Lalu Ivan Indaryadi Didaulat Jabat Ketua DPRD Lobar Sementara
Politisi muda Partai Golkar, Lalu Ivan Indaryadi, yang meraup suara signifikan remi duduk sebagai anggota DPRD Lombok Barat
LOBAR.LombokJournal.com ~Lalu Ivan Indaryadi, Politisi muda Partai Golkar, didaulat sebagai Ketua DPRD Lombok Barat sementara. Putra mantan Bupati Lombok Barat, Hj. Sumiatun dan Lalu Daryadi, merupakan salah satu politisitermuda dengan usia 28 tahun.
Sepak terjang Lalu Ivan di dunia politik memang patut menjadi contoh generasi muda ke depan. Ini merupakan jabatan ke dua kali bagi Lalu Ivan menduduki kursi legislatif. Dia meraih 20.799 suara pada pemilu legislatif 2024 lalu.
“Ini merupakan amanat rakyat sekaligus amanat Partai Golkar untuk mengawal proses pemerintahan di Kabupaten Lombok Barat ini,” Ujar Lalu Ivan Indaryadi kepada wartawan di Lombok Barat (21/08/24).
Lalu Ivan dilantik bersama 44 anggota DPRD Lombok Barat periode 2024 – 2029. Pelantikan berlangsung di Gedung DPRD Lombok Barat.
Sebagai mitra eksekutif, wakil rakyat dituntut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan masyarakat.
Artinya, sinergisitas antara legislatif dan eksekutif harus semakin masif yang bermuara pada kesejahteraan rakyat.
“Sebagai anggota legislatif tentu kami harus menjalankan tanggung jawab sesuai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dengan sebaik-baiknya,” tegas Ivan.
Sebagai orang yang pernah menjabat anggota legislatif, Ivan sangat paham dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Ikut serta mengawasi peningkatan kualitas layanan publik, perluasan akses pendidikan dan kesehatan, penciptaan layanan pekerjaan yang layak dan penanggulangan kemiskinan. Semua itu akan dikawal semaksimal mungkin menuju kemajuan yang lebih baik.
Namun, saat ini tugas yang paling dekat yang harus segera dituntaskan, menurut Lalu Ivan Indaryadi adalah mempersiapkan alat kelengkapan dewandan lainnya.
“Paling lama sepekan ke depan akan kami siapkan alat kelengkapan dewan terlebih dulu, ” tegasnya. me
Gaya Kepemimpinan Terbuka dari Pj Gubernur NTB
Gaya kepemimpinan Dr Hassanudin menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan.
MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, S.IP., MM., telah memulai masa jabatannya dengan menunjukkan gaya kepemimpinan yang terbuka dan mudah diakses.
Sejak dilantik, ia menegaskan komitmennya untuk membangun komunikasi yang efektifdengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), tokoh masyarakat, dan warga NTB.
Dalam berbagai kesempatan, gaya kepemimpinan Dr. Hassanudin menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan.
Menurutnya, keterbukaan adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Sebagai Pj Gubernur, saya ingin memastikan bahwa roda pemerintahan berjalan dengan transparan dan terbuka,” ujarnya seperti dikutip dari laman Media Sosial Facebook DLHK NTB, Jum’at (05/07/24).
Gaya kepemimpinan terbuka Dr. Hassanudin terlihat jelas saat ia menerima para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di sela-sela kegiatan olahraga tenis lapangan di Halaman Kantor DPRD Provinsi NTB.
Salah satu OPD yang ditemuinya adalah Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah, S.HUT., M.A.P.
Mereka membahas beberapa isu penting, termasuk kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok pasca penutupan sejak 29 Juni hingga 3 Juli 2024.
Selain itu, Julmansyah melaporkan proses pelepasan kawasan hutan seluas 52 hektar untuk pembangunan UIN Bima dan perluasan landfill untuk melayani sampah tahun 2025.
“Mendiskusikan kondisi TPA Regional Kebon Kongok pasca penutupan sejak 29 Juni-3 Juli 2024,” jelas Julmansyah.
Menanggapi laporan tersebut, Pj Gubernur Hassanudin menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, terutama dalam penanganan sampah.
Ia menekankan bahwa kolaborasi intensif diperlukan untuk memastikan pelayanan pemerintahan dan masyarakat tetap berjalan dengan baik.
“Pentingnya terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota, termasuk dalam penanganan sampah,” ujarnya. pnd/dyd
Ulang Tahun Bang Zul ke-52: Berupaya Selalu Berlapang Dada
Bang Zul pada perayaan ulang tahun ke 52 menyampaikan ajakan romantis, agar Bunda Niken selalu setia mendampinginya
MATARAM.LombokJournal.com ~ Doktor Zulkieflimansyah alias Bang Zul memang menjadi idola dan dirindukan banyak orang. Acara bertajuk “Monolog & Dirgahayu Bang Zul ke-52: Wujudkan Mimpi Bersama IdolaKita Semua” dihelat di Tuwa Kawa Cafe Mataram, pada Sabtu (18/05/24) malam.
Acara yang dikemas dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bang Zul ke-52 diinisiasi oleh para sabahat Bang Zul bersama Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6. Acara berlangsung santai, hangat, meriah serta merakyat.
Pada momen bahagianya, Bang Zul tetap bersama rakyat.
Tak hanya dihadiri para sahabat dan kolega Bang Zul, turut hadir dalam kesempatan tersebut juga puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan anak-anak yatim piatu. Bang Zul datang bersama istri, Bunda Niken Zulkieflimansyah.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Dewan Pendiri Mi6 Hendra Kusuma. Dalam sambutannya, Hendra mengaku pihaknya turut bersyukur atas bertambahnya usia Bang Zul.
“Kami sebagai sahabat dan kolega Bang Zul, mengucapkan selamat ulang tahun. Ini tidak ada kaitan dengan Pilkada. Tapi kami ingin menjadikan acara semacam ini sebagai tradisi yang baik dan penghormatan, apresiasiterhadap beliau dalam konteks kemanusiaan. Beliau telah berjasa untuk segenap masyarakat NTB,” katanya.
Mi6, kata Hendra, berharap agar segala harapan dan cita-cita Bang Zul ke depan dapat terwujud. Mi6, menurutnya adalah kawan setia Bang Zul. Siap selalu dan bersama Bang Zul.
