Wagub Apresiasi Musrenbang Di KLU Yang Libatkan Kaum Difabel

Hj. Rohmi juga memberi motivasi kepada perempuan untuk dapat membuktikan diri dari sisi profesionalitas

KLU.Lombokjournal.com —  Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menghadiri sekaligus menjadi Narasumber Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perempuan dan Anak, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Lansia, dan Penyandang Disabilitas Tahun 2020

Musrenbang itu berteman “Lombok Utara Bangun Kembali” bertempat di Hotel Medana Bay Marina Tanjung, Selasa (19/03).

“Kabupaten Lombok Utara sekarang sudah berada di jalur yang benar dalam pembangunannya,” kata Wakil Gubernur memulai sambutannya.

Wakil Gubernur mengapresiasi Musrenbang tahun ini yang sudah melibatkan penyandang disabilitas.

“Di Kabupaten lain belum ada yang melibatkan kaum difabel dalam Musrenbang, jadi apa yg dilakukan oleh KLU ini sudah inovatif dan juga akomodatif,” ungkap Hj. Rohmi.

Hj. Rohmi juga memberi motivasi kepada perempuan untuk dapat membuktikan diri dari sisi profesionalitas.

”Kita tidak berbeda dengan laki-laki, kita semua sama dari sisi profesionalitas, perempuan tidak boleh meminta untuk diistimewakan, mari kita buktikan kita perempuan mampu dan bisa,” tegas Hj. Rohmi.

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Ahyar, SH, MH  mengatakan bahwa kegiatan Musrenbang harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

”Jangan sampai ada yang bilang Musrenbang hanya Ceremony saja, Musrenbang partisipatif ini harus betul-betul dimanfaatkan,” ucap Najmul.

Kedepannya, partisipasi perempuan didalam pembangunan kita ini akan terus kita gerakkan, begitu pula dengan peran pemuda, pelajar, mahasiswa, serta penyandang disabilitas, tambah bupati.

Kegiatan Musrenbang ini juga diikuti Bappeda, Dinas Sosial, Sejumlah OPD Lingkup Provinsi dan juga Kabupaten Lombok Utara.

AYA




HBK : Inovator Pertanian Di Lombok Harus Dapat Reward Dan Apresiasi

Dengan penghargaan dan apresiasi yang diberikan, diharapkan akan semakin banyak para petani yang mau berkreasi dan menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian

lombokjournal.com —

MATARAM — Ketua Badan Pengawas dan Disiplin Partrai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) mengatakan perlu ada apresiasi dan penghargaan untuk para inovator di sektor pertanian di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Inovator yang dimaksud HBK ialah para pemuda pedesaan dan kaum tani yang memiliki inovasi-inovasi dalam pengembangan pertanian di daerahnya.

HBK  mengungkapkan. di Narmada ia mendapat informasi ada petani yang sedang menguji coba menanam strawberry yang bibitnya diambil dari daerah Sembalun. Dan ternyata pohon strawbery tersebut bisa tumbuh dan berbuah sama seperti dengan yang ada di Sembalun.

” Ini adalah salah satu inovasi yang luar biasa, karena selama ini orang berpendapat bahwa strawbery hanya bisa tumbuh di Sembalun yang punya ketinggian tertentu,” katanya.

Menurut HBK, keinginan berinovasi yang awalnya hanya coba-coba saja dari petani tersebut, tentu dianggap hal yang biasa-bias saja bagi kebanyakan orang.

Namun, niat dan kemauan untuk bereksperimen dan menciptakan

inovasi seperti itulah yang sesungguhnya sangat dibutuhkan dalam pembangunan sektor pertanian Lombok ini.

Hal yang sama juga ditemukan HBK di Sembalun, Lombok Timur dimana masyarakat petani bisa memproduksi getah Ashitaba, tanaman asli Jepang yang hidup subur di Sembalun.

Juga bagaimana masyarakat di Sembalun, Lombok Timur serta beberapa daerah lainnya di Lombok Utara (KLU) yang berhasil memproduksi komoditi kopi khas Lombok.

