50 Tahun Teater Imago, dari Anak-anak Hingga Emak-emak Bahagia

Merayakan usia ke 50 tahun, Teater Imago mengajak emak-emak baca puisi, dan mereka mengekspresikan puisi dengan bahagia

MEDAN.lombokjournal.com ~ Ada 15 Emak-emak membaca puisi di gedung tari eks Taman Budaya Sumut.

Mereka berteriak, menangis, marah, bersorak dan tepuk tangan. Mereka terlihat bahagia saat berekspresi di acara 50 Tahun Teater Imago yang salah satu acaranya adalah “Emak-emak Baca Puisi”, Sabtu (15/01/22).

Acara heboh itu mampu menghipnotis para perempuan ini sehingga tetap duduk menyaksikan acara demi aca yang digelar dalam  acara bertajuk “Upah- upah” itu.

salah satu emak baca puisi dalam 50 tahun Teater Imago       Teater Imago merayakan 50 tahun

Di antara pembaca adalah Darmaila Wati yang menangis saat membacakan puisi “Luka Sungai” Karya Ayub Hamzah Fahreza. Juga ada Patia Rasima yang membawakan “Sunarti Gadis Tembung” karya Suratman Surazt.

Sebelumnya acara dimulai dengan mengarak tumpeng oleh anak-anak Teater Imago, Teater Sasude dan Teater Rumah Mata. Mereka mengelilingi TBSU dari jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Jasa Said, Jalan IAIN, Sutomo dan kembali ke TBSU.

Lalu anak-anak teater Imago bersama Ayub Badrin dan Dijah naik ke atas panggung. Di panggung terlihat dua benda dibalut perban tergantung. Seperti seperti mummi atau kepompong.

BACA JUGA: Ultah Teater Rumah Mata, Akun Medson dan Instalasi

Lalu akto-aktor cilik itu mulai membungkus dirinya atau kedua orang yang seperti “orangtua” itu yang melakukannya. Wajah mereka dibungkus perban.

Di saat itu pula, emak-emak membacakan puisinya. Wajah-wajah diperban, di belakang mereka mulai bergerak perlahan. Sesekali memainkan sarung.

Ayub Badri dalam akun FB nya menulis seperti ini :

50 Tahun Teater Imago, “Upah Upah”

Mengapa pilihan kami untuk merayakan 50 Tahun Teater Imago, “Upah-upah”? Padahal 50 tahun adalah perayaan emas. Benda yang dianggap gemerlap. Yah, Upah-upah adalah tradisi. Tradisi orang Melayu dan Mandailing.

 Kedua suku atau puak ini berada di Sumut, tempat kami tinggal, bernafas, hidup, berkelindan, jungkir balik berkesenian. Kami merasa saat ini Upah-upah lah yang paling dekat dengan situasi saat ini.

Kemerosotan nilai nilai, wabah, kematian yang terus mengintai, kepekaan yang kian tumpul, kebudayaan yang kian tergerus, kesenian yang dijepit, dianggap sampah dan harus disingkirkan, Gedung kesenian kita yang sekarat, dan seabrek persoalan yang perlu di upah-upah.

Upah-upah adalah tradisi dimana seseorang atau kelompok harus dipanggil, dikembalikan, dipulangkan semangatnya. Agar keburaman menjadi cerah kembali, agar kelesuan menjadi gairah kembali, agar aura yang redup kembali bercahaya.

 Imago adalah benih yang baru keluar dari cangkang kepompong. Benih yang sekian lama berada dalam cangkang, dalam rahim bumi, yang bergerak ingin keluar, ingin muncrat, ingin menyembul, ingin terus tumbuh hingga menjadi sesuatu.

 Seperti kepompong yang kemudian menjadi kupu-kupu, ingin bebas terbang, menghirup spora dan menyemai, menjadi sesuatu lagi, menjadi berguna juga tidak berguna tidaklah menjadi penting.

 Dia ada, siapa pun dia, Tuhan telah menciptakannya, telah memberkahinya dengan kehidupan, meniupkan ruh dan semangat yang menjadi modal untuk bergerak untuk mencari makna.

 Maka sesuatu yang baru keluar dari cangkang itu, benih itu, harus di upah-upah, agar menjadi benih yang baik, benih yang bening, benih yang akan menyemai kehidupan dengan benar dan akhirnya memberikan setitik kebahagiaan bagi mahkluk di dunia ini.

