Optimisme Remaja Binaan di Balai Sosial Karya Mandiri

Para remaja tinggal selama 10 bulan, dua bulan sisanya akan praktik di luar BSBR Karya Mandiri. Selama tinggal, para remaja akan diberikan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan

 LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Sosial memberikan perhatian terhadap remaja terlantar, putus sekolah, dan rentan akan permasalahan sosial.

Salah satunya dengan menyediakan tempat binaan Balai Sosial Bina Remaja (BSBR) Karya Mandiri di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Kepala BSBR Karya Mandiri, Wahyu Hidayat, mengatakan, remaja merupakan tulang punggung bagi kemajuan bangsa dan daerah. BSBR Karya Mandiri merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Sosial Provinsi NTB dan memiliki luas sekitar 2,5 hektare.

BSBR Karya Mandiri mempunyai berbagai fasilitas untuk menunjang keterampilan para remaja, mulai dari peralatan perbengkelan, otomotif, tata boga, tata rias, dan tata busana.

“Untuk tahun ini, ada 65 remaja berusia antara 16 tahun hingga 21 tahun yang tinggal di sini,” ujar Wahyu di BSBR Karya Mandiri, Labuapi, Lombok Barat, NTB, Jumat (20/04).

Kata Wahyu, para remaja tinggal di sini selama 10 bulan, sedangkan dua bulan sisanya akan praktik di luar BSBR Karya Mandiri. Selama di sini, para remaja akan diberikan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan.

Selain itu, para remaja juga mendapatkan asupan makanan selama tiga kali sehari, dan makanan ringan dua kali sehari dengan menu yang bervariasi. Kondisi ini berbeda jauh bagi para remaja sebelum berada di sini.

“Memang membina remaja dengan latar belakang yang putus sekolah, terlantar, maupun rawan permasalahan sosial tentu tidak mudah, tapi di situlah menjadi tantangannya,” ucap Wahyu.

Agar tidak membosankan, BSBR Karya Mandiri, kata Wahyu, mencoba menciptakan suasana kekeluargaan agar para remaja bisa menikmati dan belajar dengan gembira.

Selain pembinaan yang bersifat keterampilan, BSBR Karya Mandiri juga mengedepankan aspek spiritualitas. Hal ini penting agar para remaja memiliki karakter yang baik dan berintegritas ke depan.

“Agenda remaja binaan kita mulai dengan shalat shubuh berjamaah, sarapan bersama, apel pagi, dan shalat Dhuha yang diiringi pembekalan materi agama melalui Majelis Taklim,” ucap Wahyu.

Wahyu mengaku gembira melihat kesuksesan para remaja usai menempuh pembinaan di BSBR Karya Mandiri. Kata Wahyu, 85 persen dari remaja binaan BSBR Karya Mandiri dapat dikatakan berhasil lantaran mampu diterima kerja usai menjalani praktik magang.

Wahyu menceritakan, aspek spiritualitas yang ditekankan mampu mengantarkan para remaja BSBR Karya Mandiri menjadi pribadi yang memiliki karakter penuh kejujuran.

Wahyu mencontohkan, seorang remaja binaan BSBR Karya Mandiri yang sedang menjalani praktik magang di bengkel menemukan uang Rp 1.000 dan langsung ia berikan ke pemilik bengkel.

“Karena dinilai jujur, si remaja ini langsung dipekerjakan si pemilik bengkel tersebut. Ini yang selalu kita tekankan agar keterampilan dengan relijiusitas harus berjalan seiring bersama,” kisah Wahyu.

Menurut Wahyu, remaja memiliki peran penting dalam pembangunan dan kemajuan NTB yang sedang gencar mengembangkan sektor pariwisata. Wahyu berharap, para remaja juga bisa menempati sektor lapangan kerja di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika.

