Wartawan Diajak Samakan Perspektif dalam Membangun NTB
Pj Gubernur NTB ajak wartawan untuk bekerja sama dalam menyamakan frekuensi dan antena guna mengedukasi masyarakat NTB sebagai tugas bersam
Mataram, LombokJournal.com ~ Para wartawan melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diajak menyamakan gagasan dan perspektif dalam membangun provinsi NTB.
Ajakan pada wartawan ini disampaikan Pj Gubernur NTB, DR Hassanudin saat pertemuan dengan PWI di Ruang Kerja Gubernur NTB pada Selasa (23/07/24).
Dr. Hassanudin menekankan bahwa kemajuan NTB saat ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan wartawan sebagai awak media yang ada di NTB, baik melalui kontribusi pemikiran maupun tulisan. Media juga berperan penting dalam mengedukasi masyarakat NTB.
“Silaturahmi ini tidak hanya untuk merefleksikan apa yang telah dilakukan, tetapi juga untuk menyamakan frekuensi dalam rencana ke depan,” ujarnya.
Ia mengajak media untuk bekerja sama dalam menyamakan frekuensi dan antena guna mengedukasimasyarakat NTB sebagai tugas bersama.
“Saya mengajak teman-teman wartawan untuk menyamakan frekuensi dan antena, lalu mengedukasi masyarakat NTB, ini menjadi tugas bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Hassanudin berharap agar rekan-rekan wartawan di media selalu memberikan informasi yang bijak, terutama menjelang pemilihan Gubernur NTB yang akan datang. Informasi yang disampaikan harus mampu menciptakan kesadaran bahwa politik adalah kompetisi yang tidak boleh memutus silaturahmi antar masyarakat NTB.
“Perbedaan adalah anugerah, perbedaan itu asyik, mari kita bersama-sama membangun NTB dari semua perbedaan yang ada,” katanya di hadapan para tokoh PWI NTB.
Selain itu, mantan Penjabat Gubernur Sumatera Utara ini juga memperkenalkan tagline“NTB HEBAT” sebagai motivasi dalam menggerakkan roda pemerintahan bersama berbagai pihak dan masyarakat.
Tagline ini merupakan singkatan dari NTB Harmonis, NTB Efektif dan Efisien, NTB Bersama, NTB Akuntabel, dan NTB Transparan.
Dr. Hassanudin juga mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba dan judi online yang menurutnya merusak generasi muda.
Ketua PWI NTB, Nasrin, menyatakan kesiapannya mendukung langkah dan ajakan Penjabat Gubernur demi mewujudkan NTB yang lebih aman dan damai.
Berdasarkan survei, elektabilitas Rohmi-Firin semakin melesat naik, di Lombok Timur yang mencapai lebih dari 60 persen
MATARAM.LombokJournal.com ~ Elektabilitas Rohmi-Firin, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan Musafirin, yang dikenal dengan sebutan Rohmi-Firin, dilaporkan mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan bocoran survei dari salah satu lembaga kredibel, pasangan ini mencatat kenaikan elektabilitas sebesar satu digit di wilayah Lombok Barat (Lobar), Mataram, dan Lombok Utara (KLU). Serta mencapai lebih dari 60 persem di Lombok Timur.
Demikian juga di Pulau Sumbawa, tren kenaikan elektabilitas positif juga terlihat.
Juru bicara pasangan Rohmi-Firin, Samsul Qomar, mengungkapkan rasa syukurnya, dan optimisme terhadap perkembangan ini.
“Alhamdulillah, berdasarkan survei, Rohmi-Firin semakin melesat naik di berbagai wilayah, khususnya di Lombok Timur yang mencapai lebih dari 60 persen. Detail hasil survei nanti akan dirilis secara resmi,” ujar Qomar, Senin (22/07/24).
Kesulitan Mendapatkan Partai Pengusung
Menanggapi isu yang menyebut Rohmi-Firin kesulitan mendapatkan partai pengusung, Qomar menjawab dengan penuh keyakinan.
“Isu tersebut hanya menunjukkan kepanikan pihak lain atas kemajuan signifikan pasangan kami. Tim kami sangat memahami dinamika politik dan dukungan partai, dan saat ini hampir 30 persen dari ambang batas partai pengusung sudah kami pegang,” tegasnya.
Qomar juga menegaskan bahwa segala sesuatunya dapat berubah hingga hari H pendaftaran pada tanggal 27 Agustus nanti. Ia juga mengungkapkan partai-partai yang telah memberikan dukungan kepada Rohmi-Firin.
“Kami sudah mendapatkan dukungan dari Partai Bulan Bintang, PKB, PDIP, Perindo, dan PPP. Selain itu, kami masih menjalin komunikasi intensifdengan partai lain seperti Golkar, Nasdem, bahkan Gerindra, dan Demokrat,” imbuh Qomar.
