Korean Air Mendarat Perdana di Lombok Tengah

Pendaratan pertama kalinya Korean Air diapresiasi pemkab Lombok tengah

Sekda Loteng mengalungi wisatawan Korea dengan selendang tenunan lokal (foto: Gilang)

LOTENG.lombokjournal.com — Sekda Lombok Tengah, HM. Nursiah, S. Sos. M. Si menyambut dan mengalungi wisatawan asal Korea Selatan dengan kain selendang tenunan asal Skarara, Sabtu (29/7) di Bandara Internasional Lombok ( BIL), Lombok Tengah.

Penyambutan itu dilakukan sebagai salah wujud penghormatannya,

Pesawat Korean Air yang membawa 185 orang wisatawan itu melakukan pendaratan pertamanya di Lombok Internasional Airport.

Kehadiran wisatawan ini tentu merupakan salah satu indikator kesiapan Lombok Tengah menyambut wisatawan mancanegara. Selain itu Lombok Tengah akan menyuguhkan Wisata Alam dan Wisata Baharinya yang akan memikat siapa pun yang berkunjung.

“Kondisi daerah tentu jadi perhatian Pemerintah guna memancing wisatawan agar lebih terpikat berkunjung ke Lombok Tengah. Karena itu kita mesti meningkatkan rasa aman dan nyaman” kata Sekda Loteng, yang mempersiapkan penyambutan pendaratan Pesawat Korean Air.

GILANG




Disiapkan Satgas Rinjani Bersih, Tangani Menangani Sampah di Rinjani

Penanganan Sampah di Gunung Rinjani yang tak pernah beres, sekarang dibentuk Satgas Rinjani Bersih

MATARAM.lombokjournal.com — Secara rutin Satgas Rinjani Bersih membersihkan empat titik, mulai dari Plawangan, areal danau, pintu masuk Sembalun, dan pintu masuk Senaru yang merupakan titik awal pendakian.

Itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Fauzal.  Pihaknya bersama dengan Balai TNGR serta Pemerintah Kabupaten Lombok Timur resmi melaunching Satgas Rinjani Bersih, Senin (24/7) di kantor Dinas Pariwisata NTB.

Faozal mefokuskan dan menyelesaikan masalah tata kelola destinasi khususnya gunung Rinjani “Untuk permasalahan sampah di Rinjani, sekarang sudah kita bentuk Satgas Rinjani Bersih untuk menyelesaikannya,” ucapnya.

Selain melakukan pembersihan sampah di Rinjani, Satgas nantinya akan elakukan colecting  sampah-sampah dan juga memberikan edukasi atau pemahaman terhadap semua pendaki tentang pentingnya menjaga kebersihan gunung Rinjani.

Nanti konsentrasi satgas ini akan dipusatkan di Pelawangan yang merupakan titik kumpul dari pintu Senaru dan pintu Sembalun. Sehingga potensi sampah dan kerusakan alam di situ sangat besar.

Selain di Pelawangan, tim satgas juga akan ditempatkan di areal danau. Karenatujuan akhir semua pendaki pasti menuju danau, sehingga potensi sampah juga sangat besar terjadi.

Untuk menunjang kinerja tim satgas, Dinas Pariwisata NTB akan memberikan tunjangan atau reward kepada personil tim satgas. “Tim satgas ini hanya bekerja untuk mengumpulkan sampah saja, untuk evakuasi turunnya sampah akan dilakukan oleh TNGR,” katanya.

Kasubag TU TNGR, Mustafa Imam Lubis sangat mendukung program pembentukan Satgas Rinjani Bersih oleh Dinas Pariwisata tersebut. Ini merupakan kabar baik bagi proses pembersihan gunung Rinjani yang memang selalu memiliki masalah sampah yang sulit untuk ditanggulangi setiap tahunnya.

“Mudah-mudahan dengan dibentuknya satgas ini, bisa menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang ada di Rinjani khususnya masalah sampah,” harap Imam Lubis.

AYA




NTB Surganya Paraglider Dunia

Variasi keindahan NTB sangat cocok untuk aero sport berkelas dunia. Dengan keindahan tersebut,  NTB berpeluang  menjadi surganya para penggemar paraglider dunia.

MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin,SH.,M.Si menyampaikan hal itu pada pembukaan Kejuaraan Paralayang International Mantar Paragliding XC Open di Desa Mantar, Kecamatan Poto Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Selasa, (18/7)

Kejuaraan paralayang ini akan diikuti 14 negara.  Juga diikuti sekitar 50 pilot paralayang dari berbagai klub di Indonesia untuk kategori fun dan pemula. Sebagai kegiatan tahunan NTB, kejuaraan paralayang merupakan sport tourism yang ketiga kalinya dilaksanakan.

