Didatangi Doktor Zul, Pedagang Pasar Plampang Heboh

Doktor Zul menyambangi masyarakat di sejumlah desa wilayah kecamatan bagian timur Sumbawa ini. Seperti Sepayung, Sepakat, Selanteh dan beberapa desa dan dusun lainnya yang diakhiri di Labuan Jontal Desa Teluk Santong

 lombokjournal.com

SUMBAWA BESAR — Kehadiran Calon Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc membuat heboh para pedagang di Pasar Plampang, Rabu (28/02) pagi.  Para pedagang dari berbagai suku di NTB ini langsung berebutan menyalami dan foto bersama dengan Calon Gubernur satu-satunya dari Pulau Sumbawa.

Antusias para pedagang dan pengunjung pasar, karena selama ini mereka baru pertamakali didatangi langsung Calon Gubernur yang akan berlaga pada 27 Juni 2018 mendatang.

Selain itu, mereka hanya melihat Doktor Zul, Cagub Nomor 3 ini dari pajangan kalender dan baliho. Apalagi dari empat pasangan calon, hanya Cagub yang didukung Partai Demokrat dan PKS ini yang didampingi wanita anggun berjilbab hijau, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, yang kebetulan kakak kandung Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi MA.

Selain menyapa para pedagang, Doktor Zul yang didampingi Ketua Relawan Zul—Rohmi, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si, Ketua Sahabat Rengga Edy “Rio” Mochtar, para Relawan Jilbab Hijau dan tim sukses lainnya, secara tak terduga bertemu Ny. Ming—teman sekelasnya ketika mengeyam pendidikan di SMP Negeri 1 Sumbawa puluhan tahun lalu.

Keduanya sempat bercengkrama dan sedikit larut pada nostalgia masa silam. Ny Ming adalah pengusaha yang juga adik kandung Arifin (Boss Ipin) Ketua DPC Perindo Sumbawa.

Selepas dari Pasar Plampang, Doktor Zul menyambangi masyarakat di sejumlah desa wilayah kecamatan bagian timur Sumbawa ini. Seperti Sepayung, Sepakat, Selanteh dan beberapa desa dan dusun lainnya yang diakhiri di Labuan Jontal Desa Teluk Santong.

Sebelumnya Doktor Zul sempat bertatap muka di Posko Pemenangan Zul-Rohmi, Desa Muer. Kedatangan Doktor Zul pada Selasa malam itu sedikit terlambat karena menjelang larut malam dari jadwal seharusnya pukul 20.00 Wita.

Keterlambatan ini tidak disengaja, sebab pagi harinya menghadiri Rakercab Demokrat Sumbawa lalu diskusi dengan Persatuan Guru PAUD, lanjut ke Kabupaten Sumbawa Barat juga menghadiri Rakercab Demokrat di daerah setempat.

Dari Taliwang KSB tanpa jeda, Doktor Zul langsung meluncur ke Kecamatan Plampang.

Meski demikian masyarakat setempat dengan sabar menunggu kehadiran orang yang akan diperjuangkan menjadi Gubernur NTB Periode 2018—2023 ini. Berbagai aspirasi yang disampaikan warga, namun paling dominan masalah pertanian.

Misalnya embung, pupuk, dan harga gabah. Warga juga berharap dapat menyambangi mereka ketika ditakdirkan menjadi Gubernur mendatang.

Warga pun bertekad untuk berjuang bersama memenangkan Zul-Rohmi. Menurut mereka, kesempatan orang Sumbawa menjadi Gubernur NTB tidak datang dua kali. Apalagi Doktor Zul adalah calon Gubernur NTB pilihan Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi—gubernur saat ini.

Cagub Zulkieflimansyah mengatakan, menyapa dan bersilaturrahim dengan masyarakat terus dilakukan mulai dari ujung Sape, Bima hingga Ampenan Lombok karena memang NTB ini sangat luas. Setiap hari ia harus bangun subuh dan tidur menjelang tengah malam. Memang lelah, namun kondisi itu tergantikan karena merasa bahagia bertemu dengan masyarakat.

Ternyata menjadi pemimpin NTB ini membutuhkan calon gubernur yang kuat dan sehat secara fisik. Karena memang permintaan masyarakat tidak muluk-muluk, hanya ingin didatangi pemimpinnya.

Ia tidak bisa membayangkan jika tidak kuat dan sehat, bagaimana bisa menyapa rakyatnya yang tersebar di beberapa tempat dengan jangkauan yang jauh dan luas.

“Masyarakat itu tidak perlu dikasih uang banyak, tidak perlu janji-janji yang besar, cukup didatangi calon pemimpinnya walaupun hanya sebentar, dipeluk bahunya, dijabat tangannya dengan erat, ditatap matanya dengan lembut, itu menghadirkan sensasi luar biasa di masyarakat,” ucap Doktor Zul.Keberaniannya menyapa masyarakat secara langsung diakui Doktor Zul bukan tanpa risiko.

Namun dengan cara ini, mengajar masyarakat tentang kepemimpinan yang baru, sehingga masyarakat mengetahui siapa pemimpinnya, apa pikiran, gagasan, dan narasinya yang akan dibangun.

Ini penting agar masyarakat tidak membeli kucing dalam karung dan membeli karung dalam perut kucing.

