TGB Ajak Siswa Meneladani Para Tuan Guru

Para Tuan Guru semasa hidupnya memberikan sumbangsih pendidikan

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan guru Bajang (TGB) mengatakan, mengajak siswa serta masyarakat Kelayu untuk senantiasa meneladani kesungguhan para Tuan Guru yang berjuang meraih cita-cita.

“Terutama bagaimana membangun pendidikan semasa hidupnya,” kata TGB saat Tasyakuran dalam rangka Hari Ulang Tahun MSDI- Yayasan Pondok Pesantren Darussa’adatain Nahdlatul Wathan Kelayu, dan pelepasan jamaah haji Kelayu Selong Kabupaten Lombok Timur, Selasa (08/08).

Pada seluruh siswa, TGB sebelumnya menguraikan salah satu yang dianjurkan Islam adalah menanamkan sikap optimisme, serta memiliki keinginan kuat meraih cita-cita setinggi mungkin.

Karena itu, TGB mengajak seluruh santri di Pondok Pesantren Darussa’adatain menggantungkan cita-cita setinggi langit dengan penuh kesungguhan.

“Cita-cita itu perlu kesungguhan dan kerja keras,” hal itu ditegaskan Gubernur TGB sambil menambahkan, kesungguhan dan kerja keras itu bisa diteladani dari para Tuan Guru.

Senada dengan TGB, Ketua Umum Muslimat NW Pusat, Dr. Siti Rohmi Jalilah menyampaikan, kerja keras dan sungguh-sungguh merupakan sikap yang harus dimiliki para kader NW, terutama para santri sebagai generasi penerus organisasi ke depan.

“Belajar sungguh-sungguh dan manfaatkan waktu sebaik mungkin. Jangan kebanyakan main,” pesan Rohmi kepada santri yang hadir.

Tujuannya menurut Rohmi adalah agar bisa memberikan manfaat yang terbaik. Perkembangan sampai saat ini, madrasah semakin baik, begitu juga kader semakin banyak memberikan manfaat.

Setiba di Lokasi, Gubernur Hafizd Al-Qur’an itu disambut Pimpinan Ponpes, TGH. Muh. Haqqi, QH, BA.  Selain pimpinan Ponpes, ratusan masyarakat dan santri penuh, memadati halaman ponpes tersebut, menunggu kahadiran orang nomor satu di NTB tersebut.

Sebelum menyampaikan Tausyiah TGB terlebih dahulu melakukan peletakan batu pertama atas pembangunan salah satu ruang ponpes tersebut. Hadir saat itu sejumlah Tuan Guru, tokoh masyarakat, pemuda dan anggota FKPD lingkup Kabupaten Lombok Timur, termasuk Anggota DPR RI, Syamsul Lutfi.

Di akhir tausiahnya, TGB melepas jamaah calon haji dari Kelayu Selong Kabupaten Lombok Timur.

AYA




Kesenian Dipercaya Bisa Cegah Terorisme dan Paham Radikalisme

Karya seni bisa menyampaikan pesan-pesan penuh makna, sebagai sarana cegah terorisme dan berkembangnya pahan radikalisme

MATARAM.lombokjournal.com — Kesenian memiliki nilai kuat sebagai sarana sosialisasi pencegahan terorisme dan berkembangnya paham radikalisme.  Dengan melibatkan seniman dapat disampaikan pesan-pesan untuk mitigasi tindakan terorisme dan berkembangnya radikaslisme di masyarakat.

Wakil Gubernur NTB. H. Muh. Amin, SH., M.Si menegaskan itu saat membuka dialog pelibatan komunitas seni budaya dalam pencegahan terorisme dengan tema “Sastra cinta damai, cegah faham radikalisme”, di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis, (3/8).

Hadir saat itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Dr. Hj. Andi Intang Dulung, tokoh agama, tokoh adat, para budayawan dan mahasiswa.

Di depan ratusan peserta tokoh agama, tokoh adat, budayawan dan mahasiswa, wagub menegaskan pentingnya kerjasama berkesinambungan semua pihak, melalui program-program strategis mencegah terorisme dan radikalisme.

“Kita jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk membangun negara dan daerah menjadi lebih maju dan kuat, bukan sebaliknya sebagai sumber perpecahan,”  ajak Wagub sambil mengingatkan  pentingnya mewaspadai adanya sel-sel tidur teroris yang siap bangun.

Pemerintah dan DPR diharapkan segera bersinergi membuat regulasi sebagai payung hukum meminimalisir atau men-zero-kan tindakan terorisme.

