TGB PeringatI Isra’ Mi’raj di Kabupaten Soppeng

Kehadiran Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang) ini sangat spesial bagi masyarakat Soppeng

lombokjournal.com —

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi memenuhi undangan pimpinan Pondok Pesantren Al Irsyad Pattoja, dalam rangka peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam di Lapangan Desa Rompegading, Kecamatan Liliaraja, Kabupaten Soppeng, Minggu (25/03).

Kegiatan itu digelar Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama masyarakat Desa Rompegading, dengan tema “Menggali Nilai-nilai Spirit Isra’ Mi’raj dalam membangun peradaban yang damai”.

Kehadiran Gubenur yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang) ini sangat spesial bagi Bupati Soppeng, H. A Kaswadi Razak SE. Baginya ini merupakan sebuah keberkahan.

“Gubernur ini lain daripada yang lain. Beliau Gubernur sekaligus ulama. Ini luar biasa. Maka saya tidak mau lama-lama, mau mendengarkan ceramah beliau,” ungkap Bupati saat menyampaikan selamat datang di hadapan ratusan masyarakat Desa Rompegading,  Soppeng. Saat itu Bupati hadir ditemani istri.

TGB pun berbalas pujian. Pertemuan dan silaturrahim ini menurutnya begitu istimewa. Sebab, antara NTB dan Masyarakat Bugis memiliki hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin lama. Maka, kehadirannya ibarat bertemu keluarga sendiri.

“Saya undang bapak Bupati, ibu Bupati untuk juga datang ke NTB. Saya yakin, kalau bapak ibu ke NTB, maka ibarat sedang berada di rumah sendiri,” ungkapnya disambut tepuk tangan.

Kemudian TGB menguraikan tausyiah tentang ke-Islaman seorang muslim. TGB menjelaskan bahwa  salah satu ciri seseorang  itu Islamnya baik, maka mereka akan selalu menebarkan kebaikan, saling membantu, mengucapkan dengan perkataan baik.

“Kalau dia membuat orang di sekelilingnya nyaman, maka itu tanda Islamnya baik”, jelas TGB.

Ciri lain yang dijelaskan  TGB adalah senantiasa menjalin  dan membangun kasih sayang antar sesama. Dan yang terakhir adalah selalu menebarkan keberkahan. Yaitu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

AYA/Hms




TGB Sampaikan Prinsip Tasawuf Pada Jama’ah Shalat Jum’at

Sifat Rasulullah penuh dengan cinta kasih, tidak senang melihat umat tertimpa kesulitan dan kehadirannya selalu mencarikan solusi

lombokjournal.com –

LAMPUNG : Dalam kunjungan ke Lamppung, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi didaulat menjadi khotib pada shalat Jumat di Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung, Jum’at (23/03/2018).

Di hadapan ribuan jamaah shalat jumat, TGB membahas materi terkait dengan prinsip-prinsip yang ada dalam ilmu tasawuf.

Prinsip pertama tasawuf, berbicara tentang kebersihan hati bagi diri seseorang.  Memastikan agar hatinya dilingkupi dengan kebaikan.

“Yang penting apa yang keluar dari mulut kita. Agar hati menjadi mulia,” ujar gubernur..

Prinsip ilmu tasawuf Kedua, apa yang  kita kerjakan diorientasikan hanya  mencari ridho Allah SWT.

“Mari kita oreintasikan apa yang kita lakukan hanya berharap ridho Allah,” Ajak TGB.

Prinsip ketiga, menggantungkan seluruh hidup hanya kepada Allah. Kita tidak akan pernah tenang dan senang kecuali kemurahan Allah.

“Kalau anda ingin mendapatkan ketenangan, maka bersandar hanya kepada Allah,” kata gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu.

Keempat, tanamkan dalam diri kita, cinta dan kasih sayang hanya kepada Allah. Mari kita teladani apa yang dicontohkan oleh Rasulullah.

“Sifat Rasulullah penuh dengan cinta kasih. Tidak senang melihat umat tertimpa kesulitan. Hadir untuk mencarikan solusi. Di dalam hatinya penuh dengan benih kasih sayang,” ujar TGB.

