4 Juta Wisatawan ke NTB, Optimis Dicapai Tahun 2018

Tahun ini target kunjungan wisatawan ke NTB mencapai  3,5 juta wisatawan.

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) optimistis target 4 juta kunjungan wisatawan pada 2018 dapat terealisasi.

“Saya pikir optimistis kalau melihat persiapan. Target itu tidak terlalu fantastis ya, masih realistis,” ujar Asisten II Setda Pemprov NTB Chaerul Mahsul di sela-sela rapat koordinasi tata kelola destinasi wisata NTB di Hotel Golden Palace, Mataram, NTB, Rabu (25/10).

Chaerul menyampaikan, persiapan NTB dalam menggaet 4 juta wisawatan sudah dilakukan sejak jauh hari, seperti penataan destinasi wisata, kalender event yang terjadwal, dan juga dalam hal strategi promosi.

“Bahkan, kita terbantu dengan promosi Vlog Presiden Jokowi (di Mandalika) yang jadi viral,” lanjut Chaerul.

Jika dilihat dari data kunjungan wisatawan pada 2016, NTB berhasil meraih kunjungan wisatawan hingga 3,2 juta wisatawan, atau lebih dari target 3 juta wisatawan. Sedangkan, untuk tahun ini target yang diberikan sebanyak 3,5 juta wisatawan.

“Tahun-tahun sebelumnya kita selalu melebihi target, jadi 4 juta wisatawan pada 2018 juga kita optimistis,” Pungkasnya

AYA




Konferensi Al Azhar Momentum Kenalkan Lombok ke Mancanegara

Penyelenggaraan Konferensi Al Azhar di Islamic Center NTB merupakan hal yang sangat positif bagi sektor pariwisata NTB, khususnya destinasi di Pulau Lombok.

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan penyelenggaraan konferensi itu sangat positif bagi pariwisata di Lombok.

“Ini positif, bisa menjadi ruang promosi yang bagus bagi pariwisata kita di Lombok,” ujar Faozal di Mataram, NTB, Selasa (17/10).

Faozal menyampaikan, konferensi ini akan dihadiri ratusan peserta, di mana puluhan peserta di antaranya berasal dari luar negeri. Untuk itu, Dinas Pariwisata NTB telah menyiapkan paket city tour bagi para tamu untuk bisa menikmati sejumlah objek wisata yang ada di Lombok.

Menurut Faozal, sebagai tuan rumah, Pemprov NTB harus memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan para tamu yang berkunjung ke Pulau Seribu Masjid tersebut.

“Ini salah satu momentum kita untuk memberikan citra positif kepada dunia luar,” lanjut Faozal.

Ditemui terpisah,  General Manager  Lombok Internarional Airpot (LIA) I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, manajemen BIL telah melakukan persiapan guna menyambut kedatangan peserta konferensi Al Azhar.

“Kami persiapkan dengan semaksimal mungkin untuk kelancaran pengguna jasa pesawat dan acara ini,” kata Ardita.

Ardita menilai, pelayanan terbaik menjadi satu keharusan. Pasalnya, konferensi ini bisa menjadi momentum bagi Lombok untuk mengenalkan potensi wisatanya kepada dunia luar. Pun dengan LIA, yang menjadi etalase bagi masuknya wisatawan ke Lombok.

“Inilah momentum kita kenalkan Lombok dengan baik, karena nantinya peserta juga akan membawa cerita positif kepada keluarga, dan teman tentang potensi Lombok,” kata Ardita menambahkan.

AYA

BACA JUGA :

 




TGB Tinjau KEK Mandalika di Loteng, Untuk Pastikan Progres Pembangunannya

Di Masjid Nurul Bilad di kawasan KEK MANDALIKA, yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk sholat Jum’at sejak dibangun oleh ITDC sejak tahun 2016 lalu, TGB menjadi Imam sekaligus khotib.

LOTENG.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)  berkunjung ke kawasan pembangunan destinasi wisata berkelas dunia, di KEK MANDALIKA Resort  Lombok Tengah, Jum’at (13/10-).

