Relawan Gempa Lombok Protes Surat Edaran Bupati

Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Lombok Utara, Mujaddid Muhas, membenarkan adanya Surat Edaran itu, namun dikatakannya, selama ini pihak pemerintah daerah tidak memiliki persoalan dengan para relawan

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com  — Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar yang bermaksud mengawasi keberadaan relawan yang membantu penanganan warga terdampak pasca gempa bumi, menuai protes di media sosial (medsos).

Pasalnya, Bupati Najmul menerbitkan Surat Edaran nomor: /00/33/Kesbangpol/2018 tentang pengawasan terhadap keberadaan relawan bencana gempa bumi Lombok di Kabupaten Lombok Utara.

Edaran tertanggal 19 September 2018, yang ditujukan Kepala BPBD KLU, Kepala Dinsos PP dan PA KLU, Kepala Dinas PUPR KLU, Kasat Pol PP dan Damkar KLU, Kepala Dinas LHPKP KLU, Camat se-KLU, dan Kepala Desa se-KLU.

“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi kebencanaan, Camat, Kades se-KLU bersama pihak berwenang lainnya untuk memantau situasi, melakukan pengawasan, mengambil langkah-langkah yang relevan terhadap keberadaan relawan,  baik dalam negeri maupun orang asing yang sedang melakukan aktivitas kemanusiaan di Kabupaten Lombok Utara,” demikian salah satu poin isi surat edaran yang ditandatangani Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar.

Edaran itu sontak membuat para relawan yang tengah melakukan program aktivitas kemanusiaan bereaksi.

“Seharusnya pemerintah bersyukur terhadap keberadaan relawan dan NGO. Dengan keberadaan mereka bisa membantu percepatan perbaikan pasca gempa,” tulis Feri EF di laman facebooknya, . , Sabtu (22/09), sembari memposting dua foto SE Bupati KLU.

Feri beranggapan, selama ini warga di Lombok Utara bisa merasakan manfaat keberadaan relawan, dan menilai lebih efektif dibandingkan pemerintah.

“Keberadaan relawan dan NGO lebih sigap dan berkontribusi besar selama ini. Terlebih lagi dengan mekanisme pencairan bantuan yang rumit,” tulisnya.

Lebih lanjut, protes lainya menyar ke arah lain.

“Kalau Bupati seperti itu, saya berharap juga beberapa kontraktor dari luar yang dapat jatah menangani rumah untuk masyarakat terdampak gempa keluar dari KLU,” timpal Hadi Mubaroq.

Saat dikonfirmasi, Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Lombok Utara, Mujaddid Muhas, membenarkan adanya Surat Edaran itu. Ia mengatakan, selama ini pihak pemerintah daerah tidak memiliki persoalan dengan para relawan.

“Relatif tidak ada, malah relawannya membantu kelancaran dari pengungsi. Mungkin karena yang kemarin itu saja, saat ada relawan luar negeri yang tidak melaporkan diri ke posko utama dan langsung terjun ke masyarakat, membantu evakuasi puing bangunan. Kakinya patah akibat tertimpa beton,” jelas Mujaddid.

Namun lebih jauh tak dijelaskan, tentang Organisasi Perangkat Daerah  yang diminta “melakukan pengawasan, mengambil langkah-langkah yang relevan” terhadap keberadaan relawan.

Harry




Gak Capek Fitnah TGB Terus

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak Lombok akan mengerahkan massa sebanyak mungkin untuk memberikan dukungan kepada TGB atas tudingan fitnah tersebut

lombokjournal.com —

JAKARTA ;   Laskar Perantau NTB dan Front Pembela TGB (FPT) berencana akan turun ke jalan menyikapi dugaan demo pesanan elit politik untuk menyerang Gubernur NTB periode 2013 – 2018 Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (24/09).

“Senin kita akan turun kejalan di Gedung KPK. Kami minta Agus Rahardjo cs tidak terpengaruh dengan demo pesanan yang memiliki motif politik untuk menyerang TGB. Demo pesanan bermuatan politis ini perlu diwaspadai,” tegas Jubir FPT Ahmad L, saat jumpa pers di Ibis Hotel, Cikini Menteng Jakarta Pusat, Jumat (21/09).

