NTB Daerah Paling Banyak Terjadi Gempa Di Indonesia

Sepanjang 2018, NTB Diguncang 3.699 Gempa Bumi

MATARAM.lombokjournal.com  — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sepanjang 2018 sebanyak 11.577 gempa bumi terjadi di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 30 persen gempa bumi terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan jumlah 3.699 gempa.

Jumlah tersebut menempatkan NTB sebagai daerah paling banyak terjadi gempa di Indonesia.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, mengatakan dari jumlah gempa di NTB, meliputi 3.290 kejadian gempa bumi dengan kedalaman dangkal (h < 60 km), 383 kejadian gempa bumi dengan kedalaman menengah (60 ≤ h ≤ 300 km), dan 26 kejadian gempabumi dengan kedalaman dalam (h > 300 km).

“Terdapat 1.690 gempa bumi dengan magnitudo kurang dari 3.0 (M < 3), 1.938 gempa bumi dengan magnitudo antara 3.0 sampai dengan 5.0 (3 ≤ M ≤ 5), dan 71 gempabumi dengan magnitudo lebih dari 5.0 (M > 5),” ujarnya, Kamis 3/1/2019.

Jumlah gempa bumi dirasakan selama tahun 2018 sebanyak 215 kejadian. Aktivitas kegempaan di wilayah NTB selama tahun 2018 tercatat cukup tinggi.

Hal ini akibat dampak dari kejadian gempa bumi Lombok yang terjadi selama Juli hingga Agustus 2018.

Dia menjelaskan, secara umum di wilayah NTB dan sekitarnya memiliki dua generator sumber gempa bumi.

Pertama, yaitu zona pertemuan Lempeng Indo Australia dengan Lempeng Eurasia di sebelah selatan atau biasa dikenal dengan sebutan zona subduksi, dan yang kedua adalah aktivitas Sesar Naik Belakang Busur Flores (Flores Back Arc Thrust) dari arah utara.

“Sumber gempa bumi di zona subduksi biasanya dapat menghasilkan gempabumi dengan kedalaman dangkal, menengah dan dalam dengan kecenderungan semakin ke utara lokasi gempabumi maka kedalaman gempa bumi semakin dalam akibat penunjaman lempeng yang semakin ke utara semakin dalam,” ungkapnya.

Sedangkan sumber gempa bumi akibat Sesar Naik Belakang Busur Flores, biasanya menghasilkan  gempa bumi dengan kedalaman dangkal, sambungnya.

Data BMKG, selama 2018, di wilayah NTB dan sekitarnya didominasi oleh kejadian gempa bumi dengan kedalaman dangkal (D < 60 Km) dan kedalaman menengah (60 Km ≤ D ≤ 300 Km) berturut-turut sebanyak 3.290 kejadian, sedangkan untuk kejadian gempabumi dengan kedalaman dalam (D > 300 Km) hanya terdapat 26 kejadian.

AYA




100 Persen Desa Di NTB Sudah Berlistrik

Keberhasilan PLN untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik dalam program listrik desa tersebut merupakan bentuk komitmen nyata PLN untuk terus mewujudkan cita-cita Provinsi NTB menjadi Nusa Terang Benderang

MATARAM.lombokjournal.com  – – Memasuki tahun 2019, PLN memberikan kado manis listrik bagi Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu yang berada di Kabupaten Bima. Dengan terlistrikinya dua desa tersebut, kini seluruh desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah teraliri listrik.

“Alhamdulillah, sebelum tahun berganti, 100 persen desa telah berhasil teraliri listrik,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka Rabu,(2/1/2019)

Untuk melistriki Desa Sarae Ruma, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang  3,86 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 1,64 kms, dan 2 Gardu Distribusi berkapasitas  100 kilo Volt Ampere (kVA) dan  160 kVA dengan nilai investasi 1,4 milyar rupiah.

