“Gema Takbir Malam 1000 Cahaya”, Takbir Keliling Peserta Terbanyak di Indonesia

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin dan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh bersama-sama memukul gendang beleq dan mengumandangkan lantunan takbir,  setelah takbiran di Mataram tercatat rekor MURI sebagai takbir keliling dengan peserta terbanyak di Indonesia.

Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Walikota Mataram, H Ahyar Abduh dan Kapolres Mataram jelang pawai takbiran di Kantor Gubernur NTB, Sabtu (24/6) malam. (foto: IST)

MATARAM.lombokjournal.com – Perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI), Awan Rahargo yang menyaksikan takbiran di Kota Mataram menaksir, lebih 29 ribu orang yang mengikuti takbir keliling Kota Mataram. Dengan peserta sebanyak itu, takbiran di mataram berhasil memecahkan rekor MURI.

“Gema Takbir Malam 1.000 Cahaya berhasil catatkan pemecahan rekor MURI,” jelas Awan saat pembukaan Gema Takbir Malam 1.000 Cahaya di depan Kantor Gubernur NTB, Sabtu (24/6) malam.

Dengan jumlah sebanyak itu, peserta takbiran keliling di Kota Mataram mencapai lebih dua kali dari target panitia sejumlah 13 ribu peserta. Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Mataram yang menjadi Panitia Takbiran Kota Mataram, menargetkan 13 ribu peserta untuk memecahkan rekor MURI.

Jumlah peserta itu berdasarkan taksiran, pawai takbiran 1 Syawal tahun 1438 Hijriah diikuti 65 kafilah, dengan target satu kafilah sekitar 200 orang.  Pesertanya berasal seluruh lingkungan dari 6 Kecamatan Kota Mataram.

Memang takbiran di Mataram tahun ini dengan tema ‘gema Takbir Malam 1.000 Cahaya’ lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.  Malam takbiran yang dimasukkan rangkaian Pesona Khazanah Ramadan 2017 itu,  finish di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB.  Peserta diterima Wakil Gubernur NTB bersama Wakil Wali Kota Mataram.

Penyelenggaraan takbiran tahun ini merupakan pawai bersama oleh Pemprov NTB dan Pemkot Mataram. Kalau sebelumnya, biasanya pelepasan pawai dilakukan di lapangan umum Sangkareang atau depan Pendopo Kantor Walikota Mataram, kini pelepasannya pindah di Kantor Gubernur NTB.

Selain takbiran bersama, Pemprov NTB juga menjadwalkan kegiatan salat Idul Fitri 1438 Hijriah bersama di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. Tidak ada lagi salat Idul Fitri di halaman Kantor Gubernur, di Tugu Bumi Gora atau di Lombok Epicentrum Mall, tapi disatukan di Islamic Center.

Halaman Islamic Center NTB bisa menampung  sekitar 10.000 orang warga Mataram yang hendak menunaikan salat Idul Fitri.

Rr




Akhirnya, Sekolah 5 Hari Dalam Seminggu Dibatalkan Presiden

Setelah mendapat penolakan banyak pihak, program 8 jam belajar atau sering disebut sekolah 5 hari dalam seminggu, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2017, akhirnya dibatalkan Presiden Jokowi

lombokjournal.com —

Keputusan untuk membatalkan sekolah 5 hari dalam seminggu itu, diambil presiden setekah memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ma’ruf Amin ke istana,  Jakarta hari Senin (19/6)

Ma’ruf Amin yang didampingi Muhadjir Effendy kepada wartawan mengatakan, Presiden Jokowi merespons aspirasi yang berkembang di masyarakat, dan memahami keinginan masyarakat dan ormas Islam.

“Oleh karena itu, presiden akan melakukan penataan ulang terhadap aturan itu,” kata Ma’ruf Amin menjelaskan pembatalan kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter yang digagas Menteri Pendidikan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan diganti dengan peraturan presiden.

Dikatakan, ormas Islam seperti MUI, PBNU dan Muhammadiyah akan diundang untuk dimintai masukan dalam menyusun aturan. Masalah-masalah yang krusial di dalam masyarakat akan ditampung dalam aturan yang akan dibuat itu.

Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter yang mengubah waktu sekolah menjadi 5 hari dan 8 jam per hari mendapatkan penolakan dari sejumlah kalangan, termasuk dari ormas PBNU.