Di bagian lain Doktor Zul menyinggung sikap pesimis sebagian masyarakat, tidak mungkin orang Sumbawa menjadi Gubernur. Indikatornya adalah populasi penduduk di Pulau Sumbawa kalah jauh Lotim, Lobar, dan Loteng.

Dengan rasa pesimis ini, banyak putra-putra terbaik Sumbawa yang lebih memilih menjadi Calon Wakil Gubernur yang nantinya bisa menjadi Gubernur ketika Gubernurnya meninggal dunia dan ditangkap KPK.

Doktor Zul mengakui Sumbawa lebih kecil dari Lotim, Loteng, dan Lobar. Tapi mereka lupa, ketika hati masyarakat Sumbawa ditautkan dengan KSB, Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima, maka basis elektoralnya tidak kalah besarnya dibandingkan dengan daerah-daerah di Pulau Lombok.

Karena itu dengan keberaniannya menjadi Calon Gubernur NTB, dapat memberikan semangat baru bagi anak-anak muda dan orang tua.

Mereka tadinya yang tidak memiliki semangat karena mengetahui ada putra Pulau Sumbawa yang maju menjadi Calon Gubernur, kembali bersemangat dalam mentap kehidupan ini.

“Semoga kehadiran bapak ibu ini menjadi saksi sebuah perjalanan panjang yang kita mulai dari langkah pertama. Kami mohon doa restu bapak dan ibu semoga dengan doa dan dorongannya, insya Allah tanggal 27 Juni kita akan bikin sejarah baru, putra dari Pulau Sumbawa akan menjadi Gubernur di propinsi yang kita cintai ini,” pintanya.

Me




Demokrat-PKS Bersama Relawan, Siap Menangkan Zul- Rohmi

Pengusungan Zul-Rohmi dengan empat kursi demokrat dan PKS tiga kursi, tidak akan berhasil jika tidak adanya dukungan semua pihak serta sinergitas dari para relawan

SUMBAWA BESAR — Pernyataan tersebut disampaikan langsung Ketua DPC Partai Demokrat Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Selasa (27/02) di Aula Hotel Sernu.

Dijelaskan Fikri, selain membahas  program kerja Partai Demokrat, juga membahas beberapa agenda penting  yang harus dilaksanakan pada 2018 dan pemilu 2019. Hal ini penting dilakukan untuk merebut dan mempertahankan kepemimpinan daerah seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

“Alhamdulillah Demokrat sudah mengantarkan kadernya menjadi Wakil Bupati di Kabupaten Sumbawa bersama Bupati.dan InsyaAllah momentum yang sama juga akan kembali terjadi dimana Demokrat bersama PKS partai koalisi kembali mengulang memontum tersebut dengan mengantarkan paket Zul-Rohmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di NTB,” Tegasnya.

Dijelaskannya, pengusungan Zul-Rohmi dengan empat kursi demokrat dan PKS tiga kursi tidak akan berhasil hingga menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, jika tidak adanya dukungan semua pihak serta sinergitas dari para relawan-relawan Zul-Rohmi.

Demikian juga dengan partai koalisi, agar tetap melakukan konsolidasi yang baik, terukur dan terkoordinir maka apa yang kita harapkan dan cita-citakan tersebut dapat tercapai.

Dalam hal ini Partai Demokrat memberikan kepercayaan dengan memilih putra terbaik dari pulau Sumbawa untuk menjadi calon gubernur.

“Dalam hal ini saya sebagai ketua partai Demokrat di kabupaten Sumbawa dan sebagai ketua koalisi bersama dengan PKS bersama-sama dengan relawan siap memenangkan Zul-Rohmi,” tegasnya.

Sementara itu, Cagub NTB yang diusung Partai Demokrat dan PKS, Dr Dr.Zulkieflimansyah, M.Sc dalam kesempatan tersebut menjelaskan, dirinya maju bersama Siti Rohmi Jalilah bukan karena letupan emosi semata. Namun sudah melalui beberapa pertimbangan dan perhitungan secara matang. Dimana salah satu motivasi yang meyakinkan dirinya maju adalah didukung oleh Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.

“Propinsi NTB dengan dua pulau besar memiliki kualitas di segala bidang. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang sanggup mengendalikan, mengatur, dan mengembangkan semua itu.Kita maju di Pilgub ini bukan mau perang ataupun mencari musuh. Jadi partai boleh berbeda calon gubernur dan calon wakil gubernur akan tetapi jangan sampai persaudaraan kita terganggu karena berbada calon dan beda partai,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B,Sc yang hadir dalam Rakercab tersebut mengatakan,  Rakercab Partai Demokrat merupakan suatu langkah yang tepat dalam merumuskan langkah dan program yang baik dalam meraih kemenangan dalam pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019, tentu dengan cara yang santun tanpa harus saling mencaci maki dan saling menjelek jelekkan.

Dalam hal ini Bupati berpesan,  agar rakercab partai Demokrat menghasilkan rumusan-rumusan program kerja yang baik dan serta ciptakanlah Pilkada yang jujur aman adil dan damai di dukung oleh kinerja KPU dan Panwaslu yang independen dan berkompeten.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga berpesan kepada seluruh ASN mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa agar tidak terlibat politik praktis. Demikian juga kepada seluruh masyarakat sumbawa yang memiliki wajib pilih agar memilih pemimpin yang hebat dengan cara yang rasional sehingga terpilih pemimpin yang betul-betul hebat dan dapat memajukan daerah dan bangsa.

