Sayembara Parade Busana Adat WHDI se Lombok

Rogoh Kocek Pribadi 5 Juta bantu WHDI,  Rachmat Hidayat Gagas Sayembara Parade Berbusana Adat WHDI se-Pulau Lombok

MATARAM.lombokjournal.com ~ Anggota Komisi VIII DPR RI dapil Lombok,  Fraksi PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat gagas sayembara parade berbusana adat Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) di Pulau Lombok. 

Menariknya, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, menyerahkan secara langsung terkait teknis hingga kriteria penilaian sayembara berbusana adat tersebut pada jajaran WHDI. 

BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar, Implementasi Pancasila di Kehidupan Sehari-hari

Rachmat Hidayat gagas sayembara parade berbusaha adat WHDI se Lombok
Rachmat Hidayat

“Nanti, semua hadiahnya, mulai dari juara satu, dua dan tiga, dari saya secara langsung. Tapi, tolong para pesertanya itu adalah seluruh Perwakilan WHDI di kecamatan di Pulau Lombok, baik itu Kota Mataram, Lombok Barat (Lobar), Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Lombok Tengah (Loteng). Mulai dari sekarang, silahkan digagas sayembara itu,” ujar H. Rachmat Hidayat saat melakukan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama jajaran pengurus WHDI Kota Mataram di lantai II Gedung PHDI NTB di Mataram, Minggu Petang (06/11/22).

Digagasnya sayembara parade berbusana adat WHDI itu, karena Rachmat sangat peduli terhadap keberlangsungan adat istiadat hingga kebudayaan yang menjadi tradisi umat Hindu di Provinsi NTB. 

Selain itu, ia berkeinginan bahwa tradisi kebudayaan itu harus tertanam pada jati diri generasi muda umat Hindu. 

“Jadi, merawat keberagaman dan toleransi beragama itu, adalah semangat kita dalam merawat Kebinekaan yang terkandung dalam ajaran Pancasila,” tegas Rachmat. 

Ia meminta keberagaman kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah digariskan dalam ajaran Pancasila itu, harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Utamanya, dari rumah tangga, kampung tempat tinggal hingga saat hendak melaksanakan kegiatan beragama.

Pasalnya, lanjut Rachmat, ia telah memperoleh informasi bahwa, sudah ada sebagian umat Hindu di wilayah Provinsi NTB,  yang kini mulai terpapar paham radikalisme. 

“Implementasi dari nilai Pancasila yang tadi disampaikan oleh Prof. Dr. H. Gatot Dwi Hendro Wibowo, dan Pak Dr. Alfin Syahrin, wajib diejawantahkan dalam kehidupan keseharian kita. Pokoknya saya yakin dan percaya. Bahwa jika ibu-ibu yang bergerak mengamalkan ajaran Pancasila, maka para suami yang sempat terpapar paham radikalisme itu, akan kembali pada ajaran Tri Hita Karana,” papar Haji Rachmat. 

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), Prof. Dr. H. Gatot Dwi Hendro Wibowo mengatakan, nilai ajaran dan Pancasila yang didalamnya terdapat Ketuhanan Yang Maha Esa itu, dipastikan sudah final. 

Menurut dia, filosofi kehidupan beragama sesuai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila, adalah umat yang mayoritas harus mengayomi umat yang minoritas. 

“Kalau soal cara beragama boleh kita beda. Tapi soal Ketuhanan itu, adalah prinsip dasar yang harus dijunjung secara utuh agar enggak ada lagi, kita mengkafir-kafirkan seseorang.  Ini,  karena Pancasila itu landasan Idiologi dalam berbangsa dan bernegara,” tegas Prof Gatot. 

Ketua Program Studi Doktoral Fakultas Hukum Unram itu menegaskan, Pancasila merupakan dasar negara dan idelogi bangsa yang mampu menciptakan kedamaian. Dulu orang tidak berani menguatkan Pancasila, tetapi saat ini zaman keterbukaan dan demokrasi, sehingga Empat Pilar Kebangsaan harus terus ditanamkan dalam setiap individu. 

Dengan adanya fakta, sudah empat kali dilakukan amandemen UUD 1945, maka ada satu semangat beragama bangsa Indonesia yang hilang. Yakni nila kasih sayang. 

“Maka tugas kita bersama untuk mengembalikan bahwa konsep beragama bangsa kita sesuai dalam nilai luhur Pancasila adalah sosialis  relegius. Disitu, enggak bisa ditawar-tawar soal Idiologi itu. 

Maka, untuk mewadahi semangat Nasionalisme gotong royong. Caranya, hanya dengan kembali pada Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Serta, terus membumikan 4 Pilar Kebangsaan, seperti kali ini. 