Suara penolakan itu misalnya disuarakan kalangan pondok pesantren yang menilai kebijakan Menteri Muhadjir dinilai tidak cocok diterapkan di wilayah pedesaan. Kondisi di desa berbeda dengan di kota. Di desa, sepulang sekolah formal, anak- anak bisa langsung bertemu orang tuanya, dan melanjutkan pendidikan di madrasah diniyah.

Kalau di kota, kecendrungannya orang tua sibuk semua, sehingga anak-anak jarang bertemu usai pulang sekolah.

“Sehingga, wajar jika kebijakan itu didukung oleh orang tua di kota, karena mereka berpikir akan lebih baik, anaknya berada di sekolah dengan waktu yang lebih lama,” kata Ubaidillah Amin Mochammad, pengasuh Pondok Pesantren An Nuriyah di Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur, Sabtu.

Namun di wilayah pedesaan, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan berdagang. Waktu mereka cukup banyak untuk membimbing langsung anak-anaknya. Karena itu diharapkan kebijakan itu dikaji ulang.

Sebelumnya, Bupati Tegal Ki Enthus Susmono juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tegal menolak kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan perihal sekolah lima hari. Menurutnya, kebijakan itu akan mematikan pendidikan madrasah dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) karena siswa pulang sekolah lebih sore.

Terkait sikap penolakannya itu, Ki Enthus yang juga dikenal sebagai dalang kondang itu, mengaku siap mendapatkan hukuman apa pun kalau sikapnya dianggap salah.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi juga menyatakan sikapnnya untuk mengkaji terlebih dahulu kebijakan sekolah 5 hari itu.  Kepada wartawan, beberapa waktu lalu, gubernur mengingatkan Pemerintah Pusat hati-hati menerapkan aturan yang bisa menimbulkan kontradiksi di daerah.

“Peningkatan kualitas pendidikan lebih penting daripada memangkas hari,” katanya.

Rr

 




Lima Hari Sekolah, Kata TGB Perlu Dikaji Ulang

Meski ketentuan 5 hari sekolah telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan, namun Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH M Zainnul Majdi mengatakan untuk NTB masih perlu dikaji ulang

Gubernur TGH M Zainul Majdi bersama Wakil Gubernur H Muhammad Amin dan Sekda NTB, Rosiady Sayuti (Foto: Dok. Humas NTB)

Mataram.lombokjournl.com —  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ternyata telah menandatangani Peraturan Menteri yang mengatur soal ketentuan sekolah 5 hari sepekan akan mulai berlaku bulan juli mendatang.

Terkait Peraturan Menteri tersebut, Gubernur Zainul Majdi menegaskan peraturan lima hari sekolah tersebut khusus untuk wilayah NTB masih perlu adanya pengkajian ulang.

“Perlu adanya pengkajian ulang, kan gak semua bisa diterima secara menyeluruh.,” tegas usai mengadakan rapat dengan Seluruh SKPD lingkup Pempprov NTB, Selasa (13/60

Gubernur  menjelaskan,  peraturan tersebut harus memberikan efek positif bagi siswa. Padala aturan tersebut dinilainya masih belum bisa di terapkan menyeluruh di NTB. Gubernur membandingkan dengan lima hari kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) saja masih belum maksimal di terapkan.

Pemerintah Pusat dimintanya lebih hati-hati dalam menerapkan aturan, sehingga nantinya tidak kontradiktif dengan situasi di daerah.

“Pemerintah harus hati-hati terlebih assesment regulasi di bidang pendidikan, kualitas pendidikan lebih penting ketimbang kita memangkas hari,” paparnya.

Hingga  saat ini Hubernur Majdi belum menentukan kebijakan daerah, terkait dengan peraturan lima hari masuk sekolah ini. Peraturan lima hari masuk sekolah secara resmi diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI,  Muhadjir Effendy, merupakan turunan dari Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2017

“Saya tidak bisa mengatakan setuju atau tidak setuju. Kami akan disusikan dulu, dan secepatnya akan memberikan masukan kepada Menteri Pendidikan,” kata gubernur kepada wartawan.

AYA




Bersama Penulis “Novel Ayat-ayat Cinta”, TGB Jelaskan Perintah Al Qur’an Pentingnya Membaca dan Menulis

Tradisi membaca dan menulis merupakan tradisi penting untuk membangun peradaban. Perintah Al Qur’an sudah jelas tentang kewajiban membaca dan menulis

 

Dialog dalam acara “Meet and Great”, TGB bersama penulis novel “Ayat-ayat Cinnta” Habiburrahman El-Shirazy, di Ballroom Islamic Center di Mataram, Minggu (11/06).