Itulah kami, Imago…

 Lantas apa relevansinya dengan anak-anak yang dibungkus perban? Jika pendekatannya adalah kepompong dan upah-upah. Boleh jadi anak yg diperban adalah Imago di dalam kepompong. Bergerak ingin keluar, ingin melihat cahaya dan terbang.

Pada adegan lain, seniman yang paling tua yakni Handono Hadi memotong tumpeng dan memberikannya pada serang “ibu”. Seorang ibu inilah yang kemudian menyuapi anak-anak.

BACA JUGA: Wagub NTB Launching Sekolah Sehat, Tanamkan Cinta Ligkungan

Juhendri Chaniago (Budayawan) mengatakan pemotongan tumpeng adalah tatacara adat dalam kebudayaan. Potong tumpeng tidak boleh dilakukan dengan tidak serius.

“Menyuapi nasi tumpeng pada anak-anak itu sebuah simbol yang mengandung makna agar anak-anak menjadi penerus kebudayaan yang serius dan baik,” ujar Hendrik.

Acara berakhir dengan diskusi Teater. Diskusi menyimpulkan perlunya Kota Medan atau Sumut memiliki gedung kesenian. (aba)

Berikut Adalah Nama – nama Emak-emak Baca Puisi.

-Ifeh Boreg

-Nana Marlina

-Ika Yovita

-Cory Marlia

-Lilis Tarigan

-Rosnani Lubis

-Dedek Wanti

-Darmaila Wati

-Atien Sukatendel

-Patia Rasima

– Seiska Handayani

– Yutha Nalurita

– Marina Novianti

– Lia Amri ***

 

 

 




Bupati Buka Pameran Pesona Bonsai Dayan Gunung

Pameran Pesona Bonsai Dayan Gunung yang dibuka Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu berharap melahirkan pembonsai yang makin memperindah daerah

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Untuk menggali kreativitas dan inovasi dari  masyarakat pecinta Bonsai di Lombok, khususnya di Kabupaten Lombok Utara, Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) KLU menggelar Pameran dan Konteks Bonsai Lokal yang bertajuk ‘Pesona Bonsai Dayan Gunung’ yang berlangsung di Lapangan Umum Tioq Tata Tunaq Tanjung (07/01/21).

Pameran Bonsai yang dibuka Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu ini, dilanjutkan dengan pelantikan pengurus PPBI KLU, Loteng, Lobar, Lotim, KSB yang dilakukan Ketua PPBI Pusat H. Erwin Lismar.

Bupti Djohn membuka pameran pesona bonsai

Pembukaan Pameran Pesona Bonsai

Bupati Djohan mengatakan, dalam pameran bonsai banyak karya-karya yang diciptakan yang indah dipandang mata.

BACA JUGA: Dunia Penyiaran Ujung Tombak Revolusi Media Sosial

“Lewat kesempatan ini pula saya menyampaikan selamat mengemban amanah kepada pengurus PPBI yang baru saja dilantik oleh Ketua PPBI Pusat,” ucap bupati.

Dikatakan, pameran dan kontes bonsai ini akan melahirkan para pembonsai baru yang akan menambah keindahan daerah. Karya Bonsai yang indah, tidak semua orang yang bisa membuatnya, tapi banyak penggemarnya.

“Lewat kontes bonsai ini, doa kita supaya covid-19 juga harus berakhir ,” tuturnya.

Silaturrahmi sambil berkreasi

Ketua PPBI Pusat H. Erwin menyampaikan, lewat Pameran Bonsai tentu akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap masyarakat penggemar bonsai untuk mempererat silaturahmi sembari berkreasi.

“Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagi PPBI cabang di daerah lain untuk membuat pameran,”tuturnya

Lewat kegiatan pameran bonsai diharapkan banyak hal yang tercapai, seperti kerjasama dan dapat diwujudkan dalam program pameran dan kontes bersama guna mendukung program pemerintah di bidang pariwisata seni dan budaya.