Sementara untuk Desa Pusu, JTM yang dibangun sepanjang 4,73 kms, JTR sepanjang 1,69 kms dan 2 gardu distribusi berkapasitas 50 kVA dan 100 kVA dengan nilai investasi 1,8 milyar rupiah.

Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk melistriki dua desa ini sebesar 3,2 milyar rupiah. Seluruh dana yang digunakan untuk pembangunan listrik desa ini berasal dari anggaran PLN.

Rudi menambahkan bahwa keberhasilan PLN untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik dalam program listrik desa tersebut merupakan bentuk komitmen nyata PLN untuk terus mewujudkan cita-cita Provinsi NTB menjadi Nusa Terang Benderang.

“Tantangan terbesar adalah akses ke lokasi, perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Tapi alhamdulillah sebelum 2019 sudah berhasil kami listriki,” tutur Rudi.

Desa Sarae Ruma memiliki total 171 kepala keluarga (kk) dan Desa Pusu sebanyak 170 kk. Pada tahap awal, sebanyak 24 kepala keluarga di Desa Sarae ruma dan 37 kk di Desa Pusu telah berhasil dialiri listrik dan menjadi pelanggan PLN. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Hadirnya listrik diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat di dua desa tersebut, seperti munculnya usaha-usaha pengolahan hasil perikanan dan pertanian.

“Karena itu, kehadiran listrik PLN ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sarae Ruma dan Desa Pusu,” ujar Rudi.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB Muhammad Husni menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas capaian 100 persen desa berlistrik.

“Atas nama Pemprov NTB saya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh PLN atas capaian 100% desa berlistrik di NTB. Saya harap capaian ini dapat terus dipertahankan seiring dinamika pembangunan di tahun mendatang,” ucap Husni

Dengan teralirinya seluruh desa di NTB, selanjutnya melalui program listrik desa, PLN akan terus melistriki dusun-dusun yang belum terlistriki. Pada tahun 2019, PLN menargetkan dapat melistriki 44 Dusun terpencil di NTB. Hingga bulan November 2018, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 91,3 persen. PLN menargetkan rasio elektrifikasi di NTB meningkat menjadi 97,5 persen pada tahun 2019 dan 100 persen pada tahun 2020.

“Ke depan mungkin akan ada pemekaran desa baru, kami komitmen untuk melistriki desa-desa baru dan dusun yang belum terlistriki,” tutup Rudi.

AYA




BPBD  NTB Membuat Gebrakan  ‘ Aplikasi SiAGA NTB’

Masyarakat bisa mendapat informasi valid dan akurat tentang kejadian bencana, termasuk. berkaitan dengan Info SOP yakni berisikan pengetahuan tentang standard operasional dalam keadaan darurat

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat sebuah gebrakkan dengan aplikasi SiAGA NTB.

Gebrakan ini guna membantu masyarakat mendapatkan informasi terkait mitigasi bencana.

“Untuk membantu masyarakat supaya bisa dapat info terutama terkait mitigasi bencana. Jadi yang membuat dan mengelola aplikasi ini BPBD NTB sendiri,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD NTB, H Mohammad Rum, Selasa (01/01/2019) di Mataram.

Selain itu , aplikasi ini merupakan sumber resmi penyampaian kejadian bencana yang ada di wilayah Provinsi NTB. Berbagai fitur juga telah tersedia d idalam aplikasi ini.

Fitur-fitur yang ada didalamnya itu sebut pria yang akrab disapa Haji Rum ini, yakni soal laporan bencana (Masyarakat bisa melaporkan kejadian bencana di lingkungannya).

Kemudian, Info Bencana (Masyarakat bisa mendapat informasi valid dan akurat tentang kejadian bencana). Selanjutnya berkaitan dengan Info SOP yakni berisikan pengetahuan tentang standard operasional dalam keadaan darurat.