“Kami tentu berharap, apapun jua yang menjadi harapan dan tujuan Bang Zul ke depan. Ini harapan kita semua. Sekali lagi, Bang Zul adalah tokoh panutan kita semua, idola kita semua. Masyarakat NTB bangga dan memanggil kembali Bang Zul untuk mengabdi kembali bagi masyarakat NTB,” terangnya.
Monolog Bang Zul bersama Bunda Niken
Acara kemudian dilanjutkan dengan acara Monolog yang disampaikan Bang Zul. Lantaran hari ulang tahunnya hampir bersamaan dengan hari ulang tahun sang istri, Bang Zul mengajak Bunda Niken untuk setia mendampinginya.
Dalam monolognya, Bang Zul yang dikenal humble dan rendah hati itu mengucap syukur. Dirinya juga berterima kasih kepada para kerabat dan koleganya yang telah menginisiasi digelarnya acara tersebut.
“Saya bersama Ibu Niken tidak memiliki alasan untuk tidak mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kami banyak sekali nikmat dan banyak sekali kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat. Mudah-mudahan apa yang kami rasakan juga dapat dirasakan oleh kita semua,” ucap Bang Zul.
Bang Zul sempat menyinggung soal kontestasi politik yang akan dirinya hadapi dalam waktu dekat. Bang Zul mengaku selalu berupaya melakukan yang terbaik dengan segala kerendahan hati. Bang Zul mengaku ‘nothing to lose’ menghadapi perhelatan politik berikutnya.
Lebih jauh, Bang Zul mengaku mengenal sahabat-sahabatnya di Mi6 sudah cukup lama. Salah satu hal yang paling dirinya ingat adalah Mi6 selalu riang gembira menghadapi situasi kehidupan apapun.
“Saya mengenal Mi6 cukup lama, satu hal yang membuat kami terpesona dengan teman-teman di Mi6 ini adalah orang-orangnya awet muda. Jadi hidupnya bahagia dan penuh keceriaan,” jelas Bang Zul.
Di tempat yang sama, Bunda Niken mengucapkan selamat dan menyematkan doa di momen bertambahnya usia Bang Zul. Bang Zul menurutnya adalah seseorang yang memiliki jiwa lapang.
“Selamat ulang tahun dulu kepada Bang Zul. Semoga senantiasa dianugerahi kesehatan, dijaga oleh Allah SWT dan menjadi orang yang berjiwa lapang sebagaimana yang selalu beliau sampaikan,” bebernya.
Bunda Niken mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi para sahabat yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan acara ulang tahun ke-52 Bang Zul. Ia berharap, suasana kebahagiaan dapat ditularkan kepada semua orang.
“Terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah menyelenggarakan acara ini. Semoga semuanya berada dalam suasana bahagia malam ini. Untuk semua masyarakat NTB,” ujarnya.
Kepada para anak yatim piatu, Bunda Niken memberikan spirit untuk terus bersemangat mengejar cita-citanya. Ia menukil kalimat yang sering disampaikan Bang Zul yakni “where there is a will there is a way”.
“Semoga adik-adik tetap semangat, bisa terinspirasi untuk selalu belajar dan mengejar cita-cita kalian. Bang Zul selalu mengatakan where there is a will there is a way. Di mana ada keinginan, Allah SWT pasti mudahkan jalan,” pesan Bunda Niken.
Usai monolog, acara dilanjutkan dengan acara tiup lilin dan pemotongan tumpeng. Tak hanya itu, acara tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada Puluhan anak Yatim PKL.***
HW Musyafirin: Potret Calon Kuat Pemilihan Gubernur NTB 2024
Pengalaman eksekutif HW Musyafirin yang mengantongi dukungan PDI Perjuangan, modal penting dalam kampanye Pilgub NTB 2024
MATARAM.LombokJournal.com ~Analisis dari Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 bersama politisi senior PDIP NTB, H Ruslan Turmuzi, memprediksi bahwa Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, akan menjadi figur kunci dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB tahun 2024.
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menegaskan bahwa Musyafirin memiliki rekam jejak yang kuat dan mentereng selama dua periode kepemimpinannya.
Rekam jejak impresif HW Musyafirin dalam pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan inovasi kebijakan menunjukkan kapasitas kepemimpinannya yang efektif.
Analis politik, Didu, menekankan bahwa pengalaman eksekutif Musyafirin telah membekali dirinya dengan pemahaman mendalam akan dinamika politik dan tata kelola pemerintahan.
Selain itu, dukungan yang diterima Musyafirin dari PDI Perjuangan, yang diungkapkan oleh Ruslan Turmuzi, menjadi modal penting dalam kampanye Pilgub NTB 2024. Kesuksesan dalam Pemilu Legislatif sebelumnya juga menciptakan momentum politik yang berharga bagi Musyafirin.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Didu menyarankan agar Musyafirin tidak hanya fokus di Pulau Sumbawa, tetapi juga harus aktif di Pulau Lombok untuk meraih dukungan yang lebih luas.
Merebut panggung politik dan membangun kesadaran publik tentang visi dan gagasannya menjadi kunci dalam menghadapi kontestasi yang sengit.
Selain itu, sinergi dengan berbagai lapisan masyarakat menjadi strategi penting dalam meraih dukungan elektoral yang kuat. Peningkatan keterwakilan dan representasijuga diperlukan untuk meningkatkan legitimasi dan kredibilitas seorang kandidat.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, strategi komunikasi yang efektif menjadi krusial. Didu menyoroti pentingnya desain dan pesan baliho yang representatif dan menarik perhatian pemilih.
Dengan segala modal dan tantangan yang dihadapinya, HW Musyafirin diprediksi akan menjadi salah satu figur kunci dalam upaya meraih kemenangan dalam Pilgub NTB 2024.***
Indra Jaya Usman Perluas Pengabdian ke DPRD Provinsi
Indra Jaya Usman (Iju) melakukan pengabdian di DPRD Lobar tiga periode tiada Henti, kini perluas pengabdian ke DPRD Provinsi
LOBAR.LombokJournal.com ~ Indra Jaya Usman atau akrab disapa Iju kini mulai memilih memperluas ladang pengabdian politik ke.DPRD Provinsi.
Ketua DPD Partai Demokrat NTB tiga periode yang telah melakukan pengabdian di DPRD Lombok Barat itu, kini mencalonkan diri sebagai anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan Lombok Barat dan Lombok Utara.