“Dalam setiap acara yang diselenggarakan pameran bonsai saya menekankan kepada panitia, agar masyarakat dari semua golongan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengunjungi memperkenalkan seni bonsai kepada masyarakat terutama bagi para remaja,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Nasli SPd dalam laporannya menuturkan, kegiatan pameran dan konvensi diikuti oleh para penghias bonsai  yang ada di Pulau Lombok. Jumlah pohon yang dipamerkan sebanyak 400 pohon, terdiri dari dua kelas yaitu kelas prospek dengan jumlah 240 pohon dan kelas regional 160 pohon.

“Harapan besar kita pada Pemda beserta jajarannya yang telah memberikan support dan mendukung kegiatan ini, ke depan bisa menjadi agenda tahunan,” harapnya.

Kegiatan pameran pesona bonsai dayan gunung  dalam rangka mengakomodir kreativitas dan inovasi dari para pemuda yang ada di KLU dan Provinsi NTB pada umumnya.

“Semoga kreativitas dan inovasi dari para pemuda yang ada di KLU ini bisa kita akomodir dalam sebuah kegiatan pameran dan kontes bonsai,” katanya.

Kegiatan diakhiri dengan pemotongan pita sebagai tanda diresmikan pembukaannya Pesona Bonsai Dayan Gunung Tahun 2022, dilanjutkan dengan penancapan bendera pada bonsai terbaik oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD KLU, dan Pj Sekda yang disaksikan undangan lainnya.

Tampak hadir dalam pameran Bonsai, antara lain Ketua DPRD KLU Nasrudin SHi,Wakil Bupati Danny Karter Febrianto R ST MEng, Ketua TP PKK KLU Hj.Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu,Pj. Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi SSTP MM,Kapolsek Tanjung,Kepala OPD serta undangan lainnya.

@ng

 




Ultah Teater Rumah Mata, Akun Medsos dan Instalasi

Tema ‘tanpa pengeras suara’ membuka Ultah Teater Rumah Mata ke 17, upaya memahami sesuatu yang alami

MEDAN.lombokjournal.com ~ Ulang tahun Teater Rumah Mata dibuka hari ini, Minggu (02/01/22). Ulang tahun ini merupakan rangkaian dari sepekan acara Teater yang kini usianya 17 tahun.

Agus Susilo sebagai Ketua Teater Rumah Mata mengatakan Ultah TRM dibuka dengan tema “Tanpa Pengeras Suara”.

Ultah Teater Mata ke 17 yang sarat kreativias
Agus Susilo

“Ya Ultah Teater rumah mata ini dengan tema tanpa pengeras suara. Memang sengaja karena tempat ini, museum Kota Cina sangat alami, sehingga kita sesuaikan, tanpa pengeras suara, ” ujarnya.

Kemudian Agus juga membeberkan tentang lounching beberapa akun Medsos Teater Rumah Mata seperti Medsos Facebook, instagram dan youtube.

Ichwan Azhari sejarawan yang membangun museum di Situs Kota Cina ini mengatakan akan  lebih membuka diri untuk para seniman.

“Di luar negeri biasa museum bersinergi dengan para seniman. Oleh karenanya museum ini nantinya akan kita rehab. Jadi gedung bawah untuk gedung pertunjukan, atas museum, ” kata Ichwan Azhari.

BACA JUGA: Kasus Omicron Meningkat, Ahli Sarankan Ganti Masker

Hadir dalam acara pembukaan ini, YS, Rat, Rudi Pama, Hendra Mulyadi, Pelukis Farida Purba, Roy Zulian dan Mameks.

Acara ini juga diramaikan oleh berbagai komunitas seperti Sanggar Anak Sungai Deli (Sasude) dan masyarakat sekitar.

Selanjutnya acara spontanitas dari tamu untuk tamu, baca puisi, ucapan selamat dan visualisasi puisi dari Rumah KreatifKreatif, Sasude, Falanta.

Instalasi Seni Rupa

Sebelumnya Rudi Pama mendirikan instalasi. Rudi membuat instalasi dengan bahan bambu, plastik,  dan patung ikan yang dibungkus dengan plastik.

Dilihat sepintas Rudi ingin menyampaikan kondisi laut yang penuh dengan sampah pelastik terutama di Danau Siombak.