Sebelumnya, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Dr. Hj. Andi Intang Dulung menyampaikan, pelibatan komunitas seni budaya dalam pencegahan terorisme merupakan kegiatan sangat strategis dan perlu terus dilakukan.

Pendekatan seni budaya, akan menjadi strategi efektif mengeleminir masuknya faham radikalisme  di kalangan generasi muda. “Melibatkan mereka secara langsung, dan kesenian disenangi oleh banyak pihak,” katanya.

Mitigasi harus mulai dari generasi muda, karena mereka paling aktif berinteraksi dengan media sosial. Generasi muda paling rentan terpapar persoalan radikalisme.

Diharapkan peran tokoh agama dan tokoh adat mencegah tindakan terorisme dan faham radikal. “NTB sebagai daerah yang paling terkenal dengan kepatuhan masyarakatnya terhadap tokoh agama dan kearifan lokal yang ada,” kata Hj. Andi Intang Dulung.

AYA

 




Kalau Terus Sepi Peminat, Sekolah Swasta Akan Ditutup

Kalau tak punya terobosan bisa saja sekolah swasta tak diminati dan terancam gulung tikar

MATARAM.lombokjournal.com — Kalau sekolah swasta minim peminat dan terancam gulung tikar, itu disebabkan ketatnya persaingan baik dengan sesama sekolah swasta maupun sekolah negeri

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, M. Suruji di Mataram, Rabu (2/8).

Suruji mengatakan, agar pihak pengelola atau yayasan sekolah swasta di NTB mempunyai langkah-langkah dan terobosan baru agar bisa diminati siswa.

“Kalau bisa dikelompokan atau digabung dengan sekolah terdekat, sehingga akan lebih mudah diberikan bantuan, khususnya terkait anggaran dalam upaya pengembangan,” tegasnya

Langkah tersebut penting dilakukan, supaya ke depan sekolah swasta yang susah dikembangkan dan dipertahankan kita biarkan saja selesai , tapi bagi sekolah yang memang potensial akan terus dorong

Supaya jangan lembaganya saja yang banyak, tapi tidak ada aktivitas pembelajaran dan peserta didik minim. “Intinya kalau dua tahun gak ada siswanya itu alamat kalau sekolahnya tidak ada peminatnya” tegasnya

Intinya, dari sisi minat masyarakat kalau sekolah itu tidak diminati masyarakat dalam rentan waktu sekian tahun lama lama akan tutup.

“Kalau sudah demikian terus mau nģapain kan sudah pasti tidak ada gurunya, sekolahnya mati nah yang begitu masa mau dipertahankan,” pungkasnya

AYA




Agus Suryadin, S.Pd, Guru Berprestasi Dari Montong Bile, Pernah Belajar ELPSA di Australia

Agus Suryadin, S.Pd. guru  SMPN 6 Kopang, Lombok Tengah dinobatkan menjadi guru berprestasi tingkat Provinsi, sempat membuat panitia tercengang

Agus Suryadin, S.Pd

LOTENG.lombokjounal.com – Bulan Juni lalu, Agus Suryadin terpilih menjadi guru berprestasi tingkat provinsi, dan akan mewakili NTB untuk pemilihan tingkat nasional.  Guru yang masih dipercaya sebagai Ketua MGMP Matematika ini bercerita terkait penilaian guru berprestasi itu, di antaranya tentang karya tulis, presentasi, wawancara, dan portofolio.

Agus sempat mencengangkan juri dan panitia. Saat itu, Agus mengeluarkan sertifikat dari Cambera University, Australia tahun 2015. Ternyata Agus juga pernah belajar ELPSA, Australia tahun 2015 silam, kemudian sempat menjadi tutor ELPSA di Lombok Tengah.

Memang, selama ini Agus termasuk guru penggerak bagi teman sejawat melalui kegiatan sebagai tutor, instruktur di tingkat kabupaten. Di SMPN 6 Kopang pernah menjadi Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kurikulum, dan pembimbing Olimpiade Matematika, selain pembina ekstra kurikuler Pramuka.

Semula ia tak begitu tertarik ikut kompetisi guru berprestasi.  Tapi tiba-tiba ia termotivasi.

“Saya membaca surat edaran dari Dinas Pendidikan Lombok Tengah, yang mencantumkan hadiah Umroh bagi yang berhasil. Itu yang membuat saya mantap ikut lomba itu,” tutur Agus, saat dikonfirmasi, Jum’ at (28/7) di ruangannya.

