Ke Malaysia, Pemprov NTB Jalin Kerjasama Dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris

Dengan diadakannya kesepakatan ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan membentuk kegiatan-kegiatan yang menunjang dalam kerjasama dalam aspek pendidikan, kebudayaan, kesenian dan pariwisata.

MATARAM.lombkjournal.com — Pemerintah Provinsi  NTB akan melakukan munjungan  ke Malaysia kali ini dalam rangka untuk melakukan kerjasama  dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSI).

Kerjasama tersebut  diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia NTB.

Selain itu untuk, mempererat hubungan baik dengan Malaysia, meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi dan memperkenalkan budaya NTB di Malaysia.

Menurut Kabag Kerjasama Pemerintahan Biro Administrasi Kerjasama Setda Pemprov NTB, Lalu Ismunandar,  Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemprov NTB dan UPSI akan dilaksanakan pada hari Senin 25 Februari 2019, bertempat di UPSI yang beralamat di Tanjong Malim, Perak Darul Ridzuan 35900 Malaysia.

“Nota Kesepahaman akan ditandatangani oleh Dr. H. Zulkifliemansyah selaku Gubernur NTB dan Prof Dato’ Dr. Mohammad Shatar Sabran Wakil Rektor UPSI UPSI,” ucapnya dalam jumpa pers yang digelar di kantor Gubermur NTB,Jumat (22/02) pagi.

Seperti diketahui, UPSI adalah salah satu universitas di Malaysia yang didirikan pada 1 Mei 1997 melalui Surat Kerajaan PU (A) 132 & 133, tanggal 24 Februari 1997, UPSI adalah salah satu universitas negeri terkemuka di Malaysia.

UPSI menawarkan 100 program sarjana, pascasarjana, doktoral dan jenjang spesial. UPSI masuk dalam dafar universitas terbaik di Malaysia.

Universitas ini memiliki beberapa fakultas di antaranya Bahasa, Seni & Musik, Ilmu Kognitif & Pengembangan Manusia, Sains & Teknologi, Teknologi informasi & Komunikasi, Bisnis &Ekonomi, Ilmu Olahraga dan Ilmu Sosial &Humaniora.

Dengan diadakannya kesepakatan ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan membentuk kegiatan-kegiatan yang menunjang dalam kerjasama dalam aspek pendidikan, kebudayaan, kesenian dan pariwisata.

Salah satunya dengan kegiatan pengembangan sumber daya manusia melalui program pengiriman mahasiswa asal NTB ke UPSI Malaysia, sehingga nantinya program ini akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Tidak itu saja, selain penandatanganan Nota Kesepahaman di UPSI, nantinya juga di rencanakan gubernur akan melakukan beberapa kegiatan di Malaysia.

Di ataranya mengadakan Pameran/Expo dekranasda, silaturrahmi dengan masyarakat rantau NTB di Malaysia dan pertemuan dengan Dubes RI untuk Malaysia Rusdi Kirana serta menghadiri penandatanganan dokumen persepahaman antara Posnaker BLKLN Provinsi NTB dan angkasa

AYA




Sekda NTB Tekankan Pentingnya Wawasan Kebangsaan

Diskusi ini mengajak seluruh peserta yang hadir dan masyarakat pada umumnya untuk menjaga kondusifitas dan menjadi pelopor pemilu damai

MATARAM.lombokjournal.com — Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat (Sekda NTB), Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc, P.hD menghadiri acara Sarasehan Kebangsaan yang digagas oleh Gerakan Suluh Kebangsaan di Golden Palace Mataram, Selasa (12/02).

Sekda menyampaikan bahwa pentingnya wawasan kebangsaan sehingga pendidikan wawasan kebangsaan harus dimulai sejak dini.

“Saya dulu saat menjadi kepala dinas Dikpora Provinsi NTB menekankan pentingnya wawasan kebangsaan, waktu itu saya dipesan langsung oleh Damrem (yang menjabat saat itu), beliau mengatakan bahwa wawasan kebangsaan kita ini sudah terkikis di kalangan pelajar,” ungkap Sekda NTB.

Ditambahnya lagi dalam situasi politik saat ini ia berpesan, sebagai warga negara tidak boleh terjadi perpecahan gara-gara beda pilihan dalam pilpres mendatang.