Dedikasi, integritas, pengabdian dan komitmen Indra Jaya Usman untuk melayani publik, tak terbantahkan.
“Tanggung jawab sebagai wakil rakyat adalah panggilan untuk melayani dan melakukan pengabdian. Menjadi sebuah keharusan bagi saya untuk terus mendengar, bertindak, dan memperjuangkan kepentingan konstituen dengan sepenuh hati,” ucap Indra Jaya Usman, Jumat (06/10/23).
Satu setengah dekade mewakili konstituen di Gumi Patut Patju, bukanlah waktu pengabdian yang pendek. Tak banyak politisimuda yang mampu mempertahankan pencapaian pengabdian seperti yang telah ditorehkan Iju, begitu Indra Jaya Usman karib disapa.
Rekam jejak Iju, menunjukkan bagaimana tokoh muda kelahiran Narmada tahun 1980 tersebut memang selalu menjadikan konstitueni panduan dalam mengambil setiap keputusan.
“Ketika diberi kepercayaan oleh masyarakat, saya sadar saya tidak hanya menjadi wakil mereka di lembaga legislatif, tetapi juga mitra dan pembela setia mereka,” ujarnya.
Iju terpilih pertama kali sebagai Anggota DPRD Lombok Barat pada Pemilu tahun 2009, dan terpilih kembali pada pemilu-pemilu setelahnya.
Di DPRD Lobar, Iju adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat semenjak tahun 2009 hingga saat ini. Dia juga pernah menjadi pimpinan Komisi II DPRD Lobar. Iju juga menjadi Ketua Bapemperda selama 2 periode selama jadi DPRD Lombok Barat.
Dan pengakuan atas pencapaian dan kinerjanya, tidak hanya datang dari daerah pemilihannya, namun juga datang dari seluruh NTB. Sehingga mengantarkannya memangku amanahsebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTB.
Dalam Musyawarah Daerah Partai Demokrat NTB yang digelar akhir 2021, sidang pleno Musda kala itu menetapkan dua kandidat Ketua DPD. Selain Iju, ada nama Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.
Pengabdian tiada terkira kepada masyarakat dan dedikasi tinggi kepada partai, menjadikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan seluruh jajaran eksekutif partai di tingkat pusat, tanpa ragu menjatuhkan pilihan kepada Iju.
Pembela Masyarakat
Jejak pengabdian Iju kepada masyarakat memang jauh terentang panjang. Sebelum menjadi Anggota DPRD Lombok Barat, Iju adalah aktivis pembela masyarakat tulen. Ia aktif di sejumlah lembaga non pemerintah. Antara lain Institut Studi Krisis dan Perdamaian (InSKRIP) NTB, Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD), hingga LeSA Demarkasi. Iju juga aktif dalam organisasi yang sepenuhnya melayani umat yakni Gerakan Pemuda Ansor dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lombok Barat.
Kiprahnya yang luar biasa dalam mengadvokasi masyarakat yang termarjinalkan melalui organisasi nirlaba yang digawanginya, menjadikan nama Iju begitu harum di kalangan masyarakat dan aktivis.
Ketika Iju memutuskan untuk bergabung dalam partai politik dan ikut bertarung dalam Pemilu pada tahun 2009, banyak rekan-rekannya sesama aktivis menentang hal tersebut. Stigma tentang banyaknya sisi gelap dalam politik membuat mereka khawatir.
Sejarah membuktikan, Iju tak berubah. Menjadi anggota legislatif malah menjadikan komitmen dan dedikasi Iju dalam membela masyarakat tak pernah surut. Malah kian kuat dan menjangkau masyarakat lebih luas.
Sarjana Aqidah Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini tak pernah membeda-bedakan masyarakat yang hendak dilayaninya.
Pernah suatu waktu, rekannya mempertanyakan kiprah Iju yang tetap memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakatdi suatu desa, padahal di desa tersebut, Iju hanya memperoleh tak lebih dari 20 suara dalam Pemilu 2009. Namun, Iju bergeming. Aspirasi masyarakat di desa tersebut tetap dilayani dan diperjuangkannya. Manakala Pemilu tahun 2014 digelar, suara dan dukungan untuk Iju dari desa tersebut juga tidak bertambah signifikan. Tak lebih dari 30 suara saja. Toh, Iju tak meradang.
”Saya menganggap diri saya sebagai wakil rakyat, bukan penguasa rakyat. Karena itu, tanggung jawab saya untuk terus berjuang memenuhi harapan dan kebutuhan mereka,” kata Iju tetang langkahnya melayani tanpa membeda-bedakan konstituen tersebut.
Maka, ketika masyarakat desa tersebut datang kembali kepada Iju untuk membawa aspirasi pemekaran desa, Iju memperjuangkan aspirasi itu dengan sungguh-sungguh.
Hingga akhirnya pemekaran tersebut berhasil. Kiprah Iju yang tanpa pamrih itu, telah membuka mata masyarakat dua desa hasil pemekaran tersebut, sehingga dalam Pemilu 2019, Iju meraih dukungan yang sangat besar dari masyarakat dua desa itu.
Untuk masyarakat, Iju memang selalu meluangkan waktu. Ia mendengarkan dan berkomunikasi secara aktif terkait masukan, masalah, dan kebutuhan konstituennya. Iju aktif menggelar pertemuan dengan konstituen, merespons surat tertulis, atau telepon dari mereka dengan menjalin komunikasi yang terbuka.
Iju juga tak pernah ragu untuk terlibat menyelesaikan masalah yang melibatkan individu, selain mengatasi masalah dan kepentingan umum.
Mulai dari masalah yang terkait dengan pelayanan publik, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Iju juga mengedukasi konstituennya dengan berperan sebagai pendidik. Memberikan informasi tentang isu-isu penting, program pemerintah, dan hak-hak yang dimiliki konstituen.
Dalam hal kebijakan, Iju juga berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan pemerintah dengan aktif mengajukan usul-usul inisiatif, memberikan masukan, dan bahkan berdebat demi menciptakan kebijakan yang lebih baik untuk masyarakat.
Dalam pengambilan keputusan, Iju tak sungkan untuk melibatkan konstituen. Ia mengadakan rapat umum, dialog publik, atau forum partisipasi warga. Sebuah hal yang telah membuat masyarakat berpartisipasi dan ikut serta dalam proses politik.
