DPD PDIP NTB Tidak Tentukan Batas Waktu Tanggap Darurat Korban Gempa KLU

Tim relawan Baguna PDI Perjuangan  yang bermoto “Tertawa dan menangis bersama masyarakat” itu akan terus mendampingi korban, tanpa menetapkan batas waktu tanggap darurat

MATARAM. Lombokjournal.com – Pasca gempa bumi berkekuatan 7 skala richter (SR), Minggu (05/08), yang menguncang Lombok, menyisakan derita mendalam.

Di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang paling parah terdampak bencana gempa, hingga kini puluhan  ribu warganya masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian membutuhkan bantuan mendesak.

Kepedulian pada korban bencana, menggerakkan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, turun ke lokasi warga yang terdampak dan memberikan bantuan kemanusiaan .

DPP PDI Perjuangan yang telah membentuk Tim Tanggap Darurat  Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA), menurunkan 1000 relawan membantu korban Gempa , salah satunya di ke Dusun Karang Nangka, Desa Sokong Kec Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), sejak Selasa (07/08) malam.

Selain menurunkan tiga mobil ambulance yang dikonsentrasikan di Sembalun, Lombok Timur untuk menangani keadaan darurat, relawan BAGUNA juga disebar ke beberapa titik pengungsi di Lombok Utara.

Tim relawan yang mulai turun kemarin sore di Dusun Kr Nangka, menyalurkan bantuan makan 3 kali sehari.  Bantuan serupa juga disalurkan ke beberapa tempat pengungsian di Lombok barat

Salah seorang tokoh adat di Dusun Kr Nangka, Harnowadi, mengaku bersyukur adanya bantuan dari relawan PDIP Perjuangan.

“Bantuan yang masuk ke dusun ini baru dari PDIP dan UNRAM. Sampai sekarang belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah,”kata Harnowadi yang juga salah satu Kabid di Dinas kebudayaan dan Pariwisata KLU yang kantornya rusak berat.

Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Utara, Raden Nuna Apriadi, menceritakan sebagian besar relawan yang berasal dari Lombok Utara juga terdampak gempa.

“Rata-rata rumah mereka juga hancur akibat gempa,” cerita Nuna di tengah-tengah pengungsi, Selasa (07/08) malam.

 

Nuna juga mengkomandai penyaluran bantuan yang disalurkan 1000 relawan dari seluruh Tim Tanggap Darurat  BAGUNA DPD PDI Perjuangan NTB.

Menurutnya, saat ini yang mendesak dilakukan Pemda KLU yaitu memulihkan listrik dan air bersih PDAM. Karena tidak ada air, maka pengungsi hanya bisa mandi di sungai yang juga dijadikan tempat buang hajat.

“Selama ini KLU gelap gulita,” tutur Nuna, yang menambahkan pentingnya penyaluran obat-obatan.

Selain itu juga dibutuhkan penyaluran obat-obatan, pampers untuk bayi, dan pembaut wanita.

Saat ini, sekitar 90 persen infratruktur, rumah warga, termasuk kantor pemerintah di KLU mengalami kerusakan. Bahkan rumah sakit di Tanjung yang baru dibangun kondisinya rata dan retak mengkhawatirkan.

Untuk diketahui Rumah beserta isinya Ketua DPC PDIP KLU ini rusak berat hampir rata dengan tanah akibat gempam Meski demikian  tidak menyurutkan Kader militan  Moncong Putih tersebut untuk membantu sesamanya.

Dari pantauan media , di dusun  Karang Nangka, Desa Sokong  baru ada 24 tenda yang masing-masing diisi 8 KK atau 40 orang. Sehingga dI tiap tenda para pengungsi harus tinggal berdesakan.

Ada cerita menarik, salah seorang pengungsi yang rumahnya hancur adalah Dr haziziah. Selain mengungsi, dokter perempuan itu sekaligus jadi tenaga medis.

“Saya pengungsi sekaligus menjadi tenaga medis ditenda pengungsi ini,’’ ujar dokter perempuan ini yang menyumbangkan persediaan  obat-obat pribadinya untuk kamp pengungsian ini.