BACA JUGA: Peringatan 53 Tahun RSUD Provinsi NTB

Sumbang  WHDI kota Mataram Rp 5 Juta

Rachmat Hidayat menyempatkan memberikan bantuan senilai Rp 5 juta dari kantong pribadinya untuk organisasi WHDI Kota Mataram.

“Silahkan dipakai uang ini baik-baik dalam rangka menjaga keberlangsungan organisasi dan kehidupan keumatan yang tetap mengamalkan semangat nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata,” tandas Rachmat Hidayat. (*)

 

 

 




Pesona Budaya Pengadangan  V, Diakhiri Ritual Betetulak

Dalam pesona budaya Pengadangan,  ribuan masyarakat menampilkan parade 5000 dulang 

LOTIM.lombokjournal.com ~ Pesona Budaya Pengadangan  V usai digelar setelah empat belas hari, diakhiri ritual budaya Betetulak. 

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, SE, Msc bersama ribuan masyarakat menyaksikan parade 5000 dulang dan mengarak bendera merah putih sepanjang 250 meter. 

BACA JUGA: Ulama Jangan Jauhi Politik, Ini Harapan Bang Zul

Gubernur NTB berharap Festival Pesona Pengadangan dapat dilestarikan generasi muda

“Semoga dapat terus dilestarikan dan menjadi warisan bagi generasi muda khususnya Desa Pengadangan,” ujar Gubernur. 

Gubernur juga berpesan, selain merawat tradisi yang ada juga agar generasi muda melihat dunia dengan belajar keluar negeri. 

Hal ini agar  dapat menjadi bekal dalam membangun desa dan daerah dengan warisan budaya yang mulia. 

Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, H Rumaksi menjelaskan prosesi Betetulak, selain menjadi sarana tolak bala juga terdapat ritual penobatan atau pengukuhan kyai atau tokoh agama. 

Hal ini dikatakannya menjadi event spesial yang hanya ada di Desa Pengadangan. Dalam ritualnya, para tokoh adat berpakaian hitam dipertemukan dengan para tokoh agama berpakaian putih dalam upacara adat. Prosesi diakhiri dengan doa bersama. 

Rumaksi berharap event tahunan kelima ini bisa menjadi calender event daerah maupun internasional. 

Festival Pesona Budaya Pengadangan yang menarik perhatian wisatawan mancabegara diakhiri seluruh masyarakat menyantap hidangan dulang di lokasi acara. 

BACA JUGA: Kisruh Kapal Cepat dengan Koperasi Karya Bahari di Gili

Hadir pula, Ketua TP PKK, Hj Niken Zulkieflimansyah dan para kepala OPD Pemprov NTB dan Kabupaten Lotim. ***

 

 




Tim Ekspedisi Mistis Terus Akan Lakukan Penelusuran 

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 akan dokumentasikan dan  bukukan semua hasil Penelusuran Kebudayaan dan Petilasan Leluhur Akhir tahun 2023. 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Peninggalan cipta karya leluhur yang terserak itu harus bisa dipastikan keberadaannya, berdasarkan bukti-bukti peninggalan benda-benda bersejarah tersebut. 

Karena itu Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 tak akan berhenti atau stagnan melakukan penelusuran terhadap kebudayaan dan Petilasan Leluhur Suku Bangsa Sasak, yang sering diwacanakan dalam bentuk Folklore. 

Ruslan Turmuzi mengatakn TIM ekspedisi Mistis akan terus melakukan penelusuran

“Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 saat ini sedang mendalami beberapa informasi rahasia terkait Petilasan Kebudayaan Leluhur Sasak yang ‘sensitif’,” kata Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmuzi melalui siaran pers, Rabu (19/19/22). 

BACA JUGA: Rumah Penuh Mistis, Bale Samar di Desa Sakra

Lelaki Politisi PDIP NTB yang juga Ketua Fraksi di DPRD NTB yang akrab disapa RT mengatakan, hal itu sesuai arahan Dewan Pembina Tim Ekspedisi Mistis yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB yaitu H Rachmat Hidayat.

Meski dengan keterbatasan resources dan SDM yang dimiliki Tim Ekspedisi Mistis agar tidak menyurutkan kerja penelusuran dan menggali informasi sejarah masa lalu. Terkait Patriotisme para Leluhur yang kerap disimbolkan dan  diperdengarkan dalam bentuk cerita rakyat dengan beragam kisah tersebut. 

“Sebagai wakil rakyat, saya kerap menerima informasi terkait Heroisme leluhur Sasak tempo dulu dalam membela dan mempertahankan  kebudayaannya dalam menghadapi ekspansi pihak lain. Kisah-kisah patriotik seperti ini perlu ditelusuri kembali agar tidak terlupakan,” ucap RT. 