Lebih lanjut, Ahmad mengaku jelang Pilpres 2019 ini, aroma politik semakin memanas. Bahkan isu–isu untuk menyudutkan lawan politik pun dilakukan dengan menghalalkan segala cara.

Dia pun mencium dalam waktu dekat akan ada gerakan aksi demo pesanan untuk mendesak kasus dugaan korupsi divestasi saham PT Newmont di Nusa Tenggara Barat.

“Gak capek apa ya fitnah TGB terus, isu ini sengaja muncul dan digoreng oleh kubu lawan politiknya untuk mengkerdilkan para pendukung Jokowi. Ada udang di balik batu, dan ada maksud tertentu pastinya,” ujar dia.

Ahmad memastikan gerakan demo yang akan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu adalah bernuansa politis.

“Ini adalah permainan licik hanya ingin menghalalkan segala cara meraih kekuasaan,” ucap Ahmad.

Dia pun menyayangkan jika aksi yang dituding beraroma politik terlalu tinggi itu mencari-cari suatu yang tidak ada dan berpotensi memaksakan diri.

“Ingat KPK sendiri menyatakan bahwa pemeriksaan TGB masih dalam proses penyelidikan. Stop intervensi KPK untuk kepentingan politik, jangan sampai hukum jadi alat politisasi. Nanti malah jadi peradilan opini,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak Lombok Daud Gerung juga akan mengerahkan massa sebanyak mungkin untuk memberikan dukungan kepada TGB atas tudingan fitnah tersebut.

“Kami akan kerahkan massa sebanyak mungkin para perantau Sasak Lombok untuk ikut serta bersama Front Pembela TGB di Gedung KPK nanti. Kami sangat menyayangkan jika ada demo pesanan yang bermotif politik,” pungkasnya.

Me




Aliansi Muda NTB Tolak #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi

Ciptakan Pemilu damai ajak masyarakat secara umum  dan warga Nusa Tenggara Barat khususnya, agar menolak tagar-tagar tersebut

MATARAM.lombokjournal.com –  Aliansi Muda Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak keras tagar-tagar yang berbau provokatif. Baik tagar #2019GantiPresiden maupun #2019TetapJokowi.

Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi ini melakukan aksi damai untuk mengkampanyekan dan menciptakan pemilu 2019 yang aman dan damai.

“Kita menolak hal-hal yang berbau provokatif. Tagar-tagar ganti presiden maupun dua periode,” ucap Koordinator Umum (Kordum) Aliansi Muda NTB, Abdurrahman, S. Pd.I., kepada lombokjournal.com, di Mataram, Kamis (20/09).

Tagar-tagar tersebut, menurutnya, berbau provokatif menjelang pemilu 2019. Bisa menimbulkan perpecahan yang mengarah pada konflik-konflik sosial  dan rusaknya kondisi keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

“Tagar-tagar provokatif seperti, tagar 2019 ganti presiden dan 2019 tetap Jokowi, itu kita tolak semua. Karena itu dapat memunculkan pro kontra dan hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat,” jelasnya.

Untuk itu, Ia mengajak masyarakat secara umum  dan warga Nusa Tenggara Barat, khususnya, agar menolak tagar-tagar tersebut.

“Pemilu 2019 itu adalah pemilu damai. Kita ciptakan demokrasi yang sehat,” himbaunya.

Lebih lanjut dikatakannya, Aliansi Muda NTB menyuarakan tagar-tagar yang tidak berpotensi membelah masyarakat menjadi beberapa kubu.

“Tagar-tagar yang ingin kita ciptakan disini adalah 2019 kita bersaudara, 2019 pemilu damai,  2019 demokrasi sehat. Jadi selain itu,  kita tolak semua,” tegasnya.

Yang tergabung dalam Aliansi Muda NTB ini adalah Pemuda Nahdlatul Wathan (NW), HIMMAH NW, PMII, Solidaritas Institut NTB dan Pemuda Sasak.

