PLN Berbagi Kebahagiaan Ramadhan, Bersama 17.000 Anak Yatim dan Dhuafa Se-Indonesia

PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat memusatkan kegiatan Berbagi Kebahagiaan Ramadhan ini di Kantor PLN Area Bima, dengan memberikan santunan dan mengundang 100 anak yatim yang berasal dari tiga yayasan untuk berbuka puasa bersama

BIMA.lombokjournal.com —  PLN berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan tahun 1439 Hijriah dengan menggelar buka puasa bersama lebih dari 17.000 anak yatim dan dhuafa yang tersebar di seluruh Indonesia.

Total anak yatim dan dhuafa tersebut merupakan gabungan dari PLN dari Sabang hingga Merauke, Anak Perusahaan PLN serta Yayasan Baitul Maal PLN.

Wakil Menteri ESDM Achandra Tahar turut hadir di tengah-tengah para anak yatim dan dhuafa bersama Direksi dan jajaran manajemen PLN.

Acara yang bertajuk “PLN Berbagi Kebahagiaan Ramadan 1439 H – Buka Puasa Bersama Anak Yatim & Dhuafa” ini dipusatkan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/06).

Untuk acara ini, PLN mengundang 3.300 anak yatim dan dhuafa dari 59 yayasan di Jabodetabek dan Banten. Berbarengan dengan itu, unit-unit PLN se-Indonesia pun menggelar acara serupa yang dilakukan sepanjang bulan Ramadhan ini.

Dalam acara ini Direktur Utama PLN Sofyan Basir secara simbolis memberikan dana bantuan program untuk anak yatim dan dhuafa dengan total Rp 2,98 milyar.

“Kerja keras PLN tidak akan tercapai tanpa dukungan dan doa. Sebagai rasa syukur, PLN merasa perlu untuk berbagi dengan saudara muslim yang membutuhkan dan anak-anak yatim melalui acara Berbagi Kebahagiaan Ramadhan ini,” ucap Sofyan Basir.

“Bagi PLN seluruh anak-anak di Indonesia adalah energi optimisme bagi masa depan. Kami berkewajiban untuk ikut menjaga dan memperhatikan,” tegas Sofyan Basir.

Sementara, PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat memusatkan kegiatan Berbagi Kebahagiaan Ramadhan ini di Kantor PLN Area Bima, Rabu (06/06), dengan memberikan santunan dan mengundang 100 anak yatim yang berasal dari tiga yayasan untuk berbuka puasa bersama.

Dalam acara tersebut turut hadir General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka, Komandan Kodim 1608 Bima Letkol. Inf. Bambang Kurnia Eka Putra, Kepala Kejaksaan Negeri Bima Widagdo Mulyono,  dan Wakapolres Kota Bima Kompol. Yusuf Tauziri.

General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan kebahagiaan bagi anak yatim.

“Kami ingin adik-adik ini juga merasakan kebahagiaan, khususnya dalam menyambut Idul Fitri. Semoga apa yang kami berikan dapat membantu,” tutur Rudi.

Selain itu, selama Bulan Ramadhan, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Wilayah NTB juga menyalurkan santunan dan bingkisan lebaran untuk 4.233 penerima, antara lain yatim, dhuafa, dan guru mengaji yang tersebar di seluruh Provinsi NTB. Total bantuan yang diberikan oleh YBM PLN Wilayah NTB mencapai Rp 1,05 miliar.

Kegiatan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan ini melibatkan partisipasi aktif dari pegawai-pegawai PLN.

Harapannya, dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan berbagi serta sebagai pengingat betapa pentingnya menyantuni anak yatim dan dhuafa agar kehidupan dunia dan akhirat dapat selalu berkah

AYA (*)




IHGMA Lombok Beri Santunan Lansia dan Anak Yatim

 IHGMA Lombok menyalurkan dana CSR ke beberapa kegiatan, di antaranya santunan ke Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB di jalan Majapahit Kota Mataram

MATARAM.lombokjournal.com — Ramadhan menjadi momen berbagi kebaikan pada mereka yang membutuhkan.