Agus tidak pernah berpikir akan mewakili NTB ke tingkat nasional. Malah ia sempat ragu karena persiapannya apa adanya, dibanding persiapan peserta lainnya yang lengkap. Tapi ia ingat pesan kepala Dinas Pendidikan Loteng,  H. Sumum, S.Pd, SH.M.Pd yang mengatakan,”Yang penting sudah berusaha maksimal, soal hasil kita pasrahkan.”

Menurutnya, keberhasilannya tak lepas dari dukungan teman seprofesinnya khususnya Kepala Sekolah, Lalu Sukmayadi, S.Pd.

“Kami dukung semua guru mengikuti Lomba-loba selama tidak mengganggu tugas pokoknya. Tentu kami sangat bangga jika ada guru yang berprestasi,”  tutur Lalu Sukmayadi saat dikonfirmasi.

Sebab dengan adanya salah satu guru yang bisa meraih prestasi gemilang, guru-guru lainnya  jadi terinspirasi. “Bukan sekedar itu, siswa juga makin giat belajar,” tambahnya.

Termasuk Kepala Dinas Pendidikan Loteng berharap, prestasi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi guru-guru yang lain. “Kami ingin memberikan kesempatan Agus berbagi pengalaman kepada dewan guru se Loteng sepulangnya dari mengikuti Lomba tingkat Nasional,” H Sumun di ruangannya, Jum’at (28/7).

Agus Suryadinn kelahiran Montong Bile, Desa Pendem, Kacamatan Janapria, Loteng, 18 Agustus 1974, mengaku dengan bermodalkan artikel tentang pengalamannya itulah, ia meraih nilai tertinggi.

Kini, Agus harus mempersiapkan diri menghadapi lomba tingkat nasional,  yang persyaratannya lebih rumit dibandingkan provinsi. Tapi ia kembali ingat pesan Kepala Dinas Pendidikan Loteng.

“Yang penting menyiapkan mental. Karena sudah sampai tingkat nasional, mentalnya juga harus nasional, bahkan internasional,” pesan H Sumun.

GILANG




Munas Jaringan Sekolah Islam Terpadu Berlangsung di Mataram

Munas IV Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) diharap memberi efek positif citra NTB sebagai destinasi wisata halal

MATARAM.lombokjournal.com – Penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) IV JSIT diapresiasi Wagub NTB, saat Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama stakeholder terkait, sedang fokus pada pengembangan  wisata halal dan  wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Selama dua tahun berturut-turut NTB berhasil meraih penghargaan the Best Halal Tourism dan Best Halal Honeymoon Destination.

“Jadi, bapak/ibu tidak perlu ragu untuk mengadakan pertemuan berskala nasional di tempat kami,” ujar Wagub NTB, H Muhammad Amin saat membuka Munas JSIT dengan Tema “Bersinergi Membangun Bangsa Melalui Pendidikan yang bermutu Religius dan Berdaya Saing Global” di Hotel Lombok Raya Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jum’at (28/7).

Seperti dilaporkan Ketua Panitia L. Muhammad Alfian, ST melaporkan, Munas ke-4 ini diikuti 1.500 orang dari seluruh Indonesia, berlangsung tanggal 27-30 Juli 2017, yang diisi berbagai kegiatan, seperti Talkshow, Seminar, dan dialog kebangsaan.

Wagub berharap event ini memberi efek positif pada citra NTB sebagai distinasi Wisata  halal  terbaik dunia.

Wagub memaparkan, mayoritas penduduk NTB beragama Islam, didukung beragamnya suku Sasak, Samawa, Mbojo dan etnis lainnya, namun rasa kebangsaan dan tingkat toleransi beragama di NTB sangatlah tinggi.

” Mari Kkta tunjukkan kepada dunia, islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin,” ajak Wagub, sambil berpesan agar Sekolah Islam Terpadu (SIT) memberikan pendidikan islam yang baik kepada siswanya sekaligus menangkal paham-paham radikal.

Senada dengan Wagub, Ketua Umum JSIT Indonesia DR. H. Sukro Muhab, M.Si mengatakan,  jumlah Sekolah Islam Terpadu (SIT) semakin meningkat tiap tahun. Ketika Munas pertama tahun 2003, anggota SIT yang terdaftar  baru berjumlah 126 sekola.

Pada tahun 2006 meningkat menjadi  387 sekolah, dan terus mengalami laju pertumbuhan signifikan. Tahun 2009 menjadi 874 sekolah, tahun 2013  berjumlah 1.984  dan hingga pada Munas ke-4 tahun 2017, total anggota  SIT yang terdaftar berjumlah 2.462 sekolah.