Mereka melakukan aksi damai dari depan kantor Bank BNI 46, jalan Lanko Mataram. Kemudian menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB dan Bawaslu NTB.

Massa aksi ditemui oleh beberapa Komisioner KPU NTB dan pihak Bawaslu NTB. Aksi ini berjalan aman dan lancar, hingga pukul 11.00 Wita.

Razak




Pasca Gempa, Petani di KLU Belum Bisa Bercocok Tanam

Saat ini stok bahan makanan di posko utama sudah mulai menipis, bahkan bisa habis dalam waktu tiga hari mendatang

lombok Journal.lombokjournal.com — Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk meninjau masalah pertanian pascagempa di Lombok Utara.

Rombongan kunker Komisi IV DPR RI itu diterima Wakil Bupati Lombok Utara, Syarifuddin, Rabu (19/09).

“Bangunan terkait dengan pertanian seperti lahan irigasi yang rusak akibat longsor, mengakibatkan warga masyarakat belum bisa bercocok tanam,” ungkap Syarifuddin.

Sarifudin juga berharap agar pemerintah pusat bisa membantu daerahnya untuk segera bangkit. Terlebih saat ini stok bahan makanan di posko utama sudah mulai menipis, bahkan bisa habis dalam waktu tiga hari mendatang.

“Sebagai kabupaten termuda di NTB, yang memiliki lima kecamatan, 33 desa dan 10 desa persiapan dengan total APBD berkisar 952 miliar, jika dibandingkan dengan total kerugian mencapai 7 triliun maka diperlukan proses pemulihan yang intensif,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo, menyampaikan kunjungannya kali ini bersama kementerian terkait untuk melihat kondisi pertanian, perternakan, kelautan dan perikanan.

“Pemerintah daerah jangan khawatir, kami di komisi IV DPR RI dari semua fraksi mendukung penuh program pemerintah dalam rangka pemulihan bencana gempa,” katanya.

Harry




Samsung Electronics Dirikan Posko Samsung Peduli Lombok Di Dusun Lekok Dan Dusun Menggala, Lombok Utara.

Demi mendukung proses pemulihan bencana, Samsung juga menyediakan bahan makanan pada dapur umum yang dikelola dengan bantuan kelompok ibu-ibu di sekeliling lokasi Posko

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com –Samsung Electronics Indonesia mendirikan Posko Samsung Peduli Lombok di dua lokasi dampak terbesar bencana gempa, yaitu Dusun Lekok dan Dusun Menggala, Kabupaten Lombok Utara.

Posko itu, sengaja didirikan untuk membantu para korban dalam hal mencuci pakaian korban gempa dan servis alat elektronik Samsung. Posko tersebut dihuni sekitar 5.300 orang dari 2.010 kepala keluarga.

Vise President PT Samsung Elektronik Indonesia, KangHyun Lee, mengatakan ingin ikut serta membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan fasilitas-fasilitas seperti 20 mesin cuci untuk layanan cuci pakaian, kemudian layanan perbaikan dan penggantian suku cadang untuk televisi serta peralatan rumah tangga Samsung lainnya.

“Kami juga siapkan dua TV ukuran 55 inci sebagai sarana hiburan dan informasi, enam microwave, dua lemari pendingin serta, pusat telekomunikasi. Layanan cuci dan servis tersebut dapat dinikmati warga Lekok dan Menggala secara gratis. Selain fasilitas tersebut, kami mendonasikan 2.000 unit barang yang terdiri dari berbagai perlengkapan, seperti wadah minum, tenda anak, sprei, dan bed cover,” ungkapnya, Kamis (20/9).

Dia mengaku, demi mendukung proses pemulihan bencana, Samsung juga menyediakan bahan makanan pada dapur umum yang dikelola dengan bantuan kelompok ibu-ibu di sekeliling lokasi Posko untuk membantu memasak dan membagikan sekitar 600 bungkus makanan pagi setiap harinya.