Hal ini juga yang dilakukan Indonesian Hotel General Manager Asociation (IHGMA) chapter Lombok. Asosiasi para General Manager hotel dan resort di NTB ini menyalurkan dana CSR pada panti jompo, panti asuhan dan kegiatan takjil on the road.

Ketua Komisi Corporate Social Responsibility (CSR) IHGMA Lombok Yoshie Sukendar Anwar  menuturkan, Ramadhan kali ini pihaknya menyalurkan dana CSR ke beberapa kegiatan.

Di antaranya santunan ke Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB di jalan Majapahit Kota Mataram. Santunan yang diberikan berupa pampers, minyak tawon, minyak kayu putih, susu, sabun cair, shampo, rinso, molto, hand glove, masker dan snack.

“Ini bentuk kepedulian kita kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya

Ia menuturkan, berdasarkan keterangan koordinator  perawat di balai sosial bernama Yani, ada 12 wisma yang menampung para lansia (lanjut usia).  Satu wisma khusus lansia yang sudah total tidak bisa mandiri dan pikun. Wisma tersebut bernama Wisma Perawatan Khusus. Sedangkan dua wisma diperuntukkan untuk lansia setengah mandiri dan pikun.

“Sembilan wisma lainnya untuk lansia yang masih mandiri dan sehat,” sambungnya.

Ia melanjutkan, di balai tersebut terdapat 7 orang perawat dan beberapa staf umum. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka sudah ditanggung pemerintah per tahunnya.

Diantaranya berupa pampers sebesar Rp 5 juta per tahun dan obat-obatan sebesar Rp 24 juta per tahun. Sementara untuk makan dan minum sebesar Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu per hari.

“Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu per hari untuk tiga kali makan,” ungkapnya.

Pemberian santunan pada panti lansia tersebut merupakan bentuk syukur di Ramadan. Selain itu meningkatkan rasa kepedulian seluruh anggota IHGMA Lombok kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan dan kasih sayang.

“Juga mempererat solidaritas seluruh anggota IHGMA Lombok,” pungkasnya.

Selain pemberian santunan kepada panti lansia Mandalika NTB, IHGMA Lombok juga menyalurkan CSR ke panti asuhan. Ia menambahkan, kegiatan penyaluran CSR tersebut  juga ditujukan untuk menggugah beberapa organisasi pariwisata atau organisasi profesi lainnya. Organisasi pariwisata dan profesi lainnya diharapkan bisa turut serta turun ke jalan dengan kegiatan yang serupa.

“Kami juga akan segera berkunjung ke panti asuhan,” tandasnya.

AYA




Disnaker NTB Siapkan Posko Pengaduan THR

Semua Dinas terkait yang berada di kabupaten kota akan menyiapkan posko pengaduan TRH. Posko pengaduan ini sudah mulai dibuka sejak 28 Mei, kemarin

MATARAM.lombokjournal.com — Dinas  Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyiapkan posko Pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR).

Ada beberapa Posko yang disiapkan disnaker akan untuk memafasilitasi laporan karyawan yang THR-nya belum dibayarkan perusahaan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi NTB H Wildan mengatakan, jika saat ini pihaknya telah menerima surat ederan, dari Kemenetrian Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi nomer 2 tahun 2018 tentang pembayaran tunjangan hari raya (THR) keagamaan. Untuk di teruskan ke dinas-dinas yang berada di daerah agar menyediakan posko-posko THR.

“Setiap kabupaten kota di NTB masing-masing menyiapakan posko pengaduan THR, ini sudah diberdasarkan peraturan mentri ketenagakerjaan nomer 6 tahun 2016,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi NTB, H Wildan.

Ia mengungkapkan, semua dinas terkait yang berada di kabupaten kota akan menyiapkan posko pengaduan TRH. Posko pengaduan ini sudah mulai dibuka sejak 28 Mei, kemarin.

“Sudah mulai buka poskonya, jadi tenaga kerja yang bekerja di wilayah mataram bisa langsung datang ke provinsi, untuk melapor,” tuturnya.

