Awas, Relawan TPS Zul-Rohmi Pelototi Pilkada Curang

Biasanya di hari tenang dan jelang pencoblosan banyak sekali kecurangan terjadi

M Nashib Ikroman

lombokjournal.com —

LOMBOK TIMUR — Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tinggal menghitung hari.  Warga NTB akan menggunakan hak pilihnya pada hari Rabu (27/06).

Mendekati waktu pemilihan, relawan TPS (tempat pemungutan suara) pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Dr Zulkieflimansyah-Dr Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) diminta aktif bergerak di TPS.

Hal ini disampaikan Ketua Bappilu Partai Demokrat NTB, M Nashib Ikroman, di sela-sela kampanye dialogis Zul-Rohmi, serta pasangan nomor urut 4 calon bupati dan wakil bupati Lombok Timur, H Syamsul Lutfi-H Najamuddin (Fiddin) di Lapangan Keruak, Lombok Timur.

“Mari relawan TPS Zul-Rohmi dan Fiddin mewujudkan NTB Gemilang dan Lombok Timur Baru,” katanya, Kamis (21/06).

Pria berambut panjang yang akrab disapa Achieve ini mengatakan, relawan TPS diharapkan bisa mewujudkan Pilkada tingkat provinsi dan kabupaten yang sehat. Biasanya di hari tenang dan jelang pencoblosan banyak sekali kecurangan terjadi.

“Kalau ada yang curang, foto dan upload langsung di sosial media (sosmed). Kita viralkan saja,” bebernya.

Achieve mengungkapkan, relawan Zul-Rohmi dan Fiddin harus terus blusukan di wilayah masing-masing. Ini dilakukan sampai pencoblosan dan penghitungan KPU dilakukan.

“Pelototi semua wilayah kita masing-masing. Pastikan kecurangan itu tidak terjadi,” tegasnya.

Diakuinya, mengawal pilkada yang jujur dan bersih tak bisa dilakukan hanya oleh paslon Zul-Rohmi dan Fiddin. Dukungan dari relawan dan simpatisan jelas dibutuhkan.

“Kita tak bisa menjangkau wilayah yang luas. Jadi semua relawan TPS harus pasang mata, pasang telinga, dan pasang badan,” imbuhnya.

Diakuinya, kontestasi demokrasi baik di Provinsi NTB maupun Kabupaten Lombok Timur, muncul beragam kabar angin adanya gerakan kecurangan yang masif dan sistematis. Itu artinya pilkada belum bisa dipastikan bebas dari kecurangan.

“Kita tidak menuduh siapapun. Tapi, kita mengantisipasi, menjaga jangan sampai kabar angin yang beredar itu terjadi,” tandas Achieve.

Lebih jauh, para relawan TPS juga bisa menghalau fitnah dan kampanye hitam yang muncul. Tim Zul-Rohmi maupun Fiddin mendapati beredarnya selebaran yang menyudutkan pasangan jilbab hijau dan sorban hijau.

“Kita lawan juga semua kampanye yang bersifat fitnah,” tambahnya.

Achieve berharap, dengan gerakan relawan TPS Zul-Rohmi yang solid, pihak-pihak yang hendak berlaku curang mengurungkan niatnya. Karena semua sudut TPS bakal terpantau terus.

“Mari tetap membangun semangat. Yakinkan diri kita bisa mewujudkan pilkada yang sehat,” tukasnya.*

Me(*)




Zul-Rohmi Didukung Front Nelayan NTB

Gubernur itu hadir supaya mampu mendistribusikan harapan pemerintah pusat di daerah dan di sisi yang lain juga bersahabat dengan para pengusaha serta melindungi para nelayan

lombokjournal.com —

LOMBOK TENGAH :  Calon gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menemui puluhan perwakilan nelayan se-NTB yang tergabung dalam Front Nelayan Indonesia (FNI) Wilayah NTB di Family Beach Cafe Kawan Mandalika Lombok Tengah, Kamis (21/06).

Organisasi yang beranggotakan puluhan ribu nelayan lobster se-NTB ini mantap mendukung Zul-Rohmi setelah melihat track record Doktor Zul selama 3 periode berkiprah di pusat menjadi Anggota DPR RI.

Berbekal pengalaman dan jaringan, Doktor Zul dinilai mampu melindungi dan menyelesaikan persoalan nelayan dibandingkan 3 Cagub lainnya.

Rusdianto Samawa, Ketua Umum Front Nelayan Indonesia ( FNI)  yang hadir mengakui adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2017 cukup menyulitkan para nelayan.

Tahun 2010 jumlah nelayan lobster di NTB mencapai 13.000 orang, setelah terbit peraturan tersebut, jumlahnya menyusut hingga 10.000 sampai sekarang.

