Pemberian penghargaan Al-Azhar sebagai lembaga keislaman paling berpengaruh di dunia kepada salah seorang putra bangsa Indonesia di bidang moderasi beragama ini, menunjukkan bahwa isu moderasi beragama merupakan isu global dan menjadi kepentingan bersama masyarakat bangsa
MATARAM.lombokjournal.com – Tuan Guru Bajang (TGB) dijadwalkan akan bertolak ke Kairo, Mesir, hari Rabu (16/10) 2019.
Keberangkatan TGB sebagai Ketua OIAA Cabang Indonesia, untuk menerima penghargaan sebagai salah seorang tokoh alumni Al-Azhar yang menonjol dalam mengukuhkan moderasi beragama (wasathiyyah Al-Islam), nilai-nilai kebangsaan (muwâthanah), dan nilai-nilai hidup berdampingan secara rukun dan damai (ta‘âyusy silmiy) di Indonesia.
Sekjen Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Dr Muchlis M Hanafi mengatakan, TGB terbang ke Kairo memenuhi undangan Pemimpin Tertinggi (Grand Shekh) Al-Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb,
‘’Keputusan Grand Sheikh Al-Azhar untuk memberi penghargaan kepada TGB itu dikeluarkan Al-Azhar pada 10 Oktober 2019 lalu. Surat pemberitahuan sekaligus undangan ke Kairo diterima oleh TGB melalui OIAA Cabang Indonesia pada Ahad (13/10),’’ kata Dr Muchlis M Hanafi dalam siaran pers Rabu (16/10) 2019.
Penghargaan dimaksud akan diserahkan langsung oleh Grand Shaikh Al-Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb di Gedung Grand Shaikh, Kairo, pada Kamis besok (17/10), sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Seremoni Penganugerahan akan dihadiri dan disaksikan oleh pejabat tinggi Al-Azhar antara lain; Deputi Grand Sheikh Al-Azhar, Prof Dr Saleh Abbas; pengurus pusat The World Organization of Al-Azhar Graduates (WOAG) Kairo seperti Dr Abel Fadhil El-Qushi (Wakil Ketua WOAG), Dr Abdel Dayem Nushair (Sekretaris Jenderal WOAG dan Penasihat Grand Sheikh Al-Azhar), Mayjen Osama Yasin (Wakil Sekjen WOAG), dan beberapa tokoh lainnya.
‘’Seusai penyerahan penghargaan, TGB dijadwalkan akan menerima wawancara sejumlah media massa setempat mengenai pengalaman bangsa dan umat Islam Indonesia, termasuk peran yang dimainkan oleh ulama dan tokoh agama Indonesia dalam menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai moderasi Islam, toleransi umat beragama, dan nilai-nilai kebangsaan,’’ ujarnya.
Menurut Hanafi, pemberian penghargaan Al-Azhar sebagai lembaga keislaman paling berpengaruh di dunia kepada salah seorang putra bangsa Indonesia di bidang moderasi beragama ini, menunjukkan bahwa isu moderasi beragama merupakan isu global dan menjadi kepentingan bersama masyarakat bangsa.
‘’Al-Azhar telah cukup lama dan secara intensif mengokohkan nilai-nilai moderasi Islam dan ikut serta secara aktif bersama tokoh agama lainnya dalam menciptakan hidup berdampingan secara damai. Al-Azhar melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam upaya mengokohkan moderasi beragama dan menangkal fenomena ekstremisme dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat Muslim,’’ katanya.
AYA
‘Santri Kehormatan’ Diberikan Ponpes NU Al Manshuriyah Ta’limusibyan Untuk Selly Andayani
“Ini sebagai bentuk menjam’iyahkan warga yang non NU. Jika kita menemukan seperti bunda Selly yang memiliki visi yang sama, maka kita memperkuat jam’iyyah di kalangan non NU”
lombokjournalcom —
LOMBOK TENGAH ; Gelar sebagai ‘santri kehormatan’ diberikan Ponpes NU Al Manshuriyah Ta’limusibyan, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah kepada Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani.
Penganugerahan gelar santri kehormatan yang ditandai dengan pemasangan Jilbab Muslimat NU dilakukan oleh Ketua Yayasan Ponpes NU Al Manshuriyah Ta’limusibyan, Baiq Mulianah, Senin (14/10) 2019.
“Alhamdulillah, bunda dinobatkan sebagai santri kehormatan Muslimat NU. Alhamdulillah bunda bisa di terima di warga NU. Saya merasa bangga dan bahagia,” ucap Selly
Hj Putu Selly Andayani yang digadang-gadang maju dalam Pilkada Kota Mataram tahun 2020 itu berharap, ke depan Pesantren Al Manshuriyah Ta’limusibyan bisa mempunyai ekonomi yang mandiri melalui penguatan Kopontren yang sudah ada.
