Wagub Membesarkan Semangat Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Anak-anak berkebutuhan khusus didorong terus semangat berkompetisi. Wagub NTB, H Muhammad Amin membesarkan hati anak-anak jangan takur bersaing,  jangan jadikan kekurangan sebagai hambatan untuk mencapai cita-cita.

Wagub H Muhammad Amin memberikan pengahargaan anak yang berprestasi (AYA/Humas NTB)

MATARAM.lombokjournal.com – Wagub Amin mengatakan, sejak dalam kandungan anak-anak sudah berkompetisi hingga lahir ke dunia ini.

“Jadi, kita semua adalah pemenang cita-cita, mimpi, dan keinginan,” kata wagub di tengah-tengah dialog dengan Forum Anak NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (19/05).

Anak-anak diberi semangat menjadi pemenang, menjadi orang hebat, berakhlak, sopan dan santun, serta cinta terhadap bangsa dan negara.

Dialog dengan Forum Anak NTB itu dibuka dengan tarian selamat datang yang dipersembahkan oleh anak berkebutuhan khusus (tuna rungu) dan merupakan wakil dari Forum Anak Kabupaten Lombok Timur.

Kepala DP3AP2KB Prov.NTB Ir. Hartina, MM menyampaikan dialog  diikuti oleh anak-anak SMP dan SMA dan menggunakan pakaian adat dari masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi NTB.

“Dialog kali ini mendapatkan animo yang luar biasa, karena kami menargetkan 30 orang namun yang datang lebih dari itu,” terangnya. Kabupaten Sumbawa Barat mendatangkan 10 anak. Dari anak-anak yang hadir dipilih 10 orang sewbagai wakil pada Forum Anak Nasional tahun 2017 yang akan dilaksanakan di Provinsi Riau.

Wagub saat membuka dialog menegaskan,  anak-anak adalah generasi penerus bagi negara dan bangsa Indonesia. “Negara dengan seperangkat kebijakannya berusaha memenuhi kebutuhan pendidikan,” ujar Wakil Gubernur NTB saat  membuka.

Wagub H. M. Amin, SH, M.Si merasa bangga dengan anak-anak yang hadir dengan menggunakan pakaian adat, karena pakaian adat adalah kekayaan daerah yang harus terus dijaga.

Negara memberikan kesempatan kepada anak-anak dari tingkat SD sampai Perguruan tinggi agar memperoleh akses pendidikan. “Kami ingin anak-anak Indonesia memiliki intelektual yang tinggi untuk dapat mengelola SDA Indonesia yang sangat berlimpah,” harapnya.

Terkait pertanyaan mengatasi anak putus sekolah, pemerintah membangun balai pelatihan untuk melatih keterampilan non akademis. Contoh pelatihan guide dan perhotelan bagi anak-anak, mengingat Provinsi NTB sedang menggalakkan sektor patiwisata.

Terkait pernikahan dini, NTB telah membuat regulasi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengurangi jumlah pernikahan dini di NTB.

Wagub yang didampingi Asisten Tata Praja dan Apartur Setda. Prov. NTB M. Agus Patria, SH, MH memberikan Golden Tiket kepada pemenang Lomba Video Blog dengan tema “Pendewasaan Usia Perkawinan dan Pemerataan Pendidikan di NTB” Ahmad Fadli Syarif Zain dari Forum Anak Kabupaten Lombok Timur.

AYA

 




BERAJAHAKSARA, Riset Kolektif Dan Pengarsipan Situasi Masyarakat

Lokakarya BerajahAksara diselenggarakan Yayasan Pasir Putih (Pemenang, Lombok Utara) bersama Komunitas Ampure (Sesela, Lombok barat) sejak tanggal 26 April lalu, di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Berbagai ‘temuan’ peristiwa, potensi atau persoalannya dibahas dan didiskusikan bersama masyarakat

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com

LOKAKARYA BERAJAHAKSARA. membaca ulang situasi masyarakat (foto: YP)

Apakah BerajahAksara?

