Rizal Badila, Promosikan Lombok di Malaysia Lewat Lagu

Beberapa kali kurang sukses merilis lagu-lagu karyanya di negeri sendiri. Siapa nyana Rizal Badila, musisi asal Lombok ini justru berhasil meraih popularitas di negeri tetangga, Malaysia.

MATARAM.lombokjournal.com – – Berhasil merilis single duet bersama diva Malaysia, Azharina Azhar lewat lagu “Seribu Cinta” karya Rizal sendiri, pria asli Kopang, Lombok Tengah itu makin mantap menapakkan karir musiknya di Malaysia.

Rizal Badila

Bagi Rizal, merupakan pengalaman luar biasa bisa duet dengan diva Malaysia sekelas Azharina Azhar. Tapi yang lebih penting lagi, dengan berkiprah di Malaysia, Rizal mengaku ingin mempromosikan Lombok.

“Dan bisa mengharumkan nama Indonesia,” kata Rizal Badila, kepada Lombok Journal di Mataram, Senin (6/2).

Lagu-lagu ciptaannya,  yang dilantunkan pria kelahiran 1989 ini, memang banyak menyedot perhatian pencinta musik di negeri Jiran. sejak pertengahan 2016 lalu.

Konon, lagu Seribu Cinta yang dinyanyikan berduet bersama Azharina Azhar, kini selalu menempati chart unggulan di sejumlah stasiun radio di Malaysia, sekaligus menjadi single dengan request terbanyak di sana.

Bagi dunia pariwisata NTB dan Lombok khususnya, kiprah Rizal Badila di Malaysia, tentu sangat memberi keuntungan.Sebab, beberapa lagu Rizal, juga bertema keindahan pulau Lombok. Lagu yang enak didengar dan juga menjadi perhatian pecinta musik Malaysia adalah “Pulau Lombok”.

Lagu itu memang diciptakannya untuk menggambarkan keindahan dan kenyamanan di pulau Lombok. “Lewat lagu ini saya ingin semua orang tahu bahwa Lombok memang pulau yang sangat indah,” kata Rizal.

Tak tanggung-tanggung, untuk lagu Pulau Lombok ini, Rizal bersama Leegeer Management membuat video klip dengan latar hampir semua objek wisata di pulau Lombok.

“Kita explore keindahan Lombok, termasuk yang belum banyak terekspose. Bisa dilihat di youtube chanel Rizal Badila,” kata Rizal.

Upaya Rizal mempromosikan Lombok dan NTB secara umum melalui kiprahnya di Malaysia, juga didukung tim manajemen Rizal, dari Leegeer Management.

Direktur Leegeer Management, Min Nur’Aini Misrial mengatakan, masyarakat Lombok dan NTB pada umumnya boleh berbangga memiliki dengan talenta potensial seperti Rizal Badila.

“Waktu mengisi acara 17 Agustus di KJRI (Konsulat Jenderal RI) di Kuala Lumpur, pejabat-pejabat di sana memuji, ternyata selain alam yang indah Lombok memiliki anak muda yang sangat berbakat seperti Rizal,” kata wanita cantik yang akrab disapa Iin.

Iin mengatakan, dari sisi promosi potensi pariwisata NTB, sebenarnya sosok Rizal sangat potensial dan sudah terbukti melakukan sesuatu melalui talentanya di bidang musik. Pemerintah Provinsi NTB, menurut Iin, bisa mendukung kiprah Rizal ini dengan support-support yang memungkinkan diberikan oleh pemerintah.

“Sejauh ini kami bersama Rizal masih jalan sendiri, belum banyak dukungan terutama dari Pemerintah Provinsi NTB.Padahal Rizal ini sangat potensial, apalagi untuk mendatangkan wisatawan asal Malaysia ke Lombok ini,” katanya.

Duet bersama Azharina Azhar, menurut Iin, juga merupakan prestasi luar biasa untuk Rizal. Orang Lombok asli, ternyata punya talenta luar biasa hingga berhasil berduet dengan diva Malaysia itu.

Saat ini video klip Seribu Cinta yang menampilkan duet Rizal dengan diva Malaysia, tengah diproses dengan lokasi di beberapa objek wisata dan hotel di Lombok.