Seorang remaja binaan asal asal Sakra, Lombok Timur, Alan (19), mengaku senang bisa berada di BSBR Karya Mandiri. Meski awalnya mengaku bingung dan ragu, Alan pada akhirnya mendapat banyak pengalaman selama di sini. Alan sendiri berkeinginan melanjutkan pendidikannya di universitas usai lulus SMK.

Namun, kendala perekonomian keluarga menjadi kendala bagi Alan untuk kuliah. Alan yang belum memiliki pekerjaan kemudian diminta bibinya untuk masuk di BSBR Karya Mandiri dan menimba ilmu di sana.

“Awalnya memang sangat canggung karena tidak kenal sama sekali, apalagi beda-beda suku dan bahasa, tapi lama kelamaan malah sudah seperti saudara dan keluarga sendiri,” kata Alan.

Selain Alan, ada Muhammad Ridwan yang juga menjadi remaja binaan BSBR Karya Mandiri. Ridwan (20) yang berasal dari Kabupaten Sumbawa mengungkapkan kekhawatiran yang sama saat baru pertama kali berada di BSBR Karya

AYA




Sekda Pantau Hari Kedua UNBK Dipastikan Lancar

Kualitas UNBK dari waktu ke waktu terus dievaluasi dan dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas,  mMulai daya listrik dan IT, sehingga kendala-kendala sekecil apa pun dapat diminimalisir

MATARAM.lombokjournal.com — -Guna memastikan lancarnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Sekertaris Daerah (Sekda)  NTB. Rosiadi Sayuti bersama jajaran Dinas Kebudayaan Provinsi NTB, melakukan pemantauan langsung hari kedua jalannya UNBK tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK 4 Mataram.

“Kalau kita lihat sejak kemarin ujiannya berjalan kondusif, lancar, dan baik, tidak ada keluahan,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke SMK 4 Mataram, Selasa (3/4).

Ia menuturkan, dari hasil pemantauan yang dilakukan sejak hari pertama UNBK di sejumlah SMK se-NTB, secara umum berjalan dengan baik dan lancar.  Walaupun ada kendala yang terjadi di salah satu SMK karena persoalan teknis. Mamun hal tersebut sudah dapat diatasi dan akan dilakukan ujian susulan.

“Secara umum UNBK untuk tingkat SMK di NTB berjalan dengan tertib dan lancar, walaupun ada satu SMK yang mengalami kendala teknis, namun sudah dapat diatasi dan akan dilakukan ujian susulan,” ungkapnya.

Rosiadi mengungkapkan, awalnya yang ia takutkan adalah masalah jaringan internet. Karena jaringan sering sekali tidak begitu baik. Namun dia bersyukur karena dari beberapa sekolah ini, belum ada keluhan dan belum ada laporan masalah server atau jaringannya.

Bukan hanya masalah jaringan tapi juga khawatirkan masalah listrik yang bisa saja padam secara tiba-tiba dan jaringan error.

“Tapi Alhamdulillah sudah semua dipersiapkan dengan baik,” ucap Rosiadi.

Ia menghimbau. Ke depan kualitas UNBK di semua jenjang pendidikan dapat terus ditingkatkan, mulai dari koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti ketersediaan daya listrik yang aman agar tidak terjadi pemadaman pada saat proses ujian, dan sisitem Information technology (IT) yang betul-betul matang.

Dengan demikian ia berharap kendala-kendala teknis yang terjadi sekecil apapun di lapangan dapat diminimalisir.

“Ke depan, kualitas UNBK dari waktu ke waktu terus dievaluasi untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas.  Mulai dari daya listrik dan IT, sehingga kendala-kendala sekecil apa pun yang terjadi di lapangan dapat diminimalisir,” serunya.

Ia berharap, dengan ujian nasional berbasis komputer ini, segala proses yang dilakukan benar-benar berjalan dengan penuh kejujuran. Sehingga proses ini akan melahirkan calon generasi-generasi emas NTB yang kredibel dan berintegritas di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu Kepala sekolah SMKN 4 Mataram, Bakriyanto mengatakan dari awal pihaknya melakukan koordinaai dengam PLN jangan sampai servernya bermaslaah.