BACA JUGA: Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Olahraga Balap Kelas Internasional

“Ya saya membebaskan penonton untuk menginterprestasikan karya instalasi saya. Cuma konsepnya plastik, ” ujarnya.***

Ayb 

 




Dekranasda Award Memotivasi Perajin Agar Terus Berkarya

Dekranasda Award diberkan pada perajin daerah agar jangan berhenti berkarya, terus meningkatkan kreativitas karyanya

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB menggelar Dekranasda Award 2021, untuk memberikan apresiasi kepada perajin daerah, atas hasil kreativitas dan inovasi dari karyanya.

“Dekranasda Award, sebagai apresiasi atas kreativitas perajin dalam berkarya dan mempromosikan potensi kerajinan (kriya) daerah,” kata Ketua Dekranasda NTB yang diwakili Hj. Lale Priyatni, M.Si.

acara penilaian Dekranasda Award karya-karya yang dinilai untuk Dekranasda Award

Hal itu disampaikannya pada acara pembukaan sekaligus penilaian Dekranasda Award 2021, Sabtu (04/12/21) di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB.

BACA JUGA: Selain Pariwisata, NTB Perlu Kembangkan Gastronomi

Wakil Ketua Umum Dekranasda NTB, Hj. Lale Priyatni, M. Si mengatakan, Dekranasda Award tahun 2021 diberikan agar memotivasi semangat para perajin, sehingga terus mengaupdate skillnya.

“Jangan berhenti berkarya, tingkatkan terus kemampuannya,” kata Ketua Persatuan Dharma Wanita NTB tersebut.

Menurutnya, di era sekarang, produk kerajinan bermunculan. Sehingga diharapkan juga acara ini dapat meningkatkan daya saing di pasar domestik atau pasar internasional.

Apalagi NTB sekarang menjadi pusat perhatian dunia, dengan berbagai event dan kegiatan Nasional hingga Internasional, ke depan akan banyak diselenggarakan di NTB.

“Termasuk MotoGP, akan menjadi magnet dikunjungi oleh ribuan orang, maka sebagai daerah pariwisata, kita harus siap,” terang istri Sekda NTB.

Dekranasda Award 2021 diikuti oleh 44 kriya atau pengrajin se NTB, mulai dari Bima, Sumbawa, Mataram dan Lombok. Menampilkan 51 karya perajin.

Juri pada penilian ini dari SMKN 5 Kota Mataram. Ada 3 juri yang spesifikasi kompetensinya menilai logam, kayu dan serat alam.

BACA JUGA: Banyaknya Even Internasional, NTB Harus Siapkan Infrastruktur

Kegiatan ini merupakan rangkian dari Lombok-Sumbawa Tenun Festival. Berlangsung sejak Oktober dan puncak acaranya  tanggal 11 Desember 2021.

Hasil kriya pemenang juga akan diikutkan pada pameran “Dekranas Award” dan pameran Internasional lainnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua harian Dekranasda, Kadis Koperasi dan UMKM, Sekdis Perdagangan, pengurus Dekranasda NTB dan para perajin kriya NTB.

Nn

 




Seniman Mural NTB Berprestasi di Tingkat Nasional

Ini baru pertama kali, dua seniman mural asal NTB berhasil meraih prestasi dan menjadi salah satu yang terbaik setelah bersaing dengann 80 seniman mural terbaik dari seluruh Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com ~ Seniman mural asal NTB berhasil meraih juara harapan 5 pada Festival Mural tingkat Nasional yang diselenggarakan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Dua seniman mural asal NTB, Dany Arya dan Abdul Azis, berhasil bersaing melawan 80 seniman mural terbaik dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: 

Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan Proyek UNDP di KLU Diresmikan Bupati

Pemprov NTB melalui Kepala Dinas Kominfotik NTB mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas capaian tersebut.

Meski tim Mural NTB mendapat juara harapan 5 namun mereka sudah membuktikan bahwa nama NTB lagi-lagi mampu bersaing di tingkat Nasional.

“Alhamdulillah ini sebuah prestasi yang membanggakan. NTB lagi-lagi mampu membuktikan kita bisa bersaing di kancah Nasional,” ungkapnya

Mengangkat tema BERSAMA MENJAGA INDONESIA. Dany Arya dan Abdul Azis selain berhasil mengahrumkan nama NTB, juga berhasil mendapatkan apresiasi dari Polri sebagai penyelenggara berupa uang tunai sebesar 10 juta rupiah.

“Kami bangga dengan karya Dany, Lukisan Mural yang dibuatnya dapat mengharumkan nama Polda NTB khususnya, dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya,” pungkas Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto S.I.K M.Si.