Bahkan, di dalam aplikasi SiAGA NTB juga disediakan nomor penting yang bisa dihubungi dalam keaadaan darurat dan info terkini tentang cuaca. Termasuk soal Info Donor Darah, yang mana masyarakat bisa menemukan pendonor darah di radius tertentu.

”Aplikasinya sudah tersedia silahkan download saja melalui Play Store ‘SiAGA NTB, sudah bisa diinstal juga,” tuturnya.

“Insya Allah, rencananya Jum’at atau Ahad mendatang secara resmi akan kami luncurkan aplikasi tersebut,” pungkasnya.

AYA




Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Awal Tahun Baru 2019, Ini Alasannya

Dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk dan pemulihan ekosistem kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani

LOTENG.lombokjiurnal.com — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup jalur pendakian Rinjani mulai tanggal 1 Januari 2018 atau awal tahun baru 2019.

Penutupan Jalur pendakian yang dimakaud yaitu lewat Aik Berik, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, yang diresmikan bulan November 2018 lalu.

Hal itu berdasarkan surat pengumuman nomor PG. 2176/T.39/TU/KSA/12/2018 tentang Penutupan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani.

Pengumuman itu ditujukan kepada semua pendaki, masyarakat dan semua pelaku wisata karena alasan cuaca buruk dan pemulihan ekosistem kawasan TNGR.

“Dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk dan pemulihan ekosistem kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, maka bersama ini diberitahukan bahwa seluruh jalur pendakian TNGR dinyatakan DITUTUP terhitung mulai tanggal 1 Januari 2019,” kata Kepala TNGR, Sudiyono, dalam surat resmi tersebut.

Saat ditanya kapan jalur pendakian Aik Berik dibuka lagi? Sudiyono mengatakan, setelah melihat kondisi alam dan perkembnagan cuaca kembali.

“Tergantung perkembangan kondisi alam Pak. Karena cuaca susah diprediksi untuk jangka panjang,” ujarnya, kepada lombokjournal.com, Sabtu (29/12) pagi.

Diketahui, bahwa jalur pendakian Aik Berik merupakan satu-satunya jalur resmi yang dibuka oleh pihak TNGR.

Karena jalur Sembalun Lombok Timur dan jalur Senaru di Kabupaten Lombok Utara ditutup sementara setelah diguncang gempabumi beberapa bulan lalu, yang mengakibatkan terjadinya tanah longsor.

 Razak




Catatan Akhir Tahun Indeks Pertanian NTB;  Ini Strategi HBK Untuk Meningkatkan Indeks Nilai Tukar Petani Di NTB

Peningkatan produktivitas ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan kesejahteraan para petani yang notabene  merupakan garda terdepan di sektor pertanian

lombokjournal.com  —

MATARAM ;  Kemajuan pembangunan di sektor pertanian secara luas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup membanggakan dalam beberapa tahun terakhir.

Pembangunan infrastruktur irigasi, program bantuan produksi untuk petani cukup mampu  meningkatkan produktivitas sejumlah komoditi  unggulan pertanian di NTB.

Namun, keberhasilan peningkatan produktivitas pertanian itu tetap harus bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat petani dan  juga buruh tani.

“Kita bicara soal pertanian, tentu tak lepas dari petani dan buruh tani. Keberhasilan sektor pertanian harusnya selaras dengan kesejahteraan perekonomian petani,” kata Ketua Badan Pengawasan dan

Dispilin (BPD) Partai Gerindra, H Bambang Kristiono,  mengupas  catatan akhir tahun 2018 indeks pertanian di NTB, Kamis ( 27/12 )

HBK menegaskan, jika masyarakat petani sejahtera maka sektor pertanian akan semakin maju dan diminati oleh anak-anak muda NTB. Dan jika sektor pertanian semakin maju di NTB, maka swasembada pangan sebagai program nasional seharusnya bukan lagi menjadi hal yang mustahil.

