Diluncurkan PAUD Pusat Pemulihan Pasca Gempa

PAUD di Daerah Lombok Timur Kecamatan Sambelia sebagai bentuk kiprah mereka dalam mensejahterakan masyarakat pasca gempa

 

 

 

 

 

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri peluncuran PAUD sebagai pusat pemulihan pasca gempa, hasil kolaborasi HIMPAUDI- SEAMEO RECFON di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Kamis, (11/10/2018).

Paud tersebut diluncurkan atas sumbangan guru-guru PAUD seluruh Indonesia.

Terlihat antusias dan kebahagiaan dari masyarakat atas hadirnya ibu Wagub Hj. Sitti Rohmi di tengah-tengah mereka.

Hj. Rohmi menyampaikan, kebanggaan dan kebahagiaan menghadiri acara tersebut. Beliau banyak memberikan motivasi kepada semua masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

“Kalau kita kuat dan memandang musibah ini bisa kita lewati maka berkah yang akan kita dapatkan”, Ungkap beliau.

Wagub  juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk  jangan pernah berpangku tangan kepada pemberi bantuan.

“Kita harus ikut juga membangun sendiri daerah kita,” ujarnya.

Hj. Rohmi mengaku terharu dengan kebahagiaan anak-anak atas hadirnya PAUD tersebut.

“Alat-alat pendidikan untuk PAUD kami akan bantu dari Provinsi untuk menunjang proses pembelajaran agar lebih baik, semoga program ini dapat berjalan dengan lancer,” ujar Hj. Rohmi pada akhir sambutannya sebelum meresmikan peluncuran PAUD.

Prof. Dr. Ir. Neti Herawati, M. Si, Kepala HIMPAUDI Pusat menegaskan, PAUD yang dibangun ini merupakan sarana trauma healing buat anak-anak, agar mereka bisa bangkit pasca bencana.

Dijelaskan, SEAMEO RECFON (Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Centre For Food and Nutrition ), merupakan pusat penelitian makanan dan nutrisi dalam memenuhi kebutuhan kawasan Asia Tenggara. Bekerjasama dengan HIMPAUDI membangun PAUD di Daerah Lombok Timur Kecamatan Sambelia sebagai bentuk kiprah mereka dalam mensejahterakan masyarakat.

Turut Hadir Pimpinan PT. Rekayasa Industri yang membantu pengerjaan pembangunan kelas PAUD tersebut. HIMPAUDI NTB, HIMPAUDI Kabupaten Lombok Timur, Kepala BP PAUD & DIKMAS NTB, Direktur SEAMEO RECFON, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Danramil, Camat dan Kepala Desa Padak Buar.

AYA

 




KJRI Johor Bahru, Bantu Dana Pembangunan Mushala Terdampak Gempa

Bantuan pembangunan musala sangat berarti sebagai sarana ibadah yang juga sebagai media trauma healing

MATARAM.lombokjournal.com — Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru Malaysia.memberikan bantuan uang sebesar Rp 33 Juta untuk pembangunan Musala Ar Rahmah di RT 10 Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Rabu (10/10).

Musala tersebut rata dengan tanah akibat diguncang gempa bumi awal Agustus lalu.

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Pelaksana Fungsi Konsuler I KJRI Johor Bahru Irma Nadjamuddin kepada Takmir Musala Ar Rahmah, Amaq Sukriadi. Ikut mendampingi Kepala Dusun Montong Dao Andi Lala.

Turut serta dalam penyerahan bantuan tersebut Konsul Imigrasi KJRI Johor Bahru I Gusti M Ibrahim dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Dudi Iskandar.

Di sela penyerahan bantuan, Irma menuturkan,, bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian dari KJRI Johor Bahru atas musibah gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok.

“Kami berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk membangun kembali musala,” kata Irma.