Padahal menurutnya, masyarakat yang dulu pengangguran cukup terbantu dengan adanya penangkapan bibit lobster. Setelah dilarang, masyarakat kembali banyak yang menganggur.

“Saat ini kita butuh Cagub yang pro terhadap kepentingan nelayan Nusa Tenggara Barat. Nelayan ini belum memiliki asuransi untuk melindungi mereka ketika sakit. Kebijakan, regulasi pengembangan koperasi, pengolahan ikan, mendorong industri perikanan dan lain-lain perlu ada di NTB. Mudah-mudahan pak Doktor bisa follow up setelah menjadi Gubernur. Kami yakin Pak Doktor bisa.” ungkap Rusdianto.

Dalam kesempatan yang sama, Doktor Zul menyampaikan NTB perlu menghadirkan Industri Pengolahan. Persoalan di NTB bukan hanya persoalan nelayan lobser, tapi juga persoalan pertanian, peternakan dan lain-lain.

Salah satu tantangan negara-negara berkembang adalah pengembangan industri olahan. Perlu ada political will dari pemerintah untuk mengembangkan industri olahan. Daripada mengutuk kegelapan lebih baik kita menyalakan cahaya di ujung terowongan.

Doktor Zul menegaskan, seorang pemimpin atau gubernur itu hadir supaya mampu mendistribusikan harapan pemerintah pusat di daerah dan di sisi yang lain juga bersahabat dengan para pengusaha serta melindungi para nelayan.

 

“Saya akan cari cara supaya pemerintah atau menteri tidak merasa dilukai dan pengusaha disini retap jalan serta nelayan bisa menjalankan aktivitasnya. Kalau kita jadi gubernur, muda-mudahan nasib nelayan kita bisa kita bantu lebih banyak jika kita punya kewenangan nantinya,” pungkas Doktor.

 

Me (*)




Zul-Rohmi Dan Fiddin Mantapkan Menang di Lotim

Nantinya Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan komplit Zul-Rohmi, akan memperbanyak program yang menyentuh kebijakan terhadap kaum perempuan

lombokjournal.com —

LOMBOK TIMUR :  Kampanye dialogis pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) di Lapangan Umum Janjang Keruak, Lombok Timur, Kamis (21/06), berlangsung gempita nan khusyuk dalam kemasan alunan shalawat artis Youtuber,  Puja Syarma dan Ustadz Hadi.

Rribuan warga simpatisan dan massa pendukung paslon Zul-Rohmi yang bergabung dengan massa paslon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, HM. Syamsul Luthfi – H. Najamuddin Moestofa (Fiddin), mulai terlihat memadati arena kampanye sejak pukul 15.00 Wita, diiringi alunan musik perjuangan Zul-Rohmi dan Fiddin.

Dalam orasi politiknya, calon Gubernur NTB periode 2019-2023 yang akrab dengan sapaan Dr. Zul mengugkapkan, pasangan Zul-Rohmi merupakan paket lengkap untuk memimpin NTB lima tahun ke depan.

“Paket Zul-Rohmi merupakan konfigurasi kepemimpinan laki-laki dan perempuan, paling komplit, paling lengkap. Jangan ragu memilih dan mencoblos nomor urut 3 dengan tanda jilbab warna hijau,” kata Dr. Zul lantang.

Lebih jauh Dr. Zul menegaskan, kemenangan Zul-Rohmi merupakan amanah rakyat yang akan membuat NTB ke depan semakin gemilang.

“InsyaAllah, NTB akan mencapai kegemilangan, menjadi daerah yang baldatun thayyibatun warobbun ghafur,” ucap Dr. Zul yang disambut gema takbir ribuan massa yang hadir.

Sementara calon Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatan orasinya mengajak seluruh masyarakat, khususnya kalangan perempuan untuk tidak ragu mencoblos “Jilbab Hijau”.

Dikatakannya, nantinya Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan komplit Zul-Rohmi, akan memperbanyak program yang menyentuh kebijakan terhadap kaum perempuan. Sehingga kaum perempuan di NTB juga dapat meraih kebahagiaan dan kesejahteraan serta setara dengan kaum laki-laki.

“Logikanya, yang paling mengerti kebutuhan perempuan adalah perempuan itu sendiri,” ujar Sitti Rohmi.

Terkait proses pencoblosan pada hari Rabu (27/06) nanti, Dr. Sitti Rohmi menjelaskan tidak perlu njelimet mencari pasangan calon nomor urut 3. Sebab hanya pasangan yang diusung PKS dan Demokrat yang menggunakan jilbab.

“Hanya pasangan Zul-Rohmi yang menggunakan jilbab. Jangan pikir-pikir lagi, kalau ada yang pakai jilbab di surat suara, langsung saja coblos jilbabnya,” imbuh mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur itu.