Prinsip kelima, berislam tidak hanya berkomitmen dalam kata, tidak hanya mengikhlaskan lidah kita dengan istighfar.

“Namun tercermin dalam perilaku dalam kehidupan kita,” tegas TGB.

AYA/Hms




TGB Beri Kuliah Umum Di Bandung

TGB mengungkapkan, bangsa Indonesia sungguh-sungguh meletakkan harapan besar kepada ITB, akan lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa

lombokjournal.com —

BANDUNG ;  Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menaruh  s harapan  besar pada Institut Teknologi Bandung (ITB), akan lahirnya para calon pemimpin bangsa yang memiliki komitmen membangun negeri yang besar ini.

Gubernur menyampaikan itu saat mengisi kuliah umum dengan tema “Menerapkan Nilai Ketuhanan dan Nasionalisme dalam Menjalankan Kepemimpinan yang Berintegritas dan Profesional” di Auditorium Sekolah Bisnis dan Management ITB, Jumat (16/3).

Menurut gubernur yang akrab disapa TGB, mahasiswa ITB memiliki kredibilitas yang sangat baik dan bisa diandalkan. Bahkan di ITB, tempat lahirnya tokoh-tokoh besar di Indonesia, mulai Presiden pertama Soekarno dan Presiden ketiga BJ Habibie.

“Kami semua, Bangsa Indonesia kepada ITB meletakan sungguh-sungguh harapan besar, dari kampus ini akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa,” ucap TGB.

TGB banyak memaparkan tentang perkembangan NTB dalam sektor pertanian dan pariwisata.

Sebelum menguraikan harapan tersebut, terlebih dahulu TGB memberikan  paparan dengan contoh kasus. Yakni jika suatu hari putrinya dilamar oleh dua laki-laki dengan latar belakang berbeda. Laki-laki pertama memiliki empat unit ruko, sedangkan laki-laki kedua adalah mahasiswa ITB semester akhir.

“Saya dengan penuh kemantapan hati memilih anak ITB,” kata TGB yang disambut tepuk tangan meriah mahasiswa ITB.

Menurut TGB mahasiswa ITB memiliki kredibilitas yang sangat baik dan bisa diandalkan.

Pernyataan TGB tersebut menjadi topik yang menarik bagi mahasiswa pada sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa, Aziz, yang gaya perkenalan dirinya mengundang decak tawa mahasiswa lainnya.

“Saya Aziz, saya sebenarnya mahasiswa tingkat akhir pak,” kata Aziz.

Perkataan Aziz ini dianggap ‘modus’ oleh mahasiswa lainnya mengingat TGB di awal tadi akan memilih anak ITB sebagai calon menantunya.

“Nah, soal yang awal-awal bapak bilang tadi lebih memilih anak ITB, itu beneran pak?” kata mahasiswa tersebut yang kembali disambut gelak tawa mahasiswa lain.

TGB mengatakan, pernyataannya itu sebenarnya hanya menguji bagaimana respon mahasiswa ITB.

“Memang anak ITB cerdas-cerdas, memang enggak bisa kita pancing dikit, anak ITB punya respons yang sangat cepat,” canda TGB.

AYA




Akun Demokrat ‘Diserbu’ Warganet, Dorong SBY Usung TGB

Ada niteizen yang berharap SBY legowo dan menjadi king maker untuk Tuan Guru Bajang(TGB), dan mengusungnya menjadi Capres atau Cawapres pada 2019

lombokjournal.com —

JAKARTA — Pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjudul “Pidato Politik @agusyudhoyono sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat”, menuai sambutan beragam.

Pidato AHY itu disiarkan secara langsung salah satu stasiun televisi swasta, di akhir Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/03.

Sampai hari Senin (12/3) pukul 18.30 Wib, unggahan ini mendapat tanggapan 406 komentar dan sudah dibagikan sebanyak 114 kali.

Menariknya, beragam komentar yang muncul justru berisi harapan dari warganet kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar memilih Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai calon Presiden atau Wakil Presiden pada 2019.