Semenara itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH Mahally Fikri dalam sambutannya mengatakan, kesempatan pengusungan putra terbaik sumbawa menjadi Gubernur tidak pernah datang dua kali dan partai demokrat kali ini akan memberikan kesempatan itu. Hal ini didasari secara populasi penduduk NTB, dimana sumbawa jauh lebih sedikit di bandingkan dengan populasi penduduk di pulau lombok yang menurut kebanyakan orang tidak mungkin bisa menang.

Namun dengan proses diskusi yang panjang dan berbagai pertimbangan dan pertemuan, maka paratai demokrat yakin dan akan membuktikan bahwa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.  Dan hari ini Demokrat membuktikannya dengan melakukan Rakerda untuk merumuskan langkah-langkah dalam memenangkan dan memperjuangkan kemenangan Zul-Rohmi.

“ Pada kesempatan ini Saya berpesan kepada seluruh kader Demokrat dan Ormas Nahdatul Watan (NW) agar jangan sampai ada yang menyimpang dari garis perjuangan partai Demokrat dan Ormas NW demi kemaslahatan NTB,” ujarnya.

Ditegaskan, saat ini Provinsi NTB harus di pimpin oleh orang yang ahli dan berkompeten serta baik dalam sikap dan prilaku di dalam memperjuangkan kemaslahatan masyarakat NTB yang gemilang.

Partai demokrat menawarkan calon pemimpin yang mampu berkompeten dan berakhlak baik untuk memimpin NTB kedepan agar menjadi NTB yang gemilang dan semua itu ada di paket Zul-Rohmi.Jelasnya

Me




Survey Olat Maras Institute (OMI), Zul-Rohmi Pemenangnya

Suara untuk pasangan Zul—Rohmi cukup tinggi, jauh dibandingkan dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Namun karena jumlah opsi tidak menjawab juga tinggi, posisi seluruh calon masih berada di zona merah (berbahaya)

SUMBAWA BESAR —

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB masih beberapa bulan lagi. Namun jika digelar pada Bulan Februari 2018 ini, dapat dipastikan pasangan Dr. H. Zulkiflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul—Rohmi), menjadi pemenang dengan meraih suara terbanyak.

Hal ini berdasarkan hasil survey Olat Maras Institute (OMI) terhadap elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta prilaku pemilih masyarakat NTB di Pilkada serentak 2018.

Metodologi Survei dilaksanakan pada tanggal 15-24 Februari 2018 untuk periode Februari—April ini menggunakan Multy Stage Random Sampling dengan populasi dan sampel 3.522.679 juta jiwa/sampel 1200 responden. Tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error 2,6%. Jumlah pemilih opsi tidak menjawab atau belum menentukan sikap cukup tinggi, mencapai 44,20 persen.

Menurut OMI, ini disebabkan karena sampai saat ini beberapa calon belum turun menyambangi masyarakat. Kemudian kecendrungan responden belum mengenal calon atau wajah baru dalam Pilkada NTB. Masyarakat berharap didatangi dan disapa calon-calon. Alasan lain, waktu pemilihan masih 4 bulan lagi yang dirasakan masih cukup lama.

Meski demikian persentasi suara untuk pasangan Zul—Rohmi cukup tinggi, jauh dibandingkan dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Namun karena jumlah opsi tidak menjawab juga tinggi, posisi seluruh calon masih berada di zona merah (berbahaya).

Selain pasangan Zul-Rohmi, tiga paslon lainnya memiliki persentase suara yang berdekatan. Dalam survey itu pasangan Zul—Rohmi meraih 32,80%, Suhaili—Amin 24,60%, disusul Ali—Sakti 21,60% yang tidak terpaut jauh dengan Ahyar—Mori 21,00 %.

OMI yang bekerjasama dan disupervisi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini juga merilis survey elektabilitas per Kabupaten. Untuk Kabupaten Lombok Timur, Ali-Sakti meraih 33,56%, disusul Zul—Rohmi 20,50%, Suhaili—Amin 10,25% dan paling buntut Ahyar—Mori 4,24%. Tidak menjawab 31,45%.

Kabupaten Lombok Tengah 44,13%, Ali—Sakti 6,89%, Zul—Rohmi 5,66%, dan Ahyar—Mori 4,86%, dengan tidak menjawab 38,46%. Lombok Utara, Ahyar—Mori 27,77%, Ali-Sakti 11,11%, Zul—Rohmi 9,25% dan Suhaili—Amin 0,20% (tidak menjawab 51,85%).

Kota Mataram, Ahyar—Mori 51,51%,  Zul—Rohmi 9,10%, Suhaili—Amin 6,60%, dan Ali—Sakti 5,05% (tidak menjawab 28,28%). Kabupaten Lombok Barat, Ahyar—Mori 19,13%, Zul—Rohmi 13,58%, Ali-Sakti 6,80% dan Suhaili—Amin 4,32 % serta 56,17% tidak menjawab.

