HBK : Wayang Kulit , Warisan Yang Penuh Nilai-nilai Sosial, Budaya Dan Jembatan Penyampai Pesan

.Acara Nobar wayang kuli Sasak ini sebagai bentuk kepedulian dalam melakukan revitalisasi nilai nilai budaya lokal agar tidak tersingkir dan tergerus oleh kemajuan jaman.

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT  ;   Ratusan Masyarakat Lombok Barat dari berbagai kecamatan tumpah ruah menyaksikan gelaran wayang kulit Lalu Nasib bersama HBK di Dasan Tapen Lombok Barat, Sabtu (02/03)   malam.

HBK

Antusiasme warga Lombok Barat nonton bareng pentas wayang ini merupakan bentuk kecintaan warga terhadap kesenian wayang kulit Sasak yang telah eksis sejak dahulu .

Pentas wayang kulit yangg diinisiasi Ketua Badan Pengawas dan Disiplin Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono yang kerap disapa HBK  merupakan pentas kali kedua setelah Minggu lalu di laksanakan di lapangan Tanjung -KLU .

Mengambil tema Pemilu Damai dan Bermartabat , HBK ingin mengajak masyarakat Lombok Barat agar menggunakan hak pilihnya dengan benar. HBK sadar melalui media wayang kulit ini pesan – pesan Pemilu Damai akan lebih mudah dipahami oleh rakyat Lombok Barat.

Dalam pidato pembukaannya , HBK mengajak masyarakat Lobar menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres dengan penuh kegembiraan.

“Insya Alloh , Jika pilleg dan Pilpres merupakan hajat bersama , maka hasilnyapun akan membahagiakan kita  semuanya , ” katanya .

HBK juga memgutarakan ,  seni wayang Sasak adalah warisan nenek moyang yang penuh nilai sosial, nilai budaya sekaligus jembatan menyampaikan pesan – pesan agar tetap tumbuh disekitar kita,,” ujar HBK .

Selanjutnya HBK tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang terlibat dalam acara Nobar Ini yakni Ketua dan Relawan HBK Center Lombok Barat, DPC / Caleg Gerindra Lobar serta Sahibul Bait Nobar yakni Farin beserta relawannya.

Pantauan di lapangan tampak hadir puluhan Caleg Partai Gerindra dapil Kabupaten ataupun Propinsi, Ketua DPC Partai Lobar, Haji Madun, Ketua OKK DPD Gerindra NTB, Havid Hasan, Relawan  HBK Center Lombok Barat dan Koordinator HBK Center NTB, Budi Syahbudin  yang duduk lesehan  membaur bersama warga menyaksikan pentas wayang kulit.

Dimintai tanggapannya, Sahnun, warga Narmada  mengatakan senang bisa hadir  nonton bareng wayang lalu nasib. Menurutnya Lalu Nasib mengerti betul bagaimana cara  mengekspresikan perasaan rakyat dengan lakon wayang yang diciptakannya. .

“Salah satu  ciri khas Lalu Nasib, misalnya melakukan kritik terhadap fenomena tertentu pasti dibungkus  dengan gaya satire tapi diselingi dengan humor kocak khas Sasak  lewat tokoh-tokoh wayang rekaan yang diciptakan seperti Amaq Ocong , Inaq Itet , Baok,” ujar Sahnun.

Terpisah, Hajjah Nur Hidayah, caleg dapil 3 ( Gunung Sari – Batu layar ) No urut 1 mengatakan, acara Nobar ini sebagai bentuk kepedulian dalam melakukan revitalisasi nilai nilai budaya lokal agar tidak tersingkir dan tergerus oleh kemajuan jaman.

“Dengan Nobar ini makin  mendekatkan Gerindra dengan konstituennya tanpa ada sekat yang dikemas dalam bentuk media  seni hiburan Wayang Sasak ,” Katanya .

Sementara itu Tuan Rumah Nobar Wayang Kulit Ronde 2 ini , Farin yang juga Caleg DPRD NTB dapil Lobar KLU No urut 4 mengatakan, dirinya bersama relawan Meton Farin mengundang relawannya di 10 Kecamatan di Lombok Barat masing-masing 10 orang per kecamatan meskipun yang hadir melebihi.

“Ini menunjukkan ekspektasi masyarakat Lobar terhadap Wayang masih cukup kuat. Potensi ini tentu perlu dipertahankan agar Wayang Sasak tetap eksis sepanjang masa ,” Kata Farin .

Kehadiran HBK diacara Nobar , lanjut Farin, bisa menjadi media interaksi dengan konstituen dilombok barat karena selama ini ada keinginan pemilih di Lobar bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan HBK .