“Himbauan kami dari pemerintah dalam waktu yang semakin dekat pilpres pemilu ini, suasana kebatinan makin hangat, tetap kita menjaga kepala dingin, tetap menjaga persaudaraan karena siapapun yang terpilih dalam pemilu, mereka tetap saudara kita,” kata H. Rosiady.

Senada dengan Sekda NTB, saat itu Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan  Prof. Mahfud MD mengatakan dalam sambutannya, acara diskusi ini mengajak seluruh peserta yang hadir dan masyarakat pada umumnya untuk menjaga kondusifitas dan menjadi pelopor pemilu damai.

“Kami akan mendorong kebebasan menentukan pilihan secara demokratis tanpa bermusuhan. Kontestasi politik harus diartikan sebagai kepentingan bersama untuk mencari yang terbaik, bukan dilakukan sebagai zero sum game. Itulah gagasan kami terkait Gerakan Suluh Kebangsaan ini,” ungkap Mahfud MD.

Pada penutupan acara tersebut, Sekda NTB mengucapkan terima kasih kepada seluruh organisasi dan instansi yang terlibat dalam acara yang sangat membangun itu.

AYA




Gubernur Launching Buku Sejarah Perjalanan HMI di NTB

Dr. Zul juga mengingatkan anak-anak muda NTB agar terus mengembangkan potensi mereka.

lombokjournal.com —

MATARAM  ;      Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menghadiri puncak perayaan Milad HMI ke 72, Minggu (10/02)  malam di Taman Budaya Mataram.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan launching buku “Pergulatan HMI di Pulau Seribu Masjid, Sejarah dan Aksi”.

Buku ini merupakan catatan penelurusan sejarah perjalanan HMI di NTB sejak kehadirannya pada tahun 1963 silam. Buku karya Darsono Yusin Sali ini menggambarkan peran strategis HMI dalam panggung sejarah perkembangan NTB.

Gubernur NTB, pada kesempatan itu menyambut baik kehadiran buah karya intelektual wartawan salah satu media cetak di NTB ini.

“Luar biasa, hebat. Selamat,” kata Gubernur menyemangati penulis.

Melalui sejarah mahasiswa dapat menimba banyak pelajaran. Di samping itu,  Dr. Zul juga mengingatkan anak-anak muda NTB agar terus mengembangkan potensi mereka.

Kata dia, anak-anak muda NTB sangat potensial asalkan mereka diberi kesempatan berkembang. Mereka juga tidak kalah dengan tokoh-tokoh nasional lainnya. Sehinggga demikian, anak-anak NTB di masa depan tidak boleh hanya jadi penonton saja, tetapi harus jadi penentu.

“Saya tidak mau momentum 2024 anak anak hebat NTB hanya jadi penonton dan jago kandang di NTB saja. Siapapun yang jadi capres di kubu manapun ada anak anak NTB,” ungkap Dr. Zul.

Melalui program pemberian beasiswa keluar negeri kata Dr. Zul, ini jadi salah satu upaya meningkatkan SDM NTB menjadi lebih baik.

Di samping itu, melalui pemberian beasiswa diharapkan mampu melahirkan anak-anak muda hebat tidak saja bisa bicara di tataran lokal tapi juga nasional.

Me

 




Awardee Ke Polandia, Bangga Dan Akan Membangun Daerah

Di Polandia, tidak hanya belajar namun juga bisa membangun jaringan sehingga setelah lulus dapat berkontribusi membangun NTB dan Indonesia yang lebih baik

MATARAM.lombokjournal.com —  Para penerima beasiswa (awardee) itu telah mendapatkan sesuatu yang sudah lama diimpikannya, yang diperoleh tersebut merupakan hasil kerja keras dan doa serta dukungan dari berbagai pihak, seperti orang tua,  sahabat,  masyarakat dan pemerintah daerah.

Perasaan senang dan bahagia terungkap ketika mereka berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, yaitu ke Polandia, di Pendopo Gubernur NTB.

Muhammad Alam Setiawan misalnya. Penerima beasiswa asal Lombok Tengah ini menyampaikan,  melanjutkan pendidikan ke luar negeri merupakan keinginan yang sudah lama dicita-citakannya.

Namun baru kali ini bisa terwujud, saat pemerintah Provinsi NTB memberikan beasiswa ke para pemuda.