MATARAM.lombokjournal.com — Banyak ulama dan penulis hebat di dunia berhasil membangun peradaban lewat membaca dan menulis. Itu ditegaskan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengungkapkan. pada acara  “Meet and Great” bersama penulis novel “Ayat=ayat Cinta” Habiburrahman El-Shirazy, di Ballroom Islamic Center di Mataram, Minggu (11/06).

Gubernur menjelaskan, perintah membaca dan menulis tersebut, tertera sangat jelas dalam Al-Qur’an. “Maknanya telah memberikan banyak inspirasi bagi umat manusia,” tutur TGB

Alquran itu dua diantaranya bersinggungan langsung dengan proses intelektualitas  kemanusiaan. Proses pembudayaan manusia adalah menulis dan membaca. Dengan demikian, manusia bisa melihat secara simbolik Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam kitab  suci-Nya.

“Inilah yang mendorong kita dan  memotivasi kita setinggi tingginya untuk terus-menerus menulis dan membaca,” tegas gubernur di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Dijelaskannya, jadi proses membaca dan menulis ini, diinisiasi atau dimulai bukan oleh Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai rasul terakhir. Tetapi perintah langsung Allah. Tidak ada alasan bagi umat Islam malas menulis atau membaca.

Upaya meningkatkan minat membaca dan menulis anak-anak NTB, yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB adalah memfasilitasi mereka mendapatkan wawasan yang luas melalui membaca. Di antaranya dengan menambah dan melengkapi sarana sarana perpustakaan  di seluruh Nusa Tenggara Barat,.

“Kalau dulu perpustakaan  hanya ada di ibukota provinsi atau kabupaten/ kota saja, tetapi sekarang ini perpustakaan yang cukup bagus sudah dibangun di rumah rumah ibadah di seluruh pelosok desa di NTB,” ujarnya.

Lebih dari itu, Pemprov NTB memberikan insentif dalam bentuk program-program khusus kepada para penulis putra daerah yang menulis segala hal tentang NTB.

Di tempat sama, penulis novel “Ayat-ayat Cinta” Habiburrahman El-Shirazy memberi tips bagi yang ingin menggeluti dunia penulisan. Berdasarkan pengalamannya menulis Novel Ayat-Ayat Cinta, k menjadi penulis produktif harus dimulai dengan cinta dan menulis. Layaknya hobi-hobi lain, seperti pramuka dan traveling.

Penulis harus mempunyai target saat ingin melahirkan sebuah karya.  Dengan target tersebut, penulis dapat mengatur waktu dan menyesuaikan dengan agenda-agenda lain.

“Penulis juga perlu melakukan riset,” ungkapnya. Sering bergaul dan bertemu dengan penulis-penulis hebat merupakan salah satu kunci menjadi penulis produktif

Acara “Meet and Great” diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Pesona Khazanah Ramadhan 1438 Hijriyah di Bumi Seribu Masjid Provinsi Nusa Tenggara Barat.

AYA




NTB Gelar Pameran Buku Islami Selama Ramadhan

Pameran buku Islami berlangsung di Ballroom Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB selama bulan suci ramadhan.

MATARAM,lombokjournal.com – Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, pameran buku Islami diharapkan mampu mendorong minat budaya baca para generasi muda di NTB. “Pameran buku berkaitan dengan budaya baca. Pameran buku seperti ini diharapkan bisa mendorong budaya baca anak-anak muda di NTB,” ujar Faozal, Selasa (6/6) di Islamic Center NTB.

Menurutnya, di era modernisasi saat ini, generasi muda cenderung lebih dekat dengan gawai. Dengan adanya pameran buku seperti ini, Faozal berharap membuka mata anak-anak muda di NTB untuk lebih dekat dengan buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Buku-buku Islami juga menjadi jendela dunia bagi para generasi muda untuk lebih mengenal tentang dunia Islam.

Faozal menilai, cukup banyak generasi muda saat ini yang kurang bijak dalam mengakses informasi dan kegemaran membaca buku.

Kebanyakan dari mereka cenderung lebih akrab dengan media sosial.

“Buku sendiri itu jadi urutan ke sekian untuk dibaca,” lanjut Faozal.