“Ke depan kita ingin membuatkan bagaimana Ponpes ini punya ekonomi yang mandiri dan tidak tergantung kepada siapa-siapa serta memiliki daya saing,” harap mantan pejabat walikota Mataram ini.
Selain itu, pihaknya menghadirkan Forum Komunikasi Sales dan Marketing (FKSM) untuk Bapok.
“Nanti, saya akan hubungkan supaya Kapontren yang sudah bisa dimanfaatkan untuk membangun kemandirian ekonomi,” cetusnya.
Selly juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada kepada pihak Ponpes yang sudah responsif menerima kegiatan Disdag NTB.
“Kami sampaikan ucapan terimakasih, khususnya kepada Ibu Baiq Mulianah yang telah menerima dengan dengan sangat luar biasa,” ucapnya.
Ketua Yayasan Ponpes NU Al Manshuriyah Ta’limusibyan, Baiq Mulianah mengungkapkan, dirinya berkewajiban mensyiarkan nilai-nilai Islam Ahlussunah Waljama’ah An Nahdiyah.
“Ini sebagai bentuk menjam’iyahkan warga yang non NU. Jika kita menemukan seperti bunda Selly yang memiliki visi yang sama, maka kita memperkuat jam’iyyah di kalangan non NU,” katanya.
AYA
Jadi Wakil Presiden, Ma’ruf Amin Didesak Mundur
“Kalau melihat masa jabatan KH Ma’ruf saat ini sudah berjalan 4,5 tahun. Tapi sekali lagi itu semua tergantung aspirasi daerah, bisa saja non aktif sebagai ketua hingga nanti dipertangungjawabkan di Munas”
MATARAM.lombokjournal.com — Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidowi tidak menampik adanya desakan sejumlah daerah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V MUI di Nusa Tenggara Barat, untuk meminta Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mundur dari jabatannya pascadilantik menjadi Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2019.
“Memang ada desakan agar KH Ma’ruf Amin mundur setelah dilantik sebagai Wapres, tapi kembali lagi itu tergantung kehendak daerah,” ujarnya di sela-sela pembukaan Konfrensi Internasional Pariwisata Halal dan Rakersnas MUI di Mataram, Kamis malam (10/10) 2019.
Ia menjelaskan, bila merujuk periodesasi masa jabatan, KH Ma’ruf Amin baru bisa meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum MUI pada 2020, namun karena KH Ma’ruf Amin dilantik sebagai Wakil Presiden maka otomatis jabatan KH Ma’ruf Amin sebagai Ketua MUI bisa langsung mundur.
“Kalau mengikui aturan organisasi bisa selesai pada saat pelantikan. Nanti bisa saja tunjuk Pelaksana Tugas (Plt) atau seperti apa. Tapi kembali lagi semua itu tergantung perkembangan di daerah karena intinya MUI itu musyawarah mufakat,” jelas Masduki Baidowi.
Menurut Masduki, di dalam Rakesnas di NTB tidak ada agenda pembahasan pergantian posisi Ketua MUI.
Sebab, forum tertinggi membahas pergantian posisi Ketua Umum ada di Musyawarah Nasional. Sementara Rakernas sebagai forum di bawah Munas sifatnya akan membahas program-program kerja MUI kedepan.
“Di dalam agenda MUI Pusat tidak di agendakan itu, tapi sebagai forum yang posisi dan eksistensinya berada di bawah Munas bisa saja itu dibahas. Namun kembali lagi itu semua sangat tergantung dinamika daerah sepeti apa apakah ada usulan dari daerah dan bagaimana baiknya kita musyawarahkan,” ucapnya.
Masduki menegaskan persoalan pergantian posisi Ketua Umum MUI tergantung dinamika yang terjadi di daerah. Karena kalau mengikuti aturan Munas baru akan dilaksanakan antara bulan Agustus atau Oktober 2020.
“Kalau melihat masa jabatan KH Ma’ruf saat ini sudah berjalan 4,5 tahun. Tapi sekali lagi itu semua tergantung aspirasi daerah, bisa saja non aktif sebagai ketua hingga nanti dipertangungjawabkan di Munas,” katanya.
AYA
STKIP Taman Siswa Bima Kukuhkan Gubernur Zulkieflimansyah Sebagai Bapak Peradaban
Berbagai program Strategis dan program unggulan NTB gemilang yang diluncurkan Pemda NTB, bagi segenap civitas Akafemika STKIP Taman Siswa Bima, merupakan program yang sangat hebat
lombokjournalcom —
BIMA ; Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dikukuhkan oleh Ketua STKIP Taman Siswa Bima Sebagai Father of civilization atau bapak peradaban.