“Bersyukur banget,  ini rezeki yang tidak disangka-sangka,” ungkapnya saat Pre-Departure Training (DPT)  Program dan Pelepasan Awardee Batch II Tujuan Polandia, di Pendopo Gubernur NTB.

Harapannya, saat di Polandia, ia tidak hanya belajar namun juga bisa membangun jaringan. Sehingga, setelah lulus nanti, ia dapat berkontribusi membangun NTB dan Indonesia yang lebih baik.

“Membangun daerah tidak harus kembali ke daerah,” jelas alumni Unram yang akan melanjutkan Program Master Tourism and Recreation di Vistula Group of Universities, Polandia.

Awardee lainnya,  Imam Wierawansyah Eltara, dari Sumbawa menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya kepada masyarakat dan pemerintah NTB. Sebab menurutnya,  dengan adanya beasiswa itu,  ia bisa melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

“Saya berjanji akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya akan berusaha sebaik mungkin dan tidak akan mengecewakan masyarakat NTB,” ungkap pria yang mengambil program Master of Energy Management.

Hal senada juga disampaikan Ita Astuti,  penerima beasiswa asal Kacamatan Keruak,  Kabupaten Lombok Timur. Ia mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak,  terutama masyarakat dan pemerintah NTB atas beasiswa itu.

Pemerintah NTB katanya, telah memberikan kesempatan untuk membangun mimpinya melanjutkan pendidikan ke luar negeri . Sehingga suatu saat nanti dapat berkontribusi bagi masyarakat dan daerah NTB.

“Saya akan menjaga nama baik NTB di Polandia,” ungkapnya. Ia juga berjanji, selepas lulus nanti,  akan membangun Sumber Daya Manusia  (SDM) di bidang pariwisata.

Untuk diketahui,  pada bethc atau tahap II ini,  sebanyak 27 orang pemuda NTB yang akan melanjutkan pendidikan S2 ke Negara Polandia.

Mereka akan diberangkatkan pada tanggal 15 Febuari 2019 mendatang.  Para alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu telah melewati proses seleksi yang ketat. Baik dari segi akademik maupun wawasan keilmuan umum lainnya.

Mereka ini akan menimba ilmu di 4 kampus di Polandia, antara lain Collegium civitas, Warsawa University of Life Science dan Vistula Group of University dan University of Warsawa.

Me




Irzani : Selain Bisa Ngaji, Santri Harus familiar dengan Teknologi

Teknologi diperlukan untuk memperluas cakupan pesantren sebagai media dakwah, bertukar ide dan gagasan dengan dunia luar yang ingin menjadikan pesantren sebagai tempat belajar

lombokjournal.com —

MATARAM  ;    Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan i harus mulai beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dewasa ini.

Calon Anggota DPD RI Dapil NTB Nomor Urut 30, H Irzani mengatakan, perkembangan teknologi yang sangat pesat, dan mengubah seluruh aspek kehidupan termasuk cara pandang masyarakat terhadap pesantren.

Hal ini membuat pesantren harus mulai adaptif dan familiar  memanfaatkan teknologi.

“Jika kemajuan teknologi tidak direspons dengan agresif, maka pesantren akan tertinggal jauh dengan lembaga pendidikan pada umumnya. Inilah yang kemudian menjadi tantangan pesantren saat ini,” kata Irzani, yang juga Sekretaris Umum NW NTB, Minggu (9/2)

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertujuan mendidik dan menggembleng para santri, salah satunya dengan menjadikannya juru dakwah agama bagi kalangan masyarakat luas.

Tujuan tersebut tentu harus bersinergi dengan cara yang mestinya dilakukan pesantren dalam mempersiapkan santri kelak setelah kembali ke masyarakat.

Irzani mengatakan, teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari banyak orang. Sebut saja sosial media yang telah membagi manusia ke dalam dua dunia: nyata dan maya.

Hal ini penting untuk disikapi pesantren mengingat kemajuan tersebut selalu memiliki dampak negatif disamping positif.

“Teknologi haruslah menjadi media transfomasi nilai-nilai positif dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan secara terus-menerus. Termasuk bagi pesantren,” katanya.

Menurutnya, kondisi ini membuat pesantren harus merespon kemajuan tersebut dengan bijak. Salah satu pilihannya adalah memanfaatkan teknologi sebagai media untuk memaksimalkan pengembangan keilmuan para santri atau peserta didik, termasuk sebagai media dakwah.

