GP Ansor NTB Sematkan Anggota Luar Biasa Kepada Beberapa Tokoh.

Pemberian anggota luar biasa  ini sebagai penghargaan kepada para tokoh tersebut karena sudah  berbuat maksimal di bidangnya untuk bangsa, negara dan masyarakat

BONDER-LOMbOK TENGAH :  Disela-sela acara Launching penanaman 100 ribu Ha Jagung rangkaian Ultah GP Ansor ke 84 di ponpes Ta’limussibyan Bonder, Sabtu (12/5), GP Ansor  memberikan  keanggotaan luar biasa   kepada beberapa tokoh.

Tokoh-tokoh yang dimaksud, yakni  Menteri  Pertanian yang diwakili Direktur  Tanaman  Pangan  Ir.H.Jamil MP.PHd, Deputi Penindakan KPK RI, Irjen Pol.Drs.Firli,M.SI, Kapolda NTB di Wakili Wakapolda NTB, Kombes Pol.Drs.Tajudin dan Kabinda NTB,Tarwo Kusnarno,SE,MSI.

Di atas panggung, Wakil Ketua Umum PP GP Ansor, H Haerul Amri didampingi sejumlah pengurus GP Ansor, termasuk Ketua GP Ansor NTB Zamroni Aziz menyematkan dan memakaikan Jaket Kebesaran Ansor kepada tokoh tersebut .

Menurut Ketua GP Ansor NTB Zamroni Aziz, pemberian anggota luar biasa  ini sebagai penghargaan kepada para tokoh tersebut karena sudah  berbuat maksimal di bidangnya untuk bangsa, negara dan masyarakat.

“Bagi Ansor sudah selayaknya memberikan apresiasi sebagai anggota luar biasa di Harlah Ansor yang ke 84 ini,” tambahnya.

Acara Launching penanaman jagung 100 ribu Ha berlangsung meriah. Tercatat ribuan massa rakyat, kaum petani  dan jamaah NU memadati lokasi acara hingga usai.  Tampak sejumlah tokoh dan tamu undangan penting hadir, termasuk Gubernur NTB , TGH M Zainul Majdi atau yang akrab disapa TGB.

Dalam keterangannya, Direktur Pengembangan Pertanian Kementan RI, Ir. H. Ali Jamil menegaskan, NTB berpotensi sebagai lokasi proyek nasional itu. Apalagi, ke depan, pemerintah berupaya tidak lagi menginpor jagung dari luar negeri, tetapi berencana melakukan ekspor ke sejumlah negara.

“Produksi jagung di NTB selain untuk menjaga stabilitas kebutuhan nasional, juga dicanangkan agar jumlah jagung impor nasional di Indonesia menurun,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi atau TGB dalam sambutannya mengatakan, pemerintah harus mengawal ketat program ini. Termasuk dengan membeli hasil tani berupa jagung dari para petani dengan harga yang pantas.

Dia menghitung, jika pemerintah berani membeli jagung petani dengan harga Rp. 3.100 per kilogram, sementara jumlah hasil jagung petani NTB mencapai 800.000 ton, maka hasil yang akan didapat tidak kurang dari Rp. 2,4 Triliyun.

“Jadi bapak dari Kementerian Pertanian, jangan merasa tugas bapak itu selesai sampai kasih bibit saja, dan selesai sampai penyuluhan saja, tapi dampingilah para petani kita,” tegas TGB.

Di akhir acara , Deputi penindakan KPK, Irjen Pol,  Firli mengatakan dirinya hadir di acara ini semata- mata karena kecintaannya kepada Ansor/NU.  Dan datang dengan beaya sendiri tidak memakai fasilitas kantor.

Me




TGB : Pesantren Benteng Pertahanan Bangsa

Dengan nilai yang mulia dan ilmu, maka pondok pesantren menjadi benteng pertahanan yang kuat bagi bangsa dan umat

lombokjournal.com –

SERANG :  Pondok pesantren Modern Daar El Istiqomah Kota Serang bekerjasama dengan Organisasi Alumni Al Azhar Indonesia dan Internasional, Conference of Islamic Scholars mengadakan Kuliah Subuh bertema “Pesantren Benteng Pertahanan Umat” di Masjid Abu Hurairah komplek Ponpes Modern Daar El Istiqomah, Jum’at (04/05).

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang untuk mengisi kuliah umum yang juga dihadiri Wali Kota Serang, H. Haerul Jaman.

Pimpinan Pondok drs. KH. Sulaeman Ma’ruf mengatakan, Gubernur NTB diundang untuk memotivasi para santri yang ada di Daar El Istiqomah.

“Beliau adalah contoh dari Umara yang juga Ulama. Kami undang untuk memberikan semangat pada anak-anak santri kami,” jelas Sulaeman.

Pada tausiyahnya di hadapan para santri, gubernur pesantren pesantren sebagai tempat anak bangsa dididik dengan nilai-nilai yang mulia serta ilmu yang mumpuni.