“Jika ada yang menyatakan PPP mendukung calon lain, ya silakan saja. Jika ada yang mengklaim Gerindra dan Golkar telah dikunci oleh pasangan lain, ya tidak apa-apa. Pasangan kami sudah sering ikut pilkada, punya pengalaman, jadi terbiasa dengan isu-isu seperti itu,” tambahnya.
Selain itu, Qomar menyebut bahwa tim mereka juga terus berkomunikasi dengan Gerindra dan Demokrat.
“Kami meyakini partai-partai akan mengusung calon berdasarkan data survei mereka, basis data, basis massa, serta basis logistik, bukan berdasarkan klaim,” ujarnya.
Qomar menutup pernyataannya dengan menunjukkan kesiapan pasangan Rohmi-Firin untuk bertarung di Pilgub NTB 2024.
“Insya Allah, kami akan mengumumkan secara resmi dukungan partai pengusung kami nanti. Kami meyakini partai-partai tersebut ingin menang dan mengusung yang berpotensi menang, bukan sekadar klaim. Intinya, Rohmi-Firin sangat siap bertarung,” pungkasnya.
Dengan semakin tingginya elektabilitas Rohmi-Firin dan dukungan partai pengusung yang kuat, mereka menunjukkan kesiapan penuh untuk bersaing dalam Pilgub NTB 2024. Masyarakat NTB kini menantikan pengumuman resmi serta perkembangan kampanye lebih lanjut dari pasangan ini. (***)
Roadshow Episode III Digelar Mi6 di Pulau Sumbawa
Dalam acara oadshow episode III yang berlangsung di Alas Sumbawa Besar diserahkan santunan kepada 15 anak yatim dan janda kurang mampu
SUMBAWA, LombokJournal.com ~ Roadshow Episode III yang digelar oleh Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 di Pulau Sumbawa berlangsung dengan sukses. Acara yang diadakan di Kecamatan Alas, yang dikenal sebagai barometer politik Kabupaten Sumbawa, telah menjadi “Rumah Aspirasi” bagi masyarakat Sumbawa untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin.
Acara ini berlangsung pada Sabtu (20/06/24) malam, di rumah Advokad Neki Hendrata, SH, yang berlokasi di Lenang Datu, Desa Dalam, Kecamatan Alas – Sumbawa Besar.
Roadshow Episode III tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan kalangan pondok pesantren. Sebanyak 80 warga hadir untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.
Dipandu oleh Agus Adrianto, salah satu tokoh muda yang merupakan penggagas dan deklarator pemekaran Kabupaten Sumbawa Barat, acara dimulai dengan pemberian santunan kepada 15 anak yatim dan janda kurang mampu.
Santunan tersebut diserahkan oleh M Yakub, yang dikenal sebagai Pariwa (Sesepuh) Adat Sumbawa, dengan didampingi oleh Direktur MI6, Bambang Mei Finarwanto.
Wajah-wajah anak yatim dan janda penerima bantuan tampak berseri-seri penuh kebahagiaan. Mereka mengucapkan syukur dan terima kasih atas santunan yang diberikan.
Setelah penyerahan santunan, acara dilanjutkan dengan sesi dialog yang merupakan inti dari Roadshow Mi6 untuk menyerap aspirasi masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024.
Mengawali sesi dialog, Daeng Ako, panggilan akrab M Yakub, menceritakan kedekatannya dengan Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin. Daeng Ako yang lama mengabdi di Kabupaten Sumbawa Barat mengakui kepemimpinan Musyafirin yang telah membawa perubahan signifikan di KSB.
Musyafirin dikenal pro terhadap isu-isu rakyat kecil, salah satunya adalah program jambanisasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, di bidang infrastruktur, pembangunan di KSB sangat terlihat jelas dan mendapatkan apresiasi nasional. Selama dua periode kepemimpinannya, Musyafirin telah menunjukkan berbagai inovasi dan gebrakan yang membuatnya mendapat banyak penghargaan.
“Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa Musyafirin benar-benar menunjukkan komitmennya untuk rakyat,” ujar adik Sultan Sumbawa tersebut.
Bambang Mei Finarwanto, Direktur Mi6, menjelaskan alasan Mi6 melakukan pemetaan isu strategis dari masyarakat di Alas. Menurut Bambang, pemetaan isu ini penting untuk mendukung kepemimpinan Rohmi-Firin dalam menyusun kebijakan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Pasangan Rohmi-Firin dianggap memiliki rekam jejak kepemimpinan yang teruji dan menunjukkan keseimbangan representasi kewilayahan dan gender.
“Dengan menyerap aspirasi masyarakat, calon kepala daerah dapat memahami kebutuhan dan masalah yang ada sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih komprehensif dan tepat sasaran,” ucap Bambang.
Berbagai aspirasi muncul dalam Roadshow episode III ini. Mashur, salah seorang tokoh masyarakat Alas, sangat bersemangat dengan digelarnya Roadshow ini. Dia menyatakan bahwa Alas adalah pusat politik Sumbawa dan penting untuk segera membentuk tim berjenjang bagi pasangan Rohmi-Firin hingga tingkat dusun, mengingat waktu konsolidasi hanya tinggal 4 bulan.