Dengan demikian, santri sebagai produk pesantren haruslah mulai belajar hal-hal baru utamanya teknologi.

“Karena dapat kita definisikan bahwa, santri hari ini bukan hanya santri yang pandai membaca kitab kuning, namun gagap teknologi. Bukan pula mereka yang hanya paham ilmu ulama salaf tanpa tahu ilmu ulama kholaf. Begitulah kurang lebihnya,” katanya.

Bagi Irzani, santri yang baik harus sesuai tuntutan sosial. Mereka harus paham terhadap kenyataan, mengerti situasi kekinian, dapat menyelesaikan problem sosial dengan sikap arif dan dan berlandaskan hukum yang benar, tanpa terlepas dari tradisi yang dipegang oleh ulama terdahulu.

Di sinilah peran pondok pesantren untuk mencetak santri yang diharapkan itu. Sudah waktunya pondok pesantren dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah santri menuntut ilmu, memperluas ruang dawah pesantren dan mempertimbangkan efektivitas belajar,” tukasnya.

Teknologi dan Pesantren

Irzani mengatakan, model pembelajaran efektif diperlukan oleh setiap lembaga pendidikan termasuk pesantren. Mau tidak mau teknologi perlu menjadi penunjang untuk memaksimalkan pembelajaran.

“Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pesantren akan memberikan banyak kemudahan. Seperti fleksibelitas program pendidikan, dakwah syiar Islam dan bahan kajian keilmuan yang dapat dibuat lebih menarik dan berkesan,” katanya.

Irzani menegaskan, kelak hal ini juga yang akan disuarakan jika diberi amanah mewakili masyarakat NTB sebagai Anggota DPD RI.

Dipaparkan, pesantren adalah komunitas yang tidak sekadar tempat berkumpulnya santri. Interaksi antara kyai dan santri atau santri dan ustad merupakan satu transaksi pertukaran ide dan gagasan.

Hal ini dapat dilihat dari tradisi pembelajaran pesantren yang disebut dengan mudzakaroh. Di sinilah perlunya teknologi untuk memperluas cakupan pesantren sebagai media dakwah, bertukar ide dan gagasan dengan dunia luar yang ingin menjadikan pesantren sebagai tempat belajar.

“Pesantren perlu memanfaatkan teknologi untuk memperluas cakrawala dakwah dan keilmuan Islam,” katanya.

Menurutnya, desain pesantren yang ramah teknologi adalah keniscayaan, mengingat diantara hal yang positif akan selalu hadir sisi negatif.

 

Ilmu agama maupun teknologi selalu lahir bersamaan. Pesantren yang merupakan tempat mengaji ilmu agama, juga harus mendapat sentuhan teknologi agar menghasilkan kader-kader yang tak kalah dengan sekolah umum.

“Kehadiran teknologi di pesantren diharapkan memberikan manfaat lebih lantaran selain mendapat sentuhan teknologi, para santri juga memiliki pendalaman agama yang baik,” tukasnya.

Me




Beasiswa Diprioritaskan Bagi Yang Punya Semangat Belajar Tinggi

Peserta yang berminat saat ini sudah mencapai angka 1700 orang.  Mereka akan melewati seleksi kesehatan dan bagi yang sudah siap akan dibekali pelatihan bahasa asing gratis

MATARAM.lombokjournal.com — Mahasiswa yang lulus seleksi bea siswa ke luar negeri hendaknya diprioritaskan bagi yang gigih dan punya semangat belajar tinggi, meski keterampilan bahasanya masih tingkat dasar.

Penegasan itu disampaikan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah pada  rapat singkat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTB di Jl.Pendidikan 19A Rabu (30/01)

Ditegaskannya, Program Beasiswa belajar ke luar negeri yang dijalankan pemerintah daerah saat ini, sudah berjalan dengan baik dan lancar.

Menurut Gubernur, dengan modal semangat yang kuat, mahasiswa yang ingin belajar ke luar negeri akan lebih mudah menjalani proses belajar dengan baik.