Zul—Rohmi Merajai Pulau Sumbawa

Sementara untuk Pulau Sumbawa elektabilitas pasangan Zul—Rohmi tak tertandingi. Untuk Kabupaten Sumbawa Barat Zul—Rohmi 25,80%, Suhaili Amin 3,20%, Ahyar-Mori 1,70%, Ali-Sakti 1,30% dan tidak menjawab 68,00%. Kabupaten Sumbawa, Zul—Rohmi 45,10%, Suhaili—Amin 5,30%, Ahyar—Mori dan Ali—Sakti sama-sama 2,70%, tidak menjawab 44,20%. Kabupaten Dompu Zul—Rohmi 22,20%, tiga pasangan calon lainnya masing-masing 7,40% dan tidak menjawab 55,60 %. Kabupaten Bima, Zul—Rohmi 27,30%, Ahyar Mori 5,00%, Ali-Sakti 2,50% dan Suhaili—Amin 1,70% serta tidak menjawab 63,60%. Kota Bima Zul—Rohmi 22,20%, Ahyar-Mori 16,70%, Suhaili Amin dan Ali Sakti sama-sama 2,80%, tidak menjawab 55,60%.

Secara umum dari survey ini dapat dilihat, setiap Cagub menang di basisnya masing-masing. Tapi Zul-Rohmi berpeluang menyalip paslon lain di Pulau Lombok karena saat ini TGB belum turun dan gerakan NW Pancor belum begitu masif.

Di bagian lain surveynya, OMI meliris hasil survey pemilih dilihat dari umur, suku, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Untuk Umur, rata-rata pemilih masing-masing calon tersebar di pemilih muda 17-30 tahun dan 31-45 tahun, terkecuali pemilih Ali Sakti yaitu 31,72% pada umur 46-65 tahun. Sedangkan pemilih yang banyak memilih opsi tidak menjawab rata-rata umur 17-45 tahun.

Artinya potensi untuk menarik minat pemilih umur 17—45 tahun masih besar. Kemudian Suku, ini menjadi salah satu daya tarik pemilih.

Berdasarkan survei, Suhaili, Rohmi dan Ali BD merebut pemilih dari Suku Sasak. Sedangkan H.M Amin, SH., M.Si (Suku Samawa) tidak terlalu banyak pemilihnya dibandingkan Dr. H. Zulkieflimansyah di Kabupaten Sumbawa yang juga dari Suku Samawa.

Begitu juga dengan H. Mori Hanafi yang pemilihnya di Suku Mbojo hanya 12,85%, sedangkan Dr. H. Zulkieflimansyah mencapai 24,54%. Salah satu alasannya karena suku Mbojo dengan Samawa berada dalam satu Pulau dan responden beranggapan masih satu rumpun suku.

Terlebih jika dikaitkan dengan sejarah kerajaan di Sumbawa dengan Bima serta Dompu, sehingga keterwakilan Suku Mbojo sama dengan Suku Samawa.

Selanjutnya dilihat dari latar belakang pendidikan ini tidak terlalu signifikan berpengaruh. Persebaran pemilih dengan latar belakang pendidikan merata di seluruh kandidat atau tidak ada yang terlalu menonjol. Zul Rohmi dan Ahyar Mori rata-rata pemilihnya dari kalangan tamatan SMA/MA dan D4/S1. Sedangkan Suhaili Amin dan Ali Sakti rata-rata tamatan SD, SMP dan SMA.

Untuk profesi, dari hasil survei yang dilaksanakan ini, mayoritas pemilih berprofesi sebagai Petani, wiraswasta dan ibu rumah tangga.

Sedangkan pemilih seluruh calon merata dari berbagai profesi tersebut. Terakhir, dari jenis kelamin pemilih dalam survei ini juga merata. Pemilih Suhaili Amin, Ahyar Mori dan Ali Sakti rata-rata laki-laki. Sedangkan pemilih Zul Rohmi mayoritas perempuan.

Ini membuktikan bahwa keterwakilan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi D, M.Pd menarik perhatian kaum perempuan dalam Pilkada NTB 2018 ini.

Dimintai tanggapannya, Selasa (27/2), Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc dari Cagub Zul—Rohmi, mengatakan dilihat dari metodologinya, jumlah responden, dan validitasnya, hasil survey tersebut cukup obyektif.

Karena bagaimanapun Ia selaku calon di lapangan bisa merasakan seperti apa respon masyarakat di setiap kabupaten/kota yang dikunjungi. Hasil survey ini juga tidak terkesan mengada-ada. Ini juga menunjukkan bahwa persaingan sangat terbuka bagi semua calon dengan peluang yang cukup besar.

“Tinggal bagaimana di sisa waktu ini setiap calon mengoptimalkan peluang yang ada untuk meraih kemenangan,” ujar Doktor Zul—sapaan calon kelahiran Sumbawa ini.

Doktor Zul tetap berharap masyarakat dihidangkan demokrasi yang fair dan sehat karena hampir semua kandidat ini adalah sahabat.

Terkadang yang memperuncing keadaan dan membuat gaduh, adalah tim sukses. “Semoga dengan politik dan demokrasi yang sehat inilah hadiah kita buat demokrasi di Indonesia,” pungkasnya.