Menurut Faozal, banyak dari anak muda yang lebih erat menggenggam gawai sehingga kerapkali mengabaikan buku. Hal ini merupakan upaya Pemprov NTB untuk mengajak anak-anak muda untuk lebih dekat dengan buku.

Pameran buku Islami Pesona Khazanah Ramadhan sendiri  berlangsung sejak 26 Mei hingga 25 Juni 2017 di Ballroom Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB.

Aneka buku dari beragam penerbit turut memeriahkan bazar mulai dari buku anak, buka agama, novel, dan buku-buku referensi. Terdapat buku-buku dari sekitar 12 penerbit mulai dari Republika Penerbit, Penerbit Agro, dan Penerbit Diva yang bisa didapatkan pengunjung dengan potongan harga bervariasi selama bulan ramadhan.

Rencananya, penulis Habiburrahman El Shirazy akan membedah novel terbarunya Bidadari Bermata Bening dalam pameran buku Islami.

AYA

 

 

 

 

 

Dompu ‘Panen Uang’ Dari Jagung

DOMPU.lombokjournal.com — Kabupaten Dompu bisa menghasilkan hingga Rp2 Triliun dari hasil panen komoditi Jagung, yang terus dikembangkan secara masif di daerah itu.

Produktivitas Jagung yang meningkat dari rara-rata 8 Ton per hektare menjadi rata-rata 10 Ton perhektare, serta harga jual yang stabil di angka Rp3.500/Kg, membuat hasil panen kali ini disebut sebagai “Panen Uang” oleh Bupati Dompu, H Bambang HM Yasin.

“Dompu lagi “panen uang”. Masyarakat Dompu sedang menikmati hasil Jagung yang melimpah. Masyarakat Dompu saat ini bisa menghasilkan uang sekitar Rp2 Triliun, angka yang jauh melebihi APBD Kabupaten Dompu,”kata Bupati Bambang, Selasa petang (6/6), di Pendopo Bupati Dompu, saat berbuka puasa bersama Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin dan Danrem 162 Wirabhakti Mataram, Kolonel Inf. Farid bersama rombongan dalam kegiatan Safari Ramadhan Wakil Gubernur NTB ke wilayah Dompu.

Bupati Bambang mengatakan, program penanaman Jagung yang terus didorong di Dompu sejak beberapa tahun lalu diharapkan akan terus berkembang.

Program yang mendukung ikhtiar Pemprov NTB dalam pola Pijar (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut), ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menggerakan roda perekonomian daerah, menciptakan iklim investasi positif dan lapangan kerja, sekaligus menekan angka kemiskinan.

AYA




Kunjungi Asrama Mahasiswa di Bandung, TGB Motivasi Mahasiswa Asal NTB

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) memberi dorongan moril dan motivasi ratusan mahasiswa asal NTB, yang saat ini menimba ilmu di Kota Kembang ituBandung, agar kelak berkarya bagi bangsa dan daerahnya

BANDUNG.lombokjournal.com —   Dorongan moril itu disampaikan TGB pada para mahasiswa asal NTB, saat mengunjungi asrama mahasiswa NTB di jalan Jalak, Kota Bandung Jawa Barat, Minggu (4/6).  Para mahasiswa itu dimotivasi untuk mengembangkan potensi diri agar kelak bisa berkarya untuk bangsa, khususnya bagi daerah NTB.

Kunjungan TGB ke asrama mahasiswa NTB bertepatan dengan 10 Ramadhan 1438 Hijriyah, yang  dimanfaatkannya bersilaturahmi dan meotivasi mahasiswa sebagai generasi masa depan.

Lebih 400 orang mahasiwa dan mahasiswi asal NTB yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Sasambo Bandung (IMSB), sangat antusias mendapat kunjungan Gubernur NTB.

TGB melakukan kunjungan ke asrama mahasiswa NTB di Bandung, dalan rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Bandung, Jawa Barat, saat memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara Inspirasi Ramadhan di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat.

AYA




Mahasiswa Diminta Proaktif Tangkal Radikalisme

Mahasiswa diminta ikut menjaga keamanan dan ketentraman serta proaktif agar tidak mudah disusupi kelompok-kelompok radikal yang dapat merusak masa depan generasi muda.

MATARAM.lombokjournasl.com — Wakil Gubernur NTB H Muh. Amin SH MSi, menyampaikan itu di hadapan Civitas Akademika UIN Mataram saat tasyakuran tranformasi IAIN Mataram ke UIN di Kampus UIN Mataram, Kamis (25/5)

Wagub Amin berpesan, mahasiswa jangan memberi tempat  oknum maupun golongan yang berniat menggangu stabilitas keamanan. “ Jangan sampai terbujuk berbagai aliran yang menyesatkan, yang tidak sesuai ajaran agama. Atau yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat,” tegasnya.

