Wapres JK Tinjau Rekonstruksi Pasca Gempa Di Teratak Bersama  Gubernur Zul

Secara keseluruhan jumlah rumah yang sudah jadi mencapai 11.678 unit. Terdiri dari rumah rusak berat 2.594 unit, rumah rusak sedang 2.105 unit, dan 6.979 unit rumah rusak ringan. Sementara 41.981 unit rumah masih dalam proses pengerjaan

MATARAM.lombokjournal.ccom —  Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mendampingi Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dalam kunjungan kerjanya meninjau langsung rekonstruksi pasca gempa di Nusa Tenggara Barat.

Tiba di Lombok International Airport (LIA), Lombok Tengah, Sabtu (6/4) sekitar pukul 13.10 WITA, Gubernur Zul dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB mendampingi JK meninjau rekonstruksi pasca gempa di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

JK disambut warga dengan antusias di Teratak. Dalam sambutan singkatnya JK menjelaskan,  Pemerintah akan selalu hadir untuk masyarakat.

“Pemerintah tentu memperhatikan apa yang terjadi pada masyarakat. Baik Pemerintah Pusat dan daerah selalu siap sedia untuk membantu masyarakat,” tegas JK.

JK juga berharap, agar warga dapat menjaga dan memelihara rumah yang sudah terbangun.

“Apa yang diberikan agar dipelihara dengan baik, dan juga tentu kita doakan bagi semua yang membantu. Untuk yang belum, InshaAllah akan selesai pada waktunya, rumah ini bagus sekali. Mari kita bantu Bupati, kita bantu tentara, PU dan fasilitator.. Sekali lagi selamat dan terima kasih,” tutup Wakil Presiden RI ke – 12 tersebut

Rumah Sudah Jadi 11.678 unit

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD NTB H Muhammad Rum menjelaskan, hingga saat ini jumlah dana yang ditransfer pusat ke daerah mencapai Rp 5,1 triliun.

Dana yang sudah disalurkan ke masyarakat Rp 5 triliun lebih, Rp 2 triliun lebih sudah dikirim ke rekening Pokmas dan sisanya Rp 2,9 triliun masih di rekening warga.

Secara keseluruhan jumlah rumah yang sudah jadi mencapai 11.678 unit. Terdiri dari rumah rusak berat 2.594 unit, rumah rusak sedang 2.105 unit, dan 6.979 unit rumah rusak ringan. Sementara 41.981 unit rumah masih dalam proses pengerjaan.

Rum menambahkan, jumlah Pokmas terbentuk 6.991 buah dengan anggota 134.345 KK. Proses rehab rekon dibantu 3.241 orang personel tenaga fasilitator dan 1.000 personel TNI dari satuan Zeni.

Selanjutnya, JK juga direncanakan menghadiri diskusi Kebangsaan di Hotel Lombok Raya, Jl. Panca Usaha No.11, Cilinaya, Cakranegara, Kota Mataram.

Dalam kunjungannya, JK didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo.

Selain itu juga tampak Kasetwapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, Tim ahli Wapres Sofjan Wanandi.

AYA

 Sumber ; Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB




Budidaya Jamur Solusi Kemiskinan Perkotaan

Menurut HBK, budidaya jamur ini solusi kongkrit pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin di perkotaan.

lombokjournal.com —

MATARAM  ;  Budidaya jamur tiram belum banyak dilirik oleh masyarakat P. Lombok. Padahal jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang menjanjikan.

Informasi ini didapat oleh Caleg DPR RI Dapil NTB-2/P. Lombok dari Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) saat bertandang ke Kelompok Tani (Poktan) Muzaidi di Kecamatan Sandubaya-Kota Mataram.

“Silahkan Pak Bambang lihat rumah jamur saya,” kata Muzaidi, Rabu (03/04).

HBK yang datang bersama istri tercintanya Hj. Dian BK melihat rumah jamur Muzaidi. Didalamnya ada sekitar 2.000 baglog (media tanam jamur). Dari penuturan Muzaidi, ada dua jenis jamur yang dihasilkan, yaitu jamur tiram putih dan hitam.

“Rata-rata tiap hari bisa panen sekitar enam kilogram Pak,” terangnya.

Untuk satu kilogram jamur, lanjutnya, dijual dengan harga Rp 30 ribu untuk jenis jamur tiram putih, sedangkan jamur tiram hitam bisa lebih mahal, yaitu sekitar Rp 40 ribu per-Kilogramnya. Dalam sehari rata-rata mendapat pemasukan antara Rp 150-180 ribu.

“Pasarnya sudah jelas. Biasa diantar oleh anak-anak langsung,” sambungnya.

Penjelasan Muzaidi ini mengusik rasa ingin tahu HBK. Diantara yang ditanyakan adalah modal yang dibutuhkan membangun rumah jamur dan membeli baglog.