Dengan nilai yang mulia dan ilmu tersebut, maka pondok pesantren menjadi benteng pertahanan yang kuat bagi bangsa dan umat. Apalagi jumlah Pesantren di Indonesia itu mencapai puluhan ribu. Sehingga, ada sekian juta anak bangsa menuntut ilmu di pesantren, tapi sedikit sekali yang tawuran.

“Karena di pondok pesantren itu ditanamkan nilai. Sehingga kontestasi, persaingan hanya dilakukan untuk kebaikan. Fasthabiqul khairat,” jelas gubernur yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang) itu.

Menurut TGB, Zaman sekarang ini disebut sebagai jaman yang cepat berubah. Menurut para ahli,  menghadapi zaman yang cepat berubah ini dibutuhkan sikap resiliensi atau daya tahan yang tinggi. Hal ini diajarkan di pesantren.

“Para santri di ponpes diajarkan kesederhanaan dan keistiqomahan. Sumber daya insani di pesantren adalah mereka yang siap dalam keadaan apapun. Diajak susah siap. Apalagi diajak senang,” jelasTGB.

Karena itu, TGB mengajak seluruh keluarga pondok pesantren untuk bersyukur karena telah menjadi bagian pesantren. Bangsa ini bisa berdiri tegak juga berkat kesungguhan dan kegigihan para ulama dan santri memperjuangkan kemerdekaan itu.

“Wajib bagi para santri untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu dengan terus menjaga dan mempertahankan bangsa ini,” teegasnya.

Me (*).

 

 




Presiden Bertemu Calon Pemimpin Terbaik Di Masa Depan

Presiden juga mengajak para pelajar untuk berani bercita-cita menjadi pemimpin terbaik di masa mendatang

MATARAM.lombokjournal.com — Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan terkait kepemimpinan kepada para Ketua OSIS dari SMA berprestasi se-Indonesia, yang pagi ini, Kamis (03/05), berkumpul di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Sambil berdialog santai, Kepala Negara mendiskusikan syarat-syarat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.

“Menjadi pemimpin itu memang harusnya bisa memberikan semangat, memberikan dorongan, memberikan inspirasi, memberikan contoh, memberikan teladan, bisa mengayomi,” ujar Presiden kepada para pelajar.

Di samping itu, keberanian juga menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Mengingat banyaknya cobaan dan rintangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

Untuk itulah, Presiden mengapresiasi dan mendukung para pelajar untuk mengikuti kegiatan ‘Kawah Kepemimpinan Pelajar Tahun 2018’ tersebut. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, tertanam jiwa kepemimpinan bagi para pelajar yang turut serta.

“Anak-anak harus memiliki rasa kebanggaan terhadap negara dan bangsanya sehingga mereka dipertemukan dalam kawah candradimuka kepemimpinan pelajar tahun 2018 ini,” ucap Presiden.

Presiden juga mengajak para pelajar untuk berani bercita-cita menjadi pemimpin terbaik di masa mendatang.

“Yang ingin jadi bupati silakan, ingin jadi wali kota silakan, ingin jadi gubernur silakan, ingin jadi menteri silakan, ingin jadi pengusaha silakan, ingin jadi dokter silakan, ingin jadi presiden silakan,” tutur Presiden.

Sebelumnya, Presiden sempat mengajak 272 pelajar dari 34 provinsi tersebut untuk berkeliling Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kesempatan tersebut digunakan Kepala Negara untuk menjelaskan aneka informasi seputar Istana Kepresidenan yang dibangun Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745.

“Saya juga cerita bahwa di istana ini kita memiliki 460 rusa, 13 ekor kambing, dan lain-lain. Saya jelaskan semua secara detail,” ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Me

(Sumber : Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)

 




TGB Bicara Tentang Kepemimpinan Ideal

Kepemimpinan memiliki fungsi yang sangat penting bila mampu menghadirkan satu keteladanan yang baik

lombokjournal.com —,

JAKARTA : Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) diundang Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI di Balai Samudera, Kelapa Gading Jakarta, Kamis (26/4), untuk berbagai gagasan dan pengalaman terkait konsep kepemimpinan

Keberhasilan TGB memimpin NTB menjadi daerah yang maju dan mampu bersaing dengan daerah lain, mampu menata pengelolaan pemerintahan yang baik, membuat Kementerian Dalam Negeri menobatkan sebagai Kepala Daerah terbaik se-Indonesia, beberapa waktu lalu.

Selama memimpin NTB, Gubernur Alumni Al-Azhar itu memiliki pengalaman dan gagasan yang utuh tentang kepemimpinan.

Di kampus di kawasan Kelapa Gading Jakarta itu, TGB menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Kepemimpinan Nasional yang Berakhlak dan Unggul Guna Mendukung Daya Saing Bangsa”.

Di hadapan ratusan wisudawan yang hadir, TGB menyampaikan kalau  ingin membangun peradaban bangsa ke arah yang lebih baik, maka yang diperlukan adalah Sumber Daya Alam serta Sumbar Daya Manusia yang mumpuni.