Me




Doktor Zul Blusukan Di Pasar dan Terminal

Pedagang, sopir dan penumpang bus yang sudah mengenal DR Zul siap memilih dan memenangkan pasangan Zul-Rohmi

SUMBAWA BESAR.lombokjournl.com —

Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc, Calon Gubernur NTB, disambut antusias para pedagang dan pengunjung di Pasar Labuan Sumbawa, Selasa (27/2) pagi.

Para pedatang Hal bersemangat berswa foto (selfi) dengan Calon Gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Mereka juga menyampaikan berbagai harapan untuk memanfaatkan kehadiran Cagub bernomor urut 3 ini.

Mereka berharap, psangan Zul—Rohmi yang melanjutkan ikhtiar TGB, mengangkat perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumbawa berkembang ke taraf kesejahteraan.

Doktor Zul yang didampingi Ketua Tim Relawan Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si dan Ketua Sareng (Sahabat Rengga) Edy “Rio’ Mochtar serta anggota tim lainnya, sempat berbelanja ikan, sayur dan bumbu sepat. Bahkan Mbok Mariyam, penjual jamu, menyuguhkan segelas jamu yang sudah diracik khusus.

Wanita paruh baya ini mengaku jamu tersebut untuk menghilangkan pegal linu, rasa lelah dan mengembalikan kebugaran. Harapannya agar Doktor Zul diberikan kesehatan untuk selalu dan terus menyapa masyarakat.

Doktor Zul juga menyempatkan diri ke Terminal Sumer Payung. Di sana, Cagub pasangan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi)—kakak kandung Tuang Guru Bajang (TGB) — disambut sopir, pedagang kaki lima dan penumpang bus dari berbagai daerah di NTB. Ada dari Lombok Tengah, Lotim, Lobar, Lombok Utara, Bima, Dompu dan KSB termasuk Sumbawa.

Mereka sudah mengenal lama Doktor Zul, dan siap memilih pada Pilkada Juni mendatang. Bahkan para pedagang mengajak Doktor Zul ke warung, yang di sana sudah lama tertempel kalender Zul—Rohmi. Mereka juga menyempatkan untuk berfoto sambil memperlihatkan salam tiga jari.

Selepas dari Terminal Sumer Payung, Doktor Zul bertolak ke Hotel Sernu Raya untuk menghadiri Rakercab Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa. Seperti Rakercab di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, hasilnya bertekad mewujudkan Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018—2023.

Untuk diketahui, pada hari yang sama, Cagub NTB Dr. Zulkiflimansyah berdiskusi dengan Persatuan Guru PAUD.  Kemudian bertatap muka dengan masyarakat Kecamatan Plampang dan Labangka.

Me




Suhaili-Amin Ingin Menjadi “Pembantu Masyarakat”

janji pertama Suhaili-Amin adalah menjadi pelayan masyarakat, karena pada hakekatnya pemimpin itu adalah pelayan

MATARAM.lombokjournal.com — Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023, H Moh Suhaili FT – H Muh Amin menegaskan, jika pasangan calon (paslon) nomor menjadi mudhorat, jangan dukung Suhaili-Amin.

Penegasan itu disampaikan Suhaili, pada kampanye terbatas yang ke 4 di gedung Al-Ikhsan Pelembak, Ampenan, Kota Mataram (27/02)

Suhaili mengatakan, jabatan itu tidak lah penting. Karena, yang terpenting adalah menjalin silaturrahim, perkuat rasa persaudaraan, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Bahkan kata Suhaili, dirinya bersama Amin, ingin menjadikan diri pelayan (anak akon, red) kata lain abdi masyarakat atau pembantu.

Di hadapan ratusan simpatisan, Suhaili sanjung semua calon, mulai dari Ahyar Abduh merupakan Walikota Mataram dua periode, anggota DPRD Kota Mataram, seorang tuan guru, kata lain tokoh NTB.

Begitu juga dengan calon wakil, Mori Hanafi adalah pemuda yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam membangun NTB. Untuk Zul-Rohmi sama-sama doktor dan ilmuan yang memiliki kemampuan dan ide memajukan daerah ini.

Terakhir, Ali-Sakti salah satu pasangan yang senior dalam ilmu pembangunan daerah. Untuk Gede Sakti sendiri merupakan tuan guru memiliki organisasi massa. Bisa dikatakan semua calon itu hebat , sehingga mari saling menghormati, jangan membuat perpecahan.

“Jangan pernah menjelekkan siapa pun, apalagi menjelekkan partai Golkar, yang pernah memberikan rejeki, ” kata dia.

Dia menambahkan, janji pertama adalah sebagai pelayan, karena pada hakekatnya pemimpin itu adalah pelayan. Untuk diketahui, begitu kampanye dimulai, Suhaili menyapa masyarakat dengan sebuah lagu ciptaan Rhoma Irama.

Kesempatan yang sama, calon Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin menegaskan, kampanye terbatas merupakan ke empat kali setelah di Lobar, Lotim, KLU. Sehingga, dirinya tidak henti mengajak masyarakat menjaga suasana yang kondusif, pasangan ini bertekad memenangkan, spirit bangun NTB lebih baik.

“Andai Allah SWT, tidak mengizinkan saya nanti. Namun, jabatan sebagai wakil gubernur masih sampai tanggal 17 September 2018. Perlu dijaga kondusifitas, ” ujarnya.