Menurut Mr Lee, penomena gempa Lombok ini merupakan bencana gempa berskala besar dengan durasi kejadian yang cukup panjang dan berulang.

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, dirinya sangat prihatin dengan apa yang menimpa masyarakat Lombok dan Sumbawa, NTB.

Sehingga dirinya menilai, masih adanya beberapa area yang belum tersentuh bantuan secara khusus seperti di Dusun Lekok dan Menggala di Lombok Utara ini.

Rasa kebersamaan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia ini yang mendorong Samsung untuk selalu bekomitmen membantu meringankan para korban bencana.

Dengan demikian, layanan yang diberikan di Posko Samsung Peduli Lombok dapat sedikit membantu para warga di kedua dusun untuk mencuci pakaian, memberikan hiburan bagi keluarga serta anak-anak, agar dapat kembali semangat untuk menata kehidupan mereka pascabencana.

Dia menambahkan, dirinya sering membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, bukan terhadap korban gempa saja. Yang jelas, sejak Empat tahun lalu Samsung sudah berbuat di Lombok, seperti berikan modal kepada pegiat cetak.

“Kegiatan kemanusiaan itu tidak hanya di Lombok, bahkan daerah lain kita berusaha saling membantu,” pungkasnya.

AYA (*)




Penghargaan  Kantor Imigrasi Karena Inovasi  Ruang Ramah HAM

Terobosan  yang memberikan kenyamanan dan kemudahan  bagi para penyandang difabel

MATARAM.lombokjournal.com — Kantor Imigrasi kelas 1 Mataram mendapatkan penghargaan dari pemerintah Provinsi NTB, Senin (17/09).

Penghargaan  didasarkan  atas peningkatan pelayanan publik melalui inovasi pembuatan ruang layanan paspor berdimensi Ramah HAM yang Ada di Kantor Imigrasi Mataram.

Pelaksana Harian (PHL) Gubernur NTB,  Ir. Rosyadi sayuti dalam smbutannya mengatakan selamat atas prestasi yang dicapai oleh Imigrasi Kelas 1 Mataram

“Inovasi  Ruang ramah HAM yang di keluarkan oleh jajaran imigrasi Mataram merupakan Layanan yang sangat bagus karena memidahkan bagi para penyandng difabel untuk mengurus keperluan yang berkaitan dengan keimigrasian, ” ujarnya di Kantor ImigraSi.

Ia menyatakan  inovasi seperti ini merupakan teribosan yang sangat luar biasa dan memerlukan keberanian dari pemimpin.  maka atas keberanian dari Kepala Kantor imigrasi inilah yang melatrbelakangi kita pemerintah NTB memberikan apresiasi .

“Inilah yang dilihat inovasi yg patut di hargai mendpat apresiasi dari masyarakat yang melatarbelakangi untuk pantas diberikan penghargaan,” tegasnya

Rosiady berharap dengan adanya penghargaan ini Pelayanan kepada masyarakat agar selalu ditingkatkan.

Kepala Kantor Imigrasi kelas 1 Mataram, Dudi iskandar  mengucapkan terimkasih kepada Pemerintah NTB, Penghargaan ini merupakan pemacu Imigrasi untuk memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi.

“Inovasi  Ramah Ham ini merupakan suatu terobosan  yang memberikan kenyamanan dan kemudahan  bagi para penyandang difabel dalam mengurus semua hal yang ada kaitannya dengan keimigrasian,” pungkasnya.

AYA

 




Bandara ZAM Di Mata Pegiat Dan Relawan Seni 

Penamaan Bandara Zainuddin Abdul Majid atau ZAM DI Lombok Tengah, lebih memberi makna khusus dari sekedar nama daerah

MATARAM.lombokjournal.om  – Penamaan banda udara atau bandara, atau tempat-tempat strategis yang menjadi lintasan banyak orang dari luar, dengan nama figur lokal yang mendapat gelar pahlawan nasional atau berjasa besar bagi masyarakatnya sudah menjadi kelaziman di berbagai daerah.