Namun dari dua hal itu, terdapat satu faktor penting untuk memajukan suatu peradaban, yaitu kepemimpinan yang efektif.

“Kepemimpinan yang efektif tidak kalah pentingnya dalam menentukan maju mundurnya suatu peradaban,” tegas Gubernur.

TGB menegaskan kepemimpinan memiliki fungsi yang sangat penting apabila kepemimpinan itu mampu menghadirkan satu keteladanan yang baik.

Dalam konsep Islam, kepemimpinan harus memiliki tiga muatan, pertama muatan humanisasi yaitu kepemimpinan yang mampu menghadirkan dan senantiasa mentradisikan kebaikan. Kedua, kepemimpinan yang liberatif, yaitu kepemimpinan yang berusaha bersama-sama bekerja untuk menghilangkan hal-hal yang bersifat destruktif untuk kemanusiaan.

Misalnya melawan bebaskan manusia dari penjajahan. “Dari awal kita setting bangsa ini untuk ikut bekerja membebaskan manusia dari hal-hal dekstruktif, seperti penjajah, ketimpangan, kezaliman atau apapun yang merusak nilai kemanusiaan,” Jelas TGB.

Kemudian ketiga lanjut Gubernur, semua hal-hal yang kita lakukan, termasuk dalam aspek kepemimpinan bukan kontrak yang sekadar tanda tangan atau sumpah jabatan di depan manusia, tapi tali kontrak kita juga kepada Allah SWT.

“Apabila kualitas kepemimpinan dapat kita bangun sama-sama, maka saya yakin ke depan bangsa kita akan mampu lewati tantangan apapun,” optmis TGB.

TGB menegaskan, pembicaraan kepemimpinan memiliki tempat yang penting dalam suatu peradaban. Salah satu sumber kearifan kita dalam berbangsa ialah beragama.

Sebagai muslim ketika buka Al-Qur’an, salah satu sentrum perhatian yang dibahas panjang lebar dalam Alquran ialah manusia dalam dimensi kepemimpinan.

Ada ayat yang sangat terkenal yakni Ayatul Khilafah, ketika Allah sampaikan seluruh makhluknya tetapkan manusia sebagai khalifah atau pemimpin dalam kehidupan dunia, dia diberikan tugas oleh Allah untuk mengganti Allah dalam dunia ini bagaimana memajukan, memakmurkan dengan nilai-nilai mulia, yaitu dirangkum dalam Asmaul Husna.

“Maka kepemimpinan seseorang dalam kehidupan ini tergantung sejauh mana dia mampu mengaplikasikan kemuliaan-kemuliaan yang ada di Asmaul Husna,” ungkap TGB seraya menyontohkan sifat Ar-rahman dan Ar-rahiim,  yang memberikan pesan bahwa kepemimpinan harus penuh dengan nilai-kasih sayang.

AYA/HMS




Dr Zulkieflimansyah Beberkan Visi Besar UTS, Di Depan 528 Calon Mahasiswa

Zul mendirikan UTS. mengundang dosen-dosen muda terbaik. Dosen-dosen muda ini diibaratkan elang yang akan mengerami telur bukan hanya telur elang, tapi beraneka ragam telur. Harapannya, telur-telur yang dierami, kelak bisa menetas, tumbuh, besar, dan bisa terbang ke angkasa

lombokjournal.com —

SUMBAWA BESAR ;  Dr. H. Zulkieflimansyah, pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), bertemu calon mahasiswa baru UTS yang akan mengikuti tes masuk jalur beasiswa Tau Samawa, Minggu (22/04).

Di hadapan 528 calon Mahasiswa Baru (MaBa), Doktor Zul menjelaskan visi UTS. Kampus yang dijuluki ‘Kampus Elang’ ini memiliki visi “Menjadi Rumah Pembelajaran yang Nyaman dan Menyenangkan untuk Tumbuh Utuh Sebagai Manusia dan Bermanfaat bagi Semesta Alam”.

Mengapa UTS disebut ‘Kampus Elang’?

Kampus Elang filosofinya terinspirasi dari cerita seorang petani yang menemukan telur elang. Telur tersebut dierami ayam milik petani.

Kemudian menetas, seiring berjalan waktu anak elang pun tumbuh besar seperti elang-elang pada umumnya, namun ada yang aneh. Elang tersebut tidak bisa terbang.

Dia tidak pernah mengepakkan sayapnya. Dia mati dalam keadaan tidak bisa terbang.

Sendainya elang tersebut berusaha mengepakkan sayapnya, jangankan dua atau tiga pulau, lautan, samudra akan mampu ia taklukkan. Bahka dapat melayang terbang tinggi ke angkasa.

Sayangnya, telur elang yang dierami ayam, besar bersama ayam dan hidup di lingkungan ayam ini tidak pernah satu kali pun mengepakkan sayapnya. Ia pun mati meninggalkan nama seekor elang yang tidak bisa terbang.