Dalam kesempata itu pula, calon Bupati  Lombok Timur HM. Syamsul Luthfi mengajak seluruh tim relawan, tim pemenangan, maupun massa pendukung, agar tidak saling memfitnah dan menjelek-jelekkan kompetitor lain.

“Kita suguhkan program dan visi-misi ke masyarakat. Tidak boleh memfitnah,” kata Syamsul Luthfi.

Karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Lombok Timur untuk mulai sekarang menguatkan pendirian dan mengokohkan tekad, bersama-sama memilih pasangan nomor urut 4 FIDDIN.

“Mari kita wujudkan Lombok Timur BARU (Berdayasaing, Aman, Religius dan Unggul) demi NTB Gemilang,” tandasnya.

Sementara itu dengan semangat yang sama, calon Wakil Bupati H. Najamuddin Moestofa menegaskan,  Fiddin berkomitmen akan memperhatikan kesejahteraan para honorer, tenaga kontrak, marbot dan guru ngaji, serta para perawat, yang menurutnya sampai saat ini menerima honor sangat minim.

“Kita tidak perlu bangun dermaga dan toko-toko mewah yang hanya menghabiskan uang daerah,” kata H. Najamuddin.

Tetapi yang perlu dibangun, kata Najamuddin, bagaimana menyejahterakan masyarakat dengan membangun ekonomi kemasyarakatan, dan memberdayakan usaha kecil dan menengah.*

Me (*)

 

 




Survei POLTRUST : ZUL-ROHMI Unggul Jauh Dari Paslon Lain

ZUL-ROHMI unggul di Kabupaten Lotim dan KLU, sementara di tiga kabupaten/kota konsisten di posisi kedua

Ahmad Fathur

lombokjournal.com —

MATARAM :  Hasil survei Pilkada Gubernur NTB se pulau Lombok yang dilakukan Poltrust Consulting and Monitoring, periode Juni 2018, menempatkan pasangan calon (Paslon) Zul-Rohmi di posisi teratas.

Direktur Operasional PolTrust Consulting and Monitoring Ahmad Fathur mengatakan, Rabu (20/06), survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling, dengan sampel 440 dengan Margin of Error (MoE) 4,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Dalam survei kami juga melakukan dua kali validasi data dengan Spot Check 20 persen dari sampel dan verifikasi data entry sebelum hasil kami keluarkan,” jelasnya.

Menurutnya, tahapan survei mulai dari hulu sampai hilir dilakukan dengan tetap mengacu pada teori ilmiah survei opini publik.

Hasil dari survey ini, menempatkan pasangan ZUL-ROHMI memperoleh 30,23 persen, kemudian SUHAILI AMIN memperoleh 17,73 persen, AHYAR MORI 17,27 persen, ALI-SAKTI 15,23 persen dan angka Tidak Menjawab/Rahasia/Belum Menentukan Pilihan 19,54 persen.

“Hasil ini menempatkan ZUL-ROHMI menguasai Pulau Lombok dengan selisih cukup jauh dengan paslon lainnya,” ujarnya.

Fathur mengurai, ZUL-ROHMI unggul di Kabupaten Lotim dan KLU, sementara di tiga kabupaten/kota konsisten di posisi kedua. Meski kalah di tiga kabupaten/kota keunggulan ZUL-ROHMI di Pulau Lombok ini lantaran di tiga wilayah itu, ZUL-ROHMI head to head dengan paslon yang unggul disana.

“Ini dirasakan Kompetisi Paslon lain dengan ZUL-ROHMI cukup ketat dan terasa. Ibarat Moto GP, di dua sirkuit ZUL-ROHMI meninggalkan peserta lain cukup jauh, sementara di tiga sirkuit, paslon dengan brand jilbab hijau ini konsisten di posisi kedua,” ujarnya.

Menurut Fathur, PolTrust memilih fokus memotret Pulau Lombok lantaran jumlah pemilihnya besar.

“Sejak 2017, kami sudah melakukan survei Pilkada NTB dan memang fokus memotret pertarungan di Pulau Lombok saja,” imbuhnya.

Menjawab pertanyaan apakah PolTrust lembaga yang baru hadir saat pilkada saja, Fathur menjelaskan, PolTrust sudah melakukan kegiatan survei dan pendampingan sejak 2014 silam. Bahkan hasil survey Pileg 2014 baik untuk DPR RI sampai DPR Kabupaten tidak jauh berbeda hasilnya.

“Kandidat yang saat itu percaya didampingi PolTrust sekarang masih duduk di kursi legislatif. Artinya kami bukan lembaga yang sekonyong-konyong hadir saat Pilkada NTB. Kantor kami pun ada dan mudah untuk diakses. Bahkan beberapa media ternama di NTB sebelum Pilkada sering meminta pendapat peneliti kami mengenai komposisi calon paslon sebelum resmi bertarung empat paslon,” ujarnya.

