33 Hotel Di Lombok Beri Diskon 50 Persen, Dampak Sebaran Abu Vulkanik

Tiga bus disiapkan yang bisa digunakan para wisatawan yang gagal terbang.

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, 33 hotel di Lombok menyediakan diskon 50 persen bagi para wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Agung di Bali.

Saat ini banyak wisatawan yang harus tinggal lebih lantaran sistem buka-tutup yang dilakukan di Bandara Internasional Lombok menyusul sebaran abu vulkanis yang sempat mengarah ke Lombok.

Menurut Faozal, banyak wisatawan yang kebingungan atas sejumlah penundaan. Pembatalan penerbangan menjadi momentum yang tepat bagi seluruh insan pariwisata di Lombok membantu mereka.

“Kita sampaikan ada fasilitas diskon untuk mereka (wisatawan) yang membutuhkan akomodasi untuk tetap tinggal di Lombok dengan 50 persen (diskon). Sudah ada 33 hotel yang berikan komitmen,” ujar Faozal saat rapat koordinasi antisipasi erupsi Gunung Agung di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Kamis (30/11).

Faozal menjelaskan, 33 hotel yang berikan diskon sebesar 50 persen tersebar di sejumlah titik di Lombok, mulai dari Lombok Barat, Kota Mataram, hingga Lombok Utara.

“Paling tidak mereka diberikan kenyamanan saat berada di Lombok,” lanjut Faozal.

Faozal menambahkan, pemberian diskon dan layanan terbaik bagi wisatawan terdampak erupsi Gunung Agung merupakan arahan dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi. Dinas Pariwisata NTB, lanjut Faozal, juga menyiapkan tiga bus yang bisa digunakan para wisatawan yang gagal terbang.

“Ada tiga bus dari bandara, antar turis ke Pelabuhan Lembar, kembali ke hotel di Mataram, atau ke Selatan (Pantai Kuta Mandalika,” kata Faozal menambahkan.

AYA

BACA JUGA : Bandara Lombok Hari Ini Ditutup lagi




Bandara Lombok Hari Ini Ditutup lagi

Abu vulkanik atau volcanic ash mulai mengarah ke Lombok

PRAYA.lombokjournal.com -– Lombok International Airport atau bandara internasional Lombok kembali ditutup pada hari Kamis (30/11) pukul 10.37 WITA hingga pukul 00.00 WITA. Saat ini Volcanic Ash Gunung Agung di Bali sudah mengarah ke Pulau lombok.

Sebelumnya Lombok International Airport pernah ditutup dua kali pada tanggal 26 dan 27 November 2017.

Penutupan Lombok International Airport dilakukan setelah dilaksanakannya rapat kordinasi dengan Otoritas Bandara Wil. IV, Airnav Indonesia, Airlines, Ground Handling dan BMKG pada hari Kamis (30/11) sejak pukul 06.00, setelah melakukan pengamatan melalui pengamatan satelit, serta melalui pemantau lapangan dalam bentuk paper test untuk mengetahui kondisi volcanic ash serta memonitor informasi dari crew.

Lombok International Airport telah mempersiapkan posko pelayanan terpadu yang berada di lobby terminal, yang dapat dimanfaatkan para penumpang yang dibatalkan penerbangannya.

Tidak hanya itu Lombok International Airport juga berkordinasi dengan pihak airlines terkait penanganan penumpang.

“Jumlah flight yang berdampak setelah terbitnya notam close di Lombok International Airport, untuk kedatangan sebanyak 33 flight dan keberangkatan sebanyak 36 flight. Untuk jumlah flight yang berangkat pagi ini sebanyak 4 flight dengan jumlah penumpang 345 orang sedangkan untuk kedatangan sebanyak 5 flight dengan jumlah penumpang 539 orang,” ujar I Gusti Ngurah Ardita, General Manager Lombok International Airport.

AYA




Pasar Pancingan di Bilebante, Lombok Tengah, Mengembangkan Kearifan Lokal

Potensi wisata dengan unsur kearifan lokal menjadi kekuatan pariwisata yang terus dikembangkan.