Doktor Zul terinspirasi dari cerita tersebut, mengapa UTS dinamakan Kampus Elang.

Menurutnya, di Sumbawa perlu ada satu tempat khusus mengerami telur elang. “Jangan sampai telur-telur elang dierami ayam, hidup dan besar di lingkungan ayam,” katanya.

Karenanya, Zul mendirikan UTS. Ia mengundang dosen-dosen muda terbaik. Dosen-dosen muda ini diibaratkan elang yang akan mengerami telur bukan hanya telur elang, tapi beraneka ragam telur. Harapannya, telur-telur yang dierami, kelak bisa menetas, tumbuh, besar, dan bisa terbang ke angkasa.

Doktor yang pernah menjadi Peneliti Terbaik Indonesia Bidang Ekonomi dan Manajemen ini menjelaskan misi UTS merekrut dosen-dosen muda terbaik dan berbakat. Karena tugas Dosen bukan hanya sekedar mengajar, tetapi tugas dosen memberikan inspirasi, mendustribusukan harapan, sehingga yang dieram tumbuh berkembang, bisa mengepakkan sayapnya dan mampu terbang.

“Kenapa itu penting, karena UTS punya cita-cita mulia. Bisa melahirkan para pemenang. Kalau jebolan UTS bukan pemenang, kalau tidak berani meretas jalan baru, mustahil akan bisa bertahan dalam segala ujian kehidupan,” katanya.

Visi UTS sebagai Learning Comunity, sebagai rumah pembelajaran. Pembelajaran adalah inti kehidupan. Orang kalau tidak belajar sebebarnya sudah mati.

“Setiap hari, kita saksikan kehidupan di sekeliling kita, pohon yang tadinya kecil tumbuh besar, terus berubah menjadi tempat yang nyaman disinggahi oleh siapa pun. Itu merupakan proses pembelajaran. Bagaimana dengan kita, sudah berubah atau belum. Apa yang sudah kita berikan buat kehidupan,” bebernya.

Rumah pembelajaran itu maknanya dalam. UTS adalah rumah yang nyaman dan menyenangan bagi siapapun.

UTS baru dikatakan nyaman kalau dosen, para staf, mahasiswa dan siapun yang ada di lingkungan ini merasa betah dan enggan pulang. Di UTS menghadirkan kebahagiaan bagi siapa pun.

“Karena kita bertemu orang yang selalu tersenyum, kita bertemu orang yang ramah, kita bertemu orang yang bersahabat. Di UTS kita bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia, di UTS kita berjejaring, di UTS kita belajar dan tumbuh bersama dalam kebahagiaan,” kata Zul.

Kemudian Doktor Zul menegaskan, siapa pun yang berada dan belajar di lingkungan UTS, harus tumbuh utuh sebagai manusia. Di UTS, siapa saja, para Dosen, Staf, Mahasiswa, harus tumbuh.

Tapi jangan hanya tumbuh fisiknya, kematangan spiritualnya harus tumbuh, intelektualnya juga harus tumbuh. Fisiknya prima, staminanya ok, intelektualnya juga hebat.

“Tiga hal ini yang harus tumbuh, Fisik ok, Intelektual ok, dan spiritual juga ok,” tegasnya.

Terakhir, selain tumbuh utuh sebagai manusia juga bermanfaat bagi semesta alam. Jadi, UTS ini menjadi rumah pembelajaran yang menyenangkan bagi siapa saja sehingga mampu melahirkan mahasiswa yang dapat menghadirkan bermanfaat bagi semesta alam, bukan hanya buat sesama manusia tapi juga buat makhluk hidup yang ada di sekeliling manusia.

Untuk diketahui tes jalur beasiswa Tau Samawa dilaksanakan selama 3 Hari, yakni minggu hingga selasa (22-24 April 2018). Beasiswa Tau Samawa adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang ingin mengembangkan diri dan memiliki tekad membangun dan berkontribusi bagi daerah Sumbawa, khususnya dan Indonesia umumnya.

Tahun ini, beasiswa Tau Samawa diikuti oleh 528 calon mahasiswa baru UTS. Yang akan diterima hanya 300 mahasiswa. Jadi ada peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya menerima 200 mahasiswa khusus beasiswa tau samawa. Disamping itu, UTS juga menerima mahasiswa baru jalur Beasiswa Nusantara, yang membuka peluang bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk bisa kuliah di UTS.

Me (*)




Tokoh Perbukuan Islam 2018 Untuk Gubernur NTB

Penghargaan tersebut bukan hanya untuk Gubernur NTB melainkan juga untuk generasi muda bangsa, khususnya NTB

lombokjournal.com —

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dianugerahi penghargaan sebagai tokoh perbukuan Islam 2018.

Gubernur didampingi istri, Hj. Erica Zainul Majdi menerima penghargaan tersebut saat 17th Islamic Book Fair, yaitu pameran buku Islam terbesar se-Asia Tenggara bertempat di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta, Rabu (18/04).

