Pasien RSUD KLU Dan Tahanan Berikan Hak Pilih Di Pilgub NTB
Yang memilih dengan A5, adalah warga yang memang tidak bisa memberikan hak pilihnya di daerah domisilinya karena berbagai faktor, seperti pasien, tenaga medis dan tahanan
LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Sebanyak 13 tahanan dan 24 orang pasien di RSUD KLU, memberikan hak pilihnya pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Rabu (27/06).
“Ya di RSUD ada 31 orang yang menggunakan A5 atau surat pindah memilih. Dengan rincian 7 orang tenaga medis dan 24 pasien. Sementara untuk tahanan di Polres ada 13 orang,” ungkap Ketua KPU KLU, Fajar Marta, Rabu (27/06).
Mereka yang memilih dengan A5, lanjut Fajar, adalah warga yang memang tidak bisa memberikan hak pilihnya di daerah domisilinya karena berbagai faktor, seperti pasien, tenaga medis dan tahanan.
“Untuk tenaga medis misalnya, mereka tidak sempat memilih di tempatnya karena jarak yang cukup jauh, begitu juga dengan pasien karena alasan kesehatan,” katanya lagi.
“Ini adalah TPS 8 Karang Swela atau TPS melayani. Semua pasien merupakan warga Lombok Utara, ada yang dari Bayan, Gangga dan beberapa daerah lainnya,” tandas Fajar.
Dr Zul bersyukur dan berharap hasil hitung cepat ini juga dapat terwujud dalam real count nantinya
lombokjournal.com —
MATARAM : Pasangan nomor urut tiga, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) menyampaikan pernyataannya terkait hasil hitung cepat (quick count) versi LSI Denny JA, yang memenangkan pasangan ini dalam Pilgub NTB.
Dr Zul menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh pihak, baik dari penyelenggara pemilu, aparat penegak hukum, media, dan juga masyarakat yang telah menjaga prosesi pilkada berjalan sejuk dan lancar.
“Alhamdulilah, terima kasih kepada seluruh pihak yang sangat menentukan, pilkada menjadi sejuk, dan tidak penuh dengan hal-hal yang panas menyengat,” katanya, Rabu malam (27/06) di kediaman Tuan Guru Bajang (TGB) di Lombok Timur.
Dr Zul juga menyampaikan terima kasihnya kepada keluarga, partai politik pengusung, relawan, dan juga para kandidat lain atas kompetisi yang berjalan ini. Ia menganggap calon lain merupakan sahabatnya.
Terkait hasil hitung cepat, Dr Zul bersyukur dan berharap hasil hitung cepat ini juga dapat terwujud dalam real count nantinya.
“Semoga hasil quick countini betul-betul nyata dalam real count nantinya,” kata Dr Zul
Sementara Rohmi mengaku langsung mengucapkan istigfar begitu tahu ia dan Dr Zul unggul dalam hitung cepat.
“Lihat hasil quick count, pertama yang tercetus tentunya mohon ampun, astagfirullahaladzim pada Allah SWT,” ujarnya
Rohmi menilai apabila hasil ini benar-benar terealisasi, ia dan Dr Zul mendapat sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan secara baik ke depan.
“Mohon doa seluruh masyarakat NTB, semoga proses ini akan berjalan lancar sampai nanti selesai,” katanya.
Me (*)
Rohmi dan Keluarganya Ke TPS Dengan Kawalan Relawan Jilbab Ijo
Cawagub nomor tiga ini memang banyak digemari kaum perempuan, karena Rohmi satu-satunya representasi perempuan pada Pilgub 2018
Rohmi di TPS
lombokjournal.com —
LOMBOK TIMUR — Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, menuju tempat pemungutan suara (TPS) dengan kawalan Relawan Jilbab Ijo.
Puluhan relawan tersebut tak henti memberi smangat pada Rohmi. Di TPS 01 Rakam, Kelurahan Rakam, Lombok Timur, Ummi Rohmi didampingi suami, H Khairul Rizal dan keluarga.
Berangkat dari kediaman sekitar pukul 09.00 Wita. Rohmi yang tampil dengan jilbab hijau terlihat sumringah.
Mengantri sekitar 15 menit, Rohmi bersama suami masuk ke bilik suara, Rohmi menunjukkan jari yang diberi tinta. Tanda sudah menggunakan hak pilih.