Wagub menegaskan, mengenalkan keindahan dan keramah tamahan  pariwisata  NTB ke seluruh dunia bisa dilakukan melalui berbagai event, termasuk  dunia olah raga paralayang.

“Event ini sekaligus memajukan dunia paragliding Indonesia,” ujarnya.

Diharapkannya, kejuaraan ini membangun semangat berkompetisi, persaudaraan yang semakin erat antar sesama penggemar paragliding.

Nixon Ray, Wakil Presiden Asian Continental Paragliding Association (ACPA), yang juga perwakilan dari FASI Pusat mengatakan, kegiatan ini  akan mengangkat nama Mantar ke dunia internasional.

Selain itu, meningkatkan kualitas para pilot Paralayang Indonesia, termasuk menambah jam terbangnya.

“Spot di Mantar ini sangat bagus sekali, world class. Di Indonesia baru ada dua lokasi seperti ini, Mantar, dan satunya lagi di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang  hadir berharap, kerja sama dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) ini terus berjalan dengan baik demi pengembangan sport tourism di Indonesia.

“Kami berharap di dalam Mantar Paragliding XC Open ini kita bisa bersama-sama melakukan promosi. Kami juga memiliki media yang bisa dimanfaatkan untuk mengekspos program sport tourism,” ujar Esthy.

Ia menyampaikan pesan Menteri Pariwisata Arief Yahya, kejuaraan di Desa Mantar KSB ini merupakan kesempatan emas buat promosi destinasi KSB dan NTB secara keseluruhan.  Even berkelas dunia ini bisa mengekspos Mantar.  Diingatkannya, pentingnya upaya terus meningkatkan aksesibilitas Wilayah KSB dan pulau Sumbawa umumnya.

AYA

 

 




Berkunjung Kampung Ekowisata Kerujuk, Destinasi Primadona Baru di Lombok Utara

Ide kreatif pemuda Kampung Kerujuk berhasil mengubah hamparan sawan dan tempat pemancingan menjadi kampung ekowisata yang menyajikan berbagai spot menarik.

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com —

Lukmanul Hakim, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kerujuk Lestari

Ini contoh kekuatan ide dan kreatifikas para pemuda. Di kampung Kerujuk Desa Menggale Kecamatan Pemenang, berkat ide kreatifnya berhasil merubah kawasan yang semula hanya hamparan sawah dan tempat pemancingan, menjadi tempat wisata yang kini jadi primadona baru di Lombok Utara.

Menuju kawasan ekowisata Kerujuk, pengunjung harus melewati jalan setapak yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Di sepanjang perjalanan pengunjung disuguhkan pemandangan hamparan sawah serta gunung yang menjulang tinggi.

Sesampainya di lokasi, pengunjung akan disuguhkan dengan sejuknya pemandangan. Di tempat ini terdapat berbagai spot-spot menarik, yang menjadi primadona wisatawan untuk mengabadikan momen, seperti replika kupu-kupu berukuran 1, 5 meter dan terdapat “taman cinta” yang menjadi tempat favorit para wisatawan untuk mengabadikan momen.

Di lokasi ini terdapat rumah pohon, serta replika pesawat terbang yang terbuat dari kayu. Dan juga menarik, terdapat beberapa spot outbond yang cukup antimainstrem lainnya.

Lukmanul Hakim, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kerujuk Lestari, selaku pengelola menuturkan, kampung ekowisata tersebut merupakan kolam pemancingan. Kolam tersebut dibangun dari dana PNPM. Meski hanya kolam pemancingan, namun ternyata antusias pengunjung semakin tinggi.

“Akhirnya kami perkumpulan anak muda berdiskusi mencari kegiatan lain yang mendukung kolam pemancingan tersebut,” ujarnya.

Dirinya mengaku, Setelah melakukan pemetaan selama 6 bulan, akhirnya mulai terbentuk desain kampung ekowisata. Dirinya tak ingin seperti destinasi wisata kebanyakan lainnya yang hanya mengembangkan hiburan dan rekreasi. Kampung ekowisata Kerujuk juga mengembangkan wisata berbasis lingkungan dan budaya. Selain itu juga pengembangan ekonomi masyarakat lokal.