“Harapan kami agar apa yang dilakukan Rizal lewat karya-karya nyata itu bisa diapresiasi juga oleh Pemerintah NTB,” tukas Iin.

gra




Erica Majdi : Kebersihan dan Keamanan Nomor Satu

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com

Kebersihan dan keamanan paling utama yang harus diperhatikan pada sebuah destinasi wisata. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi, menegaskan itu dalam sambutannya pada acara pencanangan Kampung Kreatif Sekawan Sejati, Minggu (5/2) di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

Kalau sebuah destinasi wisata tidak bersih dan juga tidak aman, maka jangan berharap akan dikunjungi wisatawan.  “Dua hal ini yang paling penting dan utama, karena ini menyangkut kenyamanan bagi wisatawan,”kata Erica yang juga istri Gubernur NTB ini.

Erica mengatakan, kawasan Sesaot yang sudah menjadi salah satu destinasi wisata di Lombok, NTB, juga perlu terus meningkatkan kebersihan dan keamanan. Cara yang paling sederhana, paparErica, adalah dengan cara saling mengingatkan. Antara masyarakat, pengelola, dan juga pengunjung yang datang.

Menurutnya, bila perlu pengelola dan pokdarwis yang ada menggunakan kaos atau pin bertuliskan “Ingatkan saya kalau belum bersih”.

Jadi saling ingatkan. Soal kebersihan ini memang upaya yang harus terus menerus, ibaratnya rumah, sekarang disapu besok kotor lagi, disapu lagi.  “Jadi upaya yang melibatkan semua dan dilakukan terus menerus,” katanya.

Dengan upaya terus menerus dan saling mengingatkan itu, menurut Erica, secara perlahan akan terbangun sikap terbiasa bersih ke depan.

Dalam seremoni pencanangan tersebut, Erica secara simbolik menyerahkan bantuan Tim Penggerak PKK NTB kepada masyarakat pelaku UMKM di Sesaot dan sekitarnya, berupa peralatan kebersihan, peralatan masak, dan juga bibit pohon buah-buahan untuk mendukung penghijauan kawasan.

Ia berharap bantuan-bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat penerima.

“Saya harap bantuan ini bisa bermanfaat dan digunakan dengan amanah, karena kami dari PKK akan terus mencari masyarakat yang amanah dan terus memberikan bantuan dan juga pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan,” katanya.

gra




Kampung Kreatif Dicanangkan di Sesaot

LOMBOK BARAT click this link here now.lombokjournal.com – Pencanangan Kampung Kreatif Sekawan Sejati, Minggu (5/2) di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Lombok Barat  dilakukan Dinas Pariwisata NTB bersama BRI Cabang Mataram dan Tim Penggerak PKK Provinsi NTB.

Masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah di tiga Desa itu bisa lebih mudah mengakses permodalan melalui perbankan

Kampung Kreatif Sekawan Sejati merupakan wadah kreatif bagi masyarakat di Desa Sesaot, Desa Buwun Sejati, dan Desa Pakuan, tiga desa yang berada di lingkar hutan dan juga taman wisata alam Sesaot.

“Tujuannya sebagai wadah kreatif dan sarana pengembangan kapasitas masyarakat di daerah destinasi wisata ini. Karena pariwisata saat ini berkaitan erat dengan keratifitas,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal.

Dalam konsep Kampung Kreatif, masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah di tiga Desa itu bisa lebih mudah mengakses permodalan di perbankan melalui sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI.

Dari sisi pembinaan dan pengembangan usaha, Tim Penggerak PKK NTB akan mengambil bagian untuk melakukan pelatihan-pelatihan skill dan juga produksi makanan olahan berbahan baku lokal.

“Dengan akses lebih mudah ke perbankan, kita harap masyarakat tidak lagi terjerat pinjaman di rentenir dengan bunga tinggi,” katanya.

Konsep Kampung Kreatif, tambah Faozal, juga akan bertahap mengubah persepsi dan mindset masyarakat yang tadinya berkecimpung di pertanian dan perkebunan agar terbuka bagi sektor pariwisata yang juga memiliki potensi menjanjikan.

“Kawasan Sesaot dan Buwun Sejati sudah terkenal dengan pemandian Sesaot dan Aik Nyet, sementara Pakuan terkenal dengan wisata agro. Nah, Kampung Kreatif ini dibentuk agar masyarakat lokal disini bisa merasakan manfaatnya secara ekonomi, dan tidak hanya menjadi penonton,” tukas Faozal.