“Saya sudah ya, ayo yang belum segera gunakan hak pilih,” katanya, Rabu (27/06).
“Saya dan keluarga sangat bersyukur dapat menjalankan hak pilih dengan baik tanpa kendala apapun. Kami berterima kasih kepada penyelenggara pemilu semua proses berjalan dengan baik dan lancer,” sambungnya.
Dari informasi yang dihimpun dari warga sekitar TPS di Rakam, diperkirakan suara paslon gubernur nomor 3 akan menguasai. Hal tersebut terlihat dari penuturan sejumlah warga yang usai mencoblos.
“Insya Alloh jilbab ijo,” kata seorang ibu.
Cawagub nomor tiga ini memang banyak digemari kaum perempuan. Pasalnya, Rohmi satu-satunya representasi perempuan pada Pilgub 2018.
Dari program yang disampaikan, Rohmi cukup getol menyampaikan keberpihakan pada kaum ibu. Bahkan dalam dua kali debat, Rohmi secara tegas menyebut akan banyak memberi ruang bagi kaum perempuan di NTB. Baik dari birokrasi, perekonomian, maupun sektor industri lainnya.
Sebelum ke TPS, Cawagub Hj Sitti Rohmi Djalilah, berkumpul dahulu dengan keluarga. Tampak Ummi Rauhun, Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi, serta calon Bupati Lombok Timur H Syamsul Lutfi.
Hanya saja, ketiganya tidak satu TPS dengan Rohmi. Mereka ke TPS di Terminal Gelang, Lombok Timur.
Untuk diketahui, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah adalah kakak dari Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi. Satu-satunya perwakilan perempuan dari empat calon yang ikut Pilgub NTB. Rohmi mendampingi Dr Zulkieflimansyah.
Paket yang akrab disebut Zul-Rohmi ini diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Me/AYA (*)
Zul-Rohmi Bisa Jadi Andalan Generasi Milenial
Zul-Rohmi harus segera merealisasikan konsep kerja bagi anak muda begitu dinyatakan menang
Haris Munandar
lombokjournal.com —
LOMBOK TENGAH: Debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Lombok Raya, Jum’at (22/06) lalu menghadirkan kepastian pilihan bagi mahasiswa.
Di antara empat paslon, hanya paslon nomor 3 Dr Zulkieflimansyah-Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang peduli dengan kalangan mahasiswa.
Menurut Ketua Forum Pemuda Dan Mahasiswa Lombok Tengah, Haris Munandar gagasan Zul-Rohmi terlihat dari ide segar yang akan menjadi ruang anak muda.
“Di antaranya akan menyekolahkan 1000 anak muda NTB ke luar negeri. Ini kongkrit,” katanya, Senin (25/06 ).
Mahasiswa kelahiran Praya 9 Maret 1996 ini menambahkan, paslon lain juga bagus, ada ide untuk NTB ke depan. Hanya saja, Zul-Rohmi yang terlihat begitu pasti menjadi lokomotif generasi milenial.
“Kita akan lebih nyaman dengan pemimpin yang paham dengan kebutuhan anak muda,” sambungnya.
Haris mengatakan, tak bisa dipungkiri pembangunan NTB ke depan akan ditentukan oleh anak mudanya. Selain soal infrastruktur maupun fisik, pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Membangun SDM ini manfaatnya akan dirasakan NTB di masa depan,” imbuhnya.
Lebih jauh, sebagai anak muda mendorong semua pihak mewujudkan pilkada yang sehat. Kontestasi politik tidak boleh mengerikan dan penuh intimidasi.
“Jangan buat kami yang muda trauma untuk terlibat politik. Pilkada ini harus sehat,” imbuhnya.
Untuk segala macam kampanye hitam dan fitnah yang menyebar, Haris berharap, ini tak disikapi berlebihan. Ia sudah berkomunikasi dan berjejaring dengan mahasiswa lain, khususnya di Lombok Tengah untuk melihat figur calon secara baik. Tidak perlu terprovokasi dengan fitnah.
“Dan Zul-Rohmi ini memiliki track record yang baik. Insya Alloh NTB gemilang,” imbuhnya.