“Saya dan relawan Meton Farin tetap mempromosikan Pak BK di masyarakat Lobar dengan cara tandem suara , baru malam ini semua relawan dan loyalis HBK di Lobar bisa bertemu langsung,” tukasnya.

Me




HBK : Wayang Kulit, warisan yang penuh nilai-nilai sosial, budaya dan jembatan penyampai pesan 

Acara Nobar wayang kuli Sasak ini sebagai bentuk kepedulian dalam melakukan revitalisasi nilai nilai budaya lokal agar tidak tersingkir dan tergerus oleh kemajuan jaman.

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT  ;   Ratusan Masyarakat Lombok Barat dari berbagai kecamatan tumpah ruah menyaksikan gelaran wayang kulit Lalu Nasib bersama HBK di Dasan Tapen Lombok Barat, Sabtu (02/03)   malam.

Antusiasme warga Lombok Barat nonton bareng pentas wayang ini merupakan bentuk kecintaan warga terhadap kesenian wayang kulit Sasak yang telah eksis sejak dahulu .

Pentas wayang kulit yangg diinisiasi Ketua Badan Pengawas dan Disiplin Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono yang kerap disapa HBK  merupakan pentas kali kedua setelah Minggu lalu di laksanakan di lapangan Tanjung -KLU .

Mengambil tema Pemilu Damai dan Bermartabat , HBK ingin mengajak masyarakat Lombok Barat agar menggunakan hak pilihnya dengan benar. HBK sadar melalui media wayang kulit ini pesan – pesan Pemilu Damai akan lebih mudah dipahami oleh rakyat Lombok Barat.

Dalam pidato pembukaannya , HBK mengajak masyarakat Lobar menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres dengan penuh kegembiraan.

“Insya Alloh , Jika pilleg dan Pilpres merupakan hajat bersama , maka hasilnyapun akan membahagiakan kita  semuanya , ” katanya .

HBK juga memgutarakan ,  seni wayang Sasak adalah warisan nenek moyang yang penuh nilai sosial, nilai budaya sekaligus jembatan menyampaikan pesan – pesan agar tetap tumbuh disekitar kita,,” ujar HBK .

Selanjutnya HBK tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang terlibat dalam acara Nobar Ini yakni Ketua dan Relawan HBK Center Lombok Barat, DPC / Caleg Gerindra Lobar serta Sahibul Bait Nobar yakni Farin beserta relawannya.

Pantauan di lapangan tampak hadir puluhan Caleg Partai Gerindra dapil Kabupaten ataupun Propinsi, Ketua DPC Partai Lobar, Haji Madun, Ketua OKK DPD Gerindra NTB, Havid Hasan, Relawan  HBK Center Lombok Barat dan Koordinator HBK Center NTB, Budi Syahbudin  yang duduk lesehan  membaur bersama warga menyaksikan pentas wayang kulit.

Dimintai tanggapannya, Sahnun, warga Narmada  mengatakan senang bisa hadir  nonton bareng wayang lalu nasib. Menurutnya Lalu Nasib mengerti betul bagaimana cara  mengekspresikan perasaan rakyat dengan lakon wayang yang diciptakannya. .

“Salah satu  ciri khas Lalu Nasib, misalnya melakukan kritik terhadap fenomena tertentu pasti dibungkus  dengan gaya satire tapi diselingi dengan humor kocak khas Sasak  lewat tokoh-tokoh wayang rekaan yang diciptakan seperti Amaq Ocong , Inaq Itet , Baok,” ujar Sahnun.

Terpisah, Hajjah Nur Hidayah, caleg dapil 3 ( Gunung Sari – Batu layar ) No urut 1 mengatakan, acara Nobar ini sebagai bentuk kepedulian dalam melakukan revitalisasi nilai nilai budaya lokal agar tidak tersingkir dan tergerus oleh kemajuan jaman.

“Dengan Nobar ini makin  mendekatkan Gerindra dengan konstituennya tanpa ada sekat yang dikemas dalam bentuk media  seni hiburan Wayang Sasak ,” Katanya .

Sementara itu Tuan Rumah Nobar Wayang Kulit Ronde 2 ini , Farin yang juga Caleg DPRD NTB dapil Lobar KLU No urut 4 mengatakan, dirinya bersama relawan Meton Farin mengundang relawannya di 10 Kecamatan di Lombok Barat masing-masing 10 orang per kecamatan meskipun yang hadir melebihi.

“Ini menunjukkan ekspektasi masyarakat Lobar terhadap Wayang masih cukup kuat. Potensi ini tentu perlu dipertahankan agar Wayang Sasak tetap eksis sepanjang masa ,” Kata Farin .