BACA JUGA: Strategi Mewujudkan NTB Gemilang, Ini Kata Wagub

Setelah menerima hadiah, Tim Mural NTB diminta untuk melanjutkan melukis mural di Flyover depan Mabes Polri yang dimulai dari tanggal 31 Oktober sampai dengan tanggal 2 November 2021.

“Semoga dapat menunjukkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya,” harap Kabid Humas Polda NTB.

diskominfotikntb




Membanggakan, NTB Peringkat Ke-9 STQ Nasional XXVI

Prestasi Provinsi NTB dalam STQ Nasional XXVI cukup membanggakan karena perjuangan berat telah menorehkan catatan penting meraih Peringkat Ke – 9

MALUKU.lombokjournal.com ~ Provinsi NTB berhasil meraih peringkat ke – 9 dari 34 Provinsi se – Indonesia yang mengikuti ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXVI di Sofifi, Provinsi Maluku Utara.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengapresiasi seluruh peserta yang telah berjuang dan berhasil membawa harum nama NTB pada kancah nasional.

Prestasi membanggakan dilarih para Kafilah NTB di STQ Nasional di Maluku

“Luar biasa kontingen STQN kita mewakili NTB di Maluku Utara,” tutur Bang Zul pada postingan Facebooknya, Jum’at (22/10).

Senada dengan Gubernur NTB, Wakil Gubernur NTB, Dr. Sitti Rohmi Djalillah juga mengucapkan selamat kepada seluruh peserta dan mendoakan agar perjuangan seluruh peserta mendapatkan berkah dari Allah SWT.

BACA JUGA: Bunda PAUD Kecamatan dan Desa se Lombok Utara Dikukuhkan

“Alhamdulillah, selamat kepada Yuni Wulandari, Salah satu Qori’ah NTB, telah meraih juara satu pada Cabang Tilawah Golongan Dewasa di STQ Nasional Maluku Utara..InsyaAlloh berkah..,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Prov. NTB, Dra.Hj.Baiq Eva Nurcahyaningsih,M.Si selaku Ketua Rombongan Kafilah NTB mengucapkan terimakasih kepada Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB, Dr. Sitti Rohmi Djalillah dan seluruh stakeholder serta masyarakat NTB yang telah mendukung dan mendoakan seluruh peserta STQ.

“Alhamdulillah, terimakasih atas semua dukungan dan do’anya, Provinsi NTB berhasil meraih peringkat ke 9,” tutur Bunda Eva.

STQ Nasional XXVI Tahun 2021, Kota Sofifi Prov. Maluku Utara yang berlangsung tanggal 16 – 25 Oktober 2021. Provinsi NTB berhasil meraih beberapa juara, di antaranya dari Cabang Tilawah Golongan Dewasa Putri, Provinsi NTB berhasil meraih Qoriah Terbaik 1 atas nama Yuni Wulandari dengan nilai 97,66.

Cabang Hifzhil Quran Golongan 5 Juz dan Tilawah diraih oleh  Hafidzah Harapan 1 atas nama Arfah Wulandari.

Cabang Hifzhil Quran Golongan 30 Juz Putra diraih oleh Hafidz Terbaik 3 atas nama L. Muh. Khairurrazzaq Al Hafizi  dengan nilai 95,50.

BACA JUGA: Bupati Djohan Terima Kunker Dirjen Kebudayaan Himar Farid

Cabang Hifzhil Quran Golongan 30 Juz Putri diraih oleh Hafidzah Harapan 3 atas nama Salwa Salsabila. Cabang Tafsir Golongan Bahasa Arab Putri diraih oleh Mufassirah Harapan 2 atas nama Annisa Maulida.

Diskominfotik




STQ Nasional di Maluku, Wulandari dan Khairurrazak Melaju

Dari 16 peserta asal Provinsi yang berangkat mengikuti STQ Nasional XXVI di kota Sofifi Maluku Utara, hanya 2 orang yang lolos melaju ke final

MALUKU.lombokjournal.com ~  Yuni Wulandari dan Lalu Muhammad Khairurrazak Al-Hafiz,  peserta STQ asal NTB, masing-masing dari cabang Tilawah Golongan Dewasa, dan Cabang Hifzil Quran Golongan 30 Juz,  melaju ke babak final.