Sementara itu Pjs. Direktur M16 Lalu Athari Fadlullah, SE menilai, pilihan anak muda pada paket Zul-Rohmi itu wajar. Mengingat dalam debat kedua, hanya Zul-Rohmi yang kongkrit punya konsep bagi anak muda. Pemilih milenial tidak boleh dipandang sebelah mata.
Lalu Athari Fadlullah, SE
“Jangan lupa, kita akan mendapat bonus demografi. Jumlah anak muda kita lebih banyak, masak mereka tak diberi ruang,” katanya.
Pria yang akrab disapa Athar ini menambahkan, generasi milenial saat ini memiliki kegiatan dan program yang canggih. Aspek kehidupan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi. Termasuk juga terkait dengan lapangan pekerjaan.
“Jangan sampai NTB ke depan tetap bertahan dengan gaya konvensionalnya. Sementara anak mudanya udah siap berlari kencang,” sambungnya.
Athar mengingatkan, Zul-Rohmi harus segera merealisasikan konsep kerja bagi anak muda begitu dinyatakan menang. Selain mengirim anak muda NTB kuliah ke luar negeri, pengembangan skill kemajuan teknologi harus didukung penuh.
“Bisa menghadirkan youtuber, developer digital, ataupun ahli digital lainnya untuk menjadi mentor anak muda NTB,” tukasnya.
Me (*)
Tim Pemenangan Suhaili-Amin Optimis Unggul Dari Paslon Lainnya
Menurut hasil beberapa lembaga survei, paslon Suhaili-Amin jauh lebih berpeluang dengan perolehan 44 persen untuk hari ini
Lalu Fatahilah Prawiranegara
MATARAM.lombokjournal.com – Sehari jelang hari pencoblosan, suara optimis muncul dari tim pemenangan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, Suhaili-Amin.
Lalu Fatahilah Prawira Negara, salah seorang anggota inti tim pemenangan Suhaili-Amin mengungkapkan, dengan kerja politik setahun terakhir, HM suhaili dan HM Amin telah menunjukkan kenaikan signifikan dalam elektabilitas seperti ditunjukkkan beberapa hasil lembaga survei.
“Kerja efektif efisien yang diterapkan tim Suhaili-Amin, dalam strategi pemenangan merupakan kunci kemenangan dalam pilgub 2018,” tegasnya.
Menurut dokter gigi muda yang memilih aktif di politik ini, untuk memenangkan calon ia membeberkan cara terbaik yang telah dilakukan tim pemenangan Suhaili-Ammin. Di antaranya mengajari pemilih mencoblos dengan menggunakan alat peraga sesuai aturan
Fatah mengharapkan trimnya menghindari banyak bercanda. Sebaliknya diinstruksikan semua angota tim dan pendukungnya memperbanyak kerja politik, turun ke basis, menngunjungi sanak family, handaitolan, kerabat, rekan-rekan.
“Dan targetkan diri bertemu minimal 100 orang per hari,” ujar Fatah.
Ia juga menganjurkan para pendukung Suhaili-Amin mensosialisasikan secaa masig, baik melalui media sosial maupun grup WA. “Tentu jangan lupa banyak berdoanya” ujarnya sungguh-sungguh.
Suhaiili-Amin Unggul
Lebih jauh, Fatah yang saat ini menjadi Ketua Seknas Pemenangan Jokowi NTB itu, membeberkan hasil dari lembaga survei dari masing-masing paslon.
Dari SDI; pasangan calon (paslon) nomor 1 berada pada urutan pertama. Dan dari POLMRK, paslon nomor 1 pada urutan ke dua. Sedang OMI; paslon 1 pada urutan ke dua.
Merupakan cara terbaik dan ilmiah mengkaji trend paslon nomor 1 Suhaili-Amin, maka jika kita lihat dengan konsistennya lembaga survei yang ada, Suhaili-Amin mempunyai rating persentase berturut-turut sesuai lembaga survei tadi;
SDI 26 ppersen
Polmark 18 persen
OMI 18 persen
Menurut Fatah, jika dirata-rata maka peluang kemenangan paslon nomor 1 berada pada 44 persen kemenangan, setelah hasil survey dijumlah dan di bagi 3.