Itu mengapa, masyarakat konstituennya begitu mendukung Iju dengan tanpa ragu. Dan manakala mendengar Iju ingin memperluas ladang pengabdian dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD NTB pada Pemilu tahun 2024, dukungan pun mengalir deras. Mereka tahu, Iju adalah tambatan harapan untuk memperjuangkan masyarakat dan juga Lombok Barat di level provinsi.
Menjadi Anggota DPRD Provinsi, konstituen tahu Iju akan memiliki peluang lebih besar untuk mempengaruhi kebijakan dan perubahan yang berdampak pada masyarakat dan daerah.
Kualitas pelayanan publik juga akan diyakini menjadi lebih baik manakala Iju bisa duduk level provinsi. Sebab, dengan menjadi anggota DPRD Provinsi, Iju dapat memperjuangkan dana dan sumber daya tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di Gumi Patut Patuh Patju.
Dengan bekal itulah Iju memantapkan hati. Dukungan dari masyarakat Lombok Barat, telah menguatkan tekadnya. Dan manakala seluruh ikhtiar telah dilakukan, apapun yang terjadi kelak, Iju tak akan pernah berhenti melayani.
“Melayani konstituen adalah kehormatan besar. Saya akan menjalani tanggung jawab ini dengan rasa hormat, tekad, dan dedikasi penuh. Saya akan menjalankannya dengan keberanian yang tak tergoyahkan,” ucap Iju.(*)
Legacy Zul-Rohmi Membangun Kohesi Sosial di NTB
Legacy dari pasangan Zul-Rohmi selama lima tahun menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur harus dipertahankan Pemimpin berikutmya
MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintahan H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,yang berakhir September 2023, dinilai meninggalkan legacy.
Penilaian itu disampaikan Bacaleg DPR RI dari PKS untuk Dapil NTB II Pulau Lombok, H. Karman yang mengatakan, banyak legacy dari pasangan Zul-Rohmi selama 5 tahun menjabat.
“Menurut saya pemimpin besar itu membangun untuk masa waktu yang panjang. Dan pemimpin otentik selalu ingin meninggalkan peninggalan yang baik bagi generasi penerusnya. Atau biasa disebut legacy. Dan ada cukup banyak legacy baik dari pemerintahan Zul-Rohmi selama kepemimpinannya. Di antaranya Zul-Rohmi mampu menciptakan kohesi sosial di NTB yang terbangun sangat apik,” kata Bang Haji Karman, sapaan akrabnya, melalui siaran pers, Jumat (15/09/23).
Terkait legacy itu, Bang Karman menjelaskan konsep kohesi sosial, suatu kondisi dimana tiap elemen sosial dalam masyarakat berfungsi memberikan standar norma bagi hidup bersama. Secara etimologi kohesi merupakan kemampuan suatu kelompok untuk menyatu.
Salah satu bukti legacy itu, di era pemerintahan Zul Rohmi, NTB yang terdiri dari tiga etnis besar, Sasak di Pulau Lombok serta Samawa dan Mbojo di Pulau Sumbawa, bisa bersinergi membangun daerah dengan semangat SASAMBO.
“Secara politik, kemampuan Zul-Rohmi membangun kohesi sosial di NTB membuat dampak positif bagi iklim demokrasi kita, dimana politik identitas bisa mulai tereduksi dan terkikis,” ujarnya.
Ruang Demokrasi
Bang Haji Karman menilai, Pemerintahan Zul Rohmi membuka ruang demokrasi dengan pemerintahan yang terbuka, transparans dan tidak antikritik. Kelompok elemen masyarakat bebas menyampaikan aspirasi dan kritikan melalui unjukrasa dan semacamnya.
“Selama ada unju rasa dan kritikan pun Zul Rohmi tak pernah menanggapi dengan melaporkan ke proses hukum. Zul-Rohmi justru menjawab setiap unjukrasa dan kritikan dengan bukti nyata kinerja mereka,” katanya.
“Tak jarang Gubernur Zul membuka ruang dialog melalui sosial media, dan itu satu gaya kepempimpinan yang baru, gaya komunikasi yang beradaptasi dengan kemajuan zaman” tambahnya.
Menurutnya, selain membawa iklim berdemokrasi yang lebih baik, pola ini juga menjadi sarana yang mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya.
Selain itu, program beasiswa ke perguruan tinggi domestik dan luar negeri juga menjadi legacy baik yang ditinggalkan Zul Rohmi.
Dengan program ini Zul Rohmi bukan hanya membukakan akses pendidikan lebih tinggi untuk kelompok masyarakat kurang mampu, tetapi juga mendorong tumbuhnya rasa percaya diri bagi generasi muda NTB untuk berani berkiprah di luar daerah bahkan luar negeri.
“Dulu mungkin banyak generasi muda NTB yang merasa sekolah di luar negeri adalah mimpi, tapi sejak ada program beasiswa ada akses yang lebih terbuka. Ada kesetaraan, semua punya akses yang sama dalam pendidikan,” kata Bang Karman.
“Seperti yang selalu disampaikan Gubernur Zulkieflimansyah, daerah kita NTB memang kecil, tapi kita punya mimpi yang besar. Hal ini juga yang menumbuhkan sikap pada generasi muda kita bahwa kita mulai bangga sebagai warga NTB,” sambungnya.
Zul Rohmi juga banyak meninggalkan legacy baik dalam hal Optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah, hingga pembangunan Sirkuit Mandalika dan sejumlah event motosport internasional seperti MotoGP, semua berjalan cukup baik di era Zul Rohmi.
Agenda motosport lainnya yang juga berkelas internasional MXGP juga sudah menjadi branding di sirkuit Samota Sumbawa dan Sirkuit Selaparang Mataram.
KEK Mandalika, MotoGP dan MXGP Lombok dan Sumbawa hanya beberapa legacy Zul Rohmi yang harus diakui punya efek domino luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi.
Pilihan yang tepat karena NTB sudah menetapkan pertanian secara luas dan pariwisata sebagai dua sektor unggulannya.
“Menurut saya, legacy yang ditinggalkan Zul-Rohmi, harus dijaga dan ditingkatkan” tutupnya.***
Sulhan Muchlis, Berkhidmat untuk Umat di Jalan Politik
Perhatian pada generasi milenial mendorong Sulhan Muchlis membawa semangat dan ide-ide segar ke dunia politik
MATARAM.LombokJournal.com ~ Sulhan Muchlis putra TGH Muchlis Ibrahim, salah seorang ulama kharismatik di Pulau Seribu Masjid, kini naik kelas. Ia menapaki jalur politik dengan bekal komplit.