Penggagas lokakarya itu, Yayasan Pasir Putih, menyebutnya sebagai gerakan riset kolektif. Dimaksudkan untuk melihat potensi ruang dan peristiwa massa-melalui pengarsipan dan pembacaan ulang terhadap kenyataan masyarakat.

“Pembacaan tersebut tertuang dalam bentuk tulisan, foto, video dan peristiwa budaya, yang dibingkai  melalui narasi-narasi kecil warga untuk menghasilkan kebaharuan gagasan dan bentuk,” tulis Yayasan Pasir Putih dalam rilis dikirimkan ke Lombok Journal, Jum’at (12/05) malam.

Minggu pertama lokakarya itu diisi pembekalan materi dari pegiat sosial Pasir Putih. Muhammad Ghozali (Ketua Pasir Putih) bicara bagaimana sebuah komunitas mampu bertahan dan konsisten, menciptakan kepercayaan diri dan kepercayaan warga serta peran komunitas ditengah warga.

Materi tentang sejarah, peran media di tengah warga dan bagaimana memberdayakannya agar bermanfaat bagi warga disampaikan Muhammad Sibawaihi (Direktur Program Pasirputih).

Sedang Muhammad Rusli O K A (Direktur Bangsal Menggawe 2017) memberikan materi tentang kamera, penggunaannya ‘dalam ideologi BerajahAksara’, dan bagaimana perlakuan yang baik dan benar tentang kamera.

Meriset dan membingkai temuan persoalan, potensi maupun peristiwa di Desa Sesela. (Foto: YP)

“Berbagai temuan dibahas, diskusikan dan dituang ke dalam Tulisan, Photo mapun Video  hasil bingkaian masing-masing. Hasilnya dipamerkan kepada warga Sesela, melalui acara presentasi publik,” tutur Sibawaihi.

Presentasi Riset

Presentasi publik hasil  lokakarya dilaksanakan hari Sabtu (13/05)  mulai pukul 16.00  higga pukul 23.00.  Tulisan partisipan – yang menjadi  medium latihan membaca dan menuangkan gagasan – ditampilkan agar dapat dibaca warga sebagai pengetahuan warga. Beberapa tulisan, antara lain ‘Aku Dan Desaku’, ‘Sejarah Masjid Nurussalam Sesela’, ‘Sejarah Pendidikan Islam Di Desa Sesela’, “Dia” Perempuan Sesela’..

Bukan hanya tulisan, para partisipan juga membuat beberapa film dokumenter yang berjudul “Cahaya Sesela”. Film itu menarasikan pengungkapan sejarah Sesela yang dikaitkan berberapa ikon sejarah lainnya seperti Makan Sesela, Sumur Masjid Nurusslam, Masjid Nururssalam hingga awal mula masulnya Islam ke Sesela.

Kemudian film “Warisan Sesela” tentang warisan leluhur Sesela yang nyaris terlupakan. Misalnya Seni Bela Diri Pencak Sesela dan Rudat Sesela.

Film ke- 3 merupakan narasi warga tentang  seorang pedagang lontong sayur. Dari film ini juga tergambar perekonomian warga Sesela yang diwakili Pasar Sesela sebagai sental pememenuhan kebutuhan sehari-hari warga.

Selanjutnya film dokumenter “Guratan Kisah Diatas Kayu” menuturkan seni ukir di Desa Sesela, potensi yang telah mengharumkan nama baik desa hingga manca negara. Pembingkaiannya pada penggiat seni ukir. Sejarah ukir Sesela dihadapkan realitas penurunan konsumen ukir sejak terjadinya Bom Bali I & II. film ini berjudul

Dan film yang terakhir “Warna-Warni Pemuda Sesela”,  film ini semacam testimoni 100 pemuda dengan pertanyaan yaitu “ngumbe menurut mek sesele neke?” Hasil pertanyaan ini dijahit menjadi satu kesatuan dan membentuk gagasan real tentang pandangan pemuda terhadap desanya.