Menurut Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra ini, budidaya jamur akan menarik bila melibatkan kelompok-kelompok masyarakat.

“Akan dapat membantu ekonomi keluarga jika berjalan optimal,” ucap HBK.

Muzaidi menjabarkan, untuk rumah jamur yang dibuat, untuk baglog dengan kapasitas 2.000 buah itu butuh modal sekitar Rp 7 juta. Sedangkan pembangunan rumah dan rak jamur menghabiskan sekitar Rp 20 juta lebih. Masa panen jamur berlangsung selama lima bulan. Jika rerata tiap hari Rp 150 ribu, maka selama lima bulan mendapat Rp 22,5 juta.

“Setelah dipotong modal Rp 7 juta, keuntungannya itu Rp 15,5 juta. Sementara rumah jamurnya bisa dipakai seterusnya,” terangnya.

Penjelasan Muzaidi ini kian membuat HBK dan istri penasaran. Sembari panen jamur, HBK meminta hitung-hitungan jika ingin membuat kelompok budidaya jamur. Menurut HBK, budidaya jamur ini solusi kongkrit pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin di perkotaan.

“Sangat inspiratif ini. Bagus untuk ditiru dan dikembangkan masyarakat perkotaan,” ucap Hj. Dian BK.

Pilot Project Pengolahan Hasil Pertanian

Kehadiran HBK beserta istri tercintanya, Hj. Dian BK di Poktan Bijaksari tak hanya melihat budidaya rumah jamur. Pada kesempatan tersebut juga, Muzaidi mengajak HBK melihat pengolahan hasil-hasil pertanian.

Kelompok ini mengolah bawang merah menjadi bawang goreng, selain itu ada juga keripik pisang dan keripik singkong.

“Bawang merah itu harganya naik turun. Saat panen besar, harganya anjlog. Rugi kita kalau dijual”, katanya.

Selain bawang merah, sebenarnya yang kerap membawa problem bagi petani holtikultura adalah cabai. Ketika panen sedang bagus dan banyak, harga di pasaran terjun bebas.

“Ya, cabai itu juga membutuhkan pengolahan. Hanya saja saat ini saya fokus pada bawang merah, kripik singkong, dan kripik pisang dulu,” imbuhnya.

HBK mengungkapkan, di Poktan Bijaksari banyak hal yang bisa dipelajari. Petani holtikultura fokus pada cabai dan bawang merah. Disaat yang sama Ketua Poktan Bijaksari juga fokus budidaya jamur.

“Ini (Poktan Bijaksari) bisa menjadi pilot project hasil pertanian,” katanya.

Untuk memberikan nilai tambah, kata HBK, hasil pertanian holtikultura sebaiknya dijual dalam bentuk olahan. Membuat bawang goreng, kripik singkong, kripik ubi dan kripik pisang adalah ide yang tepat. Tinggal bagaimana memikirkan konsep kemasan dan pemasarannya sehingga bisa lebih menarik.

“Tadi karena hanya masuk di warung-warung maka kemasannya hanya plastik. Nanti coba kita arahkan kemasannya lebih baik dan bisa tembus pasar modern,” terangnya.

Jamur sendiri, tambah HBK, selain dijual mentah bisa juga dijual dalam bentuk olahan kripik jamur atau abon jamur. Di toko maupun restoran, jamur menjadi salah satu menu olahan dengan banyak peminat.

“Jamur ini kan makanan bagus, hygienis, tanpa kimia bahkan disebut sebagai salah satu makanan yang memiliki anti oksidan yang tinggi,” imbuhnya.

HBK menambahkan, dirinya akan berkomitmen untuk fokus dalam pengembangan sektor pertanian bila lolos menjadi anggota DPR RI nanti. Selain produksi pertanian, yang akan menjadi fokusnya juga adalah peningkatan nilai tambah hasil-hasil pertanian.

“Saya akan terus mengawal sektor pertanian dari hulu sampai hilir. Supaya masyarakat kita bangga sebagai petani,” tandasnya.

Me




 H Irzani Batik Ijo : NTB Care Bisa Jadi Cikal Bakal Smart City

Smart City ini bisa dikembangkan di Kabupaten/Kota yang ada di NTB. Apalagi Pemprov NTB juga sudah melaunching program NTB Care, sebuah sistem pelayanan pengaduan masyarakat berbasis digital online

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT  ;   Perkembangan teknologi yang cukup pesat dewasa ini. Jika bisa dikelola baik, pengaruhnya bukan hanya pada gaya hidup masyarakat semata, tetapi juga kemudahan akses dan pelayanan pemerintahan.

Sistem digitalisasi data dan konektivitas terpadu secara online juga membuat sejumlah kota besar di dunia memanfaatkan teknologi dalam membangun konsep Kota Cerdas atau Smart City.