“Pelopor-pelopor inovasi pertanian seperti ini yang harus kita dorong dan kembangkan, kemudian kita beri insentif berupa penghargaan dan apresiasi. Misalnya dengan menyekolahkan mereka atau mengirimkan mereka belajar ke daerah lain tentang sektor pertanian. Atau bahkan kita bawa dan kita sekolahkan ke luar negeri agar lebih maksimal dalam mengembangkan kemampuannya,” katanya, Rabu (20/03).

Ia mengatakan, dengan penghargaan dan apresiasi yang kita berikan, diharapkan akan semakin banyak para petani yang mau berkreasi dan menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian, dimulai dari hal-hal yang sederhana.

HBK yang juga adalah Caleg DPR-RI Nomor Urut-1 dari Partai Gerindra untuk Dapil NTB II/Pulau Lombok ini, yang sosoknya sangat mencuat dalam perhatian besarnya pada sektor pertanian secara umum di NTB.

Dalam setiap kunjungan lapangannya ke kantong-kantong pertanian di Pulau Lombok, HBK selalu menanamkan semangat masyarakat untuk terus mengembangkan sektor pertanian ini.

Selain sebagai kekuatan utama dalam ketahanan pangan daerah, sektor pertanian juga sangat menjanjikan dilohat dari sisi ekonomi serta terciptanya peluang lapangan kerja.

HBK juga selalu mendorong agar para petani Pulau Lombok mulai melek teknologi agar lebih mudah bersaing di era global sekarang ini. Mulai dari masa produksi hingga pengolahan pasca produksi harus dibangun selaras dan memanfaatkan teknologi.

Bagi HBK, meski komoditi pertanian tanaman pangan di NTB seperti padi dan jagung sudah bisa dibilang surplus, namun komoditi lain yang potensial tetap harus dikembangkan lagi.

Sebab luas lahan potensial untuk komoditas itu belum maksimal dimanfaatkan. Karena itu pula, HBK juga terus mendorong Sembalun sebagai salah satu sentra produksi Bawang Putih Nasional ke depan.

“Seperti juga di Sembalun, kita ingin daerah lainnya di Pulau Lombok ini juga bisa menjadi pelopor untuk sentra pertanian, khususnya hortikultura. Pulau Lombok ini sangat kaya potensi hortikulturanya, dan akan sangat ironis kalau potensi yang ada ini kemudian tidak mampu mensejahterakan masyarakatnya,” paparnya.

Ia menegaskan, jika terpilih sebagai anggota DPR-RI nanti, penghargaan dan apresiasi untuk para inovator pertanian seperti ini juga akan terus didorong.

Me




Jalur Pendakian Rinjani Dibuka Bulan April

Semua jalur pendakian tidak  dapat sampai hingga ke Segeranak, mengingat kondisi jalur kesana setelah dilalukan survei masih sangat berbahaya untuk dilakukan pendakian

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan, Gunung Rinjani sebagai asset wisata yang potensial  untuk menggaet wisatawan,  dalam waktu dekat jalur pendakian itu akan dibuka.

“Estimasi mulai dibuka kembali jalur pendakian di Gunung Rinjani pada April 2019, tetapi itu tergantung dari Dirjen, “ kata Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, Selasa  (19/3).

Ia mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan survei pada jalur pendakian yang aman dilewati.

Hal ini dilakukan dalam rangka melihat perkembangan keamanan jalur setelah pasca gempa pada Juli-Agustus 2018 lalu.

Semua team telah diturunkan untuk melakukan survei mulai dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari bandung, kemudian BMKG dari TNI polri perwakilan tracking organizer (TO), guide, porter kemudian masyarakat untuk mengevaluasi.

“Hasil ini nanti baru dibahas oleh pusat dan dipetakan rencananya tanggal 28 Maret nanti. Kemudian hasil ini juga nanti akan kita laporkan ke pak Dirjen dan nanti ini yang buka pak Dirjen,” terangnya.

Diharapakanya, dari hasil diskusi yang diselenggarakan bisa ada kesepatakan antara pelaku pariwisata dan pemerintah, agar wisata TNGR dan lainnya harus berjalan, tetapi juga aman dan nyaman, sehingga tidak beresiko kecelakaan lagi.

“Itu yang kita harapkan, pertama pariwisata ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan terutama wisatawan asing,” ungkapnya.