Dua peserta NTB yang melaju ke final STQ Nasional di Maluku

Kafilah NTB yang berangkat mengikuti STQ Nasional XXVI di kota Sofifi Maluku Utara, sebanyak 16 orang. Mereka sudah berjuang menampilkan kemampuan terbaik dengan perjuangan yang luar biasa.

Peserta asal Provinsi NTB hanya menyisakan 2 orang, yang masuk final di Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional XXVI tahun 2021 di Kota Sofifi Provinsi Maluku Utara.

“Alhamdulillah terdapat dua peserta yang masuk final. babak final akan berlangsung hari ini,” jelas Kepala Biro Kesra Setda NTB, Drs. Sahnan M, Kamis (21/10/21)

BACA JUGA: Antara Marah dan Ramahnya Bu Risma

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan babak final hari bisa mengunjungi channel YouTube STQHN XXVI Malut 2021 hari ini.

Di tempat terpisah, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah minta doa dari masyarakat NTB, agar kedua peserta yang melaju ke final itu mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa mengharumkan nama NTB.

BACA JUGA: Keluarga Benteng Utama Pencegahan Bahaya Narkoba

“Mohon doa semua masyarakat NTB, semoga keduanya mendapatkan hasil yang terbaik,” harap gubernur di Mataram, hari Kamis.

Ikp

@diskominfotik).




Bupati Djohan Terima Kunker Dirjen Kebudayaan Hilman Farid

Bupati Djohan berharap, silaturahmi Dirjen dengan Pemda KLU dan masyarakat adat serta budayawan, ke depan akan berkelanjutan

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu SH menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Hilmar Farid PhD, di Pendopo Bupati Lombok Utara Gangga, Senin (18/10/21).

Kunker Dirjen disambut Bupati Lombok Utara
Dirjen Hilmar Farid

Dirjen dapat kehormatan diikatkan sapuq oleh bupati
Bupati mengikatkan sapuq

Hadir dalam pertemuan itu, para Kepala OPD, Tokoh Adat, serta beberapa budayawan Lombok Utara.

Bupati Djohan menyambut baik kunker Dirjen Kebudayaan, Hilman Farid di KLU. Diharapkan silaturahmi Dirjen dengan Pemda KLU dan masyarakat adat serta budayawan, ke depan akan berkelanjutan.

Dengan banyak suku, adat dan budaya yang berkembang di Indonesia termasuk di daerah kita serta mendapatkan pengakuan oleh negara.

“Komitmen kami di daerah terhadap adat-istiadat serta budaya diperkuat dengan Perda no 6 Tahun 2020, hal ini menunjukkan keberadaan adat istiadat tidak bisa dipisahkan dari daerah,” tutur Bupati Djhan.

BACA JUGA: Wabup Danny dan Kadis DKPPP Serap Aspirasi Petani Tegalan

Lombok Utara atau lebih dikenal dengan masyarakat Dayan Gunung memiliki ciri khas budaya tersendiri sedikit berbeda dengan daerah lainnya, dan adat budaya di daerah kita menjadi khasanah kekayaan budaya.

“Kuatnya tradisi adat masyarakat di Lombok Utara yang dipelihara oleh masyarakat adat secara utuh dan turun menurun hingga kini,” ungkapnya.

Dirjen diikatkan sapuq

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mendapatkan kehormatan dengan diikatkan sapuq (ikat kepala) sebagai tanda diterima sebagai warga masyarakat Lombok Utara atau dayan gunung ini.

“Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah bersama masyarakat dalam upaya memajukan kebudayaan di daerah kita ini,” ungkap Hilmar.

Adat dan budaya memiliki peran penting di tengah masyarakat, terlebih di masa krisis yang kita hadapi saat ini, akibat gempa dan pandemi. Namun adat istiadat di masyarakat tetap utuh meskipun dengan banyak tantangan dari masa ke masa.

BACA JUGA: Workshop Kajian Resiko Bencana di Lombok Utara

“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati dan budaya yang paling tinggi di dunia, jika keduanya digabungkan maka akan menghasilkan suatu matrik yang luar biasa yaitu bio curtural,”jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi multipihak, revitalisasi dan transformasi pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, dan strategi implementasi kemajuan kebudayaan dayan gunung.