Hadir juga saat itu, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua IKAPI Jakarta, Hikmat Kurnia.

Pada kegiatan yang mengusung tema meraih kejayaan Islam melalui literasi, IKAPI memilih Gubernur sebagai peraih penghargaan tersebut karena sejumlah penilaian. Yaitu, Gubernur Tuan Guru Bajang merupakan sosok yang gemar membaca dan menularkan hasil bacaannya tersebut kepada masyarakat luas.

Selain itu, Gubernur TGB dinilai sebagai gubernur inspiratif bagi generasi bangsa, dengan sederet prestasi, baik sebagai ulama, maupun sebagai kepala daerah. Menurutnya juga, TGB merupakan kepala daerah yang berhasil mengangkat dan membangun NTB ke level yang membanggakan. Bahkan mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang lebih dahulu maju.

“Penghargaan ini kami berikan kepada Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi,” Jelas Sekretaris IKAPI Jakarta saat membacakan profil Gubernur TGB.

Gubernur NTB, peraih ratusan penghargaan itu, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Gubernur menyampaikan, masih banyak tokoh-tokoh lain yang juga harus mendapatkan penghargaan tersebut, sebagai bentuk penghargaan atas karya-karya besar mereka dalam bentuk literasi.

Menurutnya, IBF tersebut merupakan milestone bagi generasi muda. Bahwa kalau ingin bangsa ini maju dan kuat, maka literasihya harus kuat.

Lebih jauh lagi, TGB menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya untuk dirinya melainkan juga untuk generasi muda bangsa, khususnya NTB.

“Penghargaan ini untuk anak-anak muda NTB,” ungkapnya yang sambut tepuk tangan para undangan yang hadir.

Selain tokoh perbukuan Islam 2018, IKAPI Jakarta juga menyerahkan penghargaan kepada para penulis dengan kategori Buku Islam terbaik kategori fiksi dewasa, Buku Islam terbaik kategori non-fiksi anak, Buku Islam terbaik kategori non-fiksi dewasa, Buku Islam terbaik kategori Terjemahan, Buku Islam dengan Desain Sampul Terbaik dan Buku Islam dengan Ilustrasi Terbaik

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh ikatan penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta.

Ketua Panitia, Muhammad Anis Baswedan melaporkan menjelaskan IBF tahun ini merupakan wahana dan salah satu ajang untuk wisata literasi Islami. Sekitar 151 penerbit dan 53.000 judul buku serta 15.000.000 eksemplar buku dipamerkan dalam IBF tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan digelarnya pameran buku tersebut agar para generasi muslim menyadari pentingnya membaca dan menguatkan diri dengan literasi.

“Harapan kami pengunjung datang ke pameran ini sebagai kegiatan wisata yang indah nyaman dan menyenangkan,” ungkapnya.

AYA/Hms




Zul-Rohmi, Pasangan Berpendidikan Tinggi Namun Rendah Hati

Baik Dr Zul maupun Dr Sitti Rohmi, selalu akrab melebur tanpa sekat dengan masyarakat perkampungan yang mereka kunjungi

lombokjournal.com–

MATARAM ;  Pepatah semakin padi berisi semakin merunduklah tangkainya, kiranya tepat disematkan pada sosok Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB dalam Pilgub 2018.

Meski mengenyam dan mampu menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi, turut berkiprah membangun pendidikan, dan menjabat di sejumlah posisi strategis, pasangan Zul-Rohmi tetap menunjukan sikap yang sangat rendah hati.

Setidaknya, hal itu dirasakan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), baik di Lombok maupun di Sumbawa, yang sempat dikunjungi Zul-Rohmi Dalam tiap kampanye blusukan keduanya di tengah masyarakat sepanjang masa kampanye ini.

Baik Dr Zul maupun Dr Sitti Rohmi, selalu akrab melebur tanpa sekat dengan masyarakat perkampungan yang mereka kunjungi. Bahasa yang mereka sampaikan saat memapar visi dan misi kinerja kepemimpinan pun dengan bahasa sehari-hari yang merakyat.

“Bahasa yang disampaikan sangat sederhana, seperti masyarakat biasasaja, sehingga kami pun mudah memahami. Ini yang membuat kami merasa lebih dekat, merasa lebih mengenal dan juga dikenal oleh pak Zul dan bu Rohmi. Program-programnya sangat cerdas,” kata Mustaan, warga Bayan, Lombok Utara.

Perpaduan Hobi Menulis Dan Membaca

Dari sisi pendidikan, pasangan Zul-Rohmi memang calon pimpinan yang sangat mumpuni. Bukan hanya berpendidikan tinggi, kepedulian keduanyauntuk sektor pendidikan pun tak bisa diragukan.

Ibarat sudah ditakdirkan, pasangan Zul-Rohmi juga memiliki hobby yang berbeda namun saling melengkapi. Dr Zul yang hobby menulis, dan Dr Sitti Rohmi sangat suka membaca.