Dijelasknya semua jalur pendakian tidak  dapat sampai hingga ke Segeranak. Mengingat kondisi jalur kesana masih sangat berbahaya untuk dilakukan pendakian, setelah dilalukan survei.

Namun pihaknya nantinya akan kembali mensurvei jalur-jalur pendakian yang memang dapat digunakan. Sementara ini jalur dari Aik Berik hanya dapat hingga puncak kondo saja.

“Kemudian untuk jalur sembalun itu juga tidak bisa sampai ke puncak rinjani karena retakan-retakan masih banyak dan sangat beresiko, mungkin perlu waktu menstabilkan,” jelasnya.

AYA

 




Rencana Kontinjensi Dinilai Perlu untuk Pariwisata NTB di Daerah Rawan Bencana

Dengan rencana kontinjensi bencana yang dibuat maka risiko atau dampak bencana bisa diminimalisir dari sisi jumlah korban

lombokjournal.com —

MATARAM ;    Gempa bumi Minggu sore (17/3) yang menimbulkan dampak kerusakan cukup parah di Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, dan longsor di kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, membuktikan bahwa daerah NTB memang rawan terjadi bencana alam.

Fakta tersebut tentu akan mendampak pada citra pariwisata NTB jika tidak dikelola dengan baik ke depan.

Selain upaya mitigasi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meminimalisir dampak bencana, rencana kontinjensi (contingency plan) dinilai sangat perlu dibuat terutama sebagai panduan teknis ketika bencana terjadi dan berdampak di suatu destinasi wisata.

“Rencana kontinjensi atau contingency plan ini harus mulai dibuat, untuk mendukung sektor pariwisata kita di NTB. Karena memang faktanya Indonesia berada di garis katulistiwa sekaligus dikelilingi cincin api atau ring of fire lempengan bumi, termasuk NTB ini,” kata Calon Anggota DPD RI Nomor Urut 30 Dapil NTB, H Irzani, Selasa ( 19/03)

Seperti diketahui longsor pasca gempa bumi Minggu sore (17/3) telah menelan tiga korban jiwa, di mana dua diantaranya adalah wisatawan WNA Malaysia yang tengah bersama rombongan berwisata di Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Lombok Utara.

Irzani menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga para korban, sekaligus mengapresiasi kinerja cepat tanggap dari Pemprov NTB bersama unsur terkait Korem 162/WB dan Polda NTB serta Kantor Pencarian dan Penyelamatan Mataram yang sudah bekerja maksimal dalam proses evakuasi dan penanganan para korban.

“Kami turut bela sungkawa untuk keluarga korban, dan kita juga apresiasi proses evakuasi yang cepat dan tepat,” katanya.

Ia menekankan, bencana alam terutama gempa bumi merupakan sebuah gejala alam yang sulit diprediksi kapan terjadinya dan bagaimana dampaknya.

Oleh karena itu, papar Irzani yang mulai  populer dengan sebutan  Batik Ijo, upaya mitigasi yang harus diperkuat dan terus disosialisasikan di tengah masyarakat.

Menurutnya, dengan rencana kontinjensi bencana yang dibuat maka risiko atau dampak bencana bisa diminimalisir dari sisi jumlah korban.

Dengan rencana kontinjensi bencana itu pula, maka setiap destinasi wisata akan memiliki acuan teknis atau SOP dalam menangani dan mengelola situasi di saat bencana alam terjadi.

“Yang sederhana misalnya, ketika ada gempa bumi terjadi maka kemana wisatawan harus berkumpul di titik yang aman di sekitar destinasi. Begitu pun dengan bencana lainnya seperti banjir atau longsor, apa yang pertama harus dilakukan untuk meminimalisir korban. Ini yang harus mulai dipikirkan, terutama oleh Pemda dan stakholders kepariwisatan di Kabupaten dan Kota yang notabene sebagai tuan rumah pemilik destinasi,” ungkap Irzani

Batik Ijo  mencontohkan, saat ini belum banyak destinasi wisata di Lombok dan NTB secara umum yang memasang tanda jalur evakuasi atau menentukan sebuah lokasi aman ketika bencana alam terjadi.

Selain soal tanda dan petunjuk yang dipasang di destinasi wisata, peningkatan kapasitas masyarakat terutama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) juga harus terus dilakukan dalam hal manajemen kebencanaan. Begitu pun dengan pemandu wisata dan pelaku wisata lainnya.