Lebih lanjut, Fatah menyimpulkan dari angka-angka hasil survey tersebut. Jika dari 4 calon yang ada rata dari 100 persen dibagi 4 maka hasilnya 25 persen,modal untuk semua calon.
Tapi dari perkembangan 1 tahun kerja politik yang ada, dan menurut hasil survei tadi paslon 1 jauh lebih berpeluang dengan perolehan 44 persen untuk hari ini.
Maka, diprediksikan jka tidak meleset hasil pilgub esok tanggal 27 Juni 2018 akan seperti ini:
Suhaili-Amin
Ahyar-Mori
Ali-Sakti
Zul-Rohmi
“Siapun yang menang, itulah pilihan terbaik masyarakat,” kata Fatah.
Rr
Zul-Rohmi Diserang Fitnah Berbau SARA
Bawaslu menerima laporan dari tim Zul-Rohmi, untuk dikaji dan ditindaklanjuti
lombokjournal.com —
MATARAM — Tim pemenangan pasangan callon (paslon) Cagub dan Cawagub NTB, Dr Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi), Senin (25/6) mengadukan dugaan fitnah berbau SARA ke Bawaslu NTB.
Tim Zul-Rohmi menilah fitnah berbau SARA melalui selebaran fotokopian dan sejumlah akun media sosial, itu merupakan bentuk “black campaign” untuk menjatuhkan kredibilitas pasangan Zul-Rohmi dan mempengaruhi opini masyarakat menjelang pencoblosan hari Rabu, 27 Juni mendatang.
“Kami datang untuk melaporkan adanya fitnah berbau SARA yang menyerang Zul-Rohmi. Ada selebaran, dan ada juga yang disebar melalui medsos,” kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Demokrat NTB, M Nashib Ikroman, didampingi Ketua Divisi Pemenangan Zul-Rohmi dari PKS, Syawaluddin, usai mengajukan laporan ke Bawaslu NTB.
Menurut Ikroman, selain mendeskriditkan pasangan Zul-Rohmi, isu fitnah berbau SARA itu juga akan mengganggu kerukunan masyarakat di NTB yang saat ini kondusif.
Ia berharap Bawaslu NTB bisa menelusuri laporan tersebut.
Selain melapor ke Bawaslu, tim Zul-Rohmi juga akan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian di Polda NTB.
Hal ini dilakukan lantaran menilai penyebaran fitnah berbau SARA yang dilakukan akun-akun medsos itu seolah terkoordinir dan sengaja dilakukan pihak tertentu secara masif.
“Kami akan lapor ke Polda NTB juga, agar masalah ini ditangani. Sebab potensi akan mengganggu kerukunan masyarakat NTB yang bisa mengganggu keamanan daerah,” kata Ikroman.
Sementara itu Divisi Hukum Bawaslu NTB, Umar Ahmad Zeth mengatakan, Bawaslu menerima laporan dari tim Zul-Rohmi, untuk dikaji dan ditindaklanjuti.
“Laporan kita terima dan kita akan kaji. Setelah itu baru kita terbitkan status apakah laporan bisa ditindaklanjuti atau tidak,” katanya.
Umar menjelaskan, dalam aturan kerjasama Gakumdu Pilkada dengan kepolisian, ada yang menyebutkan bahwa terkait akun medos yang bisa ditangani Gakkumdu adalah akun medsos yang terdaftar di Penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu.
Untuk akun di luar yang terdaftar, bisa dilaporkan ke Kepolisian, dalam hal ini Polda NTB.
“Sebab Polda NTB yang punya perangkat untuk menelusuri akun medsos melui bagian cyber crime,” tukasnya. *
Me (*)
Mahasiswa Pemantau Pilkada Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang , SARA, Fitnah dan Hoax
Masyarakat NTB khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya dihimbau tidak golput
Reza Andriantoro
lombokjournal.com —
MATARAM : Forum Mahasiswa Pemantau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta masyarakat untuk menolak keras politik uang, sara, fitnah dan menolak berita hoax menjelang pilkada.
Koordinator di organisasi Forum Mahasiswa Pemantau Pilkada, Reza Andriantoro mengungkapkan itu, Senin (25/06), dan mengajak masyarakat untuk lebih sadar bahwa kegiatan tersebut dapat merusak nilai moral dan sendi-sendi demokrasi.