Karakteristik figur setempat yang bisa mewakili  nilai-nilai yang dianut sebagian besar masyarakatnya, akan memberi kebanggaan pada masyarakat tersebut.

“Masyarakat luar secara tidak langsung diberi tahu, bahwa ada anak bangsa di daerah itu telah berkontribusi atau berjasa pada bangsa dan Negara, “ kata Bambang  Wahyudin di Mataram, Minggu (16/09).

Bambang Wahudin asal Jakarta, 42, beberapa hari belakangan tergabung dalam kelompok relawan budaya yang terjun di pengungsian korban gempa dalam program trauma healing yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak di Lombok Utara.

Ia memberi contoh, nama Bandara Soekarno-Hatta di wilayah ibukota, Bandara  Adi Soecipto di Jawa Tengah, Bandara Ngurah Rai di Bali atau Bandara Hang Nadim di Batam serta di daerah-daerah lainnya,  selain inspiratif juga memberi makna khusus.

“Nama  Bandara Zainuddin Abdul Majid atau ZAM DI Lombok Tengah, menurut saya lebih memberi makna khusus dari sekedar nama daerah. Kalau saya malah mengusulkan, sebutan tuan guru harus disertakan agar identitas identitas Lomboknya lebih jelas,“  ujar Bambang yang mengaku sudah empat kali datang ke Lombok melalui bandara.

Saat ditanya pendapatnya terkait penolakan masyarakat Lombok Tengah atas penggantian nama bandara, Bambang enggan menanggapi.  Ia hanya balik bertanya, apakah gelar pahlawan nasional yang bersangkutan dianggap cacat.

Sementara itu, Ahmad Zain dari Kendari yang datang ke Lombok dalam program yang sama, menambahkan tentang kecenderungan penggantian nama bandara dengan nama figur pahlawan nasional dari daerah yang bersangkutan.

Misalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang saat itu masih dipimpin Gubernur Heryawan pengusulkan mengajukan nama Bandara Internasional Abdul Halim ke pemerintah pusat. Abdul Halim merupakan tokoh perjuangan asal Majalengka Jawa Barat, dan telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

Semula namanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang terletak di Kertajati, Majalengka, di Provinsi Jawa Barat.

“Usulan nama pahlawan nasional itu jelas bermaksud memberi apresiasi tinggi pada figur lokal yang  jelas-jelas berjasa pada bangsa dan negara, serta nyata jasa-jasa yang diperbuat untuk masyarakatnya,“ jelas Ahmad Zain.

Dijelaskannya,  pemerintah  menetapkan  figur lokal menjadi pahlawan nasional prosesnya panjang dan tidak mudah.  Banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui, dan harus didukung fakta-fakta yang diakui masyarakatnya.

“Begitu seorang tokoh mendapat gelar kepahlawanan, keluarganya mendapat kehormatan diundang ke Istana Negara. Ini penghargaan dari Negara. Dari masyarakatnya, ya salah satunya mengabadikan nama pahlawan itu menjadi nama tempat-tempat yang strategis yang dikunjungi atau menjadi lintasan banyak orang, “ jelas Ahmad  Zain.

Namun diakuinya, sering terjadi pro dan kontra terkait penamaan bandara,jalan, atau bahkan nama rumah sakit.  Ahmad juga tak mau berkomentar atas protes yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat Lombok Tengah terkait penggan nama International Lombok Airport (LIA)n menjadi ZAM.

“Saya tak memahami soal protes itu. Saya hanya ingat kata Bung Karno, bangsa yang besar adalah yang bisa menghormati pahlawannya, “ pungkas Ahmad Zain.

Me




Korem Bantu Salurkan Alkap Bagi Korban Gempa di Lombok Utara

Teknis pencairan bantuan stimulan dari pemerintah pusat memiliki aturan dan prosedur yang telah ditentukan oleh pemerintah, yang dalam hal ini adalah pihak BNPB

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Korem 162/WB membantu menyalurkan alat perlengkapan (alkap) untuk pembangunan rumah bagi korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU), NTB, Jumat (14/9) kemarin.

Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., SH., M.Han., bersama rombongan membawa beberapa alkap ke Desa Teniga Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, yang akan digunakan untuk mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang rusak akibat gempa beberapa waktu lalu dan disambut langsung Kepala Desa Teniga, Maswandi.

Alat perlengkapan yang didistribusikan, antara lain, palu/hammer sebanyak 50 buah, sekop sebanyak 36, terpal 3 koli, selimut 2 koli, arco 4 buah, kursi roda 2 buah, susu dancow 4 dus, biskuit khongguan 2 koli dan mie instan 22 dus.

Selanjutnya, terkait dana stimulan dari pemerintah pusat bagi korban gempa yang sudah diberikan nomor rekening namun hingga kini belum bisa dicairkan,

Kades Teniga menyampaikan bahwa itu memang harus melalui prosedur/ proses sehingga dana itu bisa dicairkan sesuai dengan hasil rapat  bersama Kementerian PUPR.

“Sistem dan cara pencairan dana stimulan dari Pemerintah pusat memilik petunjuk Tehnis  atau Juknis yang harus kita ikuti bersama,” ucapnya.

Danrem 162/WB menjelaskan, tentang teknis pencairan bantuan stimulan dari pemerintah pusat memiliki aturan dan prosedur yang telah ditentukan oleh pemerintah, yang dalam hal ini adalah pihak BNPB.

“Memang perlu dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat aturan atau prosedure tersebut. Agar masyarakat mengerti & paham betul bagaimana cara mencairkan dana stimulan tersebut untuk membangun rumah tahan gempa dan masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh hasutan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.

Razak/Hms




Bandara ZAM Cara Menghormati Kepahlawanan Ulama

Jika polemik  ini tidak ditangani secara bijaksana oleh para stakeholder yang terlibat. Segresi sosial ini akan menjadi pintu masuk timbulnya konflik horizontal yang lebih masif

lombokjournal.com —  

MATARAM  ;  ––  Polemik dan kontroversi perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL)  menjadi  ZAM Air Port sangat  kontraproduktif jika terjadi pembiaran yang  berlarut-larut tanpa titik temu .

Tentu ini  akan merugikan citra baik masyarakat  Gumi Pair Lombok  yang terkesan tidak kompak dan bersatu. Padahal sebagai pulau pulau seribu masjid, masyarakat harusnya bangga salah satu tokoh  pahlawan nasionalnya diabadikan namanya dlm prasasti Bandara Internasional ZAM .

Konfrontasi wacana dan aksi pro-kontra,  jika tidak ada penyelesaian secara holistik dan kultural  akan merugikan semua pihak yang bersengketa. Stigma lama bahwa masyarakat Lombok sulit bersatu dan mudah dipecah belah semakin kuat pembenarannya .

Demikianlah diungkapkan oleh Lalu Andi Sumantri salah satu tokoh loteng dari Desa Penujak, Jumat  (14/09)

Mamiq Andi mengaku prihatin dan tidak habis pikir mengapa  urusan penggantian nama bandara internasional Lombok diributkan secara terbuka.

Padahal dengan perubahan nama tersebut,  secara  religius dan kultural ada penghormatan kepada  ketokohan TGH Zainuddin Abdul  Majid sekaligus wujud Bhakti warga Gumi Pair  menghormati peran kepahlawanan dan perjuangan TGH Zainuddin Abdul Madjid.

“Sebagai Umara tidak ada yang salah dalam pengabadian nama TGH  Zainuddin Abdul Madjid sebagai nama bandara internasional di pulau Lombok,” ungkapnya .

Mamiq Andi menambahkan dirinya merasa kuatir jika polemik  ini tidak ditangani secara bijaksana oleh para stakeholder yang terlibat. Segresi sosial ini akan menjadi pintu masuk timbulnya konflik horizontal yang lebih masiF.

“Untuk itu Pemerintah  segera turun tangan menenangkan situasi meregangnya  sosial kemasyarakatan yang sedang menyimpan bara api ini ,” bebernya .