“Saya ingin jangan sampai anak NTB yang punya kemampuan bahasa minim tidak jadi berangkat,” tegas Doktor Zul

Untuk itu, gubernur mengingatkan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB agar memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar ke luar negeri, dengan menyiapkan peserta melalui pelatihan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin

Menangapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB H. Muh. Suruji mejelaskan program beasiswa ke luar negeri pemerintah daerah telah berlangsung selama 4 tahun, namun saat ini gubernur memerintahkan agar pelaksanaannya ditingkatkan lagi, sehingga pemuda di NTB lebih banyak lagi belajar ke luar negeri.

Ia menambahkan peserta yang berminat saat ini sudah mencapai angka 1700 orang.  Mereka akan melewati seleksi kesehatan dan bagi yang sudah siap akan dibekali pelatihan bahasa asing gratis.

AYA/Hms




Pemprov NTB Tandatangani LOI Dengan Chadong University

Letter of Intent yang ditandatangani menjadi awal kerjasama antara kedua belah pihak di bidang kesehatan dan pendidikan

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Chadong University.

Penandatanganan LOI tersebut dilakukan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah bersama President Chadong University di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur hari ini, Selasa (29/01).

Penandatanganan disaksikan Rombongan dari Chadong University, Perwakilan Universitas Mataram, para Asisten Gubernur, Staf Ahli, dan Kepala OPD Provinsi NTB serta hadirin lain yang hadir di kegiatan tersebut.

Letter of Intent yang ditandatangani menjadi awal kerjasama antara kedua belah pihak di bidang kesehatan dan pendidikan. Direncanakan Pemerintah akan mengirimkan putra putri terbaik NTB untuk berkuliah dan mengeyam pendidikan pada bidang Kesehatan di Chodang University.

Gubernur yang kerap disapa Bang Zul berpesan agar utusan yang dikirimkan benar-benar serius dan mampu memanage ekspektasi seluruh warga NTB nantinya.

“Saya harap adik-adik yang berangkat nanti bukanlah diniatkan untuk liburan, tapi untuk memanage ekspektasi seluruh warga NTB. Meretas jalan baru bagi kerja sama di bidang lain, menjadi pasukan khusus yang kami harapkan dapat menyelesaikan masalah, berkontribusi dalam pemikiran untuk NTB dan Indonesia yg kita cintai” ucap Bang Zul

Orang-orang yang berani test untuk mengikuti ini adalah orang-orang yang akan merubah banyak hal di masa yang akan datang, tambah Gubernur memotivasi.

Bang Zul juga berpesan agar utusan yang dikirim mampu memanfaatkan kesempatan belajar di Negeri Gingseng dengan sebaik-baiknya.

“Saya selalu mengatakan, Perjalanan panjang tidak mungkin kita lalui jika tidak diawali dengan langkah pertama. 39 putra putri ini adalah orang-orang terbaik, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya” tutup Gubernur

Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, S. Pa dalam Kesempatan ini juga menjelaskan pihak Pemprov telah selesai melakukan rekrutmen untuk memberangkatkan tenaga kesehatan khususnya Perawat ke Chodang University Korea.

“Kami telah melakukan test dan rekrutmen dan alhamdulillah terpilih 39 orang yang mewakili 9 kab/kota di NTB hanya KSB yang tdk terwakilkan. InshaAllah kedepannya bisa terwakili” jelas dr. Eka.

Pada test yang sudah dilaksanakan kami Melihat prestasi akademik dan hasil psikotest, tambah dr. Eka.

“Kami berharap adik-adik kita yang hadir pada hari ini adalah duta korea pertama, khususnya di Chodang University di bidang kesehatan. Semoga kegiatan yang diawali dengan niat yg baik ini berjalan lancar dan apa yang dicita-citakan dapat tercapai” tutup dr. Eka.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi NTB akan memberangkatkan Tenaga Kesehatan khususnya Perawat D3 dari NTB untuk belajar dan menyelesaikan program S1 di Chodang University.

Kegiatan diakhiri foto bersama dan pemutaran video dari Chodang University, kemudian dilanjutkan diskusi bersama yang dipimpin langsung oleh Gubernur.

Rombongan Chadong University yang turut hadir pada Kegiatan Penandatanganan LOI antara lain Prof. Park, Jong Koo, Ph.D. (President Chodang Univ.), Prof. Im, Jin Ho, Ph.D. (Director of International Exchange and Education), Prof. Jeong, Hang Jun, Ph.D. (General Manager of Public Relations Devision), Prof. Joo, Jongwon, Ph.D. (Former Joongbu Univ. Professor), Mr. Kim, Joo Myung (Korean Lecturer of NW College) dan Mr. Lee, Kang Hae (English Tree Academy Korea).

