Penerangan Jalan di Kawasan Wisata Harus Maksimal

Untuk penerangan jalan di kawasan wisata sebetulnya hanya butuh sedikit inovasi dan political will dari Pemerintah Daerah saja

Lalu Nofian Hadi

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT  ;      Caleg DPRD NTB dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Lalu Nofian Hadi mengkritisi kondisi penerangan jalan di kawasan wisata, utamanya di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara.

Ia menilai kondisi penerangan jalan umum di sepanjang kawasan wisata masih belum maksimal.

Ini bukan saja menyebabkan kawasan wisata terkesan temaram dan gelap, hingga bisa memunculkan kembali trauma pasca bencana.

“Kalau kita lewat Senggigi, terus ke Malimbu dan seterusnya, itu kondisinya sangat gelap kalau malam. Lampu penerangan jalan masih sangat minim, padahal itu kawasan wisata andalan. Ini bisa menimbulkan kesan yang kurang baik bagi wisatawan, selain rawan kecelakaan lalulintas,” kata Nofian Hadi, Senin (11/03) di Lombok Barat.

Di kawasan sepanjang jalan Gunungsari Lombok Barat, menuju Pusuk Pas hingga ke Bangsal, Lombok Utara, juga demikian. Padahal jalan ini bisa dibilang akses utama pariwisata penghubung Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Utara, serta Gili Trawangan.

Nofian yang selalu aktif mendorong gagasan menumbuhkan wirausaha baru dan sektor UMKM di bidang pariwisata merasa miris dengan kondisi tersebut.

Menurutnya, recovery pariwisata NTB pasca gempa bumi Juli-Agustus 2018 harusnya dilakukan menyeluruh dan memprioritaskan infrastruktur dasar, termasuk penerangan jalan di kawasan wisata.

Sebab, kawasan wisata harus selalu identik dengan suasana terang. Agar keindahan tetap bisa dirasakan saat malam, dan juga menghilangkan kesan rawan.

Pengusaha muda industri kreatif ini mengatakan, untuk penerangan jalan di kawasan wisata sebetulnya hanya butuh sedikit inovasi dan political will dari Pemerintah Daerah saja.

“Soal penyediaan listrik memang domainnya PLN. Tapi untuk penerangan jalan umum, ini peran Pemda setempat. Harusnya Pemda Lombok Utara dan

Lombok Barat mengoptimalkan hal ini, apalagi dua daerah ini sama-sama mengandalkan sektor pariwisata sebagai unggulan selain pertanian,” katanya.

Teknologi Lampu Tenaga Surya

Nofian mengatakan, untuk meneragi jalan sepanjang kawasan wisata, teknologi lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) bisa digunakan.

Teknologi ini akan memudahkan karena pemasangannya terpisah dengan PJU biasa yang terkoneksi dengan sistem PLN.

Selain itu dari sisi risiko, lampu jenis ini akan lebih aman dari pemadaman jika terjadi pemadaman di PLN.

“Lampu tenaga surya ini juga ramah lingkungan dan sudah banyak digunakan di negara-negara maju di dunia. Harganya juga tidak terlampau mahal, berkisar Rp6 Juta- Rp8 Juta per unit. Artinya Pemda bisa menyediakan ini,” katanya.

Nofian yang merupakan Caleg DPRD NTB dari PKS Nomor Urut 11 untuk Dapil Lombok Barat dan Lombok Utara mengatakan, selain penerangan

jalan yang harus dimaksimalkan, jalan sepanjang kawasan wisata juga perlu lebih ditata keindahan dan kebersihannya.

Ia mencontohkan, sepanjang jalan dari Senggigi menuju  Malimbu, Nipah, dan Bangsal di Lombok Utara, saat ini masih sangat minim ditemukan toilet umum. Padahal toilet ini merupakan salah satu sarana dasar pendukung pariwisata.

“Kan akan lebih nyaman perjalanan wisatawan. Selama ini kan, maaf saja, masih banyak rombongan wisatawan yang akhirnya numpang di toilet Masjid atau sekolah yang dilintasi, termasuk kalau ada SPBU,” tukasnya.

Nofian mengatakan, jika terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD NTB kelak, hal-hal sederhana namun menjadi yang utama seperti itu yang akan terus disuarakan untuk diperjuangkan.

Jika penerangan jalan sudah maksimal dan sarana toilet banyak tersedia, Nofian sangat yakin, kawasan yang tadinya sepi dan gelap akan tumbuh menjadi lokasi UMKM baru bahkan bisa dikreasikan menjadi spot-spot dan destinasi instagramable baru.

“Apalagi jika di setiap spot itu ditata dan disediakan tempat sampah terpisah, anorganik dan organik. Ini akan sangat mendukung NTB Zero Waste,” katanya.