Moderasi Ekskalasi Konflik

Sementara itu tokoh Pemuda Milineal lintas Ummat, Sudirman Harianto melihat kecendrungan meluasnya ekskalasi konflik pro kontra soal isu bandara diduga atau ditengarai faktor X  di balik isu ini.

Hal ini terlihat dari tampilnya sejumlah tokoh elit yang tidak bebas kepentingan dalam menggalang  euphoria psykologi massa dengan jargon -jargon perlawanan.

“Segera melakukan moderasi Ekskalasi Konflik penting dilakukan agar tidak menjadi bola liar yang tidak bisa dikontrol ,” tambahnya sembari mengatakan perluasan konflik isu bandara ini terlokalisir diseputaran kalangan tokoh dan elit  yang saling berseberangan sikap dan pendapat.                                                                          Sudirman Harianto

“Sementara itu posisi  tawar rakyat diduga hanya dijadikan landasan legitimasi. Massa Rakyat sebagian besar  diorganisir secara instan, mereka bergerak  bukan atas kesadaran indegenous dalam memahami peta masalahnya,” paparnya

Menurutnya,  dalam konflik ini yang bertempur wacana hanya sebatas elit politik. Proses penyelesaian atau mediasi konfliknya lebih mudah terlokalisir  karena tanpa melibatkan kekuatan rakyat dalam arti sesungguhnya.

“Model penyelesaian sangkep mencari titik temu diantara para elit penting dikedepankan secara adil dan transparan untuk mengurai permasalahan dari semua aspek ,” pungkasnya.

Me




Memulihkan Lotim Akibat Gempa, Sukiman Sebut Lima Komponen Ini

Jika semua itu berjalan sendiri-sendiri dan tidak terpadukan dengan baik, maka pemulihan (recovery) daerah Lombok Timur akan lamban dan apa yang diharapkan masyarakat akan sulit terwujud

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com —  Lima komponen penanggulangan bencana gempa bumi di gumi “Patuh Karya” akan disatu padukan dan dikordinasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur.

Bupati Lombok Timur terpilih, H. M. Sukiman Azmy, M.M., mengatakan itu saat menghadiri acara diskusi lepas Duduk Bareng Bersama Relawan Lombok Timur, di Pondopo dua, Gelang, Kamis (13/09) malam, pukul 21.30 Wita.

“Besok kalau saya sudah jadi Bupati (Lotim), semuanya kita bisa kordinasikan,” ucapnya, di hadapan para relawan yang hadir.

Lima komponen tersebut, kata Sukiman, yaitu TNI/Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah (Pemda), para relawan dan masyarakat. Semuanya itu harus bisa dipadukan, tidak boleh sendiri-sendiri.

“Keterpaduan TNI/Polri, BNPB, Pemda, relawan, ditambah dengan masyarakat menjadi satupadu, maka tidak akan lama. Tidak perlu kita menunggu lima tahun, Insya Allah kita paling cepat recovery ini,” ungkapnya, dengan penuh yakin.

Sukiman menambahkan, jika semua itu berjalan sendiri-sendiri dan tidak terpadukan dengan baik, maka pemulihan (recovery) daerah Lombok Timur akan lamban dan apa yang diharapkan masyarakat akan sulit terwujud.

“Oleh karena itu, keterpaduan inilah yang kita butuhkan. Karena itulah kita mulai, meskipun saya belum punya kewenangan untuk merintah-merintah. Mari kita bersama-sama,” jelasnya.

Selanjutnya menurut Sukiman, , bahwa potensi yang ada di daerah Lombok Timur sangat luar biasa. Apaun diinginkan semuanya sudah ada. Seperti alat berat untuk merobohkan bangunan yang tak layaj huni akibat gempa.

“Cuman belum dikordinasikan. Itu saja masalahnya,” sebut dia, yang juga sebagai Penasehat Relawan Lotim ini.

Pantauan lombokjournal.com, di lapangan, sekitar ratusan orang hadir dalam acara ini. Juga lebih dari 60 nama lembaga relawan ikut berpartisipasi, baik lokal maupun luar daerah.

Razak