Pengembangan berbasis lingkungan yang dimaksud adalah pengunjung dapat membawa pohon dan menanamnya di lokasi ekowisata. Sementara budaya dengan melestarikan aneka permainan rakyat yang mulai memudar. Seperti permainan egrang, terompah, dan lainnya.

Sedangkan pengembangan ekonomi masyarakat lokal, di lokasi ini menyediakan aneka kuliner yang dijual masyarakat sekitar. “Ada beragam kuliner juga disediakan,” jelasnya.

Penghasilan dari ekowisata ini terbilang cukup besar. Hal ini dikarenakan pengunjungnya yang cukup banyak, terutama pada Sabtu dan Minggu.

Lukman mengaku, jika dirata-ratakan pengunjung sehari mendekati 100 orang untuk wisatawan lokal. Sementara wisatawan asing per hari bisa mencapai 10 orang.

Terkait pendapatan, ia mengaku pendapatan dari penjualan tiket masuk dan paket wisata yang ditawarkan bisa mencapai Rp 6 juta. Bila saat liburan panjang bisa meningkat dua kali lipatnya.

wisata yang ditawarkan di lokasi ini berupa permainan rakyat, makan, snack dan kopi.

“Sementara ini pendapatan belum masuk pades, tapi kedepannya akan mengarah kesana,” jelasnya.

AYA

 

 

 




Ahmad Ziadi Nahkodai ASPPI NTB

52 peserta Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (NTB) dalam Musda di Mataram untuk akhirnya memilih Ahmad Ziadi sebagai nahkoda baru

MAtARAM.lombokjournal.com —  Dalam persaingan ketat merebut suara anggota, Ahmad Zuhaedi terpilih untuk menahkodai ASPPI NTB selama empat tahun ke depan. Ahmad Zuhaedi terpilih menjadi ketua dengan memperoleh 21 suara,, disusul Badrun 17 suara, dan Suhaely hanya mendapatkan satu suara.

Pada periode pertama berdiri, ASPPI NTB telah berhasil menggelar Lombok Travel Mart (LTM) sebanyak empat kali dengan jumlah buyer mencapai 250 orang.

“Buyer ini berasal dari domestik maupun luar negeri,” kata JN Wirajagat.

Diharapkannya, di periode kedua kepengurusan ASPPI NTB lebih mampu meningkatkan jumlah buyer, dan membantu pemerintah menaikkan angka kunjungan pariwisata.

Apalgi, mengingat pesatnya perkembangan pariwisata di NTB. Wirajagat optimis target pemerintah mendatangkan lima juta wisatawan ke NTB tercapai.

Kepengurusan baru diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap iklim pariwisata di NTB.

“Selama ini kita cukup bangga dengan mampu melaksanakan LTM empat kali, jangan sampai kendor, harus bisa memberikan dampak yang lebih dari sebelumnya,” tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPD BPPD Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Afan Ahmad yang membuka Musda mengatakan,  kehadiran ASPPI sebagai organisasi yang masih baru cukup memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan dunia pariwisata NTB.

Menurutnya, para pelaku dan praktisi yang tergabung dalam organisasi ini turut serta membantu pemerintah meningkatkan angka kunjungan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Afan Ahmad mengapresiasi pagelaran LTM yang menurutnya sukses di gelar di Lombok. Namun ia minta, agar pengurus DPD ASPPI NTB bekerja lebih keras lagi guna mendongkrak angka kunjungan wisatawan sesuai target NTB mencapai 5 juta orang.

“Prestasi yang luar biasa pada periode pertama, tapi jangan terlena masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai. Apalagi, pemerintah sudah menargetkan angka kunjungan wisatawan, jadi bergerak dan lakukan yang terbaik,” cetusnya.

AYA

 




Musda ASPPI NTB Mengutamakan Regenerasi Kepemimpinan Asosiasi

JN Wirajagat

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) menyelenggarakan Musda untuk menentukan calon pemimpin baru, karena asosiasi ini menginginkan adanya regenerasi

MATARAM.lombokjournal.com —  Dalam Musda kali peridoe kedua DPD ASPPI Nusa Tenggara Barat (NTB) memunculkan tiga kandidat yang mempunyai potensi besar, yakni pak Badrun, Suhaili, dan ibu Nunik.

“Ada tiga orang calon yang akan maju, dan saya tidak mencalonkan dirinya, sebab perlu dilakukan regenerasi di asosiasi,” kata Ketua Demisioner ASPPI, JN Wirajagad.