Dengan konsep seperti itu, papar Nofian, Pemda sebenarnya akan lebih mudah karena yang mengerjakan bisa dengan lintas sektoral misalnya sinergitas Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Me




HBK hadiri Silaturahmi Tim Pemenangan Lalu Sudiwangse

HBK mengatakan dirinya mencalonkan sebagai caleg DPR RI No urut 1 dapil Lombok atas perintah langsung dari Prabowo Subianto

lombokjournal.com —

LOMBOK TENGAH ;    Ratusan Massa Rakyat hadiri acara silaturahmi Haji Bambang Kristiono ( HBK )  dengan Tim Pemenangan Lalu Sudiwangse, Caleg DPRD Lombok Tengah dapil 4 ( Praya Barat – Praya Barat Daya ) No Urut 1.

Tampak pula Emak – Emak juga tampak antusias berbaur dengan pemilih lainnya. Hadir pula Ketua DPC Gerindra Loteng , Lalu Pathul Bahri dan puluhan tokoh masyarakat.

Sebelum acara dimulai, diadakan prosesi penyambutan kedatangan HBK yakni salah satu tokoh masyarakat desa Kateng, Lalu Galang menyematkan kain tenun khas Sasak sembari mengucapkan bahwa HBK diangkat menjadi bagian  Keluarga Besar Desa Kateng.

Acara dibuka oleh Lalu Sudiwangse memberikan sambutannya mengatakan,  sebagai kader Gerindra ditempa untuk tetap disiplin menenangkan Prabowo Sandi. Selain itu Lalu Sudiwangse juga memperkenalkan Haji Bambang Kristiono, SE sebagai Caleg DPR RI No urut 1 dapil NTB 2/ Lombok .

Sudiwangse juga menyemangati peserta yg hadir pada 17 April mencoblos Partai Gerindra atau Calon yang diusung Partai Gerindra.

“Sebagai konstituen, nantinya berhak menuntut calon wakil rakyat dari Gerindra yang terpilih untuk memenuhi janji janjnya. Insya Alloh, Gerindra akan memiliki satu wakilnya dari dapil 4,” ujar Lalu Sudiwangse disambut tepuk tangan massa pengunjung, Minggu Sore ( 10/02)

Sementara untuk  HBK, lanjut Sudiwangse minta agar tim pemenangan mencoblos no urut 1 pada kertas suara warna kuning.

“Kalau HBK terpilih, tidak mungkin dana aspirasinya disalurkan diluar dapil Lombok. HBK pasti menyalurkan untuk pemilih Gerindra dapil Lombok,” ucapnya .

Ketua DPC Gerindra Lombok Tengah, Pathul Bahri  dalam orasi awalnya memberikan yel-yel dengan mengatakan dalam intonasi tinggi-tinggi Prabowo yang disambut seruan ‘presiden’ secara serempak. Saat meneriakkan HBK, massa menyambut dengan kata DPR RI .

Pathul mengutarakan sebagai pelayan partai, diamanahkan oleh HBK agar masyarakat Loteng menentukan pilihan dengan benar .

“Memilih pemimpin itu hukumnya wajib, bagaimana nanti kalau pemimpin itu tidak ada, mudah mudahan tidak salah pilih. Saya sendiri mendoakan agar Sudiwangse, HBK dan Prabowo menang. Dan pada akhirnya nanti agar di ridhoi Alloh,” tutup Pathul Bahri .

Selanjutnya dalam orasinya HBK mendoakan agar Pathul Bahri menjadi Bupati Lombok Tengah di Pemilihan Bupati ( Pilbup ) tahun 2020 mendatang .

HBK kemudian memperkenalkan diri dan termasuk posisinya di Gerindra. HBK juga mengatakan dirinya mencalonkan sebagai caleg DPR RI No urut 1 dapil Lombok atas perintah langsung dari Prabowo Subianto.

HBK juga menerangkan latar belakang awal perkenalannya dengan Prabowo 25 tahun yang lalu yakni saat baru pulang dari tugas belajar di luar negeri.

“Setelah itu saya menjadi sekretaris Prabowo selama 4 tahun saat beliau menjadi Danjen Kopassus, ” ucap HBK sembari mengatakan kisah – kisah nya saat bersama Prabowo.

HBK juga minta doa dan restu nya agar menjadi legislator yang mewakili dapil Lombok. Jika itu terjadi, maka masyarakat pulau Lombok akan memiliki wakil rakyat yang punya akses langsung dengan presiden RI jika Prabowo ditakdirkan memenangkan Pilpres 2019.

“Supaya apa yg saya rebut nanti di gedung parlemen bisa saya salurkan di masyarakat Lombok , maka Lalu Sudiwangse menjadi jembatannya dan saya minta agar Pak Sudiwangse disukseskan selain Pak Prabowo,” lanjut HBK .

Terakhir HBK menegaskan, dirinya bukan orang luar karena sekarang telah memiliki rumah dan tinggal di Lombok sejak 6 bulan lalu.

Me




Gubernur Disambut Tari  Panjibrahme Masyarakat Hindu di Poto Tano

Gubernur menawarkan beasiswa Kuliah di UTS kepada 50 orang anak-anak Hindu hingga selesai

KSB.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Zulkieflimansyah ke Desa Kokarlian itu disambut meriah dan penuh kehangatan olrh umat Hindu di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.. Bahkan tarian khas tradisi umat Hindu, Panjibrahme menyambut kehadiran gubernur dan rombongan.

