Event Bau Nyale Dimulai 20 Februari

Akan dimeriahkan dengan pawai budaya, seminar kelautan dan pariwisata, pameran budaya, lomba kuliner, dan Mandalika Fashion

MATARAM.lombokjournal.com —  Festival Bau Nyale 2018 yang akan diselenggarakan di Pantai Seger, Kabupaten Lombok Tengah, 6-7 Maret,. akan dimeriahkan  delapan kegiatan.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB ) melalui Dinas Pariwisata NTB, antara lain akan menyelenggarakan pawai budaya, seminar kelautan dan pariwisata, pameran budaya, lomba kuliner, dan Mandalika Fashion.

“Total Acara yang akan memeriahkan event Bau nyale nantinya sebanyak 12 kegiatan ini yang akan dimulai dari tanggal 20 Februari 2018 ,” ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Kamis  (25 /01)

Puncaknya tanggal 6-7 Maret, di pantai Seger, masyarakat secara massal berburu cacing Nyale.

Penetapan tanggal Festival Bau Nyale tahun ini berdasarkan musyawarah Sangkep Warige—ketua suku adat, yang dilaksanakan terbuka di Pantai Seger.

Seperti diketahui, Bau Nyale diadakan setiap tahun pada hari ke 20 bulan ke 10 dalam Kalender Suku Sasak tiap tahunnya.

‘Bau’ dalam bahasa Lombok berarti menangkap, dan ‘Nyale’ adalah sejenis cacing laut yang muncul sekali setahun. Makhluk tersebut juga dipercaya sebagai penampakan Putri Mandalika.

Bau Nyale menjadi meriah karena masyarakat lokal sudah lama menanti kemunculan cacing laut tersebut.

AYA

BACA JUGA : Festival Indonesia, Dorong Pemasaran Event Daerah

 

 

 

 

 

 




Frekuensi Penerbangan Kuala Lumpur-Lombok Bertambah Di Awal 2018

Penambahan rute penerbangan diharapkan meningkatkan ekonomi serta jumlah wisatawan asing di  Provinsi Nusa Tenggara Barat

PRAYA.lombokjournal.com — Rute perdana AirAsia Indonesia Kuala Lumpur menuju Lombok nomor penerbangan AK 304  tiba di Lombok International Airport pada pukul 10.000 WITA dengan jumlah penumpang 131 Orang yang membawa 91 wisatawan asing dari Malaysia, China, Finlandia, Chile, Spanyol, Maldives dan New Zealand.

Ini berarti, ada penambahan frekuensi penerbangan. Sebelumnya, penerbangan Kuala Lumpur menuju Lombok sudah ada dengan frekuensi 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 11.45 WITA dengan nomor penerbangan AK 308 dam pukul 18.45 WITA.

“Saat ini di Lombok International Airport sudah 3 flight dalam sehari,” ujar General Manager I Gusti Ngurah Ardita

Penyambutan penumpang Kuala Lumpur–Lombok dilakukan di pintu kedatangan internasional. Kegiatan penyambutan ini dimulai dengan pengalungan kain songket kepada seluruh penumpang, berserta awak kabin AirAsia nomor AK 304  oleh General Manager I Gusti Ngurah Ardita, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan jajaran manajemen Lombok International Airport.

Menurut Ardita, diharapkan dengan penambahan rute penerbangan ini meningkatkan ekonomi dan pariwisata serta jumlah wisatawan asing di  Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Seorang wisatawan asal Amerika mengaku, kedua kalinya mengunjungi Lombok. “Penduduknya sangat ramah dan lautnya sangat indah seperti surfing di Kuta. Hal itu yang membuat saya kembali lagi ke Lombok dari USA. Saya juga suka nasi goreng disini,” ujar Chris wisatawan USA

AYA




Sempat Alot, Pembayaran Lahan Sampah Terawangan Akhirnya Rampung

Adanya tempat pembuasan sampah diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan sampah Di Terawangan

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com –– Proses pembebasan lahan sampah di Gili Trawangan akhirnya rampung. Hal itu seiring ditandatanganinya pembayaran jual beli antara Pemkab Lombok Utara dan pemilik lahan, Kamis (28/12).

“Lahan seluas 60 are itu kita beli dengan anggaran Rp 4,6 miliar.  Angka ini lebih rendah dari anggaran yang disiapkan pemda sebesar Rp 6 miliar, yang bersumber dari APBDP 2017, ” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Lombok Utara. H Rusdi.

Rusdi menambahkan, proses pembebasan lahan Sampah di Terawangan terbilang alot. Salah satu faktornya karena perbedaan harga tanah di daratan dan di pulau (Terawangan-red).

“Sisa dari anggaran sebesar Rp. 6 miliar itu secara otomatis dikembalikan ke daerah dan menjadi SILPA,” tegasnya.

Dikatakan Rusdi, ketersediaan lahan di Terawangan sebagai syarat bagi pemerintah pusat untuk merealisasikan anggaran sarana prasarana TPST dan IPAL di Terawangan pada 2018 mendatang.

Sementara saat ditanya terkait besaran anggaran yang akan dialokasikan pemerintah pusat, Rusdi mengaku pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya.

“Kami belum tau berapa besarannya. Kita tunggu saja,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Gili Indah, H. M. Taufik, berharap dengan adanya TPST itu diharapkan bisa menjadi solusi terhadap permasalahan sampah Di Terawangan.