“Nah, kalau sudah berhasil dalam swasembada pangan, maka pasti bermuaranya pada kesejahteraan penduduk. Baik itu di NTB maupun di Indonesia secara  keseluruhan”, kata HBK.

Caleg DPR RI Nomor Urut 1 dari Partai Gerindra untuk Dapil NTB II/Pulau Lombok itu memuji capaian sektor pertanian di NTB beberapa tahun terakhir, yang dinilainya cukup membanggakan. Hal itu dibuktikan dengan produksi  komoditas tanaman pangan seperti padi, bawang merah dan jagung, yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

NTB juga menjadi salah satu daerah penyangga pangan, yang surplusnya memenuhi kebutuhan provinsi tetangga, baik Bali maupun NTT.

Menurut HBK, ini semua tak lepas dari kebijakan dan program unggulan pemerintah Provinsi NTB dalam dua dekade terakhir yang mendorong  peningkatan produksi tanaman pangan dengan berbagai program, seperti Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai), Pijar (Sapi,  Jagung dan Rumput Laut), dan juga program Bumi Sejuta Sapi (BSS).

“Dari indikator produktivitas, harus diakui bahwa pertumbuhan dan kemajuan pertanian di NTB ini sangat membanggakan. Dan ini tidak terlepas dari bagaimana Pemprov NTB mampu berinovasi dengan program-program pertanian unggulannya”, katanya.

Hanya saja, papar HBK, peningkatan produktivitas ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan kesejahteraan para petani yang notabene  merupakan garda terdepan di sektor pertanian.

HBK menyebut salah satu yang dibahas adalah indicator indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang secara resmi dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB.

NTP merupakan salah satu indikator strategis pertanian yang dirilis oleh BPS secara rutin. Mulai Desember 2013, tahun dasar perhitungan indeks NTP adalah tahun 2012 (2012=100).

Indeks NTP diambil dari perbandingan atau selisih dari biaya yang dikeluarkan petani dengan nilai hasil panen yang diperoleh.

Melalui indeks NTP, dapat diketahui berapa nilai yang harus dikeluarkan petani untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya, dan berapa  nilai yang diterima petani sebagai hasil dari usaha pertaniannya.

ika angka indeks NTP sama dengan 100, berarti nilai yang dikeluarkan oleh petani sama dengan nilai yang dibayarkan oleh petani. Jika angka indeks NTP < 100, berarti nilai yang dikeluarkan petani lebih

besar daripada nilai yang diterima petani.

Atau secara sederhana dijelaskan, jika NTP di atas 100 maka petani di daerah itu bisa disebut sejahtera, sedangkan di bawah 100 bisa diartikan belum  sejahtera.

Data BPS NTB menyebutkan, indeks NTP gabungan Provinsi NTB pada November 2018 tercatat sebesar 111,21 point. Bisa dibilang petani NTB cukup sejahtera, karena hasil panen mereka masih menutupi dan lebih besar dari ongkos produksi yang mereka tanggung.

Hanya saja, jika dikelompokan dalam beberapa subsektor pertanian, tidak bisa dianggap seluruh petani sejahtera.

Dalam data yang sama, nilai NTP Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 117,05, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 80,02, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,44, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 128,43 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 109,46.

Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  118,90 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 94,25.

Data BPS menyebutkan, bahwa secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 111,21, yang  berarti NTP bulan Nopember 2018 mengalami peningkatan 0,34 persen bila dibandingkan dengan bulan Oktober 2018 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 110,83 persen.

 

HBK mengatakan, dengan berfluktiasinya NTP yang merupakan indicator kesejahteraan petani itu, maka harus ada upaya dan inovasi lagi yang  bisa mendorong tingkat kesejahteraan petani.

“Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besaran nilai tukar petani, antara lain inflasi dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan petani untuk memenuhi ongkos produksinya,” kata HBK.

Ia menegaskan, seharusnya ongkos produksi pertanian dapat ditekan dengan adanya beragam program bantuan pemerintah untuk petani. Subsidi pupuk dan penyaluran bibit gratis adalah beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk membantu petani menekan ongkos produksi.