Pengukuhan sebagai Bapak Peradaban dilaksanakan di Aula Kampus II STKIP Taman Siswa Bima di Palebelo Bima, Rabu (21/8-2019) d ihadapan Wakil Bupati Bima, H.Dahlan M.Noer dan seluruh Civitas Akademika serta ratusan Mahasiswa di Kampus tersebut.
Hadir pula sejumlah anggota DPRD Kabupaten dan Kota Bima serta para pejabat lingkup Pemerintah Provinsi NTB.
Lembaga pendidikan tinggi swasta termurah di NTB yang memiliki 3.500 orang mahasiswa tersebut, menilai, Gubernur NTB yang akrab disapa Doktor Zul tepat diberikan penghargaan sebagai Father of Civilization. Atas gagasan pembangunan NTB Gemilang NTB yang telah memberikan banyak perubahan dan kemajuan di bidang pendidikan di NTB dan di indonesia pada umumnya.
“Kini NTB Gemilang itu sudah mulai tampak wujudnya, kata Dr.Ibnu Khaldun, saat memberikan pengantar pada acara graduation gathering bertemakan sarjana beradab menuju NTB Gemilang menghadapi era industry 4.0.
Berbagai program Strategis dan program unggulan NTB gemilang yang diluncurkan Pemda NTB, bagi segenap civitas Akafemika STKIP Taman Siswa Bima, merupakan program yang sangat hebat.
Misalnya program NTB Sehat Cerdas melalui program beasiswa pendidikan, dengan mengirim anak-anak muda NTB untuk belajar di luar negeri.
Sudah banyak akses jalur kerjasama pendidikan dengan Puluhan negara di dunia. Seperti Darwin, Polandia, Jepang, Cina, Malaysia, Korea dan negara-negara eropa lainnya.
“Ini merupakan babak baru menyongsong peradaban NTB Gemilang”, ujarnya.
Pendidikan Kebutuhan Warga
Gubernur Doktor Zul sangat mengapresiasi kemajuan pesat yang dicapai STKIP Taman Siswa Bima. Lembaga pendidikan menjadi lebih terkenal, kata Doktor Zul karena namanya, Taman Siswa.
Di dalam nama itu, tertanam komitmen dan jiwa yang kuat bahwa pendidikan merupakan hak dan kebutuhan setiap warga masyarakat yang harus diperjuangkan dan diwujudkan bersama, ujarnya.
Gubernur mengatakan, hampir semua agama besar di dunia menganjurkan untuk berhaji. Misalnya Islam ke Tanah Suci Mekah, Hindu/budha ke india, Kristen ke Vatikan, Yaudi ke Yerusalem.
Maksudnya agar ummatnya berpetualang, berziarah ke tempat baru untuk menaklukan hidup yang lebih besar. Dan mengenal perkembangan dunia luar yang begitu luas, kaya dan beragam. Tidak hanya terkurung pada mindset atau pikiran yang kerdil, terang gubernur.
Pemerintah Provinsi NTB, melalui visi NTB Gemilang, saat ini telah mengirim anak-anak NTB, sebanyak 300-400 orang mahasiswa yang akan berangkat keluar negeri adalah petarung awal yang meretas jalan baru.
Pengiriman tersebut, kata gubernur bukan karena kualitas pendidikan di dalam negeri lebih rendah. dibandingkan kualitas di luar negeri seperti Polandia, inggris, jepang, Korea, Cina. Bahkan dari sisi kualitas, tidak sedikit yang jauh lebih hebat dari negara-negara tersebut.
Namun pengiriman itu untuk membangun cara pandang atau mindset yang lebih luas, membangun jaringan dan kemampuan berinteraksi di tengah percaturan global yang kian kompetitif.
Gubernur menekankan pentingnya mahasiswa untuk berani bermimpi atau bercita-cita besar dan jauh kedepan. Pendidikan itu bagaimana digeluti dengan cara yang menyenangkan, tandasnya.
Menggantungkan cita-cita dengan cara berfikir lebih besar dan lebih luas daripada orang kebanyakan, tegasnya.
Kadang-kadang untuk belajar keluar negeri saja sudah dipermasalahkan. Kenapa jadi masalah ? Karena kita mimpi yang besar saja sudah takut. Kita harus percaya kepada harapan dan mimpi kita dengan energi yang positif sehingga mimpi besar bisa diekspresikan kedalam kenyataan.