TGB  didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM&PTSP), Drs.H.L. Gita Aryadi, M.Si dan Karo Humas Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STp. ME.

Selain melihat langsung progress pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan kawasan wisata termegah di Bumi Seribu Madjid ini, dalam kunjungan TGB menunaikan Sholat Jum’at di Masjid Nurul Bilad yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk sholat Jum’at sejak dibangun oleh ITDC sejak tahun 2016 lalu.

Sebelum waktu sholat tiba, Gubernur TGB didampingi sejumlah pejabat ITDC, diantaranya Direktur Operasi, Indah Juanita, direktur Konstruksi ITDC, Agus Setiawan dan Kepala PTSP Lombok Tengah, Winarno dengan berjalan kaki meninjau sejumlah lokasi di area KEK MANDALIKA Resort tersebut.

Diawali dengan meninjau fasilitas  di area Masjid yang bangun diatas lahan seluas 8 hektar, dan alokasi biaya pembangunan yang disediakan sekitar Rp. 38 Milyar, Gubernur TGB tampak serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas interior maupun fasilitas pendukung lainnya.

Dari areal Masjid yang tepat dibangun di pintu masuk KEK MANDALIKA, sekaligus sebagai etalase dan simbol pengembangan destinasi Lombok Sumbawa sebagai “Muslim Friendly Tourism”.

Dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer Gubernur TGB menyusuri  jalan sepanjang pantai Seger Kuta guna melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dibangun di lokasi sekitarnya.

Sambil terus berjalan kaki,  saat yang sama Gubernur secara detail menanyakan kepada Kepala Divisi operasisional dan Divisi Konstruksi ITDC. Pertanyaan menyasar berbagai aspek pembangunan berbagai infastruktur dasar, seperti akses jalan, saluran drainase, listrik air, area parkir dan akses pengamanan.

Hal yang paling penting ditanyakan Gubernur adalah fasilitas publik  apa saja yang disediakan untuk  dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara gratis, serta lokasinya di mana saja.

Setelah mendapat penjelasan dari petugas ITDC yang mendampingi,  kemudian Gubernur menyarankan kepada ITDC agar akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata MANDALIKA ke depannya, bebas dari kendaraan bermotor atau  alat transportasi bermesin.

Yakni bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain- lain. Tapi kendaraan para tamu dan wisatawan  cukup sampai diarea parkir di luar, dan  di dalam kawasan, cukup dengan jalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa  kendaraan  bermotor, seperti sepeda gunung, mobil listrik dan lain-lain.

Hal itu selain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, juga untuk menghindari polusi dan kesemrawutan.

Usai sholat Jum’at, gubernur kembali melakukan peninjauan ke seluruh area  kawasan Mandalika, terutama nelihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 Km serta saluran drainase. Peninjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan.

AYA

BACA JUGA :

TGB Mengawali Penggunaan Masjid ‘Nurul Bilad’ di KEK MANDALIKA Untuk Sholat Jum’atan

 

 




TGB Mengawali Penggunaan Masjid ‘Nurul Bilad’ di KEK MANDALIKA Untuk Sholat Jum’at

Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri-negeri diharapkan menjadi penerang semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika

LOTENG.lombokjournal.com — Jum’at Tanggal 13 Oktober 2017 merupakan salah satu momen bersejarah terutama bagi masyarakat Desa Kuta, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.  Untuk pertama kalinya masjid “Nurul Bilad”, masjid yang berdiri megah dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) digunakan untuk sholat Jum’at.

Momen itu terasa berkesan bagi masyarakat setempat, karena Sholat Jum’at di masjid yang sesuai dengan namanya yaitu “Cahaya Negeri-negeri” tersebut, dihadiri Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang dan langsung menjadi Khotib sekaligus menjadi imam Sholat Jum’at.