TGB yang telah menjabat sebagai Gubernur NTB selama dua periode merupakan kader Partai Demokrat.

“Semoga Bapak SBY yang terhormat legowo dan menjadi king Maker untuk Tuan Guru Bajang(TGB) Dr. Muhammad Zainul Majdi Lc.Ma. Seorang Umara, Ulama, Gubernur termuda 2 periode, Doktor ahli tafsir Al qur’an, Masih usia sangat produktif dan matang cara berpikirnya, jauh dari korupsi dan penghargaan begitu banyak yang beliau hasilkan selama memimpin NTB. Insyaallah dia sangat dicintai dan disegani Umat. Umat sangat merindukan sosok seperti beliau ini,” tulis akun bernama Dino Paparazi.

Akun lain, Muhammad Bustomi Jauhari, mengatakan, TGB adalah kader terbaik Demokrat dan salah satu pemimpin terbaik bangsa.

“Salah satu ulama terbaik negeri ini dan beliau idaman seluruh rakyat di penjuru nusantara,” tulis Muhammad Bustomi.

Harapan serupa juga disuarakan akun bernama Sadrul Pahmi, yang menuliskan, “Kami sebagai rakyat yang ingin merasakan keberkahan di negeri tercinta, kita sangat mengharapkan kepada yth Bapak Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengusung Tuan Guru Bajang (TGB) untuk menjadi capres 2019. Dengarkan suara rakyat pak,” tulis Sadrul.

Akun bernama Reza Ardiantori juga menyebut TGB lebih berpengalaman dalam hal menjalankan pemerintahan, lantaran sudah dua periode menjadi Gubernur NTB, dan terbukti telah memajukan NTB.

“Semua orang bisa melihat NTB sekarang perbuahan yang dibawa TGB di NTB. Silahkan ke NTB Anda akan melihat hasil kerja nyata TGB. TGB seorang ulama, hafal quran, ahli hadist, penceramah, guru, dsbnya. Kita semua mengharapkan Indonesia di pempin oleh TGB,” tulis Reza.

Me




Imigrasi Mataram, Dilengkapi Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM

Bisa dijadikan percontohan bagi kantor imigrasi lainnya, agar menyediakan ruangan yang khusus ditujukan bagi difabel, lansia, anak-anak dan ibu menyusui

Penandatanganan nota kesepahaman dengan Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar

MATARAM.lombokjournal.com — Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM RI, Ronny F Sompie meresmikan Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Rabu (7/3).

Peresmian secara simbolis dilangsungkan dengan pemotongan pita. Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Dalam sambutannya di sela-sela peresmian, Ronny mengapresiasi peluncuran Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM.

“Ini bisa dijadikan percontohan bagi kantor imigrasi lainnya agar menyediakan ruangan yang khusus ditujukan bagi difabel, lansia, anak-anak dan ibu menyusui,” kata Ronny.

Ronny mengatakan, kantor imigrasi harus berlomba dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain peningkatan pelayanan berbasis online, kantor imigrasi juga harus memikirkan untuk menambah pelayanan yang dapat dirasakan langsung oleh pemohon di tempat.

“Seperti halnya Ruang Pelayanan Ramah HAM gagasan Kantor Imigrasi Kelas I Mataram bisa melengkapi pelayanan online yang sudah digagas sebelumnya,” kata Ronny.

Tempat pelayanan yang diberikan petugas berada di ruangan khusus dan dibedakan dengan pelayanan paspor pada umumnya. Fasilitas yang diberikan meliputi ruangan bermain untuk anak di bawah dua tahun, sofa nyaman, televisi, dan air mineral disediakan gratis untuk pengunjung.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Dudi Iskandar, A.Md.Im, S.Sos, M.Si mengatakan, peluncuran ruangan ini sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami mengedepankan pelayanan yang berbasis hak asasi manusia. Oleh karenanya kami berinisiatif untuk mendirikan ruangan ini,” kata Dudi Iskandar.

Peluncuran Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM ini berangkat dari sulitnya kaum difabel saat mengakses layanan paspor. Selain itu, dalam permohonan paspor tidak sedikit yang sudah lanjut usia (lansia).