Gubernur menjamu Rombongan Chodang University dengan sarapan Khas Lombok,

AYA

 




Gubernur; Menjadi Orang Hebat Harus Menaklukkan Ketakutan Akan Kegagalan

Kuliah di UI tidak hanya menuntut ilmu, namun juga membangun silaturrahmi dan jaringan dengan seluruh putra-putri terbaik Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com — Menjadi orang hebat itu harus memiliki keberanian untuk bermimpi.

Hal itu disampaikan Gubernur dan istri Hj. NiKen Saptarini Widyawati Zukieflimansyah, SE., M. Sc saat memberikan motivasi dan mengobarkan semangat menuntut ilmu kepada anak-anak NTB yang hadir di acara Sosialisasi dan Pengenalan Universitas Indonesia di NTB.

Sebagai alumni terbaik Universitas Indonesia,  Gubernur NTB,  Dr. Zulkieflimansyah bersama istri,  menjadi Pembicara (Guest Speaker) pada.kegiatan bertajuk SASAMBO UI Goes To NTB 2019 yang berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Mataram, Minggu (20/01).

“Hal pertama yang kami lakukan adalah menaklukkan ketakutan menghadapi kegagalan, ketakutan untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik,” ungkapnya.

Gubernur mengatakan tidak ada yang mustahil. Kalau memiliki kemauan yang tinggi,  Allah akan membukakan jalan baginya.

“There is a will,  there is a way,” sambungnya.

Mantan Ketua Senat UI menjelaskan, kuliah di UI merupakan miniatur Indonesia. Sebab katanya,  di kampus itu, kita akan bertemu dengan anak-anak dari seluruh Indonesia dengan berbagai macam karakter dan strata sosial yang ada.

“Bagian Universitas Indonesia merupakan bagian dari Indonesia itu sendiri, ” ungkap Doktor Zul pada acara yang digagas Organisasi Mahasiswa SASAMBO NTB itu.

Doktor Zul memberikan gambaran bahwa UNI yang terkenal dengan “yellow jacket”nya itu,  merupakan gambaran traffic light dimana warna kuning itu berada di tengah, yang bermakna moderasi dan peringatan.

Sementara itu,  Hj. Niken menceritakan sekilas pengalamannya di kampus yang berlokasi di Salemba itu. Menurutnya, kuliah di UI tidak hanya menuntut ilmu. Namun juga membangun silaturrahmi dan jaringan dengan seluruh putra-putri terbaik Indonesia.

“Teman-teman kita yang kuliah UI itu berasal dari seluruh Indonesia. Sehingga, kita bisa memperbanyak jaringan,” Jelasnya di hadapan ratusan siswa SMA dari berbagai sekolah di NTB itu

Ketua TP PKK NTB Itu mendorong anak anak NTB, setelah selesai sarjana, untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.  Sebab,  jaringan yang dibangun itu tidak hanya dengan anak-anak di Indonesia namun juga dengan anak-anak dari berbagai negara di dunia.

Karena itu, Almuni UI 1990 Itu mengajak anak-anak NTB untuk mempersiapkan diri dengan rajin belajar dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.  Serta tetap percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki untuk mendaftar di UI.

AYA/Hms

 

 




Gelaran Hackathon Pertama di NTB,  Mendukung Tumbuhnya Entrepreneur Digital

Kegiatan yang digelar komunitas IT di NTB ini sangat bagus untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan sistem yang dapat digunakan untuk kemaslahatan masyarakat

MATARAM,lombokjournal.com — Develovers Student Club Chapter STMIK Bumigora Mataram berkolaborasi dengan BEDA (IT), Linov, STMIK Bumigora dan beberapa komunitas IT di NTB, menyelenggarakan event hackathon pertama di NTB bertajuk “Bumigora Hackathon 2019”.

Hackathon atau pekan retas merupakan acara kolaborasi pengembangan proyek perangkat lunak. Hackathon pertama di NTB yang bertajuk Bumigora Hackathon 2019 ini belangsung selama dua hari di Mataram. Didukung oleh DPRD Kota Mataram dan Bank NTB Syariah.