Dr H Zulkieflimansyah Ph.D atau akrab disapa Bang Zul, lahir di Sumbawa Besar, 18 Mei 1972. Pendidikan dasar hingga SMA ditempuhnya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hingga tamat SMA pada 1989.

Selepas SMA, Zulkieflimansyah mengambil S1 Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta. Gelar Sarjana Ekonomi diperolehnya tahun 1995 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) tempat di mana ia mengajar di program S1, S2 dan S3.

Postgraduate programme-nya ditamatkan di Strathlyde Business School, University of Strathclyde di United Kingdom (UK).

Pada tahun 1997 memperoleh gelar MSc in International marketing dari Department of Marketing. Tahun 1998 mengikuti program Master kembali dalam bidang Industrialization, Trade and Economic Policy di Department ofEconomics dan selanjutnya menyelesaikan program Doktoralnya di Departemen yang sama pada tahun 2001.

Sederet prestasi telah diukir Dr Zul sejak kanak-kanak. Berbagai perlombaan dan prestasi di menangkannya di Sumbawa Besar, tempat dimana ia dibesarkan.

Puncaknya ia terpilih mewakili propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kompetisi pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia selama hampir setahun pada tahun 1989.

Bang Zul bersekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary College di Alice Springs. Pengalaman tinggal bersama keluarga Australia yang melakoni bisnis Outback Freight Business Service memungkinkan dirinya mengenal Australia sangat dalam sampai ke pedalaman dan berinteraksi dengan suku asli aborigin yang mengesankan.

Ketika kuliah di UI berbagai aktivitas dan prestasi juga ditorehkan. Mahasiswa berprestasi UI di bidang penalaran diperolehnya di tahun 1994 serta menjadi Pemenang pertama lomba menulis Mahasiswa bidang ekonomi tingkat Nasional.

Bang Zul juga menjadi pemenang di lomba menulis mahasiswa  dalam Bahasa Inggris yang di selenggarakan oleh Japan Airlines (JAL) baik di tingkat Universitas Indonesia maupun di Tingkat Nasional.

JAL kemudian mensponsorinya untuk belajar di Sophia University Tokyo, Japan tentang Comparative Asian Industrial System. Bang Zul tak hanya bergulat dengan buku di kampus, tapi juga berinteraksi dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan sebagai aktivis kampus.

Periode 1994-1995 Bang Zul dipercaya oleh  Mahasiswa UI sebagai KetuaSenat Mahasiswa tingkat Universitas yang kini menjelma menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI).

“Belajar adalah kebutuhan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas,”kata Bang Zul.

Selain degree programme yang ditempuhnya di Glasgow, Bang Zul juga menempuh pendidikan lanjutannya di Kennedy School of Government, Harvard University (US), Institute for New Technology, Maastricht (The Netherlands), Science and Policy Research Unit di University of Manchester (UK) serta di University of Dundee (Scotland).

Saat ini, Bang Zul sebagai Senior Research Fellow, Kennedy School of Government, Harvard University, USA. Ilmu tak dipendam sendiri. Bang Zul membagikan keilmuannya dengan menjadi dosen terbang di sejumlah perguruan tinggi nasional, bahkan beberapa diantaranya di luar negeri.

Ia juga mendedikasikan ide, pemikiran, dan biaya serta tenaga untuk membangun UTS di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sebuah perguruan tinggi yang sejak beberapa tahun lalu mulai mencetak sumber daya manusia NTB yang andal dan berdaya saing.

Karir bang Zul semakin moncer sejak 2004. Pria ramah dengan senyum khas ini masuk ke panggung Politik Senayan sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kepercayaan publik padanya sangat kuat, ia bahkan menjadi anggota DPR RI selama tiga periode.

Bagi bang Zul, pendidikan menjadi sektor yang penting, karena ini akan berkaitan dengan akselerasi pengembangan sektor lainnya. Jika sumber daya manusia suatu daerah sudah maju dan mampu bersaing di tingkat global, maka bisa dipastikan kemajuan daerah itu akan sangat pesat.

NTB sebagai daerah yang secara natural sudah sangat kaya dengan sumber daya alam, akan semakin maju juga dengan didukung SDM yang berdaya saing untuk mengelolanya.

Menurut Zul, NTB sangat banyak potensi SDA-nya, dan kelak pasti pembangunan dan investasi di berbagai bidang akan masuk ke sini.

“Kami bertekad agar masyarakat jangan sampai hanya menjadi penonton di daerah sendiri, sehingga pendidikan juga menjadi hal utama yang harus terus didorong untuk meningkatkan SDM di NTB,” kata Bang Zul, dalam sebuah kesempatan blusukan di Lombok Utara.