“Ada pula ibu membawa anaknya yang masih berusia di bawah dua tahun terlihat kepayahan menunggu layanan paspor. Sementara, anaknya menangis karena kurang nyaman. Dari sinilah kami akhirnya berpikir untuk bagaimana memberikan pelayanan khusus kepada kaum difabel, lansia, dan ibu yang memiliki anak di bawah dua tahun,” jelas Dudi.

Penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dimudahkan ketika berjalan menuju Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM karena ada jalan khusus. Akses menuju ke toilet juga dipermudah dengan turunan yang landai sehingga aman bagi kaum difabel.

Dudi Iskandar mengungkapkan, ada petugas khusus yang akan mendampingi pemohon selama di Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM.

Pintu gerbang sebagai titik masuk pemohon khusus ini juga dibedakan dengan pemohon umum. Ini diharapkan agar memberikan kemudahan bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus.

“Kami berharap keberadaan Ruang Pelayanan Paspor Ramah HAM ini bisa memberikan nilai positif dan yang paling penting kami bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” imbuh Dudi.

Pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) penguatan kelembagaan Unit Pengawasan Keimigrasian di Kabupaten Lombok Utara.

“Gili Trawangan sebagai destinasi wisata pelancong mancanegara perlu pengawasan ekstra, utamanya dalam hal potensi pelanggaran izin tinggal warga negara asing. Berangkat dari hal itulah kami menggandeng jajaran Kabupaten Lombok Utara untuk sama-sama memperkuat pengawasan keimigrasian di wilayah tersebut,” kata Dudi Iskandar.

Dudi menambahkan, pihaknya sangat menyadari bahwa kerja pengawasan ini tanpa dibantu pihak terkait tidak bisa berjalan dengan baik. Oleh karenanya pelibatan sumber daya di wilayah setempat menjadi penting.

“Sinergi ini akan terus dibangun. Nantinya aparat dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan masyarakat dapat melaporkan kepada petugas imigrasi apabila melihat adanya dugaan pelanggaran izin tinggal oleh orang asing,” terang Dudi Iskandar.

AYA




TGKH. Zainuddin Abdul Majid Inspirasi NTB Bagi Indonesia dan Dunia

TGKH. Zainuddin Abdul Majid menjadi inspirasi bagi masyarakat NTB, khususnya generasi muda serta menambah rasa percaya diri selaku warga NTB

lombokjournal.com

MATARAM — Ketua Panitia Lomba Desaign Poster Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Majid, Megawati Lestari mengatakan, dengan ditetapkannya TGKH Zainuddin Abdul Majid sebagai Pahlawan Nasional akan menjadi jendela dan pintu bagi daerah NTB untuk lebih dikenal luas  tidak saja secara Nasional, bahkan internasional .

Pengakuan sebagai pahlawan nasional itu, menjadi inspirasi bagi masyarakat NTB, khususnya generasi muda serta menambah rasa percaya diri selaku warga NTB. Kiprah sumberdaya NTB patut dan layak diperhitungkan.

Demikian Pers Release dari  Megawati Lestari, SH dan Sekretaris  Panitia Lomba Design Poster TGKH. Zainuddin Abdul Majid, Daro Jatun yang disampaikan ke Media terkait pengumuman dan  penganugerahan pemenang lomba design poster nanti malam , Rabu (07/03) di Gedung Graha Bhakti Praja Pemprov NTB .

Selanjutnya Megawati mengatakan ada 65 karya poster yang masuk ke panitia lomba telah tergambar, pengenalan dan sosialisasi terhadap sosok figur tokoh cukup mendapat atensi dari generasi muda.

“Tidak saja dari generasi muda NTB, tapi juga diikuti  dari berbagai kota dan propinsi di Indonesia,” ujar Megawati yang juga Ketua Prodem NTB .

Megawati yang cantik dan  masih lajang ini menambahkan, lomba design poster ini mendapat apresiasi dan  atensi dari peserta mancanegara seperti dari Timur Tengah, Jerman, Inggris, Malaysia dan Hongkong.