Sholat Jumat perdana di masjid tersebut dihadiri tidak kurang dari 200 jamaah, nampak diantara jamaah sholat Jum’at yaitu kepala Desa Kuta dan warga desa setempat. Beberapa wisatawan muslim yang kebetulan sedang berwisata ditempat tersebut berbaur dengan warga setempat.

Dalam khutbahnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga seorang Hafidz Qur’an ini menyampaikan pesan kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan iman dan Taqwa. Karena begitu pentingnya iman dan taqwa dalam menjalin kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama bagi masyarakat Kuta dan sekitarnya yang berada disekitar kawasan KEK Mandalika.

Salah satu pertimbangan Mengapa masjid yang ada di kawasan  Mandalika tersebut dinamakan “Nurul Bilad”, karena diharapkan dengan nama Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri-negeri akan menjadi penerang tidak hanya bagi warga dan jamaah masjid. “Tatapi juga menerangi semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika,” kata TGB.

Dengan tetap berpegang teguh pada Iman dan Taqwa,  sehingga sekuat apa pun pengaruh perkembangan zaman termasuk berkembangnya kawasan KEK Mandalika ke depannya, warga akan tetap merasakan keberkahan.

“Sebab ada orang yang memiliki harta berlimpah tetapi tidak bahagia. Ada juga orang yang diberi pangkat dan Jabatan yang tinggi  namun justru membawanya kepada kemaksiatan,” ujarnya.

Itu bisa menjadi pertanda bahwa tidak ada keberkahan dalam hidup. Karena itu yang diharapkan, bagaimana hidup ini berkah dan ada keberkahan di dalamnya,” kata TGB dalam khotbahnya.

TGB mengingatkan, kalau ingin menjalani hidup dan kehidupan khususnya ketika bersentuhan dengan pariwisata di KEK Mandalika yang diliputi oleh  rasa kedamaian, maka keberkahan harus dijaga.

Dalam menjaga keberkahan itu, semaksimal mungkin satu sama lain untuk selalu saling ingat mengingatkan,” tutur Tuan Guru Bajang.

Terkadang ada orang yang tidak peduli dengan orang lain, padahal dirinya tahu yang dilakukan orang lain itu salah. “Namun tidak pernah diingatkan bahkan didiamkan saja. Disinilah pentingnya ada upaya untuk menegakkan Amar ma’ruf dan Nahi Mungkar, “pesan TGB.

Mengakhiri Khutbah Jumat, TGB mengajak kepada para Jamaah ikut mengawali sholat jumat di Masjid Nurul Bilad tersebut, untuk turut memakmurkan masjid.

“Mulai dari hari ini dan seterusnya, masjid Nurul Bilad digunakan sebagai tempat untuk sholat Jumat,” ujar Gubernur.

AYA

BACA JUGA :

TGB Tinjau KEK Mandalika di Loteng,  Untuk Pastikan Progres Pembangunannya




30 Guide Porter dan Guide Gunung Akan Dilatih Untuk Peroleh Lisensi

Kalau melakukan pelanggaran kode etik, lisensinya akan dicabut

MATARAM.lombokjournal.com —  Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pariwisata NTB dalam waktu dekat ini akan melakkan pelatihan kepada 30 orang guide porter dan guide gunung yang akan diberikan Lisensi .

Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Pariwisata NTB H. Lalu  Faozal di Mataram. “Sebentar lagi kita akan melatih guide porter dan guide gunung itu sekitar 30 orang, langsung akan diberikan lisensi,” cetusnya di Mataram, Senin (09/10).

Pemerintah menyiapkan subsidi untuk Lisensi Guide ini. Seperti diketahui, kalau di luar pemerintah untuk memperoleh lisensi ( gaet) harus membayar 2- 5 juta per orang .

“Kita siapkan supaya standarisasi guide itu bisa bertahap kita lakukan ,” katanya.

Saat ditanya soal guide yang minta cas itu merupakan urusan personal .

Faozal menjelaskan, kalau ada guide meminta atau  praktek di luar skenario kesepakatan lisensi akan terancam dicabut .

“Laporkan ke saya kalau memang ada guide yang seperti itu,” tegasnya.