Mashur yakin dengan potensi kemenangan Rohmi-Firin karena pasangan ini lebih dikenal masyarakat dibandingkan calon lainnya, terutama karena popularitas Musyafirin yang berhasil memimpin Kabupaten Sumbawa Barat.
Mahrim, perwakilan masyarakat lainnya, menyatakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan sebelumnya yang tidak membawa dampak positif di Alas. Karenanya, dia mendukung kepemimpinan baru Rohmi-Firin.
Isu infrastruktur juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Warga berharap adanya peningkatan pembangunan jalan, irigasi, penyediaan air bersih, dan penerangan jalan.
Dayat mengaku iri dengan pembangunan infrastruktur di Sumbawa Barat selama dua periode kepemimpinan Musyafirin. Sementara itu, Alwi, warga lainnya, mengeluhkan kualitas jalan di pedesaan yang belum memadai serta kurangnya penerangan jalan.
Ibu Aweng, seorang janda kepala keluarga, menyambut gembira calon pemimpin perempuan seperti Rohmi. Dia berharap pemimpin perempuan akan lebih peka terhadap masalah yang dihadapi perempuan seperti dirinya.
Ibu Aweng mengharapkan adanya program pemberdayaan perempuan, terutama bagi perempuan kepala keluarga.
Herman Muis, seorang pelatih tinju dan wasit, mengungkapkan bahwa Sumbawa memiliki potensi petinju yang luar biasa namun kurangnya pembinaan dan sarana latihan menghambat bakat-bakat muda tersebut. Herman berharap perhatian lebih pada pengembangan olahraga tinju di NTB.
Dialog warga di Kecamatan Alas ini berlangsung lebih dari dua jam. Bambang Mei Finarwanto sebagai inisiator dialog ini menyatakan bahwa aspirasi yang muncul akan menjadi sumber informasi berharga bagi pasangan Rohmi-Firin terkait isu-isu dan prioritas warga di Kabupaten Sumbawa.
Bambang juga menyampaikan bahwa Mi6 akan mempublikasikan hasil pemetaan isu strategis ini agar diketahui publik di Bumi Gora secara luas.
“Pemetaan isu strategis ini adalah langkah penting untuk memastikan aspirasi dan harapan masyarakat Sumbawa tercermin dalam rencana dan kebijakan pemerintahan Rohmi-Firin. Ini bukan hanya tentang mengidentifikasi masalah, tetapi juga menemukan peluang untuk perbaikan dan pengembangan di tengah masyarakat,” tutup Bambang. (***)
Roadshow Ketiga Mi6 Mulai Digelar di Pulau Sumbawa
Mi6 gelar roadshow ketiga di Pulau Sumbawa, bagikan jilbab ijo, santuni anak yatim, janda miskin dan petakan isu strategis kaum perempuan, pesantren dan civil cociety di Alas
MATARAM, LombokJournal.com ~ Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali menggelar roadshow di Pulau Sumbawa pada Sabtu (20/07/24). Ini adalah roadshow ketiga Mi6 di pulau terbesar di NTB, setelah kegiatan serupa pada bulan Mei dan Juni.
Roadshow ketiga kali ini bertujuan memetakan isu-isu strategis dengan melibatkan kaum perempuan, kalangan pondok pesantren, dan masyarakat sipil di Alas dalam rangka menyongsong Pemilihan Gubernur NTB 2024. Dalam acara ini, juga akan diberikan santunan kepada anak yatim, janda kurang mampu, serta pembagian jilbab hijau kepada masyarakat.
“Roadshow ini bukan hanya untuk memetakan aspirasi kelompok masyarakat dari kaum perempuan dan pondok pesantren menjelang pemilihan Gubernur NTB 2024, tetapi juga bagian dari menyiapkan fondasi bagi demokrasi yang sehat,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Jumat (19/07/24).
Analis politik Bumi Gora yang dikenal sebagai Didu menjelaskan bahwa roadshow akan dipusatkan di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Tim Mi6 akan berangkat ke Tana Samawa pada Sabtu pagi, dan roadshow akan digelar pada malam harinya. Sebanyak 75 perwakilan kaum perempuan, pondok pesantren, dan masyarakat sipil Alas akan terlibat dalam kegiatan ini. Selain itu, akan dibagikan 250 jilbab hijau serta santunankepada anak yatim dan janda tidak mampu.
Didu menegaskan bahwa tidak ada batasan bagi peserta untuk menyampaikan aspirasi mereka. “Bahkan jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi hingga tengah malam, Mi6 akan dengan senang hati mendengarkan,” tambahnya. Aspirasi yang dikumpulkan selama roadshow akan didokumentasikan oleh Tim Mi6 dan disampaikan langsung kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin.