Kenyang pengalaman, punya rekam jejak organisasi sejak belia, dan memiliki jejaringsosial politik yang luas di tingkat nasional. Tak heran, Sulhan kini jadi harapan warga Pulau Seribu Masjid disandarkan.
Di kancah politik Bumi Gora, Sulhan Muchlis memang bukan nama yang asing.
Punya karir politik yang membetot perhatian khalayak, di usianya yang relatif muda, telah menjabat sebagai pimpinan di DPRD Lombok Barat.
Lahir dan besar di lingkungan di pesantren dengan tradisi keagamaan yang kuat, sejak usia
belia, tokoh muda kelahiran 1976 ini telah menjadi pemimpin partai politik di Gumi Patut Patuh Patju.
Jalan politik ditempuh alumnus Fakultas Teknik Universitas Mataram ini, yang terus berkhidmat melayani umat. Rekam jejaknya membuktikan, Sulhan menjadikan dunia politik benar-benar menjadi maslahat besar buat sesama.
Melalui Partai Demokrat, karir politik Sulhan menanjak dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok.
”Sebagai santri yang dibesarkan di lingkungan pondok pesantren, kami memang tidak hanya didik menjadi pilar spiritual di tengah masyarakat. Kami juga dididik untuk menjadi pilar yang siap setiap saat turun tangan membangun bangsa dan negara,” ucap Sulhan, Kamis (14/09/23).
Kenyang pengalaman politik dari lembaga legislatif di daerah, adalah modal besar Sulhan menapaki langkah menuju Senayan. Pengalaman itu dipadukan dengan pendidikan pesantren yang telah dijalaninya.
Hal yang menjadikan mantan Ketua KNPI NTB ini menjelma sebagai politisi dengan bekal nilai-nilai moral yang kokoh, yang selalu diyakininya menjadi landasan kuat bagi perjalanan politiknya.
Pendidikan dan Ekonomi
Sulhan tahu persis apa yang dibutuhkan masyarakat Pulau Seribu Masjid. Dunia pendidikan dan pengembangan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritasnya untuk diperjuangkan.
Sulhan ingin menciptakan masyarakat yang lebih terdidik, adil, dan berdaya saing di tingkat lokal.
Komitmennya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam tindakan politik, yang diyakini dapat mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat.Salah satu inisiatif utamanya adalah meningkatkan akses pendidikan berkualitas di Pulau Lombok. Terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mustafa Ibrahim ini yakin, dengan dukungan dari teknologi, sebuah platform pembelajaran akan dapat diciptakan sehingga tersedia bagi semua anak.
Dengan begitu, mereka dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa hambatan geografis atau ekonomi.
Jejak Sulhan berkontribusi membangun dunia pendidikan di Pulau Lombok begitu terentang panjang. Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Islahuddiny ini terjun langsung membidani pendidikan inklusif untuk generasi muda di Pulau Lombok.
Pondok Pesantren tertua di Kediri, Lombok Barat ini telah memiliki lulusan puluhan ribu santri yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Saat ini, Pondok Pesantren Al Islahuddiny bahkan telah melahirkan puluhan pondok pesantren baru yang menjadi cabang dan jejaring yang tersebar di sejumlah daerah di Pulau Lombok.
”Inilah wujud komitmen nyata kami untuk terus dan selalu menghadirkan solusi-solusi baru dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan dan pengembangan ekonomi yang dihadapi saudara-saudara kita di Pulau Lombok,” kata Sulhan.
Generasi Milenial
Sebagai tokoh muda, Sulhan juga memberi perhatian besar kepada generasi milenial. Generasi ini memang kini mendominasi populasi di NTB, seiring dengan bonus demografi yang dihadapi Indonesia.
Bahkan dalam Pemilu 2024, jumlah pemilih generasi milenial lebih dominan dibanding generasi lainnya. Mereka mencapai 2,1 juta, atau setara dengan 54 persen dari total jumlah pemilih di NTB.
Perhatian pada generasi milenial itu mendorong Sulhan membawa semangat dan ide-ide segar ke dunia politik.
Dengan senang hati, diwakafkan dirinya sebagai corong generasi milenial untuk menemukan solusi permasalahan mereka.
“Saya selalu berkeyakinan, generasi milenial memiliki peran penting dalam membentuk masa depan negara ini,” ucapnya.
Sulhan menegaskan, generasi milenial adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi dan memiliki visi berbeda tentang bagaimana Indonesia seharusnya berkembang.
Generasi milenial cenderung terbiasa dengan teknologi dan inovasi yang mereka membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi. Karenanya, memperjuangkan pendidikan berkualitas bagi generasi milenial juga menjadi tonggak penting bagi Sulhan.
Ia berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, serta meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak-anak muda tersebut.
Selain itu, akses generasi muda ke pasar kerja juga tak luput dari perhatian Sulhan.Ia menyiapkan platform untuk mengadvokasi program pelatihan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja modern.
Menyiapkan berbagai inisiatif yang akan mendukung kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda. Hal itu pada akhirnya, akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi generasi milenial.
Sulhan juga bertekad untuk terus melayani umat. Sebagai orang yang dibesarkan di Pondok Pesantren, ia merupakan representasi umat.
Kelak, jika amanah masyarakat Pulau Seribu Masjid benar-benar ada di pundaknya, dirinya ingin membawa perspektif beragam dalam proses legislasi, yang mewakili berbagai kelompok masyarakat yang beragama.
Dengan latar belakang pendidikan agama yang kuat, Sulhan memang memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu agama dan moral yang relevan dalam legislasi, seperti etika, moralitas, dan kesejahteraan sosial.
Banyak pihak meyakini, bekal di Pondok Pesantren juga akan menjadikan Sulhan dapat merancang kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
Terlebih, kemampuan kritis yang telah dibentuk di pondok pesantren juga memupuk kemampuan berpikir kritis dan analitis, yang diperlukan dalam proses legislasi untuk mengevaluasi proposal kebijakan dengan baik.
Selain itu, keterlibatan Sulhan dalam banyak aksi amal dan kegiatan sosial yang menyasar beragam komunitas, sudah pasti akan dapat membantu Sulhan memahami masalah sosial di lapangan.