Dalam lawatannya ke KSB hari Jum’at (08/03), Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, didampingi Bupati Sumbawa Barat, Dr. H. W. Musyafirin dan sejumlah kepala OPD Provinsi NTB, menyempatkan diri menyapa umat Hindu di Kecamatan Poto Tano.

Gubernur menegaskan,  NTB ini harus diisi oleh orang-orang yang memiliki perasaan sama. Yaitu perasaan cinta dan kasih sayang tanpa melihat warna kulit, warna rambut, suku, agama dan adat istiadat.

“Untuk hidup tenang perlu mensyaratkan cinta pada sesama,” ungkap Gubernur Zul .

Dijelaskannya, kita boleh punya keyakinan yang berbeda, punya agama dan suku yang berbeda. Namun rasa cinta itu menjadi modal sosial untuk menghilangkan politik identitas.

Sehingga, NTB benar-benar nyaman untuk semua masyarakat. Serta menghilangkan perselisihan akibat hal-hal yang tidak penting.

Sebagai bentuk kecintaannya kepada masyarakat Hindu, Gubernur kemudian menawarkan beasiswa Kuliah di UTS hingga selesai.

“Kalau ada 50 orang anak-anak Hindu yang ingin Kuliah di UTS, saya kasih beasiswa kuliah hingga selesai,” ungkapnya disambut tepuk tangan senang umat Hindu yang hadir.

Sebelumnya, Pergurus adat Umat Hindu Kokarlian, I Wayan Murta menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Gubernur NTB di desanya.

Ia mengaku bangga dengan rasa mengayomi Gubernur kepada semua masyarakat NTB tanpa mengenal suku dan agama.

“Sangat terima kasih, karena hari ini adalah hari bersejarah bagi kami. Ini pertama kali orang nomor satu di NTB ini bisa hadir di Desa kami,” kata I Wayan Murta

Selama ini katanya, umat Hindu desa tersebut sangat puas dengan bantuan pemerintah, terutama membantu pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa tahun lalu.

Ia juga melaporkan, umat Hindu di Desa Kokarlian berjumlah sekitar 300 KK. Mereka ini katanya hidup berdampingan dan damai dengan umat lain.

“Kami diperlukan sama, ” tutur Murta

AYA

 




HBK Kampanyekan Pertanian Lewat Pagelaran Wayang

Hasil pertaniannya telah menjadi penyangga bagi daerah-daerah lain khususnya untuk padi, bawang merah  jagung dan produk-produk holtikultura lainnya

lombokjournal.com —

MATARAM —  Gelaran nonton bareng Wayang Sasak Lalu Nasib bersama HBK, putaran ke III Minggu ini, Sabtu (9/3), jam 20.00 WITA di Lapangan Desa Saba, Janapria, Kab. Lombok Tengah.

Kali ini akan mengangkat Thema Kembali Nyawah selain kampanye Pemilu 2019 damai dan bermartabat.

Menurut Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono atau yang akrab disapa HBK, pentas wayang kulit Sasak Lalu Nasib lebih mengedepankan tentang pertanian yang memberikan pesan dan spirit untuk kaum muda di desa agar kembali ke sawah.

“Pulau Lombok yang sebagian besar lahannya subur, pertanian masih menjadi Soko Guru untuk kemandirian pangan rakyat sekaligus menjadikan P. Lombok sebagai Lumbung Pangan Nasional,” kata HBK, Jumat (08/03).

Saat ini NTB, lanjut HBK hasil pertaniannya telah menjadi penyangga bagi daerah-daerah lain khususnya untuk padi, bawang merah  jagung dan produk-produk holtikultura lainnya.

“Ini tentu berkat kerja keras aparatur daerah maupun petani NTB untuk mempertahankan stok produksi pangan dan aneka holtikultura lainnya,” tambah HBK.

Guna mengapresiasi dan menggelorakan semangat Anak Muda Kembali Ke Sawah, ungkap HBK melalui pertunjukan pentas Wayang Sasak Lalu Nasib tentang pentingnya anak muda kembali ke sawah,  akan disampaikan melalui lakon dan dialog wayang agar pesannya mudah dipahami oleh masyarakat desa.

“Selain media hiburan dan silaturahmi, pentas wayang kulit di desa Saba-Janapria ini juga akan menyisipkan thema tentang Pemilu 2019 yang damai dan bermartabat. Masyarakat diajak untuk menggunakan hak pilihnya, anti Money Politik dan tidak Golput,” tukas HBK.

Dihubungi secara terpisah, Ki Dalang Lalu Nasib mengatakan, pentas Wayang Kulit di Desa Saba-Janapria akan ramai ditonton warga karena masyarakat di kawasan tersebut adalah para penggemar Wayang.

Sehingga pesan HBK tentang pertanian dan Pemilu damai dan bermartabat akan mudah dipahami secara utuh oleh warga desa tersebut.