“Ini menunjukkan SIT terus dipercaya oleh masyarakat dalam menghadirkan pendidikan islam,” ujarnya.

Terkait radikalisme yang sering melekat pada sekolah Islam, Sukro mengatakan SIT bekerja sama dengan MPR RI dan DPR RI untuk mengadakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa sekolah Islam tidak anti Pancasila dan anti NKRI.

“Bagi kami, NKRI adalah harga mati yang harus dipelihara dan dijaga,” tegasnya.

Oleh karenanya,  ia meminta komitmen seluruh anggota SIT agar benar benar menjadi sekolah yang mengajarkan siswanya untuk sholat dengan rajin, taat kepada Allah dan negara, serta menjunjung tinggi nilai keadilan,” pintanya.

Serangkaian kegiatan, Wagub beserta Ketua Umum JSIT menyerahkan penghargaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Terpadu Guru SIT oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tampak hadir Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda bersama Wakil Ketua DPRD, H. Abdul Hadi, Rektor Yala Islamic University Thailand, Prof. Dr. Ismail Luthfi Chapakiya, Ketua Majelis Persatuan Pendidikan Islam Malaysia Prof. Dr. Khodori, dan Vice Principle of Attaqwa Islamic College Australia Muhammad Hallak, Med.

AYA/Hms

 




Membekali Siswa Jadi Konsumen Cerdas

Para siswa agar bisa jadi konsumen yang cerdas dan teliti sebelum membeli barang atau produk, apalagi produk-produk yang berasal dari luar negeri.

MATARAM.lombokjournal.com – Sosialisasi perlindungan konsumen terhadap bahan berbahaya bagi Siswa SLTP dan SLTA diselenggarakan Dinas perdagangan Provinsi NTB di Hotel Lombok Raya, Senin (24/7).

“Mereka diberikan pelatihan bagaimana teliti sebelum membeli. Karena ini efek dari arus globalosasi dan MEA. Jadi semua jasa, semua tenaga kerja semuanya bebas masuk ke indonesia,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provins NTB Hj. Putu Selly Andayani. Berlakunya MEA (masyarakat ekonomi Asean) saat ini, Semua bisa masuk ke indonesia serba bebas.

Sosialisasi pemahaman tentang hak dan kewajiban konsumen khususnya generasi muda itu, diikuti sebanyak 105.  Terdiri siswa perwakilan sebanyak 20 orang, dan masing masing satu guru pembimbing dari SLTP atau SMP yakni SMP 1 dan SMP 7 mataram, dan SLTA ( SMK ) yakni di SMK 4 dan SMK 3.

Sebagai narasumber yakni Haerani, Ketua Harian BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa konsumen), memberikan informasi bagaimanaa menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara konsumen dengan penyedia jasa.

Selain menyampaikan materi tentang hak dan kewajiban konsumen, perlindungan konsumen, narasumber juga memberikan tips-tips sebagai dasar mereka menjadi konsumen yang kritis. Terutama saat melakukan transaksi jual beli.

Materi lainnya yang diberikan adalah bagaimana menumbuhkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri.  “Karena bagaimanapun juga kita harus membantu para pelaku usaha. Siapa lagi yang akan membantu mereka kalau bukan kita sendiri,” tegas Putu Selly.

Dalam kesempatan itu juga diberikan sosialisasi  tentang pembelian barang yang harus sesuai dengan standar SNI sehingga terjamin kualitasnya.

“Selain itu konsumen juga terlindungi dari Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Lingkungan Hidup (K3L),” jelas Puutu Selly.

AYA

 

 




Program Siswa Mengenal Nusantara, Perkuat Keutuhan Bangsa

Pertukaran pelajar antar provinsi se-Indonesia strategis tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan menjaga keutuhan NKRI

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB,  H. Muh. Amin, SH. M.Si menegaskan itu saat acara penerimaan dan pelepasan 49 orang  Siswa/siswi peserta SMN dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk NTB, dan siswa/siswi dari NTB untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin, (24/7).

“Selain saling mengenal kebudayaan dan keperibadian satu sama lain, akan lahir  generasi bangsa yang  berwawasan luas,  berkarakter  dan mencintai tanah air dan bangsanya,” kata wagub.

Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan sinergi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia bersinergi dengan PT Jasa Raharja, PT. Indofarma Tbk dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), sejak tahun 2015.