Serenomi pencanangan Kampung Kreatif dihadiri juga oleh Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Erica Zainul Majdi, Kepala BRI Cabang Mataram, Jaya Hardana, sejumlah pejabat Pemprov NTB, unsur Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, para Kepala Desa dan juga masyarakat setempat.

BACA : Erica Majdi: Kebersihan dan Keamanan Nomor Satu

Kepala BRI Cabang Mataram, Jaya Hardana mengatakan, BRI akan mendukung pengembangan pariwisata di Kampung Kreatif Sekawan Sejati yang melibatkan tiga Desa di lingkar hutan Sesaot.

“Akses untuk KUR akan kami permudah, dan saat ini kita juga sudah punya empat agen Brilink di kawasan ini untuk mendekatkan akses bagi masyarakat di sini,” katanya.

gra

 




Desa Setanggor, Jangan Dilewatkan Jika ke Lombok

Tamu Dijamu Makan Di Tengah Persawahan

Budaya agraris dan kearifan lokal masyarakat di sana Desa Setanggor di Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, bisa menjadi magnet yang menyedot kunjungan wisatawan.

LOGTENG.lombokjournal.com

Berjarak sekitar 9 Km dari Lombok International Airport (LIA), atau sekitar 15 menit perjalanan, Desa Setanggor dengan luas wilayah sekitar 650 hektare, menawarkan tidak kurang dari 10 spot wisata yang bisa dinikmati pengunjung.

Sanggar seni tradisional Desa Setanggor

Uniknya, semua spot wisata ini masih sangat alami dan berhubungan dengan kearifan lokal, kebiasaaan hidup masyarakat agraris di pedesaan. Pengunjung bisa berinteraksi dan terlibat kegiatan masyarakat setempat.

Mulai dari melihat aktivitas di kampung pusat tenun Sasak dan ikut belajar menenun, menyaksikan atraksi kesenian musik dan tari tradisonal, melihat aktivitas petani dan peternak lokal, hingga jamuan makan di tengah persawahan dengan menu lokal khas Lombok.

“Baru sekarang bisa merasakan nikmatnya makan di tengah persawahan,” kata Lala Haerul (23), mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang berkunjung ke Desa Setanggor.

Karena itu ia berpikir, Desa Setanggor harus dipromosikan. Lebih dari itu menurutnya, potensi ini harus didukung pemerintah. “Sebab bisa menjadi destinasi baru di Lombok,” kata Lala yang datang ke Desa Setanggor bersama empat orang temannya. Ia mengaku tergelitik untuk berkunjung ke Desa Setanggor setelah melihat video tentang Desa ini di situs Youtube.

Minggu siang itu, Lala dan rombongan dijamu makan siang oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Setanggor.

Menunya menu lokal, pelecing kangkung, pepes jamur, ayam santan Lombok, dan sambal terong. Tapi, bagi Lala dan teman-temannya, lokasi makannya yang luar biasa, di tengah persawahan yang menghijau.

Mereka menikmati hidangan itu di sebuah berugak (semacam gazebo tanpa dinding) yang terletak di lintasan pematang sawah desa.

“Semua tamu kami perlakukan sama, layaknya menjamu saudara yang datang dari jauh,” tutur Ida Wahyuni (29), pembina Pokdarwis Setanggor yang jiuga penggagas wisata desa Setanggor, Sabtu (4/2).

Lokasi untuk menjamu sengaja dipilih di tengah sawah, agar pengunjung biisa menikmati suasana alami pedesaan. Menurut Ida, makan di tengah persawahan merupakan salah satu spot wisata di Desa Setanggor yang paling diminati pengunjung.

“Terutama pengunjung domestik dari kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Juga menjadi favorit wisatawan mancanegara,” tutur Ida.

“Pernah juga ada tamu dari Australia yang sangat senang bisa mengambil singkong dan membakarnya sendiri di spot perkebunan yang kami sediakan. Mungkin bagi mereka ini pengalaman yang baru,” katanya.

10 Spot Ditawarkan

Desa Seranggor sebagian besar penduduknya petani. Desa Setanggor menawarkan wisata persawahan dan perkebunan, sebagai lokasi wisata agro dan kuliner.