“Untuk itu panitia lomba menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta lomba yang tela nuh mengirimkan karyanya,” ucap Megawati sembari mengatakan panitia telah menyiapkan piagam penghargaan bagi seluruh peserta lomba.

Lebih jauh Megawati menginformasikan dari 65 karya poster yang masuk panitia, dewan juri telah memilih 52 karya yang akan dibukukan dalam buku kumpulan poster yang berjudul “TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, inspirasi NTB untuk Indonesia dan Dunia”.

“Karena beberapa alasan proses pencetakannya belum dapat dirampungkan ,” ungkapnya .

Sementara itu Sekretaris Panitia, Daro Jatun menambahkan proses penjurian yang ketat dan selektif dari 52 karya tersebut telah dipilih 25 karya poster oleh dewan juri. Dari 25 poster itu dipilih 10 nominator . Dari 10 nominator tersebut ditetapkan 5 karya sebagai pemenangnya yang akan diumumkan langsung oleh Ketua Dewan Juri nanti malam .

Daro Jatun menambahkan melalui event dan dengan cara ini adalah sebagai pintu masuk agar generasi muda NTB termotivasi spiritnya untuk semakin mentauladani sikap kepemimpinan TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

“Paska acara pengumuman pemenang Lomba Poster ini, Yayasan Sumbawa Bangkit akan mengadakan serangkaian acara untuk mengharumkan nama NTB lagi,” ungkap Jatun tanpa mau menyebut apa event yang akan dilakukan Yayasan Sumbawa Bangkit tersebut. #

Me




TGB Kobarkan Semangat Belajar Ribuan Santri Di Medan

Santri lulusan pondok pesantren tak kalah kualitasnya dengan mereka yang lulus dari sekolah umum

lombokjournal.com

Gubernur NTB, Dr. TGH. M.  Zainul Majdi ribuan santri di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudlatul Hasanah, Medan,Sumatera Utara, Jumat (23/02). Ribuan santri itu ingin mendengar langsung nasihat dan motivasi dari gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) tersebut.

 

Selama ini, mereka hanya mengetahui TGB melalui media. Saat bertemu para santri itu Gubernur peraih “Leadership Award” itu memberi motivasi dan mengobarkan semangat belajar ribuan santri.

“Jangan pernah berpikiran macam-macam saat belajar di pondok pesantren. Yang penting belajar mengaji pada para kiai, sekaligus belajar beragam ilmu pengetahuan lainnya sebanyak-banyaknya. Insya Allah akan dimudahkan segala jalan menuju keberhasilan di masa depan,” pesan TGB dalam Tabligh Akbar bertemakan “Urgensi Kepemimpinan Dalam Islam” di ponpes tersebut

Cerita TGB, saat mondok di Ponpes Nahdlatul Wathan di Pancor Lombok Timur dulu,  tak pernah terpikir saat itu suatu saat menjadi seorang gubernur.

“Nah, adik-adik ini juga siapa tahu bakal menjadi seseorang yang lebih dari saya,” tambah TGB.

Doktor ilmu tafsir Al Quran Universitas Al Azhar menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi atau sains modern tak pernah bertentangan dengan Al Quran.

Para santri diharapkkan percaya diri untuk belajar ilmu dan aplikasi terapan modern, di samping ilmu-ilmu agama.  Kata TGB, santri tak boleh minder dengan siswa-siswi dari sekolah umum.

TGB mencontohkan, program di sejumlah ponpes di NTB sejak tahun 2011. Melalui MoU dengan Universitas Mataram, saat itu dibuat program penerimaan jalur khusus kepada 10 santri terbaik di bidang akademik dan penghafal Al Quran per tahunnya.

Hasilnya, pada tahun 2016 lalu, 10 dokter baru berlatar belakang santri tercetak dengan nilai kelulusan atau indeks prestasi termasuk terbaik, rata-rata di atas 3,7.

“Itu bukti konkret, santri lulusan pondok pesantren tak kalah kualitasnya dengan mereka yang lulus dari sekolah umum. Asal rajin, tekun dan selalu percaya diri, persaingan di ranah apa pun pasti bisa dimenangkan,” pungkas TGB.