Selain itu, papar HBK, diperlukan pula adanya pembinaan kepada petani yang tepat sasaran, sehingga petani dapat menghasilkan produksi pertanian yang optimal.

“Penyaluran alat mesin pertanian (alsintan) dan penggunaan teknologi pertanian juga menjadi opsi yang tepat, sehingga petani dapat  mempersingkat waktu pengelolaan lahan. Dengan demikian, maka nilai yang diterima petani seharusnya bisa menjadi lebih baik”, kata dia.

Bagi HBK, yang tak kalah pentingnya adalah adanya kesungguhan dari petani untuk membantu pemerintah memajukan sektor pertanian, sehingga terjadi hubungan timbal balik. Kesungguhan dari petani dapat dilakukan dengan terus-menerus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan terkait

pertanian.

Misalnya dengan terus menambah wawasan dan pengetahuan, bagaimana cara menghasilkan  produksi pertanian yang optimal dan berkualitas, mempelajari inovasi dan teknologi terbaru, mempelajari bagaimana menggunakan dan memanfaatkan alat mesin pertanian, dan banyak cara lainnya.

“Disinilah peran Kelompok Tani (Pokta) dapat dimaksimalkan untuk membantu seluruh anggotanya”, kata HBK.

Menurut HBK, sebagai salah satu sektor kunci dan penopang sektor-sektor lainnya, seharusnya sektor pertanian adalah sector dengan prospek yang baik dan menjanjikan di NTB dan juga di Indonesia

secara umum.

“Jika petani sejahtera, sektor pertanian akan semakin maju. Semakin maju sektor pertanian, maka swasembada pangan seharusnya bukan hal mustahil, yang pada akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan penduduk NTB dan Indonesia”, tegasnya.

Ia mengatakan, jika kelak dipercaya menjadi wakil rakyat di DPR RI, maka perjuangan untuk menyelaraskan pembangunan pertanian dan  peningkatan kesejahteraan petani akan menjadi fokus utama yang akan diperjuangkannya.

Seperti diketahui, HBK merupakan satu-satunya Caleg DPR RI Dapil NTB yang saat ini benar-benar fokus mengangkat isu pertanian dan kesejahteraan petani.

Dalam setiap kunjungannya ke tengah-tengah masyarakat petani Lombok, HBK selalu mendorong semangat para petani untuk terus berinovasi dan menanamkan sikap optimisme.

“Lombok ini sangat subur, apa saja ditanam pasti tumbuh. Indonesia, yang ada di lintasan garis  Katulistiwa, merupakan negara agraris yang potensinya sangat kaya, maka percayalah, jika dikelola dengan baik, sektor pertanian ini bisa menjadi solusi paling efektif bagi masalah perekomian dan juga ketenagakerjaan”, katanya.

Me




BMKG Mataram Catat 261 Gempa Susulan Sepanjang Desember 2018

BMKG) telah mengeluarkan peringatan tinggi gelombang di seluruh perairan di wilayah indonesia termasuk di pulau LLombok  untuk itulah masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas di pantai untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG )  Mataram mencatat telah terjadi sebanyak 261 gempa susulan sepanjang bulan desember 2018.

Kepala BMKG Mataram Agus Riyanto, jumat( 28/12), menyebutkan bahwa gempa yang terjadi itu merupakan gempa yang bersumber dari aktifitas sesar naik busur belakang flores akibat gempa utama yang terjadi pada bulan juli dan agustus lalu

“Stasiun geofisika Mataram terus memonitor kejadian kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah ntb bahkan sepanjang tahun 2018 ini bmkg mencatat telah terjadi 3.639 gempa susulan,” terang Agus

Sementara itu pada bulan desember 2018 ini  tercatat 261 gempa terjadi di NTB,  Agus menyebut sampai Desember ini   pulau lombok masih terus mengalami goncangan akibat gempa yang bersumber dari aktifitas sesar naik busur belakang flores akibat dari aktivitas gempa utama yang terjadi pada bulan juli dan agustus lalu

Agus Memaparkan frekuensi maupun kekuatan yang ditimbulkan semakin kecil menuju pada suatu titik keseimbangan dan dari hasil analisis BMKG menyimpulkan ,  gempa yang menjadi bagian rentetan atau rangkaian dari gempa bumi beberapa waktu yang lalu akan berakhir pada bulan januari 2019  mendatang.