Kehadiran HBK diacara Nobar , lanjut Farin, bisa menjadi media interaksi dengan konstituen dilombok barat karena selama ini ada keinginan pemilih di Lobar bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan HBK .

“Saya dan relawan Meton Farin tetap mempromosikan Pak BK di masyarakat Lobar dengan cara tandem suara , baru malam ini semua relawan dan loyalis HBK di Lobar bisa bertemu langsung,” tukasnya.

Me




Pengiriman Pemuda ke Luar Negeri Perlu Akomodir Sektor Kepariwisataan

Potensi destinasi baru dan desa wisata di Lombok menurut Irzani harus terus didorong pertumbuhannya, agar “Roti Pariwisata” yang kelak datang di saat MotoGP mulai diselenggarakan di Lombok, bisa terdistribusi dan dirasakan juga oleh masyarakat Lombok

lombokjournal.com —

MATARAM —  Penetapan Sirkuit Mandalika di KEK Mandalika Lombok Tengah sebagai lokasi seri MotoGP 2021 mendatang dinilai sebagai peluang sekaligus tantangan.

Di satu sisi, Lombok sebagai destinasi wisata unggulan nasional akan melejit promosinya hingga ke seluruh dunia, sementara di sisi lain, secara internal di tataran masyarakat dan pelaku wisata di Lombok dan NTB secara umum kesiapan juga harus mulai dibangun.

Calon Anggota DPD RI Nomor Urut 30, H Irzani mengatakan, peningkatan kapasitas dan penguatan sumber daya manusia (SDM) kepariwisatan di daerah ini menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan dengan terukur dan segera.

“Selain berlomba dengan waktu untuk membangun sirkuit MotoGP 2021, kita juga harus mulai terpacu membangun SDM menyambut event international sport tourism itu. Ini harus segera dilakukan,” katanya, Sabtu (02/03)

Irzani mengaku bangga dengan keberadaan Poli Teknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok di Lombok Tengah, yang sudah diresmikan dan ke depan akan melahirkan SDM berkualitas di bidang pariwisata.

Ia juga mengapresiasi Pemprov NTB yang sudah memberikan keringanan pembiayaan kepada para mahasiswa Poltekpar Lombok dengan skema beasiswa penuh.

Namun menurutnya, hal ini masih belum bisa mengakselerasi ketersediaan SDM Pariwisata jika dibanding dengan percepatan pertumbuhan pariwisata Lombok pasca MotoGP 2021 mendatang.

“Sehingga selain memacu Poltekpar Lombok, harus ada upaya-upaya lain. Misalnya dengan pelatihan dan peningkatan kapasitas Pokdarwis di desatinasi wisata yang melibatkan stakehloders atau organisasi kepariwisataan,” katanya.

Organisasi kepariwisataan dan Dinas Pariwisata di daerah bisa berkolaborasi memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat di Desa Wisata.

Potensi destinasi baru dan desa wisata di Lombok menurut Irzani harus terus didorong pertumbuhannya. Hal ini perlu dilakukan agar “Roti Pariwisata” yang kelak datang di saat MotoGP mulai diselenggarakan di Lombok, bisa terdistribusi dan dirasakan juga oleh masyarakat Lombok.

“Semangat kepariwisataan kita tentu harus berpihak juga pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Desa wisata ini bisa jadi jawaban, agar roti pariwisata yang besar bisa terdistribusi juga bagi masyarakat,” katanya.

Ia memaparkan, berdasarkan catatan, setiap kali event MotoGP digelar akan mampu menarik tak kurang dari 150 ribu wisatawan yang datang.  Sehingga dalam kurun dua tahun  sejak sekarang pembangunan hotel dan sarana amenitas juga terus dikebut di Lombok.

Dengan kesiapan masyarakat dan desa-desa wisata, papar Irzani, ribuan wisatawan dari berbagai negara yang datang bisa memiliki banyak pilihan berwisata, saat datang ke Lombok untuk menyaksikan MotoGP.

Bukan hanya menjual amenitas homestay dan keindahan desa, desa wisata juga mampu menjadi penggerak ekonomi di sektor UMKM misalnya kerajinan dan industri kreatif.

Irzani menambahkan, program 1000 pemuda NTB sekolah ke luar negeri, hendaknya juga mengakomodir pelajar dan mahasiswa yang berminat di bidang kepariwisataan.

“Program pendidikan ke luar negeri ini sudah sangat baik. Akan semakin bagus kalau kepariwisataan juga diakomodir dan didorong,” katanya.

Hal ini juga bisa dilakukan dengan mengakomodir pihak Ponpes yang ada di Lombok. Para santri dan santriwati yang berbakat dan punya minat kepariwisataan bisa ambil bagian.