Amin memaparkan alasan berkomitmen berpasangan dengan Suhaili yakni, ingin bangun NTB lebih baik kedepan. Terlebih, berbagai pertumbuhan mulai terlihat, seperti pertumbuhan ekonomi diangka 5,2 persen sudah biasa mendekati angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Setelah melakukan orasi kampanye, Suhaili kembali mengajak simpatisan bergoyang dengan persembahkan lagu ciptaan Rhoma Irama berjudul Taqwa.

AYA




Doktor Zul Blusukan Di Pasar dan Terminal

Pedagang, sopir dan penumpang bus yang sudah mengenal DR Zul, siap memilih dan memenangkan pasangan Zul-Rohmi

SUMBAWA BESAR.lombokjournal.com —

Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc, Calon Gubernur NTB, disambut antusias para pedagang dan pengunjung di Pasar Labuan Sumbawa, Selasa (27/02) pagi.

Para pedatang Hal bersemangat berswa foto (selfi) dengan Calon Gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Mereka juga menyampaikan berbagai harapan untuk memanfaatkan kehadiran Cagub bernomor urut 3 ini.

Mereka berharap, psangan Zul—Rohmi yang melanjutkan ikhtiar TGB, mengangkat perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumbawa berkembang ke taraf kesejahteraan.

Doktor Zul yang didampingi Ketua Tim Relawan Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si dan Ketua Sareng (Sahabat Rengga) Edy “Rio’ Mochtar serta anggota tim lainnya, sempat berbelanja ikan, sayur dan bumbu sepat. Bahkan Mbok Mariyam, penjual jamu, menyuguhkan segelas jamu yang sudah diracik khusus.

Wanita paruh baya ini mengaku jamu tersebut untuk menghilangkan pegal linu, rasa lelah dan mengembalikan kebugaran. Harapannya agar Doktor Zul diberikan kesehatan untuk selalu dan terus menyapa masyarakat.

Doktor Zul juga menyempatkan diri ke Terminal Sumer Payung. Di sana, Cagub pasangan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi)—kakak kandung Tuang Guru Bajang (TGB) — disambut sopir, pedagang kaki lima dan penumpang bus dari berbagai daerah di NTB. Ada dari Lombok Tengah, Lotim, Lobar, Lombok Utara, Bima, Dompu dan KSB termasuk Sumbawa.

Mereka sudah mengenal lama Doktor Zul, dan siap memilih pada Pilkada Juni mendatang. Bahkan para pedagang mengajak Doktor Zul ke warung, yang di sana sudah lama tertempel kalender Zul—Rohmi. Mereka juga menyempatkan untuk berfoto sambil memperlihatkan salam tiga jari.

Selepas dari Terminal Sumer Payung, Doktor Zul bertolak ke Hotel Sernu Raya untuk menghadiri Rakercab Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa. Seperti Rakercab di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, hasilnya bertekad mewujudkan Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018—2023.

Untuk diketahui, pada hari yang sama, Cagub NTB Dr. Zulkiflimansyah berdiskusi dengan Persatuan Guru PAUD.  Kemudian bertatap muka dengan masyarakat Kecamatan Plampang dan Labangka.

Me




Pendukung Antusias, Suhaili-Amin Targetkan Raih 40 Persen Suara Di KLU

Media sosial jadi arena saling fitnah, Suhaili mengajak pendukungnya menempuh cara baik-baik, jangan menyimpang dari sunatullah

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Pasangan Calon (Paslon) Gubernur/Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Suhaili-Amin, menggelar kampanye dialogis pertamanya di Kabupaten Lombok Utara, Minggu (24/2).

Di hadapan ribuan Masa yang hadir, pasangan nomor urut 1 ini, yakin mempu meraih 40 persen suara di gumi paer dayan gunung, dalam pemilihan Juni mendatang.

Dalam sambutannya, Calon Gubernur NTB. H. M. Suhaili, mengajak masa pendukungnya di Lombok Utara bersama- sama memenangkan paket Suhaili -Amin, tanpa harus menjatuhkan dan menjelekkan calon lainnya.

“Kita target 40 persen di KLU. Kami ihktiarkan sekiranya diberikan kepercayaan untuk menjadi abdi masyarakat, tentu akan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Suhaili disambut riuh tepuk tangan masa pendukung yang memenuh lokasi acara di Dusun Luk, Desa Sambiq Bangkol, Kecamatan Gangga.

Lebih jauh Suhaili,.menghimbau kepada tim, relawan dan masa pendukungnya untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak terpuji dalam proses pemilihan nanti.

“Saat ini media sosial sebagai arena saling fitnah. Maka dari itu dukunglah dengan cara baik-baik, jangan menyimpang dari sunatullah,” cetusnya.

Suhaili juga menyinggung potensi besar yang dimiliki NTB, salah satu yang disampaikan Suhaili, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lombok Tengah dan Global Hub Kayangan Lombok Utara. yang harus dihajatkan untuk kemaslahatan raktyat seluas-luasnya.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Suhaili – Amin KLU, Mariadi, optimis pasangan Cagub/Cawagub yang diusung Golkar, Nasdem dan PKB itu akan memperoleh 40 persen suara dalam pilgub nanti.

“Ke dua Calon ini, baik pak Suhaili dan pak Amin sudah terbukti kinerjanya. Ini adalah pasangan yang sempurna,” paparnya.