“Menyerap aspirasi masyarakat membantu calon kepala daerah memahami kebutuhan dan masalah yang ada, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih komprehensif dan tepat sasaran,” ucap Didu. Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini mengungkapkan bahwa aspirasi masyarakat mencerminkan realitas sosial dan ekonomi. Dengan menyerap dan mengintegrasikannya dalam platform politik, calon pemimpin dapat menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Didu juga menegaskan bahwa mendengarkan suara rakyat memungkinkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, seperti Rohmi-Firin, memahami kebutuhan dan harapan warga. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan benar-benar mewakili kepentingan publik. “Menyerap aspirasi masyarakat menjelang pemilihan gubernur adalah kunci untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang diusung calon pemimpin mencerminkan kebutuhan dan harapan rakyat,” tegas Didu.
Dia melanjutkan, mendengarkan aspirasi masyarakat memungkinkan pemimpin seperti Rohmi-Firin merumuskan visi dan misi yang lebih relevan dan efektif. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemetaan isu selama roadshow ini juga akan meningkatkan akuntabilitas pemerintah, membangun kepercayaan, dan mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih responsif dan transparan.
“Mendengarkan aspirasi masyarakat adalah fondasi bagi pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Ini juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap calon pemimpin seperti Rohmi-Firin,” tambah Didu. Mendengarkan aspirasi kaum perempuan secara langsung, menurut Didu, adalah bagian penting dari proses pemberdayaan perempuan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Didu mencontohkan bahwa kaum perempuan sering menghadapi isu-isu spesifik seperti kesehatan reproduksi, kekerasan berbasis gender, dan diskriminasi di tempat kerja. Ketika aspirasi mereka tersampaikan langsung kepada kandidat kepala daerah, hal ini akan membantu merancang kebijakan yang efektif untuk mengatasi isu-isu tersebut.
Hal serupa juga berlaku bagi aspirasi dari kalangan pondok pesantren. Pesantren memiliki peran sentral dalam pendidikan di Bumi Gora, tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika.
Pesantren juga berperan dalam membentuk karakter generasi muda dan terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta program pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat.
Dengan demikian, menghargai dan menyerap aspirasi masyarakat dalam roadshow ketiga Mi6 ini bukan hanya tentang mendengar, tetapi juga tentang memahami dan bertindak berdasarkan kebutuhan nyata warga sebagai langkah penting untuk mewujudkan pemerintahan yang responsif.
“Ketika Calon Gubernur dan Wakil Gubernur seperti Rohmi-Firin mendengarkan dan mengakses suara masyarakat secara langsung, mereka tidak hanya memperoleh informasi berharga, tetapi juga memperkuat legitimasi mereka sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk melayani kepentingan masyarakat luas,” tutur Didu. me
Analisa dari hasil survei, ada penurunan signifikan dalam elektabilitas petahana Zulkieflimansyah, dari puncaknya di 50,5 persen dalam survei OMI menjadi hanya 25,4 persen
MATARAM, LomBokJournal ~ Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin mendekat dan dinamika politik kian menarik untuk diikuti. Analisa dari laporan survei terbaru dari berbagai lembaga menunjukkan perubahan signifikan dalam elektabilitas para kandidat.
Bambang Mei Finarwanto, akrab disapa Didu, memaparkan analisa mendalam terkait hasil survei terbaru ini.
Perkembangan Elektabilitas Kandidat Berdasarkan Survei
OMI (12-21 Maret 2024)
Zul-Suhaili: 50,5%
Iqbal-Dinda: 11,6%
Rohmi-Musyafirin: 10,4%
Pathul-Syafruddin: 5,0%
Belum Menentukan Pilihan: 22,5%
LSI (11-17 Mei 2024)
Zulkieflimansyah: 35,5%
Suhaili Fadhil Thohir: 14,1%
Sitti Rohmi Djalillah: 10,9%
Lalu Pathul Bahri: 4,4%
Belum Menentukan Pilihan: 35,1%
Kedai Kopi (20-29 Mei 2024)
Dr. H. Zulkieflimansyah: 27,7%
Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah: 19,9%
H. Suhaili FT: 17,9%
Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal: 10,9%
Belum Menentukan Pilihan: 23,6%
LSI (7-11 Mei 2024)
Zulkieflimansyah: 32,1%
Suhaili Fadhil Thohir: 11,9%
Sitti Rohmi Djalillah: 10,3%
Indah Dhamayanti Putri: 10,1%
Lalu Muhammad Iqbal: 6,4%
Lalu Gita Ariadi: 3,5%
Mohan Roliskana: 3,1%
W. Musyafirin: 2,0%
Belum Menentukan Pilihan: 20,6%
Indikator (28-31 Mei 2024)
Sitti Rohmi Djalillah: 26,7%
Zulkieflimansyah: 24,2%
Lalu Muhammad Iqbal: 6,6%
Lalu Gita Ariadi: 2,1%
Belum Menentukan Pilihan: 39,9%
POLTRACKING (31 Mei-7 Juni 2024)
Sitti Rohmi Djalillah: 33,0%
Zulkieflimansyah: 29,5%
Lalu Muhammad Iqbal: 17,0%
Lalu Gita Ariadi: 2,1%
Belum Menentukan Pilihan: 18,4%
PRC (9-18 Juni 2024)
Zulkieflimansyah: 25,4%
Sitti Rohmi Djalillah: 17,3%
Suhaili Fadhil Thohir: 10,5%
M. Sukiman Azmi: 6,6%
Lembaga Presisi (25 Mei – 4 Juni 2024) di Lombok Timur
Sitti Rohmi Djalillah: 36,8%
M. Sukiman Azmy: 17,7%
Zulkieflimansyah: 9,3%
Suhaili Fadhil Thohir: 3,6%
Lalu Muhammad Iqbal: 2,3%
Lalu Gita Ariadi: 1,3%
Mohan Roliskana: 0,5%
Hasil Survei
Analisa dari hasil survei, ada penurunan signifikan dalam elektabilitas petahana Zulkieflimansyah, dari puncaknya di 50,5 persen dalam survei OMI menjadi hanya 25,4 persen dalam survei PRC terbaru. Sementara itu, survei LSI terakhir menunjukkan angka 32,1 persen.