Meski demikiam, Sulhan sadar bahwa mewujudkan itu tak bisa dilakukan sendirian. Ia menyadari, meski hadir dengan solusi-solusi segar, akan menghadpi tantangan yang tidak kecil.
Sebab, kata Sulhan, terjun ke dunia politik dengan ide-ide baru, memerlukan dukungan dan pemahaman dari pemilih.
”Saya sangat sadar akan tanggung jawab yang akan lahir manakala amanah diberikan oleh masyarakat. Karena itu, saya akan terus mendengarkan dan berkomunikasi dengan masyarakat tiada henti,” ucap Sulhan. (*)
Rannya Agustyra Kristiono: Milenial Harus Hidup Sehat
Rannya Agustyra Kristiono ajak hidup sehat dan positif thinking generasi milenial, untuk tercapainya generasi emas
Ternyata cukup banyak kejadian kematian tertinggi dialami oleh kelompok milenial, mulai masalah kesehatan, hingga pola hidup yang kurang Bersih (higienis)
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) tahun 2016, lebih dari 3.000 remaja atau generasi milenial meninggal dunia tiap hari, total mencapai 1,2 juta kematian remaja per tahun.
Padahal kebanyakan dari penyebab kematian milenial ini sebenarnya dapat dicegah.
Melihat fakta tersebut, putri mendiang anggota DPR RI H Bambang Kristiono, yakni Rannya Agustyra Kristiono mengajak generasi muda milenial dan Gen Z, khususnya di P. Lombok mulai menerapkan pola hidup sehat dan Bersih sejak dini.
“Pola hidup sehat, bersih dan tertib diperlukan bagi kalangan milenial atau generasi muda Bumi Gora, agar cita-cita Generasi Emas Indonesia bisa tercapai,” kata Rannya Agustyra Kristiono, Minggu (27/08/23).
Dara cantik yang lama menempuh pendidikan di Eropa ini menjelaskan, dari data WHO diketahui, ada beberapa penyebab kematian yang paling tinggi terjadi di usia remaja.
Pertama adalah peristiwa kecelakaan. Kecelakaan merupakan penyebab kematian remaja usia 10-19 tahun yang terbesar.
Kejadian kecelakaan ini dua kali lipat lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki. Jenis kecelakaannya adalah kecelakaan lalu lintas (transportasi).
Misalnya tabrakan kendaraan atau kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki. Itulah mengapa pemerintah menetapkan usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun.
“Sehingga orangtua dan masyarakat secara umum punya peran yang sangat penting dalam mencegah kematian remaja karena kecelakaan. Salah satu caranya adalah menunggu sampai anak mendapatkan SIM baru diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor. Orangtua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya soal keselamatan lalu lintas,” katanya.
Penyebab kematian kedua kematian remaja adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan.
“Infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah kondisi infeksi yang dialami pada organ sistem pernapasan bagian bawah seperti paru-paru, bronkus, dan trakea,” jelas Rannya.
Menurutnya, terdapat berbagai macam infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada remaja yakni, bronkitis, pneumonia, laryngotracheitis, dan tracheitis.
“Hal ini berkaitan dengan kebiasaan merokok. WHO mencatat bahwa lebih dari setengah dari total kasus kematian anak dan remaja akibat pneumonia adalah akibat menghirup asap polusi dalam ruangan,” imbuhnya.
Selanjutnya adalah penyakit diare. Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, infeksi parasit, atau bahkan keracunan. Diare juga sangat berkaitan dengan kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar sehingga kebersihan menjadi penting dalam pencegahan diare.
Minum air mentah, minum produk susu yang tidak diproses melalui pasteurisasi, dan tidak menjaga kebersihan makanan juga meningkatkan risiko diare.
“Diare memang kesannya sepele. Namun, bila tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi serius yang akhirnya berujung pada kematian,” papar Rannya.
Masih berkaitan dengan data WHO, kata Rannya penyebab kematian pada remaja lainnya adalah faktor bunuh diri.
Data WHO menyebitkan, remaja yang masih berkembang dan belum begitu mampu mengelola emosinya dengan baik lebih rentan terhadap percobaan bunuh diri dibandingkan orang dewasa.
Menurut Rannya, tidak mungkin menentukan satu penyebab pasti kenapa seorang remaja memutuskan untuk bunuh diri. Keputusan untuk bunuh diri begitu rumit dan pasti disebabkan oleh banyak hal.
Namun, faktor risiko terbesarnya memang adalah depresi yang tidak terobati. Pemicunya pun bisa beragam hal yang ia temui dalam hidupnya, mulai dari trauma masa kecil, kekerasan seksual, hingga bullying.
“Remaja yang kecanduan zat-zat tertentu seperti alkohol atau narkoba juga lebih rentan mengalami kematian akibat percobaan bunuh diri,” jelasnya.
Karena itulah, Rannya mengajak para milenial dan Gen Zuntuk mulai menerapkan pola hidup sehat, bersih dan tertib menghindari kegiatan-kegiatan negatif yang bisa merugikan diri sendiri.
“Semua bisa dimulai dengan pola hidup sehat, berolahraga dan Positif Thinking. Jauhi makanan ‘sampah”, minuman beralkohol apalagi narkoba,” katanya.
Terkhusus untuk generasi muda di pulau Lombok, Rannya menilai ada banyak hal positif yang bisa dikembangkan. Apalagi Lombok sudah menjadi salah satu destinasi sport tourism internasional sejak adanya sirkuit Mandalika di Lombok Tengah.
“Joging dan bersepeda bisa jadi pilihan yang tepat. Karena olahraga ini terjangkau semua kalangan dan menyehatkan,” katanya.
Rannya sendiri selalu melakukan olahraga ringan yang rutin.Sebab, dengan olahraga tubuh jadi sehat dan pikiran pun lebih positif dan konsentrasi.
Pola makan juga harus diperhatikan generasi muda. Meski tak masuk dalam daftar WHO, namun penyakit Maag dan Gerd juga menjadi penyebab kematian usia remaja.
“Apalagi di zaman gadget seperti sekarang ini, kadang kalau sudah main game sampai lupa waktu. Ini yang harus dihindari, pola makan harus teratur dan sehat,” katanya.