“Beberapa kota besar di Indonesia juga mulai memanfaatkan teknologi untuk membangun Smart City. Saya pikir gagasan ini bisa juga diterapkan di NTB,” kata Calon Anggota DPD RI Nomor Urut 30, Haji Irzani, di Gerung Lombok, Barat, Rabu (03/04)

Irzani yang akrab disapa Batik Ijo menjelaskan, istilah kota cerdas atau Smart City merupakan pengembangan kota berbasis teknologi informasi.

Menurut hasil sementara kajian Smart City Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2017, urgensi smartcity disebabkan oleh bertambahnya tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan sebesar 2,75 persen per tahun.

Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), diprediksi penduduk yang tinggal di perkotaan sebesar 56,7 persen pada 2020. Jumlah ini akan meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menetapkan delapan indikator smart city,  antara lain smart development planning (perencanaan pembangunan), smart green open space (ruang terbuka hijau), smart transportation (transportasi ramah lingkungan), smart waste management (pengelolaan sampah), smart water management (pengelolaan sumber air), smart building (pemetaan pembangunan), dan smart energy (pemanfaatan energi baru terbarukan).

“Delapan indikator yang digunakan Kementerian PUPR ini merupakan inovasi dari konsep greencity yang digabungkan dengan penggunaan sistem teknologi informasi dan komunikasi pintar. Nantinya indikator ini akan berguna sebagai target perkembangan kota cerdas,” ujar  Batik IjoIrzani optimistis.

Smart City ini bisa dikembangkan di Kabupaten/Kota yang ada di NTB. Apalagi Pemprov NTB juga sudah melaunching program NTB Care, sebuah sistem pelayanan pengaduan masyarakat berbasis digital online.

Menurut Irzani, hal ini selaras dengan keberhasilan Provinsi DKI Jakarta yang meluncurkan program Smart City di tahun 2015 silam. Dimana saat ini keberadaannya diklaim makin mempermudah kinerja aparat Pemprov agar lebih cepat merespons keluhan warga.

“Contoh lainnya bisa dilihat juga Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang  meluncurkan portal terintegrasi yang berisi semua layanan dan informasi terpadu,”  imbuh Irzani

Sementara di Jawa Tengah, papar Irzani, Pemkot Semarang sudah mengoperasikan situation room yang berfungsi sebagai pusat integrasi kegiatan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Semarang.

“Melalui ruangan ini, setiap pelayanan dan pembangunan secara real time akan terpantau, termasuk data-data statistik terkait,” katanya.

Namun, untuk Kabupaten dan Kota di NTB,  Sekum  PWNW NTB ini mengatakan, masih ada beberapa hal yang harus serius dipersiapkan.

Salah satunya adalah bagaimana membuat RTRW yang ramah dalam konteks Smart City. Sebab, salah satu prasyarat utama kota Smart City ialah kesanggupan daerah tersebut bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan kota.

“Termasuk soal tata kelola peruntukan lahannya, melalui RTRW,” jelas H Irzani yang beberapa tahun terakhir mendampingi TGB keliling Indonesia saat kegiatan Dakwah Nusantara .

Integrasi Penataan Kawasan

Irzani menilai, daerah Lombok Utara bisa memulai melakukan hal ini.

Pasca gempa bumi 2018 lalu, Pemda KLU diharapkan lebih serius dan cermat menata kawasan dan peruntukan lahannya sesuai proporsi kebutuhan Smart City.

“Integrasi penataan kawasan hunian penduduk, perkantoran, area bisnis, kawasan wisata dan lain-lain harus dilakukan berdasarkan RTRW agar sesuai dengan ekspektasi pertumbuhan KLU untuk beberapa generasi ke depan,” katanya.

Menurut dia, moment saat ini bisa jadi motivasi untuk penataan wajah KLU dari depan yang harus tampak lebih indah dan menawan. Agar ketika masyarakat atau wisatawan masuk dan berkunjung ke KLU nampak suasana kota yang lebih modern dan indah.

Gerbang utama KLU di kawasan Bangsal, bisa dibangun dengan sarana taman Kota yang menjadi ikon daerah.

Selain itu , sepanjang jalan dari Bangsal menuju pusat pemerintahan KLU di Tanjung, juga bisa diperlebar dan ditata sedemikian rupa agar lebih menarik dengan berbagai fasilitas umum seperti  trotoar , tong sampah , PJU, Toilet da lain-lain.

“Halaman depan KLU harus mulai ditata dan direstorasi sesuai dengan motto dan semboyan Kabupaten Lombok Utara,” katanya.