Didu menjelaskan bahwa penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh performa kampanye, isu-isu lokal, dan dinamika politik.
Sebaliknya, Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah Partai Perindo NTB, Sitti Rohmi Djalillah, menunjukkan tren peningkatan dukungan. Dalam survei POLTRACKING terbaru, elektabilitasnya mencapai 33,0 persen, meningkat dari 19,9 persen dalam survei Kedai Kopi sebelumnya.
Didu berpendapat bahwa strategi kampanye Sitti Rohmi yang efektif dan responsif terhadap isu-isu lokal telah berhasil menarik simpati pemilih.
Di sisi lain, elektabilitasSuhaili Fadhil Thohir tampak stabil, berkisar antara 10,5 persen hingga 14,1 persen dalam berbagai survei. Didu mencatat bahwa basis pemilih yang loyal kemungkinan menjadi kunci stabilitas elektabilitasnya.
Analisa Didu menggarisbawahi tingginya angka pemilih yang belum menentukan pilihan, yang masih sangat tinggi dalam sebagian besar survei.
“Ketidakpastian yang signifikan ini membuka peluang bagi semua calon untuk memaksimalkan kampanye mereka guna menggaet swing voters,” katanya.
Didu menyimpulkan bahwa dukungan untuk Zulkieflimansyah terus menurun secara signifikan, sementara Sitti Rohmi Djalillah menunjukkan peningkatan elektabilitas yang impresif.
Suhaili Fadhil Thohir mempertahankan stabilitas elektabilitasnya, menunjukkan adanya basis pemilih yang setia.
“Hasil survei ini menunjukkan bahwa pertarungan utama akan terjadi antara Rohmi-Musyafirin dan Zul-Uhel, dengan calon lainnya kurang signifikan,” ujar Didu.***
Pasangan Rohmi-Firin Era Baru Kepemimpinan NTB
Pasangan Rohmi-Firin semakin unggul dalam berbagai survei, dengan elektabilitas mencapai 33 persen
Mataram, LombokJournal.com ~ Akan ada era baru dalam kepemimpinan di NTB setelah Pilkada serentak 2024. Prediksi itu diungkapkan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengungkapkan, pasangan Jilbab Ijo, Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin (Rohmi-Firin), mendapat dukungan publik yang makin luas, mendekatkan mereka pada kemenangan.
Sebagai kandidat perempuan, Rohmi menerima dukungan kuat dari kelompok marginaldan minoritas. Dukungan ini memberikan pasangan Rohmi-Firin basis pemilih yang loyal dan solid.
“Pasangan Rohmi-Firin semakin unggul dalam berbagai survei, dengan elektabilitas mencapai 33 persen dua bulan sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur NTB dibuka,” ungkap Bambang.
Bambang, yang akrab disapa Didu, mengungkapkan bahwa semakin meluasnya dukungan dan tingginya antusiasmepublik terhadap pasangan Rohmi-Firin telah memicu kekhawatiran para pesaing.
Kampanye negatif terhadap kepemimpinan perempuan mulai bermunculan, namun Didu yakin bahwa upaya ini tidak akan berpengaruh signifikan.
Menurut Didu, kandidat perempuan sering dihadapkan pada stereotip gender dan hambatan budaya. Namun, hambatan ini semakin tidak relevan dengan meningkatnya dukungan masyarakat dan kebijakan afirmatif dari pemerintah.
Didu menambahkan bahwa keinginan publik untuk melihat lebih banyak pemimpin perempuan semakin kuat.
“Pasangan Rohmi-Firin bukanlah pasangan yang spekulatif. Mereka hadir untuk mendobrak tradisi dan menjawab harapan publik,” kata Didu.
Bukti meningkatnya dukungan publik terhadap kepemimpinan perempuan terlihat dalam hasil Pemilu Legislatif 2024, di mana kandidat perempuan meraih suara tertinggi di beberapa daerah.
Namun, Didu mengingatkan agar Rohmi-Firin tidak terlena dengan dukungan yang meluas.