“Dan Alhamdulillah  di setiap sekolah ada tehnisi apabila ada yang urgent sudah ada yang antisipasi,” ujarnya.

Ia mengaku kecurangan dan integritaas sangat-sangat bisa di minimalisir oleh pihak sekolah maupun Dikbud.

Tidak mungkin para siswa-siswi akan bekerja sama kecuali kalau gurunya membiarkan. Selama gurunya sesuai dengan aturan tidak membantu siswanya bekerjasama ia meyakini hasil ujian Siswa-siswi ini akan murni.

“Karena tokennya ini dirilis 10 menit sebelum mulai baru kita  bisa mengetahui soalnya. Jadi Guru pun tidak mungkin tahu soalnya. sehingga dengan sistem ini apa yang menjadi kekahwatiaran ini bisa di minimalisir,” imbuhya

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Muhammad Suruji menyebutkan Total peserta  sebanyak 19,539 siswa dari 275 SMK Negeri dan Swasta di NTB yang ikut sebagai peserta UNBK.

“Alhamdulillah 100 persen ikut UNBK semua, meski ada puluhan SMK yang gabung dulu,” ujarnya.

Sedangkan untuk 60 SMK swasta harus  menumpang  melaksanakan UNBK di SMK negeri terdekat. Lantaran tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti Komputer dan Jaringan internet.

AYA




Perawat Tidak Diterima Kerja, Gara-Gara Belum Punya STR

Perawat lulusan D III ataupun S I tidak bisa diterima kerja hanya karena belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), itu tidak adil

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Masih banyaknya lulusan tenaga perawat di Lombok Utara, yang belum dapat kesempatan bekerja di RSUD maupun Puskesmas hanya karena belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), mendapat sorotan Bupati KLU. H. Najmul Akhayar.

“Banyak tenaga perawat, baik yang lulusan D III ataupun S I saat ini tidak bisa diterima kerja hanya karena belum memiliki STR. Rasanya ini tidak adil,” kata Najmul, dalam peringatan hari jadi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) 2018 di halaman kantor Bupati KLU. Rabu (21/3).

Ditambahkan Najmul, pengurus PPNI di daerah hingga pusat, diharapkan agar membantu anggotanya yang hingga kini masih belum mendapatkan STR.

“Kasihan mereka, sudah sekolah 4 tahun tapi belun cukup untuk bisa diterima bekerja. Secara keilmuan mereka saya rasa layak diberikan kesempatan bekerja,” Tukasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Najmul meminta kepada lembaga pendidikan pencetak tenaga perawat agar STR bisa dipaketkan menjadi satu dengan ijajah.

“Tahun ini kita juga sudah melakukan penilaian kepada tenaga kesehatan teladan. Inshaallah akan diumumkan pada HUT KLU mendatang. Hadiahnya 1 Unit motor,” terangnya.

Tak sampai disana, Najmul yang bertindak selaku pemimpin upacara, juga berjanji akan memprioritaskan tenaga perawat honorer untuk diangkat menjadi CPNS.

“Saya sudah koordinasi dengan BKD, agar nama-nama yang sudah direkomendasikan ke pusat itu segera diprioritaskan,” tukas Najmul, disambut tepuk tangan seluruh perawat yang hadir.

Ketua DPD PPNI Lombok Utara. Sukamto, mengatakan ada 370 anggota yang saat ini terakomodir di PPNI dan sudah mengantongi Nomor Induk Registrasi Anggota (Nira).

“Perawat mandiri, artinya temen-temen perawat dianjurkan praktik atau memberikan pelayanan dirumah, tentu dengan mekanisme dan prosedur yang ada, sperti sudah memiliki STR dan SIPP,” cetusnya.