Hal ini menurut Irzani juga bisa dilakukan di daerah lainnya di NTB. Jika masalah RTRW sudah tuntas, maka daerah bisa dengan mudah mengembangkan konsep Smart City di kawasannya.

engan melakukan itu, maka pembangunan terintergrasi di Provinsi NTB bisa segera terwujud. Pasalnya, tambah Irzani, Pemprov NTB sendiri sudah melakukan sejumlah gebrakan dan inovasi program yang mendukung ke arah itu.

Selain NTB Care, Pemprov NTB juga menerapkan program NTB Zero Waste yang juga menjadi salah satu indikator Smart City.

“Saya yakin  dengan Smart City ini  bukan hanya bisa mempermudah pelayanan pada masyarakat, tapi sekaligus menciptakan ruang-ruang kreasi baru bagi generasi muda, millennials NTB di masa depan,” tukasnya.

Me




Sandiaga Uno Kunjungi Lombok, 9 April

Sandiaga Uno akan Hadir di Lombok YES 2019, berbagi  pengalaman dan akan Latih Entrepreneur Milenial NTB

HBK dan tim kedatangan Sandiaga Uno

lombokjournal.com —

MATARAM  ;     Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan akan mengunjungi Lombok hari  Selasa, 9 April 2019 mendatang.

Sandi akan berbagi pengalaman entrepreneur pada milenial di Lombok City Center (LCC) dalam acara bertajuk Lombok Young Entrepreneur Summit (YES) 2019.

Ketua Panitia Lombok YES 2019, Nauvar Farinduan, mengatakan Sandi rencananya hadir di acara tersebut mulai pukul 16.00 Wita hingga 18.00 Wita.

Sandi katanya, akan memberikan sejumlah pengalaman dan pencerahan pada entrepreneur muda di NTB.

“Nanti di LCC, Pak Sandi akan memberikan pencerahan, cerita, pengalaman bagaimana pemuda untuk bisa kuat menghadapi globalisasi, guna menciptakan model bisnis yang baru yang kita sebut sekarang startup,” ujar Farin sapaan akrabnya, Senin, 1 April 2019.

Sejak kemarin dibuka pendaftaran gratis secara online, hari ini sudah hampir mencapai angka 4.000 pendaftar. Padahal, kuota untuk peserta dibatasi 5.000 orang.

“Hari ini yang sudah mendaftar hampir di angka 4.000. Kuota kami yang diberikan hanya  5.000 sesungguhnya,” pungkasnya.

Farin mengusahakan ada penambahan kuota untuk jumlah peserta, mengingat antusias masyarakat yang mendaftar sangat besar. Pendaftar yang seluruhnya adalah milenial tidak hanya di Pulau Lombok, tetapi hingga Pulau Sumbawa.

“Kami sudah sampaikan ke pusat kalau untuk Lombok terlalu sedikit rasanya kalau hanya 5.000. Kami meminta tambah, karena bagaimanapun Pak Sandi tidak hanya seorang entrepreneur, tetapi juga sebagai calon wakil presiden,” jelasnya.

Sandi direncanakan akan bermalam di Lombok. Sandi rencananya akan menggelar pertemuan dengan para tokoh agama atau tuan guru dan tokoh budaya untuk mendeklarasikan ‘NTB bersama untuk Indonesia Menang’.

Lalita Wistara, dari DPP Gerindra sekaligus bagian kepanitiaan memberikan bocoran terkait rangkaian acara Lombok YES 2019. Nantinya acara tersebut juga akan diselipkan hiburan dengan mendatangkan artis Siti Badriah dan MC nasional seperti Rina Nose dan YouTubers Atta Halilintar.

“Ada hiburan, artis dan MC nasional. Dapat bocoran Siti Badriah, MC-nya Rina Nose sama kalau tidak ada halangan Atta Halilintar,” ungkap perempuan berparas cantik itu.

Dalam acara tersebut, Lalita menjelaskan akan terlibat berbagai elemen, di antaranya elemen pengusaha, UMKM, simpatisan, milenial, budaya, akademisi dan lainnya.

Dalam kegiatan tersebut, steering commite atau SC adalah Caleg DPR RI nomor urut 01 Partai Gerindra Dapil NTB II/Pulau Lombok, Haji Bambang Kristiono atau HBK.

HBK menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, Lombok YES 2019 dapat menjadi manfaat untuk milenial dalam menggali strategi enterpreneur muda, terlebih lagi kegiatan tersebut menghadirkan Sandiaga Uno.

“Acara itu sangat baik bagi milenial di NTB. Karena, dapat menambah wawasan tentang entrepreneur bagi generasi muda. Apalagi Pak Sandi punya pengalaman banyak soal enterpreneur,” tuturnya.