“Formulasi yang terdapat dalam pasal 73 ayat 2 secara jelas telah mengatur sanksi administrasi, berupa pembatalan pasangan calon oleh KPU Provinsi atau KPU kabupaten/kota bagi pasangan calon atau tim kampanye yang terbukti melakukan politik uang berdasarkan keputusan Bawaslu Provinsi,” terangnya, Senin.
Reza juga menyebut, bagi siapa saja yang terlibat beberapa point yang sudah disebutkan, maka akan diancam sanksi baik administrasi atau pidana.
“Sanksi administrasi berupa pembatalam pasangan calon pelaku politik uang dan itu bisa disanksi, hal itu merujuk pada pasal 187 A, apabila sengaja melawan hukum menjanjikan dan memberi uang atau materi lain sebagai imbalan pasti akan ditindak sesuai perundangan yang berlaku,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Reza Andriantoro mempertegas, selain yang memberi uang dengan meksud mengajak memenangkan salah satu calon juga bisa dijerat.
“Bukan hanya pemberi, penerima pun hukumannya juga sama, yaitu pidana penjara selama 36 bulan dan paling lama 72 bulan. Ditambah pidana denda Rp 200.000.000 sampai Rp 1.000.000.000,” bebernya.
Di akhir komentarnya dirinya juga manghimbau kepada masyarakat NTB khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk tidak golput.
“Jangan sampai golput, mari gunakan hak suara kita. Partisipasi kita dalam pilkada menentukan nasib bangsa ke depan,” ucapnya.
Me (*)
Bawaslu Gelar Sosialisasi TPS Rawan Pemilihan
Jika menggunakan variabel kontestasi, NTB masuk 10 Provinsi rawan
MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) NTB, deteksi sebanyak 2.909 Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pemilihan dari 8.336 TPS se-NTB, pada pemilihan kepala daerah baik Gubernur dan Bupati / Walikota.
Karena itu,Bawaslu menggelar sosialisasi TPS rawan pemilihan gubernur dan pemilihan bupati / walikota sekaligus penandatanganan MoU dengan organisasi kepemudaan dalam rangka perkuat pengawasan.
Ketua Bawaslu NTB, M Khuwailid mengatakan, sosialisasi yang digelar dalam bentuk nyata dalam hal pengawas sesuai tagline yang dibuat Bawaslu yaitu bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan.
“Kami hanya selaku pelaksana atau hanya pelayan masyarakat, pengawasan ini untuk seluruh kedaulatan terfasilitasi dengan baik,” ungkapnya di Mataram, Sabtu (23/6).
Dia menjelaskan, yang berkaitan dengan TPS rawan, pada tingkat kerawanan yang berbeda dengan indeks kerawanan yang mengeluarkan Bawaslu RI dengan berbagai indikator. Bisa dikatakan, NTB Secara umum masuk indeks kerawanan rendah.
Tapi, jika menggunakan variabel kontestasi, NTB masuk 10 Provinsi rawan.
“Itu tergantung indikator yang berbeda.Okeh adil, dengan adanya peta kerawanan, kita akan terus awasi dan antisipasi, “ katanya.
Khuwailid memaparkan satu persatu daerah yang rawan pemilihan mulai Kota Mataram, dari 667 jumlah TPS, sebanyak 227 TPS masuk kategori rawan. Kemudian Lombok Barat, dari 1180 TPS, sebanyak 519 TPS dianggap rawan.
Dilanjutkan Lombok Utara, dari 518 jumlah TPS, ada 138 TPS rawan. Masuk Lombok Tengah dengan jumlah TPS 1500, sebanyak 266 TPS rawan. Tidak hanya itu, Lombok Timur dengan jumlah 2017 TPS, sebanyak 782 TPS masuk kategori rawan.
Untuk KSB sendiri, sebanyak 193 TPS, ada 95 TPS masuk rawan. Kemudian Sumbawawakilan TPS sebanyak 861, ada 226 TPS rawan. Kabupaten Dompu 458 TPS, sebanyak 87 TPS masuk kategori rawan, Kota Bima dari 249 TPS, sebanyak 173 TPS rawan dan Kabuapten Bima sebanyak 693 TPS, ada 396 TPS masuk kategori rawan.