Seusai Upacara, DPD PPNI KLU juga mengadakan beberapa kegiatan lainnya, di antaranya donor darah bekerjasama dengan PMI, dan pengobatan gratis.

DNU




Seleksi Guru Dan Pegawai Honorer Berbasis Komputer

Tes menggunakan komputer tidak bisa bohong, karena komputer tidak bisa disogok

MATARAM.lombokjournal.com —  Untuk memastikan proses seleksi guru dan pegawai honorer, mulai tanggal 24 Maret, berlangsung secara jujur dan transparan, proses seleksi melalui tes akan dilakukan dengan menggunakan komputer

“Agar proses seleksinya nanti bisa berlangsung transparan, maka tes dilakukan dengan menggunakan komputer,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Muhammad Suruji di Mataram, Selasa (20/3) saat melakukan jumpa pers dengan media di Kantor Gubernur NTB.

Ia menyatakan dengan menggunakan komputer, tidak ada peluang terjadinya praktik kecurangan, layaknya proses Ujian Nasional Berbasis  Komputer (UNBK) yang dilakukan siswa

Melalui proses seleksi berbasis komputer, semua peserta juga bisa melihat secara langsung berapa nilai yang didapatkan usai tes dilaksanakan

“Kalau tes menggunakan komputer kan tidak bisa bohong, kalau jawaban dan nilainya memang tinggi, pasti akan  terlihat nanti, sebab komputer tidak bisa disogok, tapi kalau mau sogok silahkan saja,” tegasnya

Pilihan tes menggunakan komputer lebih dipilih dan meniadakan tes wawancara langsung termasuk praktikum, untuk menghindari terjadinya praktik nepotisme diantara panitia seleksi dengan guru honorer,” tambah Suruji.

AYA




#SantriBicara #KSPMendengar, Di Ponpes Nurul Haramain NW Mataram

Sistem pendidikan di Ponpes Nurul Haramaian ini dikembangkan, untuk melatih anak-anak siap menghadapi kehidupan yang mengglobal

lombokjournal.com —

NARMADA:

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku terkagum-kagum dengan kehidupan, filosofi, motto, dan sistem pengembangan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Haramain, Narmada, Mataram, ketika ia mengunjungi pondok tersebut, Jumat, (09/03).

Moeldoko mengatakan itu di hadapan lebih dari lima ribu santri pondok pesantren yang telah menungguinya sejak selepas sholat Jumat.

Moeldoko mendapatkan penjelasan panjang lebar dari pengasuh pondok Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, tentang bagaimana sistem pendidikan di pondok ini dikembangkan, untuk melatih anak-anak siap menghadapi kehidupan yang mengglobal.

“Mereka kita didik, kita ajari, supaya apa yang mereka kuasai kompatibel dengan globalisasi,” ujar TGH Hasanain.

Salah satu bentuk kompatibilitas dengan dunia global, santri-santri yang sudah memenuhi syarat diharuskan juga memiliki paspor, sehingga mereka sudah siap menjadi penduduk global.

Ponpes Nurul Haramain ini juga menjadi salah satu pelopor Ujian Nasional Berbasis Komputer.

“Sebelum diterapkan secara nasional, kami yang lebih dahulu memulainya pada tahun 2000,” ujar Tuan Guru Hasanain.

Jauh sebelum orang bicara tentang perpustakaan digital, pondok pesantren ini sudah mendigitalisasikan buku-buku yang mereka punyai.

“Kami scan satu per satu. Pada waktu itu jumlahnya sekitar 58 ribu judul buku,” terang penerima Ramon Magsaysay Award tahun 2011 itu.

Berwawasan Lingkungan

“Di sini, anak-anak juga kita ajari untuk mengolah sampah sendiri. Tiap bulan, sampah-sampah ini juga menghasilkan uang, sehingga dari sampah ini, biaya untuk membayar tenaga pengolah sampah dapat tertutupi,” jelas Tuan Guru Hasanain.