Dengan adanya posko pengaduan THR ini, Wildan berharap bagi para pekerja atau buruh untuk melaporkan jika merasa dipersulit atau ada keluhan terkait haknya terutama tunjangan hari raya yang harus dipenuhi pihak perusahaan.

“THR itu paling lambat dibayarkan tujuh hari sebelum hari raya, jika lebih dari itu maka perusahaan akan medapatkan sanksinya sesuai aturan,” ujar Wildan.

Ditambahkan H wildan, pihak terus mensosialisasikan kepada perusahan-perusahaan untuk memberikan hak-haknya para pekerja. Diharapkan agar perusahan-perusahaan tersebut memberikan lebih cepat kepada para pekerja. Baik itu kepada pekerja lepas atau pun pekerja tetap.

“Semua yang bekerja itu harus mendapatkan, karena itu sudah ada ketentuanya berdasrakan dari kementrian,” katanya.

AYA




PLN Wilayah NTB Gelar Program PLN Mengajar

Program PLN Mengajar ini dilaksanakan oleh unit PLN secara nasional. Mengangkat tema ‘’Terangi Bangsa dengan Pendidikan’’,  merupakan bentuk kepedulian PLN di dunia pendidikan.

MATARAM.lombokjournal.com   – PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat kembali menggelar Program PLN Mengajar.  Kali ini program tersebut dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Mataram, Rabu (30/5).

General Manager PLN Wilayah NTB yang diwakili oleh Manajer Transmisi dan Distribusi, Jhonni Putra, serta Manajer SDM dan Umum, Deddy Hidayat hadir menjadi inspirator atau guru sehari di sekolah tersebut.

Tidak hanya di Provinsi NTB, Program PLN Mengajar ini dilaksanakan oleh unit PLN secara nasional. Mengangkat tema ‘’Terangi Bangsa dengan Pendidikan’’, program ini merupakan bentuk kepedulian PLN di dunia pendidikan.

“Kami ingin membantu peningkatan pendidikan dan partisipasi dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa serta membutuhkan minat dan kepedulian masyarakat, khususnya di sektor ketenagalistrikan,”  terang Jhonni Putra.

Pada kesempatan ini, Jhonni berbagi pengetahuan mengenai proses produksi listrik, Contact Center PLN 123 dan pengetahuan kelistrikan lainnya sehingga diharapkan dapat membuat siswa memiliki wawasan, kontribusi, kepedulian tentang ketenagalistrikan.

Selain itu ia juga berbagi inspirasi pengalaman pada saat bekerja di PLN tentang bagaimana bekerja keras dalam melakukan pelayanan dan melistriki di nusantara dan motivasi mengenai kesuksesan dalam memperoleh prestasi disekolah serta hingga saat ini.

Kehadiran Tim Pengajar dari PLN di sekolah tersebut disambut penuh antusias oleh 100 siswa SMAN 5 Mataram. Dalam beberapa kesempatan bahkan beberapa siswa tidak segan menyampaikan pertanyaan mengenai kelistrikan.

Salah seorang siswa Kelas XI SMAN 5 Mataram, Hanif Kusuma menyampaikan rasa bahagianya karena dapat mengikuti Program PLN Mengajar. Menurutnya, melalui program ini dirinya dapat lebih memahami dunia kelistrikan secara langsung dari para praktisi.

“Tentunya kami sangat senang bisa dikunjungi oleh PLN. Selama ini kan kita tahunya listrik menyala, namun dengan kegiatan ini kami jadi tahu bagaimana proses produksi listrik hingga bisa kita gunakan,” ujar Hanif.

Sementara itu,Kepala Sekolah SMAN 5 Mataram, Drs. H. Arofiq, M.M. menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah menunjukan kepeduliannya kepada dunia pendidikan dan telah memilih SMAN 5 Mataram sebagai tempat Program PLN Mengajar.

“Kami sangat mengapresiasi program PLN ini. Ke depannya mungkin perlu terus dilaksanakan, terutama di sekolah-sekolah terpencil agar bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan,” pungkas Arofiq.