Di akhir acara, tim pemenang Suhaili -Amin menggelar Simulasi pencoblosan kertas suara di hadapan masa pendukung. Selain itu, Suhaili juga menyumbangkan suara emasnya untuk menghibur masa yang hadir. Bahkan tidak sedikit masa yang ikut berjoget.

DNU

 




Ribuan Massa Hadiri Kampanye Suhaili-Amin Di Gunung Sari

Pendukung dan simpatisan diimbau tidak melontarkan ujaran kebencian, ujaran kebencian dan fitnah. Suhaili menegaskan, tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Kampanye perdana pasangan Suhaili-Amin di GOR Mini Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, Rabu (21/2) dipenuhi ribuan masyarakat dan pendukung serta simpatisan dari tiga partai pengusung.

Kampanye terbatas di awali orasi politik oleh sejumlah tuan guru yang menjadi juru kampanye paslon Suhaili-Amin.

Sementara Suhaili dalam orasi politiknya mengatakan dirinya adalah calon yang mempunyai banyak kekurangan di bandingkan dengan para calon gubernur lainnya.

Namun keinginan dirinya maju pada bursa pemilihan gubernur ini di dorong karena ingin mengabdikan dirinya melayani masyarakat.

Suahili pun meminta masyarakat yang hadir pada kampanye terbatas meminta untuk menyatukan tekad, bersama bekerja dan bersatu memenangkan pasangan Suhaili-Amin.

Suhailipun menghimbau kepada pendukung dan simpatisannya untuk tidak melontarkan ujaran kebencian, ujaran kebencian dan fitnah. Suhaili menegaskan agar tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.

“Jangan halalkan segala cara untuk meraih tujuan, jangan menebar kebencian, permusuhan dan fitnah, mari kita berjalan bersama dengan santun,” tegasnya.

Kampanye di akhiri orasi dari calon wakil gubernur Muhammad Amin. Dalam orasi politiknya Amin mengatakan pada pilgub 2018 dirinya merasa sangat beruntung bisa berpasangan dengan Suhaili.

Menurutnya figur Suhaili yang menjadi bupati dua periode sangat mampu memimpin NTB. Amin juga mengajak pendukung Suhaili-Amin untuk menjaga kondusifitas daerah dengan tidak menciptakan perpecahan.

AYA




Zul-Rohmi Konsolidasikan Kaum Perempuan dan Jilbab Ijo

Kaum perempuan dan Jilbab ijo yang tersebar dan terserak akan dikonsolidasikan  menjadi Relawan Jilbab Ijo

lombokjournal.com —

Hj Sitti Rohmi Djalilah, Cawagub dari pasangan calon (paslon) Zul-Rohmi, dalam tiap pertemuan dengan konstituennya, selalu mendengungkan ‘Bersatulah Kaum Perempuan dan Jilbab ijo’.

Atensi Sitti Rohmi tidak terlepas dari tekadnya menyatukan suara Perempuan dan jilbaber ijo sebagai simbolisasi perempuan pendukung setia Zul Rohmi .

Bagi Sitti Rohmi, meski Zul-Rohmi dianggap pason underdogs tidak membuatnya kecil hati.

“Zul-Rohmi tidak peduli dengan berbagai stigma yang melemahkan spirit perjuangan itu. Zul Rohmi akan bergerak meraih simpati pemilih dimana pun berada, termasuk kaum perempuan ,” kata Rohmi melalui pers release, Selasa (20/02).

Menarik dan menyakinkan kaum perempuan tidak semudah membalikkan telapak tangan.”Kodrat  Kaum perempuan sama saja, harus disentuh hatinya,” ungkap Rohmi di sela-sela acara temu konstituen di Gerung, Lombok Barat, beberapa waktu lalu.

Melalui siaran pers, Rohmi tegas mengatakan, dirinya sudah memiliki simpul-simpul pemilih kaum perempuan dan ‘Jilbab ijo’ yang tersebar di ratusan titik di setiap desa dan dusun.

“Kaum perempuan dan Jilbab ijo yang tersebar dan terserak akan dikonsolidasikan  menjadi relawan Jilbab Ijo, agar lebih tertib dan teratur dalam melakukan gerakan dibasis pemilih perempuannya lainnya,” lanjutnya .

Rohmi menginformasikan, pada bulan Maret-April bersama Relawan Jilbab Ijo, ia akan melakukan roadshow terbatas ke Pulau Sumbawa.

“Ini bagian dari upaya Zul-Rohmi memperluas basis dukungan kaum perempuan di Sumbawa dan Bima,” ungkapnya .

Rohmi mengakui, saat ini Zul Rohmi pola pendekatannya dengan konstituen banyak dibantu relawan maupun Tim Partai Pengusungnya.

Hal ini untuk meneguhkan semangat dan tekad Zul-Rohmi ingin memiliki arti dan kesan baik di mata masyarakat NTB yang pluralistik, heterogen dan multi kultur.

“Prinsipnya Zul-Rohmi terbuka pada setiap aspirasi masyarakat yang ingin bergabung secara sukarela dan berdikari,” imbuh cucu Maulana Syeck Zainuddin Abdul Majid ini.