“Dalam Pilkada, dukungan pemilih bisa sangat dinamis. Kandidat lain mungkin mengadopsi strategi kampanye yang lebih agresif atau inovatif,” jelas Didu.
Didu juga menekankan pentingnya kampanye lintas wilayah untuk memperluas basis dukungan. Rohmi dan Musyafirin perlu menyapa langsung masyarakat di kedua pulau, Lombok dan Sumbawa, untuk menjaga momentum hingga hari pemilihan.
“Cross campaign adalah bagian dari upaya menjaga momentum hingga akhir. Meraih kemenangan dalam Pilkada membutuhkan konsistensi dan fokus pada tujuan hingga akhir,” tutup Didu.***
Dukungan PDI Perjuangan NTB Final untuk Pilgub 2024
Siap hadirkan dan memberi dukungan pemimpin terbaik di Pilkada Serentak 2024, PDI Perjuangan NTB Gelar Rapat DPD Diperluas Jelang Rakernas V
MATARAM, LombokJournal.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi NTB menggelar rapat diperluas dengan jajaran Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari 10 kabupaten/kota di NTB.
Rapat ini berlangsung di kantor DPD PDI Perjuangan setempat, Senin (20/05/24).
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Rachmat Hidayat, memimpin rapat yang membahas persiapan untuk Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V di Ancol, Jakarta, yang akan diadakan pada 24-26 Mei 2024, serta persiapan untuk Pilkada Serentak NTB 2024.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Ruslan Turmudzi, menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti keputusan Rakernas V dengan tegak lurus.
“DPD PDI Perjuangan NTB dan 10 DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota siap melaksanakan apapun keputusan DPP dalam Rakernas tersebut,” ujar Ruslan, yang didampingi oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB Dr. Hakam Ali Niazi dan para Ketua DPC se-NTB.
Dalam rapat tersebut, Ruslan menyatakan bahwa semua Ketua DPC di 10 kabupaten/kota di NTB telah melaporkan kondisi perpolitikan dan proses pendaftaran calon kepala daerah di wilayah masing-masing.
Untuk Pilkada Gubernur 2024, DPD PDI Perjuangan NTB telah final m,emberi dukungan dan mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Dr. HW Musyaifirin, kepada DPP. Keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan antara kedua tokoh tersebut dan hasil survei yang dilakukan untuk melihat tren dan kecenderunganpemilih di NTB.
“Sesuai informasi dari Pak Musyaifirin, dukungan parpol sebanyak 13 kursi akan dilengkapi untuk memenuhi syarat pengusungan bakal calon gubernur dan wakil gubernur,” jelas Ruslan.
Saat ini, PDI Perjuangan dan Perindo baru memiliki tujuh kursi, sehingga masih membutuhkan enam kursi lagi. Upaya komunikasi dengan parpol lain seperti PPP, Hanura, dan PKB tengah dilakukan untuk memenuhi kekurangan ini.
Terkait deklarasi pasangan Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyaifirin, Ruslan mengatakan bahwa keputusan ini akan menunggu keputusan dari DPP masing-masing partai.
“Untuk PDI Perjuangan, kami akan sampaikan di Forum Rakernas, sementara untuk Perindo kita masih menunggu,” katanya.
Di beberapa daerah, proses pendaftaran bakal calon kepala daerah sudah hampir final. Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah memutuskan untuk mengusung pasangan Amar Nurmansyah dan Hanipah W. Musyafirin sebagai calon bupati dan wakil bupati KSB. Di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), pasangan Ruslan Turmudzi dan Masrun akan maju.
Pilkada Sumbawa
Untuk Pilkada Sumbawa, Ruslan menjelaskan bahwa rencana Bupati Petahana H. Muhammad Abdullah (Haji Mo) yang ingin menggandeng Ketua DPRD Abdul Rofiq kandas karena aturan partai yang melarang pimpinan DPRD mencalonkan diri sebagai kepala daerah. DPD PDI Perjuangan NTB memutuskan untuk mengusung Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Arpusda) Kabupaten Sumbawa, Sahril, M.Pd sebagai bakal calon bupati Sumbawa. Sahril akan diberi kebebasan untuk memilih calon wakil bupati dan parpol pengusungnya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB, Dr. Hakam Ali Niazi, menambahkan bahwa keputusan ini didasarkan pada pencermatan lapangan dan skenariokedua yang disiapkan oleh DPD. “Kami berpengalaman dan memahami keinginan masyarakat Sumbawa, sehingga kami mengusulkan Pak Sahril sebagai calon bupati,” ungkap Hakam. DPD PDI Perjuangan NTB akan terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lainnya untuk memastikan koalisi rampung sebelum Agustus 2024.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa, Abdul Rofiq, menyatakan kesiapan untuk melaksanakan keputusan rapat DPD yang diperluas. “Sebagai kader partai, saya siap tegak lurus mengamankan keputusan DPD dan memenangkan calon bupati dan wakil bupati Sumbawa yang telah diputuskan,” tandasnya. me
Lalu Gita Ariadi Siap Dilantik Sebagai Pj Gubernur NTB
Usai dilantik, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi akan bersilaturahmi dengan masyarakat NTB se-Jabodetabek, bertempat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta
MATARAM.LombokJournal.com ~ Seperti diduga banyak pihak, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB terpilih, untuk memimpin daerah hingga terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur definitif periode 2024-2029.