Program SMN merupakan kegiatan mengajak ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia untuk saling berkunjung ke berbagai provinsi di tanah air.

Wagub mengapresiasi terlaksananya program ini yang berkelanjutan. “Ini modal bagi kita untuk membangun, menggali informasi, dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan kita,” ujarnya.

Perwakilan NTB untuk Aceh  tahun ini sebanyak dua puluh tiga (20) orang, ditambah pendamping tiga orang. Semua berasal dari siswa siswi SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, dari NAD untuk NTB  juga sebanyak  23 orang termasuk pendamping 3 orang.

Perwakilan Kementerian BUMN, Ony Suprihartono memaparkan, Siswa Mengenal Nusantara sudah dimulai sejak 2015 dan merupakan program berkelanjutan. Pihaknya juga meluncurkan program-program bantuan seperti bantuan laboratorium bagi Sekolah Menengah Kejuruan, Bedah Rumah Veteran, Pembinaan Eks. Narapidana, Pembinaan Mantan Atlet, dan Pembinaan Desa Tertinggal.

Program SMN untuk menanamkan sejak dini kepada para siswa-siswi cinta tanah air, menghargai perbedaan dari berbagai macam dan bentuk suku, budaya, ras dan agama. “SMN hadir untuk menjaga kebhinekaan nilai luhur bangsa”, ungkap Ony.

Nantinya program-program yang ingin dicapai dengan adanya SMN adalah, memperoleh wawasan sosial budaya, wawasan pendidikan, wawasan enterpreneurship, dan wawasan pengenalan terhadap BUMN. Program ini hanya berlangsung seminggu saja.

“Ambil nilai positif dari tiap daerah yang dituju, publikasikan dan tulis pengalaman yang dirasakan,” tutur Ony.

Pelepasan dan penerimaan peserta SMN ditandai dengan pengalungan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan peserta dari NTB atas nama Arya Nusa Wahyu Nurada, dan dari NAD atas nama Fakhira.

AYA

 




Kata TGB, Besar Pahalanya Mendidik Generasi Muda Sebagai Tahfidz Al Quran

Salah satu Investasi yang besar ganjaran atau pahalanya yaitu mendidik generasi muda sebagai Tahfidz Al Quran atau Hafidz Quran atau penghafal Al Quran

lombokjoournal.com –

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi didaulat dalam acara ‘Ngaji Bareng TGB’ di Ponpes Masyithoh, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto,  Jawa Timur, Sabtu (22/07).

Pimpinan  Ponpes Masyithoh Mojokerto, KH. Abdul Wahid Rozak, menganggap kesyukuran dan kehormatan luar biasa bagi Ponpes yang di pimpinnya, bisa menyelenggarakan acara ngaji bareng dengan tema “Hidup bahagia barokah Al Quran” itu.

Para siswa/siswi atau santrinya akan mendapatkan motivasi langsung dari TGB tentang teknik dan cara mempejari dan memahami Al Qur’an.

“TGB adalah Tokoh pemimpin yang Hebat, beliau seorang Gubernur yang juga Hafiz AlQur’an, patut dijadijan contoh dan diteladani,” kata Kyai Abdul wahid Rozak yang berharap TGB memotivasi para siswa/siswi agar bersemangat mendalami kandungan ayat ayat suci Al Qur’an

Kedatangan TGB di Mojokerto, disambut antusias pimpinan Ponpes bersama para pengajar/ustadz dan ratusan  siswa siswi di Ponpes Masyitoh.

Dalam tausyiahnya, TGB mengagumi kiprah Ponpes yang dipimpin KH Abdul Wahid Rozak. Nama Masyithoh, merupakan nama  seorang wanita yang hidup pada Zaman Fir’aun, terkenal dengan keteguhannya menjaga iman.

Demikian pula semangat Ponpes Masyithoh, salah satu lembaga pendidikan Tahfidz Qur’an yang mencetak generasi yang akan menjadi kekuatan untuk menjaga Al Qur’an.

“Kalau mau berinvestasi maka carilah Investasi yg paling panjang bahkan tidak terputus selama lamanya,” pesan TGB.

TGB menegaskan, siapa yang menjaga dan menghafal Al quran akan dijauhkan dari tempat tempat yang dilarang. Karena Al Quran sebagai penjaga dan benteng diri dari segala keburukan dan maksiat.

“Jika 144 surah atau 30 juz dalam Al Quran di hafal maka makin kokoh benteng dalam diri kita,” tegasnya.