Ketua Tim Tanggap Darurat DPP PDI Perjuangan, Dewi Kencana, pihaknya mengakui relawan yang ditugaskan membantu warga yang terdampak gempat tentu tidak bisa mengkover semua korban Gempa.

Karena itu, pentingnya relawan bekerjasama dengan semua pihak membatu korban di KLU. “Kami mengakui, tentu tidak bisa mengkover semua korban. Setidaknya, kami berusaha untuk berbagi kehidupan  bersama saudara-saudara yang menjadi korban,” ungkapnya.

Tim relawan Baguna PDI Perjuangan  yang bermoto “Tertawa dan menangis bersama masyarakat” itu akan terus mendampingi korban.  Dan tim yang dibentuk partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu tidak menentukan batas waktu tanggap darurat.

“Kami akan terus mendampingi korban,” tegasnya.

Sementara itu Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengakui sebagian besar relawan PDIP KLU yang membantu penanganan korban gempa rumahnya juga hancur rata akibat gempa. Akan tetapi karena kepedulian dan komitmennya  para kader PDIP membantu saudara-saydaranya yg tertimpa musibah.

“Semangat gotong royong dan kesetiakawanan sosial yang memotivasinya kader-kader PDIP untuk tetap bersama rakyat ,’ ujarnya .

PDI Perjuangan ,Lanjut Rachmat akan mengerahkan semua kekuatan kadernya untuk bahu membahu menyalurkan bantuan partai guna memulihkan warga korban gempa.” Dalam waktu dekat bantuan tenda , terpal , makanan bayi , dll akan segera tiba ke KLU ,” tambahnya .

Selanjutnya dapur Umum BAGUNA untuk korban Gempa KLU  dipusatkan di kantor DPD PDI Perjuangan, Jl Lingkar Selatan  akan  membantu menyalurkan makanan untuk korban gempa sehari tiga kali disemua titik rata-rata 1000 bungkus.

“BAGUNA  masak sehari tiga kali untuk disalurkan utamanya di KLU ,” ujar kader perempuan PDIP  Endang Yuliati, di sela-sela mengemas nasi bungkus.

Me




Evakuasi Korban Reruntuhan Masjid Jabbal Nur Butuh Alat berat

Ada tiga shaf yang shalat, tapi belum bisa ditentukan berapa jumlahnya

LOMBOK UTARA.lommbokjournal.com – Proses evakuasi korban tertimpa reruntuhan Masjid Jabbal Nur di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, masih terus dilakukan.

Masjid tersebut roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7 skala richter (SR) pada Minggu (05/08). Rizal belum bisa memastikan berapa banyak warga yang masih berada di bawah puing reruntuhan masjid.

Hal itu diungkapkan Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani Selasa (07/08)

“Dari saksi, ada tiga shaf yang (sedang) shalat, tapi kita belum bisa tentukan berapa jumlahnya,” katanya.

Berdasarkan evakuasi yang dibantu Batalion 742 hingga Senin (06/88) malam, total warga yang berhasil diangkat sebanyak dua orang, di mana satu orang dinyatakan selamat.

Selain Masjid Jabbal Nur, tim juga melakukan evakuasi di empat titik lainnya yang ada di Lombok Utara. Ia menyampaikan, proses evakuasi masih memerlukan adanya bantuan alat-alat berat.

“Butuh alat berat karena beton-beton besar seperti masjid kan enggak bisa dengan manual. Sekarang alat berat sedang datang dari Surabaya dan Jakarta, maupun yang ada di sini diberdayakan,” jelasnya.

AYA




Proses Tanggap Darurat Dan Layanan Kesehatan Di Lombok Utara Berjalan Baik

Pemerintah juga memikirkan proses rehabilitasi rumah warga yang rusak, hal ini sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau korban gempa di Lombok Timur belum lama ini

Mesos Idrus Marham Bersama Menteri Wiranto

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham meninjau lokasi terdampak gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (07/08).