Bazar Warga

Hari Jum’at (13/05) di tengah presentasi hasil riset itu akan ada Bazar Pedagang Rumahan. 50 pedagang rumahan (Pedagang Kecil) menjajakan dagangannya saat acara berlangsung.

“Ini  memberikan ruang para pedagang memanfaatkan lokasi acara presentasi publik sebagai ruang publik yang dapat diakses siapa pun,” kata Sibawaihi.

Selama berlangsungnya lokakarya menghasilkan buku berjudul “AKU SESELA (Sebuah Persembahan)”. Buku ini merupakan kumpulan tulisan para partisipan BerajahAksara,  sebagai pengungkapan sejarah, pembacaan realitas dan pengalaman melakukan kegiatan yang dirasakan partisipan. Buku ini didedikasikan kepada warga Sesela.

Pada acara presentasi publik itu ditampilkan beberapa jenis kesenian seperti Hadroh Banu Sanusi, Hadroh Rubath Darul Kholidin dan Sanggar Gitaria Sesela.  Lokakarya ini melibatkan anak-anak, pemuda, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dan para penggitan kesenian seperti Rudat, seni ukir dan seni bela diri pencak.

Rr




“Menempa Diri Dengan Keras, Dunia Akan Lunak.”

Di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5), Gubernur NTB, M Zainul Majdi berpesan agar anak-anak belajar tekun agar tumbuh menjadi generasi cerdas yang berakhlak mulia.“

MATARAM.lombokjournal.com – “Kalau kalian keras pada diri kalian sekarang, maka dunia akan lunak di masa akan dating. Sebaliknya jika kalian lunak pada diri kalian, maka dunia akan keras  di masa mendatang,” pesan Gubernur TGB kepada  Siswa-siswi yang mengikkuti Upacara Hari Pendidikan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, Selasa (2/5).

Menjadi generasi yang hebat dan menguasai dunia   maka syaratnya adalah tekun menuntut ilmu dan rajin belajar, serta pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. “Selain menambah ilmu pengetahuan dan  keteramp[ilan, juga mengasah diri dengan akhlak yang baik,” pesan  Gubernur.

Gubernur mengajak masyarakat mewujudkan NTB yang lebih hebat dan gemilang. Terkait itu, pembangunan pendidikan masyarakat NTB harus hebat dan bagus.

‘Visi NTB ke depan, mewujudkan NTB yang hebat dan gemilang, NTB yang bisa membanggakan untuk Indonesia. Visi NTB sekarang adalah mewujudkan NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,”  tegasnya.

Pendidik dan guru diharapkan memberi kenyamanan kepada siswa. Sekolah harus jadi tempat menyenangkan bagi anak-anak. Tidak menakutkan, dn guru diharapkan terus mengembangkan inovasi pembelajaran menyenangkan.

“Jadikan anak peserta didik sekolah bukan sekedar murid, tapi adalah anak kita sendiri yang kita asuh dengan hati,” ujar gubernur.

Untuk memajukan dunia pendidikan, gubernur minta, agar guru menjadi teladan mewujudkan sekolah yang nyaman  bagi disable maupun yang normal. Di lain pihak, orang tua dan wali murid, menjadikan  rumah/keluarga  sebagai tempat pembelajaran, tidak hanya belajar ilmu, tetapi akhlak yang baik.

“Semua anak adalah amanah bagi kita semua”, tuturnya.

Gubernur juga berharap, peralihan kewenangan penddikan SMA/SMK/SLB ke Provinsi, sebagai momentum peningkatan mutu pendidikan. “Kewenangan itu harus diisi dengan meningkatkan pembinaan dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif yang bersifat pemberdayaan,” tzandas Gubernur Majdi.