Selain menikmati hidangan di sawah atau kebun, pengunjung bisa juga menyaksikan langsung aktivitas petani termasuk memetik hasil perkebunan, sepertu buah Naga.

Untuk wisata budaya, sebuah sanggar musik dan tari tradisional disediakan bagi pengunjung untuk menyaksikan berbagai aktraksi budaya setempat.

Sanggar seni di Setanggor sudah lama berlangsung dan menjadi tradisi yang tetap hidup. Aktivitas budaya masyarakat masih marak sampai sekarang. “Banyak juga wisatawan yang senang karena bisa berlatih menari atau belajar main alat musik tradisional,” kata Ida.

Di Sanggar Seni Setanggor juga tersimpan sebuah Gong Tua berdiameter 1 Meter, yang diperkirakan dibuat pada tahun 1828 silam. Gong Tua disimpan dalam sebuah ruangan tertutup berukuran 1,5 X 1,5Meter. Gong ini bisa berbunyi sendiri pada saat-saat tertentu.

Ngaji Al Qur’an di tengah persawahan

“Ini erat kaitannya juga dengan makam Raden Kekah, salah satu ulama penyiar Islam di Lombok, yang letak makamnya tak jauh dari Sanggar. Ini juga sudah menjadi wisata religi,” kata Ida.

Di lokasi lain, perkampungan pusat kerajinan tenun juga menjadi spot andalan Desa Setanggor. Di sini, selain bisa membeli cindera mata, pengunjung bisa melihat langsung bagaimana sejumlah wanita merangkai benang menjadi kain tenun khas Lombok dengan berbagai corak lokal.

Sentra tenun di Desa Setanggor.

Menurut Sekretaris Desa Setanggor, Genam (56), hampir 90 persen kaum wanita di Desa Setanggor punya kemampuan menenun kain, berkat tradisi turun temurun.

Berdasarkan data Pemerintah Desa Setanggor, jumlah penduduk Setanggor saat ini sekitar 2.026 Keluarga terdiri dari 4.606 jiwa tersebar di 14 Dusun di wilayah Setanggor.

Sekitar 1.800 penduduk di sana tergolong wanita dewasa dan ibu rumah tangga.

“Tenun ini tradisi dari dulu, sehingga hampir 90 persen wanita di Desa ini bisa menenun,” kata Genam.

Hanya saja, sebelum pusat tenun ini dibentuk produk tenun Setanggor dijual ke pusat tenun desa lain yang lebih terkenal, seperti Desa Sukarara, Lombok Tengah.

Pusat tenun Setanggor baru saja dibentuk sekitar 4 bulan yang lalu, dan kini sudah bisa menyerap produk masyarakat setempat sekaligus sebagai tempat pemasarannya.

Aktivitas menennun saat ini mulai terasa dampak ekonomisnya bagi masyarakat Desa Setanggor. Terutama sejak ada konsep Desa Wisata yang digagas mbak Ida dan Pokdarwis.

“Kami berharap ada perhatian juga dari pemerintah,” kata Genam, salah seorang penduduk.

Gra




3 Ribu Wisatawan Ditargetkan Masuk NTB Selama Februari

Dengan event promosi Lombok Sumbawa Great Sale , Dinas Pariwisata NTB menargetkan bisa menarik sedikitnya 3 ribu kunjungan wisatawan ke NTB. “Itu target sepanjang bulan Februari ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, Rabu (1/2) di terminal Lombok International Airport (LIA).

MATARAM.lombokjournal.com — Jajaran Dinas Pariwisata NTB bersama manajemen PT Angkasa Pura I Lombok International Airport (LIA), Rabu pagi (menyambut kedatangan penumpang pesawat pertama Garuda dari Jakarta yang tiba di LIA.

Penumpang yang datang dijamu dengan musik tradisional Gendang Beleq, makanan ringan, dan pemberian brosur katalog Lombok Sumbawa Great Sale. Event Lombok Sumbawa Great Sale dimulai hari ini hingga akhir Februari.

Faozal mengasumsikan, 3 ribu wisatawan itu mengambil paket 2 hari tiga malam, dan minimal setiap orang bisa membelanjakan minimal Rp6 juta untuk hotel, makan dan oleh-oleh.  “Sehingga bisa diperkirakan akan ada transaksi berputar minimal Rp18 miliar selama great sale ini,” harapnya.