Hariyato, Asisten deputi stategi Pemasaran Pariwisata Nusantara

MATARAM.lombokjournal.com —   Sebagai salah satu Daerah yang saat ini sebagai Tujuan Wisata yang banyak diminati , Lombok tidak henti-hentinya memberikan Inovasi terbaru untuk mendatangkan Wisatawan.

Salah satu di antara yang baru yang baru saja dibuka adalah spot wisata baru di Bilebante, Lombok Tengah, bernama Pasar Pancingan.

Dinamakan pasar pancingan karena di dalam area wisata ini terdapat tempat memancing ikan. Tak hanya itu, di lokasi yang sama juga terdapat banyak spot-spot foto untuk berselfie.

Mengembangkan kearifan lokal

“Yang tak kalah pentingnya yaitu adanya makanan khas Lombok yang diperjual belikan oleh warga di Bilebante ini,” ujar Hariyato, Asisten deputi stategi Pemasaran Pariwisata Nusantara saat meresmikan spot wisata Pasar pancingan, Minggu (26/11) di Lombok tengah .

Ini merupakan kolaborasi antara Kemenpar bersama Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Lombok Sumbawa, membentuk Pasar Pancingan di Desa Bilebante Lombok Tengah.

Hariyanto menuturkan, pasar pancingan dibentuk karena empat poin khusus. Dimulai dari keunikan yang dimiliki Desa Bilebante. Desa ini memiliki kondisi alam yang menakjubkan. Pengemasan  yang menarik membuatnya terlihat unik dan menarik.

Kondisi alam Desa Bilebante juga dinilai masih autentik. Potensi yang ada masih menyertakan unsur kearifan lokal. Hal tersebut menjadi kekuatan pariwisata yang tidak boleh ditinggalkan. Akar budaya dan kearifan lokal yang dimiliki harus terus dikembangkan.

Bilebante menyajikan wisata yang memorable atau layak dikenang. Suasana pasar pancingan dikemas dengan sangat cair.

Pengunjung dapat berbelanja kuliner sambil menikmati beragam spot selfie yang menarik. Selain itu juga terdapat spot-spot istirahat keluarga yang juga tak kalah menarik. Unsur kenangan menjadi kekuatan yang kuat untuk menikmati wisata tersebut.

Kepala Desa Bilebante, Rakyatul Liwa’uddin mengatakan, pasar pancingan tersebut terbentuk setelah adanya rembuq (diskusi) bersama. Semua elemen masyarakat Bilebante, khususnya pemuda sangat antusias mendukung program tersebut.

Pasar pancingan tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Ada paket wisata sepeda dan kuliner yang juga ditawarkan selain memancing,” jelasnya.

Ia mengaku, pihaknya akan terus mengembangkan potensi Bilebante sebagai Desa Wisata. Dulunya, pasar pancingan tersebut merupakan bekas tambang galian C. lokasi tersebut diubah sedemikian rupa menjadi sebuah spot wisata yang menarik.

“Kita adakan setiap Minggunya,” terangnya

Menurutnya, pasar pancingan tersebut dikelola oleh Pokdarwis Desa Bilebante. Luasnya sebesar 80 are yang merupakan milik salah seorang warga yang dihibahkan untuk kepentingan desa wisata.

Pihaknya masih melihat perkembangan pasar pancingan ke depan. Ia berencana akan meningkatkan frekuensinya menjadi dua hingga tiga kali seminggu jika peminatnya banyak.

“Kedepannya bisa saja,” katanya.

AYA




Kios Pedagang Kecil di KEK Mandalika

Kios akan disewakan kepada masyarakat di sekitar KEK, masing- masing dikenakan dua juta per tahun agar bisa dipelihara dengan baik kiosnya

Mataram.lombokjournal.com — Dinas Pariwisata NTB akan membangun Kos Untuk pedagang UMKM di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) Mandalika.  Hal ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Jokowi saat mengujungi Kute beberapa waktu lalu.

Pemerintah Daerah bersama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mulai membangun ratusan unit kios bagi masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk pedagang asongan.