Rr  .

 




Hardiknas Jadi Motivasi Memajukan Pendidikan NTB

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi berharap agar peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) dijadikan motivasi berkomitmen memajukan sektor pendidikan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

MATARAM,lombokjournal.com — “Kita berharap moment peringatan Hardiknas ini bisa menjadi semangat memajukan dunia pendidikan, khususnya di NTB,” kata Gubernur Zainul Majdi, dalam apel peringatan Hardiknas, Selasa (2/5) di lapangan Bumi Gora, kantor Gubernur NTB.

Ia mengatakan, sejauh ini secara umum mutu maupun kualitas dunia pendidikan di NTB terus mengalami peningkatakan.

Bahkan cukup banyak pelajar di NTB yang terus membuktikan diri berlomba dalam meraih segudang prestasi, baik akademik maupun non akademik, di tingkat nasional hingga Internasional.

“Tentu keberhasilan atau peningkatan dan capaian prestasi ini semuanya tidak lepas dari adanya kerja keras, kekompakkan dan kerjasama semua pihak dalam saling mendukung. Terutama peran dari para guru yang sudah baik berkolaborasi dengan orangtua murid,” katanya.

Dalam moment Hardiknas itu, Gubernur juga menekankan agar seluruh anak di NTB mendapat pendidikan yang layak dan berkualitas.

Tidak boleh ada disparitas/perbedaan semua harus mendapatkan dan diperlakukan sama termasuk anak-anak yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB). “Jangan sampai ada terjadi ketimpangan pendidikan untuk semua anak-anak kita,” tegasnya.

AYA

 




Hardiknas, Bupati Lobar Ajak Hayati Konsep Laku Telu

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid mengajak para guru, murid, dan semua stakeholders pendidikan untuk kembali menghayati konsep Laku Telu atau tiga peran yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan.

Ribuan guru dari seluruh sekolah di Lombok Barat, ikut menjadi peserta upacara Hardiknas. (Foto: Dok/HUmas Lobar)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Hal itu disampaikan Bupati Fauzan dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa (2/5) yang dipusatkan di lapangan Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.

Konsep Laku Telu ini yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.

“Artinya, apabila di depan memberi teladan, apabila di tengah memberi ilham (inspirasi) dan apabila di belakang memberi dorongan,” kata Fauzan.

Konsep ini, menurut Fauzan perlu dihayati mengingat dunia pendidikan saat ini mengalami krisis keteladanan dan praktek pendidikan tidak lagi menginspirasi.

Begitu pula dorongan dari arah belakang dari kepemimpinan pendidikan tidak disertai arah dan haluan peserta didiknya.

Bupati Fauzan menjelaskan, ketiga peran tersebut harus dilaksanakan secara seksama, baik bergantian maupun serempak dalam tampilan sosok pemimpin pendidikan yang utuh.

“Di sinilah kita diingatkan untuk tidak memenggal dan menerapkan sepenggal-sepenggal tiga laku kepemimpinan tersebut,”katanya.

Upacara peringatan Hardiknas 2017 tingkat Kabupaten Lombok Barat yang dipusatkan di Meninting, Kecamatan Batulayar, Selasa (2/5) dihadiri ribuan guru dan murid dari seluruh sekolah di Lombok Barat.

LJ/Hms

 




Generasi Emas, Generasi Bebas Narkoba

Penyuluhan bahaya narkoba bagi pemuda sangat penting dalam upaya mencapai salah satu program Generasi Emas NTB (GEN) 2025, yaitu generasi yang terbebas dari narkoba

MATARAM.lombokjournal.com – Wagub NTB, H Muh Amin mengatakan saat membuka acara Penyuluhan Tentang Bahaya Narkoba Bagi Pemuda Tingkat Provinsi NTB Tahun 2017 di Hotel Aston Inn, Rabu (19/4).