Ia mengatakan, dalam perspektif historis dan moral, munculnya beragam cerita rakyat yang mengisahkan kehebatan pengetahuan dan ilmu kanuragan Leluhur Sasak membuktikan, kebudayaan suku bangsa Sasak berkembang maju melampaui zamannya.  

Hal itu dibuktikan dengan adanya upaya suku ataupun bangsa lain yg ingin menimba ilmu ataupun  bekerjasama, misal dlm menyebarkan syiar agama maupun yang melakukan upaya penaklukan.

“Jadi wajar,  jika muncul folklore -folklore yang menggambarkan semangat patriotisme leluhur Sasak dlm melawan ekspansi, misalnya. Pahlawan-pahlawan ‘Kecil’ yg digambarkan lewat cerita rakyat tsb sesungguhnya mencerminkan kekuatan perlawanan leluhur dlm menjaga marwah dan martabat,” kata RT. 

Sementara itu Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan hampir 6 bulan Tim Ekspedisi Mistis bergerak melakukan hunting penelusuran  sejarah leluhur, telah memberikan Perspektif sosiologis maupun kultural di balik kisah folklore yang tergali maupun bukti artefak yg ditemukan. 

“Setidaknya dari hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis, ada second opini  termasuk hal-hal yang tidak pernah terungkap ke publik,” kata Ahmad Amrullah

Lebih jauh Amrullah  mengatakan,  saat ini Tim Ekspedisi Mistis sedang mencari penulis yang handal yang bisa mendokumentasikan dan menarasikan secara apik semua bukti bukti penelusuran Tim Ekspedisi Mistis dalam bentuk Buku Saku Sejarah dan Kebudayaan Leluhur Sasak 

“Pentingnya membukukan hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 agar ada bukti otentik untuk menambah referensi buku sejarah terkait Sejarah dan kebudayaan Leluhur Sasak,” tukas Amrullah. 

Terpisah, Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto mengatakan, hingga saat ini Tim Ekspedisi Mistis telah melakukan 12 kali  penelusuran terhadap  petilasan maupun cerita rakyat di Lombok.

BACA JUGA: Tim Ekspedisi Mistis akan Telusuri Folklore Leluhur Lombok

 Untuk itu ditargetkan hingga akhir tahun 2023 nanti, Tim Ekspedisi Mistis bisa melakukan penelusuran 40 sampai dengan 50 petilasan maupun folklore yang perlu diuji kebenaran kisahnya  

“Akhir tahun 2023, semua hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis akan dibukukan secara lengkap dan faktual,  baik secara manual maupun digital untuk menambah referensi publik,” imbuh Bambang Mei F alias Didu.***

 

 




Pemimpin Beri Cinta Tanpa Syarat, Ini Pesan Bang Zul

Pemimpin Beri Cinta Tanpa Syarat, Ini Pesan Bang Zul

Bang Zul panggilan akrab Gubernur NTB memberikan gambaran watak dan perilaku seorang pemimpin

LOTENG.lombokjournal.com ~ Seorang pemimpin harus memenuhi persyaratan sebagai pemimpin yang memiliki cinta tanpa syarat.

Gubernur NTB, Zulkiefimansyah menyampaikan pesan itu pada acara  Maulid Rasulullah SAW yang diadakan oleh KASTA NTB, Sabtu (15/10/21) di Lombok Tengah.

BACA JUGA: Maulid Nabi Muhammad SAW Dirayakan di Puskesmas Gangga

Bang Zul mengatakan, pemimpin harus memenuhi persyaratan sebagai pemimpin yang memiliki cinta tanpa syarat

“Menjadi seorang gubernur pun begitu, coba  bayangkan jika seorang Gubernur yang memiliki kekuasaan besar, lalu dia gunakan kekuasaannya  untuk melawan orang yang tidak disukainya, maka hancurlah semua,” ungkap Gubernur, 

“Rasulullah bahkan setiap hari tetap memberikan makan dan menyuapi Yahudi buta tersebut sampai akhir hayat Baginda Rasul Muhammad SAW,” cerita Bang Zul.

Sikap dan tindakan Rasulullah menghadirkan cinta tanpa syarat, tidak saja melalui dakwah tapi juga melalui prilaku yang dihadirkan. Dan cinta tanpa syarat itu telah membawa di Yahudi kemudian memeluk Islam.

“Untuk itu, saatnya semua pihak membangun jembatan pengertian antara anak bangsa, terlebih  di NTB,” tutur pria kelahiran Sumbawa tersebut.

Dan harus diingat,  ada justifikasi di dalam agama Islam. Jangan karena merasa sebagai aktivis lalu  bisa semena mena mencaci maki orang lain. 

Harus disadari, alam semesta juga punya cara menjawab apa yang telah dilakukan, jangan sampai karena caci maki itu, semuanya kembali kepada pencela terebut.