Dalam program ini, PLN juga menyerahkan bantuan pendidikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan total bantuan senilai Rp 129.250.000,-. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk perpustakaan digital, laptop, LCD dan layar proyektor serta peralatan sekolah.

Seperti diketahui Program PLN Mengajar merupakan program tahunan dari PLN. Tahun sebelumnya, PLN Wilayah NTB juga menggelar PLN Mengajar di SMKN 2 Mataram.

AYA (*)




NTB Diatensi Baik Oleh Kapolri dan Panglima TNI

Kuatnya atensi dan perhatian pemerintah pusat di era kepemimpinan Jokowi ini merupakan penghargaan kepada warga NTB dan Pemerintah  Daerah NTB

Karman BM

MATARAM  :   Setelah sehari sebelumnya Waka Polri berkunjung  ke NTB, kini giliran  Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto  mengunjungi  NTB secara bersamaan dalam rangka mengadakan safari Ramadhan , Rabu-Kamis (30-31/05), harus dimaknai sebagai bentuk  atensi yang baik untuk  warga dan  pimpinan daerah di NTB.

Selain itu kunjungan  dua petinggi polri dan TNI merupakan dukungan  moral yang memiliki  point khusus untuk seluruh komponen warga NTB yang dipandang tetap  menjaga toleransi ,  persatuan dan kesatuan  mewujudkan perdamaian antar ummat.

NTB dengan beragam suku yakni Sasak , Samawa, Mbojo, Jawa, Bugis dll merupakan taman sari kebhinekaan yang tetap harmoni dengan  spirit kebangsaan dalam bingkai NKRI

Demikian siaran pers yg disampaikan oleh Direktur Eksekutif Al Mentra Institute, Karman BM kepada media , Kamis (31/05) menanggapi kunjungan petinggi polri dan TNI yg tidak biasa dan surprise tersebut.

Sebagai warga NTB , Karman merasakan aura yang berbeda  atas kehadiran dua petinggi negara yg melambangkan simbol kekuatan penjaga NKRI bisa ke NTB dalam merajut kebersamaan di momen ramadhan.

“Momentum ini akan menjadi catatan sejarah bagi warga NTB yg tak akan dilupakan di era kepemimpinan pemerintahan Jokowi ,” ungkapnya .

Menurutnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat , Gubernur NTB , Zainul Majdi beserta jajaran nya diakuinya telah banyak sumbangsihnya untuk merawat kemajemukan dan  keberagaman yang ada dalam budaya masyarakat NTB.

“Terlepas ada sisi kelemahan lainnya, TGB harus diakui sebagai salah satu Gubernur yang memiliki prestasi yang baik dalam memimpin,” imbuhnya .

Maka tak heran , lanjutnya , jika Presiden Jokowi sampai enam kali  mengunjungi NTB dalam berbagai even. Kuatnya atensi dan perhatian pemerintah pusat di era kepemimpinan Jokowi ini merupakan penghargaan kepada warga NTB dan Pemerintah  Daerah NTB yang satu padu memajukan pembangunan  daerah.

“Warga NTB dari Mataram sampai dengan Sape Bima tentu akan tetap mengenang perhatian presiden  Jokowi dan pasti tahu bagaimana membalas kebaikkan ini pada saat yang tepat,” tandasnya .

Sementara itu, kata Karman Kehadiran Kapolri dan Panglima TNI  dalam safari Ramadhan , dimata Gubernur NTB ,  TGB , tentu merupakan suprise yang tak ternilai harganya sekaligus sebagai bentuk apresiasi.

“Maka wajar jika TGB mewakili warga NTB  dan pimpinan daerah memberikan rasa hormat yang tinggi atas kunjungan Kapolri dan Panglima TNI ,” pungkasnya .

Me




Rayakan ULTAH, PT Paragon Adakan Aksi Sosial Di Ponpes Nurul Hakim, Lombok Barat

Selain acara bersih- bersih masjid,  Wardah kosmetik memberikan sumbangan sebesar Rp 10 juta

Saat penyerahan danasumbangan sebesar Rp 10 juta (Foto; AYA)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Rangkaian HUT PT Paragon, melalui brand kosmetik Wardah melakukan kegiatan sosial di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat.