ASPPI NTB memang menekankan pentingnya regenerasi disebuah asosiasi agar berjalan benar . Wirajagat ingin memeberikan contoh kepada asosiasi serupa, regenerasi itu penting supaya ada penyegaran ide-ide kreatif kemudian kerja kreatif.

Proses pergantian pengurus yang berlangsung di ASPPI NTB ingin dijadikan contoh asosiasi lain, untuk memilih calon ketua melalui mekanisme Musda yang regular hingga 4 sampai 5 tahun.

“Mudah- mudahan ASPPI ini menjadi salah satu Asosiasi yang melaksanakan semua amanah ADRTnya dengan baik,” terangnya.

Musda ASPPI tahun ini diikuti 51 orang yang terdiri dari para pelaku pariwisata di Nusa Tenggara Barat.

BACA : Ahmad Ziadi Nahkodai ASPPI NTB

“Saya berharap nantinya ketua terpilih bisa menginisiasi program-program kreatif yang punya potensi baik,” tegasnya.

AYA




Masyarakat Tagih Janji Perbaikan Infrastruktur Pariwisata

Komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat dan membangun infrastruktur  dasar dan pendukung di kawasan kawasan  dan destinasi pariwisata ditagih masyarakat.

MATARAM.lombokjournal.com –  Permintaan masyarakat itu muncul dalam dialog interaktif  opini publik pembangunan pariwisata NTB bersama Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH., M.Si  di RRI Mataram, Jumat (14/7) pagi.

Sebagai narasumber, wagub mendapat pertanyaan masyarakat yang mengeluhkan kondisi infrastruktur di sejumlah destinasi pariwisata. Masyarakat minta  perhatian Pemprov NTB  dan Pemkab Lombok Barat agar memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan pada kawasan wisata Narmada menuju Suranadi, Lombok Barat.

Ada juga yang mempertanyakan kelanjutan rencana pembangunan pariwisata di  kawasan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora ), dan pengembangan KEK Mandalika di Lombok Tengah. Selain itu, munul  usulan kepada wagub agar ruang interaksi masyarakat dengan para pemimpinnya diperbanyak.  Salah satunya melalui dialog interaktif pada radio publik.

Merespon harapan masyarakat, Wagub H. Muh Amin mengatakan, merupakan hal baik yang masyarakat memiliki keperdulian dan berperan aktif dalam pembangunan pariwisata.

Menurutnya, membangun pariwisata, selain memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai, juga harus didukung dengan faktor keamanan dan kenyamanan.

Wagub menegaskan komitmennya melakukan percepatan sesuai skala prioritas. Mengingat kemampuan fiskal pemerintah yang terbatas, maka Pemprov NTB membuka peluang seluas-luasnya bagi para investor untuk menanamkan modalnya di bidang pariwisata.

“Disinilah pentingnya sinergitas antar pemangku kepentingan pembangunan pariwisata,” kata wagub. Berbagai regulasi yang dikeluarkan di Pemprov maupun kabupaten/kota harus saling bersinergi dan diarahkan memberi kemudahan investor.

Investasi sangat penting, NTB welcome terhadap para investor melalui kebijakan-kebijakan yang pro terhadap investosi, jelasnya.

Wagub berharap, berbagai potensi dan peluang pengembangan pariwisata, dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Membangun itu tidak pernah selesai, terus berkesinambungan, siapa pun yang memimpin NTB. Itu harapan saya bersama pak Gubernur”, tuturnya.

AYA

 

 




Senggigi Dikiritisi Pelaku Pariwisata

Senggigi di Lombok Barat yang semula primadona Lombok, kini mengalami kemunduran. Digantikan resort Mandalika yang maju pesat juga berskala nasional, dan infrastrukturnya lebih bagus

Wirajagat

MATARAM.lombokjournal.com – Kritik untuk Senggigi itu diungkapkan Ketua DD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia NTB, JN Wirajagat. “Senggigi sekarang kalah dengan pantai yang ada di selatan,” cetusnya.

Menurutnya, selain infrastruktur akan lebih bagus, wilayah pantai selatan itu juga maintenance-nya akan lebih bagus. Faktor skala multinasional, infrastuktur dan maintenance,  wilayah pantai Mandalika yang lebih unggul maka Senggi tinggal gigit jari.