Program Generasi Emas NTB (GEN) tahun 2025 merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi NTB. Tujuannya membangun generasi muda yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba.

“Untuk mewujudkan program ini, sosialisasi pun terus dikampanyekan secara masif oleh jajaran Pemerintah Provinsi NTB,” ujar Wakil Muh Amin.

Pemerintah memberikan perhatian besar akan penyalahgunaan narkoba. Pemuda diharapkan menjaga diri dari bahaya barang haram tersebut. Kalau dulu perang menggunakan senjata, saat ini perang dilakukan dengan menghancurkan generasi muda, salah satunya dengan narkoba.

“Narkoba menyerang siapa saja, tidak pandang bulu mulai dari politisi, public figure, orang tua, bahkan sampai anak-anak,” ujarnya.

Produsen narkoba makin kreatif dalam membuat varian narkoba, seperti permen dan brownies. Pengedar narkoba banyak menyasar generasi muda, karena jumlahnya cukup besar, yaitu lebih dari 65% dari jumlah penduduk.

Wagub berpesan, peserta penyuluhan harus berani melaporkan pengguna narkoba kepada kepala sekolah dan orang tua, sehingga temannya tersebut mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki generasi muda yang sehat fisik dan mental, dan di mulai dengan remaja yang bebas dari narkoba,” pungkasnya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Husnanidiaty Nurdin menyampaikan permasalahan narkoba sudah dalam fase mengkhawatirkan. Data dari BNN tahun 2015, Pengguna narkoba di Provinsi NTB berjumlah 56.000 orang (dewasa dan remaja).

“Kami ingin mensosialisasikan bahaya narkoba di level remaja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu tujuan penyuluhan adalah memperkuat  siswa/siswi di dalam melakukan penyuluhan, pembinaan, dan pencegahan, serta penanggulangan terhadap bahaya narkoba bagi generasi muda bangsa.

Peserta penyuluhan berjumlah 80 orang dari SMA/SMK, MA sederajat di 10 kabupaten/kota se-provinsi NTB. Ia berharap penyuluhan ini menjadikan remaja sebagai duta anti narkoba di kalangannya.

Rr.




Merawat Semangat Kebangsaan Dimulai Dari Sekolah

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr.TGH.M.Zainul Majdi  yang akrab disapa TGB membekali wawasan kebangsaan bagi siswa-siswi dan staf pengajar di SMA- Kesuma (SMA-K) di Cakranegara Kota Mataram, Selasa (18/4).

Mataram.lombokjournal.com —  TGB mengunjungi sekolah Katolik itu merupakan implementasi gagasan ideologis dalam menyuburkan nasionalisme dan kebhinekaan,  sebagai kekuatan membangun  NKRI melalui “Gerakan Merawat Semangat Kebangsaan”.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Drs.H.Suruji, kedatangan TGB disambut hangat Ketua Yayasan dan Kepala SMU-K, Rino bersama  Guru dan ratusan siswa-siswi yang mengelu-elukan kehadirannya. TGB yang datang terlambat menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya.

“Sebenarnya tadi pagi saya telah  janji hadir di sini jam 09.00 Wita, tapi ini lewat 30 menit, saya mohon maaf,”  kata gubernur  saat bicara di lembaga pendidikan yang berdiri sejak tehun 1965 itu.

“Ini tidak baik, jangan ditiru, ya,” pinta TGB, seraya mejelaskan keterlambatannya disebabkan karena ada tamu yang tak mungkin ditinggalkannya.

TGB mengaku sudah sejak puluhan tahun mengetahui yayasan pendidikan SMU-Kesuma itu. Eksistensi Sekolah  itu justru dikenalnya karena prestasi-prestasinya yang luar biasa. Sebelumnya, Kepala SMAK Kesuma banyak prestasi yang sudah dicapai.