Setelah menempuh pendidikan kepariwisataan di luar negeri, maka para lulusan ini bisa kembali ke Lombok dan menularkan ilmunya ke yang lain. Mereka juga bisa ditempatkan di desa wisata untuk mendampingi dan membina pengembangan desa wisata tersebut.

Merubah Mindset dan NTB Zero Waste

Irzani mengatakan, selain penyiapan infratruktur dan SDM pariwisata, NTB juga harus mulai merubah mindset masyarakat tentang sampah dan kebersihan.

“Dengan adanya MotoGP ini Lombok akan menjadi destinasi tingkat dunia sehingga standar-standar yang digunakan harus pula bisa menyesuaikan. Misalnya saja soal kebersihan, kita malu lah kalau sampah berserakan. Saya pikir program NTB Zero Waste sudah bagus tinggal bagaimana merubah mindset masyarakat kita,” katanya.

Menurutnya, merubah mindset dan pola pikir soal kebersihan juga bisa dilakukan dengan melibatkan Ponpes dan para santri/satriwati.

Karena itu, Irzani yang juga Sekretaris NW NTB ini mulai menginisiasi program Zero Waste di sejumlah lingkungan Ponpes.

Irzani bertekad menjadikan sektor pariwisata NTB dengan branding wisata halalnya sebagai sektor penguat ekonomi masyarakat.

Sebab baginya multiplier efect kepariwisataan sudah terbukti mampu membuka lapangan kerja dan pertumbuhan sektor UMKM selama ini.

Me




Sebagai Destinasi Wisata, Program Zero Waste Keharusan Bagi NTB

Zul menyambut baik kehadiran teknologi pengolahan sampah dengan teknologi tentara lalat hitam di NTB dan menginginkan program ini dapat dikembangkan di seluruh kabupaten dan kota di NTB

MATARAM.lombokjourna.com —  Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan gerakan zero waste atau bebas sampah menjadi salah satu perhatian khusus Pemerintah Provinsi  NTB.

Zulkieflimansyah mengatakan, gerakan bebas sampah menjadi keharusan bagi NTB sebagai daerah yang menjadi destinasi wisata.

“Zero waste ini harus jadi kebutuhan kita bersama karena kita daerah destinasi wisata tentu harus bersih dan nyaman,” ujarnya usai acara jumpa Bang Zul, di Kabupeten Lombok barat, Jumat (01/03)

Zul mengambil contoh program kerja sama Pemprov NTB dengan Forest For Life Indonesia untuk pengolahan sampah dengan teknologi tentara lalat hitam di Dusun Bebae, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Zul berharap program ini mampu menyelesaikan persoalan sampah organik agar menjadi lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Zul menyambut baik kehadiran teknologi pengolahan sampah dengan teknologi tentara lalat hitam di NTB dan menginginkan program ini dapat dikembangkan di seluruh kabupaten dan kota di NTB.

“Masyarakat harus dididik, kita ingin harus ada bank sampah di tiap desa untuk menjaga kebersihan ,terlebih kita dikenal dengan pusat Wisata yang sangat bagus,” katanya.

AYA




PLN Siap Dukung Penyelenggraan MOTOGP 2021 Di Mandalika

PLN telah mempersiapkan secara matang. Saat ini sistem kelistrikan Lombok memiliki kapasitas pembangkit sebesar 267 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 237 MW

MATARAM .lombokjournal.com —  PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik untuk gelaran MotoGP yang akan dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika pada tahun 2021.

“Untuk KEK Mandalika, kami siap mendukung penuh kelistrikannya. Termasuk untuk MotoGP di tahun 2021 nanti,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka.

Pembangunan kelistrikan untuk mendukung KEK Mandalika sudah dilaksanakan PLN sejak jauh hari.  Pada bulan April 2015, PLN telah mengoperasikan satu Gardu Induk berkapasitas 30 Megavolt Ampere (MVA) di daerah Kuta, Lombok Tengah.

ardu Induk tersebut telah memasok listrik ke kawasan Mandalika dan sekitarnya.

“Selain untuk rumah tangga, sudah ada beberapa hotel yang menggunakan Gardu Induk tersebut, namun penggunaannya saat ini masih sekitar 8,7 MW atau 28 persen dari kapasitas yang ada,” ungkap Rudi.

PLN pun siap menambah kapasitas Gardu Induk Kuta hingga 60 MVA jika kapasitas Gardu Induk yang ada telah digunakan secara maksimal dan mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik di KEK Mandalika termasuk kesiapan MotoGP 2021 dengan berbagai infrastruktur penunjangnya.