Dengan hasil survei terbaru Poltrust Ketua Pemenangan Zul-Rohmi H Khairul Rizal menganggap hasil Poltrust sebanding dengan kerja tim pemenangan baik dari unsur partai, simpatisan, relawan, maupun kelompok masyarakat lainnya.

“Ya, Alhamdulillah, tinggal terus menjaga hasil ini hingga 27 Juni mendatang,” katanya.*

Me (*)




Zul-Rohmi Merangsek Benteng Pertahanan Suhaili-Amin

TGB dalam kesempatannya menyampaikan, banyak program yang belum diselesaikan sehingga diperlukan adanya keberlanjutan dalam memimpin untuk menyelesaikan semua itu

lombokjournal.com —

LOMBOK TENGAH :  Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 3, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi), Rabu (20/6) pukul 16.00 Wita, melaksanakan kampanye dialogis yang dikemas dalam bingkai “Halal Bihalal”, dengan bintang tamu artis religi sekaligus qoriah asal Aceh Puja Syarma, di Lapangan Bundar Praya, Lombok Tengah.

Kampanye Zul-Rohmi di “benteng pertahanan” Suhaili-Amin itu dihadiri TGH M. Zainul Majdi (TGB), kader partai politik (parpol) pendukung, dan ratusan tim sukses, serta Relawan Zul-Rohmi se-Lombok Tengah.

Calon Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, tinggal satu minggu lagi yakni tanggal 27 Juni 2018 mendatang.  Ia meminta masyarakat untuk memilih semua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018.

Namun, yang harus dicoblos itu adalah paslon nomor 3 Zul-Rohmi.

“Boleh pilih semua paslon, Namun yang dicoblos itu adalah paslon ‘Jilbab Ijo’,” kata cagub yang akrab disapa Dr. Zul itu dalam orasinya.

Dijelaskan, dirinya mengajak masyarakat untuk memenangkan Zul-Rohmi karena adanya keterwakilan kaum perempuan. Karena saat ini lebih banyak ibu-ibu bila dibandingkan dengan bapak-bapak.

“Kalau Zul-Rohmi menang, ke depan akan banyak program yang diarahkan untuk kaum perempuan,” janjinya.

“Mari kita sambut tanggal 27 Juni untuk kemenangan ‘Jilbal Ijo’ atau Zul -Rohmi,” cetus calon Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mendampingi Dr. Zul.

Sementara itu, TGB. HM. Zaenul Majdi dalam kesempatannya menyampaikan, masih banyak program yang belum diselesaikan di Provinsi NTB. Sehingga diperlukan adanya keberlanjutan dalam memimpin yang harus menyelesaikan semua itu.

Lebih jauh TGB mengatakan, khususnya di Lombok Tengah, beberapa program sudah dan sedang dilaksanakan, yakni Kampus IPDN, Poltekpar, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort.

“Semua calon harus kita hormati karena mereka semua putra-putri terbaik NTB. Namun yang harus dipilih adalah calon nomor 3, Zul-Rohmi,” ujar Gubernur NTB dua periode tersebut.

Dalam kesempatan itu, TGB juga berpesan kepada semua simpatisan Zul-Rohmi untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan di NTB, lebih-lebih saat hari H pilkada serentak nanti. Karena menjaga keamanan itu tidak bisa diserahkan hanya kepada aparat Kepolisian saja.

“Memilih pemimpin itu tidak boleh merusak persaudaraan. Gunakan hak pilih kita nanti tanggal 27 Juni 2018,” pungkasnya.

Me (*)




Relawan TPS Zul-Rohmi Siap Antisipasi Kecurangan Pilkada

Akan  mengawasi para penyelenggara pilkada seperti KPU dan Panwaslu, untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang bisa merusak kredibilitas penyelenggaraan Pilkada serentak di NTB

lombokjournal.com —

MATARAM :   Tujuh  hari  jelang Pilkada serentak , yang jatuh pada hari Rabu (27/06), Tim Relawan Zul-Rohmi Nusa Tenggara Barat telah menunjukkan kesiapannya memenangkan paslon No  3,  Duo Doktor.

Setelah memastikan soliditas tim, mereka membentuk Relawan TPS yang akan terjun langsung mengawal pencoblosan hingga penghitungan suara di semua TPS se-NTB.

Ketua tim Relawan TPS Zul-Rohmi , M. Ihsanul Wathony yg akrab dipanggil ichan  menjelaskan,  tugas Relawan TPS Zul Rohmi ikut memback up  Tim Resmi Zul Rohmi pada hari pencoblosan yakni  mengawal dan mendokumentasikan hasil pemilihan hingga proses penghitungan sampai tingkat kecamatan.