Banyak elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasi ke DPRD, Lalu Gita Ariadi dinilai paling layak untuk ditunjuk untuk menjalankan tugas sebagai Pj Gubernur NTB.
Presiden melalui Mendagri akan melantik, H. Lalu Gita Ariadi yang akrab disapa Miq Gite , selaku Pj Gubernur NTB, pada Hari Selasa 19 September 2023.
Pelantikan Pj Gubernur NTB dilakukan karena Gubernur H. Zulkieflimansyah, M.Sc dan Wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd resmi melepas masa jabatannya pada tanggal 19 September 2023 mendatang.
Penunjukan Pj Gubernur NTB itu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Walikota sebagai landasan regulasi Penjabat Gubernur NTB terpilih. Sesuai surat Kemendagri nomor 100.2.7/5003/SJ pertanggal 16 September 2023.
“Sekda NTB, Miq Gite, ke depan siap menjadi Pj Gubernur dan menjalankan pemerintahan sesuai tugas fungsi sebagai pimpinan daerah,” jelas Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy, Minggu (17/09/23).
Kegiatan tersebut rencananya dihadiri Pejabat Eselon I Kemendagri, Gubernur dan Wagub NTB, Para Anggota DPR RI Dapil NTB, Para Anggota DPD RI Dapil NTB, Forkopimda NTB, Bupati/Walikota se-NTB, Asisten Pemprov NTB serta keluarga dari Pj Gubernur NTB yang juga turut menyaksikan acara pelantikan.
Pj Gubernur NTB fokus pada dua agenda pokok menjelang Pemilihan Umum, yaitu Pemilihan Presiden-Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Kepala Daerah tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota se-NTB, selain agenda-agenda keseharian Pemerintah Provinsi NTB.
Seusai dilantik, Pj Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, rencananya bersilaturahmi dengan masyarakat NTB se-Jabodetabek, bertempat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Pemprov NTB. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, sebagai awal dari implementasi amanah dalam memimpin NTB, bersilaturahmi mendengar aspirasipara tokoh berserta stakeholders pemerintahan.
Selanjutnya Pj Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, fokus menjalankan pemerintahan sesuai tugas fungsi sebagai pimpinan daerah, sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku.***
Partai NasDem NTB Mungkin Saja Dukung Calon Independen
Ini tentu bentuk anomali politik yang tidak biasa, sulit dilogikakan dalam konteks politik
lombokjournal —
MATARAM ; Isu pilkada serentak 2020 sudah mulai menghangat. Figur figur bakal calon sudah mulai menjajakan diri, baik yang akan maju melalui jalur parpol maupun jalur independen.
Menarik untuk disimak, di Kota Mataram misalnya, Makmur said salah satu figur yang digadang digadang sudah mulai melakukan safari politik untuk maju menjadi calon independen menghadapi petahana.
Sekretaris Bappilu Partai NasDem NTB, Arif Maladi mengatakan, adanya figur independen adalah sebuah keniscayaan dalam pilkada dan NasDem NTB terus memantau konstelasi politik yang berkembang.
Di 2015 lalu secara Nasional NasDem mengusung 5 calon Kepala Daerah dari jalur independen.
Tidak tertutup kemungkinan pada Pilkada serentak 2020 akan ada calon-calon independen yang didukung Partai NasDem dengan syarat,
“NasDem tidak bisa mengusung sendiri calon Kepala Daerahnya, atau ada calon-calon potensial yang enggan digandeng oleh partai politik,” ungkapnya.
Arif menambahkan, dukungan tersebut didasarkan atas beberapa hal, antara lain berdasarkan rekam jejak, moralitas dan kompetensi para calon yang didukung oleh hasil survey yang baik.
Jadi NasDem punya tolok ukur yang efektif. Kalaupun nanti mendukung calon independen NasDem menjamin mesin partai akan digerakkan secara maksimal untuk kepentingan pemenangan walaupun dukungan kita hanya political letter.
“Kita pantau terus, tapi secara politik kami tidak ada masalah jika ada calon independen. Dan kita sangat terbuka untuk itu,” katanya.
Jika benar Nasdem berani dukung independen ini patut diapresiasi dan di atensi . Baru terjadi dalam sejarah perpolitikan pilkada ada parpol yg bersedia dukung independen .
Ini tentu bentuk anomali politik yang tidak biasa, sulit dilogikakan dalam konteks politik.
Secara politik apa yg dilakukan Nasdem tentu menyalahi fatsun parpol itu sendiri.
Agak Aneh jika Partai Nasdem mau dukung independen karena secara politik justru tidak bagus buat performance partai Nasdem sendiri .