Sementara dari sisi pasokan daya, PLN telah mempersiapkan secara matang. Saat ini sistem kelistrikan Lombok memiliki kapasitas pembangkit sebesar 267 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 237 MW.

Pada tahun ini, sistem kelistrikan Lombok juga akan mendapat tambahan daya sebesar 150 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Uap (PLTMGU) Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang Unit 2 berkapasitas 25 MW.

“Cadangan daya cukup, apalagi ada tambahan 175 MW dari Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang Unit 2. Jadi tidak perlu khawatir masalah daya listrik untuk kawasan Mandalika dan gelaran MotoGP. Kami akan koordinasi dengan ITDC selaku pengembang Mandalika. Intinya PLN siap mendukung,” tutur Rudi.

Ketersediaan listrik yang cukup diharapkan dapat mempermudah dan meningkatkan kenyamanan pengelola KEK Mandalika untuk mengatur dan mengembangkan kelistrikan di kawasan tersebut, baik untuk hotel, restoran, pusat perbelanjaan, maupun untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bertaraf internasional seperti balap MotoGP.

Seperti dikutip dari berbagai pemberitaan, Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah balapan MotoGP mulai tahun 2021. Gelaran tersebut akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, yang akan mulai dibangun infrastrukturnya pada pertengahan tahun 2019.

AYA/hmsPLN




Hari Jadi NW ke 66, Momentum Perekat Persatuan NKRI

Diawali Hiziban Serentak Se Indonesia

lombokjournal.com —

MATARAM   ;    Organisasi Nahdlatul Wathan (NW)  yang didirikan Al magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, akan merayakan Hari Jadi ( HADI) ke 66, Sabtu (02/03) mendatang di Kota Mataram.

Puncak kegiatan ini, akan diawali dengan pembacaan Hizib NW se Indonesia yang disiarkan langsung melalui live streaming yang dipusatkan di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Hiziban serentak yang bertajuk ‘Nusantara Berhizib’ akan digelar mulai pada pukul 07.30 wita dan akan diikuti di seluruh Nusantara di mana ada pengurus wilayah NW berada,” kata Ketua Pengurus Wilayah NW NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainuddin Atsani, saat melaksanakan rapat persiapan, di kediamannya, Mataram,  Kamis (28/02).

Lanjut TGB panggilan akrabnya, HADI NW ke 66 ini adalah perayaan yang ke tiga kalinya, sejak kita dicetuskan pada tahun 2017 lalu.

“Alhamdulillah, dulu Maulanasyaikh mencetuskan istilah Hultah NWDI, dan kami sebagai penerus ninikda mencetuskan istilah HADI NW, untuk merayakan hari lahirnya organisasi NW. Jadi sekarang ini NW punya agenda tahunan tambahan selain Hultah NWDI,” ungkapnya.

Untuk lokasi, yang awalnya dipusatkan di kediaman Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun Zainuddin AM, tapi karena banyak masukan dari pengurus dan jamaah NW, bahwa lokasi tersebut tidak akan mampu menampung jamaah yang akan hadiri peringatan HADI ini, PW NW mengambil keputusan lokasi perayaan akan dipusatkan di Lapangan Sangkareang Kota Mataram.

“Ini adalah aspirasi jamaah yang tidak bisa secara langsung dapat mengikuti pengajian langsung karena lokasi yang sempit dan tidak bisa menampung jamaah yang hadir,” kata Sekretaris PWNW Dr. H Fahrurrazi, MA, menambahkan.

Lanjutnya, untuk tamu yang akan di undang PWNW NTB sudah berkirim undangan kepada Gubernur NTB, Kapolda NTB, Wali Kota dan Bupati Se NTB.

Pengurus organisasi, pimpinan pondok pesantren, kepala sekolah/madrasah NW se pulau Lombok dan warga NW serta kaum muslimin dan muslimat.

“Insya Allah lokasi yang disiapkan panitia bisa menampung jamaah yang akan hadir. Kalaupun tidak muat di dalam lapangan jamaah bisa duduk halaman di kantor-kantor pemerintahan di Kota Mataram, kebetulan juga kantor libur,”pungkasnya.

Me (*)

 




Nofian Hadi : Jangan Hanya Euforia, Masyarakat Harus Disiapkan Sambut MotoGP 2021

Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Kabupaten/Kota di NTB diharapkan juga mulai melakukan penataan dan mempersiapkan masyarakat dalam menyambut berita baik tersebut

lombokjournl.com —

LOMBOK BARAT  ;   Pemerintah daerah dan masyarakat NTB tentu berbangga dengan kontrak kerjasama ITDC selalu pengelola KEK Mandalika dan Dorna Sport yang menetapkan KEK Mandalika di Lombok sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021 mendatang.