Takmir Musala Ar Rahmah, Amaq Sukriadi menuturkan, mushala tersebut selain untuk salat berjemaah juga difungsikan sebagai tembat belajar baca tulis Al Quran. Karena runtuh, lanjut dia, anak-anak harus belajar mengaji di tenda.

“Kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Sesegera mungkin kami membangun agar musala dapat kembali digunakan untuk ibadah dan pendidikan,” kata Amaq Sukriadi.

Kepala Dusun Montong Dao Andi Lala menjelaskan, gempa bumi meluluhlantakkan rumah 490 kepala keluarga (KK) dari keseluruhan 625 KK. Oleh karenanya, lanjut Andi, bantuan pembangunan musala sangat berarti sebagai sarana ibadah yang juga sebagai media trauma healing.

Konsul Imigrasi KJRI Johor Bahru, I Gusti M Ibrahim mengaku berterima kasih kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Dudi Iskandar dan jajaran yang telah membantu dalam penyaluran sumbangan pembangunan musala.

Pihaknya juga mengapresiasi atas inovasi-inovasi yang telah dilakukan jajaran Kantor Imigrasi Kelas I Mataram.

“Kemarin ketika kami anjangsana dan keliling kantor, saya lihat inovasinya luar biasa. Salut atas kepemimpinan Pak Dudi Iskandar setahun terakhir. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya dalam menyalurkan bantuan,” kata I Gusti M Ibrahim.

AYA (*)




Harga Cabai dan Bawang Hancur, HBK Arahkan ke Pengolahan Produk

Tidak ada jalan lain bagi petani saat kondisi harga komoditi jatuh, selain dengan pengolahan hasil hortikultura. Hasil tanam diolah menjadi aneka produk

lombokjournal.com —

MATARAM — Calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Lombok nomor urut 1 dari Partai Gerindra, H Bambang Kristiono (HBK) prihatin dengan jatuhnya harga cabai dan bawang merah.

HBK bertandang ke Kelompok Tani (Poktan) Bijaksari di Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. HBK datang bersama istri Hj Dian BK untuk melihat pertanian hortikultura.

“Saya ingin mendengar langsung seperti apa kondisi harga cabai dan bawang merah,” katanya, Rabu (10/10).

Dijelaskan, dari cerita Ketua Poktan Bijaksari Muzaidi, kondisi panen cabai dan bawang merah harganya memprihatinkan. Cabai tidak dipanen, disebabkan harga cabai yang hancur, satu kilo hanya Rp 3.000. Sedangkan ongkos panen satu kilogram Rp 2.000.

“Saya putuskan, tidak usah dipanen biarkan saja sudah,” kata Muzaidi pada HBK.

HBK pun meminta Muzaidi menunjukkan lahan pertanian cabai miliknya. Di lahan seluas lima hektare HBK memperhatikan cabai merah nan ranum. Namun, sudah keriput karena tidak dipanen. Padahal seharusnya cabe ini menyejahterakan petani.

“Bagus-bagus padahal ini cabainya,” ujar HBK.

Cerita Muzaidi berlanjut, pada soal bawang merah. Harganya juga hancur lebur. Ada stok digudang hingga 9 ton.

Problemnya, bila bawang merah dijual harganya tidak menguntungkan. Ia bermimpi bhwa hasil produksi hortikultura ini bisa diolah.

Tentu untuk mengolahnya butuh alat. Serius HBK mendengarkan cerita Muzaidi.

“Dalam kondisi seperti ini memang harus ada langkah lanjutan Pak. Tidak bisa kalau harga jatuh, cabai dan bawang dibiarkan,” ucap HBK.

HBK melanjutkan, tidak ada jalan lain bagi petani saat kondisi harga komoditi jatuh, selain dengan pengolahan hasil hortikultura. Hasil tanam diolah menjadi aneka produk.

“Cabai ini kan bisa diolah jadi bubuk cabai. Sementara bawang dibuat bawang goreng,” ungkapnya sambil menambahkan, harga yang sudah diolah itu akan lebih tinggi.