Kepala Dinas Pariwisata, L. Moh Fauzal di Mataram mengatakan itu di Mataram, Selasa (21/ 11). “Untuk di KEK Mandalika, ITDC membangunkan 300 unik kios bagi UMKM di atas lahan seluas 2 hektar, di mana masyarakat sekitar kawasan akan lebih banyak diprioritaskan,” terangnya

Ia mengatakan Selain membangun 300 unit kios UMKM, di lokasi yang sama juga akan dibangunkan pasar seni yang di dalamnya nantinya ada restoran model, dengan sajian utama kuliner khas lokal

“Nanti kita juga akan membangu Pasar Seni di Kawasan itu ” Tegasnya

Pemanfaatan kios tersebut nantinya, akan dilakukan dengan sistim sewa pakai 2 juta rupiah setiap tahun atau 180 ribu setiap bulan untuk satu blok. Kenapa harus disewa, supaya mereka bisa memelihara, kalau diberikan gratis, saya hawatir kurang bertanggung jawab dan tidak dipelihara.

“Kita aka sewakan kepada masyarakat disekitaran KEK, masing- masing akan kita kenakan dua juta pertahun agar bis dipelihara dengan baik kiosnya” ujarnya

Selain kios UMKM, di sekitar KEK Mandalika juga akan dikembangkan bisnis jasa penginapan homestay, dengan luas lahan 40 are, sertifikat milik penduduk setempat.

“Selain kios Nanti dikawasan KEK akan kita kembangkan Penginapan Homestay, di lahan milik warga dan sertipikat akan dimiliki penduduk setempat,” pungkasnya

AYA




Pedagang Asongan Akan Dipusatkan Di UKM Center Di Kawasan KEK Mandalika

Keberadaan UKM Center untuk kenyamanan baik pedagang asongan maupun para wisatawan

MATARAM.lombokjournal.com — Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan areal khusus untuk para pelaku usaha wisata seperti cinderamata menjajakan produknya. Hal ini merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Presiden meminta kita buat toko cinderamata khusus, UKM center untuk yang asongan,” katanmenteri, Jum’at (17/11).

Keberadaan UKM Center, kata Menpar, harus dilakukan demi menjaga kenyamanan para wisatawan kala berkunjung ke Mandalika. Selama ini, banyak dari pedagang asongan, mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak yang mengejar para wisatawan di sekitar Pantai Kuta Mandalika. Kondisi ini, selain terkesan semrawut juga memberikan rasa yang kurang nyaman bagi para wisatawan.

“Kita fasilitasi, kita sediakan tempatnya,” katanya

Menurut Arief, dengan adanya UKM Center, para pedagang asongan bisa lebih nyaman berdagang dan juga diharap meningkatkan omset mereka. Selain itu, dari sisi estetika maupun kebersihan juga akan lebih terjaga.

Arief juga meminta agar produk cinderamata yang ditawarkan memiliki ragam yang berbeda. Diferensiasi produk, kata dia, semakin menambah pilihan bagi wisatawan dalam membeli cinderamata.

“Satu desa satu produk. Nanti harus atur manajemen produknya, tidak semua jual kaos tapi produk lain juga,”

AYA




Pedagang Asongan Akan Dipusatkan Di UKM Center Di Kawasan KEK Mandalika

Keberadaan UKM Center untuk kenyamanan baik pedagang asongan maupun para wisatawan

MATARAM.lombokjournal.com — Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan areal khusus untuk para pelaku usaha wisata seperti cinderamata menjajakan produknya. Hal ini merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Presiden meminta kita buat toko cinderamata khusus, UKM center untuk yang asongan,” katan Menpar, Jum’at (17/11).

Keberadaan UKM Center, kata Menpar, harus dilakukan demi menjaga kenyamanan para wisatawan kala berkunjung ke Mandalika. Selama ini, banyak dari pedagang asongan, mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak yang mengejar para wisatawan di sekitar Pantai Kuta Mandalika. Kondisi ini, selain terkesan semrawut juga memberikan rasa yang kurang nyaman bagi para wisatawan.

“Kita fasilitasi, kita sediakan tempatnya,” katanya.