Event motosport internasional termewah itu bukan hanya akanmempromosikan Lombok ke dunia internasional sebagai destinasi sport tourism, tapi juga akan melejitkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

Namun, pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Kabupaten/Kota di NTB diharapkan juga mulai melakukan penataan dan mempersiapkan masyarakat dalam menyambut berita baik tersebut.

“Semua pasti bangga ya. Tapi jangan hanya terjebak pada euforiasemata, karena masyarakat harus segera disiapkan untuk menyambut MotoGP 2021 ini,” kata Lalu Nofian Hadi, Caleg DPRD NTB dari PKS Nomor Urut 11, Dapil Lombok Utara dan Lombok Barat, Kamis ( 28/02)

Nofian mengatakan, event sekaliber MotoGP tentu akan menjadi pusat perhatian pencinta motosport dari berbagai belahan dunia. Di mana setiap seri bisa menarik lebih dari 120 ribu orang penonton dari banyak negara, yang umumnya tentu merupakan wisatawan berkelas menengah ke atas.

Dengan begitu pada MotoGP 2021 citra Lombok akan benar-benar dipertaruhkan sebagai tuan rumah yang baik. Salah satu yang pasti disoroti adalah masalah keindahan alam, kebersihan, dan kenyamanan.

“Jangan sampai saat itu masih banyak sampah, juga kotoran kuda Cidomo berceceran. Ini harus ditata dan dipersiapkan, setidaknya biar Valentino Rossi senang melihat Cidomo yang indah di Lombok,” kata Nofian.

Ia mengakui, keberadaan Cidomo di Lombok saat ini masih sangat penting dan dibutuhkan terutama untuk moda transportasi tradisional di pasar dan pedesaan. Namun, penataannya masih kurang mendapat perhatian pemerintah daerah.

Akibatnya kesan kumuh, tidak tertib, dan kerap kali menjadi sumber kotoran kuda di jalan raya, justru menjadi buruk bagi kesan Lombok sebagai destinasi pariwisata.

Menurut Nofian, pemda melalui dinas terkait bisa mulai melakukan penataan. Untuk memperindah penampilan Cidomo, Nofian juga menyarankan agar Cidomo dicat atau diwarnai dengan kreasi kekinian.

Jika ditata dengan baik, dan penampilan Cidomo menarik dan bersih,ini akan menjadi ikon wisata juga. Wisatawan juga akan suka naik Cidomo, seperti yang dilakukan di Yogyakarta dengan Delmannya,” tuturnya.

Soal biaya penataan dan pengecatan Cidomo, Nofian mengatakan, Pemda setempat bisa menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan atau perhotelan yang ada di wilayahnya. Apalagi ini untuk mendukung kepariwisataan, pasti perusahaan swasta banyak yang bersedia berpartisipasi.

“Di Lombok Barat misalnya, itu Cidomo dipercantik dengan pewarnaan yang kreatif kemudian diberi alat atau penadah kotoran sehingga tidak berceceran di jalan. Tentu akan menjadi menarik dan tidak terkesan kumuh lagi. Saya yakin hotel-hotel juga akan senang, dan juga wisatawan tertarik,” kata Nofian

Selain mempercantik dan membuat suasana nyaman, hal ini menurut Nofian juga akan sangat mendukung program NTB Zero Waste ke depan.

“Orang yang punya kebiasaan buang sampah dari dalam mobil di jalan raya, harus malu. Karena Kuda saja nggak buang sembarangan lagi,” tukasnya.

NTB Zero Waste harus bermula juga dari kebiasaan dan pola piker masyarakat. Bagi Nofian, hal ini juga harus mulai dilakukan dari sekarang. Tujuannya agar 2021 saat Lombok benar-benar menjadi pusat perhatian dunia, kebersihan menjadi hal yang utama dan bisa dibanggakan juga, selain keindahan alam dan budaya.

Sebagai anggota DPRD NTB kelak, Nofian bertekad untuk mendorong program ini dan mengatur regulasi-regulasi yang mendukung pembangunan kepariwisatan dan ekonomi di NTB.

Sebab bagi Nofian, pembangunan dan pelaksanaan program daerah harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan partisipasi semua pihak.

“Bayangkan kalau Cidomo kita rapi tertata, indah dan menarik. Tentu para kusir Cidomo juga akan merasakan manfaatnya ketika Cidomo disewa wisatawan. Pemda juga bisa menginisiasi paket-paket wisata menarik dengan Cidomo ini,” pungkasnya.