Selain itu pihaknya (BMKG)juga telah mengeluarkan peringatan tinggi gelombang di seluruh perairan di wilayah indonesia termasuk di pulau LLombok  untuk itulah masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas di pantai untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

“BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya tentang bencana alam yang terjadi di wilayah NTB,” pungkasnya

AYA




Redam Pertikaian, Dr. Zul Sambangi Masyarakat di Lunyuk

Dr. Zul berpeaan agar menggunakan media sosial dengan cara bertanggungjawab dan jangan  membagikan berita tanpa klarifikasi

SUMBAWA.lombokjournal.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah, mendatangi warga yang sempat bertikai karena kesalahfahaman beberapa hari lalu di Lunyuk, Sumbawa, Selasa (25/12).

Di lapangan, Dr. Zul langsung berkumpul bersama tokoh agama, masyarakat serta pemuda setempat untuk meredam kesalahfahaman tersebut.

“Di Lunyuk, suasana aman tenang dan damai. Berbeda sekali dengan diskusi di medsos yang kadang jauh sekali dari realitasnya di lapangan,” katanya, melalui akun facebooknya, Bang Zul Zulkieflimansyah.

Dikatakannya memang betul ada segelintir yang melempar pura itu karena salah paham dan dapat informasi yang  salah juga.

“Pura nya tetap aman dan nggak apa-apa. Kalau ada rusak genteng dan pagar sedikit segera akan kami perbaiki,” ujar Dr. Zul.

Kesalafahaman in, lanjut Dr. Zul, sudah diselesaikan secara hukum. Ia mengapresiasi aparat keamanan yang bertindak cepat.

“Terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bertindak sangat cepat. Begitu juga teman-teman TNI dan tokoh-tokoh masyarakat di sini,” ucapnya.

“Jadi mohon diskusi dan postingan yang membuat hangat segera kita hentikan karena masyarakat di sini aman tenang dan bersahabat,” ingatnya.

Dr. Zul berpeaan agar menggunakan media sosial dengan cara bertanggungjawab dan jangan  membagikan berita tanpa klarifikasi.

“Mari saling menjaga dan saling mencintai dengan tulus sebagai sesama keluarga dalam rumah indah bernama Indonesia ini,” ajaknya.

Razak




Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Lotim Sosialisasikan Pentingnya Keselamatan Berlalu Lintas

Masih banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap hari. Sebagian besar disebabkan faktor kelailaian pengendara

LOTIM.lombokjournal.com —  Berbagai cara mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat. Satu di antaranya menggunakan media radio dilakukan oleh Sat Lantas Polres Lombok Timur.

Melalui Unit Dikyasa Sat Lantas Polres Lombok Timur, sosialisasi ini dilaksanakan di radio Hamzanwadi 107 FM yang berada di Kelurahan Pancor, Selong, Selasa (25/12) sekira pukul 11.00 Wita.

Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Kepala Unit (Kanit) Dikyasa Polres Lombok Timur, IPDA Satya Dharma dan Kanit Laka IPDA MD Ayudina Prakasa, S.Tr.K.

Warga diingatkan pentingnya menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas. Dengan cara mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan, menggunakan alat keselamatan berkendara serta melengkapi surat-surat dalam berkendara.