Bang Zul mengapresiasi keberanian Kasta mengundangnya. Di tengah suasana para pejabat pemerintah yang sedang dikritik oleh LSM Kasta 

Diakuinya, Gubernur di era dulu berbeda dengan jabatan Gubernur sekarang. Kalau dulu selalu dilayani dan menempatkan dirinya sebagai orang yang harus dihormati. 

Tapi hari ini,  seorang Gubernur harus memiliki gagasan, sehingga  menjadi orang yang kuat dan memiliki kuasa. Dan tidak jumawa ketika diberikan tepuk tangan dan pujian.

“Sekali lagi apresiasi saya kepada KASTA, karena KASTA NTB telah berani melawan stigma seakan-akan LSM harus selalu berseberangan dengan pemerintah. Apa yang dilakukan KASTA saat ini adalah sejalan dengan tuntutan agama kita. Dan ini semua adalah karena cinta dan lebih jelasnya Cinta tanpa syarat,” tutur Bang Zul.

BACA JUGA: Festival Budaya Lombok Utara 2022 di Desa Bentek

KASTA NTB yang digawangi Presiden KASTA Lalu Wink Haris, juga memberikan santunan untuk anak Yatim dan Lansia, usai acara tersebut.

Turut mendampingi Gubernur NTB,  Kepala Dinas Sosial NTB, Kepala Kesbang Poldagri NTB dan Kepala Biro Hukum Setda NTB, dan hadir pula aktivis KNPI dan LSM lainnya ***

 




Maulid Nabi Muhammad SAW Dirayakan di Puskesmas Gangga 

Perayaan Maulid Nabi dirayakan karyawan Puskesmas Gangga bersama tokoh agama dan masyarakat

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung di Puskesmas Gangga, Lombok Utara, yang dipimpin Kepala Puskesmas Gangga (Kapus) Gangga, Sabri, S.KM, Sabtu (15/10/22).

Beberapa tokoh agama tampak hadir seperti Uts Maridep,Amd.Kep, H Mukman, Penghulu Desa Gondang, Kiai Krng Anyar Gondang dan beberapa lainnya.

BACA JUGA: Festival Budaya Lombok Utara 2022 di Desa Bentek

Dalam perayaan Maulid Nabi di Puskesmas Gangga, dipesankan pentingnya mendirikan shalat

Kapus Gangga, Sabri menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada segenap karyawan dan para undangan.

Secara khusus ucapan terima kasih ditujukan kepada panitia yang telah mempersiapkan acara Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.

“Memperingati Maulid Nabi ini, menandakan kita senantiasa untuk meneladani dan mencintai Rasulullah SAW,” ucap Sabri.

Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat menuju ke jalan yang benar bagi umat muslim.

Pada momen perayaan hari Sabtu (15/10) ini, Sabri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga setempat. Mereka secara ihlas terus menjaga dan melestarikan tradisi bersama merayakan Maulud Nabi secara sederha, namun bermakna. 

Ia berharap, momen ini dapat meningkatkan iman dan kecintaan kepada Rasullah SAW beserta memperkuat silaturahmi antara segenap karyawan Puskesmas Gangga dengan masyarakat Kecamatan Gangga.

Mendirikan shalat

Penceramah Ustad Maridep, AMd,Kep, mengajak semua ummat Muslim untuk mendirikan shala.

“Itu adalah keutamaan yang penting dan mulia,” katanya.

Namun, jika memperhatikan realita yang ada di rumah-rumah kebanyakan orang saat ini, maka banyak didapati keluarga yang meremehkan dan melalaikan shalat.

“Kita jangan tidak saling mengingatkan dan mengajak anggota keluarganya untuk menjaga shalat. Agar anggota keluarganya menjadi generasi yang melalaikan dan meremehkan shalat,” ujarnya

Ia mengutip surat Al Quran:⁣⁣⁣⁣⁣ “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha/20:132).⁣⁣⁣⁣⁣

BACA JUGA: Pemda KLU Serahkan 150 Paket Sembako untuk Nelayan

Shalat merupakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa pun yang Allah perintahkan kepada Nabi-Nya berarti sekaligus perintah bagi ummatnya.⁣⁣⁣⁣

Bang Sabri sapaan akrab Kapus Gangga berdoa, agar semuanya selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT dalam menjalankan tugas serta aktivitas. ***

 




Mulud Adat Bayan, Ini Harapan Gubernur NTB 

Gubernur NTB Ikuti Prosesi Perayaan Mulud Adat di Kecamatan Bayan, ia mengajak seluruh pihak perhatian serius pada tradisi

KLU.lombokjournal.com ~ Para stakeholders dan seluruh pihak diajak serius memberikan perhatian terhadap tradisi dan budaya agar tetap lestari dan terpelihara.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan itu saat mengikuti rangkaian prosesi Mulud Adat di Kecamatan Bayan, Kab. Lombok Utara, Selasa (11/10/22). 