Menurut Arief, dengan adanya UKM Center, para pedagang asongan bisa lebih nyaman berdagang dan juga diharap meningkatkan omset mereka. Selain itu, dari sisi estetika maupun kebersihan juga akan lebih terjaga.

Arief juga meminta agar produk cinderamata yang ditawarkan memiliki ragam yang berbeda. Diferensiasi produk, kata dia, semakin menambah pilihan bagi wisatawan dalam membeli cinderamata.

“Satu desa satu produk. Nanti harus atur manajemen produknya, tidak semua jual kaos tapi produk lain juga,”

AYA

BACA JUGA: Jokowi Minta Agar KEK Mandalikan Jadi Destinasi Prioritas




Jokowi Minta KEK Mandalika Jadi Destinasi Prioritas

Pemda Siapkan 15 hektar untuk pembangunan homestay, untuk gerakkan ekonomi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta sepuluh destinasi prioritas dikerucutkan lagi menjadi empat destinasi prioritas, guna mempercepat proses pengembang sektor pariwisata Indonesia. Terpilihlah nama Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, dan KEK Mandalika.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Jum’at (17/11), KEK Mandalika menjadi salah satu yang menjadi prioritas utama. Dengan begitu, pengembangan secara intensif terus dilakukan di kawasan yang digadang-gadang akan menjadi the Next Nusa Dua tersebut.

Tak hanya terpaku pada pengembangan dalam kawasan yang menjadi tanggung jawab PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selalu pengelola kawasan, Arief menilai, penyiapan masyarakat di sekitar kawasan juga menjadi perhatian.

“Poin utama, Pak Presiden minta siapkan dulu masyarakatnya, saya diminta buat SOP bagaimana kelola homestay dan juga penyiapan UKM center,” katanya.

Menurut Arief, Pemerintah Daerah telah menyiapkan lahan seluas 15 hektar untuk pembangunan homestay di sekitar kawasan Mandalika. Ia merinci, satu hektar bisa terbangun sedikitnya 70 homestay dan diyakini bisa menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat mengingat saat ini Lombok sudah menjadi destinasi utama wisatawan untuk berlibur.

Menpar menjelaskan, konsep pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat merupakan hal yang sedang digencarkan pemerintah. Arief mencontohkan kawasan Sanur di Bali yang sudah lebih dahulu berhasil mengembangkan model pengembangan pariwisata berbasis kemasyarakatan seperti ini.

“Mungkin (Sanur) bisa juga diadopsi di sini (Lombok),” katanya.

AYA

BACA JUGA: Pedagang Asongan akan Dipusat Di UKM Center Di Kawasan KEK Mandalika




NTB Ikut Festival Indonesia Di Moskow

Rusia memiliki  potensi wisatawan mancanegara (wisman) besar, namun belum tergarap maksimal

M Faozal (Foto: AYA/Lombok Journal)

MATARAM.lombokjournal.com  — Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, Rusia menjadi salah satu negara yang menjadi perhatian bagi NTB dalam sektor pariwisata.

Menurut Faozal, Rusia merupakan negara dengan potensi wisatawan mancanegara (wisman) besar, namun belum tergarap secara maksimal, termasuk di NTB.

“Pasar Rusia kan belum pernah kita dengar, tapi ini sedang kita upayakan ke sana,” ujar Faozal usai bertemu Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow-Rusia, Lasro Simbolon di Mataram, NTB, Rabu (8/11).

Faozal menyampaikan, jumlah warga Rusia yang berplesiran ke luar negeri pada 2016 mencapai 20 juta. Angka ini tentu sangat besar. Namun, sayangnya jumlah ini belum begitu maksimal ke Indonesia, dan juga NTB.

“Turis Rusia yang ke Indonesia baru sekitar 90 ribu kalau ke NTB jelas masih minim,”ungkapnya

Rencananya, NTB akan ikut dalam Festival Indonesia di Moskow, Rusia pada 3-5 Agustus 2018. Pagelaran Festival Indonesia di Moskow, lanjut Faozal, merupakan momentum yang tepat untuk semakin mengenalkan NTB kepada warga Rusia.