Lombok Sumbawa Great Sale 2017 dilakukan Dinas Pariwisata NTB dengan dukungan dei seluruh stakeholders terkait seperti PHRI, ASITA, dan BPPD NTB untuk meningkatkan minat kunjungan wisata di bulan Februari yang termasuk low season.

Berdasarkan pengalaman tahun tahun sebelumnya tingkat hunian hotel di musim low season rata rata 30 hingga 40 persen. Event great sale diharapkan mampu meningkatkannya hingga 65 – 70 persen.

gra




Selama Lombok Sumbawa Great Sale, 189 Usaha Beri Diskon Khusus

Selama masa great sale, wisatawan yang berkunjung ke Lombok dan Sumbawa bisa menikmati cukup banyak diskon paket wisata, perhotelan, restauran, kuliner, dan souvenir.

MATARAM.lombokjournal.com – Upaya menarik arus wisatawan masuk ke Lombok dan Sumbawa, Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan promosi wisata, Lombok Sumbawa Great Sale 2017.  Kegiatan itu berlangsung sebulan penuh, sejak 1 Februari  hingga 28 Februari mendatang, menandai dimulainya event great sale itu.

Dalam event great sale ini, sekitar 189 unit usaha yang terlibat memberikan diskon khusus.  Unit usaha pariwisata yang memberikan diskon itu di antaranya, 69 hotel dan resor yang memberikan diskon tarif sewa kamar antara 30 hingga 70 persen dari harga normal.

Sebanyak 45 restauran dan kuliner lesehan yang memberi diskon 15 hingga 30 persen, dan puluhan outlet kerajinan dan souvenir dan oleh-oleh khas NTB.

Tiga maskapai penerbangan juga memberi diskon 10-15 persen untuk penerbangan ke Lombok.  Ada Garuda, Citylink, dan Lion Air.  “Pemberitahuan tentang great sale juga dilakukan awak pesawat dalam perjalanan,” kata Faozal.

Faozal mengatakan, sepanjang bulan diskon wisata ini, pengunjung juga bisa menikmati atraksi seni dan budaya khas Lombok dan Sumbawa yang akan digelar tiap malam di Lombok Epicentrum Mall (LEM) Mataram.

Sebanyak 49 dari 100 unit usaha yang ada di LEM Mataram, juga menawarkan diskon dalam event Lombok Sumbawa Great Sale 2017.

Untuk menikmati fasilitas diskon dalam great sale di NTB, wisatawam domestik dan mancanegara cukup menunjukan boarding pass pesawat dan kartu identitas di hotel, restaurant, pusat kuliner dan kerajinan souvenir yang bertanda Lombok Sumbawa Great Sale.

“Brosur katalog great sale juga disediakan di terminal kedatangan LIA sehingga pengunjung yang datang bisa lebih mudah menemukan fasilitas diskon sesuai keinginan,”kata Faozal.

gra




BPPD Mataram Bakal Mati Suri Tahun Ini

Aktivitas Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Mataram atau BP2KM, bakal mati suri tahun ini, lantaran tidak memiliki anggaran.

MATARAM –lombokjournal.com – Kabar itu disampaikan Sekretaris BP2KM, Yudi Mukhlis, Selasa (31/1) di Mataram. “Istilahnya bisa mati suri. Kita nggak dapat anggaran tahun 2017 ini, padahal ada cukup banyak program yang sudah kami jadwalkan untuk kepentingan promosi pariwisata Kota Mataram,” kata Sekretaris BP2KM, Yudi Mukhlis, Selasa (31/1) di Mataram.

Yudhi Mukhlis, Sekretaris BP2KM

Menurut Yudi, untuk program promosi tahun 2017 ini BP2KM mengusulkan dana sekitar Rp1,9 Miliar. Dana itu untuk sejumlah event promosi, gelaran atraksi dan seni pertunjukan, dan juga peningkatan kapasitas masyarakat pariwisata.

“Kita ada progran pelatihan SDM di bidang pramuwisata, juga ada pelatihan pramusaji tahap dua melanjutkan tahap satu yang sudah jalan tahun lalu,” katanya.