“Bencana alam ini kan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Tapi yang paling penting adalah kesiapan kita dalam mengelola bencana, mitigasi ini sangat diperlukan. Apalagi daerah kita ini destinasi wisata yang mulai mendunia,” tukasnya.

Menurutnya, rencana kontinjensi bencana ini bisa dimasukan dalam Perda Pariwisata di Kabupaten dan Kota pemilik destinasi wisata.

Sehingga selain mengatur tentang aturan industri pariwisata, pengembangan destinasi, dan lain sebagainya, Perda juga mengatur tentang rencana kontinjensi di destinasi wisata yang ada.

Sebab, papar Irzani, setiap destinasi wisata memiliki pesona dan daya tarik tersendiri sekaligus menyimpan potensi terdampak bencana yang berbeda-beda pula.

“Misalnya kawasan pantai itu rawan gelombang pasang, dan di perbukitan rawan longsor. Ini kan pendekatannya berbeda-beda dalam hal mitigasi bencana, ini yang harus terus ditingkatkan ke depan,” katanya.

Irzani juga berempati untuk masyarakat di sejumlah Desa di Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur yang rumahnya rusak akibat gempa bumi Minggu (17/03) sore lalu.

Ia berharap masyarakat diberi ketabahan menghadapi cobaan musibah ini, dan bersabar karena pemerintah pasti akan membantu.

Apalagi masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi Juli-Agustus 2018 masih terus berjalan hingga saat ini dengan sejumlah percepatan yang dilakukan.

“Kita harap masyarakat (korban gempa) bersabar, dan juga mengikuti arahan dan petunjuk teknis dari BNPB dan Pemerintah terkait pembangunan rumah tahan gempa (RTG) dalam rehab rekons ini. Sebab, memang harus dibangun itu RTG, sehingga ketika gempa terjadi lagi rumah tidak kembali rusak,” imbuhnya.

Terakhir Irzani  mengutarakan dalam nenghadapi bencana dan musibah ini agar tetap kompak, bahu membahu bersama seluruh kab/kota terutama pemerintah kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur.

Juga Pemda NTB utk secara aktif menanganinya secara bersama sama dengan penuh kesabaran dan tidak saling menyalahkan.

“Apalagi terhasut dengan berita berita Hoax yang tdk bisa dipertanggungjawabkan,” tandas Batik Ijo.

Me




Wagub dan BNPB Bahas Percepatan Penanganan Pasca Gempa Lombok-Sumbawa

Progress pembangunan rumah masyarakat terdampak gempa cukup bagus meski masih ada sebagian yang belum menerima bantuan, tapi secara keseluruhan cukup bagus

JAKARTA.lombokjournal.com —  Percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi Lombok-Sumbawa terus kembali dibahas.

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah dan BNPB Pusat membahas Penyiapan Usulan Tambahan Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Rusak pasca gempa bumi Lombok-Sembawa,Senin, (18/03) 2019 di Ruang Serbaguna Lt. 15 Gedung Graha BNPB Jakarta.

“Kita patut memberikan apresiasi kepada Pemprov NTB beserta seluruh pemkab se-Provinsi NTB atas kerja kerasnya dalam menangani proses rehab rekon pasca gempa yang terjadi di NTB beberapa waktu yang lalu,” papar Dody Ruswandi, Sekretaris Utama BNPB saat memimpin rapat.

Dana bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun kembali rumah masyarakat yang terdampak gempa sebagian besar sudah ditransfer ke rekening penerima bantuan.

Untuk membantu proses perbaikan rumah rusak akibat gempa, BNPB melalui Kementerian Keuangan RI akan kembali memberikan dana stimulan sebesar Rp 1,6 triliun.

“Dokumen usulan penambahan bantuan stimulan rumah rusak akibat gempa yang akan disampaikan ke Kementerian Keuangan RI ini harus sudah ada paling lambat 20 Maret 2019, supaya proses pencairannya dapat segera dilakukan,” jelas Dody.

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan, progress pembanguan rumah rusak masyarakat akibat gempa terus mengalami kemajuan. jumlah masyarakat yang menerima bantuan dan rumahnya telah terbangun juga makin banyak.