Me

 

 




Bank NTB Syariah Tandatangani Kerjasama Ciptakan Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kementerian PUPR telah menyiapkan fasilitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah, meliputi subsidi perumahan, subsidi bantuan uang muka, pembebasan PPN, penurunan PPH dan lainnya

MATARAM.lombokjournalcom  — Penandatanganan kerjasama operasional Bank NTB Syariah dengan pusat pengelolaan dana dan pembiayaan perumahan (PPDPP) Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Kamis (28/02).

Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc  yang menghadiri acara itu megapresiasi kontribusi dan pikiran PT. Bank NTB selama ini kepada daerah, khusunya pasca gempa yang melanda NTB.

“Mudah-mudahan kerjasama seperti ini lebih banyak lagi di NTB,” ujar Doktor Zul.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Heripoerwanto menyampaikan, program satu juta rumah adalah terusan program Pembangunan ratusan ribu rumah yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir.

Ini merupakan gerakan bersama Pemda, Perbankan, masyarakat untuk menciptakan hunian yang  nyaman bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah, Kementerian PUPR telah menyiapkan fasilitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah, meliputi subsidi perumahan, subsidi bantuan uang muka, pembebasan PPN, penurunan PPH dan lainnya.

Tahun ini target penyaluran rumah subsidi sebanyak 2000 unit. Eko juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mensukseskan program satu juta rumah.

Direktur Keuangan dan Operasional Bank BNI Syariah, Wahyu Avianto juga menjelaskan saat ini BNI Syariah dan Bank NTB Syariah bersinergi dalam menerbitkan (kartu pembiayaan) Hasanah Bank NTB Syariah Card.

Tujuan penerbitan Hasanah Bank NTB Syariah Card yaitu sebagai kartu pembiayaan (kartu kredit syariah) yang didesain khusus untuk pegawai dan nasabah Bank NTB Syariah.

Hasanah Bank NTB Syariah Card dengan fiturnya diharapkan dapat mendukung tujuan dari Bank NTB Syariah untuk meningkatkan perekonomian daerah di NTB.

Direktur Utama Bank NTB Syariah H. Kukuh Rahardjo, mengatakan rumah saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Upaya pemerintah dengan program KPR Sejahtera FLPP,  merupakan komitmen dalam melaksanakan program subsidi pemerintah untuk menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal. Dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk masyarakat.

Bank NTB sebagai bank daerah mempunyai tugas penting dan strategis yaitu memberi kemudahan dalam membeli rumah bagi masyarakat NTB.

AYA/Hms NTB




Wagub Audensi Dengan ICoCSIM 2019

ICoCSIM 2019 diharapkan dapat menyatukan para peneliti dan praktisi dari akademisi dan industri untuk fokus pada ilmu komputasu dan konsep manajemen informasi

MATARAM.lombokjournal.com  — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd, menerima audiensi The Third International Conference on Computation Science and Information Management (ICoCSIM 2019) di ruangannya, Kamis (28/02).

Audiensi tersebut terkait persiapan ICoCSIM yang akan diadakan di Lombok pada tanggal 21 hingga 23 Maret 2019.

ICoCSIM 2019 merupakan konferensi internasional ketiga tentang Ilmu Pengetahuan Komputasi dan Manajemen Informasi yang didedikasikan untuk mengatasi tantangan dibidang ilmu komputasi dan metodologi manajemen informasi dan aplikasinya.

Wakil Gubernur menyambut baik kegiatan tersebut dikarenakan teknologi dan bencana merupakan hal tidak dapat dipisahkan.

”IT dan Kebencanaan memang tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu peran IT dalam antisipasi menghadapi bencana sangat dibutuhkan,” Jelas Hj. Rohmi.

Program Sekolah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), program Siaga NTB dapat diharapkan menjadi sumber informasi terkait kebencanaan, sambung Hj. Rohmi.

Benny Benyamin Nasution perwakilan dari ICoCSIM menyampaikan ada tiga momentum yang dapat dicapai dari kegiatan ICoCSIM 2019.

“Ada tiga momentum yang bisa kita dapatkan dari kegiatan ini, dari sisi Teknologi, Pariwisata, dan Kebencanaan,” terang Benny.

ICoCSIM 2019 diharapkan dapat menyatukan para peneliti dan praktisi dari akademisi dan industri untuk fokus pada ilmu komputasu dan konsep manajemen informasi serta membangun kolaborasi di bidang tersebut.

AYA/Hms NTB

 




H Hadrian Irfani Dorong Pemda NTB Telisik Orang Yang Punya Bakat Multi Talenta, Termasuk Di Pesantren .

0rang jenius kerap menyendiri di balik kekuatan yang mereka miliki, padahal kemampuan itu bisa digunakan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di berbagai sektor

lombokjournal.com —

MATARAM  ;    Keberadaan orang orang cerdas ( jenius ) di NTB yang memiliki bakat otodidak dan multi talenta perlu ditelisik keberadaannya, agar mereka bisa diajak untuk membangun NTB dari berbagai disiplin dan spesifikasinya.