Anak-anak juga diajar mandiri, mengemudi mobil, berkebun, karena semua lulusan pondok ini disiapkan untuk menjawab tantangan dunia. Istilahnya, “Nurul Haramain for the world.” Mereka juga memiliki stasiun radio sendiri, yang dikelola oleh para santri.

Ketika pondok pesantren ini akan dianugerahi sebagai pondok pesantren berwawasan lingkungan, Tuan Guru menolaknya.

“Karena seharusnya semua pondok harus berwawasan lingkungan, harus peduli kepada alam,” kata Tuan Guru. Dengan jumlah santri lebih dari 10 ribu siswa yang tinggal dalam asrama, dapat dibayangkan bagaimana manajemen pondok ini dikelola. Tanpa pemanfaatan teknologi, sudah pasti manajemennya akan ruwet.

Sebelumnya, dalam sholat Jumat di Masjid Nurul Mu’min, Lembuak, Narmada, Moeldoko menyampaikan bahwa masjid dan pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan bagi masyarakat, selain sebagai tempat ibadah.

“Masjid bukanlah tempat yang tepat untuk membangun faksi-faksi dan memperjuangkan kepentingan politik praktis,” kata Moeldoko.

Ia pun punya catatan baik tentang masjid di seluruh NTB, yang menurut data yang dipunyainya berjumlah 5.371 buah.

“NTB ini dikaruniai oleh Tuhan potensi alam yang luar biasa, sehingga kita harus bisa menjaga dan memanfaatkannya dengan baik untuk kepentingan masyarakat luas. Saya datang ke NTB ini, salah satunya untuk mengawal program strategis nasional, memeriksa apakah ada yang kurang atau ada yang dibutuhkan koordinasi lebih jauh. Apakah ada program yang memerlukan percepatan, sekaligus menampung masukan-masukan, kritik, dan usulan dari berbagai pihak,” kata Moeldoko.

#SantriBicara

Dalam dialog di pondok pesantren itu, Kepala Staf Kepresidenan antusias dalam menampung dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh para santri. Ia juga memberikan gemblengan motivasi kepada anak-anak muda ini.

“Sebagai anak muda, kalian harus bersifat optimis. Nanti tahun 2045, ketika negara ini berumur 100 tahun, nasibnya berada di tangan kalian. Mudah-mudahan dari pondok pesantren ini, lahir banyak orang-orang besar, mulai dari bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden,” kata mantan Panglima TNI tersebut.

Apa saja yang disampaikan dan/atau ditanyakan para santri di pondok tersebut, sebagian dapat diunduh di akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden yakni @kspgoid, atau dapat dicari melalui tagar #santribicara.

Me

 




Tidak Kuorum, Rapat Pansus Raperda Hukum Adat DPRD KLU Ditunda

Beberapa hal yang akan dibahas Pansus menyangkut mekanisme pembentukan kelembagaan dan hak-hak adat apa saja yang akan diakomodir

Ardianto.(Foto: DAN/Lombok Journal)

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com– Rapat pertama Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat DPRD KLU harus tertunda. Pasalnya, dari 15 anggota Pansus, hanya 6 orang yang terlihat hadir di ruang sidang DPRD KLU, Senin (5/3).

“Rapat kita tunda sampai besok, karena anggota tidak korum. Harusnya yang hadir 7-8 orang jika dilihat dari jumlah anggota,” kata Ketua Pansus Hukum Adat DPRD KLU, Ardianto, Senin (5/3).

Jika nanti dalam prosesnya, kata Ardianto, tetap tidak korum dalam tiga kali rapat, maka rapat akan dilanjutkan berapa pun anggota yang hadir.

“Kalau sampai tiga kali tidak korum, maka tetap dilanjutkan meski hanya dua orang yang hadir. Itu sesuai amanat undang-undang,” tukasnya.