Me (*)




Winengan Jadi Warga Kehormatan Betawi

Lalu Winengan dalam orasinya secara khusus menyampaikan kondisi dan hiruk-pikuk berbangsa saat ini, justru akibat tidak adanya kearifan dalam berkomunikasi dan berinteraksi para elitnya

lombokjournal.com —

JAKARTA —  Kepala Dinas Pertamanan dan Tata Kota Lombok Barat, H. Lalu Winengan, yang dikenal sebagai salah satu tokoh masyarakat Sasak, dikukuhkan dan diberikan penghargaan sebagai tokoh kehormatan Betawi bersama belasan tokoh lainnya.

Pengukuhan itu berlangsung saat kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan Forum Pemuda Betawi bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI di Jakarta, Kamis (05/04).

Tahun ini adalah tahun ke-17 Bamus Betawi menyelenggarakan kegiatan serupa dengan memberikan penghargaan dan penghormatan kepada tokoh-tokoh luar Betawi, yang dinilai memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan terkait isu-isu kearifan lokal untuk penguatan kebangsaan.

Kegiatan pemberian penghargaan berlangsung di salah satu hotel di Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Hadir pada kegiatan ini sejumlah tokoh Betawi.

Peenerima penghargaan ada juga dari kalangan pengusaha dan aparat penegak hukum. Di akhir sesi, masing-masing penerima penghargaan diberikan kesempatan menyampaikan orasi.

Lalu Winengan secara khusus menyampaikan kondisi dan hiruk-pikuk berbangsa saat ini, justru akibat tidak adanya kearifan dalam berkomunikasi dan berinteraksi para elitnya. Ia misalnya secara khusus menyindir pidato salah satu tokoh nasional yang meramalkan bubarnya Indonesia pada tahun 2030.

Pidato ini kata Winengan, jika disampaikan dengan data yang jelas serta dengan maksud mengajak banga waspada, maka itu bermakna positif. Tetapi bila pidato ini digunakan hanya untuk kepentingan politik jangka pendek, maka yang muncul hanya kegaduhan di akar rumput.

Kedua, dia juga memberi contoh kecerobohan salah satu tokoh yang menyampaikan hal kontroversial yang justru melukai perasaan Umat Islam. Yang ia maksud adalah puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berujung pada protes warga.

Winengani secara garis besar menyampaikan pentingnya bangsa Indonesia melakukan taubat nasional.

“Ada banyak kejadian buruk di Indonesia yang justru terjadi karena kecerobohan para tokohnya, yang tidak menjaga etika saat berbicara di hadapan publik, sehingga menimbulkan kegaduhan,” ujarnya

Oleh karena itu, menurutnya saat ini yang kita butuhkan adalah sama-sama bertaubat. “Tokoh-tokoh harus bertaubat.  Saya minta Forum Pemuda Betawi menggelar gerakan salat taubat nasional supaya dosa-dosa kita diampuni Tuhan,” ungkap mantan Ketua DPD KNPI NTB ini.

Sambutan di antaranya juga disampaikan tokoh Betawi H. Lulung Lunggana yang sekarang menjadi salah watu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Lulung menyampaikan kegiatan ini adalah cara warga Betawi bersilaturahmi dengan komunitas lain untuk menguatkan peran kebangsaan.

Ketua Dewan Pembina Forum Pemuda Betawi, Rahmat HS dalam penyampaiannya mengemukakan, pemberian status warga kehormatan ini sudah diadakan sejak tahun 2002.

Hingga penyelenggaraan tahun ini, ada sekitar 200 tokoh yang diberikan penghargaan baik itu mereka yang duduk di lingkungan pemerintahan di pusat maupun di daerah.

“Tahun ini dari puluhan tokoh yang kita seleksi, muncul 17 nama. Mereka adalah orang-orang yang bagi masyarakat Betawi berjasa di sektor publik lewat kiprah mereka masing-masing,” ungkapnya.

“Mereka yang terpilih adalah orang-orang pilihan yang kami tahu kiprah mereka selama ini. Selamat,” ungkap Wakil Ketua Bamus Betawi ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semula akan mengadiri di kegiatan ini. Namun karena ada kegiatan dinas, ia diwakili pejabat dinasnya.

Usai acara, Winengan menganggap penghargaan ini adalah bentuk apresiasi serta semangat untuk berbuat lebih baik lagi.

Me (*)

 

 

Foto :  WARGA KEHORMATAN : H. Lalu Winengan saat pemberian penghargaan dan status warga kehormatan Betawi oleh Bamus Betawi di Jakarta kemarin.




TGB Sharing Ke Tokoh Lintas Agama, Tentang Keberhasilan Toleransi Di NTB

TGB diundang tokoh lintas agama untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah

lombokjournal.com–

JAWA TENGAH ;

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang berhasil membangun kehidupan toleransi di Indonesia. Berbagai suku, ras, agama dan golongan hidup rukun dan saling membantu, untuk kepentingan daerah dan bangsa.

Bahkan, NTB merupakan contoh kerukunan hidup antar umat beragama di dunia.

Kesuksesan masyarakat dan pemerintah NTB membangun kerukunan dan toleransi tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah yang dikenal Bumi Seribu Masjid tersebut.