AYA/Hms




Napak Tilas Jejak Silaturrahim Tuan Guru Pancor

Catatan TGB; Safari Silaturrahim ke Lasem, Rembang, Jawa Tengah (Sabtu-Minggu, 17-18 Februari) 2018

lombokjournal.com —

AKKHIRNYA, sampai juga menginjakkan kaki napak tilas jejak silaturrahim Kakek Saya, Tuan Guru Pancor, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.  Semasa hidupnnya beliau kerap bertemu dan saling bertukar pikiran dengan Kiai-kiai kharismatik di kawasan Lasem Rembang, Jawa Tengah di masa lalu.

Sesuatu yang selalu disebutkan Kakek Saya tersebut, bahwa Lasem dikenal sampai ke Lombok karena di tempat ini hidup orang-orang sholeh dan baik.

Dimulai dengan berjumpa KH Gus Qoyyum Mansur di Ponpes An Nur, yang menjamu Saya dan rombongan dengan sangat menyenangkan, sekaligus menyediakan tempat bermalam bagi kami.

Silaturrahim berlanjut dengan jamaah sholat subuh di Masjid Jami’ Lasem. Masjid yang memiliki daya tampung hingga 3.500 jamaah, dan bergaya arsitektur bangunan mengikuti perpaduan dari unsur Jawa, Cina, dan Islam.

Setelah kuliah subuh dan berziarah makam para Kiai di dalam area masjid, silaturrahim kami lanjutkan ke Ponpes Assholatiyah untuk bertemu KH Ahmad Attabik, yang menyambut kami dengan penampilan Marching Band para santrinya.

Kemudian ke Ponpes Al Wahdah bersua dengan KH Afhas, dan diteruskan ke Ponpes Al Hidayat beranjangsana dengan KH. Zaim Ahmad Ma’soem. Terakhir bersilaturrahim dengan KH. Luthfi Thomafi, pengasuh SMK Islam Terpadu Avicenna.

Dalam beberapa kesempatan memberikan tausiyah ke para santri dan santriwati, Saya menyampaikan beberapa materi terkait konteks kondisi sosial keterkinian. Terutama terkait maraknya tindak kekerasan terhadap para pemuka agama, baik para Ulama Islam maupun pemuka agama lainnya.

Bahwasanya kunci untuk menuntaskannya adalah penegakan hukum yang tegas, adil dan transparan untuk membongkar semuanya lebar-lebar. Selain mempercayakannya pada para aparat hukum sepenuhnya, kita juga wajib untuk selalu waspada dan siap siaga menjaga keamanan serta keselamatan para Kiai dan Ulama kita.

Karena jika kita lengah dan biarkan, hanya akan membuat para pelaku senang dan bebas mengulangi tindakannya. Sementara jika kita kukuh melawan, mereka akan jeri melakukannya lagi.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang begitu tegas dan detail memberikan petunjuk serta perintah dalam Al Quran terkait pentingnya orang beriman menjaga harta, jiwa, dan kehormatan orang beriman lainnya.

“Tidak boleh orang menakut-nakuti sesamanya, apalagi sampai membunuh dengan sengaja tanpa alasan. Tidak boleh siapa pun orangnya, setinggi apa pun jabatannya, merusak kehormatan orang lain dengan cara apa pun, baik melalui ucapan maupun perbuatan.”

TGH M ZAINUL MAJDI




TGB Ingatkan, Pentingnya Semangat Saling Memaafkan

Kalau tidak membangun persaudaraan, semegah apa pun rumah kita, sebanyak apa pun kekayaan kita miliki dan setinggi apa pun jabatan kita, maka kehidupan akan terasa kering

Tuan Guru Bajang

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) mengingatkan seluruh masyarakat mengenai pentingnya semangat saling memaafkan.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu, menyampaikan hal tersebut saat silaturrahim yang diawali sholat Subuh berjama’ah di Masjid Nurul Yaqin, Monjok Culik Bangket, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Rabu (31/01).

Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang atau TGB itu menyampaikan, saling memaafkan kemudian diikuti dengan kebaikan-kebaikan di tengah masyarat, serta menumbuhkan sifat kasih sayang angtar sesama.