Terkesan Nasdem kalah dalam posisi tawar . Lemah dalam membangun kebesaran partai .
Tapi sebagai wacana, no problem. Bagus untuk pencerahan dan test the water . Tapi jika diimplementasi kan dalam tindakan politik yang nyata, impossible Nasdem mau mengorbankan Marwah politiknya dengan mengendors calon independen .
“Tidak masuk dalam logika politik yang waras, jika parpol mau menurunkan bobot posisi tawarnya dengan cara yang tidak elok ,” kata Dir Mi6 Bambang Mei F .
Dalam konteks pendidikan politik , ini juga tidak memberikan pencerahan politik yang benar terhadap kader dan simpatisan partai Nasdem yang telah terlibat membesarkan partai lewat berbagai momentum dan kompetisi politik .
Me
Mi6 : Pilkada 2020 Adu Kuat Pertarungan Gengsi dan Marwah, Parpol versus Independen
Berhembusnya angin perubaan ( April Spring ) dalam pileg 2019 ini menjadi salah satu alasan dengan tampilnya figur baru calon Kepala Daerah
lombokjournal.com —
MATARAM — Meskipun tahapan gelaran Pilkada serentak 2020 baru dimulai September 2019, tapi aroma kompetisinya sudah terasa getarannya.
Sejumlah wajah baru calon kepala daerah mulai tebar pesona sekaligus melakukan psywar politik .
Sebagai pendatang baru, mereka digadang-gadang punya kans kuat menaklukan power politik petahana.
Hal ini tentu terkait kemampuan resources para figur baru tersebut diprediksi memperoleh dukungan nyata, baik yg maju lewat jalur parpol maupun independen
Mi6 memandang Pilkada Serentak 2020 merupakan adu kuat pertarungan gengsi dan Marwah Parpol dan Independen diarena kompetisi Pilkada .
Demikian Release Media Mi6 yang disampai ke media , Selasa ( 18/6 ) .
Menurut Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH , konstelasi perolehan suara Pileg 2019 setidaknya menjadi trigger dengan munculnya figur baru calon kepala daerah.
Sebagaimana diketahui, hasil pemilihan legislatif di NTB untuk DPRD Propinsi NTB dari 55 anggota DPRD NTB periode 2014 – 2019 hanya menyisakan 14 incumben, sisanya 41 pendatang baru.
Demikian pula hasil akhir rekapitulasi suara DPR RI dapil Lombok menyisakan empat incumben serta empat pendatang baru.
Sementara perolehan suara DPR RI dapil Sumbawa menyisakan satu incumben, dua muka baru. Sedangkan untuk kuota empat anggota DPD RI yang terpilih semuanya pendatang baru.
“Bahkan caleg pendatang baru dari Partai Gerindra , Haji Bambang Kristiono menempati rangking 1dan Partai Gerindra nyaris memperoleh dua kursi di dapil Lombok,” bebernya
Didu mengatakan, berhembusnya angin perubahan ( April Spring ) dalam pileg 2019 ini menjadi salah satu alasan dengan tampilnya figur baru calon Kepala Daerah.
Bahkan ada keyakinan bahwa posisi politik dan power petahana tidak lagi istimewa dan superior.
“Jika di era Pilkada sebelumnya ada hegemoni pikiran ( baca : persepsi ) yang ditanamkan tentang kedigdayaan petahana yang menimbulkan phobia . Justru saat ini dimata figur baru menjadi spirit untuk best of the best,” tandas Didu .
Mi6 menilai munculnya the rising star calon kepala daerah yang baru akan membuat fragmentasi dukungan loyalis votters yang justru menambah daya pesona pilkada serentak 2020 karena kekuatan kandidat tersebar merata dan memiliki probabilitas menang yang sama,” tambah Dir Mi6 yang juga Mantan Eksekutif Daerah WALHI NTB 1999 s.d 2002 .
Rivalitas Parpol vs Independen
Direktur Mi6 mengatakan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi rivalitas pertarungan power politik antara kekuatan Parpol melawan independen.
Bagi Parpol , Pilkada 2020 merupakan merupakan momentum politik yang harus dimenangkan sebagai upaya persiapan perebutan kursi Gubernur NTB 2023.
“Jika calon parpol memenangkan semua pilkada 2020 , maka Pilgub 2023 menjadi ringan karena infrastruktur politik di kabupaten/kota dikuasai ,” tandasnya .
Lanjut Didu, munculnya calon independen harus dipahami dalam konteks sebagai anti tesa atas dominasi parpol dalam setiap kontestasi demokrasi.
Selain itu dalam pentas pilkada 2020, parpol diprediksi akan mengusung kadernya sendiri untuk memastikan loyalitas ideologinya terhadap parpol yang mengusungnya jika kelak terpilih sebagai Kepala Daerah.
“Disini calon kepala daerah yang tidak diendors parpol akan banyak maju dan menggantungkan harapannya lewat jalur independen agar bisa terlibat kompetisi,” pungkasnya .