Acara itu dikemas dalam bentuk Sarasehan, dengan tema “Toleransi Beragama/Berkeyakinan Di Indonesia, Fakta Dan Prosoeknya” di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/03).

Pada acara yang dihadiri unsur kepolisian, Pemda dan tokoh lintas agama dan dikemas santai itu, Gubernur yang akran disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menjalaskan sejumlah program unggulan pemerintah daerah selama kepemimpinannya, yang memiliki kaitan langsung dengan toleransi kehidupan beragama.

Salah satunya, sektor pariwisata yang selama ini dikembangkan  memiliki dua makna.

Pertama lanjut TGB dari sisi ekonomi, sektor tersebut akan mendorong perekonomian dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Kedua adalah makna yang sangat dalam, jika dilihat dari  toleransi dan kedewasaan beragama.

Makna tersebut dapat terlihat dari Sekian juta turis yang datang ke NTB dan berbaur dengan masyarakat.

“Tidak satupun  insiden yang menimpa para turis yang berbeda keyakinan tersebut,” jelas TGB.

Bahkan TGB mencontohkan saat terjadi event sekelas MTQ Tingkat Nasional yang diselenggarakan di NTB beberapa waktu tahun 2016 lalu, tidak sedikit komunitas yg berbeda agama menawarkan sumbangan moril dan meteriil untuk mensukseskan event tersebut.

“Sebenarnya di dalam masyarakat kita sudah terdapat kedewasaan beragama dengan pondasi yang jauh lebih  kokoh dari yang kita bayangkan,” tegas TGB.

Selain itu, di bawah kepemimpinan TGB, Pemerintah NTB untuk pertama kali dan yang pertama di Indonesia telah mengeluarkan perda BALE MEDIASI. Perda tersebut mengatur, segala masalah yang di tengah masyarakat terkait toleransi diselesaikan secara kekeluargaan.

Terakhir TGB menyampaikan, pluralisme di dunia adalah skenario Tuhan Yang Maha Esa yang kalau dipungkiri maka kita termasuk ingkar terhadap ajaran agama.

AYA/HMS




TGB Disambut Antusias Di Salatiga

Al-Qur’an telah cukup bagi zaman kini dan zaman akan datang, Al-Qur’an juga telah berkecukupan dimana pun kita berada

lombokjournal.com —

SALATIGA ;

Gubernur NTB, Dr. TGH.M. Zainul Majdi memenuhi undangan dari sejumlah elemen masyarakat dan pemerintah daerah serta beberapa institusi perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, di Provinsi Jawa Tengah, Rabu  (28/03).

Mengawali kegiatan tersebut, Gubernur NTB yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) memenuhi undangan IAIN Salatiga sebagai narasumber pada seminar nasional di hadapan ratusan mahasiswa kampus setempat.

Bersama Novelis ternama, Habiburrahman El-Shirazy atau yang lebih akrab disapa Kang Abik itu, TGB disambut antusias jajaran akademika kampus itu.

Bahkan, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Rahmat Hariyadi menyampaikan, kehadiran dua alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga besar IAIN Salatiga.

“Ini (TGB) bukan gubernur sembarang gubernur, ini gubernur penghafal Alquran,” ujar Rahmat saat sambutan yang disambut tepuk tangan para mahasiswa.

Rahmat berharap, TGB bisa memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa IAIN Salatiga

Kemudian, TGB didaulat untuk mengupas tema “Arah Baru Penafsiran Al-Qur’an di Indonesia” pada seminar tersebut.

TGB menjelaskan, Al-Qur’an telah cukup bagi zaman kini dan zaman yang akan datang. Di samping itu Al-Qur’an juga telah berkecukupan dimana pun kita berada, baik di indonesia maupun di belahan lain di bumi Allah ini.

“Tantangannya adalah bagaimana menemukan kecukupan yang dimaksud dalam Al-Quran itu dapat dibumikan dalam kehidupan kita,” jelas TGB.

Sebab lanjutnya, banyak atribut yang disematkan pada Al-Quran, dan atribut yang paling tinggi adalah Al-Quran sebagai “hudallinnas” (petunjuk bagi manusia) dalam kehidupan.

Pada bagian lain TGB juga berpesan kepada mahasiswa IAIN Salatiga utk terus menggali ilmu Al-Quran. TGB mengatakan bahwa kekuatan suatu bangsa bukan hanya pada pengusaan tentara dan kekuatan militer.

Tetapi juga dari generasi yang dibekali dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berkecukupan terhadap semua bidang dapat dijadikan media sebagai dakwah Islam dimanapun muslim berada.

Terkait pertanyaan beberapa peserta seminar seperti tafsir mana yang paling cocok di Indonesia, dengan piawai TGB menjelaskan, memberi atau menafsirkan Al-Quran dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa ibu (budaya) setempat, namun jangan sampai budaya dijadikan pedoman dalam menafsirkan, itu sangat berbeda dan berbahaya.

AYA/HMS