Pengolahan ini, akan meningkatkan nilai penjualan. Tentu saja, petani harus diberi bekal yang benar bagaimana pengolahan hasil hortikultura ini.

“Harus diolah yang baik tidak asal-asalan,” tandasnya.

Sementara untuk pasar, suami Hj Dian ini menyebut, era saat ini sudah sangat maju. Untuk penjualan bisa menggunakan strategi online, baik di media sosial maupun toko online.

“Nanti kalau butuh pengetahuan soal jual beli online, kami akan bantu,” imbuhnya

Mengenai alat pengolahan untuk bawang merah, HBK berjanji akan membantu. Alat tersebut segera dikirim ke Kota Mataram dalam waktu dekat.

“Ya, kita ingin poktan ini jadi pilot project pengolahan hasil,” tukasnya.

Me




Pasca Gempa, Pengangguran Bertambah Di Lotim

Untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Lotim di tahun 2018.

Tahun 2017, jumlah pengangguran di Lotim sebanyak 20 ribu orang. Dengan adanya bencana gempa bumi di Lombok, mau tidak mau tetap berpengaruh terhadap jumlah pengangguran.

Diindikasikan kenaikan angka pengangguran di Lombok Timur sekitar 30 persen.

Kepala Disnakertran Kabupaten Lombok Timur, Drs. Andika Istujaya, M.Si., kepada lombokjournal.com, di ruang kerjanya, Selong, Rabu (10/10) siang, mencontohkan pekerjaan penggalian pasir. .

“Misalnya di tempat penggalian pasir saja. Karena permintaan kurang, otomatis produksi akan berkurang maka pekerja pun akan dikurangi,” ucapnya.

Namun secara umum, penyumbang pengangguran di Lombok Timur lebih banyak dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurutnya, karena sistem pendidikan secara umum dan di SMK khusisnya, lebih banyak pada teori ketimbang prakteknya.

“Sehingga pada saat anak-anak ini tamat kemudia dia tidak maksimal terbekali dengan keterampilan,” ujarnya.

“Seharusnya, kalau tidak melanjutkan pendidikan, dia sudah bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Tapi nyatanya, malah menunggu dan mencari pekerjaan,” tambah Andika.

Andika menjelaskan, bahwa untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan. Yang kemudian diaplikasikan di Lokal Latihan Kerja (LLK).

Diantaranya, keteramlilan menjahit, perbengkelan, bangunan, kemudian otomotif dan lain-lain.

“Administrasi perkantoran, disitu ada komputer dan bahasa Inggris. Bengkelnya juga termasuk ada keterampilan mengelas,” sebutnya.

Razak




Dinsos Antisipasi Kekeringan di NTB Dengan Distribusi Air Bersih

Sepekan ini Dinsos NTB telah mendistribusikan air bersih ke wilayah Sembalun di Lombok Timur yang juga menjadi wilayah terdampak gempa

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Dinas Sosial (Dinsos)  NTB, Ahsaanul Khalik memperkirakan wilayah yang terancam kekeringan di NTB lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Musibah bencana gempa yang melanda sejumlah wilayah di NTB menjadi salah satu alasannya.

“Sekarang lebih banyak lagi karena dampak gempa, kan ada beberapa wilayah yang sumur masyarakat tertimbun (akibat gempa),” ujar Ahsanul Rabu (10/10) di Kantor Gubernur NTB.

Dikatakan, kekeringan bukan hal baru di NTB,  selalu terjadi setiap tahun. Untuk tahun ini, kekeringan diperkirakan terjadi pada Oktober hingga akhir Desember di sejumlah wilayah seperti Jerowaru dan Sakra Timur dan sejumlah wilayah di Lombok Tengah, dan juga Lombok Barat.

Dinsos NTB telah melakukan upaya antisipasi dengan mengatur jadwal distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan.