Diungkapkannya, progress pembangunan rumah masyarakat terdampak gempa cukup bagus meski masih ada sebagian yang belum menerima bantuan.  Tapi secara keseluruhan sudah cukup bagus.

“Kami sampaikan terimakasih atas bantuan dari semua pihak khususnya pemerintah pusat dalam membantu mempercepat pembangunan rumah masyarakat NTB yang rusak akibat gempa,” ucap Wagub.

Wagub minta supaya tambahan dana stimulan yang nantinya akan diberikan untuk membantu masyarakat terdampak gempa dapat cepat dicairkan ke masyarakat, dan kemudian digunakan membangun atau memperbaiki rumahnya yang rusak.

“Dengan tambahan dana stimulan nanti supaya segera dapat dipergunakan untuk membangun rumah masyarakat terdampak gempa khususnya yang mengalami rusak berat,” pinta wagub.

Hadir dalam rapat ini adalah Bupati/Walikota atau pejabat yang mewakili se Provinsi NTB beserta para pejabat tinggi di lingkungan BNPB Jakarta.

AYA/hms NTB




Tim SAR Berhasil Evakuasi Korban Longsor Akibat Gempa, 3 Orang Meninggal

Sebanyak 25 personil yang terdiri dari tim rescue kantor, Pos Pencarian dan Pertolongan Bangsal dan Kayangan diterjunkan ke lokasi dengan membawa berbagai peralatan untuk evakuasi

LOMBOK UTARA,lombokjournal.com — Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban bencana tanah longsor di air terjun Tiu Kelep Senaru Lombok Utara, Senin (18/03).

Longsor yang diakibatkan oleh guncangan gempa pada Minggu (17/03 dengan bermagnitudo 5,8 dan 5,4 tersebut, menelan 3 korban jiwa.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya menerangkan 3 korban tersebut merupakan 2 WNA asal Malaysia dan 1 WNI.

“Korban terakhir yang berhasil dievakuasi tadi pagi pukul 08.30 wita atas nama Lim Sae wah (56) wanita asal Malaysia. Sedangkan Tomy (14) WNI asal Senaru dan Tai sieu kim (56) WNA asal Malaysia berhasil dievakuasi kemarin. Ketiga korban dievakuasi dalam keadaan meninggal oleh tim SAR gabungan,” kata Nyoman.

Puluhan wisatawan mancanegara dan lokal berhasil dievakuasi dengan selamat usai kejadian tersebut. Sebanyak 14 orang WNA yang berhasil selamat antara lain lain Pang kim foo (56), Tancing (62), wong slu win (56), Teoh zehmg yei (20),  Phua poh guax (57), koks shao (60), Lim sai bang ( 56 ), Phang ten fan (56), Lim ching kau (62), Phu poh goot, Sheu peak can, How geoklan (56), Che lee iye dan Pi saiba.

Sedangkan 7 WNI asal Lombok atas nama Upik (6), Riska Tanwir (19), Reza Alfian (20), Kania Patiwi (20), Burit Antariksa (17), Lalu Arga Dimas( 18) dan Sumawi  (30). Seluruhnya dibawa menuju puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Nyoman menambahkan, cuaca yang kurang bersahabat merupakan salah satu kendala yang dihadapi saat melaksanakan proses evakuasi.

Minggu sore di lokasi hujan lebat, sehingga evakuasi harus dihentikan sementara untuk menghindari longsoran susulan dengan menyisakan 1 korban yang belum terevakuasi.

Pagi tadi baru bisa dilanjutkan kembali, dan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi Lim Sae wah setelah batu besar yang menimpanya diangkat dengan cara penarikan menggunakan tali kernmantel yang diikatkan di batu tersebut.

”Selanjutnya korban terakhir dibawa menuju Rumah Sakit Provinsi NTB,” imbuhnya.

Sehari sebelumnya pukul 16.40 wita Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menerima laporan dari Faisal dari TNGR Prov. NTB,  ada puluhan wisatawan tertimpa dan terjebak longsor di air terjun Tiu Kelep.

Usai terima laporan, sebanyak 25 personil yang terdiri dari tim rescue kantor, Pos Pencarian dan Pertolongan Bangsal dan Kayangan diterjunkan ke lokasi dengan membawa berbagai peralatan untuk evakuasi.