Khuwailid menambahkan, jika berbicara dari variabel-variabel yang berbeda dengan angka yang ditemukan 821. Variabel selanjutnya digunakan untuk mencari angka 841. Jika anehitas, KPPS muncul angka 364, jika berbicara dengan suara yang lain sebanyak 425 dan variabel kampanye diangka 350.
“Kalau berbicara klarifikasi indikator-indikator kerawanan, ada pada pemilih disabilitas pada angka 870, dan jika melihat indikator-indikator pemilih tetapi tetap tidak masuk DPT sebanyak 595. Bicara klarifikasi indikator kerawanan, ada 15 indikator, ” ujarnya.
Khuwailid berharap, apa yang bisa menjadi perhatian bisa di awasi dengan baik.
AYA
TGB: Wujudkan Lombok Timur Baru Bersama Fiddin
Fiddin akan memberikan perhatian lebih kepada para tenaga honorer, tenaga kontrak baik dari kalangan guru, perawat hingga marbot masjid dan guru ngaji
lombokjournal.com —
LOMBOK TIMUR : Tuan Guru Bajang (TGB) KH. Muhammad Zainul Majdi, menyemarakkan kampanye akbar yang dilaksanakan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, HM Syamsul Luthfi – H Najamuddin Moestofa atau Fiddin, di Lapangan Nasional Selong, Sabtu (23/06).
TGB yang hadir sebagai juru kampanye pasangan Fiddin di hadapan ribuan massa simpatisan dan pendukung pasangan calon yang diusung Partai Demokrat dan PKB itu menekankan, agar seluruh masyarakat memantapkan pilihan dari sekarang untuk memenangkan pasangan calon Fiddin dengan nomor urut 4 di Lombok Timur.
“Mulai sekarang mantapkan hati, ajak semua keluarga, teman, sahabat dan tetangga untuk mencoblos pasangan Fiddin yang memiliki ciri khusus menggunakan “Sorban Hijau” seperti yang saya kenakan ini,” kata TGB yang disambut pekikan “Fiddin Menang”, “Zul-Rohmi menang” dari massa yang membludak di Lapangan Nasional Selong.
Daerah Kabupaten Lombok Timur, kata Gubernur NTB dua periode ini, memiliki kekayaan dan potensi yang sangat luar biasa jika dibanding dengan kabupaten/kota lain yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Apa yang kita saksikan sekarang ini di Lombok Timur, jauh lebih besar. Namun karena belum terkelola dan tertata dengan baik, potensi-potensi tersebut belum dapat dinikmati oleh masyarakat. Karena itu, jika ingin Lombok Timur lebih maju lagi dari yang sekarang, mari kita sama-sama menangkan pasangan Fiddin,” kata TGB.
Pembangunan di suatu daerah, lanjut TG, tidak bisa hanya mengandalkan kemauan dan keinginan sendiri,. Tapi harus dilakukan berdasarkan perencanaan program yang sistematis serta sinergitas dan kesepakatan bersama pemerintah daerah dan kalangan eksekutif.
Tentunya dengan arah program yang jelas dan kemanfaatannya untuk kemajuan daerah dan kemakmuran seluruh masyarakat Lombok Timur.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, setiap pemimpin memiliki jasa pengabdian pada masanya masing-masing, namun tantangan masa depan tentu jauh lebih besar daripada yang sudah lewat.
Massa pendukung FIDDIN membludak
Lombok Timur membutuhkan sentuhan pemimpin baru yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi,” ucap TGB yang didampingi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati HM Syamsul Luthfi dan H. Najamuddin Moestofa.
Paket Fiddin, tambah TGB, memiliki nama yang sangat luar biasa, yang di dalamnya terdapat kata “addin” yang berarti agama. Karena itu, Fiddin akan berbuat dan bekerja dengan landasan agama dan akhlakul karimah.
“Fiddin akan membawa Lombok Timur menjadi daerah yang sarat dengan prestasi, sarat dengan kerja-kerja nyata untuk menggali potensi yang ada demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Lombok Timur,” tandas Zainul Majdi.
Sementara itu, Calon Bupati Lombok Timur HM Syamsul Luthfi dalam orasinya memaparkan program-program prioritas yang akan dilakukan lima tahun mendatang jika berhasil memanangkan perheltan politik di daerah Patuh Karya itu.