Setelah lulus di luar negeripun, tidak harus kembali berkarir di daerah sendiri, tetapi akan menjadi orang-orang hebat di seluruh pelosok negeri. Tidak saja indonesia tapi juga dikancah internasional dunia.
Namun tetap rindu akan kampung halamannya. Sehingga kelak membawa kehebatan untuk membangun bangsa dan daerahnya.
Wakil Bupati Bima, H.Dahlan M. Noer mengajak seluruh mahasiswa Bima untuk mulai mempersiapkan diri menjadi SDM yang unggul.
Hasil diskusi dengan bapak gubernur, kata Wabup bahwa tugas utama Pemda saat ini adalah meningkatkan pelayanan dengan SDM yang handal. Namun masalah utama yang dihadapi pada saat ini adalah SDM, tegasnya.
Maka ke depan program beasiswa pendidikan luar negeri menjadi sangat penting digalakan dalam upaya membangun mindset SDM yang handal, kata wabup.
AYA/diskominfotik
Eros Djarot Berikan Nasehat Soal Penguatan Civil Society
Menyatukan komponen di masyarakat menjadi tugas pegiat politik dan hukum maupun aktivis seperti M16. Kekuatan tidak mesti soal politik, tapi dari segala aspek kehidupan bermasyarakat
MATARAM.lombokjournal.com — Pendiri Komunitas untuk Orang Hilang (Kontras) sekaligus pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), Eros Djarot, mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 31 Juli 2019.
Eros menyambangi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang dulunya adalah juniornya dalam dunia pergerakan. Bahkan, Zulkieflimansyah secara langsung menjemput Eros di bandara.
Usai acara dengan Gubernur NTB, Eros memberikan nasehat kepada Lembaga Kajian Sosial dan politik M16 di sela sela sarapan pagi di Lombok Raya Hotel , Jumat (02/08) 2019.
Dalam kesempatan ini hadir Direktur M16, Bambang Mei F, Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah, Penggagas dan Pendiri Mi6, Muchklis Tolomundu, Moh. Fihirudin dan wartawan Detik Wahyu Kusuma Wardhana .
Eros Djarot memberikan saran dan masukan soal penguatan civil sosiety.
Dijelaskannya, civil society sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, sehingga penguatan civil society sangat penting di era keterbukaan informasi ini.
“Pertanyaan kritis lembaga yang dibentuk ini sudah menjalankan fungsinya sebagaimana yang diharapkan enggak, kalian harus membangun civil sosiety yang lebih kuat dari DPR, Bupati, Camat,” ujar Eros.
Eros mengungkapkan, menyatukan komponen di masyarakat menjadi tugas pegiat politik dan hukum maupun aktivis seperti M16. Kekuatan tidak mesti soal politik, tapi dari segala aspek kehidupan bermasyarakat.
“Menyatukan komponen di masyarakat untuk menjadi kekuatan. Kekuatan tidak hanya soal politik praktis bagaimana bangunin idealnya budaya seperti apa. Biasanya institusi seperti partai yang ada dalam realita mereka punya kekuasaan tapi bukan penguasaan. Kalian yang harus aktif memberikan banyak kesadaran,” paparnya.
Menjadi tugas M16 untuk memberikan kesadaran pada masyarakat untuk menyatukan kekuatan.
“Orang sekarang diberikan pemahaman pada haknya saja sementara dihadapkan pada tanggung jawab pada lari. Masyarakat yang sadar pada hak dan tanggung jawab pasti menang,” pesan Eros yang juga pendiri Pro Demokrasi (Prodem) ini.
Kata Eros, civil society memang sudah harus mulai dari sekarang diperkuat, karena biasa setiap pemerintah ada kecenderungan penyeragaman, yang terkadang justru hanya berimplikasi pada kemunduran peradaban.
“Seperti agama misalnya katakanlah mencoba menterjemahkan Islam tapi dengan paham yang tidak kena itu akan menyebabkan kemunduran bahkan peradaban zamannya. Pemahaman surga neraka yang begitu sempit sehingga menyebabkan orang-orang buta agama. Itulah tugas-tugas teman-teman. Membangun civil society menjadi target utama,” terangnya.
Eros juga menerangkan cara yang dilakukan civil sosiety dalam konteks kemajuan zaman. Dia memiliki rumus 3D, yakni data, dana dan daya. Ketiganya harus berjalan bersamaan.
Menurut Eros, pakai tiga rumusan; data, dana dan daya. Konsentrasi civil society memiliki ini semua. Bagaimana memiliki dana, artinya enggak boleh orang dari tempat lain mengontrol semaunya, kalian harus punya kekuatan untuk mengakses dana.