Dari berbagai unsur juga ikut terlibat antara lain dari TNI, Kepolisian dan instansi/potensi terkait lainnya serta masyarakat setempat.

AYA




Mensos RI Kunjungi Korban Gempa Di Lombok Timur

Pemerintah pusat memberikan bantuan tahap pertama senilai 740 juta dalam bentuk barang kebutuhan seperti makanan siap saji, selimut, kasur, terpal dan lainnya

Gubernur Zulkieflimansyah

LOTIM.lombokjournal.com —  Menteri sosial republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita beserta rombongan, hari Senin (18/03), mengnjngi lokasi terparah akibat gempa, di Kecamatan Montong Gading, Pringgejurang, Lombok Timur, NTB.

Kedatangan Mensos beserta rombongan, disambut hangat oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

Di Kecamatan Montong gading, Menteri Sosial dan Gubernur NTB meninjau kondisi masyarakat Yyang terdampak gempa, dengan mendatangi tenda-tenda korban bencana gempa dan menyerap harapan serta keinginan mereka.

Dalam kesempatan itu, Menteri sosial menegaskan komitmennya untuk terus memastikan masyarakat NTB korban bencana gempa tidak kekurangan sesustu pun.

“Kami dari pemerintah pusat takkan meninggalkan saudara semua,” tegas Menteri.

Sejalan dengan itu, orang nomor satu di NTB memberikan apresiasi atas besarnya perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap nasib masyarakat di NTB.

“Kami atas nama daerah mengucapkan terima kasih kepada pak menteri atas responnya yang begitu cepat dalam memberikan perhatian kepada masyarakat NTB,” ujarnya.

Pemerintah pusat memberikan bantuan tahap pertama senilai 740 juta dalam bentuk barang kebutuhan seperti makanan siap saji, selimut, kasur, terpal dan lainnya.

Pernyataan dan perhatian dari mensos dan rombongan, disambut antusias oleh warga Montong Gading saat itu.

Hal ini terungkap Dalam wawancara dengan camat Montong Gading H. Suwardi, yang berharap bantuan akan segera cair.

“Harapan saya semoga bantuan tersebut bisa cepat dinikmati warga terutama yang merupakan kebutuhan pokok dan mendesak saat ini,” harapnya.

AYA

 




Hingga Hari Ini Tercatat 37 Gempa Susulan

Gempa yAng terjadi merupakan gempa baru dengan sumber gempa yang berasal dari aktivitas sesar lokal yang di sekitar Gunung Rinjani

Agus Riyanto

MATARAM.lombokjournal.com —  Gempa pada hari Minggu (17/03 dengn kekuatan gempa 5.8  Magnitudo yang menyebabkan kerusakan beberapa rumah penduduk dan korban jiwa, hingga hari ini (18/03)  2019 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram mencatat total 37 gempa susulan deegan kekuatan 1.9 hingga 4.0 Magnitudo.

BMKG stasiun Mataram menyebutkan,  gempa dikaibatkan  adanya aktivitas sesar lokal yang  ada disekitar  kawasan Gunung Rinjani,

Kepala BMKG Mataram, Agus Riyanto mengatakan, Senin (18/3), dari analis awal ada perbedaan dari gempa-gempa yang terjadi padA bulan Juli-Agustus 2018 lalu,, yang diketahui akibat aktivisas sesar naik busur belakang flores.

“Pusat gempa yang terjadi kemarin ada dua kali kejadian, pada pukul 03.07 Wita kemudian dua menit kemudian  juga terjadi gempa pukul 03.09  ini terjadi pusatnya 20 km  kota Selong Lombok Timur,” ujarnya

Agus menjelaskan,  jika  sumber gempa pada Juli dan Agustus karena sumbernya di bagian utara pulau Lombok dimana ada busur naik belakang Flores  yang memanjang mulai dari ujung flores sampai di ujung kota Banyuwangi

“Nah, kalau gempa ini berbeda dengan sumber yang terjadi yang menyebabkan gempa bumi di Lotim kemarin. Sehingga saat ini kami menyatakan, gempa yng terjadi merupakan gempa baru dengan sumber gempa yang berasal dari aktivitas sesar lokal yang di sekitar Gunung Rinjani,” katanya .