Ada beberapa hal yang akan dibahas Pansus. Salah satunya menurut Ardianto, menyangkut mekanisme pembentukan kelembagaan dan hak-hak adat apa saja yang akan diakomodir.

“Regulasi yang mendelegasikan untuk dibentuknya Perda ini juga kita coba dalami,” paparnya.

Meski kecewa dengan sikap anggotanya yang tidak hadir, namun Ardianto, menargetkan Pansus bisa selesai dalam dua bulan ke depan.

DNU 




PSMTI NTB Bantu Pembangunan Laboratorium Gizi UNU

Kehadiran PSMTI  sebagai bentuk kepedulian terhadap UNU, dan berharap UNU mampu menghasilkan lulusan terbaik dan siap pakai

MATARAM.lombokjournal.com —  Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB memberikan bantuan pembangunan Laboratorium Gizi Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB. Bantuan itu diberikan karena merasa memiliki tanggung jawab moral, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di NTB,

Bantuan berupa dana sebesar Rp271 juta diserahkan langsung Dewan Penasehat PSMTI, Jamal Buyung kepada Rektor UNU NTB, Baiq Mulyana Taqiuddin Mansyur, di hadapan pengurus PSMTI dan Jamaah Nahdliyin di AULA PW NU NTB, Selasa  siang (13/2).

Rektor UNU NTB, Baiq Mulyana dalam sambutannya mengatakan pembangunan sumber daya manusia sesuai dengan Tri Dharma perguruan tingi, yakni hak hidup, hak agama, hak akal, hak regenerasi dan hak ekonomi.

Baiq Mulyana menjelaskan, pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya untuk meningkatkan indeks prestasi SDM dan pendidikan di NTB. UNU sebagai salah satu universitas yang konsen dalam pengembangan kualitas pendidikan, turut ambil bagian membantu pemerintah dan tetap memperhatikan segala kebutuhan dan sarana penunjang kegiatan akademik.

UNU mempunyai tanggung jawab memajukan pendidikan di NTB, selalu berusaha meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan akademik.

“Bantuan ini sangat berarti artinya ada kesamaan visi untuk membangun SDM NTB menjadi lebih unggul kedepannya,” ungkap Baiq Yuliana.

Penasehat PSMTI, Jamal Buyung mengatakan, kehadiran PSMTI  sebagai bentuk kepedulian terhadap UNU.

“Kami berharap UNU mampu menghasilkan lulusan terbaik dan siap pakai,”  ujarnnya.

PMSTI lanjutnya akan tetap terbuka dengan semua pihak sehingga harmonisasi kerukunan hidup terjaga.

Sekretaris NU, Lalu Winengan menyambut baik kunjungan dan bantuan tersebut.

“ini suatu bentuk kepedulian dan hubungan timbal balik antara NU dan masyarakat Tionghoa yang baik, tetap terjaga serta tidak akan terlupakan oleh kaum Nahdliyin,” papar Winengan.

Sebelum acara diakhiri, terlebih dahulu dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Ketua PMSTI, Agus Sinta dan Ketua NU NTB, Taqiuddin Mansyur.

Me




BPKP Minta Pemprov NTB Tingkatkan Layanan Pendidikan dan Kesehatan

Diharapkan pada tahun anggaran 2018, NTB juga mendapatkan predikat WTP

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ayi Riyanto meminta kepada Pemerintah Provinsi NTB terus meningkatkan perbaikan pengelolaan pembangunan, terutama bidang pendidikan dan kesehatan

Peningkatan pengelolaan pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan itu, rupanya mendapat perhatian khusus, .