“Saya sudah menyiapkan lakon Wayang yang lain dari pada yang sudah-sudah, agar pesan HBK tentang pertanian dan Pemilu 2019 mengena di hati penonton”, ungkap Lalu Nasib.

Me




 Irzani : Pengembangan Zero Waste Linear dengan Pariwisata dan Peningkatan Ekonomi NTB

Jika lingkungan sudah bersih maka bisa juga didesain konsep kampung atau desa warna-warni, sebagai destinasi baru pariwisata, seperti Desa Warna-Warni di Semarang, atau pun Kampung Pelangi di Kota Malang

lombokjournal.com —

MATARAM  ;   Program unggulan Pemprov NTB, Zero Waste dinilai bisa menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat pedesaan.

H IRZANI

Program yang ramah untuk kelestarian lingkungan ini juga selaras dan linear dengan pengembangan pariwisata di daerah ini.

“Ada kekuatan dan semangat yang sangat besar bila program NTB Zero Waste ini dimaksimalkan, sampai ke desa-desa. Selain pariwisata makin baik, juga perekonomian masyarakat di pedesaan bisa terungkit,” kata Calon Anggota DPD RI Batik Ijo  Nomor Urut 30 Dapil NTB, H Irzani, Rabu (06/03)

Menurutnya, dengan pendekatan Zero Waste, konsep Bank Sampah bisa dikembangkan di setiap desa yang ada di NTB ini.

Sampah yang tadinya dianggap tidak berguna dan tidak punya nilai ekonomis, akhirnya bisa dikelola sebagai sesuatu yang menjanjikan dan menghasilkan uang.

Irzani mengaku, sangat mendukung upaya Pemprov NTB mendorong pertumbuhan Bank Sampah di tiap Desa.

Dengan demikian, masyarakat bisa teredukasi tentang pentingnya kebersihan dan menjaga lingkungan.

“Bank Sampah ini kan sampah rumah tangga di masyarakat bisa dibayar dan punya nilai ekonomis. Sehingga dengan manfaat itu masyarakat tentu akan mulai teredukasi misalnya tentang kebiasaan untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah tangga,” katanya.

Dalam jangka panjang, papar dia, keberadaan Bank Sampah di desa juga akan mengikis dan meminimalisir volume sampah yang mauk ke tempat pembuangan sementara (TPS) yang ada.

Juga akan mereduksi praktik membuang sampah sembarangan, yang selama ini masih banyak ditemukan.

Irzani mengatakan, jika Bank Sampah sudah terbangun di Desa, maka peluang selanjutnya bisa dikembangkan oleh Pemdes atau BUMDes dengan mempercantik lingkungan Desa.

“Tentu akan tumbuh juga UMKM di sektor kerajinan misalnya, kelompok wanita yang berkreasi membuat kerajinan dari bahan bekas atau recyling. Ini kan potensi juga,” kata Irzani

Selanjutnya Irzani mengatakan,  setelah pengelolaan sampah setiap desa sdh siap dan baik, maka ditawarkan mengubah sampah pelastik menjadi BBM dan sampah plastik menjadi Pavinblok. Pada akhirnya  benar benar sampah membawa berkah.

Jika lingkungan sudah bersih maka bisa juga didesain konsep kampung atau desa warna-warni, sebagai destinasi baru pariwisata, seperti Desa Warna-Warni di Semarang, atau pun Kampung Pelangi di Kota Malang.

“Yang jelas NTB Zero Waste ini akan mendukung banyak peluang, baik di sektor pariwisata maupun sektor UMKM pedesaan. Dan yang lebih penting ada perubahan mindset masyarakat bahwa sampah yang tadinya jadi masalah, kini bisa membawa berkah,” tegasnya.

Me




Nipah Berpeluang Ditata Ulang jadi Destinasi Wisata Unggulan Lombok Utara

Pantai Nipah, kawasan yang sudah dibranding dengan kawasan kuliner laut khas Lombok Utara ini, bisa ditata kembali dengan lebih baik

lombokjournal.com  — 

LOMBOK UTARA  — Lombok Bangkit, dari sisi pariwisata hendaknya jangan hanya slogan tanpa kenyataan.

Sudah enam bulan berlalu, pasca gempa bumi Juli-Agustus 2018, faktanya geliat pariwisata di Lombok, NTB masih tetap belum nendang. Kunjungan masih sepi.

Pengusaha muda industri kreatif, Lalu Nofian Hadi mengatakan, perlu ada terobosan dan upaya serius untuk pariwisata NTB bangkit.

Namun menurutnya, proses recovery yang dilakukan pemerintah justru mengabaikan hal yang sebenarnya sepele saja.

“Penataan kembali destinasi (wisata). Ini kelihatan sepele, tapi sebenarnya utama. Sebab percuma promosi banyak-banyak kalau nyatanya destinasi belum maksimal ditata,” kata Lalu Nofian Hadi, di Lombok Utara, Selasa (06/03)

Caleg DPRD NTB dari PKS Nomor Urut 11 Dapil Lombok Utara dan Lombok Barat ini menjelaskan, pasca gempa bumi lalu sebenarnya menjadi moment baik untuk melakukan penataan destinasi, terutama destinasi di Lombok Utara dan Lombok Barat.