Transformasi IAIN ke UIN melalui perjuangan panjang dan kajian komprehensif, harus  disikapi dengan rasa syukur dan bangga . Khusus bagi keluarga besar UIN, wagub berpesan agar Perwujudan kesyukuran itu ditunjukkan dengan sikap mampu berperan menciptakan perubahan positif, bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan dan negara.

Dengan status sebagai UIN, diharapkan mahasiswa selalu semangat belajar, sehingga kualitas sumber daya manusiankita di daerah ini nantinya akan meningkat dan tak kalah saing dengan daerah lainnya.

Transformasi UIN

Rektor UIN Dr. H. Mutawali M. Ag pada kesempatan yang sama mengungkap, perjuangan transformasi IAIN menjadi UIN mataram tidak mudah. Setelah melalui proses panjang sejak diajukan tahun 2013 lalu, akhirnya pada bulan April 2017, Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 34 / 2017 telah mengubah status hukum lima Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di lima kota di Indonesia menjadi Universitas Islam Negeri, salah satunya UIn Mataram.

Kebijakan ini dilakukan memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan proses integrasi ilmu Agama Islam dengan berbagai rumpun ilmu pengetahuan. Kedepan, UIN yang visi dan misinya mendukung visi dan misi daerah ini diharapkan dapat menjadi elemen penggerak bagi pembangunan SDM di daerah.

“Kami harap Bapak Wakil Gubernur  selalu mendukung program kami nanti,” kata Rektor.

Acara tasyakuran transformasi iain menjadi UIN juga dirangkaikan dengan peluncuran logo UIN secara resmi oleh Wakil Gubernur NTB.

“Semoga logo baru ini menjadi semangat untuk majukan lembaga pendidikan yg kita banggakan ini,” harap Wagub kemudian melepas balon gas sebagai simbolis peluncuran logo UIN.

AYA




Diorama NTB Akan Dibangun Dekat Islamic Center

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membangun Diorama Sejarah Pembangunan NTB di dekat Islamic Center NTB, mulai tahun 2017.

MATARAM.lombokjournal.com — Diorama modern yang didukung sistem informasi digital itu diharapkan akan menjadi pusat edukasi dan juga rekreasi sejarah dan kebudayaan NTB.

Rencana pembangunan Diorama itu, disampaikan konsultan teknis Diorama dari Bandung, Ir. Irman N. Jati Atmajaya, di hadapan Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj. Erica Zainul Majdi, Senin (22/5) dalam pencanangan gerakan masyarakat cinta membaca di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah NTB.

“Diorama NTB membutuhkan lahan 1.200 meter persegi dan ini akan sangat tepat lokasinya di dekat Islamic Center NTB,”kata Irman Jati.

Menurut Irman, Diorama NTB menjadi salah satu dari sedikit Diorama yang saat ini sudah tersedia di Indonesia.

Diorama lainnya yakni Diorama Purwakarta, Jawa Barat, Diorama Semarang di Jawa Tengah, dan Diorama Jenderal Soeharto di Desa Kemukus, Jawa Tengah.

Diorama NTB, papar Irman, akan berisi beragam arsip terkait informasi, data, dan sejarah tentang suatu daerah. Hal ini akan memudahkan masyarakat dan generasi penerus untuk bisa mengenal dan mengetahui catatan sejarah pembangunan di daerah.

“Ini akan melibatkan tujuh disiplin keilmuan. Gambaran Diorama NTB yang lebih detil tentu akan dibahas dalam Forum Group Discution (FGD) ke depan,” kata Irman.

Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi  mengapresiasi pembangunan Diorama NTB tersebut.

Gubernur menekankan tiga aspek penting dalam pembangunan Diorama, yakni aspek substansi, aspek narasi,dan juga aspek diksi.

“Aspek substansi itu penting karena Diorama diharapkan menjadi sumber pembelajaran. Yang namanya sumber itu seperti sumber air, mata air itu harus jernih, supaya orang yang meminumnya mendapatkan manfaat. Jangan sampai sumber air itu keruh, apalagi beracun,” kata Gubernur.