Me

 

Registrasi sebagai peserta klik link berikut :

bit.ly/LombokYes2019

PIC Acara

#MeTonFARIN (Nauvar Farinduan)

Contact Person; Anin (WA only) 0821 2956 299




Lembaga Survey Politik Dinilai Berpotensi  Turunkan Kualitas Demokrasi

Keberadaan lembaga survey politik berpotensi mendemoralisasi semangat dan spirit caleg muda yang tidak konfiden (inferior) dengan dominasi yang diduga melakukan buzzer penggiringan opini secara sepihak

lombokjournal.com —

MATARAM ;   Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto , SH keberadaan Lembaga Survey Politik yang kurang presisi dalam menyampaikan kajian dan hasil survey nya , khususnya dalam hasil – hasil  pemilihan legislatif  2019, justru berpotensi  menurunkan kualitas demokrasi karena informasi yang dipublish terkesan tidak sesuai dengan fakta di lapangan

” Mi6 mendapatkan sejumlah informasi top secret lapangan bahwa pilleg 2019 di NTB berbeda dengan pilleg 2014, dimana caleg muda ( caleg pendatang baru) makin agresif dengan beragam taktik dalam meraih dukungan masyarakat . Mereka ini bergerak ibarat operasi kladestein , senyap tapi masiv,” Kata Dir Mi6,  Bambang Mei.

Didu, panggilan akrab Bambang Mei F mengatakan, gerakan senyap merayap caleg pemula  di basis ini kerap luput dari analisis hasil lembaga survey karena beragamnya strategi caleg muda dalam mengamankan basis-basis pemilih loyalnya.

” Kesan subyektifitas Lembaga Survey tentu akan mempengaruhi kredibilitasnya di mata rakyat,  jika hasil survey nya tidak akurat ,” tegas Didu .

Selain itu kata Didu , keberadaan lembaga survey politik berpotensi mendemoralisasi semangat dan spirit caleg muda yang tidak konfiden (inferior) dengan dominasi yang diduga melakukan buzzer penggiringan opini secara sepihak .

“Bisa jadi tidak bergeraknya  dan tidak agresifnya sejumlah caleg muda didapil pemilihannya ,  selain faktor internal,  tidak tertutup kemungkinan mentalnya sudah down duluan akibat  publikasi lembaga survey yang seolah-olah memperkuat elektabilitas calon  tertentu. Hal ini kemudian dipandang menutup harapan bagi para caleg . Akibatnya  caleg bisa jadi sulit move on menjadi tidak termotivasi di dapilnya ,” ungkapnya .

Sementara itu Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah yang juga Caleg DPRD NTB dapil 8 Lombok Tengah No urut 2 Dari Partai PERINDO tidak pernah mau tahu dan menggubris Lembaga Survey Politik terkait pengumuman hasil caleg yang memiliki elektabilitas yang kuat .

” Saya bersama caleg caleg muda partai lain akan melawan Supremasi  dan membuyarkan prediksi Lembaga Survey tersebut dengan taktik dan strategi lain,” ujar Athar .

Athar menilai bahwa politik itu unpredictable dan selalu bergerak dinamis . Menjudgment hasil konstestasi pilleg melalui survey tidak boleh sepenuhnya dipercayai karena ada faktor subyektifitas. Dan rakyat sudah tahu juga kalau lembaga survey itu tidak sepenuhnya independen.

” Hasil itu tidak bisa tertukar oleh orang yang tidak pernah turun ke basis dan hanya mengandalkan permainan persepsi semata. Saya tetap rajin turun ke basis,  meski tanpa harus memakai jasa dan arahan  lembaga survey. Saya nggak mampu bayar , mending beaya itu utk mengentertain rakyat didapil,” tukas Athar .

Athar memprediksi pilleg 2019 akan makin banyak caleg muda yang melenggang di parlemen karena rakyat menginginkan wakilnya  dari figur yang lebih merakyat dan tidak diragukan track recordnya .

Me




Wagub: Data Enumerator Tentukan Langkah Pemerintah

Survey merupakan  salah satu ikhtiar dengan turun langsung ke lapangan dan mendapatkan data valid dan konkret

MATARAM.lombokjournal.com  —  Seorang enumerator haruslah memiliki kemampuan dasar bertanya dan mendengar yang baik serta mencacat secara rapih. Karena itu, pembekalan atau pelatihan perlu diikuti seseorang yang ingin jadi enumerator.

Hal ini menjadi penting, agar Survey dan data yang dihasilkan dapat menjadi salah satu acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd  mengungkapkan itu, saat membuka training sekaligus melepas Enumerator dalam rangka tracking matrix (DTM) Round III Survey kebutuhan percepatan recovery gempa NTB di Graha Bhakti Praja, Kota Mataram. Hari ini, Kamis (28/03) /2019.

Hj. Rohmi menekankan, survey merupakan  salah satu ikhtiar dengan turun langsung ke lapangan dan mendapatkan data valid dan konkret.

“Sehingga pemerintah bisa mengambil langkah-langkah ke depannya lebih objektif,” katanya di hadapan 400an peserta yang hadir.