Hal ini juga bisa jadi titik penataan ulang tata ruang destinasi yang ada.

Pantai Nipah misalnya. Kawasan yang sudah dibranding dengan kawasan kuliner laut khas Lombok Utara ini, bisa ditata kembali dengan lebih baik.

“Pemda KLU bisa menata Nipah, mengatur jarak lapak-lapak dengan ROI pantai. Kemudian juga melengkapi fasilitas dasar pendukung destinasi, seperti toilet dan ruang ganti,” katanya.

Nofian mengatakan, semangat recovery pariwisata sejauh ini sudah cukup bagus. Dukungan pemerintah pusat dengan anggaran besar juga bagus. Namun belum menyentuh hal-hal mendasar.

Recovery lebih ditujukan pada promosi agar wisatawan mau datang kembali ke Lombok, sementara di sisi lain secara internal kesiapan menerima kunjungan masih terkesan setengah hati.

Di sejumlah destinasi wisata di Lombok Utara dan Lombok Barat, misalnya ketersediaan fasilitas toilet masih sangat minim. Apalagi fasilitas mushola dan tempat wudhu.

“Ini yang perlu didorong. Kenyamanan wisatawan saat berada di destinasi harus terjamin. Apalagi ketersediaan branding kita kan wisata halal yang tentu identik dengan kebersihan,” katanya.

Menurutnya, penyediaan fasilitas dasar ini tanggungjawab Pemda, namun bisa juga melibatkan partisipasi swasta dan masyarakat.

Hanya saja, harus ada inovasi dan pola pikir yang out of the box. Fasilitas dasar jangan hanya berkontekjs pada proyek semata.

Sebagai Wakil Rakyat di DPRD NTB nantinya, Nofian akan mendorong bagaimana peran swasta dan masyarakat untuk mengelola destinasi wisata.

“Pihak swasta jika di libatkan mempercantik kawasan pasti berlomba lomba ambil peran, karena bisa jadi ruang promosi buat mereka, jadi masing masing saling berlomba memberikan yabg terbaik” katanya.

Selain itu, peran Pemerintah Desa di mana destinasi berada, dan juga masyarakatnya melalui Pokdarwis juga bisa diperkuat.

Apalagi Pemprov NTB sedang mendorong satu desa satu bank sampah.

Di sini lah peran Bank Sampah bisa dilibatkan bersama BUMDes.

“Pemdes dan ADD bisa membangun fasilitas umum destinasi, kemudian ini dikelola BUMDes atau Pokdarwis. Tentu ekonomis dan membuka lapangan kerja,” katanya.

Me




Ahmad Muzani : HBK Pendiri Dan Pejuang Sejati Partai Gerindra

HBK itu tetap terlihat dan selalu dilibatkan dalam setiap pertarungan politik Partai Gerindra di mana pun dan kapan pun

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT –  Hari Minggu (03/03) malam, ada moment tidak biasa  di kediaman Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono, atau yang akrab disapa HBK.

Sejumlah pimpinan Partai Gerindra se-P. Lombok menyambangi kediamannya di daerah Senggigi dengan Dress Code batik lengan panjang semua.

Rupanya malam itu ada jamuan makan malam bersama Sekjen Partai Gerindra yakni Ahmad Muzani, yang juga adalah Wakil Ketua MPR RI.

Usai acara makan malam bersama,  acara dilanjutkan dengan mendengarkan tauziah politik yang disampaikan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzan. Secara khusus dibahas siapa HBK dan bagaimana sepak terjangnya dalam membangun kebesaran Partai Gerindra.

Ahmad Muzani menjelaskan ini agar seluruh pengurus dan kader Partai Gerindra NTB mengerti betul rekam jejak dan pengorbanan HBK dalam membangun Partai Gerindra. Serta mengapa sampai Prabowo Subianto mengutusnya sekarang sebagai Caleg DPR-RI dari Dapil NTB-2/P. Lombok.

Ahmad Muzani mengawali tauziah politiknya dengan menceritakan awal-awal dibentuknya Partai Gerindra antara tahun 2007/2008 silam.

Prabowo, HBK dan Partai Gerindra

Dalam paparannya, Ahmad Muzani mengatakan, di awal terbentuknya Partai Gerindra telah diwarnai dengan sikap pro kontra di antara para pendiri-pendirinya, apakah Prabowo Subianto akan membentuk Ormas atau Partai.

“Pertimbangan saat itu, mengapa harus Ormas, karena sudah banyak Partai yang berdiri dan mapan seperti Partai Hanura yang saat itu sudah booming dan menampung banyak Jenderal Purnawirawan. Kalkulasi politiknya, sudah tidak ada lagi celah untuk mendirikan sebuah Partai karena waktunya sudah sangat mepet, para politisi sudah terserap masuk di Partai-Partai yang ada, kemudian Partai-Partai yang berdiri pun sudah penuh,” ungkap Ahmad Muzani.