Lanjutkan Cita-Cita HBK
Rannya Agustyra Kristiono sudah bertekad untuk melanjutkan cita-cita mendiang ayahnya, HBK, dalam berkarya untuk masyarakat Pulau Lombok, NTB.
Dara humble dan ramah ini mengaku akan berbuat untuk semua kalangan masyarakat P Lombok, termasuk kaum milenial dan Gen Z.
“Tentu banyak hal baik dan positif yang bisa dilakukan generasi muda di daerah ini. Tapi yang utama, generasi muda lombok harus sehat, kreatif dan berbudi luhur untuk menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
“Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari. Jadi harus disiapkan mulai sekarang,” jelasnya (*)
Lalu Hadrian Irfani Dorong Prioritaskan Anggaran Pendidikan
Nyaleg DPR RI dapil Pulau Lombok, ikhtiar H Lalu Hadrian Irfani majukan pendidikan untuk sejahterakan masyarakat
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Hadrian Irfani memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan.
Pria yang bakal naik kelas bertarung di pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok itu mengaku bakal mendorong agar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk sektor pendidikan.
“Pengalaman pribadi saya mengatakan bahwa saat ini terjadi tantangan yang luar biasa. Tetapi intinya, dasarnya justru ada di pendidikan,” ucap lelaki yang akrab disapa H Ari, Minggu (13/08/23) di Mataram
Ketua Komisi V DPRD NTB itu melihat, postur anggaran perlu memberikan ruang yang lebh luas terhadap dunia pendidikan.
Setidaknya, menurut H Ari, ada dua unsur penting yang harus dibiayai negara di bidang pendidikan, yaitu sarana dan kualitas pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Memang butuh kembali ditata berkenaan dengan postur – postur anggaran, salah satunya adalah berkenaan dengan anggaran pendidikan, di mana anggaran ini sangat besar tetapi kita juga harus lihat bagaimana postur anggaran tersebut melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.
Politisi yang dikenal ramah dan humble itu mengatakan, anggaran-anggaran harus diberikan kepada pendidikan terutama kepada lembaga yang masih dalam proses berkembang.
“Anggaran yang ada harus dibagi, terutama kepada lembaga pendidikan yang kemampuan anggarannya masih belum memadai,” katanya
H Lalu Hadrian Irfani mengupayakan agar separo anggaran yang dialokasikan kepada masing-masing kementerian dipotong separo, sebagai gantinya dialokasikan kepada perbaikan SDM dan pendidikan nasional.
Putra Asli Sasak itu menilai dengan cara itu maka Indonesia akan siap menyambut bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030-2040. Artinya, pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif atau usia 15-64 tahun dibandingkan usia non produktif.
Pendidikan, kata H Lalu Hadrian Irfani meyakini, pendidikan merupakan ‘jalan tol’ untuk memajukan anak di setiap daerah. H Ari mengaku, PKB punya platform khusus yang menjadi ruang besar anak muda dalam mengaktualisasikan pendidikan.
Platform tersebut dikenal dengan istilah “PKB Institute“.
“Jadi Ketua Umum kami Muhaimin Iskandar atau Gus Imin memberikan perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan, baik formal maupun non-formal,” bebernya.
Selain itu, dalam menghadapi era perkembangan teknologi dan disrupsi informasi, salah satu aspek pendidikan yang perlu ditingkatkan adalah pendidikan karakter.
“Berpadunya dua variabel antara rendahnya literasi dan keberadaban digital dengan tingginya tingkat penetrasi internet inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai persoalan. Di sini pentingnya kehadiran institusi yang mengajarkan pendidikan akhlak,” terangnya.
Anggota DPRD NTB itu menilai pendidikan akhlak atau karakter penting di tengah tingginya penggunaan internet. Nilai-nilai ke-Indonesiaan harus tetap dikedepankan.
Menurutnya, gotong royong dan sopan santun mulai tergeser dengan gaya hidup hedonis, individualis, dan pragmatis.
“Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa,” imbuhnya.
Selain pendidikan akhlak, wawasan kebangsaan juga perlu diberikan kepada generasi penerus bangsa.
“Wawasan kebangsaan juga penting untuk menjaga hidup tetap harmonis dan rukun,” beber H Lalu Hadrian yang juga kelahiran Lombok itu.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa negara atau pemerintah harus hadir dalam menghadirkan kesejahteraan masyarakat.
Merujuk data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB mencatat sekitar 2.500 anak jenjang pendidikan SMA/SMK dan sederajat putus sekolah atau drop out (DO). Angka itu sekira 0,015 persen dari total jumlah siswa.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022, angkatan kerja di Provinsi NTB sebanyak 2,8 juta orang dengan jumlah (Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sekitar 2,89 persen. TPT ini turun 0,3 persen dibandingkan Agustus 2021. Meski turun, terdapat penambahan angkatan kerja sebesar 59 ribu orang.
“Muara dari pendidikan yang berikan kepada anak bangsa harus mampu meningkatkan taraf hidup. Jika taraf hidup masyarakat meningkat, maka setengah persoalan yang ada di bangsa ini bisa kita katakan selesai,” bebernya.
Membumikan Pendidikan Sains dan Tehnologi
Dalam konteks NTB, Lalu Hadrian Irfani mendorong pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk membumikan atau mengintensifkan pendidikan berbasis teknologi (teknologi tepat guna).
Hal itu dinilainya penting dalam rangka memberikan rangsangan bagi anak-anak muda NTB menjadi penemu atau inovator di bidang teknologi.
“Jadi kita dorong anak-anak NTB di bidang keilmuan masing-masing agar mampu bertransformasi dan mengaktualisasikan pikirannya menghasilkan buah karya baru di bidang teknologi. Tidak hanya sekadar menjadi pemakai teknologi yang sudah ada,” paparnya.
Menurutnya, anak-anak NTB tidak kekurangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah daerah hanya perlu memberikan ruang yang lebih luas bagi anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya.
“Perlu diperbanyak kompetisi, atau ajang lomba tentang sains-teknologi secara beekala agar di NTB muncul talenta-talenta muda yang kreatif dengan penemuan dan inovasi,” kata Lalu Hadrian.
Selain itu, ia berpendapat bahwa pemerintah daerah perlu memberikan insentif atau bantuan bagi anak-anak muda NTB yang bergerak di bidang sains dan teknologi guna menghasilkan penemuan yang out of the box.