PT Paragon menggelar kegiatan bersih-bersih masjid sekaligus penyerahan bantuan perawatan masjid. Ini menjadi salah satu bentuk kepedulian PT Paragon selama Ramadan.

“Untuk kegiatan Ramadan ini ada banyak sekali seperti satu hati donasi untuk masjid,  Wardah Goes to Pesantren dan kegiatan  khusus beauty agent yaitu sharing is caring, ” ungkap Dhian Kartika dewi Selaku Bussines Development Wardah.

Dhian menuturkan, untuk program “satu hati berdonasi untuk masjid” dilakukan di 33 distribution Centre (DC) dengan 330 total masjid.  Ini dilakukan dalam rangka ulang Tahun PT. Paragon yang ke 33.

“Masjid Zakaria Salamah di Kabupaten Lombok Barat ini merupakan masjid keempat yang sudah dilakukan acara bersih- bersihnya” terang Dhian

Dhian menambahkan, selain acara bersih- bersih masjid, pihaknya melalui Wardah kosmetik memberikan sumbangan sebesar Rp 10 juta untuk perawatan dan untuk melengkapi fasilitas di masjid. Sumbangan tersebut diserahkan pada 330 masjid seluruh Indonesia selama Ramadan ini.

Pengurus   Masjid Zakaria Salamah pondok pesantren Nurul Hakim Kediri, Fernandi menyatakan sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan dan sumbangan yang diberikan Wardah kosmetik kepada masjid.

Bantuan tersebut akan dipergunakan untuk perawatan dan fasilitas masjid.

“Saya selaku pengurus masjid sangat berterimakasih atas bantuan dan kerjasamanya,semoga kedepan kegiatan ini bisa berlanjut di tahun- tahun berikutnya,” aku  Fernandi.

AYA (*)




TGB Anggap Rilis 200 Penceramah Kemenag, Harusnya Tak Perlu

TGB menilai Kementrian Agama (Kemenag) baiknya lebih fokus mengisi ruang publik dengan materi dakwah yang kekinian, konten menarik, dan memiliki visi kebangsaan yang kuat untuk menyasar generasi milenial.

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) angkat bicara mengenai polemik daftar 200 penceramah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag).

Meski namanya masuk dalam daftar 200 penceramah, TGB mengatakan rilis tersebut sejatinya tidak perlu dilakukan karena mengundang polemik.

“Di NTB cuma saya (yang masuk daftar rilis) padahal tuan guru di NTB banyak, dan banyak yang jauh lebih pantas dan lebih baik dari saya. Yang ada namanya di sana (rilis) kurang nyaman dan yang tidak ada di sana (rilis) bagaimana perasaannya,” katanya, Minggu (27/05) di Mataram.

TGB menilai masih banyak hal-hal yang lebih urgent di kehidupan, salah satunya ialah untuk sebarkan moderasi Islam daripada membuat rilis terbatas.

Ia menambahkan, lantaran sudah kadung dikeluarkan, rilis tersebut pada akhirnya justru menjadi beban bagi Kemenag untuk terus menambah daftar penceramah yang tentu tidak akan pernah cukup.

“Kalau list ini diteruskan akan menimbulkan proses kelanjutan. 200 nama (penceramah) secara sederhana untuk 200 juta kita umat Islam yang majlisnya ada ratusan ribu, efektif atau enggak kalau mau disempurnakan sampai berapa banyak,” ujar TGB.

Alih-alih membuat rilis penceramah, TGB menilai Kemenag lebih fokus mengisi ruang publik dengan materi dakwah yang kekinian, konten menarik, dan memiliki visi kebangsaan yang kuat untuk menyasar generasi milenial.

“Semisal, kita masih kurang bahan-bahan visual ala mileneal dengan format kekinian bagaimana dialog tentang isu keIslaman dan kenangsaan, ini jauh lebih menantang karena anak-anak muda kita perlu dapat bahan yang tidak hanya konten baik tapi juga visual menarik,” tegasnya.