Empat program prioritas yang disampaikan Syamsul Luthfi pada kesempatan itu, di antaranya pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Lombok Selatan (KLS), program Gema Ampuh (Gerakan Masyarakat Antisipasi Anak Putus Sekolah), program Kelompok Pemuda Mandiri (KPM) dan program Sunrise of Lombok, yang dihajatkan untuk memajukan sektor pariwisata di daerah ini.
Pembentukan KLS, kata Ketua DPC Partai Demokrat Lombok Timur ini, menjadi dambaan dan impian seluruh masyarakat yang ada di wilayah selatan, sehingga Fiddin akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut.
Bahkan, pembentukan KLS telah diawacanakannya sejak menjadi Wakil Bupati Lombok Timur, namun sayang hingga saat ini belum terlaksana.
“Nanti Fiddin akan memperjuangkan terbentuknya KLS,” kata Syamsul Luthfi.
Program Gema Ampuh, kata kakak kandung TGB Zainul Majdi ini, tidak ada lagi anak-anak Lombok Timur yang tidak bersekolah dengan alasan tidak ada dana untuk membayar sekolah.
Demikian dengan program Kelompok Pemuda Mandiri, dalam setahun akan melahirkan 1.000 kelompok usaha mandiri, masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang, sehingga dalam lima tahun pemerintahannya akan melahirkan 10.000 Wirausaha baru yang dibantu permodalan dan dibekali pelatihan-pelatihan secara berkelanjutan.
Lain halnya dengan calon Wakil Bupati H. Najamuddin Moestofa, politisi PKB ini berjanji akan memberikan kemudahan bahkan menggratiskan para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan Surat Izin Usaha, yang selama ini terkesan berbelit-belit dan membaratkan masyarakat kecil.
“Asal masyarakat mau bekerja, kami akan gratiskan pembuatan Surat Izin Usaha,” katanya.
Selama pemerintahannya bersama HM Syamsul Luthfi, lanjut mantan anggota DPRD NTB ini, Fiddin akan memberikan perhatian lebih kepada para tenaga honorer, tenaga kontrak baik dari kalangan guru, perawat hingga marbot masjid dan guru ngaji.
“Kami akan menaikkan kesejahtaraan para honorer maupun tenaga kontrak dengan pemberian honor dan intensif diatas satu juta rupiah per bulan,” ucap H Najamuddin disambut tepuk tangan riuh massa yang hadir.
Selain itu pula, H Najamuddin Moestofa juga menegaskan tidak akan lagi membangun toko-toko mewah dan kantor-kantor bertingkat yang selama ini sangat menyedot anggaran daerah sehingga dana yang seharusnya ke masyarkat kecil dan menengah menjadi terganggu.
“Buat apa membangun toko-toko mewah tapi tidak terpakai, kantor-kantor mewah dan pasar-pasar elit tapi tidak sesuai dengan yang dihasilkan,” kata H Najamuddin Moestofa.
Kampanye Pamungkas Fiddin yang juga dihadiri Calon Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah serta sejumlah tokoh masyarakt dan tokoh agama itu dihadiri oleh artis Liga Dangdut Indonesia asal Lombok Timur, Baiq Gita.
Kampanye hari terakhir ini juga ditutup dengan simulasi pencoblosan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lombok Timur nomor urut 4 dengan tanda Sorban Ijo diatas panggung oleh TGB Zainul Majdi.
Me (*)
Debat Terbuka Kedua, Zul-Rohmi Sampaikan Gagasan Segar Membangun Daerah
Calon Gubernur yang saat debat masih menjabat sebagai Bupati atau Walikota, dalam sesi menjawab persoalan dari video yang dirumuskan tim pakar, jawabannya tidak memberi perspektif yang inovatif.
Penndukung Zul-Rohmi
lombokjournal.com –
MATARAM : Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor 3, Zulkieflimansyah-Siti Rohmi (Zul-Rohmi), punya perspektif yang segar dalam menjawab persoalan pembangunan daerah.
Itu terungkap dalam debat terbuka empat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlangsung ballroom Hotel Lombok Raya di Mataram, Jum’at (22/06) malam.