@ng




Pengurus DPC PAPPRI Lombok Utara Dikukuhkan

Setelah Pengurus PAPPRI KLU dikukuhkan, diharapkan bisa menjadi mewadahi dan mendorong perkembangan musisi lokal

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Kepengurusan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Cabang Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang dipimpin Sully Rahayu Nirmala, S.Pd, dikukuhkan Asisten 1 KLU, Drs HR Nurjati di Tanjung, Jum’at (08/10/21).

Asisten 1 mengukuhkan pengurus PAPPRI Lombok Utara
Drs HR Nurjati

Raden Nurjati mengatakan, sedianya Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu hadir dalam pelantikan, namun karena padatnya kegiatan Kepala Daerah tiap Hari Jum’at, pengukuhan dimandatkan kepada Asisten 1, Drs HR Nurjati.

Nurjati berharap, agar DPC PAPPRI Lombok Utara yang pertama kali terbentuk secara definitif, dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana diharapkan.

“PAPRI harus bisa bersaing dengan daerah lain hingga ke tingkat Nasional,” harap Nurjati.

Diakuinya, keberadaan seniman musik di daerah KLU masih jauh tertinggal dibandingkan daerah-daerah lainnya, khususnya di NTB.

BACA JUGA:

Pusat Evakuasi Masyaakat Dibangun di Desa Santong Mulia

Berkaitan dengan dukungan Pemda, Raden Nurjati menyebutkan, belakangan ini kondisi daerah masih berkosentrasi dalam penanganan paskagempa dan pandemmi Covid 19 yang butuh penanganan serius.

Wadah seniman musik

Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) didirikan dengan tujuan menjadi wadah yang menampung aspirasi para seniman musik, pencipta lagu, penyanyi, penata musik, pemusik.

Keberadaan wadah “PAPPRI” sebagai tempat kegiatan baik dalam pembinaan maupun tempat berkreasi sesama pecinta seni musik, serta sebagai sarana komunikasi dan melindungi kepentingan mereka.

Keberadaan PAPPRI diharapkan menjadi motivator yang melindungi industri musik lokal, nasional maupun global, agar berkembang menjadi profesional dan unggul dalam industri musik.

BACA JUGA: Klinik Pertanian Desa Jengggala, Wadah Konsultasi Petani

Menurut Uly, (panggilan akrab) PAPPRI secara resmi terbentuk pada Bulan April 2021, meski secara individual PAPPRI KLU sudah terlebih dulu ada, namun secara kelembagaan belum didefinitifkan.

PAPPRI juga memiliki fungsi sebagai wadah bersama dalam memberikan perlindungan kepada anggotanya atas hak-hak ekonomi dan hak moral karya ciptanya.

Acara pengukuhan pengurus PAPPRI KLU di bawah kepemimpinan Sully Rahayu Nirmala, S.Pd, dihadiri pewakilan OPD Dikbudpora, OPD Pariwisata dan segenap perwakilan seniman se Kabupaten Lombok Utara.

Menurut Sully, saat ini keberadaan para seniman dan musisi yang semakin berkembang di Kabupaten Lombok Utara.

“Karena itu pembentuk wadah PAPPRI sangat dibutuhkan, khususnya bagi seniman musik,” jelasnya.

Di Lombok Utara, kegiatan bermusik tidak asing lagi bagi masyarakat berbagai kalangan, dan sekarang ini ada berbagai macam jenis musik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Kenikmatan Estetis Musik berfungsi memberikan ketenangan jiwa kepada pendengarnya dengan keindahan yang ada di dalam musik. Seseorang akan merasa senang apabila mendengarkan musik kesukaannya.

“Fungsi musik merupakan media penyampaian nilai-nilai kebaikan melalui melodi maupun lirik lagu, dari pencipta musik kepada para pendengarnya,” jelas Sully

 Struktur Pengurus DPC PAPRI KLU

Ketua, Sully Rahayu Nirmala, S.Pd.

  • Wakil Ketua I; Lukman As’ari,
  • Wakil Ketua II; Fahrurrozi, S.Pd,
  • Sekretaris; Lita Nirmalasari
  • Bendahara: Aricca Kurnia kartini.