“Ada data, gak punya dana dan daya hancur juga. Ketiganya sangat penting kalau kita istilahkan Bung Karno trisaksi lah. Bagaimana mau berdikari kalau enggak punya itu. Ketiga tonggak itu adalah dasar membangun civil society,” tutupnya.
Pesan TGB, Jaga Persaudaraan dan Cegah Fitnah
Fitnah berupa ucapan banyak macamnya. Hujatan, ghibah, dan umpatan. Ghibah diumpamakan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri
lombokjournal.com —
SOLO ; Persaudaraan dan menghindari fitnah perlu dijaga oleh umat Islam Indonesia. Modal utama kehidupan adalah takwa kepada Allah, dan modal ini harus dijaga dengan baik.
Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia, TGB HM Zainul Majdi mengatakan itu dalam Kkhutbah Jum’at di Masjid Tegalsari, Solo-Jawa Tengah (19/07) 2019.
Hidup selalu ada pasang surut. Namun nikmat Allah tidak ada yang bisa menghitungnya.
Ukuran sesuatu itu dikatakan penting atau tidak tergantung bagaimana Al Quran membahasnya. Bila dibahas tegas maka nikmat itu maha penting.
“Dan ingatlah perintah ini berlaku untuk kita semua, ketika dalam keadaan bermusuhan kemudian Allah mendekatkan hati kalian. Kalian semua bersaudara dengan nikmat Allah,” katanya.
Dalam ayat tersebut, pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan). Itu nikmat dari Allah.
“Karena Allah hati kita tertaut satu sama lain. Dalam Firman Allah, kalaupun kamu punya harta sebanyak bumi ini, lalu kamu bayar untuk hati mereka, maka tidak akan bisa. Maka Allah yang mendekatkan satu sama lain,” lanjutnya.
Islam sendiri membahas peradaban, kemauan pasar, dan memperkuat persaudaraam Muhajirin dan Ansor. Kemudian akhirnya membuat piagam persaudaraan Madinah berkomitmen menjaga kota Madinah apapun agamanya.
“Dalam Islam dilarang melemahkan persaudaraan, apalagi merusak,” tegasnya.
Dalam Surah An Nur, ada sepuluh ayat menceritakan berita bohong. Kalau berita bohong serta fitnah dilontarkan akan melemahkan dan merusak persaudaraan.
Fitnah berupa ucapan banyak macamnya. Hujatan, ghibah, dan umpatan. Ghibah diumpamakan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
“Jangankan melakukan itu (memakan bangkai), membayangkan saja sulit,” ucapnya.
Di Indonesia sebagai umat Islam paling besar di dunia, di tengah masyarakat banyak masih tersebar, ghibah, umpatan, serta hujatan. Tak sadar, akibat itu semua membuat persahabatan menjadi renggang.
“Karena fitnah berupa ucapan yang merusak,” tandasnya.
Me/Tim TGB
TGB Harus Didukung Jadi Menteri, Karena Sudah Milik Indonesia
Banyak hal luar biasa yang sudah dilakukan untuk NTB. Dari mulai soal peningkatan SDM, pengembangan pariwisata, pemberdayaan ekonomi, sampai sektor pertanian dan kelautan
MATARAM.lombokjournal.com —TGB (Tuan Guru Bajang) sapaan akrab mantan Gubernur NTB, HM Zainul Majdi, dinilai layak mengisi posisi menteri.
Penilaian itu disampaikan Lembaga Kajian Publik dan Politik, M16, menilai Gubernur NTB sudah saatnya TGB ini menjadi milik Indonesia.
“Saya nilai sudah saatnya TGB ini menjadi milik Indonesia. Bukan lagi milik NTB semata,” kata Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto, Rabu (10/07). 2019.
Didu sapaan akrab Bambang Mei Finarwanto mengatakan, TGB terbukti sanggup berselancar dalam kerasnya pertarungan politik Pilpres 2019.
Bahkan, Koorbid Keummatan DPP Partai Golkar itu menjadi salah satu komunikator Jokowi-Ma’ruf Amin yang handal. Publik yang tak percaya dan cenderung apatis pada Presiden bisa mendapat penjelasan yang tepat.
“Ketika ada isu soal agama, TGB mendinginkan situasi. Salah satu pernyataannya yang cukup baik adalah jangan sampai kontestasi politik merusak persaudaraan,” ucapnya.
Karena kata TGB, persaudaraan adalah aset tak terlihat milik Indonesia.
Didu menyebut, mengikuti pemberitaan aktivitas TGB mulai dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, bahkan hingga Pulau Sulawesi. Ajakan TGB untuk meletakkan politik secara wajar itu sudah tepat.