“Mungkin itu bisa ditingkatkan. Sudah bagus sebenarnya, hanya saja perlu terus ditingkatkan,” ungkap Riyanto usai menghadap Gubernur,  Rabu (31/01)

Secara umum semua sudah bagus, seperti laporan keuangan, NTB selalu mendapat predikat WTP, artinya goverment sistemnya sudah bagus

Dari sisi pertumbuhan ekonomi NTB, selama ini cukup menggembirakan, termasuk dari sisi gini rasio juga semakin bagus. Artinya ada pemerataan pembangunan yang sudah bagus

Secara umum NTB dinilai sangat kondusif dari kepemimpinan Gubernur TGH M Zainul Majdi. “Dan kami tentu sangat mengapresiasi,” katanya

Terkait masalah aset juga semua sudah tercatat dengan baik, termasuk dalam hal pengelolaanya sudah dan itu bisa dibuktikan dengan predikat WTP yang diperoleh NTB selama lima kali berturut – turut

“Harapan kita, capaian baik yang telah ada bisa terus dipertahankan, supaya pada tahun anggaran 2018 juga bisa mendapatkan predikat WTP kembali,” kata Riyanto.

AYA

 

 




Amir Zaman Fiqrah Ranggabarani, Terpilih Sebagai Ketua FAS

Visi dan misinya menjadikan Anak Samawa yang hebat, bermartabat dan berdaya saing tingg

lombokjournal.com

Amir Zaman Fikhra Ranggabarani

Sorot matanya teduh sesekali mengulas senyum ramahnya. Namanya Amir Zaman Fiqra Ranggabarani, putra Nurdin Ranggabarani.

Amir terpilih sebagai Ketua Forum Anak Samawa (FAS) yang baru dalam pemilihan demokratis di Sekretariat Forum Anak Samawa, jalan Setia Budi Sumbawa Besar, Sabtu (27/01), yang dihadiri Dewan Pembina FAS.

Siswa kelas X SMA 2 Sumbawa ini tampil meyakinkan dalam penyampaian Visi Misi selama periode dua tahun ke depan.  Amir yang gemar menggambar ini ingin memajukan Forum Anak Samawa dengan visi Forum Anak Samawa adalah garda terdepan menuju Anak Samawa yang Hebat Bermartabat dan berdaya saing tinggi.

Bersama (mendiang) Marwah Gilang Roshada

Kepemimpinannya akan menjadikan FAS sebagai wadah anak-anak Samawa menyalurkan aspirasi, inspirasi dan ide-ide sehingga bisa unggul dalam mutu dan prestasi dalam pemenuhan hak anak.

Selain itu, Amir akan mempertahankan hak hak anak sesuai konvensi Hak Anak (KHA) yaitu kelangsungan hidup, perlindungan, tumbuh kembang dan partisipasi. “Karena hal ini selaras pula dengan UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak,”tegasnya.

Dalam pemilihan yang demoratis santun dan saling menghargai itu, dipaparkan misinya untuk menguatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dan semua kalangan dalam pengembangan pendidikan, bakat anak serta potensi anak termasuk anak-anak yang tinggal di pelosok pedalaman.

“Kita ingin mendorong agar pemerintah atau siapapun yang berwenang dalam penanganan anak, harus memperhatikan potensi teman teman yang tinggal di remote area atau pedalaman, kita ingin pemerintah memperhatikan kekurangan fasilitas belajar mereka sehingga mereka dapat belajar dengan layak dan wajar,” papar Emir

Penggemar badminton ini ingin mengangkat dan melestarikan tradisi lokal khususnya permainan khas Anak Samawa yang sudah mulai memudar tergantikan tekhnologi canggih atau gadget

Padahal menurut Emil,  produk tekhnologi gadget tidak lebih baik dari permainan anak-anak.

“Saya lihat permainan anak lebih sehat karena memadukan gerakan fisik dan otak sedangkan gadget bisa dikatakan tidak ada gerakan hanya diam ditempat dan memainkan alat alat, tombol belum lagi bahaya radiasi layar screen dan signal wifi,” katanya.

Amir berjanji akan mengembangkan permainan anak Samawa baik skala kecamatan atau nanti kita pertandingkan di tingkat Kabupaten.