Sebelumnya, pada Senin (06/08) malam, ia telah mengikuti rapat koordinasi bersama Menkopolhukam Wiranto di ruang rapat utama Kantor Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram.

Idrus ingin memastikan proses tanggap darurat berjalan dengan baik. Ia melihat, sejauh ini proses berjalan cukup baik dengan sudah berdirinya dapur umum, distribusi sembako, hingga layanan kesehatan.

Untuk sembako, kata dia, distribusi makanan jadi akan diberikan kepada warga yang tinggal di posko pengungsian. Sementara warga yang mendirikan tenda darurat di halaman rumah masing-masing juga akan mendapatkan sembako.

“Wargw yang tinggal di tenda dekat rumahnya nanti akan kita sisir dan berikan sembako dengan lauk pauk dan lima kilogram beras, minyak, mie, gula, dan kornet,” katanya.

Setelah masa tanggap darurat, Mensos mengatakan perlunya penanganan pada masa pemulihan. Kemensos akan memberikan dukungan bagi warga terdampak gempa pada masa pemulihan.

Dia meminta kepada pemerintah setempat untuk membuat daftar nama dan jumlah warga terdampak.

“Perlu ada jaminan hidup, segera nanti setelah masa tanggap darurat, kita berikan jaminan tiga sampai empat bulan ke depan berupa uang untuk belanja mereka,” ujarnya.

Selain pemulihan, lanjut Idrus, pemerintah juga memikirkan proses rehabilitasi rumah warga yang rusak akibat gempa. Hal ini sejatinya sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau korban gempa di Lombok Timur belum lama ini.

“Bapak Presiden sudah mengambil kebijakan, renovasi rumah terdampak diperhatikan dengan bantuan antara Rp 10 juta sampai Rp 50 juta,” katanya.

Mensos menambahkan, pemerintah juga telah memberikan santunan senilai Rp 15 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia. Salain itu, korban luka-luka juga akan mendapat bantuan uang sebesar Rp 2,5 juta. Termasuk luka luka juga diberi vantuan setiap jiwa 2,5 juta

“Ini arahan Bapak Presiden, kata Bapak Presiden pastikan semua anak bangsa yang kena dampak dari bencana semua diurusi, tidak ada yang tidak diurusi,” kata idrus.

AYA

 

 




Wiranto Dan Idrus Marham Pantau Penyaluran Bantuan Di Lombok Utara

Total disalurkan santunan untuk 96 ahli waris senilai Rp1.440.000.000. Selain itu juga disalurkan 3000 paket sembako senilai Rp750.000.000. Sehingga total nilai bantuan adalah 2.190.000.000.

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Menko Politik Hukum dari Keamanan Wiranto didampingi Menteri Sosial Idrus Marham meninjau sejumlah lokasi bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara, Selasa (07/08) siang.

Kedua menteri mewakili Pemerintah untuk memastikan layanan tanggap darurat terhadap korban gempa tektonik di Lombok Utara berjalan sesuai rencana. Sejauh mana bantuan tersalurkan kepada korban berdampak bencana yang membutuhkan.

“Setelah dilakukan pengecekan, sejumlah bantuan yang tadi malam dikirimkan, pagi ini sudah tergelar,” kata Wiranto didampingi Mensos, saat meninjau dapur umum di lapangan Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (07/08).

Bantuan itu  antara lain pendirian sejumlah dapur umum,  kemudian juga tenda-tenda darurat yang dikirim tadi malam sudah didirikan di sejumlah lokasi.

“Bantuan tenda dan berbagai pihak. Dari Kementerian Sosial ada 220. Total lebih dari 400 tenda. Ini bisa menjadi pengganti masyarakat yang mendiami tenda yang kurang layak,” kata Wiranto.

Terkait bantuan makanan, Menko Polhukam menyatakan, Mensos juga sudah menyalurkan bantuan kepada korban.

“Makanan siap saji diberikan kepada korban yang rumahnya hancur dan tidak bisa memasak. Makanan setengah jadi diberikan kepada mereka yang rumahnya ada kerusakan namun masih bisa memasak, ” kata Menko Polhukam.