TGB menilai, bahan-bahan dakwah yang kekinian dan relevan itu masih sangat kurang di ruang publik.

AYA




Ansor KLU Ajak Pemuda Jauhi Paham Radikal

Caranya, generasi muda harus menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi yang sudah diwariskan para pendiri bangsa

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Generasi muda harus ikut ambil bagian dalam menangkal berkembannya paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, salah satunya dengan menjaga nilai-nilai perbedaan dan toleransi.

Demikian dikatakan, Ketua Panitia sekaligus Ketua GP Ansor KLU, M. Jalil, Saat menyampaikan sambutannya dalam Worksop bertajuk Menangkal Radikalisme yang sekaligus dirangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), di Pemenang, Rabu (24/05).

“Akhir-akhir ini banyak aksi terorisme di Indonesia. Atas dasar itulah dirasa perlu mengajak semua generasi muda khususnya Lombok Utara, agar tidak terjebak dalam praktik radikalisme,” paparnya.

Caranya, lanjut Jalil, generasi muda harus ikut serta menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi yang sudah diwariskan para pendiri bangsa sejak awal.

Ketua PCNU KLU. M. Sa’i, menegaskan, dari cinta akan muncul saling memiliki dan menghargai satu sama lain. Ia meyakini di Lombok Utara, semua agama dan golongan menjunjung tinggi perbedaana dan toleransi, itulah keistimewaan daerah ini.

“Keistimewaan itu harus dijaga bersama-sama. Karena dengan begitu, cikal bakal munculnya paham-paham radikal di tengah masyarakat, khususnya generasi muda Lombok Utara, bisa ditekan,” ungkapnya.

Kasat Intelkam Polres Lombok Utara, Syaripuddin Zohri, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, gerakan atau paham radikal belum tentu teroris, tapi pelaku teroris sudah tentu radikal.

“Ada beberapa ciri kelompok teroris, salah satunya mengasingkan diri dan cendrung tidak mau bersosial, disamping merasa benar sendiri,” tukasnya.

Meski begitu, Syaripuddin mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri jika menmukan seseorang atau kelompok yang diduga menganut paham radilal atau teroris.

“Jangan main hakim sendiri, kalau memang ada laporkan ke pihak berwajib. Sementara jika ada anggota keluarga yang dianggap menyimpang atau mempraktikan paham radikal, maka segera diingatkan,” katanya lagi.

Kepala Kesbangpol KLU, Muldani, mengungkapkan, salah satu penyebab yang memicu munculnya paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat adalah lemahnya pemahaman tentang agama.Termasuk hilangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri.

“Di Lombok Utara, toleransi antar umat beragama sangat tinggi. Tidak ada tempat untuk teroris di sini,” cetusnya.

DANU




Ansor KLU Ajak Pemuda Jauhi Paham Radikal

Caranya, generasi muda harus menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi yang sudah diwariskan para pendiri bangsa

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Generasi muda harus ikut ambil bagian dalam menangkal berkembannya paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, salah satunya dengan menjaga nilai-nilai perbedaan dan toleransi.

Demikian dikatakan, Ketua Panitia sekaligus Ketua GP Ansor KLU, M. Jalil, Saat menyampaikan sambutannya dalam Worksop bertajuk Menangkal Radikalisme yang sekaligus dirangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), di Pemenang, Rabu (24/05).

“Akhir-akhir ini banyak aksi terorisme di Indonesia. Atas dasar itulah dirasa perlu mengajak semua generasi muda khususnya Lombok Utara, agar tidak terjebak dalam praktik radikalisme,” paparnya.

Caranya, lanjut Jalil, generasi muda harus ikut serta menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi yang sudah diwariskan para pendiri bangsa sejak awal.

Ketua PCNU KLU. M. Sa’i, menegaskan, dari cinta akan muncul saling memiliki dan menghargai satu sama lain. Ia meyakini di Lombok Utara, semua agama dan golongan menjunjung tinggi perbedaana dan toleransi, itulah keistimewaan daerah ini.