“Maka sebanyak apa pun kesalahan, kekeliruan dan kenangan tidak baik dari saudara yang lain, lambat laun akan terhapus dengan sendirinya,” kata TGB di hadapan ratusan jama’ah,

Dengan saling memaafkan lanjut TGB, kehidupan akan lebih berkah, keamanan terjamin serta rezeki akan selalu tercurah dari Allah SWT.

TGB mengajak masyarakat terus mengokohkan persaudaraan, dan memperbanyak kesempatan menyatukan. Tidak hanya ketika berada di tempat-tempat ibadah, seperti masjid. Namun juga di tempat-tempat dimana masyarakat dapat membangun hubungan baik dan silaturrahim.

Dikatakannya, mengokohkan persaudaraan dan membangun hubungan baik, tidak hanya kepada saudara yang memiliki ikatan darah, atau karena memiliki kesamaan iman. “Membangun persaudaraan juga berlaku kepada seluruh umat manusia,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, kalau lahir batin satu maka kita akan kuat, kokoh dan berkah. Rezeki itu datang, tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar kita punya kekayaan, atau seberapa keras kita bekerja.

“Namun juga, ditentukan oleh sejauh mana kita membangun hubungan baik dengan sesama,” tegas Gubernur NTB dua periode tersebut.

Salah satu jalan untuk membangun hubungan silaturrahim dan mengokohkan persaudaraan adalah dengan senantiasa berbuat baik kepada sesama.

“Kalau kita tidak membangun persaudaraan, semegah apapun rumah kita, sebanyak apapun kekayaan kita miliki dan setinggi apa pun jabatan kita, maka kehidupan akan terasa kering,” kataya.

Di akhir tausyiahnya, Gubernur TGB mengajak para orang tua untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka.

“Kita contohkan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kita contohkan untuk selalu membangun silaturrahim, berbuat baik, tanpa panjang nasehat, insya Allah, mereka akan menjadi orang baik,” ungkap TGB.

Memberi contoh berbuat baik bagi anak-anak kita, secara tidak langsung anak membentuk karakter dan jiwa yang kuat bagi mereka, tambahnya.

AYA/Hms

 

 

 




TGB Dukung Palestina di Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds di Mesir

Konflik akut antara Palestina dan Israel harus dilihat sebagai persoalan besar kemanusiaan

lombokjournal.com –

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyuarakan dukungan penuh atas kemerdekaan negara Palestina.

Hal itu disuarakan Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia tersebut, selama menghadiri konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds, di Kairo, Mesir, 17-18 Januari 2018.

TGB menegaskan dukungan itu di hadapan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, perwakilan otoritas 86 negara dan perwakilan dari berbagai organisasi lintas agama dan kemanusiaan.

Termasuk Imam Besar Al-Azhar Prof. Ahmed At-Tayyeb, Sekjen Liga Arab, Sekjen OKI, Kepala Gereja Koptik Ortodoks Alexandria, Sekjen Dewan Gereja Sedunia dan juga Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

Sebagai salah satu tokoh Islam Indonesia, TGB memandang masalah Palestina adalah persoalan besar kemanusiaan.

“Konferensi ini mengajak kita menyadari bahwa batu ujian kemanusiaan di abad ke-21 ini adalah masalah Palestina,” ungkap TGB.

Menurut Cucu Pahlawan Nasional, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersebut, persoalan kompleks Palestina merupakan wujud penjajahan terakhir di abad ini. Ini memicu ketidakadilan meluas yang dialami rakyat Palestina.

“Konflik akut antara Palestina dan Israel harus dilihat sebagai persoalan besar kemanusiaan, walaupun terdapat dimensi keagamaan juga di dalamnya,” ujar TGB.

Konferensi ini, menurut TGB, menjadi tantangan kerja sama seluruh negara yang beradab termasuk Indonesia. Khususnya dalam memberikan hak kebebasan, keadilan dan kesetaraan bagi rakyat Palestina melalui komitmen dukungan pengakuan dan perjuangan damai.

AYA/hms