Emil yang akan bertugas dalam dua tahun ke depan 2018/2020 ini akan berduet pucuk pimpinan dengan wakilnya Fadly Duransyah siswa kelas 9 SMPN 1 Sumbawa.

Sementara itu ketua Demisioner Salsabila Mistaan (Salsa) dan wakilnya Yosa Amartya Rahmat (Yosa) berharap pada  periode Emil ini,  FAS lebih baik dan semakin banyak prestasi anak Samawa.

Sementara itu Forum Anak Samawa yang sudah terbentuk tingkat kecamatan saat ini Forum Anak Kecamatan Lape, Forum Anak Kecamatan Lopok, Forum Anak Kecamatan Tarano baru Tarano yang sudah dilantik dan diresmikan oleh camatnya.

Terpilihnya Amir Zaman Fiqra Ranggabarani  jadi Ketua FAS Sumbawa tidak lepas dari peran dan motivasi sang kakak mendiang Ocha Matwah Gilang Rosadha Ranggabarani yang berpulang ke Rahmatullah tujuh hari berselang.

“Kakak Ocha yang jadi teman diskusi merumuskan visi misi yang saya sampaikan,” ungkapnyal lirih dan mata meremang sembari mengatakan, mendiang ocha berpesan agar tidak buat malu kakak Ocha kenangnya.

Terakhir dikatakannya, ia ingin mendedikasikan masa baktinya ini  untuk kebahagiaan dan kemulyaan kakak Ocha karena ia juga adalah aktifis di organisasi ini selama hidupnya.

“Saya  sangat terinspirasi dari keaktifan mendiang kakak Ocha,” pungkasnya .

Me

 

 




Wagub; Santri Penghafal Al Qur’an Miliki Ilmu Dunia dan Agama Seimbang

Nilai-nilai budaya, agama serta tradisi kita harus tetap dipertahankan dan tetap menjadi filter bagi tamu-tamu asing yang datang ke NTB

PRAYA.lombokjournal.com –  233 santri yang  berhasil menghafal Al-Qur’an sebanyak 30 Juz, diharapkan merubah para santri menjadi pribadi yang memiliki pemahaman ilmu dunia dan ilmu agama yang seimbang.

“Yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah dapat mengerti,  memahami serta mengamalkan isi dan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, S.H., M.Si.

Wagub menyampaikan sambutan di Sidang Terbuka Wisuda yang ke-3 Tahfidz Qur’an Yayasan Pondok Pesantren Nurul Qur’an di Ponpes Nurul Qur’an Desa Mertak Tombok, Praya-Lombok Tengah, Rabu (24/01).

Apresiasi disampaikan pada jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang sukses bersinergi dengan seluruh masyarakat. Program belajar mengajar di Pondok Pesantren Nurul Qur’an dan hari ini telah berhasil mewisuda 233 orang santrinya.

Menurut Wagub,  ini prestasi yang luar biasa di bidang SDM di NTB. Selain pertumbuhan di bidang industri pariwisata, sektor pertanian dan berhasil membuka lapangan pekerjaan.

“Kita sambut baik kedatangan tamu-tamu asing ke NTB ini, namun nilai-nilai budaya, agama serta tradisi kita harus tetap dipertahankan dan tetap menjadi filter bagi tamu-tamu asing yang datang ke NTB,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Ponpes Nurul Qur’an Sekaligus Wakil Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri, S.IP menyampaikan, para santri di Ponpes Nurul Qur’an telah menghapal 30 Juz dalam Al-Qur’an selama 1 tahun kurang 7 hari.

Fathul berharap, ke depan Ponpes Nurul Qur’an mendapatkan support dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah.

Hadir Wilgo Zaenar, Anggota DPR RI Komisi XI untuk Dapil NTB, dan jajaran pimpinan Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Tengah, serta pimpinan BUMN dan BUMD.

AYA