Jika betul guide itu melakukan pelanggaran kode etik, kita akan cabut.

“Kan ada rambu-rambunya. Dalam Perda, guide punya satu-satunya asosiasi yaitu Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ).  Perda pramuwisata di Indonesia baru ada di Bali dan di Lombok saja . Kalau ada rill bukti, kode etik dilanggar oleh guide, lisensinya dicabut saja,” pungkasnya.

AYA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[




TGB Ingatkan, 80 Persen di Poltekpar Lombok Harus Diisi Orang NTB

Tiap pembangunan ada konsekuensinya, membangun sepetak kios pun ada konsekuensinya apalagi pembangunan fasilitas hotel dengan ribuan kamar

LOTENG.lombokjournal.com – Konsekuensi pembangunan harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya dan mengedepankan kearifan. Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, saat peletakan batu pertama sebagai simbolis dimulainya pembangunan Kampus Poltekpar Negeri Lombok, di Puyung Lombok Tengah, Senin, (2/10).

“Tidak hanya pembangunan berskala besar seperti pembangunan fasilitas hotel dengan ribuan kamar, dalam skala kecil pun perlu dilakukan perencanaan dan koordinasi sebaik-baiknya,” kata gubernur.

Gubernur yang  lebih dikenal  sebagai Tuan Guru Bajang (TGB)  mengajak tokoh agama dan masyarakat di Lombok Tengah, bisa mengantisipasi dampak dari pembangunan itu, baik negatif maupun positif.  Caranya, dengan menumbuhkan semangat membangun daerah yang tinggi.

Selain itu, perlu memperkuat dan memperkokoh nilai-nilai agama dan budaya kita.

“Jangankan pembangunan besar, pembangunan sepetak kios pun pasti ada konsekuensinya ,” ungkap TGB.

Lebih lanjut diingatkan, 90 persen bagian di Poltekpar Negeri Lombok, 80 persenya harus diisi oleh putra-putri NTB, yakni Lombok dan Sumbawa dengan perimbangan yang baik.

Dengan demikian, tumbuh minat bagi anak-anak muda NTB melihat peluang kerja tidak hanya menjadi PNS. Akan terbuka peluang  untuk menjadi insan pariwisata di NTB.

“Hadirnya Poltekpar menjadi salah satu pintu yang menghadirkan kesejahteraan dan kebaikan untuk kita semua,” harapnya.

AYA

BACA JUGA : Kualitas Poltekpar Lombok Harus Berstandar Internasional




Kualitas Poltekpar Lombok Harus Berstandar Internasional

Keberadaan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok akan menjadi salah satu pintu masuk dari kemajuan pesat industri pariwisata NTB

LOTENG.lombokjournal.com —  Pembangunan Poltekpar selain harus mencerminkan kekhasan nilai-nilai agama dan budaya masyarakat, juga harus menekankan kualitasnya.  Mulai kualitas bangunannya sampai proses pendidikannya, benar-benar berjalan baik dan tempat pendidikan terbaik di NTB.

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau TGB (Tuan Guru Bajang) menegaskan itu saat peletakan batu pertama pembangunan Poltekpar Negeri Lombok di Desa Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (02/10).

Lebih lanjut gubernur berharap, lembaga pendidikan pariwisata yang dibanngun sebagai sekolah berstandar Global atau Internasional.

“Dengan kualitas nomor satu,” katanya. Dan mahasiwa Poltekpar ini akan menjadi tulang punggung pembangunan pariwisata di NTB dan Indonesiado masa datang.

Menurutnya, Politeknik Pariwisata Negeri Lombok merupakan wujud perjuangan. Membangun daerah itu perlu kebersamaan. Dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan orang per orang.

“Selama ini banyak yang sudah kita lakukan bersama-sama, dan Poltekpar Negeri ini merupakan contoh hasil kerjasama dan perjuangan dari semua pihak,” tegas TGB.