Selanjutnya, Mensos juga akan memginventarisasi lebih lanjut sejumlah bantuan lain bagi yang  terdampak bencana.

“Apakah itu santunan untuk keluarga korban yang meninggal, inventarisasi rumah yang rusak,  dan sebagainya. Korban meninggal sampai siang ini sejumlah 104 orang,” kata Wiranto.

Mensos menekankan, kehadiran mereka ke lokasi bencana untuk memastikan hasil rapat koordinasi yang sudah dilakukan  di Jakarta tadi malam, berjalan di lapangan.

“Pagi ini saya pastikan apakah bantuan berupa makanan melalui dapur umum, pendirian tenda-tenda, kemudian (pengaktifan sumber) listrik, sudah mulai operasional mulai pagi ini,” kata Mensos.

Selain bahan makanan, Mensos juga memastikan bantuan makanan akan didistribusikan kepada warga ke rumahnya. Mensos menyalurkan Santunan Rp2,19 Miliar

Yang tak kalah penting, Mensos juga menastikan santunan untuk ahli waris korban meninggal juga sudah disalurkan kepada yang berhak.

 

“Besarnya Rp15 juta untuk setiap ahli waris korban yang meninggal. Ke depan, bantuan juga akan diberikan kepada korban luka-luka. Masing-masing Rp2,5 juta. Ini semua adalah arahan Bapak Presiden. Agar dipastikan semua pihak yang mengalami bencana menerima bantuan,” kata Mensos.

Total disalurkan santunan untuk 96 ahli waris senilai Rp1.440.000.000. Selain itu juga disalurkan 3000 paket sembako senilai Rp750.000.000. Sehingga total nilai bantuan adalah 2.190.000.000.

Menko Polhukam juga meminta penjelasan langsung dari Komandan Satgas Penanganan Bencana Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani.

Dari laporan bisa diketahui, untuk pemulihan aliran listrik sudah disediakan 100 genset. Untuk meningkatkan layanan kesehatan, sejumlah satuan dari TNI dan Polri menggelar rumah sakit lapangan.

“Masih akan dibantu lagi dengan kapal rumah sakit yang akan merapat ke Lombok Utara sebagai rumah sakit terapung yang akan memdukung layanan kesehatan yang ada,” kata Wiranto.

Yang tak kalah penting, satgas juga sudah menyelesaikan evakuasi terhadap lebih 2000 wisatawan asing baik dari Gili Trawangan ke Lombok kemudian ke Bali kemudian ke tempat yang mereka anggap nyaman.

“Senua proses ini sudah selesai ya. Semua wisatawan asing sudah dapat dievakuasi dengan selanat,” katanya.

Laporan Dansatgas menunjukkan, evakuasi terhadap korban gempa masih akan dilanjutkan, termasuk  evakuasi korban reruntuhan  masjid.

AYA




DPW JOIN NTB Imbau Masyarakat Jangan Asal Sebar Informasi

Belakangan beredar informasi gempa susulan, bahkan ada yang tidak bertanggung jawab menyebarkan, gempa tersebut akan datang dengan skala lebih besar

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua DPW Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indra Irawan LM,S.Kom mengingatkan, masyarakat agar cermat dalam memilih dan memilah informasi yang beredar, dan jangan asal sebar luaskan kembali, Senin (06/08).

Masyarakat patut waspada terkait maraknya informasi menyesatkan, terutama di media sosial seperti Facebook, pasca gempa Lombok Minggu (05/08) malam

Sebaiknya masyarakat menyimak informasi dari berita melalui media- media resmi yang terpercaya.

“Media resmi baik cetak maupun online, tentu menginformasikan masalah apa pun bentuknya dengan berimbang dari sumber terpercaya,” tandas Indra.

Penyebaran informasi tidak benar terkait gempa, akan menambah trauma dan ketakutan di tengah masyarakat

Indra mencontohkan, belakangan beredar informasi terutama gempa susulan, bahkan ada yang tidak bertanggung jawab menyebarkan, gempa tersebut akan datang dengan skala lebih besar.