“Pemerintah daerah juga perlu menyediakan insentif / bantuan untuk pengembangan penelitian berbasis sains dan teknologi. Ini penting agar intelektual-intelektual NTB memiliki kesetaraan dan kebanggaan dengan adanya perhatian lebih dari pemda untuk pengembangan kemajuan kapasitas intelektualnya,” Pungkasnya.***
Rannya Agustyra Kristiono, Inspirasi Milenial Bumi Gora
Putri semata wayang, H. Bambang Kristiono (Almarhum), Rannya Agustyra Kristiono, menjadi harapan dan inspirasi 2,1 juta milenial NTB
MATARAM,LombokJournal.com ~ Rannya Agustyra Kristiono siap meneruskan kiprah ayahnya, H Bambang Kristiono (Almarhum), berkhidmat melayani masyarakat NTB khususnya Pulau Lombok.
Mewarisi visi politik sang ayah, Rannya menghadirkan harapan dan inspirasi baru bagi warga Pulau Lombok.
Rannya adalah generasi milenial tapi visi, komitmen, dan kualitasnya, bisa mewujudkan harapan di usianya yang masih muda. Pada Rannya, 2,1 juta generasi milenial Bumi Gora, layak menambatkan harapan di masa yang akan datang.
Tekad Rannya, dara cantik jebolan Brunnel University London, Inggri ini, mengaku akan mewakafkan dirinya untuk melayani masyarakat NTB.
”Bismillah. Saya mewakafkan diri untuk ikut menjadi bagian di Pileg DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok. Ini bentuk dedikasi saya kepada perjuangan yang telah dilakukan Ayah saya, kepada masyarakat Pulau Lombok,” ucap Rannya, Jumat (11/08/23).
Dibimbing dan dididik disiplin ayahnya, membuat Rannya menjadi pribadi yang matang dan kuat. Ia mewarisi visi politik ayahnya yang merupakan salah satu tokoh sentraldi DPP Partai Gerindra.
Tak mengherankan Rannya tumbuh menjadi politisi milenial dengan visi segar dan komitmen besar untuk melayani masyarakat.
”Apa yang telah dimulai dan dilakukan oleh Ayah saya, tidak boleh berhenti karena alasan apa pun,” katanya.
Rannya hadir mewakili perspektif berbeda dan lebih inklusif dalam dunia perpolitikan Bumi Gora. Sebagai generasi milenial yang tumbuh dalam era teknologi dan informasi, Rannya adalah potret figur muda yang lebih terbuka terhadap perbedaan.
Ia progresif dalam pandangan sosial, hal yang amat dibutuhkan untuk membawa kemajuan bagi masyarakat yang lebih inklusif dan adil di Bumi Gora.
Rannya memang ingin berbuat lebih bagi kepentingan generasi milenial di Pulau Seribu Masjid. Seiring bonus demografi yang kini melanda Indonesia, jumlah generasi milenial di NTB yang dominan.
Berdasarkan data KPU NTB, dalam Pemilu tahun 2024 nanti, jumlah pemilih yang masuk kategori generasi milenial akan mencapai 2,1 juta. Dan itu setara dengan 54 persen total pemilih di NTB.
Banyak pihak meyakini, keberadaan para generasi milenial yang dominan ini, mampu memengaruhi hasil pemilihan dan keputusan politik dengan cara yang signifikan.
Sebagai generasi milenial, Rannya akan melakukan yang terbaik. Dan tahu apa yang dibutuhkan oleh mereka.
Rannya juga tahu bagaimana memperjuangkan dan mewujudkannya manakala menerima amanah dari mereka untuk duduk sebagai wakil rakyat di Gedung DPR kelak.
Aktif mendampingi dan mengorkestrasi banyak kegiatan bersama ayahanya, Rannya tumbuh menjadi figur yang terbiasa menemukan solusi kreatif banyak masalah yang dihadapi masyarakat.
Rannya menegaskan, dirinya memahami sepenuhnya, generasi milenial memberi perhatian besar terhadap pekerjaan dan kesempatan Kerja. Karena itu, ia menjadi bagian dalam Pileg 2024 untuk mendapatkan kursi di DPR RI dari Pulau Lombok lewat Partai Gerindra. Dan bisa membuka peluang kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di kalangan pemuda dan milenial.
”Dalam konteks ini, mendorong investasi dalam sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi menjadi salah satu prioritas,” ucap Rannya.
Di sisi lain, Rannya juga mengetahui jika generasi milenial juga butuh dengan perumahan yang terjangkau. Untuk mengatasi masalah perumahan yang mahal dan tidak terjangkau bagi pemuda dan milenial, Rannya ingin hadir untuk mendorong program perumahan yang terjangkau tersebut dan kebijakan peningkatan akses kepemilikan rumah.
Dalam akses internet dan teknologi, ia akan berupaya meningkatkan akses ke internet dan teknologi di daerah pedesaan dan kota.
Mengurangi kesenjangan digital dan memfasilitasi partisipasi aktif dalam masyarakat generasi muda berbasis digital, adalah concern Rannya.
Melalui lembaga filantropi HBK PEDULIyang dipimpinnya, Rannya membantu perangkat layanan internet gratis bagi masyarakat di pedesaan.
Perangkat jaringan internet tersebut pun telah menjadi ujung tombak bagi keberlangsungan pembelajaran jarak jauh bagi para siswa sekolah semasa Pandemi Covid-19 mewabah.
Pemberdayaan perempuan
Sebagai politisi perempuan, Rannya punya concern pada pemberdayaan perempuan. Ia mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui kebijakan dan program yang mendukung perempuan di berbagai bidang.
”Termasuk dalam bidang politik, pendidikan, dan ekonomi dan budaya” tandasnya.
Jangan heran jika Rannya selalu hadir dalam berbagai upaya menyelesaikan sejumlah persoalan yang tengah dihadapi masyarakat di Pulau Lombok.
Ia ingin menunjukkan kepada generasi milenial, ia bisa berkontribusi memperkaya kepemimpinan dan representasi dalam dunia politik.
”Keterlibatan generasi yang beragam secara demografis dan pengalaman dalam politik, akan dapat menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan mewakili kepentingan seluruh masyarakat,” tandas Rannya.
Begitulah Rannya. Di usianya yang muda, berusaha melakukan yang terbaik menghadapi tantangan politik yang kompleks dan beradaptasi cepat dengan perubahan zaman. Rannya berada di garis depan untuk berkhidmat melayani masyarakat.