Sejumlah event juga sudah direncanakan, seperti Mataram Great Sale, Festival Kopi Nusantara, dan Festival Mataram.

“Tahun lalu kita juga usulkan Rp1,9 Miliar tapi yang turun hanya Rp200 juta. Tapi berapa kegiatan bisa berjalan karena ada sedikit anggaran. Nah tahun ini sama sekali tidak ada anggaran. Ini sulit bagi kami,” tukas Yudi.

gra

 




Jaring Banyak Wisatawan Malaysia, NTB Jalin Kerjasama dengan UPSI

MATARAM – lombokjournal.com Mempromosikan wisata Lombok sekaligus menjaring lebih banyak wisatawan muda dari Malaysia berkunjung ke Lombok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menjalin kerjasama dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Kuala Lumpur, Malaysia.

“UPSI akan membantu promosi Lombok di Malaysia,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal saat jumpa pers bersama dan pihak perwakilan UPSI di Mataram, Senin (30/1) di Mataram.

Dia menjelaskan sepanjang 2016 lalu, Dinas Pariwisata mencatat jumlah wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Lombok menjadi yang terbanyak untuk wisatawan mancanegara dibanding negara lain.

Hanya saja, dari sisi golongan usia, para wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Lombok didominasi berusia 40 tahun ke atas. Karena itu, dengan kerjasama dengan UPSI diharapkan akan terbangun minat kunjungan bagi wisatawan usia muda Malaysia, pelajar, dan mahasiswa.

“Rencananya MoU akan ditandatangani Gubernur NTB bersama Rektor UPSI pada Maret nanti,” katanya.

Dekan Fakultas Musik dan Seni Persembahan, Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia Prof Zaharul Lailiddin bin Sairon mengatakan,  selain akan membantu promosi wisata Lombok, UPSI juga akan menjalin kerjasama pendidikan yang juga menunjang pariwisata Lombok.

Menurut Zaharul, potensi pariwisata Lombok sangat menarik. Di samping keindahan alam dan pantai, Lombok juga memiliki seni dan budaya yang layak dinikmati wisatawan.

“Lombok punya keunikan tersendiri. Itu alasan kami ingin bekerjasama mempromosikan khususnya ke golongan muda di Malaysia. Sebab, selama ini kunjungan ke Lombok memang didominasi golongan 40 tahun ke atas,” katanya.

Zaharul mengatakan, selama ini tujuan wisata golongan muda Malaysia ke Indonesia masih lebih banyak ke Jakarta, Yogya, Solo, dan Bandung.

Untuk mendorong kunjungan muda ke Lombok, UPSI akan memulai dengan mengadakan practical training untuk mahasiswanya dengan lokasi di Lombok.

“Kami akan mulai practical trainning di Lombok mulai Maret nanti,” katanya.(gra)




Kecelakaan Bus Wisatawan, Hati-hati Lewat Tanjakan Bukit Malimbu

MATARAM – lombokjournal.com – Bukit Malimbu yang masuk wilayah Lombok Utara, lokasinya sekitar 10 Kilometer sebelah utara Pantai Senggigi, ideal untuk menikmati keindahan panorama laut, terutama saat sunset. Tapi jalan pinggir pantai Malimbu itu ada tanjakan curam.

Panorama pantai dari Bukit Malimbu

Kecelakaan bus berpenumpang 28 wisatawa dari Cirebon, hari Sabtu (28/1) sekitar pukul 10.00 Wita, yang terperosok ke jurang sedalam tujuh meter, bukan yang pertama terjadi. “Pernah ada kendaraan minibus juga tak bisa naik ke tanjakan dan terulling, tapi supirnya bisa mengendalikan, hanya mundur menabrak dinding bukit,” cerita Krisna, yang pernah bekerja sebagai guide..

Bagi bus wisatawan dari luar daerah, perlu diingatkan perlu hati-hati bila melintasi Malimbu, yang biasanya menuju Bangsal untuk menyeberang ke Gili Air, Gili Meno atau Gili Terawangan

“Kalau kondisi kendaraan kurang prima, dan supirnya belum pernah melwati jalan Malimbu, harus hati-hati,” kata Krisna meningatkan.

Bukit Malimbu termasuk salah satu kebanggaan Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Berjarak kira-kira 24 km dari kota Mataram, kurang lebih perjalanan satu jam dengan menggunakan mobil.