“Keistimewaan itu harus dijaga bersama-sama. Karena dengan begitu, cikal bakal munculnya paham-paham radikal di tengah masyarakat, khususnya generasi muda Lombok Utara, bisa ditekan,” ungkapnya.

Kasat Intelkam Polres Lombok Utara, Syaripuddin Zohri, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, gerakan atau paham radikal belum tentu teroris, tapi pelaku teroris sudah tentu radikal.

“Ada beberapa ciri kelompok teroris, salah satunya mengasingkan diri dan cendrung tidak mau bersosial, disamping merasa benar sendiri,” tukasnya. 

Meski begitu, Syaripuddin mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri jika menmukan seseorang atau kelompok yang diduga menganut paham radilal atau teroris. 

“Jangan main hakim sendiri, kalau memang ada laporkan ke pihak berwajib. Sementara jika ada anggota keluarga yang dianggap menyimpang atau mempraktikan paham radikal, maka segera diingatkan,” katanya lagi.

Kepala Kesbangpol KLU, Muldani, mengungkapkan, salah satu penyebab yang memicu munculnya paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat adalah lemahnya pemahaman tentang agama.Termasuk hilangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri. 

“Di Lombok Utara, toleransi antar umat beragama sangat tinggi. Tidak ada tempat untuk teroris di sini,” cetusnya.

DANU

 




Angka Prevalensi Kurang Gizi di NTB Masih Tinggi

Penyebab  tingginya prevalanesi kuramg gizi di NTB antara lain terkait tingkat kemiskinan, usia pernikahan yang masih rendah, pola asuh dan penyakit penyakit infeksi, diare maupun penyakit bawaan sejak lahir

 MATARAM.lombokjournal.com — Angka prevalensi kurang gizi di NTB dianggap masih tinggi karena dari yang ditarget yaitu sebesar 15,5 persen di tahun 2017 kemarin belum tercapai.

Plt Kepala Dinas Kesehatan NTB, Marjito, mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan setiap tahun, prevalemsi kurang gizi mengalami peningkatan yaitu dari 20,2 persen ditahun 2016 menjadi 22,6  persen pada tahun 2017.

“Kita belum bisa menekan angka prevalensi kurang gizi ini,”ucapnya pada sejumlah wartawan didampingi oleh Kabag Humas Pemprov NTB,Lalu Ismu, Kamis( 24/05) di Media Center Kantor Gubernur NTB.

Menurutnya, penyebab masih tingginya prevalanesi kuramg gizi di NTB cukup banyak dan komplek antara lain terkait tingkat kemiskinan, usia pernikahan yang masih rendah, pola asuh dan penyakit penyakit infeksi, diare maupun penyakit bawaan sejak lahir.

“Prevalensi kurang gizi tettinggi ada di kabupaten Dompu sebesar 33 persen dan terendah ada di Kabupaten Lombok Barat, sebesar 18,1 persen,” ungkapnya.

Karena itu lanjutnya bahwa untuk mengatasi kondusi tersebut dibutuhkan upaya yang menyeluruh dan berintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Selain masalah kurang gizi, masalah gizi lain yang mengemuka adalah STUNTING atau “kependekan” yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tubuh anak terlalu pendek untuk usianya.

Data hasil Pemantauan Status Gizi (PSG ) tahun 2017 menunjukkan prevalensi Stunting di Provinsi NTB sebesar 37,2 persen lebih tinggi dari rata-rata Nasional yaitu 29,6 persen. angka tersebut juga meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 29,9 persen atau naik 7,29persen.

Prevalensi Stunting tertinggi di Kabupaten Sumbawa yaitu 41,9 persen Lombok Lombok Tengah (39,9 persen), Dompu (38,3 persen), Kota Mataram (37,8 persen), Utara 37,6 persen, Bima (36,6 persen), Kota Bima (36,3 persen), Lombok Barat (36,1 persen), Lombok Timur (35,1 persen) dan terendah di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu 32,6 persen.

AYA