“Ini jelas info menyesatkan, kecuali kalau sumbernya dari BMKG bukan info yang samar-samar,” katanya.

Indra mengingatkan, bencana seperti gempa bumi tidak bisa ditebak kapan waktunya terjadi, karena itu pentingnya masyarakat selalu waspada dan memahami cara penyelamatan dalam situasi darurat.

” Daripada sebar info yang negatif, mendingan kita berbagi hal hal yang bersifat positif untuk saling mengingatkan demi keselamatan bersama, terutama bagi pengguna medsos,” ajaknya.

Di bagian akhir, Indra mengajak rekan- rekan pers yang ada di NTB untuk bersama sama pro aktif menginformasikan setiap kejadian pasca gempa, dan mendorong Pemerintah setempat agar lebih peka dalam melihat kondisi masyarakat dan segera berbagi informasi terkini kepada masyarakat terutama penanganan pasca gempa.

Rr (*)




Gempa Lombok 7 SR, 98 Orang Meninggal Dunia Diperkirakan Terus Bertambah

Dari 98 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang

MATARAM.lombokjournal.com – Gempa bumi berkekuatan 7 SR di Lombok, hingga Senin (06/08) sore tercatat sebanyak 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak.

Pengungsi mencapai ribuan jiwa tersebar di berbagai lokasi. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui rilis yang diterima Lombok Journal, Senin (06/08) menjelaskan, belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan.

Diduga adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh belum dapat dievakuasi oleh petugas.

TIM SAR Gabungan terus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban. Pendataan masih terus dilakukan aparat.

Korban meninggal dunia paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara karena wilayah inilah yang parah terkena dampak gempa.

Dari 98 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Belum adanya laporan wisatawan asing menjadi korban.

Upaya evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara masih dilakukan.

Alat berat dikerahkan sejak (06/08) sekitar pukul 15.00 WIB. Satu alat berat digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban. Belum dapat diperkirakan berapa jumlah korban yang tertimpa masjid roboh.

Korban saat itu sedang sholat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih melakukan evakuasi.

Jumlah pengungsi belum dapat dipastikan. Diperkirakan ribuan pengungsi tersebar di berbagai lokasi. Bantuan juga belum dapat didistribusikan merata. Selain terbatasnya jumlah logistik yang ada, pengungsi juga tersebar di berbagai lokasi sehingga menyulitkan pembagian bantuan, khususnya di Kabupaten Lombok Utara.

Evakuasi terdapat wisatawan yang ada di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno masih dilakukan hingga malam ini. Tidak ada data resmi brapa jumlah wisatawan, baik wisatawan asing maupun domesti yang berada di di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno.

Perkiraan awal terdapat sekitar 1.000 orang. Ternyata jumlahnya lebih banyak. Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 2.700 orang wisatawan asing dan domestik dari ketiga pulau tersebut pada Senin (06/08)  pukul 15.00 WIB.

Wisatawan dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal Kabupaten Lombok Utara menggunakan 9 kapal yaitu 1 unit kapal SAR Mataram, 1 unit KAL Belongas, 1 unit kapal SAR Denpasar,  1 unit kapal Pelni, 1 uit kapan Dharma Citra Tiga, 3 unit kapal cepat/ferry Eka Jaya, dan 1 unit kapal cepat/ferry Bali Nusa. Ribuan wisatawan dan karyawan hotel masih dalam proses evakuasi keluar dari ketiga pulau tersebut.

Evakuasi wisatawan adalah inisiatif dari wisatawan. Mereka trauma dengan guncangan gempa 7 SR yang diikuti peringatan dini tsunami. Mereka juga khawatir adanya gempa susulan yang lebih besar diikuti tsunami karena banyak beredar informasi yang menyesatkan (hoax), akan terjadi gempa dengan kekuatan 7,5 SR yang diikuti tsunami di Lombok nanti malam.