Bukit Malimbu yang menghadap pantai itu bisa menjadi pilihan utama untuk menikmati pemandangan sunset di Pulau Lombok.  Panorama sunset lebih sempurna bila langit dalam keadaan cerah. Beberapa guide menuturkan, tempat ini menyuguhkan panorama spesial, yang tidak ditemukan di tempat lain.

Dari tempat ini bisa dilihat dua gili (pulau kecil) yang paling terkenal, yaitu Gili Trawangan dan Gili Meno dari kejauhan, dengan latar belakang sunset. Apalagi samar-samat tampak Gunung Agung di Bali, perpanduan itu merupakan lukisan alam yang indah.

Bukit Malimbu sering dipakai tempat berkumpul berbagai komunitas, misalnya komunitas sepeda, motor gede atau vespa.

Rr




Kementerian BUMN Dorong Percepatan KEK Mandalika

Menteri BUMN Rini Soemarno saat meresmikan landmark “Kuta Mandalika” di Pantai Tanjung Aan, Mandalika Lombok, Jumat (27/1).(foto: hers/lombokjournal.com)

LOMBOK TENGAH – lombokjournal.com Kementerian BUMN mendorong percepatan pengembangan pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Menteri BUMN RI Rini Soemarno menyatakan optimismenya KEK Mandalika siap menjadi destinasi wisata unggulan kelas dunia di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Rini Soemarno usai peresmian landmark “Kuta Mandalika” di Pantai Tanjung Aan, Mandalika Lombok, Jumat (27/1) check my reference.

Menteri BUMN RI Soemarno bersama-sama dengan direksi BUMN yang terlibat dalam kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Mandalika, menyaksikan peresmian landmark “Kuta Mandalika” yang juga menandai komitmen dan partisipasi aktif sinergi BUMN tersebut dalam mendukung program percepatan pengembangan pariwisata dan kawasan ekonomi khusus di Mandalika.

“Melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri yang dilakukan lebih berbagai BUMN nasional di kawasan Mandalika tersebut, kami mengupayakan kesiapan infrastruktur Mandalika dapat terealisasikan dengan baik,” ujarnya.

Menurut dia, program BUMN Hadir Untuk Negeri ini, kiranya dapat memberikan impact yang jauh lebih besar bagi masyarakat dan juga daerah sekitar melalui pengembangan Mandalika sebagai KEK berbasis pariwisata. Kementerian mendorong BUMN untuk terus aktif bersinergi melakukan percepatan pembangunan destinasi pariwisata di kawasan Mandalika dan Lombok.

Pelaksanaan program “BUMN Hadir untuk Negeri” di Mandalika tersebut berlangsung di lima lokasi, yakni di Tanjung Aan, Bukit Meresek dan Pantai Kuta (ketiganya di KEK Mandalika), Desa Ende (desa wisata binaan ITDC) dan Desa Sembalun, Rinjani, di mana program tersebut dirangkai dengan berbagai kegiatan, antara lain kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR – Corporate Social Responsibility) di bidang pariwisata, pendidikan, lingkungan, dan infrastruktur yang dilaksanakan dari tanggal 26 – 28 Januari 2017.

Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengungkapkan apresiasinya terhadap Kementerian BUMN yang telah menunjuk Garuda Indonesia sebagai koordinator rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Mandalika.

“Kami merasa bersyukur dapat menjadi bagian dari inisiasi Kementerian BUMN dalam menjalankan visi sebagai pilar pembangunan bangsa melalui berbagai program yang memberi impact yang sustainable bagi masyarakat luas,” ungkap Arif.

Sementara itu, Direktur ITDC Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa pendekatan CSR BUMN yang dilakukan pada program BUMN Hadir Untuk Negeri kali ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat.

Rangkaian progam BUMN Hadir Untuk Negeri di Mandalika, Lombok Tengah merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan HUT BUMN Nasional di setiap bulannya.

Melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri yang dilaksanakan di kawasan Mandalika tersebut, lebih dari 123 BUMN berkolaborasi dalam membangun berbagai infrastruktur dari berbagai aspek, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, peningkatkan mutu sanitasi, penyediaan infrastruktur berbasis mata pencaharian masyarakat setempat, serta peningkatan akses transportasi di wilayah Mandalika.(hers)