“Gunakan selalu helm bagi pengendara roda dua dan pakailah selalu sabuk keselamatan bagi pengendara kendaraan roda empat atau lebih,” ucap Kanit Dikyasa, IPDA Satya Dharma, kepada seluruh pendengar radio.

Satya mengungkapkan, bahwa kegiatan sosialisasi semacam ini akan tetap dilaksanakan secara rutin dan berkala agar para pengendara tetap menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

Hal itu dikarenakan masih banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap hari. Sebagian besar disebabkan faktor kelailaian pengendara.

Diantaranya tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta tidak memperhatikan unsur keselamatan dalam berkendara.

“Jadilah pelopor dalam berlalu lintas dan jadikanlah keselamatan sebagai kebutuhan,” ingatnya.

Dalam kesempatan itu juga, disampaikan, Kepolisian Resort Lombok Timur saat ini sedang menggelar Ops Kepolisian Lilin Gatarin 2018 dalam rangka mewujudkan situasi aman dan kondusif serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang dilaksanakan dari tanggal 23 Desember 2018  sampai 1 Januari 2019.

Razak




Pantauan Wagub, Ibadah Natal Berjalan Lancar dan Aman

  Meski cuaca dalam keadaan mendung dan sesekali gerimis, tidak menghalangi Wagub untuk berkeliling kota guna memantau dan memastikan ibadah tersebut berjalan lancar dan aman

MATARAM.lombokjournal.com —Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi DJalilah melakukan pantauan langsung ibadah natal di sejumlah Gereja, di sekitar Kota Mataram.

Secara umum, berdasarkan hasil pantauan Wagub yang dimulai pukul 19.00 Wita itu, pelaksanaan Ibadah Natal oleh umat Kristiani tersebut berjalan lancar dan aman.

Meski cuaca dalam keadaan mendung dan sesekali gerimis, tidak menghalangi Wagub untuk berkeliling kota guna memantau dan memastikan ibadah tersebut berjalan lancar dan aman.

Ditemani sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi NTB, Wagub mengawali pantauannya di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, di jalan Pejanggik. Tiba di Gereja itu, Wagub dan anggota FKPD disambut pastor dan sejumlah jemaat.

Wagub menyampaikan sambutan sekaligus harapan di Gereja itu agar pelaksanaan ibadah tersebut berjalan  baik, lancar aman dan tertib.

Kemudian, Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi itu bertolak menuju Jalan Bunga Karno, tepatnya di GPIB Immanuel Bung Karno Mataram. Pelaksanaan ibadah natal di gereja itu juga berlangsung lancar, tanpa ada hambatan.

Usai memantau di gereja tersebut, Wagub dan Anggota  FKPD kemudian melanjutkan  pantauannya  di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan, di Jalan Majapahit No.10, Ampenan, Kota Mataram.

Terakhir, Wagub menyempatkan diri menyapa aparat keamanan di posko lilin polisi, di perempatan Karang Jangkok. Di pos tersebut, Wagub berbincang dengan para anggota kepolisian yang menjaga jalannya ibadah natal itu.

Hari pantauan tersebut, terlihat sejumlah aparat keamanan tersebar berada di sekitar gereja. Aparat kepolisian ditempatkan di gereja-gereja yang ada di mataram untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pelaksanaan ibadah natal tersebut.

Anggota FKPD yang ikut memantau bersama Wagub di antaranya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Anggota KOREM 162 WB, Anggota Polisi Daerah NTB dan sejumlah tokoh agama.

aya

 

 




Selain Perkuat Ketahanan Pangan, Pertanian Juga Bisa Mendukung Pariwisata.

Jika semua Desa bisa mengembangkan sektor unggulan pertanian mereka masing-masing, maka bukan saja akan memberi nilai tambah bagi komoditas yang mereka diproduksi, tapi juga akan mendorong minat wisatawan untuk datang.

lombokjournal.com —

MATARAM  ;    Sektor pertanian akan menjadi sektor strategis pembangunan NTB ke depan.