Hoax tersebut beredar luar di wilayah Lombok sehingga membuat warga dan wisatawan takut. Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Gempa tidak dapat diprediksi secara pasti, berapa magnitudenya, dimana, dan kapan secara pasti.

Gempa susulan dari gempa 7 SR pasti terjadi tetapi dengan intensitas yang lebih kecil. Hingga Senin pukul 17.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 176 kali gempa dengan intensitas kecil.

Masyarakat dan wisatawan di NTB dan Bali dihimbau tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Jangan terpancing pada informasi-informasi yang menyesatkan.

AYA

 




PLN Gerak Cepat Tangani Kelistrikan Lombok Pasca Gempa

Para petugas PLN yang bersiaga juga tetap mengantisipasi dampak gempa yang terjadi sehingga pemantauan di beberapa titik dilakukan secara remote

MATARAM.lombokjournal.com — Guncangan gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang terjadi di Lombok dan sekitarnya pada Minggu (05/08), menggerakkan PLN sigap menangani gangguan pasokan listrik.

PLN Wilayah NTB mengerahkan tim pasca gempa mendata kerusakan, sekaligus melakukan upaya perbaikan memulihkan pasokan listrik. Hingga saat ini sebanyak 1.058 personil disiagakan  mempercepat pemulihan.

“Pasca gempa, tim langsung bergerak cepat untuk mengecek kondisi dan aset kelistrikan. Tim juga secara bertahap memulihkan listrik di daerah padam sesuai dengan SOP saat penanganan pasca bencana. Para petugas juga tetap mengutamakan keamanan untuk antisipasi gempa susulan,” jelas Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan, Senin (06/08)

Setelah menginventarisir aset kelistrikan yang terganggu, PLN segera memulihkan listrik agar kembali mengalir. Daerah yang padam sebelumnya, seperti di Kota Mataram, Lombok Tengah, serta sebagian besar Lombok Timur dan Lombok Barat listriknya telah kembali menyala.

Namun sebagian wilayah di Mataram hingga saat ini belum menyala.

Kabupaten Lombok Utara dan sebagian Lombok Timur masih mengalami pemadaman akibat adanya beberapa infrastruktur jaringan dan gardu yang mengalami kerusakan, sehingga layanan listrik masih bertahap dalam penormalannya.

Para petugas PLN yang bersiaga juga tetap mengantisipasi dampak gempa yang terjadi sehingga pemantauan di beberapa titik dilakukan secara remote. Sementara itu, tim di lapangan yang memulihkan listrik di lokasi yang terdampak segera mengamankan aset kelistrikan di sekitar gedung dan rumah warga.

“Kami terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan unit-unit pelayanan di wilayah NTB. Selanjutnya, tim PLN di NTB akan didukung oleh rekan-rekan PLN dari Jawa Timur dan Bali untuk bantuan personil, peralatan dan materialnya demi pemulihan total listrik di NTB. Kami juga telah membuka posko di sekitar wilayah terdampak dan segera memberikan bantuan penanganan bagi warga korban gempa bumi,” ujar Djoko.

Gempa yang berpusat di wilayah timur laut Lombok Utara, NTB ini selain merusak bangunan rumah warga, gedung dan beberapa infrastruktur kelistrikan juga sempat membuat pasokan listrik terhenti di beberapa wilayah.

AYA




Gempa Bumi Lombok 7 SR, 82 Meninggal Dunia, Ribuan Mengungsi

Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama BPDB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat

Kerusakan di Lombok Utara

MATARAM.lombokjournal.com — Gempabumi 7 SR mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Minggu (05/08) pukul 18.46 WIB memberikan dampak yang luas.

Hingga Senin  (06/08) dini hari pukul 02.30 WIB, tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempabumi.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengirimkan rilis, Senin  (06/08) dini.

Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram, tercatat yang terparah. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 39 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Di saat penanganan darurat dampak gempa sebelumnya 6,4 SR masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar.

Masyarakat panik dan berhamburan di jalan-jalan dan bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh. Apalagi ada peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panik dan trauma sehingga pengungsian di banyak tempat.