“Orang-orang genius yang multi talenta sejatinya memiliki kekuatan dan sumber daya yang hebat jika digali dan diarahkan untuk kemajuan daerah NTB,” kata Ketua DPW  PKB NTB, H Lalu Hadrian Irfani, Minggu (24/02)

Menurutnya, selain di lembaga pendidikan umum, Pondok Pesantren juga menjadi salah satu wahana untuk menelisik keberadaan orang-orang jenius.

Apalagi karakter dasar orang yang memiliki kemampuan otodidak kerap tidak mau menonjolkan bakat dan kecerdasan alami yang mereka miliki. Tetapi jika diberikan beban tanggungjawab, orang orang jenius pasti akan buktikan kehebatannya .

“Saya pikir Ponpes-Ponpes kita punya orang-orang, santri dan santriwati yang kemampuannya di atas rata-rata, tapi tidak muncul ke permukaan. Disini lah Pemerintah Daerah perlu menelisik,” katanya

Caleg DPRD NTB dapil VII Lombok Tengah No urut 1  mengatakan, lingkungan sekitar tempat berinteraksi terkadang tidak menganggap penting kecerdasan multi-talenta karena keterbatasan ruang gerak dan pergaulan.

Akibat situasi tersebut, orang jenius kerap menyendiri di balik kekuatan yang mereka miliki. Padahal kemampuan itu bisa digunakan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di berbagai sektor.

Hadrian mengatakan, Pemda NTB perlu menelusuri dan mendata keberadaan orang orang jenius ini, termasuk di pesantren.

Stimulan dan Investasi SDM

Selanjutnya mereka ini perlu diberikan ruang utk mengekpresikan bakat dan kemampuannya agar kelak menjadi investasi SDM yang unggul, asli dan khas NTB.

Pondok Pesantren dinilai punya potensi strategis. Apalagi selama ini masih muncul stigma Pesantrean sebagai lembaga pendidikan “kelas dua” dan identik dengan santri yang kurang mampu.

“Dalam kerangka membangkitkan Marwah dan Prestise Ponpes di NTB,  Pemda NTB perlu memberikan stimulan terkait dengan program investasi SDM untuk pesantren,” katanya.

Kepedulian Pemda NTB dalam penggalian bakat multitalenta bisa diwujudkan dalam tindakan praktis seperti secara periodik adakan  lomba cipta karya orang genius, fasilitasi maupun memberikan super visi untuk orang orang multi talenta tersebut.

“Orang jenius karena bakat alaminya pasti banyak di NTB, termasuk di pesantren. Masalahnya adalah kemampuan para stakeholder di NTB untuk menggali dan menelisik keberadaan orang-orang jenius ini,” tukas Hadrian yang juga Bendahara PP RMI (Rabithan Ma’hid Islamiyah ) atau Asosiasi Pondok Pesantren NU.

Menurut Hadrian, di negara-negara maju, orang-orang dengan talenta khusus dan jenius sangat dicari. Bahkan beberapa lembaga pemerintahan dan NGO ada yang secara khusus melakukan hal ini.

“Mereka  khusus mencari dan mentracking orang yang memiliki bakat otodidak,” katanya.

Ia memaparkan, sumber daya di Pesantren tak bisa diremehkan. Misalnya saja, jika seorang santri muda sudah mampu hafizd Al Qur’an, maka ini indikasi ia memiliki bakat dan kemampuan lebih. Ini kemudian yang harus dikelola dan ditelisik bakat dan kekuatan sesungguhnya dari santri tersebut.

Lombok yang dikenal dengan julukan Pulau Seribu Masjid tentu memiliki SDM yang tersembunyi di setiap pesantren yg perlu diamati individu-individunya.

“Kecakapan menangkap bakat dan skill ini salah satu upaya untuk menggali potensi lokal agar kelak mampu bersaing,” kata Hadrian.

Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi upaya Pemprov NTB yang saat ini tengah giat mendorong pemuda NTB belajar hingga ke luar negeri. Sementara di daerah, Pemprov NTB juga menunjukan keberpihakannya dengan berupaya menciptakan pendidikan yang murah dan terjangkau.

Misalnya dengan menanggung beasiswa penuh bagi mahasiswa NTB yang sekolah di Poltekpar Negeri Lombok.

“Artinya sudah ada kepedulian Pemprov untuk meningkatkan SDM NTB ini dengan berbagai terobosan. Nah, satu hal yang perlu dilakukan juga yakni menelisik bakat potensial tadi,” tukasnya.

Me