“Kalau saat ini kalian berhasil menjadi Juara Basket, Gendang Beleq dan bahkan juara olimpiade sains Provinsi NTB, maka tahun depan jangan mau lagi juara provinsi, tapi jadilah juara nasional. Bahkan saya menantang kalian untuk menjadi duta Indonesia untuk menjadi juara internasional,” ujarnya menyemangati.

Cermin masa depan NTB dan Masa Depan Indonesia yang maju dan kuat, ada di Sekolah ini, tegasnya.  Sekolah ini mencerminkan keragaman yang lengkap. Semua suku, agama, adat istiadat, ras, warna kulit, dan semua perbedaan lainnya, namun Sekolah ini  tetap menjadi tempat belajar yang nyaman, aman dan berhasil meraih prestasi-prestasi yang hebat, ungkap TGB.

“Dari potret pahlawan kita di masa lalu kita dapat melihat keberagaman,” tutur TGB.

Dari segi pakaian, sisi agama, warna kulit dan semua keberagaman lainnya, namun mereka bekerja bersama untuk indonesia. Semua latar belakang yang berbeda tersebut, dikatakan gubernur sebagai modal membangun NTB dan indonesia.

Saat Gubernur menanyakan bagaimana sikap dan cara pandang para siswa menyikapi keberagaman, masing-masing siswa memberikan argumen berbeda. Misalnya, ada yang menekankan saling berhargai, toleransi, memahami dan saling mengerti.

Seorang siswa, bernama Edward, bertanya kepada gubernur bagaimana cara Gubernur menjaga NTB ini ke depan agar tetap aman. Dengan kondisi NTB yang beragam, pasti juga ada potensi chaos atau konflik antar warga.”Bagaimana caranya mencegah,” tanya Edwar.

Gubernur balik melempar untuk mendapat pandangan dari siswa, bagaimana cara mereka mengatasi jika terjadi konflik. Bagi siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya gubernur menyediakan hadiah khusus kepada mereka.

Gefi menjawab pentingnya sikap toleransi dan hati-hati serta menjaga sopan santun.  Dedit menambahkan  perlunya saling pengertian. Abre justru melihat pentingnya ada peraturan, karena dari peraturan itu akan menumbuhkan kesadaran disiplin sehingga tercipta keamanan.  Yeni menambahkan pentingnya kesadaran diri, serta sejumlah siswa lain berpendapat pentingnya musyawarah, saling memaafkan,  peran mediator dan menemukan akar permasalahannya.

Jawaban-jawaban siswa itu, menurut gubernur, saling melengkapi satu sama lainnya. Itulah hakekat keberagaman itu, menjadi modal kekuatan bersama.

“Memperbaiki diri dan peraturan, dua-duanya penting,” tegas gubernur..

Dialog wawasan kebangsaan diakhiri dengan penyerahan hadiah berupa beberapa paket buku, tentang Karya Anak Negeri yang memuat 25 kisah inspiratif dari NTB, “Ikhtiar tiada Henti” dan buku “Perempuan yang Hebat.”

Rr.




Kunjungi SMAK Kusuma, TGB Tekankan Semangat Kebangsaan

Saat berkunjung ke SMA Katholik (SMAK) Kusuma, Kota Mataram,   Selasa (18/4), Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi menekankan pentingnya menumbuhkan dan merawat semangat dan nilai kebangsaan,

MATARAM.lombokjournal.com — Pesan itu disampaikan Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di hadapan puluhan siswa SMAK Kusuma. Di sekolah swasta ini muridnya berasal dari etnis dan latar belakang yang beragam.

“Nilai kebangsaan itu kan perlu kita rawat sebagaimana kita merawat diri kita. Apalagi nilai kebangsaan adalah salah satu modal utama merekatkan Republik yang terdiri dari belasan ribu pulau, etnis dan agama yang beragam dari Sabang sampai Merauke,” kata TGB.

Gubernur mengatakan, lembaga pendidikan menjadi wadah paling strategis untuk memupuk dan merawat nilai kebangsaan, dan saling menghormati perbedaan dalam keberagaman antar etnis dan antar agama.