Wagub juga mengingatkan, banyak hikmah di balik musibah gempa ini.

“Kita berada di daerah ring of fire namun di sisi lain daerah kita sangat subur. Ini adalah tentang bagaimana kita bisa berdamai dengan daerah rawan gempa, musibah kemarin memang banyak hikmahnya. Setelah gempa, kita kini paham untuk membangun bangunan, kita harus mengutamakan strukturnya. Bukan saja tampilan fisiknya,” terang Wagub.

Ummi Rohmi juga mengajak menjaga kelestarian lingkungan. Dalam menghadapi bencana, masyarakat harus siap. Begitu juga dengan lingkungan, harus kita perhatikan. Lingkungan ini adalah kebutuhan kita, bukan kewajiban.

“Bagaimana kita jaga lingkungan kita tetap hijau, pengelolaan sampah kita lakukan dengan baik. NTB harus bersih, dan hijau. NTB harus indah, aman dan lestari,” tegasnya

Ummi Rohmi menyempatkan untuk menyinggung program NTB Zero Waste.

“NTB zero waste, adalah NTB bersih. Dengan NTB zero waste kita akan merubah persepsi, bahwa sampah bukanlah musibah, namun sumber daya dan berkah. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” katanya.

AFF/ Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB

 




Papuk Irah Mengaku Tidak Dibayar 500 Ribu Oleh Tim Prabowo, Semua Itu Bohong

Papuk Irah yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung adalah seorang nenek tua yang hidup sebatang kara

lombokjournal.com —

MATARAM  ;      Papuk Irah  panggilan akrabnya Sumirah, asal Kampung Telaga Mas, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Mataram, seorang nenek tua sebatang kara yang diajak Prabowo naik panggung kampanye di lapangan Karang Pule.

Kemudian muncul video viral di Medsos, yang seolah-olah Papuk Irah telah menerima uang 500 ribu dari Tim Prabowo.

Atas menyebarnya video Papuk Irah yang sempat viral tersebut, Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono atau yang akrab disapa HBK dan istri tercintanya yaitu Hj. Dian Bambang melakukan silaturahmi dan tatap muka ke tempat kos Papuk Irah, Rabu sore (27/03).

“Demi Alloh, saya tidak terima uang 500 ribu atau dibayar untuk naik panggung sama Prabowo,” ujar Papuk Irah di hadapan HBK dan Hj. Dian Bambang.

Menurut Papuk Irah, dirinya menghadiri kampanye terbuka Prabowo di Karang Pule itu atas kemauannya sendiri karena dari dulu ingin bisa melihat Prabowo.

“Saya sempat dilarang menghadiri kampanye Prabowo tersebut sama Ibu Kaling, tapi saya nekat datang sampai di depan panggung karena ingin lihat Prabowo langsung,” katanya.

Papuk Irah yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung adalah seorang nenek tua yang hidup sebatang kara. Papuk Irah mengaku untuk tempat tinggal, dia harus membayar sewa/kos 500 ribu sebulan.

Menanggapi hal tersebut, HBK yang juga adalah Caleg DPR RI dari Dapil NTB-2/P. Lombok dengan Nomor Urut-1 ini, dihadapan Papuk Irah dan puluhan warga di lingkungan Papuk Irah tinggal nengatakan, kita akan hadapi dan atasi Hoax atau berita bohong ini dengan cara2 yang damai, sejuk dan bermartabat.

Kita tidak akan terprovokasi, kemudian menyerang balik dengan cara-cara yang sama, karena kita yakin dan percaya bahwa kebenaran itu tidak akan pernah tertukar.

Lebih jauh HBK memberikan pesan khusus kepada para pengurus, kader, simpatisan, Caleg-Caleg  Partai Gerindra NTB serta Relawan2 02, bahwa peristiwa kampanye terbuka Prabowo Subianto di Karang Pule, Sekarbela telah menampilkan miniatur peristiwa 212 Jakarta di Kota Mataram.

“Masyarakat datang berbondong-bondong ke tempat kampanye akbar Bapak Prabowo Subianto dengan penuh kesadaran dan keikhlasan untuk meneriakan suara perubahan. Tidak ada rekayasa politik maupun bayar-bayaran, mereka datang murni didorong oleh rasa kesadaran bahwa Negara ini memang butuh perubahan,” tukas HBK.

Haji Bambang Kristiono (HBK)  berharap, kita semua tidak memanipulasi ketulusan dan keikhlasan hati nurani seseorang, sebagai berita hoax.

“Sebagai Panglima Perang Prabowo,  saya akan hadapi dan atasi berita-berita Hoak tersebut dengan cara-cara yang damai, sejuk dan bermartabat. Kita tidak akan pernah terpancing apalagi terprovokasi dengan berita-berita murahan seperti ini,” tegasnya.