“Jangan lagi ada pembelahan di masyarakat. Ini kan pesta demokrasi lima tahunan, bagi yang kalah masih ada kesempatan lima tahun lagi. Jangan dibuat ruwet,” bebernya.
Lanjut Didu, Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan (PBNW) sanggup berjejaring dengan bagus ketika bertemu ulama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, ataupun organisasi masyarakat lainnya.
Dengan lintas agama juga seolah tidak ada sekat. Pertemuannya dengan banyak ulama sepuh, mengisyaratkan TGB bisa diterima semuanya.
“Dan jangan lupa, TGB ini ketua ikatan alumni Al Azhar Indonesia. Ada puluhan ribu alumni di Indonesia,” imbuhnya.
Dari sisi kecakapan memimpin, diakui Didu, TGB sudah teruji. Selain pernah menjadi anggota DPR RI, ia dua periode memimpin NTB. Banyak hal luar biasa yang sudah dilakukan untuk NTB. Dari mulai soal peningkatan SDM, pengembangan pariwisata, pemberdayaan ekonomi, sampai sektor pertanian dan kelautan.
“Jadi wajar ketika saya ke Jawa kemudian ditanya, dari mana? Ketika saya jawab NTB, orang akan menjawab, oh TGB ya,” urainya.
Sebagai tokoh politik, TGB diakui oleh Didu memiliki visi pembangunan yang jelas. Ulama yang memahami tata kelola pemerintahan yang baik. Programnya bisa mengena sasaran.
“Sosok TGB yang saya kenal itu model politikus apa adanya. Tak terlalu mengumbar pencitraan, fokus pada kerja nyata,” terangnya.
Mantan ED Walhi NTB ini menyebut, TGB sebagai permata bagi NTB, namanya sanggup menarik perhatian seluruh Indonesia. Dan warga NTB secara tidak langsung bisa dikenal karena TGB.
“Semestinya kita warga NTB satu suara mendukung TGB masuk dalam pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Diakui Didu, politik memang selalu menghasilkan momentum tak terduga, kadang yang berkeringat justru kurang diperhatikan. Sebaliknya yang santai, justru dielu-elukan.
“Itulah pentingnya kita suarakan, ini kebanggaan bersama,” tegasnya.
Ada modal bagus yang harus dilanjutkan oleh TGB dalam merawat keberagaman di Indonesia yaitu konsep Wasathiyatul Islam atau islam di tengah. Mempererat kembali ukhuwah islamiah dan ukhuwah wathoniah yang terbelah usai Pilpres.
“TGB memiliki kelebihan dalam merajut persaudaraan,” tandasnya.
Me
DR Iqbal, Putra NTB Yang Jadi Dubes Indonesia Untuk Turki, Bertemu Gubernur Zul
LSM, pelaku seni budaya dan pelaku-pelaku media kita punya kesempatan besar untuk mengunjungi dan belajar dari Turki
MATARAM.lombokjournal.com — Salah satu putra terbaik NTB, DR Lalu Muhammad Iqbal, tanggal 1 Juni 2019 mulai bertugas di Ankara memulai tugasnya sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah Selasa (28/05) pagi menerima Dubes Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal mngungkapkan, ia bersahabat lama dengan The Rising Star yang merupakan putra NTB itu.
“Kami bersahabat sejak kami kecil dulu. Ikut berkompetisi bersama mewakili NTB di berbagai arena,” tutur Gubernur Zul.
Dikatakannya, apa yang dicapai DR Iqbal mudah-mudahan ini menjadi inspirasi anak-anak muda NTB.
“Untuk tidak hanya menjadi tokoh lokal, tapi juga tokoh nasional dan tokoh dunia,” ungkap Gubernur.
Dan gubernur pun berharap, semoga saatt Iqball menjadi Dubes di Turki, banyak hal yang bisa disinergikan.
“Anak-anak kita akan terbuka peluang lebih besar untuk kuliah di Turki..LSM, pelaku seni budaya dan pelaku-pelaku media kita punya kesempatan besar untuk mengunjungi dan belajar dari Turki. Dan alhamdulillah mas Iqbal akan dengan senang hati membantu kita semua,” kata Gubernur Zulkieflimansyah.
Rr/HMS Pemprov NTB
Gubernur NTB Jadi Imam Salat Magrib Para Tokoh Muda Indonesia
Pascapilpres semua pihak menghormati seluruh mekanisme prosedural yang saat ini tengah berjalan di Pilpres 2019. Kalaupun ada persoalan hukum, para tokoh bersepakat untuk mempercayakan kepada aparat penegak hukum
lombokjournal.com —
BOGOR ; – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mendapat kehormatan untuk memimpin salat berjamaah para tokoh muda Indonesia yang hadir dalam Silaturahmi Bogor untuk Indonesia di Museum Balai Kirti Bogor, Rabu (15/05) sore.