BACA JUGA: Mulud Adat Bayan dan Sesait, Melestarikan Ritual Adat

Gubernur NTB menyatakan perlunya program konkrit untuk melestarikan tradisii seperti Mulud Adat

“Seiring dengan berjalannya waktu, nampaknya kita harus memberikan perhatian serius pada acara-acara adat kita untuk bisa kita lestarikan di hari-hari yang akan datang,” ujar Gubernur. 

Bang Zul, sapaannya menyatakan, program-program yang konkrit sangat dibutuhkan guna menyiapkan para generasi muda untuk melestarikan tradisi dan budaya tersebut. Memberikan  beasiswa hospitality atau pariwisata untuk masyarakat Kab. Lombok Utara adalah salah satu contohnya. 

“Disini ada Direktur Poltekpar, nanti saya bisa lobi dengan Pak Menteri (Pariwisata) agar beliau ada beasiswa hospitality dari anak-anak Lombok Utara, supaya nanti punya harapan untuk mendapat pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang,” kata Bang Zul.

Lebih lanjut dikatakan, menjadi tuan rumah dari berbagai event internasional tentunya harus menjadikan masyarakat NTB memiliki tradisi yang unik dan menarik, sehingga bisa dinikmati para wisatawan.

Senada dengan hal itu, Bupati KLU, Djohan Syamsu  juga berharap masyarakat dapat terus melestarikan kegiatan dan tradisi yang ada sehingga dapat disuguhkan ketika banyak wisatawan datang ke KLU. 

“Alhamdulillah, negara sudah mengakui keberadaan masyarakat adat kita. Sebagai pemerintah daerah tentu kita harapkan kegiatan seperti ini terus kita lakukan. Dan sebagai daerah wisata tentu jadi salah satu yang kita suguhkan kepada para wisatawan kita,” kata Bupati. 

Maulid Adat Bayan sendiri dilaksanakan di sejumlah desa selama dua hari. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang sengaja datang ke Bayan untuk menyaksikan tradisi tahunan ini karena daya tariknya yang besar.

Maulid Adat Bayan menjadi sangat menarik karena adat dan tradisi para leluhur masih terpelihara dengan baik sampai ke generasi sekarang.

Sebelumnya,  Gubernur NTB bersama OPD terkait lungkup Provinsi NTB,  Bupati dan anggota Forkompinda Lombok Utara menerima Sembek Adat dari Pemangku Adat Bayan Bleq sebagai rangkaian awal dimulainya prosesi perayaan Mulud Adat,  Bayan,  Lombok Utara di Balai Adat Bayan Bleq. 

BACA JUGA: Wagub NTB: Stop Kirim Buruh Migran Ilegal

Gubernur NTB mengajak semua pihak melestarikan ,Mulud Adat

Setelah mengikuti acara Maulud Adat, Gubernur NTB pun berkeliling melihat-lihat Desa Adat dan Masjid Kuno Bayan. 

Hadir mendampingi Gubernur pada acara tersebut yaitu, Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB, Ka. UPT Samsat KLU, BPPD Provinsi NTB, dan para stakeholders lainnya. ***

 




Mulud Adat Bayan Dan Sesait, Lestarikan Ritual Adat

Bupati Lombok Utara bersama Gubenur NTB hadiri perayaan Maulid atau Mulud adat di Bayan dan Sesait untuk lestarikan tradisi

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Tradisi Maulid Adat Bayan atau masyarakat lebih mengenal dengan kata ‘Mulud’ adat ialah suatu tradisi yang terus menerus dilaksanakan dan dilestarikan oleh Masyarakat Adat yang berbeda di wilayah Timur Kabupaten Lombok Utara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh masyarakat adat secara  turun-temurun.

BACA JUGA: Bunda Niken Nonton Pertunjukan Teater Puteri Mandalika

Bupati Lombok Utara menyambut Gubernur NTB saat acara Mulud adat Bayan

Tahun ini Maulid adat yang dilaksanakan oleh masyarakat adat di Bayan dan Sesait dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Utara H.Djohan Sjamsu SH, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc, Wakil Bupati  Danny Karter Febrianto Ridawan,ST, M.Eng, Direktur Poltekpar Lombok, para Kepala PD NTB dan KLU, Camat Bayan Denda Puniwarni., SE Serta undangan lainnya (11/10/22).

Pada kesempatan itu Bupati Djohan Sjamsu menyampaikan pada dasarnya Negara kita sudah mengakui keberadaan dari masyarakat adat di Indonesia tak terkecuali  masyarakat adat yang ada di Lombok Utara lebih khususnya Bayan.