Agus menyatakan, hingga saat ini gempa susulan akan semakin kecil frekwensi dan kekuatannya. Diharapkan dalam beberapa hari ini semua gempa susulan  dapat rilis dan pada akhirnya akan mencapai  keseimbangan dan akan kembali Normal.

Ia pun menghimbau,  agar masyarakat Lombok tetap tenang, waspada dan tidak ercaya isu yang tidak bisa dipercaya kebenarannya.

Karena Kejaidan ini bukan hal yang baru dan BMKG selalu mengingatkan, masyarakat selalu waspada, tetap  menerima mencari informasi melalui webssite BMKG; medsos (Twiter, Facebook,instagram) yang ada yang menjadi catatan resmi dari BMKG sehingga masyarakat mendapat info yang benar.

“Dan jangan percaya info yang tdak dapat dipercaya kebenarannya ,info Hoax yang biasa mengikuti atau datang ketika adanya gempa,” kata Agus.

AYA




TGB: Serangan di Selandia Baru Bukti Teroris Tidak Kenal Agama

PB NW juga mengapresiasi langkah presiden Jokowi dalam menindaklanjuti aksi terorisme di Kota Christchurch dengan segala upaya tindaklanjut

lombokjournal.com —

MATARAM – Dua masjid di Kota Christchurch Selandia Baru diserang kelompok teroris bersenjata, Jumat (15/03). Puluhan korban tewas ditembak saat menanti waktu Sholat Jumat. Bahkan, pelaku penembakan melakukan live aksi biadabnya tersebut.

Aksi terorisme tersebut dikecam di Indonesia. Bahkan, Ormas Islam terbesar di Lombok, Nahdlatul Wathan mengutuk keras aksi tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), mengutuk keras peristiwa tersebut.

Bahkan, melalui Instagramnya, dia menganggap aksi tersebut adalah bentuk tindakan terorisme yang tidak mengenal agama dan ras.

“Kita semua mengutuk keras peristiwa yang sangat biadab ini. Peristiwa yang sekali lagi membuktikan bahwa kebencian dan ekstremisme pasti akan menghancurkan. Terorisme tidak mengenal agama dan ras. Mari kokohkan terus persaudaraan di antara kita,” ungkapnya, Senin, (18/03)

TGB mengatakan, PB NW mengapresiasi langkah positif pemerintah Selandia Baru yang mengutuk dan memproses hukum pelaku pembantaian itu. PBNW juga mengapresiasi masyarakat dunia yang turut mengecam aksi brutal pelaku penyerangan.

“PB NW mengapresiasi dengan baik dan positif tindakan cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Selandia Baru, baik dalam mengutuk maupun menindak pelaku teror tersebut, serta berbagai pembelaan masyarakat dunia terhadap orang-orang tidak berdosa yang menjadi korban,” ucapnya.

PB NW juga mengapresiasi langkah presiden Jokowi dalam menindaklanjuti aksi terorisme di Kota Christchurch dengan segala upaya tindaklanjut, seperti meminta masyarakat tidak menyebar video kekerasan tersebut dan meningkatkan pengamanan di beberapa daerah.

“PB NW mendukung sepenuhnya reaksi cepat Pemerintah Republik Indonesia di bawah Pemerintahan Bapak Joko Widodo yang mengutuk serangan teroris itu dan berbagai tindakan lanjutan yang diperlukan,” kata mantan Gubernur NTB dua periode ini.

Seperti diketahui insiden teror terjadi di Masjid Al Noor, di pusat Kota Christchurch, dan Masjid Linwood, di pinggiran kota. Laporan menyebutkan korban meninggal mencapai 50 orang.

Sementara, Sekretaris Jenderal PBNW, TGH Hasanain Juaini, mengimbau umat Islam tetap tenang dan menghindari tindakan yang memperburuk keadaan.

“Ummat Islam tetap tenang menghadapi cobaan dan musibah ini dan menghindari tindakan-tindakan yang semakin memperuncing keadaan,” imbaunya.

Hasanain minta agar umat Islam terus dan tiada henti meningkatkan upaya mendakwahkan Islam sebagai ideologi rahmatan lil-alamin, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan hidup bersama yang aman damai dan harmonis.