Dipaparkannya, para pelajar yang lulus dari sekolah dan nantinya keluar untuk bekerja akan memiliki dasar yang kuat tentang nilai Kebangsaan yang sudah ditanamkan di sekolah.

“Ketika di sekolah dia mendapatkan nilai kebangsaan yang kuat dan diingatkan untuk ber-Indonesia yang baik. Maka setelah keluarpun dia berkiprah pasti Nasionalisme dan Patriotismenya keluar akan jauh lebih baik dan lebih hebat lagi di masa depan,” katanya.

TGB juga mengingatkan semua pihak bahwa pertahanan dan ketahanan bangsa itu tidak semata menjadi milik pemerintah atau lembaga negara, melainkan tugas yang harus dilaksanakan oleh banyak pihak termasuk lembaga pendidikan dan para orang tua.

“Saya berharap  ketika lembaga pendidikan itu tersemaikan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, harus tulus menghargai satu sama lain. Tidak boleh ada yang merasa lebih dari yang lain, semua kita sama. Inilah yang membentuk indonesia,” kata TGB.

AYA

 

 

 




NTB Butuh Inovasi BelajarYang Melibatkan Masyarakat

NTB membutuhkan program pembangunan seperti inovasi belajar (INOBEL) Australia yang menekankan pentingnya pelibatan dan pemberdayaan masyakat setempat.

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr.TGH. M. Zainul Majdi menyatakan, di masa lalu banyak lembaga donor atau NGO yang membantu program di NTB. Namun, sebagian besar program itu tidak berkelanjutan.

“Selesai proyek, selesailah kegiatannya tanpa ada tindak lanjut,” kata Gubernur yang melihat tak adanya sustainable program bantuan seperti itu, sebab tidak adanya pelibatan masyarakat setempat.

Penegasan tersebut disampaikan TGB saat menerima kunjungan Team Leader Program Inovasi Belajar (INOBEL) Australia untuk NTB, Prof. Dr. Fasly Jalal yang juga mantan wakil Menteri Pendidikan RI di era Pemerintahan SBY, di ruang kerja Gubernur NTB, Senin (17/4).

Fasly Jalal hadir didampingi seluruh Tim Project Manager untuk NTB dan Kadis Dikbud NTB, H.Suruji guna melaporkan progres Program inovasi belajar bagi para guru di seluruh Wilayah NTB  atas dukungan dari Program INovasi Indonesia-Australia.

“Saya sangat mengapresiasi dan melihat program ini beda dengan yang lain, yang sejalan dengan kebijakan daerah,” kata gubernur. Pelaksanaan proyek asing harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat, ujarnya.

Gubernur mengapresiasi pola Program  INOBEL Australia, karena mengedepankan peran sebagai stimulator dan fasilitator. Mereka tidak datang membawa ideologi baru tetapi berupaya memfasilitasi tumbuhnya berbagai inovasi dan kreasi dari guru-guru itu sendiri, mulai dari analisis masalah, penyusunan rencana dan strategi atau inovasi yang tepat.

Pelibatan dan penghargaan terhadap kreativitas setempat akan merangsang lahirnya inovasi-inovasi  baru sehingga tereflikasi secara  berkelanjutan.  Karenanya, gubernur menyatakan selalu welcome dan menyambut baik tiap program atau kerjasama dengan negara donor yang  bisa merangsang tumbuhnya inovasi masyarakat untuk kemajuan NTB.

“Tidak hanya infrastruktur yang perlu kita bangun,  tetapi juga sumber daya manusia dan masyarakat yang mengelola pembangunan itu perlu ditingkatkan”, tegasnya.

NTB membutuhkan kegiatan seperti ini yang hasil hasilnya nanti  bisa dikembangkan dan direplikasikan secara berkelanjutan oleh masyarakat secara mandiri.