Relawan TPS yang terbentuk beberapa bulan lalu ini yang terdiri dari Sahabat NTB, Relawan NTB Gemilang,Jet Tempur, Pasukan Berani Mati  Zul Rohmi dan puluhan kelompok relawan di desa desa rencana akan dikukuhkan di Praya, Rabu sore (20/06)  bertepatan dengan acara kampanye dialogis  Zul Rohmi yang disertai tausiah shalawatan dan Halal Bi Halal bersama TGB.

Tim Relawan TPS yang terdiri dari unsur masyarakat setempat ini,  lanjut Ichan, semacam Satgas atau Task Force yang akan  mengawasi para penyelenggara pilkada seperti KPU dan Panwaslu untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang bisa merusak kredibilitas penyelenggaraan Pilkada serentak di NTB.

“Kami yakin komponen pelaksana Pilkada sudah profesional dan adil,  namun relawan TPS yang kami bentuk tetap ikut mengawal jangan sampai ada kecurangan-kecurangan karena memang ada beberapa info yang kami terima tentang adanya indikasi kecurangan dari kelompok tertentu di wilayah tertentu. Kita antisipasi hal-hal demikian.” beber Ichan disela-sela mengikuti open house TGB di Pancor , Sabtu  (16/06).

Ichan menambahkan, Relawan TPS ini juga terdiri dari semua element relawan dan jaringan ZulRohmi yang sudah terbentuk sebelumnya.

“Jumlah Relawan kita sesuaikan dengan jumlah TPS yang ada. Untuk wilayah tertentu yang rawan kecurangan kita tugaskan lebih dari 3 orang perTPS,” pungkasnya .

Me (*)




2000 Orang Hadiri Kampanye Dialogis Zul-Rohmi

Tim Pemenangan Zul-Rohmi tetap berkomitmen untuk menjalankan jadwal kampanye sesuai dengan aturan

lombokjournal.com —

MATARAM :  – Kampanye dialogis pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.,M.Sc. dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd dirangkai dengan tausiah, shalawatan, dan halalbihalal di Lapangan Bundar dan Lapangan Desa Keruak, Lombok Timur akan tetap mengacu aturan jumlah massa.

Acara ini mengundang relawan dan masyarakat sekitar 1500-2000 orang.

“Kami menyampaikan klarifikasi jumlah massa yang hadir dalam kampanye dialogis antara 1500-2000 orang sesuai dengan yang tertuang dalam PKPU Tahun 2017,” kata Ketua Divisi Kampanye Zul-Rohmi, Syawaluddin, Selasa ( 19/06 ) di Mataram .

Dijelaskannya, terkait pemberitaan sejumlah media, di nyatakan ada kesalahan dalam penyampaian dari panitia, khususnya menyangkut jumlah massa yang mencapai puluhan ribu orang.

Yang betul adalah baik Puja Syarma maupun Ustad Hadi diperkirakan digemari puluhan ribu orang.

“Dengan ini Tim Pemenangan Zul-Rohmi memastikan akan selektif memperhatikan jumlah massa tidak yang hadir dalam halalbihalal baik di Loteng maupun Lotim,” sambungnya.

Syawal menambahkan, dengan klarifikasi ini sekaligus menghapuskan beragam asumsi yang menyebut ada puluhan ribu massa hadir. Tim Pemenangan Zul-Rohmi tetap berkomitmen untuk menjalankan jadwal kampanye sesuai dengan aturan.

“Nanti di lokasi acara akan ada terop dan pembatas yang memungkinkan hanya diisi 1500-2000 orang,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara Athar mengatakan, jumlah massa tersebut akan sesuai dengan kapasitas terop yang disiapkan panitia. Dari pihak panitia tidak menyiapkan terop di luar kapasitas.

“Ya, nanti semua akan kumpul di dalam terop. Kita hanya pesan 10 terop, perkiraan menampung 1500-2000 orang,” katanya.

Me (*)




Ini Tanggapan Seputar Pro Kontra Hasil Survey Yang Memenangkan Zul-Rohmi

Jika kondisi (hasil survey OMI) saat ini tetap bertahan sampai hari pencoblosan, Miftah berkeyakinan Zul-Rohmi akan menjadi pemenang pada Pilgub NTB 27 Juni 2018 mendatang

Direktur OMI, Miftahul Arzak

lombokjournal.com —

SUMBAWA BESAR  :  Hasil survey Olat Maras Institute (OMI) yang memenangkan pasangan calon (Paslon)  Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi), dengan perolehan suara  di posisi tertinggi (28 persen ) yang dirilis belum lama ini, mendapat tanggapan pro dan ontra.

Survey OMI pada rentang waktu 3–12 Juni 2018 menempatkan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) di posisi teratas.

Menguntit di belakangnya, pasangan calon H. Moh. Suhaili Fadhil Thohir SH—Muh. Amin SH M.Si (Suhaili—Amin) 21,6 %, H. Ahyar Abduh—H. Mori Hanafi (Ahyar—Mori) 17,7 % dan H. Moch. Ali Bin Dachlan—TGH Lalu Gede Sakti MA (Ali—Sakti) memperoleh 12,6 %, serta tidak menjawab 20,1 %.