Oleh karena itu, tambahnya, substansi itu betul-betul diperhatikan. Substansi itu diharapkan benar-benar mewakili identitas dan jati diri masyarakat NTB. Juga, substansi yang dimuat adalah visi NTB ke depan.

“Kita mau jadikan apa NTB ini. Kita mau bentuk apa NTB ini di masa yang akan datang,”katanya.

Aspek narasi, menurut Gubernur, juga merupakan aspek yang penting karena narasi  adalah tuangan dari konsep substansi yang ada. Sehingga perlu dipastikan isinya ditulis dengan benar.

“Juga diksi atau pilihan kata-kata yang ada haruslah kata-kata yang bisa mengambarkan identitas daerah, dinamika yang terjadi di daerah dan harapan-harapan masyarakat NTB di masa yang akan datang,” katanya.

AYA




Mujitahid, “Masyarakat Selain Memakmurkan Masjid Juga Dimakmurkan Masjid.”

Sangkep Beleq merupakan terobosan pemberdayaan Masyakat Adat Sasak (MAS) berbasis masjid. Diperlukan terobosan agar masjid juga menjadi pusat aktivitas ekonomi

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Pemucuk (sesepuh Majelis Adat Sasak) H.L Mujitahid mengatakan, Sangkep Beleq  mengharapkan, perlu inovasi agar masjid tidak semata-mata menjadi tempat iibadah.

“Perlu ada terobosan-terobosan inovatif untuk menjadikan masjid selain sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat aktifitas ekonomi,” kata Mujitahid di tengah-tengah berlangsungnya Sangkep Beleq IV, Majelis Adat Sasak (MAS) di Sembalun, Lombok Timur, Jum’at (19/05) malam.

Mantan Bupati Lombok Barat itu berharap, masyarakat muslim selain memakmurkan masjid juga dimakmurkan masjid.

Sebelumnya, Ketua Harian MAS, L. Bayu Widia dalam laporannya mengatakan Sembalun dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Sangkep Beleq sebagai hadiah.

Dipilihnya Sembalun sebagai lokasi sangkep, karena dinilai mampu melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi kearifan lokal, sehingga berhasil meraih prestasi dunia sebagai the best honeymoon halal tourist destination.

Kegiatan Didalam forum Sangkep adat ini dibahas pandangan kearifan lokal mengatasi permasalah  berbagai isu pembangunan terkini.

Hadir dalam acara tersebut selain tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, budayawan juga pelaku usaha wisata dari luar NTB.

AYA




Sangkep Beleq ke IV, Majelis Adat Sasak, Merawat Kearifan Lokal Memperkuat NKRI

Sangkep Beleq ke IV, Majelis Adat Sasak, yang berlangsung reguler tiap tahun merupakan tradisi menjaga dan merawat nilai nilai kearifan lokal,  guna merekatkan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Wagub NTB, H Muhammad Amin membuka Sangkep Beleq ke IV (foto: Humas NTB)

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Wagub NTB, H.Nuh Amin, SH.M.Si saat membuka Sangkep Beleq yang berlangsung di Sembalun  Lombok Timur, Jumat malam (19/05) berpesan, agar para tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat untuk merawat kearifan budaya daerah demi kekuatan dan keutuhan NKRI.

Ditegaskannya, Pancasila menjadi komitmen bangsa sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila  terbukti mampu  mempersatukan Keberagaman budaya dan masyarakat dapat menjalankan aktivitas ibadah agama masing-masing dengan baik dan tenang

“Dengan dasar Pancasila, negara menghormati dan mengedepankan pengamalan ajaran agama masing-masing dengan tenang,” kata Amin.

Negara yang berlandaskan salah satu agama saja, belum menjamin warganya menjalankan ibadah dengan tenang. Di Yaman dan Suriah yang merupakan negara agama, warganya terusir dari negaranya sendiri.

Wagub mengajak Para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat terus membimbing, mengarahkan dan  mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh paham-paham radikal, paham- paham yang bukan jatidiri bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Mujitahid, “Masyarakat Selain Memakmurkan Masjid Juga Dimakmurkan Masjid.”

“Untuk membangun perlu stabilitas keamanan, politik dan ekonomi,” tandas wagub.

Hadir pada pertemuan adat itu, Sesepuh Adat Sasak, H.L. Mujtahid, Ketua Harian Adat Sasak, L. Bayu Windia dan Sesepuh beserta Para Tokoh Adat Sasak lainnya.

AYA/Humas Pemprov NTB