NTB, Sekretaris Partai NasDem Lombok Tengah, Ahmad, SH menyatakan, ada perkembangan yang kurang menarik dalam kontestasi perebutan takhta kepala daerah.

“Sebagai contoh saja, media sosial menjadi lahan caci maki dan saling mengolok-olok sesama pendukung, dalam satu postingan saja bisa di komentari paling sedikit 200an. Baik pendapat maupun sekedar memberi like,” jelas Ahmad, Jum’at (19/1)

Dikatakannya, jika NTB menyatakan secara mayoritas mempunyai pemilih cerdas maka hal demikian terbalik sama sekali dengan perilaku dan tindakan yang tidak perlu dari para pendukung paslon.

“Seharusnya para pendukung itu perang gagasan. NTB maupun Kabupaten/Kota ke depan itu harus bagaimana, Infrastrukturnya, planologinya, daya dukung lingkungannya, sumber daya manusia harus ditingkatkan atau tidak. Bukan dengan adu mulut dan melakukan tindakan bar-bar, atau merusak alat peraga,” ungkapnya.

Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sedang bekerja sesuai perintah konstitusi. Tetapi yang lebih penting adalah Partai sebagai tulang punggung dari semua proses ini harus bekerja lebih.

Partai bisa memantau keadaan sehingga para kader dan simpatisan bekerja dengan simpatik. Seperti Tim Suhaili-Amin yang cukup ketat menyaring materi kampanye, kutipan-kutipan dari pasangan calon harus memberikan kesejukan dan fakta.

“Sehingga rakyat bisa menilai dan memberikan pendapat atas kinerja selama ini, tapi dengan cara yang baik dan tentu mengedepankan etika dalam berpolitik,” katanya.

Menurut Ahmad, Pemilukada sebenarnya ajang pembuktian kalau partai dan rakyat bisa bersama-sama memberikan teladan. Sehingga yang terpilih nanti benar-benar putra daerah terbaik.

“Bukan memenangkan calon dengan maen kayu yang disertai dengan kalimat caci maki. Apalagi menyerang pribadi paslon.” tegas Ahmad SH yang juga Sekretaris Tim Koalisi Bersatu Suhaili-Amin di Lombok Tengah.

AYA (*)

 

 




Membandel, Roi Pantai Trawangan Ditertibkan Lagi

Jika paska penertiban masih ada pengusaha tidak mengindahkan, maka akan diberikan teguran berkala bahkan sampai pencabutan izin operasional.

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) KLU, bersama Pemerintah kecamatan Pemenang dibantu Pamswakarsa lang-lang Trawangan, kembali melakukan penertiban roi pantai di kawasan wisata Trawangan, Rabu (17/1).

“Sesuai edaran Bupati, kawasan roi pantai harus steril dari bangunan dan fasilitas usaha lainnya. Hari ini kita hanya bersihkan yang knock down saja,” kata Kasat Pol PP. KLU. H. Ahmad Dharma, Rabu (17/1).

Roi pantai, kata Dharma, harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya, yakni agar bisa dinikmati oleh wisatawan. Jika paska penertiban masih ada pengusaha yang tidak mengindahkan, maka akan diberikan teguran berkala bahkan sampai pencabutan izin operasional.

“Selain anggota Pol PP dan Polisi pariwisata, Kita juga libatlan pihak desa dan Pamswakarsa setempat,” sambungnya.

Sementara, Camat Pemenang, Faisol menjelaskan, Surat Edaran (SE) Bupati sebelumnya sudah dikeluarkan pada Agustus tahun lalu. Salah satu pointnya adalah mengatur batas waktu penempatan sunbed, meja dan kursi di sempadan pantai.

“Batas waktu penggunaan sunbed yaitu pukul 06.00 Wita sampai 18.00 Wita. sementara untuk meja dan kursi pengusaha diberikan batas waktu dari pukul 16.00 Wita hingga 24.00 Wita,” paparnya.

DNU