Beda{IT} merupakan sebuah wadah yang akan menaungi seluruh komunitas lokal di NTB. Di antaranya, Developers Student Clubs, Komunitas Belajar Linux, Studi Sistem Cerdas dan beberapa komunitas IT lainnya yang ada di STMIK Bumigora Mataram.

Ketua Develovers Student Club (DSC), Darmawan Zulkifli, mengatakan event ini untuk menjaring terobosan inisiatif digital proses penanggulangan bencana dan financial technology (fintech).

Selain itu juga untuk mendukung tumbuhnya entrepreneur digital serta menggali potensi generasi muda NTB.

“Kami berharap event ini juga bisa menjadi ajang berkumpulnya para develover muda lokal yang nantinya mampu menjadi agen pertubumbuhan ekonomi digital Indonesia yang kreatif dan memiliki kompetensi IT yang mumpuni,” kata Darmawan yang sebelumnya menjuarai event Google di Jakarta Desember tahun lalu, Kamis (17/01).

Nantinya dari kegiatan ini akan dikembangkan menjadi sistem terpadu yang dapat digunakan dalam proses penanggulangan pasca bencana, dimana peran teknologi dalam hal ini sangat dibutuhkan.

Harapannya dapat bekerja optimal sehingga dapat membantu pihak-pihak tertentu seperti pemerintah khususnya dan relawan pada umumnya dalam melakukan evakuasi serta penyaluran bantuan di daerah terdampak.

“Pemetaan juga merupakan peran dari penggunaan IT dalam penanggulangan bencana alam,” tambahnya.

 

Sementara itu Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang digelar komunitas IT di NTB ini sangat bagus untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan sistem yang dapat digunakan untuk kemaslahatan masyarakat.

“Saya dengar ini event pertama di NTB, dengan peserta se NTB dan ada dari Bali, saya bangga bisa terlibat dengan anak-anak muda kreatif yang terus melakukan inovasi seperti ini, terima kasih anak-anak ku, teruslah berbuat dan berkreatifitas,” kata Didi dalam sambutannya.

Kegiatan seperti ini harus tetap digelar dan diperbanyak, Nusa Tenggara Barat khususnya Kota Mataram akan sangat siap memfasilitasi kegiatan yang sangat bermanfaat seperti ini, katanya.

Bank NTB Syariah sebagai sponsor utama kegiatan ini juga sangat mendukung kegiatan yang mendukung penguatan kapasitas anak-anak muda lokal NTB yang sangat luar biasa.

Dengan adanya kegiatan ini nantinya banyak anak-anak muda untuk memunculkan startup-startup atau perusahan-perusahan rintisan yang dapat memberikan dampak pada tumbuhnya perekonomian di NTB bahkan di Indonesia.

“Tentu kami juga mencari talent-talent lokal, yang sangat luar biasa untuk dapat mengembangkan Tehcnologi financial di bank NTB Syariah, untuk menjawab tantangan industry” ungkap bangga, Hari Hartanto Edi Asmara perwakilan Bank NTB Syariah pada saat membuka acara kegiatan Hacktoon.

Tentang Linov

Linov memiliki misi untuk menjadikan NTB sebagai pusat tehnologi di Indonesia, beberapa capain yang diraih sejak mulai bergerak secara aktif bersama dengan anak-anak muda NTB, adalah berhasil mendampingi para pemuda NTB menjuarai event resmi yang diadakan Google bekerjsama Dicoding tahun lalu dan tahun ini berhasil mendampingi pemuda NTB menjadikan Game Simulasi Lalu Lintas digunakan di Kalimantan Selatan (proses menjadi Pilot projek Nasional.

Selain prestasi tersebut beberapa tehnologi yang sedang diriset dan dikembangkan oleh tim Linov merupakan salah satu tehnologi inovasi pertama di NTB, antara lain. Sistem SmartHome, IOT

Untuk kesehatan/ alat kesehatan cerdas, IOT untuk kesehatan dan beberapa aplikasi dikembangkan oleh Startup-Startup yang didirikan dan dijalan oleh anak-anak muda lokal NTB yang masih berstatus Mahasiswa di beberapa kampus di NTB.