Bagi yang pro menilai survey itu sesuai fakta lapangan dengan melihat ikhtiar Zul-Rohmi yang melakukan gerakan sangat massif. Pasangan bernomor urut 3 yang didukung PKS dan Demokrat ini turun langsung menemui masyarakat hingga pelosok.

Sedangkan yang kontra menilai, hasil survey tersebut membuat kegaduhan dan memunculkan gejolak di tengah masyarakat. Mereka juga menuding hasil survey kecenderungan untuk memenangkan calon tertentu.

Bahkan ada yang meragukan hasil survey tersebut.

Terhadap kontra ini, Direktur OMI, Miftahul Arzak, S.Ikom., MA memberikan tanggapan.

Dalam jumpa persnya, Minggu (17/06), Miftah peneliti yang juga Dosen ini disapa, menegaskan, kegiatan yang dilakukan lembaganya adalah akademik penelitian, bukan kegiatan politis untuk memenangkan salah satu paslon sebagaimana tudingan berbagai.

OMI merupakan kumpulan dosen, peneliti, praktisi penelitian dan lembaga survey baik dari UTS, IISBUD dan UNRAM yang melakukan survey persoalan sosial, ekonomi dan kebudayaan di NTB. Kebetulan momentumnya Pilkada, OMI pun menjadikan bagian penelitiannya terhadap elektabilitas pasangan calon Pilgub NTB.

“Jadi banyak yang kami teliti, tidak semata-mata elektabilitas calon,” ungkapnya.

Miftah juga menekankan, dalam setiap penelitian yang dilakukan OMI memiliki etika penelitian, tidak ada rekayasa atau angka hasil survey yang diubah-ubah. Sebab menurutnya, survey yang dirilisnya menyangkut kebutuhan public dan kredibilitas lembaga.

Para peneliti di OMI cukup berkompeten dan bersertifikasi. Mereka telah mengikuti berbagai pelatihan survey baik di UI, LIPI maupun Kemenristek Dikti.

“Memang dasarnya ini survey penelitian dan bermetodologi. Unsur yang kami lakukan adalah akademik penelitian. Jadi hasil yang kami rilis tidak bermaksud membuat kegaduhan, gejolak apalagi cenderung mengarah atau memenangkan calon tertentu,” jelasnya.

Hanya kebetulan saja hasil survey menempatkan Pasangan Zul Rohmi unggul dari calon lain. Ketika hasilnya memenangkan calon selain Zul Rohmi, tetap akan dipublis.

“Jika mau kami mempersilakan lembaga penelitian lain melakukan survey seperti kami dan menggunakan metode yang sama (Multistage Random Sampling). Saya berani berkeyakinan hasilnya akan sama seperti hasil yang dirilis OMI. Saya siap mempertanggungjawabkan hasil survey OMI ini secara metodologis,” paparnya.

Bahkan jika kondisi (hasil survey OMI) saat ini tetap bertahan sampai hari pencoblosan, Miftah berkeyakinan Zul-Rohmi akan menjadi pemenang pada Pilgub NTB 27 Juni 2018 mendatang. Hasil survey OMI hari ini adalah final. Artinya hasil survey tersebut kecenderungannya terjadi pada 27 Juni nanti.

Sementara Ketua Metodologi OMI, Yadi Satriadi S.Ikom mengatakan, fenomena survey ini cukup menarik, karena mengungkap sebuah kebenaran berdasarkan metodologis. Diakui Yadi, banyak respon yang muncul baik pro maupun kontra dari hasil survey terbaru yang dirilis OMI.

Ia memaklumi hal itu sebab masalah pro dan kontra dalam menerima sebuah kebenaran sudah terjadi sejak zaman para nabi dan Rasullullah. Kitab suci yang diturunkan Allah yang sudah pasti kebenarannya saja, tidak semua manusia mengikuti dan mengakuinya. Apalagi hasil survey yang notabene buatan manusia.

Namun Yadi memastikan angka dari hasil survey dilakukannya (OMI) benar-benar berlandaskan etika sebagai seorang peneliti. Tidak ada angka-angka yang dirubah dalam menyampaikan hasil survey. Masalah survey terkait dengan populasi dan sampel.

Yang menjadi populasi dalam survey ini adalah DPT se-NTB yang diperoleh OMI dari KPU Propinsi NTB yang mencapai sekitar 3 juta lebih pemilih. Sampel dari populasi ini ditemukan 1.200.