TGB juga mengingatkan para jamaah, generasi yang kita butuhkan ke depan tidak hanya yang pandai berhitung, tapi generasi yang menegakkan amar makruf nahi munkar.

“Setiap huruf dalam Al Quran mendapat ganjaran 10 kali kebaikan. Tidak hanya untuk anaknya yang hafal Quran, tapi juga orang tuanya meraih keberuntungan,” kata TGB.

AYA




Pembudayaan Gemar Membaca, Jangan Lupakan Peran Masjid

Kecilnya indeks minat baca masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), diperlukan pembudayaan gemar membaca terus menerus

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Safari gerakan nasional pembudayaan kegemaran membaca di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017, berlangsung di Alun-alun Tastura, (Jumat 21/7). Kegiatan itu bagian dari “Implementasi revolusi mental melalui gerakan gemar membaca dalam rangka meningkatkan indeks literasi masyarakat.”

Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaili FT menegaskan, upaya pembudayaan membaca terus ditingkatkan di Lombok Tengah.  Dicontohkannya,  adanya perubahan signifikan dengan terbentuknya Dinas Perpustaan di Lombok Tengah.

“Sebelumnya masih UPT, kini sudah menjadi Dinas Perpustakaan,” kata Suhaili dalam sambutannya.

Itu juga ditegaskan kembali oleh Kepala Dinas Perpustakaan Lombok Tengah, Lalu Rinjani, dan kenyataan itu sebagai salah satu alasan diselenggarakan kegiatan pembudayaan kegemaran membaca di lombok tengah.

Kegiatan ini dinilai penting, mengingat indeks minat baca masyarakat NTB masih rendah. Hasi survey tentang minat baca di NTB membuktikan, secara umum bahwa indeks minat baca di NTB hanya 6,1 persen.

“Di Lombok Tengah indeks minat bacanya hanya 0,01%,” kata Ketua Dewan Pusat Dapil NTB,, H. M. Helmi Faesal saat memberisambutan.

Tapi ada pesan penting yang disampaikan Helmi Faesal. Untuk meningkatkan minat baca msyarakat hendaknya jangan lupakan untuk memanfaatkan media yang sudah ada seperti Masjid.

“Masjid itu dianggap sebagai media yang sangat efektif (meningkatkan minat baca),” kata Helmi.

Dalam kegiatan safari pembudayaan gemar membaca itu, Bupati Loteng sempat menyerahkan cindera mata kepada utusan Dinas Perpustakaan Nasional, yang diserahkan di Bencingah Alun-Alun Tastura.

Gilang




Guru NU Diminta Proaktif Cegah Radikalisme

Nahdlatul Ulama (NU) selalu kecam radikalisme, karena itu para guru NU harus cegah radikalisme

LOTIM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH.M.Si mengapresiasi NU secara regional dan nasional hingga tingkat internasional yang menolak keras dan mengecam radikalisme tersebut.

Karena itu, penggurus dan anggota Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) harus mensosialisasikan bahaya radikalisme untuk keselamatan dan keamanan hidup masyarakat.

“Radikalisme bukan bagian dari Islam, karena Islam agama yang mengutamakan kedamaian dan toleransi,” kata wagub ketika membuka Seminar dan halal bihalal PERGUNU, Sabtu (15/07)  di Aula STIT NU Danger, Kab. Lombok Timur (Lotim).

Para Guru NU, dimintanya untuk terus melakukan langkah langkah preventif agar tidak ada ruang lagi bagi masuknya pengaruh paham radikal. “Sebab Guru memiliki peran penting penjaga moral bangsa,” kata Amin.

Di depan peserta seminat “Penguatan Basis NU Dalam Mendorong Kepemimpinan” tersebut, Wagub H. Muh Amin menyebut PERGUNU sebagai organisasi terbesar kedua setelah PGRI. Semua anggota Pergunu di Lotim diajak membesarkan NU di NTB, dengan  berpegang pada ahlussunah waljamaah.

Wagub mengatakan, kondusifitas masyarakat di NTB yang aman dan tentram  juga berkat dukungan dan peran serta para guru.

Karenanya, ia menyampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian yang telah diberikan oleh para guru selama ini. Menurutnya, Guru merupakan ujung tombak yang membentuk kepribadian manusia dari kecil sampai dewasa. Maka  dari itu,

“Kepribadian bangsa ini dimasa depan, ditentukan komitmen para guru dalam menjalankan perannya sebagai pembentuk karakter generasi muda kita,’ tegas wagub.

AYA