“Sekarang sudah mulai di level orange atau bahkan hampir merah, tapi tidak berbuat apa- apa, maka Sennggigi akan ditinggalkan oleh investor,” ungkapnya

Sejak Mandalika jadi salah satu destinasi di Indonesia dan masuk kawasan ekonomol khusus (KEK), sudah pasti memberikan dampak bagi Senggigi yang lebih dulu populer di Lombok.

“Jadi begini, pasar itu punya kecendrungan pasar, salah satu fakror penting adalah aksestabilitas, ” terang JN Wirajagat.

Sejak bandara internasional pindah ke selatan, jadi faktor potensial mengurangi daya tarik Senggigi. Tapi selain itu, keindahan pantai-pantai di bagian selatan itu tak tertandingi oleh Senggigi.

Pantai di wilayah selatan di Lombok Tengah pantainya lebih indah warna pasirnya, juga tak kalah menarik jadi dari sisi potensi alam yang sudah kuat .

Faktor lainnya terkait masalah pemeliharaan pengelolaan destinasi .

“Kadis Pariwisata NTB sendiri menilai, lima tahun terakhir maintenance  infrastruktur dan lain-lain di Senggigi  menurun. Saya khawatir Senggigi akan lebih cepat ditinggalkan dari apa yang saya prediksikan,” tegasnya

Senggigi Dibangun Lagi

Melihat kondisi seperti itu, Wirajagat menyarankan, Bupati Lombok Barat perlu segera pembenahan Senggigi lagi.  Di Senggigi kalau hujan airnya tidak bisa nyebrang ke laut, dan itu jadi penyebab banjir.

“Lebih jauh lagi, faktor perizinan yang diobral-obral. Vila vila bukit di Senggigi  menyebabkan  longsor berkali kali,” kata Wirajagat.

Ini masalah lingkungan. Mereka membangun vila maei potong tebing- tebing, kemudian  diuruk, mereka babat habis dan membuat talut dan tanggul sesukanya . Tanpa ada kajian kondisi lereng bukit, kemiringan dan potensi longsornya .

“itu seharusnya ada di perizinan, ada kajian geotehniknya.  Jika syaratnya tidak dipenuhi maka gak boleh dibangun vila-vila yang ada di atas bukit,” katanya. Senggigi yang makin tak terkontrol dapat mempercepat mundurnya Senggigi dari dunia wisata.

Sekarang Senggigi lesu,  tiga Gili di utara bukan lagi jadi faktor pendukung tapi ancaman bagi Senggigi .

“Tapi ini tergantung pemerintah setempat.  Berdiam diri saja atau melakukan pembenahan sebagai komitmen PAD yang besar ,” tegas Wirajagat.

AYA




Friendly Lombok dan Pesona Sumbawa, Branding Pesona Indonesia

Friendly Lombok dan Pesona Sumbawa disosialisasikan  menjadi Branding Pesona Indonesia, di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Rabu (12/7)

MATARAM.lombokjournal.com — Branding Pesona Indonesia merupakan Program Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk memperkenalkan keragaman dan keindahan Pariwisata Indonesia di kancah internasional.  Caranya dengan  mempromosikan daya tarik potensi unggulan pariwisata tiap-tiap daerah.

Dalam sosialisasi branding itu, NTB mengangkat daya tarik wisata halal dengan Lombok  friendly dan  pesona  Sumbawa sebagai branding.

“Melalui program ini, daya tarik dan arus kunjungan wisatawan  nasional dan internasional ke NTB akan mencapai target 3 juta orang, bahkan lebih,” kata Wakil Gubernur NTB H. Muh Amin, SH, M.Si saat membuka acara penegasan branding sangat penting  untuk meningkatkan citra dan daya tarik destinasi wisata daerah.

Kata wagub, dengan tumbuh berkembangnya industri pariwisata di NTB, akan  menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sektor pariwisata telah berkontribusi nyata untuk membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menurunkan ngka kemiskinan. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi mengembangkan sektor pariwisata sebagai prioritas utama.

“Semua ikhtiar yang pernah dilakukan tentu harus didukung oleh semua pihak,” tegas wagub.

Dipaparkannya, potensi  pariwisata di  Pulau Sumbawa tidak kalah dengan Pulau Lombok. Namun penanganan dan promosinya, perlu disesuaikan dengan potensi lokal yang dimiliki.

“Sosialisasi branding ini bagus juga, ketika kita sama sama mau memperkuat sehingga tidak terjadi disparitas atau kesenjangan,” tuturnya.

Peran Kepala Daerah sangat penting membangun pariwisata. Kepala daerah harus pro aktif dan pro investasi dalam berbagai kebijakan-kebijakan di daerahnya.