Dia juga meminta umat Islam, khususnya pengurus NW untuk melaksanakan Shalat Ghaib, Qunut Nazilah serta berhizib, memanjatkan doa keselamatan untuk para korban.

“Kepada seluruh Ummat Islam, dan khususnya Pengurus Nahdlatul Wathan pada seluruh tingkatan beserta seluruh underbow-nya dan para jamaah untuk melaksanakan Shalat Ghaib, Qunut Nazilah serta berhizib, memanjatkan doa keselamatan untuk para korban, seluruh keluarganya beserta Ummat Islam di mana saja berada,” tuturnya.

Me




Gubernur Zul Temui Korban Gempa Lombok Timur, Serahkan Tenda Dan Makanan Siap Saji

Rumah yang rusak berat itu merupakan rumah yang rusak ringan akibat musibah gempa tahun lalu, dan goncangan gempa hari ini menyebabkan rumah-rumah tersebut roboh

Gubernur Zul serahkan bantuan

MATARAM.lombokjournal.com —  Gempa yang menimpa masyarakat Lombok, hari ini,  Minggu (17/03), direspon cepat oleh Gubernur NTB, Dr.  H. Zulkieflimansyah.

Gubernur Zul  bergerak cepat bersama Plt. Kepala Biro Humas dan Protokol,  Najamuddin,  S. Sos.,  M. M.dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, bergerak dari pendopo di Kota Mataram menuju lokasi yang menjadi pusat gempa bumi, yaitu di Kabupaten Lombok Timur.

Dan Gubernur Zul bersama rombongan langsung menemui warga di Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Dengan membawa sejumlah bantuan tanggap darurat bencana, mereka tiba di desa tersebut sekitar pukul 18.30 Wita.

Di lokasi tersebut Gubernur memastikan, masyarakat dalam keadaan aman meski masyarakat masih diliputi sedikit kekhawatiran.

Rombongan disambut puluhan masyarakat yang rumahnya terkena dampak gempa tersebut.

Kemudian gubernur menanyakan kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat saat itu, dan masyarakat yang terdampak gempa itu  menyampaikan yang paling mendesak adalah makanan dan tenda.

Berdasarkan pantauan Gubernur,  jumlah rumah yang rusak akibat gempa tersebut,  tediri dari rusak berat 26 rumah,  dan rusak ringan dan sedang sekitar 449 rumah.

Sedangkan masyarakat yang mengalami luka luka akibat gempa itu sekitar 5 orang dan sudah ditangani di puskesmas terdekat.

Berdasarkan laporan masyarakat setempat,  rumah yang rusak berat itu merupakan rumah yang rusak ringan akibat musibah gempa tahun lalu. Namun, goncangan gempa hari ini menyebabkan rumah-rumah tersebut roboh.

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” ungkap Gubernur.

Doktor Zul,  sapaan Gubernur NTB itu memastikan seluruh kebutuhan masyarakat tersalurkan malam ini.

Bahkan,  sebagian masyarakat di desa itu sudah mendapat bantuan tenda dan makanan. Untuk bantuan lain seperti bantuan dana, gubernur menyampaikan masih perlu pendataan.

Sehingga bantuan betul betul tersalurkan tepat sasaran. Namun,  yang terpenting masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

“Kita menghimbau agar masyarakat tetap tenang,” imbau Gubernur.

Gubernur langsung menyerahkan tenda dan sejumlah makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan dalam keadaan darurat. Masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Gubernur atas respon cepat dengan menyerahkan bantuan tersebut.

Seperti yang diinformasikan Badan Meteorologi dan Geofisika,  Lombok diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR kemudian disusul gempa berkekuatan 5,2 SR,  sekitar pukul 15.09 WITA.  Gempa tersebut berpusat di Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 11 Km dan tidak berpotensi tsunami.

Informasi dari Stasiun Geofisika Mataram, Gempa bumi berkekuatan M=5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,4, kembali mengguncang Pulau Lombok. Hari Minggu (17/03) 2019, pukul 14.07.26 WIB

Episenter gempabumi pada koordinat 8,47 LS dan 116,55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 km arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat, pada kedalaman 19 km.

Dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempabumi susulan dengan M=5,1 pada 8,51 LS dan 116,49 BT dengan kedalaman 10 km.

AYA/Hms NTB