“Semoga ritual adat ini tetap kita lestarikan bersama lebih khususnya anak-anak generasi muda di tengah derasnya perkembangan teknologi informasi,” ujarnya.

Harapan kita maulid adat bisa dilestarikan sampai generasi – generasi yang akan datang, supaya tetap terjaga kelestarian budaya yang daerah kita miliki.

Sementara itu Gubernur NTB Dr Zul menyampaikan, Provinsi NTB sekarang sering dijadikan tempat penyelenggaraan even-even bertaraf Internasional. Oleh karenanya kita harus menyiapkan sumber daya manusia untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

BACA JUGA: Wagub NTB: Stop Kirim Buruh Migran Ilegal

Berlangsungnya ritual Mulud adat Bayan

“Pemerintah NTB telah menyiapkan upaya untuk terus meningkatkan SDM Putra dan Putri NTB salam satunya dengan beasiswa baik lewat jalur prestasi maupun bagi yang tidak mampu,” tuturnya.

Harapan kita semua untuk terus melestarikan tradisi maulid adat sebagai wujud kita melestarikan budaya di daerah Provinsi NTB.***

 

 




Bunda Niken Nonton Pertunjukan Teater ‘Puteri Mandalika’ 

Event OnStage Insomnia Movement Theater 2022 dihadiri Bunda Niken sapaan akrab Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati, Ketua Dekranasda NTB 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rangkaian event pagelaran teater On stage Insomnia Theater Movement 2022 – untuk mengenang tokoh teater NTB Max Arifin – berlangsung sukses di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (06/07/22). 

On stage Insomia Movement Theater 2022 diselenggakan mulai tanggal 3 Oktober hingga 8 Oktober 2022. Selain diselenggarakan rangkaian pertunjukan dari grup teater se NTB, juga dilangsungkan diskusi dan penganugerahan pada tokoh teater.

Bunda Niken memberi selamat para pemain teater
Bunda Niken bersama pemain teater di panggung teater tertutup Taman Budata NTB

Dalam rangkaian pertunjukan hari terakhir, grup Kampoeng Baca Pelangi dari Narmada, Lombok Barat, menggelar pertunjukan ‘Putri Mandalika’ karyta Max Arifin, yang merupakan kisah sangat populer dari daerah NTB. 

BACA JUGA: Bunda Niken: Enam Literasi Dasar Ini Harus Dikuasai Anak

Nama Mandalika saat ini diabadikan sebagai resort di Lombok Tengah, sekaligus nama sirkuit balap motor Pertamina Mandalika. 

Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati yang akrab disapa Bunda Niken memberikan apresiasi pada pagelaran teater malam itu.

Menurut istri Gubernur Zulkieflimansyah ini, pertunjukan Puteri Mandalika dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. yang dikemas dalam balutan kisah legenda paling populer di Nusa Tenggara Barat. 

“Hasilnya memang luar biasa, kita bisa memahami apa yang dirasakan oleh Putri Mandalika semasa hidupnya, sehingga kita bisa mengetahui pergulatan batinnya. Akhirnya kita bisa melihat bahwa putri Mandalika memang seorang putri yang lebih memilih cinta kepada masyarakatnya daripada perpecahan yang akan terjadi,” ujarnya. 

Pagelaran on stage sendiri diselenggarakan setiap tahun dengan beberapa konten termasuk diskusi yang dilakukan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi komunitas kreatif dalam sharing dengan pegiat-pegiat teater lainnya. 

Bunda Niken juga menyampaikan, pemerintah Provinsi NTB telah menyiapkan fasilitas untuk belajar mengenai dunia teater bagi para pemula dan sineas teater lainnya. 

“Pemprov menyediakan fasilitas seperti tempat dan ruangan untuk belajar dan tentunya harapannya setiap tahun bisa berlangsung dan didukung oleh masyarakat,” ungkapnya. 

Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian Nuryanti SE., ME dalam rangka terus memberikan dukungan bagi berkembangnya industri kreatif di NTB. 

“Kalau dalam sektor industri dunia teater mungkin hampir sama dengan perfilman, artinya bisa menjadi salah satu sarana untuk sosialisasi tentang program-program industrialisasi, yaitu membuktikan rasa cinta kepada produk dalam daerah dan tentunya kebanggan kita munculnya pelaku-pelaku industri di teater,” ucapnya. 

Bunda Niken mengatakan
Bunda Niken dan Kadis Perindustrian, Nuryanti menjawab pertanyaan wartawan

Event 2022 ini, melibatkan pegiat teater profesional untuk menyampaikan semangat ekspresi dan pembuktian diri atas karya-karyanya di bidang teater dengan adanya special performance dari pegiat teater yang tersebar di seluruh NTB.***

BACA JUGA: Bunda Niken Lakukan Penghijauan di Pantai Lakey

 




Festival Peresean di Lotim, Bang Zul Doa Bersama Masyarakat  

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul doa bersama masyarakat Sukarara, Lotim, saat menutup Festival Peresean 

LOTIM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah bersama masyarakat Desa Sukarara, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur melakukan doa bersama agar musim penghujan segera datang dan memberikan kemakmuran. 