“Kita punya kekuaran tangki air di Dinas Sosial ada lima, kemudian juga ada di BPBD dan (pemerintah) kabupaten setempat,” ucapnya.

Selama sepekan ini, Dinsos NTB telah mendistribusikan air bersih ke wilayah Sembalun di Lombok Timur yang juga menjadi wilayah terdampak gempa. Dari Sembalun, distribusi air bersih dilakukan di wilayah selatan Lombok, yakni Jerowaru dan Sakra Timur di Lombok Timur.

BACA JUGA;

“Setelah ini, geser ke Lombok Tengah dan Lombok Barat, ada satu tangki di kantor untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendadak yang memang terdampak kekeringan,” katanya.

AYA




Pemprov NTB Fokus Pembangunan Hunian Tetap Dan Sementara

Masyarakat didorong kembali ke halaman rumah dan bergotong royong membersihkan sisa puing yamg sudah dibersihkan TNI dan Polri

MATARAM .lombokjournal.com  —  Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) fokus pada pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi korban terdampak gempa.

Huntap tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat dari segi alokasi anggaran hingga mekanisme pembangunan dalam struktur bangunan yang tahan gempa. Sementara untuk huntara, merupakan inisiatif dari Pemprov, Pemkab, Pemkot, lembaga kemanusiaan, dan swasta sebagai tempat tinggal sementara bagi warga terdampak gempa sembari menunggu proses huntap terealisasi.

Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik mengatakan, Pemprov NTB bersama Pemkab dam Pemkot terdampak gempa terus mengkampanyekan gerakan kembali ke rumah.

Masyarakat didorong kembali ke halaman rumah dan bergotong royong membersihkan sisa puing yamg sudah dibersihkan TNI dan Polri.

“Persoalan kita saat in bagaimana menyiapkan huntara dan huntap. Kita fokus saja pada itu,” kata Ahsanul Khalik di Mataram, Rabu (10/10).

Ahsanul menyebutkan, rekapitulasi kesiapan lembaga kemanusiaan untuk membangun huntara tercatat sekira 50 ribu huntara,  tersebar di sejumlah wilayah terdampak gempa. Pemprov,Pemkab, dan Pemkot  sedang menyiapkan anggaran pembangunan huntara pada APBD perubahan.

BACA JUGA;

“Yang sudah terbangun sampai laporan kemarin siang, 12 ribu (huntara) dari NGO (lembaga nonpemerintah) dan beberapa pemkab dan pemkot, tersebar di semua daerah (terdampak),” katanya.

AYA




Penanganan Bencana NTB Dipastikan Tetap Berjalan Baik

Pemprov NTB terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan, meski  saat ini lembaga kemanusiaan membagi relawannya untuk membantu penanganan bencana di NTB dan Sulteng

MATARAM,lombokjournal.com —  Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diperintahkan Gubernur NTB, Zulkifliemansyah agar bekerja sama dengan seluruh pihak, termasuk dengan lembaga kemanusiaan, TNI, dan Polri.

Maksudnya, agar proses penanganan bencana di NTB tetap berjalan baik.

Kepala Dinas Sosial (NTB) Ahsanul Khalik mengatakan, fokus pemerintah pusat dan juga para relawan memang terbagi ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Namun hal itu tidak menjadi persoalan yang berarti.

“Perhatian pemerintah pusat dan relawan juga terbagi ke Palu dan Donggala. Dengan itu, kekuatan yang kita miliki di daerah, termasuk logistik dan lainnya, kita betul-betul maksimalkan,” katanya, Rabu (10/10)

Dijelaskan, Pemprov NTB terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan, meski  saat ini lembaga kemanusiaan membagi relawannya untuk membantu penanganan bencana di NTB dan Sulteng.

BACA JUGA ;

“Artinya dengan kondisi seperti ini, insyaAllah kita tidak terlalu berpengaruh secara luar biasa, walau pun ada pengaruhnya. Kita masih siap dan sigap menangani persoalan di NTB karena TNI dan Polri juga masih ada,” kata Ashamul Khalik.