“Kita ibaratkan sampel dengan semangkuk atau sedandang soto.  Untuk mengetahui soto ini enak, sudah pas atau tidak, kita tidak perlu makan satu dandang soto, cukup kita cicipi satu sendoknya saja sudah merepresentasikan bagaimana soto itu enak atau tidak. Rasa soto ini bisa pas ketika campurannya diolah secara benar dengan porsi yang pas. Kalau kebanyakan garam terlalu asin, kebanyakan gula terlalu manis. Makanya bumbu yang ada ini kita aduk agar sebarannya merata. Begitulah dengan sampel tadi, kami racik tentunya dengan menggunakan rumus yang ada,” bebernya.

Kembali ditegaskan Yadi, rilis hasil survey OMI ini tidak mewakili siapapun dan calon manapun. Hanya kebetulan hasil survey itu memenangkan Zul Rohmi.

“Sekali lagi kami katakan, semua ini berdasarkan metodologi,” pungkasnya.

Me (*)




Survey OMI Memenangkan Zul-Rohmi Cermin Harapan Rakyat NTB

Orang kemudian mengasosiasikan pemimpin atau pengganti TGB itu harus lebih baik atau minimal sama dengan TGB

Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si

lombokjournal.com —

SUMBAWA BESAR :   Hasil survey terbaru Olat Maras Institute (OMI) yang menempatkan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) disambut sukacita masyarakat NTB terutama para pendukungnya.

Zul-Rohmi menempati posisi teratas yakni 28 persen, unggul dari Suhaili Amin 21,6 persen, Ahyar Mori 17,7 persen, dan Ali Sakti 12,6 persen, serta tidak menjawab 20,1 persen.

Hasil survey ini memenuhi harapan mereka dalam mencari pemimpin ideal dan sepadan, pengganti TGB (Tuan Guu Bajang) M. Zainul Majdi MA—Gubernur NTB dua periode.

Tokoh Masyarakat Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si yang ditemui , Selasa (12/06) mengatakan, hasil survey OMI yang dilakukan 3—12 Juni 2018 ini, mencerminkan harapan atau selera masyarakat terhadap pemimpin NTB.

Sebab masyarakat NTB menginginkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan daya saing yang tinggi baik secara nasional maupun internasional, karena mereka sudah merasakan kepemimpinan TGB.

Menurut Sambirang—akrab mantan Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa disapa, great NTB relatif terus meningkat. Orang kemudian mengasosiasikan pemimpin atau pengganti TGB itu harus lebih baik atau minimal sama dengan TGB.

Dan ini ada pada diri Doktor Zulkiflimansyah—Calon Gubernur nomor urut 3 yang diusung PKS dan Demokrat.

“Jadi ada semacam harapan masyarakat bahwa NTB ini harus dipimpin orang yang berkapasitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Menurut saya survey itu mencerminkan itu terutama bagi orang Sumbawa bahwa ini adalah momentum.Sebagaimana kata orang “momentum itu adalah sahabat terbaik seorang pemimpin,” ulasnya.

Pilgub NTB ini, ungkap Sambirang, merupakan momentum bagi Doktor Zul yang memiliki kapasitas besar yang diketahui dan disadari rakyat NTB khususnya Kabupaten Sumbawa untuk menjadi pemimpin di NTB.

Dengan menjadi pemimpin NTB, Doktor Zul diharapkan bisa membawa NTB ini lebih cepat berkembang melalui kekuatan networking (jaringan), kapasitas pribadi dan ide-ide yang dikemukakan Zul-Rohmi saat debat kandidat yang disiarkan langsung TV One.

“Saat debat, paparan Zul-Rohmi jauh lebih kongkrit dan simple, bisa dipahami dengan baik oleh public bagaimana membawa NTB ke depan, dengan membangun industri pengolahan dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui lembaga-lembaga pendidikan. Saya kira ini jauh lebih kongkrit dan mengena dalam upaya meningkatkan daya saing NTB,” pungkasnya.

Me (*)




Tujuh Indikator Kemenangan Zul-Rohmi Di Bima!

Salah satu indikator adalah kerinduan masyarakat Bima khususnya dan Pulau Sumbawa pada umumnya pada kepemimpinan Putra Pulau Sumbawa, tidak dapat dibendung lagi

Zul bersama Tim Pemenangan di Bima

lombokjournal.com —

BIMA  ;  Optimisme kemenangan Paslon Gubernur-Wakil Gubernur NTB nomor 3, Dr. H. Zulkieflimansyah – Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) muncul dari berbagai kalangan. Setidaknya ada tujuh indikator yang menguatkan kemenangan Zul-Rohmi di Kota-Kab. Bima.

Alasan pertama,  Dr. H. Zulkieflimansyah sangat aktif blusukan di Kota-Kab. Bima. Telah bertemu langsung dengan puluhan ribu Warga.

Hampir semua kelurahan di Kota Bima, dan seluruh kecamatan di Kabupaten Bima, telah di kunjungi Dr. Zul.  Bahkan menginap di rumah-rumah warga.