“Di festival itu nanti akan promosikan NTB, ya Kita optimistis jumlah turis Rusia bisa meningkat 50 persen nanti,” pungkasnya.

AYA

BACA JUGA : Rusia Jadi Pasar Potensial Pariwisata NTB




Rusia Jadi Pasar Potensial Pariwisata NTB

Bali bersama Lombok dan Jogja menjadi tujuan utama para turis Rusia saat bertandang ke Indonesia.

MATARAM.lombokjournal.com — Pasar pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok akan lebih agresif menyasar Rusia. Hal ini dikatakan Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow-Rusia, Lasro Simbolon saat berkunjung ke Lombok, NTB, Rabu (8/11).

“Pesona pariwisata NTB yang kaya dan beragam semakin dikenal dan diminati di berbagai negara, termasuk di kalangan masyarakat Rusia,” ungkapnya setelah bertemu Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin di Kantor Gubernur NTB, Rabu (8/11).

Ia menyatakan , NTB memiliki kualitas kekuatan pariwisata yang luar biasa. Namun, persoalan yang menjadi kendala utama berada di sisi promosi.

“Kita masih terkendala promosi,” kata Lasro.

Lasro menjelaskan, Bali bersama Lombok dan Jogja menjadi tujuan utama para turis Rusia saat bertandang ke Indonesia.

“Kita akan garap dan dukung program pemerintah yang mendukung pariwisata dan termasuk sepuluh destinasi baru,” lanjutnya.

Lasro juga mengundang NTB untuk ikut mempromosikan sektor pariwisata dalam Festival Indonesia di Moskow pada 3-5 Agustus 2018.

Wakil Gubernur Muhammad Amin menyambut baik dan mendukung penuh undangan Festival Indonesia di Moskow pada 2018.

“Ini tantangan bagi NTB untuk memperluas jaringan dan promosi pariwisata NTB di Rusia,” kata Amin.

Amin mengungkapkan, NTB dengan berbagai keunggulan pariwisata yang didukung  potensi alam, k budaya, serta kulinernya yang sudah diakui dunia.

Terlebih dengan keberhasilan meraih World Best Halal Tourism dan Best Halal Honeymoon Destination, NTB menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang dilirik berbagai event pariwisata berskala Internasional, seperti Festival Indonesia di Moskow 2018 mendatang.

AYA

BACA JUGA: NTB Ikut Festival Indonesia Di Moskow




Pesona Wisata NTB Memikat Uni Eropa, 15 Konsulat Kunjungi Lombok

NTB merupakan daerah tujuan ketiga bagi para turis Eropa, setelah Jawa dan Bali.

MATARAM.lombokjournal.com — Mengaku kagum dan terpikat dengan pesona destinasi wisata NTB, hari Senin (25/10-2017) sebanyak 15 konsulat yang mewakili 30 negara Uni Eropa datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Para konsulat yang mengaku merasa penasaran akan keunikan pariwisata lombok sumbawa itu, diterima resmi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh. Amin, SH M.Si didampingi,Kapolda NTB, Danlanal, Danlanud, Danrem 162 Wirabhakti, Kakannwil Imigrasi, Badan Promosi Pariwisata NTB serta jajaran pejabat Pemprov NTB di ruang rapat utama kantor Gubernur NTB di Mataram.

Rombongan konsulat Uni Eropa yang dipimpin Minister/Deputy Head of Delegation Chair EU Consular Group, Charles Michel Geurts, mengaku senang sekali dapat hadir di Lombok berasama 15 perwakilan negara Eropa, mewakili 30 negara uni Eropa.

Diantaranya berasal dari Belgia, Bulgaria, Finlandia, Spanyol, Kroasia, Italia,Belanda, Polandia, Portugal, Swedia, Jerman, Republik Slovakia dan Inggris.

Charles Michel Guerts mengaku gembira jika 500 juta orang di 30 negara itu bisa datang ke Lombok.

Ia mengungkapkan, NTB merupakan daerah tujuan ketiga bagi para turis Eropa, setelah Jawa dan Bali. Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemprov NTB segera membuka rute penerbangan internasional langsung ke Lombok.