Ditegskan wagub, Kepala Daerah bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), merumuskan program pembangunan pariwisata.  Peran Pemerintah Provinsi tidak lebih dari fasilitator, dinamisator, motivator, dan juga regulator. Sebab yang mengeksekusi nantinya pemerintah kabupaten/kota.

“Hal ini nantinya akan menjadi motivasi bagi kepala daerah dan pelaku pariwisata,” kata wagub.

Dalam kesempatan itu wagub menegaskan pentingnya penguatan atraksi-atraksi, infrastruktur, aksesibilitas, dan transportasi. “Ini merupakan tugas dari pada pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” tegas Wagub

Kegiatan itu dihadiri, Danlanud Rembiga, FKPD Provinsi NTB, Asisten Deputi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Tujuh orang mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia jurusan seni persembahan juga tampak hadir.

AYA




Pengen Berfoto Serba Terbalik, Datanglah di ‘Rumah Terbalik’ Di Kute, Lombok Tengah

Obyek wisata ‘Rumah Terbalik’ merupakan salah satu obyek wisata yang saat ini makin diminati di Indonesia. Sekarang di Kute, Lombok Tengah sudah ada obyek wisata rumah terbalik itu.

Lombok Tengah.lombokjournal.com —  Berfoto atau selfi dengan latar belakang eksterior dan interior yang dilengkapi dengan furnitur terbalik, tentu menarik. Karena itu, datanglah ke Kute, Lombok Tengah

Pengelola obyek wisata itu ingin membuat suasana baru di Kute, sebab selama ini banyak pengunjung atau wisatawan datang ke Kute hanya ingin melihat keindahan pantainya.

“Kita mau buat hal yang kekinian/hits untuk anak muda. Kita buat susana yang baru selain surfing,” ungkap Eti Hindmarch, pemilik wisata foto rumah terbalik, Pipe Dream Villas Kute, Minggu(9/7).

Pantai Kute di Lombok Tengah memang sangat indah. Namun hadirnya obyek wisata ini bisa memberi nuansa yang lain selain hanya pantai

“Disini memang pantainya bagus, tapi mestinya harus dilengkapi dengan obyek wisata yang membuat pengunjung ingin berfoto,”cetusnya

Etik Purwanti memilih konsep rumah terbalik, karena menginginkan dan memilih  sesuatu yang   yang benar- benar berbeda dengan apa yang sudah ada. Apalagi obyek wisata ini  baru satu-satunya yang ada di Lombok .

“Ini kan baru satu-satunya rumah terbalik yang ada di Lombok ” tegasnya

Obyek wisata ini mullai dikunjungi sejak 30 Juni, yang didatangi banyak pengunjung usai lebaran. Untuk berfoto ria di obyek ruma terbalik  yang saat masih promosi biaya masuknya  Rp60 ribu untuk dewasa, dan Rp30 ribu untuk anak-anak.

“Setelah lewat promosi, biaya masuknya nanti Rp80 ribu untuk dewasa dan Rp40 ribu untuk anak- anak.  Sekarang masih promosi ,” terang Etik Purwanti.

Obyek wisata rumah terbalik, aAda 9 studio/ tema yaitu kamar tidur, office, salon , ruang tamu, penjara, pom bensin, dokter gigi, dapur, dan Toilet.  Hingga saat ini kunjungan per hari untuk mencapai sekitar 80 orang, padahal belum benar-benar dipasarkan.

“Belum apa-apa pun, hanya kita baru buat saja sudah segitu banyak minat pengunjung. Karena banģunan juga belum selesai,” kata Etik yang mengaku mendatangkan furnitur dari jogja.

Diungkapkannya, sebelumnya selama 6 tahun obyek wisata itu merupakan hotel. Namun sekarang dibuat lain. Saat ini pengunjung masih pengunjung lokal, dan memang difokuska ke tamu lokal. Banyak tamu dari Mataram datang ke Kute ini untuk berfoto ria di rumah terbalik

Kunjungan ke satu studio itu dibatasi paling lama 3 menit. Kalau pengunjung mencapai 500 sehari, sudah kewalahan. “Nanti juga akan dibangun kolam renang anti basah,” kata Etik.  jug.

Desain rumah terbalik itu tidak lebih tiga bulan. konsepnya dibuat berbeda- beda tiap studio. Bahan furniturnya harus yang ringan, spesial.

“Kita harus bongkar plaponnya,” jelas Etik.

AYA