Namun, lanjut Ahmad Muzani, HBK justru yang paling lantang dan paling teguh menginginkan supaya Prabowo Subianto membentuk Partai saja, agar perjuangan Prabowo Subianto tidak setengah-setengah dan total.

“Akhirnya perjuangan HBK yang ingin membentuk Parpol tidak sia-sia. Tanggal 6 Februari 2008, Gerindra resmi mendeklarasikan diri sebagai Partai Politik,” kata Ahmad Muzani.

emudian setelah Partai Gerindra berdiri, di tengah-tengah persiapan mengikuti kontestasi Pileg dan Pilpres 2009, HBK mendapatkan tugas khusus melakukan penggalangan di luar struktur untuk memperkuat dan meluaskan jaringan pemilih Partai Gerindra.

Masuknya Almarhum Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang serta Desmon J. Mahesa adalah hasil kerja keras dan usaha yang tidak kenal lelah HBK, dalam meyakinkan mereka untuk bergabung di Partai Gerindra.

“HBK sebagai orang Sandi Yudha (perang clandestein), tentu mampu melakukan tugas-tugas khusus tersebut karena memang disitu HBK punya ilmu dan keahliannya,” tambahnya.

Hasilnya kemudian, lanjut Ahmad Muzani, adalah pada Pemilu 2009, Partai Gerindra mampu meraih 26 Kursi di DPR-RI, dibanding Partai Hanura yang dapat 18 Kursi di DPR-RI.

Hasil ini sesungguhnya di bawah ekspektasi awal, tapi juga tidak terlalu mengecewakan untuk ukuran Partai yang baru terbentuk,” tutur Ahmad Muzani.

HBK Adalah Petarung Sejati

Ahmad Muzani mengatakan, agar pengurus dan kader Partai Gerindra di Lombok tidak A Historis atau buta sejarah, HBK itu tetap terlihat dan selalu dilibatkan dalam setiap pertarungan politik Partai Gerindra di mana pun dan kapan pun.

“HBK itu seorang petarung sejati, yang loyalitas dan pengorbanannya untuk Partai Gerindra tidak perlu diragukan lagi. Jika ada masalah di internal Partai Gerindra, biasanya hanya ada dua pilihan yang selalu dilakukan HBK. Pertama, mengajak debat face to face, atau diajak penyelesaiannya secara kesatria. HBK selalu menyelesaikannya di depan, dan tidak pernah main belakang, sangat sportif,” tambahnya.

Terkait posisi pencalegan HBK,  Ahmad Muzani menceritakan, sebenarnya HBK bisa melakukannya saat Pemilu 2009 ataupun Pemilu 2014, di saat suara Partai Gerindra memperoleh lompatan hingga 270 persen.

Menurutnya, saat itu Prabowo Subianto masih memerlukan tenaga dan pikiran HBK untuk membesarkan Partai Gerindra, khususnya dalam menggarap figur-figur potensial di luar Partai.

“Hasilnya pada Pemilu 2014, perolehan suara Partai Gerindra untuk DPR-RI bertambah menjadi 73 Kursi, equivalen dengan kenaikan 270 persen. Itu tentu ada sumbangsih dari kerja politik undercovernya HBK, khususnya dalam menggarap potensi-potensi yang non-struktur,” kata Ahmad Muzani.

Maka tak heran jika HBK dianggap Ahmad Muzani sebagai salah satu senior Partai Gerindra yang memiliki andil dan peran sentral dalam membesarkan Partai.

Selain itu, tipologi kepemimpinan HBK yang tidak mau setengah-setengah dalam mengemban suatu penugasan Prabowo Subianto juga Partai Gerindra, membuat posisi dan pengaruh politik HBK di DPP Partai Gerindra sangat kuat legitimasinya.

“Kami semua di DPP Partai Gerindra memiliki respect dan penghormatan yang sangat luar biasa terhadap konsistensi dan kesetiaan HBK dalam perjuangan politik Partai Gerindra. NTB semestinya merasa bangga dan bersyukur, memiliki calon anggota DPR-RI dengan kapasitas dan kapabilitas seperti HBK. HBK adalah salah satu kader terbaik Partai Gerindra,” tutup Ahmad Muzani dalam tausiah politiknya kepada segenap pimpinan dan kader inti Partai Gerindra NTB.

Me




Penetapan Kantong Plastik Berbayar, Mulai Diberlakukan Ritel Modern

Di Bali sudah memiliki peraturan daerah yang menetapkan kebijkan plastik tidak gratis tersebut, sedangkan di NTB tinggal menunggu penyesuaian saja

MATARAM.lombokjournal.com —  Penetapan kebijakan kantong plastik berbayar yang beberapa waktu lalu ditetapkan oleh Asosiasi Perusahan Ritel Indonesia (APRINDO), mulai diberlakukan untuk ritel-ritel modern di seluruh Indonesia.

Termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa ritel telah menetapkan kebijakan tersebut.

Salah satunya ritel modern Alfamart, telah menetapkan kebijakan plastik berbayar, satu kantong plastik seharga Rp 200.

Selain itu, pihak Alfamart  juga menyediakan plastik yang dapat digunakan berulang-ulang kali. Kebijakan ini sebagai langkah mengurangi sampah plastik.

“Sudah dari kemarin ditetapkan, kita juga ada plastik yang bisa dipakai ulang harganya Rp 3 ribu,” ujar Lia salah satu pegawai Alfamart di Mataram Senin (04/03)

Tak hanya itu saja, pelanggannya pun diperbolehkan membawa kantong plastik sendiri dan untuk kebijakan ini pun, tidak semua pelanggannya harus membayar.

Pihaknya memiliki aplikasi untuk memberikan mendiskon pada plastik berbayar. Mengingat belum semua masyarakat mengetahui kebijakan tersebut.

“Kita ada aplikasinya untuk diskon plastiknya, jadi tidak dibayar,” ujarnya.

Namun kebijakan tersebut belum diberlakukan oleh semua ritel modern. Mengingat perlunya sosialisi yang dilakukan, sehingga masyarakat mengetahui kebijakan tersebut telah diberlakukan, baik itu di ritel modern maupun di pasar rakyat.

Meskipun sebelumnya, kebijakan kantong plastik berbayar ini telah diberlakukan oleh salah satu ritel modern.

“Kalau untuk disini dulu pernah ada plastik berbayar yang Rp 200 itu, tahun 2017. Cuma karena pelanggannya protes jadinya berhenti,” ungkap Yuli salah satu pegawai Indomaret.

Menurutnya, dari kebijakan tersebut sejumlah pelanggan mengeluhkan. Karena harus membayar kantong plastiknya, kendati hal tersebut dirasa cukup memberatkan.

Untuk saat ini, dari pihaknya belum memberlakukan kembali kebijakan tersebut.

“Sekarang sih belum, tetapi tidak tau nantinya bakalan ada lagi atau tidak,” katanya.

Sementara itu Ketua APRINDO Provinsi NTB Abdul Aziz mengatakan, kebijakan ini merupakan dari APRINDO pusat.

Sebelumnya ini merupakan himbauan dari pihak Kemenetrian Lingkungan dan Kehutanan, bahkan telah dberilakukan sejak 2016 lalu. Aprindo sendiri menginginkan tidak hanya sebatas himbauan saja, tetapi dapat diterapkan.

“Tapi yang kita mau jangan hanya himbauan saja, tetapi dilaksanakan. Lahirnya kesempatan yang menguntungkan bagi semua pihak di antaranya bagi konsumen, produsen plastik, pemerintah melalui PPN dan lingkungan,” ungkapnya.

Dikatakannya semua pihak dapat mendukung hal tersebut, kendati ini merupakan salah satu gerakan untuk mengurangi sampah plastik yang selama ini disepelekan oleh masyarakat.

Karena setiap belanja di ritel modern maupun pasar didapatkan secara gratis, untuk itu perlunya kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan.

“Konsumen tidak menyepelekan lagi, selain itu perlunya sosialisasi edukasi kita ke masyarakat, masyarkat harus menyambut baik karena ini menjadi kepentingan untuk semuanya,” terangnya.

Menurutnya, memang belum efektif kebijakan tersebut. Meskipun telah ditetapkan sejak per tanggal 1 Maret kemarin.

Bahkan di Bali sudah memiliki peraturan daerah yang menetapkan kebijkan plastik tidak gratis tersebut, sedangkan untuk di NTB tinggal menunggu penyesuaian saja.

“Tinggal sekarang di NTB ini tinggal tunggu penyesuaian, jadi mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

AYA




Gubernur NTB Harapkan Tiap Desa Miliki Bank Sampah

Gubernur menyadari  tantangan terbesar mensukseskan program zero waste, yakni masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB dr. Zulkiflimansyah mendorong pemerintah desa di setiap kabupaten kota agar memiliki bank sampah

Menurutnya, keberadaan bank sampah tidak hanya bisa sebagai alternatif solusi mengatasi persoalan lingkungan  namun juga memberikan manfaat ekonomi bagi Masyarakat di NTB sendiri.

Program zero waste atau bebas sampah yang merupakan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB saat ini   semakin gencar dikampanyekan

Di setiap dilaksanakannya program kegiatan termasuk  pada kegiatan jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi yang digelar setiap hari jumat pagi tersebut .

“Pemerintah provinsi terus mensosialisasikan program tersebut  dengan  menghimbau masyarakat  agar lebih sadar akan kebersihan lingkungan ,untuk itu guna mendorong program tersebut Gubernur menghimbau masyarakat  terutama aparat pemerintahan desa agar membangun bank sampah,” ujar Zulkieflimansyah.