Sehingga Lombok bisa menjadi tujuan utama para wisatawan mancanegara, tanpa harus singgah terlebih dahulu di daerah lain.

Ia dan Rombongan mengunjungi Lombok, untuk melakukan pendekatan otoritas lokal, terkait kekonsuleran sekaligus guna melihat secara lebih dekat potensi wisata di Provinsi Seribu Masjid ini.

Atas tingginya ketertarikan akan pesona lombok, ia dan perwakilan semua negara yang hadir mengaku telah turut mempromosikan Lombok di negaranya.

” Kami sudah mempublish di web travel advice tentang pesona lombok,”tuturnya.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan warga negaranya, Charles mengaku concern memperhatikan “nasib” warga negaranya, saat berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Untuk itu, kesempatan bertatap muka langsung dengan para pemangku kebijakan di NTB itu ia kemudian mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak Pemprov NTB, untuk menggali informasi.

Berbagai isu lokal di daerah, permasalahan bidang imigrasi, keamanan, termasuk mengenai jaminan, fasilitas, alur pelayanan kesehatan bagi turis saat berkunjung ke NTB dilontarkan para konsulat kepada pihak terkait.

“Kami ingin tau apa yang harus dilakukan, kemana dan siapa yang harus dihubungi jika ada warga negara kami yang sakit, termasuk jika terjadi masalah di tempat wisata, termasuk jika terjadi masalah hukum dan keimigrasian yang mengaitkan warga negaranya.

Dengan peningkatan jumlah kunjungan warga negara kami ke Indonesia, sekitar 20-30%, maka kami semakin dituntut untuk bekerja keras melindungi warga negara kami, jelas Charles, seraya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat pemerintah provinsi NTB atas kunker rombongannya itu.

Kesempatan baik itu dimanfaatkan oleh Wagub untuk mengundang investor dari negara Uni Eropa, berinvestasi di Lombok dan Sumbawa.

“Kami ingin lebih banyak menarik investastor, baik dalam bidang pertanian, peternakan termasuk sektor pariwisata,” kata Wagub.

Wagub menyamaikan, NTB punya zona ekonomi khusus, yang hari Jumat (20/10) kemarin diresmikan Presiden RI Joko Widodo. KEK Mandalika rencananya akan menyerap 58 ribu tenaga kerja dan sudah menyerap investasi di sektor perhotelan hingga Rp13,1 triliun itu.

“Silahkan ceritakan yang baik-baik tentang NTB di negara anda, jangan khawatir untuk berkunjung ke indonesia, ke Lombok dan Sumbawa, karena Stabilitas politik dan keamanan di daerah kami ini terjamin,” ujar Wagub spontan kepada tamu-tamu asingnya itu.

Di hadapan seluruh delegasi, Wagub menjelaskan bahwa saat ini NTB sedang giat-giatnya mengembangkan potensi pariwisata, yang sepanjang triwulan II tahun 2017, tumbuh sebesar 6%. ”

Potensi pariwisata terus kami kembangkan dengan tujuan meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke NTB tahun 2017, dengan target 3.5 juta turis, terdiri dari 2 juta wisatawan nusantara dan 1,5 juta wisatawan mancanegara”, jelas Wagub. Pencapaian target itu, lanjutnya diharapkan dapat memberi kontribusi 10% dari target pariwisata nasional.

Melihat potensi pariwisata yang dimilki NTB, Wagub mengungkapkan keoptimisannya NTB bisa memenuhi target yang telah ditetapkan, disertai berbagai ikhtiar demi mendukung tercapainya target tersebut.

“Pemenuhan berbagai infrastruktur dasar, termasuk sarana dan prasarana untuk menunjang industri pariwisata terus dilakukan. Berbagai bentuk promosi, baik di dalam maupun luar negeri juga makin digalakkan,”ujarnya.

Namun demikian, berbagai upaya promosi perlu didukung dengan terus mempertahankan keamanan yang kondusif ini, serta memperkuat kelancaran transportasi. Termasuk kuantitas rute penerbangan langsung dari daerah lain di Indonesia maupun dari mancanegara ke Lombok Internasional Airport (LIA).

AYA