Sejumlah tokoh muda yang hadir antara lain, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Selain itu juga hadir, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Walikota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany dan Walikota Bogor, Bima Arya.
Bima Arya selaku tuan rumah, dalam konferensi pers di hadapan para wartawan mengutarakan latar belakang pemikiran yang menjadi pendorong digelarnya pertemuan para tokoh muda Indonesia tersebut.
Bima Arya menegaskan, para tokoh tersebut berasal dari latar belakang politik yang berbeda-beda, namun semua melebur dalam komitmen yang sama untuk mendorong kemajuan Indonesia. Karenanya, dalam pertemuan, topik yang dibahas pun tidak mengarah pada hal-hal yang menajamkan perbedaan.
“Jadi tidak ada bicara-bicara yang menjurus perbedaan. Kadang-kadang saya lupa, Pak Zul (Gubernur NTB) ini partainya apa. Mas Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) ini sekarang partainya apa? Tapi kepemimpinannya, sikapnya, kita hafal,” ujar Bima Arya.
Suasana pertemuan juga semakin cair dengan serangkaian agenda bersama yang mempererat persatuan di antara para tokoh tersebut. Selain berbuka bersama, para tokoh juga menyempatkan salat magrib berjamaah. Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah menjadi imam salat berjamaah tersebut.
“Setelah buka tadi kita solat berjamaah, dipimpin oleh Gubernur NTB, yang qomat Gubernur Jawa Tengah. Suasana menjadi lebih sejuk,” ujar Bima Arya.
Bima Arya juga menjelaskan sejumlah poin penting yang menjadi benang merah pertemuan tersebut.
Poin pertama adalah, semua tokoh yang hadir, dipersatukan oleh pandangan kecintaan terhadap Indonesia dan keinginan menjaga perdamaian di Indonesia.
“Kita ingin Indonesia yang damai. Seluruh pembicaraan tadi, diwarnai oleh semangat optimisme bagaimana membangun Indonesia dengan cara yang damai, kebersamaan,” ujarnya.
Poin kedua, para tokoh muda tersebut berdiskusi terkait kondisi tanah air hari ini Pascapilpres 2019. Terhadap topik ini, semangat semua tokoh yang hadir sama.
Semangat tersebut adalah menghormati seluruh mekanisme prosedural yang saat ini tengah berjalan di Pilpres 2019. Kalaupun ada persoalan hukum, para tokoh juga bersepakat untuk mempercayakan kepada aparat penegak hukum.
Poin ketiga dalam pertemuan tersebut berkaitan dengan keberlanjutan dan upaya mengembangkan semangat pertemuan ini.
“Kita juga membangun gagasan ke depan, yaitu fokus kepada gagasan-gagasan kebangsaan. Fokus kepada nation building. Banyak gagasan untuk kita mengedukasi rakyat Indonesia agar semuanya siap untuk berdemokrasi secara sehat. Banyak gagasan ide ke depan,” ujarnya.
Di masa yang akan datang, semua pihak sepakat untuk terus mempertahankan silaturahmi, dan memperluas jaringan yang telah terbangun saat ini.
Pertemuan-pertemuan ini juga tidak hanya dibatasi saja dalam konteks politik. Tapi juga di dalam banyak hal. Tujuannya adalah untuk membagikan optimisme dan harapan Indonesia yang lebih baik.
“Kami juga menyepakati selama hari-hari menjelang 22 Mei nanti, untuk mengokohkan kebersamaan kita, meminimalisir ruang-ruang yang memungkinkan terjadinya perpecahan. Kita menunggu proses yang berjalan sesuai dengan konstitusi. Kita hormati apapun sebagai keputusan dalam konteks konstitusi. Kita melihat harus diserahkan dalam proses hukum positif di Indonesia,” ujarnya.
Bima Arya menegaskan pula harapan agar pertemuan ini tidak berhenti hanya sampai di kesempatan tersebut.
“Ada semangat untuk terus berlanjut ke daerah. Insya Allah akan ada teman-teman yang lain yang akan bergabung, berlanjut dari forum di Bogor pada hari ini,” ujarnya.
Setelah buka tadi kita solat berjamaah, dipimpin oleh Gubernur NTB, yang qomat Gubernur Jawa Tengah. Suasana menjadi lebih sejuk.