Dr Zul Gelorakan Etos Kerja

Cagub NTB, Dr Zulkieflimansyah,  makin cepat dan gesit dalam membuka jejaring pemilih pemula. Pola operasi teritorial yang dilakukan Dr Zul dan tim kecilnya, begitu luwes dan lincah dalam menemui konstituen.

“Bang Zul terlihat menguasai dengan baik setiap permasalahan di areal yang dikunjungi. Sehingga memudahkan Zul-Rohmi memberikan treatment dan solusi yang cepat,” tutur Ali Akbar, Divisi Jaringan Tim Zul Rohmi.

Menurut Ali Akbar yang juga Aktivis Muda PKS, Dr Zul dalam berbagai pertemuannya di basis masyarakat kerap menekankan pentingnya menggelorakan budaya etos kerja.

Selain itu, juga  penguatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui skema menumbuhkan wirausaha muda desa, dan pemberian insentif untuk menumbuhkan budaya bekerja

“Insya Allah kami akan meneruskan strategi yang ada selama ini, yaitu fokus dengan program, lapangan pekerjaan, penumbuhan entrepreneurship, kemudian pendidikan berkualitas hingga tuntas, dan pengelolaan harga kebutuhan pokok,” ungkap Ali Akbar yang kerap turun ke konstituen bersama Zul-Rohmi.

Ali akan melakukan  konsolidasi lanjutan  relawan sebagai bagian dari strategi besar bersama Zul-Rohmi.

“Konsolidasi relawan yang dimaksud adalah relawan yang berafiliasi dengan partai politik. Juga yang berada di luar lingkaran parpol,” jelasnya

Waktu kurang dari 4 bulan  harus dimanfaatkan secara optimal. “Kita konsolidasikan ulang kerja-kerja lapangan yang dilakukan para relawan. Ini adalah bagian dari strategi penguatan jaringan kemenangan Zul-Rohmi,” tambahnya .

Mengingat ketebatasan waktu, konsolidasi yang dilakukan lebih bersifat tekhnis. Bagaimana closing pemilih dengan mendatangi mereka door to door.

“Hal ini diperlukan karena fragmentasi pemilih sudah jelas. Cara ini hanya bisa dilakukan oleh partai kader seperti PKS dan ormas militan yaitu NW,” pungkasnya .

Sementara itu, Ketua Pasukan Militan Lingkar Hutan  Gunung Sasak, Abdul Hafizd, bersama Relawan Zul-Rohmi melakukan konsolidasi di enam desa di dua kecamatan Lingkar Hutan Gunung Sasak.

“Saya tiap hari tetap patroli memberikan spirit di enam desa itu, agar tetap setia bersama Zul Rohmi,” ujar Abdul Hafizd.

Abdul  Hafizd bersama timnya bekerja keras mengamankan suara loyalis Zul-Rohmi di kawasan ini. Apalagi Dr Zul sudah menunjukkan perhatian dan atensinya bersilaturahmi dengan warga desa Lingkar Gunung Sasak.

“Nanti Saya akan adakan polling khusus di enam desa Lingkar Gunung Sasak, sebagai upaya melihat trend dukungan Zul-Rohmi,” janji Hafizd,

Me .




Megawati Hadiri Rakerdasus Untuk Pemenangan Pilkada NTB

Rakerdasus ini semata-mata untuk memenangkan para Calon Gubernur/wakil, Bupati/ wakil , Walikota/wakil yang telah diusung oleh PDI Perjuangan

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri rapat kerja daerah khusus (Rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), di Hotel Lombok Raya Senin (19/2).

Rakerdasus DPD PDI Perjuangan NTB ini digelar secara tertutup. Ikut mendampingi Megawati antara lain Wakil Ketua, Ahmad Basarah dan Prof Hamka Haq serta sejumlah fungsionaris DPP PDIP lainnya.

Juga ikut hadir adalah  para pasangan Calon Gubernur Ahyar-Mori, calon Bupati Lombok Barat Zul-Khair, Calon Bupati Lombok Timur paket SUKMA, dan calon Walikota Bima.

Ketua PDIP NTB, Rahmat Hidayat mengatakan, kedatangan Megawati terkait kerja pemenangan pasangan calon Kepala Daerah, baik Gubernur, Bupati maupun Walikota yang diusung oleh PDIP dalam pilkada serentak, 27 Juni 2018 mendatang.

Sementara itu Wakil Ketua DPP PDIP, Prof Hamka Haq saat membuka Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDI menyatakan, tujuan dari Rakerdasus ini semata hanya untuk memenangkan para Calon gubernur/wakil , bupati/ wakil , walikota/ wakil yang telah diusung Oleh PDIP.

“Semua calon yang diusung oleh PDIP harus menang. Semua kader harus menjaga solidaritas serta semua kader harus Turun ke masyarakat untuk memenangkannya,” tegas Hamka

Menurut Hamka, semua daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak 2018 menjadi atensi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Tidak hanya NTB. Karena, Pilkada 2018 berkaitan erat dengan pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019,” kata Hamka.

Kemenangan di NTB dan daerah lainnya menjadi tolak ukur kekuatan PDIP. Namun, agar hal itu bisa diraih, maka kembali lagi seluruh kader harus turun dan solid.

“Sebab, kalau tidak bagaimana mau menang,” pungkas Hamka.

AYA