Saat ini, katanya, Perlu membangun kebersamaan serta menyisihkan kepentingan-kepentingan jangka pendek dan beralih ke kepentingan jangka panjang. Meletakkan kepentingan anak cucu kita ke depan,  dengan mengimajinasikan pikiran kita tentang wajah NTB sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang.

“Jangan hanya kita berkutat melihat NTB sekarang saja, jangan kita berfikir sebatas hari ini dan esok saja. Tapi coba kita banyangkan dan imajinasikan bagaimana wajah NTB kedepan menjadi wajah yang terbaik, kita buat cita-cita yang paling tinggi,” ungkap Gubernur.

Wujud kesyukuran besar atas Pembangunan Poltekpar Negeri Lombok ini, pembangunan Poltekpar harus dijaga dengan baik.  Sebab banyak daerah-daerah lain di Indonesia ini yang menginginkan pembangunan Poltekpar ini di daerahnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kementri Pariwisata RI Prof. Ahmansyah, Forkompinda Kabupaten Lombok Tengah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, serta seluruh elemen yang ada Poltekpar Negeri Lombok Tengah.

AYA

BACA JUGA : TGB Ingatkan,  80 Persen di Poltekpar Lombok Harus Diisi Orang NTB




NTB Dapat Anugerah ATTRACTIVENESS AWARD 2O17

Provinsi NTB dinilai mampu memberikan gambaran nyata mengenai daya tarik provinsi sebagai daerah tujuan investasi.

lombokjournal.com —

Pemerintah Provinsi NTB kembali meraih prestasi nasional yang cukup membanggakan. Kali ini  Frontier Consulting Group dan Tempo Media menganugerahi penghargaan Attractiveness Award 2017, di Hotel Westin Jakarta, Jum’at (29/9) malam.

Award yang diterima Gubernur NTB yang diwakili Wagub H. Muh Amin, SH. M.Si tersebut,  merupakan bukti, Gubernur TGB memiliki kinerja yang sangat baik.

Sebelumnya selama 3 bulan, Group Media Nasional itu melakukan pengukuran dan observasi yang cukup ketat terhadap daya tarik setiap daerah di Indonesia.

Keseluruhan pengukuran ini disebut “Indonesia’s Attractiveness Index” yang  memberikan gambaran nyata mengenai daya provinsi sebagai daerah tujuan investasi.

“Penghargaan ini menunjukkan, ‘Leadership’ (kepemimpinan) di daerah itu sangat baik dan penting.  Kami ingin menjalankan tahun demi tahun lebih serius, karena daya tarik Indonesia sebagian besar ditentukan dari daya tarik daerah,” ungkap Direktur Utama PT. Tempo Media,.

Toriq Hadad memberikan sambutan dan penjelasan pada acara penyerahan Award tersebut di hadapan sejumlah menteri dan para Kepala Daerah yang hadir saat.

Acara seperti ini yang ketiga kalinya yang pernah diadakan sebelumnya. Di antara para pemenang, ada beberapa nama daerah dari tahun ke tahun yang berhasil mempertahankan predikat juara dengan berbagai kategori.

“Ini menandakan bahwa pimpinan daerah menunjukkan kinerja yang baik dan bisa mempertahankannya, “ tutur Hadad.

Menurutnya, Pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia sangat ditentukan oleh kemajuan dan daya saing masing-masing daerah. Daerah yang menarik sebagai tujuan investasi akan memberikan kesempatan besar untuk makin bertumbuh.

Menurutnya, kemajuan daerah juga dapat dilihat dari kepuasan publik terhadap layanan-layanan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Menteri Pariwisata, Arif Yahya, yang saat itu diwakili Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, mengapresiasi Tempo yang menyelenggarakan award kepada Provinsi dan kabupaten/kota, yang menentukan kredibilitas daerah masing-masing.

“Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi kabupaten lainnya, mengelola pariwisata akan memberi manfaat yang besar terutama para pelaku usaha yang berkecimpung di bidang pariwisata. Dan mengembangkan pariwisata akan meningkatkan pendapatan masyarakat,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri mewakili Mendagri, Zudan Arif Fakrullah, sangat terharu melihat apa yang dilakukan Tempo. Ia mengapresiasi atas nama Kemendagri.