Menurut Dewan Pembina Tim Pemenangan Zul-Rohmi Daerah Kota-Kab. Bima,  Ir.  HM. Rum,  masyarakat Bima sangat berbudaya, dan mengapresiasi silaturrahim.

“Dr H. Zulkieflimansyah telah berhasil mengetuk langsung, bukan lagi pintu rumah warga Bima.  Tapi lebih dari itu,  dengan sosoknya yang tawadhu’,  sederhana,  santun,  dan cerdas, Dr. Zul telah berhasil mengetuk hati dan sanubari masyarakat Bima,” ujar mantan Sekda Kota Bima ini.

Alasan kedua, dukungan totalitas dari Walikota Bima, HM. Qurais H abidin (HMQ),  yang merupakan Ketua Umum DPC Partai Demokrat Kota Bima. Kemenangan dua periode Walikota Bima, dan berbagai capaian pembangunan dan penghargaan nasional,  menunjukkan kuatnya pengaruh HMQ di Kota Bima.

“Bukan hanya di Kota Bima,  HMQ juga memiliki pengaruh besar di Kabupaten  Bima. Karena beliau asli Kecamatan Belo, dan trah KAE (Palibelo,  Belo,  Woha, Monta) selalu terjaga komunikasinya dengan HMQ. Banyak bantuan HMQ pada keluarga besarnya di Kab Bima.  Jauh sebelum beliau menjabat Walikota Bima,” ujar Drs. H Tajuddin Umar, tokoh kharismatik Sape-Lambu, yang juga mantan Sekda Kota Bima ini.

Alasan ketiga, diungkapkan oleh Ketua Pemuda NW, Agus Salim,  S. Pd.I. Menurutnya, TGB Effeck juga menjadi pendongkrak kekuatan Zul-Rohmi.

“Bagaimanapun loyalis Gubernur TGB yang  saat ini masih menjabat, juga mendongkrak suara Zul-Rohmi di Bima. Terutama dari kalangan pejabat provinsi dan kaum religius. Terlebih Calon Wakil Gubernur,  Dr. Sitti Rohmi Djalilah adalah kakak kandung Gubernur TGB,” ujar Agus Salim.

Sementara Ketua Relawan The Man Gemilang, Gufran, SE. mengungkapkan massifnya gerakan team Relawan dengan multi gerbong di bawah koordinasi Hadi Santoso,  ST, MM, menjadi alasan keempat penentu kemenangan Zul-Rohmi.

“Zul-Rohmi seolah menjadi magnet, bagi berbagai gerbong Relawan dari kalangan aktivis/organisatoris serta para tokoh dari berbagai back ground, yang memiliki basis massa riil. Sampai saat ini sudah terdaftar 32 gerbong relawan. Dengan total relawan lebih dari 10.000. Belum termasuk simpatisan, ” tegas mantan Ketua Umum HMI Cabang Bima ini

Alasan kelima, kerinduan masyarakat Bima khususnya,  dan Pulau Sumbawa pada umumnya, pada kepemimpinan Putra Pulau Sumbawa, tidak dapat dibendung lagi.

Ini bukan sekedar sentimen emosional. Tapi lebih dari itu, kehadiran Paslon Zul-Rohmi yang mewakili dua figur dari Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok,  menguatkan citra bahwa NTB adalah Provinsi yang terbuka.

“Menunjukkan kebesaran hati Masyarakat NTB bahwa siapapun dia,  jika layak memimpin, tak peduli berasal dari wilayah manapun, masyarakat NTB tetap menerima dengan lapang dada,” ujar Ketua Umum DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima,  Imam Suhadi,  SH.

Dua mesin Partai Koalisi yang solid merupakan faktor keenam kuatnya Paslon Zul-Rohmi di Bima. Militansi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, sudah sangat teruji.

“Militansi dua partai koalisi pendukung Zul-Rohmi, membuat gerakan Partai Koalisi menjadi sangat lincah dan massif bergerak menentukan kemenangan Zul-Rohmi,” tandas Imam Suhadi

Faktor ketujuh, bukti kenaikan hasil survey dari berbagai lembaga independen. Terjadi kenaikan signifikan Paslon Zul-Rohmi hari demi hari. Dan selalu menempatkan Paslon Zul-Rohmi di peringkat teratas/pertama.

“Bahkan, menarik untuk disimak,  hasil survey oleh pihak kompetitor atau Paslon lain. Di awal-awal dulu, menempatkan posisi Zul-Rohmi di posisi buntut. Sekarang Zul-Rohmi ditempatkan pada urutan kedua. Itu bukti nyata kuatnya dukungan Zul-Rohmi. Tentu saja, survey pesanan Paslon lain tidak mungkin menempatkan Zul-Rohmi di posisi teratas,” pungkas Imam Suhadi.

Me (*)