Sektor ini juga bisa masuk ke lintas sektor lainnya bila dikembangkan dengan serius dan sungguh-sungguh.

Sebut saja di sektor pariwisata. Komoditi hortikultura, sayuran dan buah-buahan pasti akan terserap di industri perhotelan dan juga restauran.

Sementara di tingkat hulu, Desa-Desa penghasil komoditi pertanian, bisa juga disulap menjadi desa agro wisata.

Ketua Badan Pengawasan dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) menegaskan, konsep desa wisata yang saat ini tengah dikembangkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus mulai diimplementasikan dengan mempertimbangkan sektor pertanian, selain panorama alam dan seni budaya.

“Di kawasan Narmada, ada Desa Buwun Sejati yang ternyata telah menjadi Desa Wisata karena sektor pertanian. Ada agro wisata di sana, dan ada juga budidaya madu. Ini bisa menjadi contoh baik untuk yang lain”, katanya, Sabtu  ( 22/12)

Di Desa Buwun Sejati itu, perkebunan Manggis, Rambutan, Durian dan lain-lain menjadi objek agro wisata selain keindahan alam yang ditawarkan.

Menurut HBK, jika semua Desa bisa mengembangkan sektor unggulan pertanian mereka masing-masing, maka bukan saja akan memberi nilai tambah bagi komoditas yang mereka diproduksi, tapi juga akan mendorong minat wisatawan untuk datang.

“Selain itu, dengan bentuk-bentuk budidaya di tiap desa itu secara tidak langsung memperluas juga lahan tanam pertanian. Jadi pertanian secara luas ini memang sektor yang harusnya jadi pilihan kita”, kata HBK.

Dalam jangka panjang, papar Caleg DPR RI Nomor Urut 1 Partai Gerindra Dapil NTB II/Lombok ini, perluasan lahan tanam dengan pola agro wisata dan semacamnya, juga akan membawa manfaat bagi ketahanan pangan di daerah.

Pada akhirnya, ketahanan pangan itu juga akan memperkuat sistem ketahanan pangan secara nasional.

Tantangan Pangan Ke Depan

HBK mengaku miris dengan kondisi saat ini, di mana Indonesia sebagai negara agraris nan subur, justru masih melakukan impor komoditas pertanian.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada November 2018 sebesar USD. 16,88 miliar.

Beberapa impor komoditas yang meningkat pada November ini adalah besi, baja dan sayuran.

Data BPS menyebutkan bahwa impor sayuran Indonesia justru mengalami peningkatan yaitu menjadi sebesar USD. 57 juta, dibandingkan sebelumnya yang sebesar USD 40 juta.

“Ini kan menjadi ironis. Hanya untuk kebutuhan sayuran saja, kita masih harus impor, dan jumlah impornyapun terus meningkat’, tukas HBK.

Mengungkap data, HBK menyebutkan, data BPS mencatat impor sayuran pada November tercatat sebesar 116.536 ton.

Impor terbesar berasal dari China, yaitu sebesar 94.054 ton, disusul oleh Myanmar 1.273 ton, Etiopia 3.144 ton, Australia 1.470 ton dan Selandia Baru sebesar 44 ton.

“Data menyebutkan, secara komulatif Januari-November 2018, impor sayur kita mencapai 732.715 ton dengan nilai impor mencapai USD. 602 juta. Ini berarti negara kita yang agraris ini sedang mengalami sakit atau tidak beres”, kata HBK.

HBK mengajak segenap anak bangsa untuk memikirkan hal ini. Meski nampak sepele, tapi masalah ini akan menjadi hal yang sangat serius.

“Sebab, semangat bertani kita sudah mulai turun. Masih banyak generasi muda kita yang masih merasa gengsi untuk turun ke ladang. Kalau mental seperti ini tidak diubah, bisa jadi ke depan, kita benar-benar makan sayuran karena ada impor”, katanya.

Me