Me




Wagub Buka Seminar Pengelolaan  Sampah

Suatu hal yang tidak mungkin, jika kita memperkenalkan dan mempersilahkan wisatawan untuk datang, namun di sisi lain masyarakat tidak memiliki tanggungjawab menjaga lingkungan

 

Hj. Sitti Rohmi Djalillah

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd membuka Seminar Nasional dan Lokakarya Sirkulasi Ekonomi Pengelolaan Sampah, Rabu (27/03).

Indonesia merupakan negara penyumbang sampah ke laut nomor 2 terbesar setelah China. Semua orang menghasilkan sampah tiap harinya, bahkan tiap jam.

Sampah plastik di laut indonesia sekitar 57 persen dan 80persen berasal dari daratan. Hal tersebut menyebabkan kematian satwa laut karena memakan sampah plastik.

Menurut Ummi Rohmi, kondisi lingkungan dan pengelolaan sampah di negara ini belum sesuai harapan. Seminar ini pengelolaan sampah sangat penting untuk masa depan Nusa Tenggara Barat.

Menjaga lingkungan untuk mewariskan alam pada generasi di masa yang akan datang.

“Ini lah yang paling berharga, seperti apa perlakuan kita saat ini. Itulah yang akan diterima oleh generasi di masa yang akan dating,” tuturnya.

NTB merupakan daerah yang menjual keindahan alamnya. Berbicara keindahan, berhubungan erat dengan kelestarian dan lingkungan.

Suatu hal yang tidak mungkin, jika kita memperkenalkan dan mempersilahkan wisatawan untuk datang, namun di sisi lain masyarakat tidak memiliki tanggungjawab menjaga lingkungan.

“Mari kita pikirkan bersama, mari kita cross check pada diri kita masing-masing,” jelas Ummi Rohmi.

Dalam sambutannya, Ummi Rohmi menjelaskan ikan dan garam terkontaminasi mikroplastik. Garam yang merupakan salah satu bahan yang sering kita konsumsi mengandung 90 persen mikroplastik.

“Kita makan ikan dan garam yang mengandung mikroplastik, itu semua karena kesalahan kita semua. Karena pandangan kita terhadap sampah yang salah,” ujarnya.

Ummi Rohmi mengajak mengubah mindset dan cara berpikir masyarakat untuk memandang sampah.

Sampah bukan menjadi masalah dan musibah, tetapi bagaimana kita memandang sampah sebagai sumber daya. Jika dikelola dengan baik, sampah akan membawa manfaat.

“Mari bersama-sama dengan stakeholder terkait, dengan LSM, dan semua masyarakat yang peduli dengan masalah ini,” tuturnya.

Ummi Rohmi berharap, agar memiliki lebih banyak Bank Sampah di desa dan keluarahan, masyarakat teredukasi untuk memilah sampah.

Industri dan perusahaan di NTB pun wajib mengikuti rencana Pemerintah untuk lingkungan ini.

“Jika Bank Sampah ini sudah tersedia di desa-desa dan kelurahan kita, maka tugas dan tanggungjawab pemerintah adalah mendorong dan menjaga sistem jangan sampai tersumbat,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, BScF, MSi menjelaskan, tujuan dari seminar ini adalah memberikan gambaran umum tentang program NTB Zero Waste.

Menyinkronkan Program NTB Zero Waste antara Pemprov dan Pemkab, Pemkot dan  seluruh stakeholder lain di NTB, dan perencanaan langkah-langkah teknis untuk pencapaian Program NTB Zero Waste.

“Ini merupakan teknologi baru yang kelak kita lakukan pada program Zero Waste ini,” tuturnya.

AYA/Hms NTB

 




Di Narmada, Ratusan Rumah Tahan Gempa Sudah Ditempati  warga

Meski pemerintah telah memberikan anggaran 50 juta untuk pembangunan rumah rusak berat,  namun masyarakat masih harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyelesaikan pembangunan rumah mereka

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com  —  Ratusan Warga Masyarakat korban gempa yang tinggal di desa Batu Kantar, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, akhirnya sudah menempati rumah mereka masing-masing.

“Dengan telah ditempatinya rumah yang bersumber dari dana pemerintah tersebut, masyarakat pun kini sudah tidak tinggal lagi di tenda pengungsian,” ujar Teguh M Abduh  sebagai Tim dari Kementrian PUPR .

Jenis Rumah Risa Inilah rumah tahan gempa yang sudah selesai dibangun rumah tahan gempa jenis RISA ini merupakan jenis rumah yang paling banyak diminati oleh warga di Desa Batu Kantar, Narmada Lombok Barat.

Ia menyatakan, di Desa Batukantar  jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 114 dan rusak ringan serta rusak sedang sebanyak 179.