Keterlibatan Linov untuk kegiatan hackathon merupakan bagian dari tujuan terbentuknya. “kegiatan inkubasi berupa pendampingan anak-anak muda lokal dibidang IT dan Startup tersebut merupakan langkah kami menuju Road To Silicon Island” tegas, Lalu Lian Hari Wangi, salah satu founder.

Kegiatan ini digelar selama 2 hari dimulai dari tanggal 12-13 Januari 2019 di hotel Santika Mataram. Bentuk kegiatan sendiri adalah kompetisi antara para peserta dalam mengembangkan ide masing-masing berdasarkan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.

Peserta mulai merancang dan menciptakan idenya secara langsung dimulai dari hari Sabtu hingga Minggu pukul 08.00 dengan bimbingan dari para tutor yang sudah dihadirkan oleh panitia.

Hasilnya kemudian dipresentasikan di hadapan para juri untuk penilaian dan penentuan pemenangnya.

Me




Rektor UNU Beri Masukan Gubernur Terkait Pengiriman Mahasiswa NTB ke Luar Negeri

Masih banyak sekolah tingkat menengah belum memiliki laboratorium bahasa. Padahal untuk mengembangkan kemampuan bahasa lab tersebut sangat dibutuhkan

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, terus mengoptimalkan beasiswa mahasiswa untuk menempuh pendidikan ke luar negeri.
Program tersebut disambut pro-kontra beberapa pihak.

Banyak pihak yang setuju dengan beasiswa mahasiswa, namun tidak sedikit yang menolak lantaran menilai negara tujuan penerima beasiswa bermasalah dengan ideologi negara yang dinilai negara komunis.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Baiq Muliyanah, mengapresiasi program gubernur tersebut.

Namun sedikit catatan masukan diberikan pada gubernur agar program tersebut diketahui banyak orang, sehingga pembagian beasiswa dapat tepat sasaran.

Selain itu, dia juga memberikan saran agar gubernur tidak hanya fokus pada pengiriman pelajar, tetapi juga menyiapkan pembenahan pendidikan dasar dan menengah.

“Jangan hanya sebatas mengirim mahasiswa ke luar, tapi mulai juga dari hulu. Pembenahan pendidikan dasar dan menengah. Kalau kualitas pendidikan dasar dan menengah dikelola dulu maka akses dinikmati semua,” ujarnya, Kamis (3/1).

Kondisi saat ini menurutnya, masih banyak sekolah tingkat menengah belum memiliki laboratorium bahasa. Padahal untuk mengembangkan kemampuan bahasa lab tersebut sangat dibutuhkan.

“Saya pikir pemerintah juga perlu memperhatikan kemapanan SDM baik tingkat dasar hingga menengah,” katanya.

Dia juga memberikan masukan agar selepas bersekolah di luar negeri, putra-putri daerah tidak dilepas begitu saja di Jakarta, melainkan memberikan akses pada mereka untuk berkontribusi pada daerah.

“Ini bukan apa apa. Tapi karena ada anggaran APBD yang dipakai setidaknya mereka harus berkontribusi untuk daerah juga. Meski tujuan Pak Gubernur ingin jadi orang besar di tingkat nasional, tetapi perlu dipikirkan bahwa mereka menggunakan APBD,” ungkapnya.

Secara pribadi maupun atas nama kelembagaan civitas akademika UNU NTB, pihaknya tidak mempersoalkan tujuan pengiriman pelajar termasuk ke negara Cina. Karena, di Cina tidak mempersoalkan etnis, suku dan agama masyarakat.

Soal pendidikan, Baiq Muliyanah sangat mengagumi kemajuan Cina, sehingga sangat tepat menjadi salah satu tujuan untuk menggali ilmu pengetahuan.

Dia mengungkapkan pengalaman berkunjung ke Cina akhir tahun kemarin. Di Provinsi Shicuan salah satu kampus di sana memiliki kurikulum tentang kebencanaan. Ini dinilai penting untuk masyarakat NTB yang sering menghadapi bencana alam.

“Sangat tepat untuk menggali ilmu pengetahuan di Cina,” katanya sembari mengatakan pihak Komjen Cina dan UNU NTB sudah terbuka peluang kerjasama kedua belah pihak.

Sementara itu gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat dikonfirmasi terpisah mengamini masukan maupun kritik yang disampaikan UNU NTB.

“Setuju dengan masukan itu,” katanya singkat.

aya