Dijadwalkan, 25 Maret 2017 mendatang Gubernur NTB akan mencanangkan Temu Inovasi Daerah bagi Guru di NTB. Kegiatan itu dimaksudkan merangsang berbagai inovasi dan kreativitas mengatasi berbagai kendala pembelajaran yang masih dihadapi.

Setelah pencanangan Inobel, akan dilanjutkan dengan silaturrahim Gubernur dengan seluruh guru SMA/SMK dan SLB se-NTB.

Pada pertemuan tersebut, Prof. Fasly Jalal melaporkan hasil penelitiannya di seluruh kabupaten/kota se NTB , pendidikan di NTB dikatakan selangkah lebih maju dibandingkan di daerah lain, khususnya dalam menerapkan   metode perencanaan dan inovasi pembelajaran.

“Padahal program ini baru dalam tahap pengenalan,” papar Fasly Jalal.

Rr.

 

 

 




Memangkas Mental Korup Calon Politisi

Politik Cerdas Berintegrasi (PCB) salah satu program pendidikan yang terjun ke dunia politik, mampu memberikan pemahaman yang baik tentang dunia politik bagi calon anggota legislatif. Sekaligus memangkas mental-mental yang koruptif.

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si menganggap pentingnya pembekalan politik cerdas bagi para kader parpol yang ingin menjadi anggota legislatif.

“Sebagai mantan Ketua DPRD Sumbawa, saya melihat pentingnya pembekalan politik cerdas bagi para kader parpol yang ingin menjadi anggota legislatif,” ujar Wagub Amin saat menerima silaturrahmi Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sujanarko, di ruang kerjanya, Senin (17/4).

Harapannya, di masa depan terbentuk generasi politik baru yang lebih berintegritas.

Wagub menilai, program PCB sejalan dengan langkah Pempprov NTB yang berkomitmen mendidik generasi muda menjadi pemimpin di masa mendatang. Juga sejalan dengan upaya Pemprov NTB  mencegah berbagai praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

“Saya kira lebih baik kita mencegah terjadinya kasus korupsi melalui pembinaan seperti ini,” tutur pria kelahiran Sumbawa tersebut.

Wagub juga menyampaikan berbagai program kerja instansi yang mengedepankan upaya-upaya pencegahan korupsi mendapatkan apresiasi dan tanggapan positif.

Ia mengapresiasi program PCB dan akan menindaklanjuti ke dinas terkait dalam hal ini Bakesbangpoldagri dan Dikpora.. Sebagai proyek revolusi mental yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, pembinaan seperti ini patut dilakukan untuk menghasilkan generasi muda yang lebih baik.

KPK sejak tahun 2016 melaksanakan program pendidikan Politik Cerdas Berintegrasi (PCB) untuk mendukung terbentuknya generasi politik baru yang lebih berintegritas. Tahap awal program ini baru dilaksanakan di 9 Provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sualwesi Selatan, dan Papua Barat.

Dari 9 Provinsi tersebut menghasilkan alumni Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) berjumlah 434 orang. “Pada tahun 2017 ini, kami berencana menambah jumlah dan memperluas penyebaran alumni kelas Politik Cerdas Berintegritas,” ujar Sujanarko.

Berdasarkan data Tranparancy International Indonesia (TII) tahun 2017, DPR dipersepsikan sebagai lembaga terkorup dengan persentase 54%. Bisa dikatakan hampir separuh dari anggota DPR adalah koruptor. Sejak tahun 2016, tren calon kader partai politik (parpol) adalah pelajar dan mahasiswa. Program PCB ditujukkan untuk pelajar dan mahasiswa yang berumur 15-25 tahun.

“Ini dimaksudkan agar ke depan generasi muda yang ingin terjun ke dunia politik memiliki bekal yang cukup untuk menjadi politikus yang cerdas dan berintegritas,” jelasnya.

Rr