Doa bersama masyarakat saat acara Festival Peresean

“Semoga festival presean yang digelar sebagai tradisi menunggu datangnya musim penghujan bisa memakmurkan petani dan masyarakat Sukarara,” ujar Gubernur Zul menutup Festival Presean se Lombok di arena Paguyuban Geger Girang, Desa Sukarara, Rabu (28/09/22). 

BACA JUGA: Aksi Siswa Bersih-bersih di Sepanjang Pantai Kalaki di Bima

Hal itu dikatakan Gubernur mengapresiasi gelar tradisi peresean dalam rangka menyambut datangnya musim penghujan. 

Bang Zul berharap masyarakat Sukarara tetap memelihara tradisi sekaligus memberikan kegembiraan bagi masyarakat desa. 

Sementara itu, Kepala Desa Sukarara, Sudirman mengatakan, festival peresean yang diadakan setiap tahun di penghujung musim kemarau ini, selain sebagai hiburan juga memelihara tradisi agar lahan persawahan dan perkebunan masyarakat memperoleh berkah dan panen yang baik. 

“Festival presean ini diikuti oleh pepadu dari seluruh Lombok juga ajang mencari satria olahraga,” jelasnya. 

Ia juga berharap event ini sebagai gelar budaya dan atraksi pariwisata

BACA JUGA: Program Baznas NTB Masih Butuh Dana Tambahan

Hadir pula mendampingi Gubernur, Kepala Dinas Sosial dan Sekretaris Dinas Pariwisata NTB. ***

 




Keagungan Adat Sasak di Pernikahan Putri Sekda NTB

Prosesi pernikahan putri Sekretaris Daerah Nusa (Sekda) Tenggara Barat, HL Gita Ariadi diliputi keagungan adat Sasak 

LOTENG.lombokjournal.com ~ Sebagai tokoh dan putra daerah NTB, Miq Gita melaksanakan adat Merariq bagi Lalu Moh Puguh Darmawan dengan Lale Yustika Dilla Gumita yang pada 9 Oktober lalu besejati-selabar dan bait janji, Ahad (18/09/22) kemarin menikahkan putri bungsunya. 

Hari Sabtu (24/09/22) diparipurnakan dengan sorong serah aji krame di antara rasa mengharu biru, bahagia dan syukur. 

Lalu Gita Ariadi (berdiri) bersama tokoh masyarakat Sasak

“Mohon doa restu. Semoga anak anak kami mampu membina keluarga Sakinah Mawaddah waa Rahmah. Aamiin YRA,” tulis Miq Gita di akun media sosialnya. 

Hadir pula dalam prosesi  sorong serah aji krama adat di Gedeng Beleq, Puyung, Loteng tokoh dan sesepuh masyarakat  adat Sasak, tamu undangan pejabat pemerintah dan kerabat keluarga. 

Sorong Serah Aji Krame merupakan salah satu karya puncak para pemimpin Sasak dalam bidang penataan sistem sosial dengan pintu masuk yaitu pernikahan.

Secara harfiah Sorong Serah Aji Krame bermakna persaksian tentang derajat kemartabatan. Sorong-serah beratikan persaksian,  Aji bermakna derajat atau nilai dan Krame bermakna kemartabatan. 

BACA JUGA: Sail to Indonesia-Lombok Berkhir di Medana by Marina KLU

Sorong Serah Aji Krame adalah tuntunan berperilaku (Code of Behavior) bagi setiap orang Sasak yang baru memasuki jenjang berumah tangga. 

Sorong Serah Haji Krame didesain dengan seksama sebagai sebuah acara meletakan pondasi nilai agama secara tidak membosankan. Proses ini merujuk kepada nilai agama dalam konteks Syariat, Tarekat, Hakekat, bahkan sampai tingkat Ma’rifat. 

Begitulah dalamnya nilai yang terkandung dalam proses Sorong Serah, dalam proses ini dipersaksikan tentang esensi kejadian manusia, pada apa manusia bertanggung jawab dan kemana manusia itu akan berpulang.

Sorong  Serah Aji Krame adalah metode syiar. Tujuan dari proses Sorong Serah Haji Krame adalah mempersaksikan derajat kemartabatan, Aji Krame mempelai, mempersaksikan setiap rangkaian prosesi yang ditempuh sudah berlangsung dengan baik, serta sebagai permakluman kepada masyarakat.

Proses Sorong Serah Aji Krame ini ditentukan berdasarkan proses pernikahan yang dilalui dan memastikan proses itu sudah ditempuh secara benar dan baik. 