Dari 114 Rumah yag rusak berat di desa ini sebanyak 59  unit rumah sudah dihuni oleh warga setempat, sementara 43 rumah dalam proses finishing serta 12 rumah dalam proses pembangunan.

Pembangunan rumah rusak berat yang berada di Desa Batu Kantar Lombok Barat ini proses pembangunan nya dinilai paling cepat jika dibandingkan dengan wilayah lain

Sebab pembangunan rumah di desa ini tak terlepas dari semangat gotong royong masyarakat yang tinggi, untuk segera memiliki rumah dan tentunya tidak tinggal lagi di bawah tenda pengungsian.

Abduh menjelaskan, meski pemerintah telah memberikan anggaran 50 juta untuk pembangunan rumah rusak berat,  namun masyarakat masih harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyelesaikan pembangunan rumah mereka masing-masing

“Dengan telah selesai dibangun nya rumah  tahan gempa di Desa Batu Kantar ini diharapkan ke depannya akan lebih banyak lagi rumah tahan gempa yang selesai dibangun di daerah lain di NTB sehingga masyarakat pun tidak lagi tinggal di tenda tenda pengungsian,” jelasnya.

AYA




HBK Minta Maaf Kepada Para Tokoh NTB

Diharapkan jika Prabowo terpilih jadi Presiden maka kehidupan tatanan sosial kemasyarakatan akan lebih sejuk dan damai jauh dari prasangka

Prabowo, HBK dan Ridwan Hidayat

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT  ;   Sejumlah tokoh masyarakat yang ada di NTB memberikan dukungan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto. Mereka hadir di kediaman H Bambang Kristiono (HBK) di kawasan Senggigi untuk memberikan dukungan dan mendoakan prabowo kemarin sore (26/3)

Meskipun, Prabowo yang sejatinya dijadwalkan bertemu dengan mereka untuk silaturahmi tak bisa datang karena terkendala waktu.

“Beliau sejak awal telah merencanakan datang kemari (ke rumah HBK di Senggigi). Namun sejak turun dari Bandara, lautan manusia sudah menunggu dan menyerbunya memberikan dukungan,” ujar H Bambang Kristiono.

Akibatnya, jadwal Prabowo yang harusnya tiba di Senggigi sekitar pukul 15.00 Wita tertunda. Sehingga ia memutuskan terlebih dulu menemui ratusan ribu pendukungnya yang sudah berkumpul di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram untuk melakukan kampanye terbuka. Jadwal menuju Senggigi direncanakan setelah bertolak dari Lapangan Karang Pule.

Tapi di sana HBK menuturkan Prabowo juga tidak bisa keluar lapangan sesuai jadwal. Karena massa yang membludak, jalanan macet. Sehingga waktu yang mepet membuat Prabowo harus segera kembali ke bandara.

“Beliau menitip salam lewat saya kepada tokoh masyarakat, ulama dan tuan guru yang telah hadir mendukung beliau di sini. Dan saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas hal ini ” lanjut HBK sapaan Bambang Kristiono.

Sejumlah tokoh agama sebenarnya sudah hadir di kediaman HBK untuk bersilaturahmi dengan Prabowo. Mereka diantaranya  TGH Tafaul Amri dari Ponpes Darus Shifa Lombok Timur.

Ada juga TGH Fathul Aziz pimpinan Ponpes Al-Aziziyah Kapek Gunungsari, Wakil Bupati Lombok tengah H Pathul Bahri serta beberapa tokoh lainnya.

Para tokoh tersebut mengungkapkan harapannya ke depan agar Indonesia lebih damai dan saling lebih mencintai. Mereka mengharapkan pemimpin yang menyejukkan dan negara dan mengangkat harkat martabat Negara ini.

“Kami ingin tatanan hukum dijalankan demi tegaknya keadilan di NKRI tanpa pandang bulu,” ujar TGH Tafaul Amri.

Sementara Sekjen Majelis Adat Sasak (MAS)  Lalu Prima Wira Putra mengatakan perjuangan MAS adalah memberikan penguatan kepada  kearifan lokal. Untuk itu strategi pembangunan perlu mengedepankan nilai-nilai kultur budaya. “Penguatan pada kramat adat, termasuk peningkatan kapasitas building dan hak hak ulayat masyarakat adat” kata Lalu Prima Wira Putra.

Terpisah, mantan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Kyai Zulkifly Muhadli  mengharapkan tentang perubahan. Ia meminta jika Prabowo diamanahkan menjadi Presiden bisa memperhatikan seluruh wilayah Indonesia. Termasuk diantaranya Kabupaten KSB.

Sedangkan TGH Mustahik dari Ponpes Al Mustapha Mataram berharap jika Prabowo terpilih jadi Presiden maka kehidupan tatanan sosial kemasyarakatan akan lebih sejuk dan damai jauh dari prasangka.

Me