Tempo diilainya melakukan upaya membangun ekosistem pemerintahan yang lebih sehat.

“Kami sangat berharap ibu dan bapak dapat membangun dan menumbuhkan inovasi baru,” tambahnya.

AYA/HMS




Lombok Fashion On The Street Digelar Depan Pendopo Gubernur

Hanya tenun asal Lombok ditampilkan, yang dari Sumbawa kesempatan berikutnya

MATARAM.lombokjournal.com —  Acara  Lombok Fashion On The Street, berlangsung di depan Pendopo Gubernur, pada Kamis (14/9) malam, membuat penonton takjub.  Desainer NTB dan nasional di antaranya Ria Miranda, Irna Mutiara, Efoel Daeng Hasanung, Ida Rohida dan Farida memadukan tenun Sasak Lombok untuk busana sehari-hari.

Konsep On The Streat ini merupakan acara yang pertama diadakan di NTB. Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Faozal mengatakan, kegiatan ini digelar agar produk tenun Lombok bisa lebih mempunyai tempat di hati semua orang.

“Sehingga produk tenun kita kembali bergairah,” kata Faozal.

Khusus even di Lombok, pihaknya menggunakan tenun lombok saja yang ditampilkan. “Lombok Fashion on The Streat memang dikhususkan menampilkan busana dari tenun Lombok saja dan aemua motif tenun ditampilkan,” cetusnya

Semua daerah di pulau Lombok yang menghasilkan tenun dilibatkan. Peragaan busana malam itu khusus produk dari Lombok saja, untuk pulau Sumbawa akan diadakan di even berikutnya

“Lihat saja semua ibu-ibu ini pada bangga memakai tenun,” cetus Faozal menunjuk penonton ibu-ibu malam itu.

Potensi tenun NTB saat ini  bagus, seperti tenun Sukarare, tenun Sade dan lain lain.  Potensi itu di dorong untuk berproduksi. Dalam acara tersebut ditamppilkan busana muslim yang dipadukan dengan kain tenun khas lombok.

“Kita ambil temanya hijab, karna branding kita kan halal tourism,” kata Faozal.

AYA

BACA:




Internasional Halal Travel Fair Dihadiri 260 Buyer

Para peserta akan digiring melakukan transaksi, karena arget kegiatan ini berlangsung transaksi  antara 7,5 hingga 10 Miliyar

Lalu Muh Faozal

MATARAM.lombokjournal.com — Internasional Halal Travel Fair (IHTF) yang kedua kembali di gelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jum’at (15/9). Tahun 2016, even yang sama dihadiri buyer sebanyak 90, dan dari luar negeri sebanyak 7 orang.

Tahun ini pesertanya melonjak. IHTF yang kedua ini dihadiri sebanyak 260 peserta dan ada peninjau sebanyak 40 orang. “Buyer yang dari luar negeri berasal dari 18 negara yang masuk HTF,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu M. Faozal, Jum’at (15/9).

“Peningkatan jumlah pesera mencapai 200 persen dari 2016. Itu artinya IHTF ini selalu ditunggu buyer,” ungkapnya.

Dikatakannya, kegiatan ini dihadiri hampir semua provinsi di Indonesia. Selama acara berlangsung, terjadi transaksi langsung antara buyer dan seller.

Persiapan  IHTF saat ini lebih matang, promosi yang dilakukan di kalangan buyer lebih baik.Target dari kegiatan ini, akan terjadi transaksi  7,5 hingga 10 Miliyar. “Para peserta akan digiring agar bisa berbisnis,” terangnya

International Halal Travel Fair diselenggarakan oleh  Dinas Pariwisata Provinsi NTB, ASPPI dan BPPD. “Sebagai rangkaian acara IHFT, semua buyer akan diajak ke Sembalun menikmati gala dinner,” kata Faozal.

AYA

BACA :