Mengulang debat terbuka pertama, tiga paslon lainnya tidak memunculkan perspektif baru atau dengan kata lain tidak ipunya gagasan inovatif dalam menjawab persoalan pembangunan di daerah yang lebih mensejahterakan.
Calon Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat menanggapi persoalan terkait perekonomian masyarakat pesisir, ia bicara perlunya teknologi untuk masyarakat pesisir, khususnya industri pengolahan
Hal itu mengindikasikan hanya pasloin Zul-Rohmi yang mempunyai perspektif yang segar sekaligus konsep yang jelas dalam menjawab persoalan terkait perekonomian masyarakat pesisir.
Itulah sebabnya Zul bisa meyakinkan saat mengomentari persoalan yang saat ini dihadapi nelayan lobster. ”Bagaimana membuat kebijakan pusat (yang bertujuan baik) bisa jalan, di pihak lain nelayan bisa tetap sejahtera,” kata Zul.
Sementara itu, para Calon Gubernur yang saat debat masih menjabat sebagai Bupati atau Walkikota, dalam sesi menjawab persoalan dari video yang dirumuskan tim pakar, masih memberi jawaban yang umum.
Lebih dari itu, jawaban mereka terhadap permasalahan hortikultura, kelangkaan pupuk, eko wisata, atau masalah anak terlantar, cenderung tidak menjawab dalam perspektif yang inovatif.
Pengalaman Zulkieflimansyah sebagai anggota DPR RI tiga periode, baik sebagai Ketua Fraksi mauppun Ketua Komisi, membuatnya mudah menjawab pertanyaan yang diajukan. Khususnya terkait permasalahan yang terjadi di hutan Sekaroh atau pembangunan pelabuhan yang bertahun-tahun tidak kunjung rampung.
“Pengalaman saya sebagai Ketua Fraksi maupun Ketua Komisi, punya banyak hubungan ke pusat. Apa yang terjadi sekarang, tidak boleh terulang,” kata Zul.
Termasuk bagaimana mengoptimalkan aset daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sebab selama ini Pemerintah Provinsi NTB dinilai kurang optimal memanfaatkan aset -aset yang dimilikinya.
“Pemda harus mempunyai terobosan untuk mengoptimalkan aset milik daerah,” katanya sambil menyinggung perlunya evaluasi aset.
Keberadaan perusahaan besar di daerah seperti perusahaan tambang, menjadi perhatiannya. Zul mempertanyakan, apa yang bisa dilakukan pemerintah daerah kalau perusahaan itu go public dan masyarakat hanya jadi penonton.
Terkait itu ia menyinggung tentang IPO (Initial Public Offering), yakni penawaran pertama harga oleh perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham.
IPO seringkali menjadi solusi yang sangat baik bagi perusahaan-perusahaan swasta baru dan/atau hanya memiliki modal terbatas yang ingin berkembang dengan tambahan modal dari publik tersebut.
Namun belakangan terlihat perusahaan-perusahaan besar juga ikut melantai di bursa saham. Karena itu, pemda perlu memahami pentingnya IPO, dan tidak hanya menjadi penonton.
Dengan memahami apa yang bisa dimanfaatkan dari perusahaan besar, menurut Zul, maka membangun tidak selalu bersandar APBD. Termasuk bagaimana menggaji tenaga honnorer, perawat, atau tiap tahun bisa mengirim 500 orang ke luar negeri, tanpa membebani APBD.
Sebagai ekonom, Zul dalam sesi bertanya pada paslon lain juga menyinggung techno park, yakni kawasan yang dikelola dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya, dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan.
ini akan memunculkan pengusaha pemula berbasis inovasi yang mampu menarik tenaga kerja dan meningkatkan daya saing daerah. Stakeholder dari suatu technopark biasanya adalah pemerintah (biasanya pemerintah daerah), komunitas peneliti (akademis), komunitas bisnis dan finansial.
Sayangnya, paslon yang ditanya (mungkin) tiidak memahami technopark sebagai salah satu yang menghubungkan institusi perguruan tinggi dengan dunia industri.
“Kalau bicara persoalan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Zul lebih memahami persoalan,” ujar seorang pengajar perguruan tinggi yang mengikuti debat terbuka itu.