Selain menjadi alternatif solusi penanganan persoalan lingkungan, bank sampah juga diyakini akan mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,  dengan cara memanfaatkan sampah menjadi sebuah produk bernilai ekonomi salah satunya pupuk kompos.

Gubernur menyadari  tantangan terbesar dalam mensukseskan program zero waste yakni masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.

Meski demikian ia optimis persoalan kesadaran yang masih rendah itu bisa diatasi   dengan terus  mengajak masyarakat agat memulai langkah kecil dengan menjaga kebersihan di sekitar tempat tinggalnya.

“Terlebih  status NTB sebagai daerah pariwisata tentu saja  kondisi lingkungan yang bersih   merupakan suatu modal penting dalam menarik wisatawan untuk berwisata kedaerah ini,” tegasnya.

AYA




Penetapan Kantong Plastik Berbayar, Mulai Diberlakukan Ritel Modern

Di Bali sudah memiliki peraturan daerah yang menetapkan kebijkan plastik tidak gratis tersebut, sedangkan di NTB tinggal menunggu penyesuaian saja

MATARAM.lombokjournal.com —  Penetapan kebijakan kantong plastik berbayar yang beberapa waktu lalu ditetapkan oleh Asosiasi Perusahan Ritel Indonesia (APRINDO), mulai diberlakukan untuk ritel-ritel modern di seluruh Indonesia.

Termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa ritel telah menetapkan kebijakan tersebut.

Salah satunya ritel modern Alfamart, telah menetapkan kebijakan plastik berbayar, satu kantong plastik seharga Rp 200.

Selain itu, pihak Alfamart  juga menyediakan plastik yang dapat digunakan berulang-ulang kali. Kebijakan ini sebagai langkah mengurangi sampah plastik.

“Sudah dari kemarin ditetapkan, kita juga ada plastik yang bisa dipakai ulang harganya Rp 3 ribu,” ujar Lia salah satu pegawai Alfamart di Mataram Senin (04/03)

Tak hanya itu saja, pelanggannya pun diperbolehkan membawa kantong plastik sendiri dan untuk kebijakan ini pun, tidak semua pelanggannya harus membayar.

Pihaknya memiliki aplikasi untuk memberikan mendiskon pada plastik berbayar. Mengingat belum semua masyarakat mengetahui kebijakan tersebut.

“Kita ada aplikasinya untuk diskon plastiknya, jadi tidak dibayar,” ujarnya.

Namun kebijakan tersebut belum diberlakukan oleh semua ritel modern. Mengingat perlunya sosialisi yang dilakukan, sehingga masyarakat mengetahui kebijakan tersebut telah diberlakukan, baik itu di ritel modern maupun di pasar rakyat.

Meskipun sebelumnya, kebijakan kantong plastik berbayar ini telah diberlakukan oleh salah satu ritel modern.

“Kalau untuk disini dulu pernah ada plastik berbayar yang Rp 200 itu, tahun 2017. Cuma karena pelanggannya protes jadinya berhenti,” ungkap Yuli salah satu pegawai Indomaret.

Menurutnya, dari kebijakan tersebut sejumlah pelanggan mengeluhkan. Karena harus membayar kantong plastiknya, kendati hal tersebut dirasa cukup memberatkan.

Untuk saat ini, dari pihaknya belum memberlakukan kembali kebijakan tersebut.

“Sekarang sih belum, tetapi tidak tau nantinya bakalan ada lagi atau tidak,” katanya.

Sementara itu Ketua APRINDO Provinsi NTB Abdul Aziz mengatakan, kebijakan ini merupakan dari APRINDO pusat.

Sebelumnya ini merupakan himbauan dari pihak Kemenetrian Lingkungan dan Kehutanan, bahkan telah dberilakukan sejak 2016 lalu. Aprindo sendiri menginginkan tidak hanya sebatas himbauan saja, tetapi dapat diterapkan.

“Tapi yang kita mau jangan hanya himbauan saja, tetapi dilaksanakan. Lahirnya kesempatan yang menguntungkan bagi semua pihak di antaranya bagi konsumen, produsen plastik, pemerintah melalui PPN dan lingkungan,” ungkapnya.

Dikatakannya semua pihak dapat mendukung hal tersebut, kendati ini merupakan salah satu gerakan untuk mengurangi sampah plastik yang selama ini disepelekan oleh masyarakat.

Karena setiap belanja di ritel modern maupun pasar didapatkan secara gratis, untuk itu perlunya kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan.

“Konsumen tidak menyepelekan lagi, selain itu perlunya sosialisasi edukasi kita ke masyarakat, masyarkat harus menyambut baik karena ini menjadi kepentingan untuk semuanya,” terangnya.

Menurutnya, memang belum efektif kebijakan tersebut. Meskipun telah ditetapkan sejak per tanggal 1 Maret kemarin.

Bahkan di Bali sudah memiliki peraturan daerah yang menetapkan kebijkan plastik tidak gratis tersebut, sedangkan untuk di NTB tinggal menunggu penyesuaian saja.

“Tinggal sekarang di NTB ini tinggal tunggu penyesuaian, jadi mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

AYA