Pada Minggu malam, jalanan Kota Mataram macet karena penduduk berusaha menyelematkan diri setelah ada peringatan dini tsunami. Hampir seluruh penduduk kota tidur di luaar rumah pasca gempa bumi berkekuatan 7,0 SR.

Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak. Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga tengah malam hari Minggu (05/08) pukul 22.00 WIB terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil.

BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran. Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi yang mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei bersama jajaran BNPB telah tiba di Lombok Utara menggunakan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan. 2 helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan.

BNPB terus mendampingi Pemda, baik Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama BPDB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat.

TNI akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi pada Senin (06/08) pagi.

Fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar. Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada 6/8/2018 karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa. Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas.

AYA




Gubernur NTB Tegaskan Pentingnya Wawasan Kebangsaan dan Persaudaraan

Lombok dipilih sebagai tuan rumah Sub Regional Meeting and Counter Terrorism,  yang diikuti pejabat setingkat menteri dari Indonesia, Australia Selandia Baru, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam dan Myanmar

TGB bersama Wiranto (kiri)

TGB bersama Yasonna Hamonangan Laoly (kanan)

MATARAM.lombokjournal.com — Teknologi menghadirkan tantangan baru terhadap keamanan nasional. Dan saat bersamaan, pesatnya perkembangan  dunia siber menciptakan rentannya terhadap ketahanan bangsa terhadap penguasaan ilmu dan teknologi yang diperkuat.

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, tantangan keamanan saat ini, Terutama dengan hadirnya teknologi yang begitu pesat.

Hal itu disampaikanya saat diskusi di sela-sela sela sarapan, di Ruang Merak Lantai 2 Hotel Golden Palace, Minggu, (05/08).

Gubernur menjamu sarapan pagi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly SH., MSc., Ph.D, Kepala Bareskrim Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Heru Winarko.

Terkait itu, menurutnya, hal yang paling penting untuk terus dihadirkan dalam diri anak bangsa adalah, mengkokohkan wawasan kebangsaan dan persaudaraan yang tulus.

Gubernur menyampaikan rasa syukurnya kepada para tamu, karena Lombok dipilih sebagai tuan rumah Sub Regional Meeting and Counter Terrorism,  yang diikuti pejabat setingkat menteri dari Indonesia, Australia Selandia Baru Filipina Singapura Brunei Darussalam dan Myanmar.

“Sebuah keputusan yang menebalkan kebanggaan kami karena berbasis kepercayaan, publik NTB memiliki pondasi yang kuat atas penguasaan sains maupun sibernetika yang dibalut kekompakan relasi sosial dalam berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman,” kata gubernur.

AYA/Humas NTB




Korban Gempa Yang Meninggal Dunia Akan Disantuni Rp 15 Juta

Korban gempa berdasarkan data BPBD Lombok Utara, 20 orang luka berat, dan luka ringan sebanyak 58 orang. Sebagian besar korban berasal dari Kecamatan Bayan

Rumah roboh akibat gempa

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara akan memberikan santunan masing-masing sebesar Rp.15 juta kepada lima orang korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah di daerah itu hari Minggu lalu.

“Kita akan berikan santunan masing-masing Rp 15 juta. Untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” kata Sekda KLU. H. Suardi, saat jumpa pers di Tanjung, Rabu (1/8).

Sementara untuk korban luka-luka, sambung Suardi, pihaknya belum bisa memastikan. Meski begitu, ia berharap para korban baik yang luka parah atau pun sedang juga dapat ditangani oleh pemerintah.

“Saat ini sedang kita bicarakan,” cetusnya.

Dikatakan Suardi, data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Lombok Utara, 20 orang luka berat, dan luka ringan sebanyak 58 orang. Sebagian besar korban berasal dari Kecamatan Bayan.

Lima korban tewas diantaranya Natrinep (13) asal Senaru, Jumiarto (8) asal Sambik Elen, Rusdin (34) Loloan, Sandi (20) Sembaro, dan Indra (77).

DNU