AYA




Gubernur Ajak Masyarakat Salurkan Zakat Melalui IZI

Rhoma Irama menyampaikan santunan didampingi Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar dan Direktur IZI Wildan Dewayana untuk 100 Anak Yatim

MATARAM.lombokjournal.com — Masyarakat NTB diajak menunaikan lebih banyak kewajiban zakatnya melalui Inisiasi Zakat Indonesia (IZI).

Hal itu disampaikan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, saat menghadiri Tabligh Akbar sekaligus launching Inisiatif Zakat Indonesia di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa, (09/10).

Doktor Zul berharap dengan kehadiran sang Raja Dangdut di tengah masyarakat yang baru saja dilanda musibah, memberikan sedikit hiburan sekaligus mengurangi rasa duka masyarakat yang terdampak bencana di Lombok Utara.

Gubernur memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, dan berharap keberadaan IZI di NTB akan dapat memberikan manfaat besar dan keberkahan bagi masyarakat, terutama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di NTB.

Direktur IZI Wildan Dewayana, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kepercayaan masyarakat kepada Inisiatif Zakat Indonesia, dalam menyalurkan amanah untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di NTB.

Saat ini IZI  banyak melakukan banyak kegiatan dari amanah masyarakat yang disalurkan. Kepedulian ini telah banyak memberikan manfaat besar bagi pemulihan pasca gempa, seperti pembangunan Sekolah, Musholla dan Hunian Sementara bagi para korban gempa di Lombok dan Sumbawa.

Acara tersebut juga dilakukan penyerahan santunan langsung dari H. Rhoma Irama didampingi Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar dan Direktur IZI Wildan Dewayana untuk 100 Anak Yatim.

AYA/Hms




Najmul Akhyar Puji Masyarakat Lombok Utara Tak Berwatak Pengemis

Tangis tak bisa menyelesaikan masalah, tapi yang dibutuhkan  adalah kemauan dan semangat agar mampu membangkitkan diri ditri sendiri, bangkit dari keterpurukan

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Bupati Lombok Utara,H  Najmul Akhyar, saat berdialog dengan warga Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Senin (08/10), memuji karakter masyarakat Lombok Utara yang tidak bermental pengemis.

“Karakter paling berharga dari masyarakat KLU, yaitu tak adanya fenomena pengemis, ” kata bupati.

Ia mengakui, presentasi kemiskinan di Lombok Utara tertinggi di NTB.

“Tapi nyaris tak ada masyarakat KLU yang menjadi pengemis,” ungkapnya  bangga.

Sebelumnya, di tengah-tengah dialog dengan warga Pendua, Bupati Najmul  menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para relawan yang telah membantu penanganan warga yang terdampak gempa, khususnya di Lombok Utara.

Pemda KLU tak bisa membalas, kecuali dengan mendoakan hal-hal yang terbaik bagi para relawan dan lembaga yang berdonasi.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bangkit dari kesedihan. Seruan berupaya bangkit dari keterpurukan menjadi bagian dari solusi.

“Kesedihan tak pernah bisa membantu kita menyesaikan masalah. Ada pun yang mampu menyelesaikannya adalah dengan bangkit beraktivitas kembali seperti dulu. Memanfaatkan puing bangunan yang masih tersisa, untuk membangun kembali hunian,” tutur bupati.

Dikatakannya, tangis tak bisa menyelesaikan masalah. Paling dibutuhkan  adalah kemauan dan semangat agar mampu membangkitkan diri ditri sendiri, bangkit dari keterpurukan.

“Pendua Bangun Kembali, Pendua Bangkit, ” katanya memberi semangat.