@ng

 

 

 




Pemda KLU Gelar Bimtek Dewan Hakam MTQ IX KLU

Bimtek Dewan Hakam MTQ IX Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang digelar Pemda diikuti 50 orang Dewan Hakam pada cabang Tilawah dan Tahfiz

TANJUNG, lombokjournal.com ~ Ketua LPTQ yang juga Plt Sekda, Drs H.Nurjati membuka Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Utara yang penyelenggaraannya dilaksanakan panitia yang dikordinasikan Kabag Kesra, Alwi Agusto, S.Si., M.Pd dipusatkan di Yonaris Cafe, Sabtu (25/09/21).

Menurut Raden Nurjati, pelatihan ini dimaksudkan agar para hakam di dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prinsip dasar seorang hakam.

Penyelenggaraan bimtek Dewan Hakam MTX IX oleh Pemda

Pemda gelar Bimtek Dewan Hakam MTQ IX KLU

“Yaitu keadilan profesionalisme dan tidak pandang bulu dengan mengedepankan kualitas dan perofesionalitas untuk mencapai hasil yang maksimal,” kta Nurjati.

Sebelumnya, Panitia Bimtek MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara, Alwi Agusto mengatakan, bimtek Dewan Hakim MTQ IX Kabupaten Lombok Utara ini merupakan kegiatan tahunan.

Merupakan agenda utama dalam pembinaan ahlakul karimah menuju masyarakat religius. Selaras dengan Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, yaitu “Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten Yang Inovatif, Sejahtera, dan Religius”.

Khususnya misi yang ke 2  yakni Meningkatkan Kualitas Pendidikan Menuju Sumber Daya Manusia (SDM) yang Cerdas, Berbudaya, Berakhlak Mulia dan Relijius”, ungkapnya.

BACA JUGA: Bupati Lombok Utara Sampaikan Nota Keuangan RAPBDP 2021

Dalam mewujudkan Visi dan Misi ini, peranan MTQ sangat menentukan sebagai sarana untuk membumikan Al Qur’an, sebagai pedoman dasar dan panduan dunia akhirat ke dalam jiwa manusia Lombok Utara.

“Al Qur’an tidak hanya sebagai bacaan, namun melalui membacalah sebagai awal peresapan hidayah ilmu ke dalam hati sanubari sebagaimana firman Allah dalam surat al Alaq,” tutur Alwi di depan para undangan.

Tahap awal kegiatan ini, memberikan Bimtek Dewan Hakam, yang terdiri dari 50 orang Dewan Hakam pada cabang Tilawah dan tahfiz, di Yonaris Café pada hari Sabtu.

Penekanan dalam kegiatan ini, adalah mengukur perkembangan peserta Lombok Utara untuk berjuang di tingkat yang lebih tinggi di level provinsi maupun internasional.

Sehingga bisa menentukan metode pembinaan secara efektif dan berkesinambungan baik dari tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.

MTQ tingkat kabupaten akan digelar pada tanggal 11 -15 Oktober 2021, dengan pelenggaraan secara sangat sederhana, dengan mematuhi ketentuan penerapkan protokol Covid-19.

Sedangkan pelaksanaannya nanti lebih ketat dari sebelumnya, terutama pada perlombaan yang akan dibagi dalam 7 (tujuh) arena yaitu di Masjid Baiturrahim Islamic Center, Masjid Borok Samaguna dan Masjid Al Muttaqin Kandang Kaoq, (TPQ Nurul Hidayah).

Sementara 3 (tiga) arena lainnya akan di pusatkan di SMPN 1 Tanjung. Para peserta musabaqah nantinya tidak ada yang menonton melainkan di ruangan itu, hanya bersama kafilah dan Dewan hakam dan paniteranya.

Selebihnya masyarakat nantinya bisa menyaksikan melalui link atau zoom atau melalui youtube channel yang disiapkan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Utara.

“Meskipun pelaksanaannya sederhana, kita berharap kualitas hasil yang memuaskan dengan mengedepankan keadilan dan profesionalitas,” kata Alwi.

BACA JUGA: Bupati Lombok Utara Safari Jm’at di Dusun Munder

Turut dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain, TGH.M.Zaini,SH (cabang Tilawah), TGH.Basyirun M. Sholeh, M.Si (cabang Tahfiz), TGH. DR. L. Muksin Efendi, MA (cabang Tilawah) dan TGH. Akhyar Muhsin,MM (cabang Tahfiz).

@ng