Proses dari tahapan tersebut adalah: 

1) Mbait/jemput  

2) Baik Wali atau Permohonan wali nikah 

3) Akad nikah 

4) Rebaq Pucuk atau Bait Janji (perundingan atau negosiasi) yang merupakan proses penentuan kesepakatan Aji Krame, kemudian disepakati mengenai hari resepsi atau Begawe, yang berlangsung dengan proses Sorong Serah Aji Krame lalu diikuti dengan proses Nyongkolan. 

Sebagai bentuk akhir dari proses ini adalah Bales Ones Nae (kunjungan antar keluarga dekat belah pihak).

Filosofi Aji Krame dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi ukhrawi dan sisi duniawi. 

Pada sisi ukhrawi, proses ini mengandung pesan spiritual yang mempertautkan kakekat diri manusia dalam hubungan dengan ‘sang pemiliknya. 

Pada sisi duniawi, mengandung pesan tentang bagaimana mempelai harus merealisasikan tanggung jawab kehidupan. Dalam design Sorong Serah Aji Krame, sisi ukhwari disebut sebagai ‘Nampak lemah’ (tanah pijakan) yang berarti pondasi spiritual dimana ia berpijak di dalam kehidupannya. Sisi duniawi disebut sebagai ‘Olen’ yang dimaknai sebagai lakon kehidupan. 

BACA JUGA: Festival Balap Sampan Tradisional Ditutup Gubernur NTB

Kedua istilah ini (Nampak Lemah & Olen) dipresentasikan melalui piranti berupa sejumlah uang satuan material tertentu, paling baik berbahan logam mulia atau dikonversi dengan sejumlah nilai satuan mata uang.

Terdapat beberapa undakan sosial dalam Proses Aji Krame yaitu: 

  1. a) Aji Krame Pituq Olas (Tujuh Belas/17). 

Pada tingkatan ini persaksian yang dimunjulkan adalah tentang pengetahuan, kerja-kerja dan tanggung jawab sosial yang paling mendasar dan umum. Rahasia yang terkuak pada tingkatan ‘Aji Krame Pituq Olas 17’ adalah keberadaan ke 17 lubang yang ada pada tubuh manusia, baik itu lubang yang nampak maupun tersembunyi yang mana semua lubang itu harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan baik oleh kedua mempelai. 

  1. b) Aji Krame Telong Dse Telu (Tiga Puluh Tiga/33). 

Tingkatan ini dalah tempat dipersaksikannya tema yang bersifat terbuka terkait syariat. Dalam konteks syariat, 33 merupakan penjumlahan bilangan, 20 mewakili 20 sifat Allah ditambah 13 jumlah rukun shalat. 

  1. c) Aji Krame Enam DAse Enam (Enam Pluh Enam/66). 

Di undakan sosial ini terjadi lompatan besaran angka symbol secara berlipat ganda. Itu merupakan angka bonus bagi seseorang yang mengamalkan ilmunya melalui paramudiata (pengamar) atau kerja-kerja sosial lainnya. 

  1. d) Aji Krame Seratus (Seratus/100). 

Seseorang pada nilai kemartabatan ini memiliki tanggung jawab mengejar dan mendekati 99 asma’ul husan + 1 jati dirinya.

  1. e) Aji Krame Satak (Dua Ratus/200). 

Pada derajat kemartabatan ini, seseorang telah mendekati manusia paripurna (Insan Kamil). Pada orang ini, berpadu secara nyaris sempurna antara sifat kepemimpinan duniawi dan tingkat spiritual yang tinggi.

Menyadari bahwa penikahan adalah salah satu tahap dari daur kejadian manusia, para pemimpin Sasak dari wilayah kedaulatan  (kerajaan) Selaparang, Bayan, Pejanggik dan Pujut bersepakat menciptakan sebuah penataan sosial yang bernilai sangat dalam dan mendasar bagi kehidupan manusia yaitu Sorong Serah Aji Krame. 

Sorong Serah Aji Krame adalah persaksian tentang derajat kemartabatan. Sorong-serah (persaksian), Aji (derajat atau nilai), dan Krame (kemartabatan).

Keagungan prosesi sorong serah aji krama dalam pernikahan Sasak

Dalam filosofinya, terlahir, menjadi dewasa (akil baligh), menikah, memasuki usia tua dan meninggal merupakan tahapan dari daur hidup manusia.

 Setiap tahap dari daur hidup ini dirayakan oleh setiap suku dimana pun berada dengan cara yang berbeda beda yang dilatarbelakangi oleh sejarah, dinamaika yang alami sebagai komunitas dan agama yang dipeluk.***

BACA JUGA: Wagub NTB Mendorong Permainan Tradisional Dipertahankan