Najmul Akhyar saat itu didampingi Camat Kayangan M. Thohir, Kepala Desa Pendua, Agus Salim, tokoh masyarakat, dan para relawan mendeklarasikan Desa Pendua Bangkit

Kades Pendua, Agus Salim, dalam sambutannya menyampaikan deklarasi Desa Pendua Bangkit adalah langkah awal untuk membangun kembali masyarakat, khususnya di Desa Pendua untuk bangkit setelah bencana melanda.

Menurutnya, Deklarasi Desa Pendua Bangkit disuarakan, agar terpatri jiwa semangat untuk peduli membangun desa dan masyarakat.

“Ada beberapa hal yang perlu kita tanamkan khususnya bagi masyarakat yang ada di Pendua. Pertama, bersyukur karena kita masih diberikan keselamatan hingga saat ini. Kedua, sabar menghadapi bencana. Ketiga, percaya diri dengan kemampuan untuk mandiri. Keempat, tetap jaga kekompakan dan yang terakhir  kembali ke jati diri kita sendiri,” katanya.

Pada masa darurat, Pemdes Pendua cukup banyak menerima bantuan, baik dari pemerintah maupun relawan.

Kini, telah mulai didirikan huntara pada beberapa dusun, sebagai pemicu semangat untuk bangkit dan bangun kembali di Desa Pendua.

Harry




Bantuan Stimulan Dari Pemerintah Dinilai Sangat Lamban

Pemberian stimulan perumahan dari pemerintah pusat sangat lamban, sebab hingga saat ini tidak ada perkembangan terkait penyaluran

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com – Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH.MH mengatakan, proses pemberian dan bantuan stimulan yang dijanjikan oleh pemerintah pusat sangat lambat.

Najmul mengatakan itu saat menerima kunjungan Wakil Ketua DPR RI, H. Fahri Hamzah, di Pendopo Menggala, Sabtu (06/10). Saat menyambut Fahri, Bupati Najmul didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Dihadapan Fahri Hamzah, Najmul menyampaikan perkembangan terkini, terdapat 1478 warga yang akan menerima dana stimulan hunian masyarakat terdampak gempa. Meski proses verifikasi sudah diselesaikan namun hingga saat belum ada realisasinya.

Permasalahan kedua, lanjut Najmul, yakni terkait dengan jaminan hidup (Jadup) kepada masyarakat terdampak, yang juga belum terealisasi.

“Pihak Kementerian Sosial pernah melayangkan surat ke gubernur dan kami menerima tembusannya. Sesuai juknisnya, setelah masa transisi darurat baru bisa diberikan. Namun apakah Jadup ini diberikan atau tidak, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk menentukannya,” ungkapnya.

Dikatakan, pemberian stimulan perumahan dari pemerintah pusat cukup lamban, indikatornya tidak ada perkembangan terkait penyaluran.

“Semoga ada keseimbangan dari pemerintah pusat, terkait laju verifikasi diimbangi dengan penyalurannya. Terkait infrastruktur, seharusnya sekolah-sekolah darurat mestinya sudah selesai didirikan semua,” ujarnya jelas.

Namun hingga saat ini, masih ada siswa yang belajar di luar ruang belajar tanpa adanya ruang darurat.

Wakil Ketua DPR RI dapil NTB, H. Fahri Hamzah mengatakan, DPR RI telah membentuk Tim Pengawas Penanganan Bencana NTB-Sulawesi, tinggal diumumkan pada sidang paripurna untuk mengawasi kinerja dan kebijakan pusat di daerah.

Terkait hunian tetap yang rencananya dikucurkan pemerintah pusat, Fahri menegaskan, agar pemerintah merealisasikan dana dimaksud dan mempercayai rakyat yang sedang susah untuk membangun kembali huniannya.

“Percayalah kepada rakyat yang sedang susah, agar hidup rakyat (terdampak gempa) pulih kembali, pemerintah daerah telah mempunyai mekanisme verifikasi dan asistensi penyalurannya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Fahri, DPR RI telah melakukan mobilisasi dana untuk hunian sementara (huntara) dengan mengumpulkan berbagai NGO.

Razak | Hms