Kita menyepakati instiusi negara ini mengurus proses. Ada saatnya berkompetisi, ada saatnya saling mengisi. Menjaga persahabatan demi keutuhan republik Indonesia ini.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, mengutarakan, bagi NTB, kehadiran Gubernur bersama deretan tokoh muda terkemuka di Indonesia ini menjadi kesempatan emas untuk mengkomunikasikan kemajuan NTB di bawah kepemimpinan tokoh muda.
Sekaligus, ini merupakan pengakuan bahwa Gubernur NTB merupakan satu tokoh muda yang diperhitungkan di pentas nasional.
Sebagai tokoh muda, Gubernur kelahiran Sumbawa Besar, 18 Mei 1972 ini memang telah menorehkan pencapaian dalam banyak hal.
Sejak SMA, sosok yang akrab disapa Bang Zul ini telah meraih banyak prestasi akademis maupun non akademis. Pada 1989, ia terpilih mewakili NTB pada kompetisi pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia.
Selama setahun, Bang Zul bersekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary College di Alice Springs. Pengalaman bersekolah di negara lain membuat ia terkesan dan lebih terpacu untuk menjelajahi dunia.
Di jenjang perguruan tinggi, Bang Zul pun meraih banyak hal. Salah satunya, diangkat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UI, atau yang sekarang akrab disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Sebelum terjun ke politik pada 2004, Bang Zul meraih pengakuan sebagai Peneliti Muda Terbaik Indonesia (bidang ekonomi & manajemen) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Sederet prestasi diperolehnya di dunia penelitian. Ia pernah menjadi Senior Research Fellow, Kennedy School of Government, Harvard University di Amerika Serikat, menjabat sebagai Direktur Riset Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan diberi kepercayaan sebagai Pemimpin Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pada 2004, saat usianya baru 32 tahun, Bang Zul terpilih sebagai Anggota DPR RI dan kembali terpilih untuk dua periode berikutnya sebelum mencalonkan diri dan terpilih sebagai Gubernur NTB di Pilkada 2018 lalu. (*)
Najamuddin Amy, Kepala Biro Humas Dan Protokol Setda NTB
Hadiri Temu Tokoh Muda Indonesia di Bogor, Gubernur Zul Bisa Kampanyekan Kemajuan NTB
Hadirnya Gubernur NTB merupakan pengakuan sebagai salah satu satu tokoh muda yang berpengaruh di pentas nasional.
MATARAM.lombokjournal.com — Kehadiran Gubernur NTB, Zulkieflimansyah bersama deretan tokoh muda terkemuka di Indonesia dalam pertemuan bertajuk ‘Silaturahmi Bogor untuk Indonesia ‘di Museum Balai Kirti Bogor, Rabu (15/05) sore, jadi kesempatan emas mengkampanyekan kemajuan NTB di bawah kepemimpinan tokoh muda.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, terkait kehadiran Gubernur Zul yang juga dihadiri sejumlahtokoh muda terkemuka di Indonesia.
Sejumlah tokoh muda yang sudah mengonfirmasi kehadirannya, antara lain, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Selain itu, juga dipastikan hadir Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Walikota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany dan Walikota Bogor, Bima Arya.
Menurut Najamuddin Amy, terkait hadirnya Gubernur NTB merupakan pengakuan sebagai salah satu satu tokoh muda yang berpengaruh di pentas nasional.
Sebagai tokoh muda, Gubernur Zul kelahiran Sumbawa Besar, 18 Mei 1972 ini memang telah menorehkan pencapaian dalam banyak hal.
Banyak Prestasi
Sejak SMA, sosok yang akrab disapa Bang Zul ini telah meraih banyak prestasi akademis maupun non akademis. Pada 1989, ia terpilih mewakili NTB pada kompetisi pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia.
Selama setahun, Bang Zul bersekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary College di Alice Springs. Pengalaman bersekolah di negara lain membuat ia terkesan dan lebih terpacu untuk menjelajahi dunia.
Di jenjang perguruan tinggi, Bang Zul pun meraih banyak hal.
Salah satunya, diangkat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UI, atau yang sekarang akrab disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Sebelum terjun ke politik pada 2004, Bang Zul meraih pengakuan sebagai Peneliti Muda Terbaik Indonesia (bidang ekonomi & manajemen) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Sederet prestasi diperolehnya di dunia penelitian. Ia pernah menjadi Senior Research Fellow, Kennedy School of Government, Harvard University di Amerika Serikat, menjabat sebagai Direktur Riset Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan diberi kepercayaan sebagai Pemimpin Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pada 2004, saat usianya baru 32 tahun, Bang Zul terpilih sebagai Anggota DPR RI dan kembali terpilih untuk dua periode berikutnya sebelum mencalonkan diri dan terpilih sebagai Gubernur NTB di Pilkada 2018 lalu.