“Persoalan sampah masih menjadi PR pemerintah daerah, khusuanya di tiga gili. Semoga dengan ini persoalan tersebut bisa teratasi,” cetusnya.

DNU

 




Libur Natal, Jumlah Penumpang Di Lombok International Airport (LIA) Capai 77 Ribu

Pertanda baik, masih banyak wisatawan yang memilih liburan ke Lombok

Suasana LIA di musim Libur

PRAYA.lombokjournal.com -– Jumlah penumpang hingga H-1 (Minggu, 24/12) untuk arus liburan, dari tanggal 18 hingga 24 Desember 2017, sebanyak 77.757 pax. Sedangkan jumlah pesawat tercatat sebanyak 635 sejak dibukanya Posko Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018 di Lobby Lombok International Airport.

Jumlah penumpang pesawat Libur Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru Tahun 2018 itu untuk penerbangan menuju 10 kota yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bima, Sumbawa, Makasar dan Benete untuk domestik serta 2 penerbangan Internasional yaitu Singapura dan Kuala Lumpur.

Pada H-3 tercatat sebanyak 99 pesawat dengan membawa penumpang sebanyak 11.892 pax.

I Gusti Ngurah Ardita, General Manager LIA menuturkan, jika dilihat perbandingan penumpang yang berangkat dari Lombok dengan yang menuju Lombok, penumpang yang berangkat lebih sedikit dari yang datang.

“Hal ini merupakan hal yang baik untuk pariwisata Lombok, masih banyak wisatawan yang berlibur di Pulau Seribu Masjid ini. Kami akan terus meningkatkan fasilitas untuk antisipasi lonjakan penumpang pada arus libur Tahun Baru 2018 nanti,” ujar I Gusti Ngurah Ardita.

AYA




Malam Tahun Baru Dilarang Menyeberang Ke Tiga Gili

Selama 2 sampai 3 hari kedepan NTB akan dihantam angin kencang berkekuatan 45 Km/Jam

MATARAM.lombokjournal.com – Larangan Penyeberangan Malam Hari Ke Tiga Gili Trawangan, Meno dan Air di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada saat malam pergantian Tahun Baru akibat faktor cuaca dan keselamatan pelayaran.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan mengeluarkan Surat Edaran nomor : UM.003/03/12/. KUPP. PMG-17 tentang Larangan Penyeberangan Malam Hari Ke Tiga Gili Trawangan, Meno dan Air di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Terbitnya Surat edaran itu ini sampaikan Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia, Rabu (20 /12)  di Mataram. Pelarangan itu efektif berlaku sejak Minggu (31/12) pada pukul 18.00 Wita.

“Alasan penutupan ini karena pertimbangan cuaca,” ungkapnya

Penutupan aktivitas penyeberangan tersebut dilakukan dari dan menuju tiga Gili yang melalui Pelabuhan Bangsal, Teluk Nare, Teluk Kodek, Nipah, Mentigi, Kecinan dan Senggigi.

“Penutupan ini mulai berlaku Minggu (31/12) pada pukul 18.00 Wita,” terangnya.

Selain menutup aktivitas penyeberangan, dalam surat edarannya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melarang operator pelayaran untuk mengangkut penumpang melebihi kapasitas angkut yang telah diijinkan. Tidak hanya itu, operator pelayaran juga dilarang atau membawa barang berbahaya dan lainnya yang mudah terbakar dan meledak.

“Agar alat-alat keselamatan di atas kapal dilengkapi dalam kondisi baik dan siap pakai,” Pungkasnya

.Sementara itu , Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stamet BIL Praya merilis, selama 2 sampai 3 hari kedepan NTB akan dihantam angin kencang berkekuatan 45 Km/Jam.  Oleh sebab itu, di imbau supaya lebih waspada dan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.

Kepala BMKG Stamet BIL Praya, Ot Oral Sem Wilar menyampaikan, saat ini terpantau sedang terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah Lombok dan Sumbawa bagian barat. Hal itu dipengaruhi kondisi adanya gangguan cuaca di sekitar NTB, yaitu adanya palung tekanan rendah di selatan NTB.

“Ini akan membuat hujan ringan, sedang hingga lebat terpantau di sebagian wilayah sebagian wilayah Lombok Barat, dan Lombok Tengah bagian selatan, ” tuturnya.

Dia memaparkan dampak yang akan terjadi yakni pohon tumbang, sehingga sangat dihimbau kepada masyarakat agar berhati-hati selama beraktifitas di luar. Waspadai akibat adanya angin kencang. “Potensi ini masih harus diwaspadai hingga 2-3 hari kedepan,” kata dia.

Dia mengaku, laporan ini berdasarkan hasil pengamatan permukaan BMKG BIL Praya.

AYA




Hotel Golden Palace Buka Merak Resto, Suguhkan Menu Nusantara

Hotel Golden Palace manjakan tamu dengan suguhan menu dari Sabang sampai Merauke

Teddy Sanyota dan Ernanda Dewabroto

MATARAM.lombokjournal.com —  Hotel Golden Palace  Lombok memanjakan Tamunya dengan membuka ‘Merak Resto’ yang menyuguhkan menu masakan nusantara .

Pembukaan restoran itu merupakan inovasi untuk menarik para wisatawan yang akan datang ke Lombok.

Hal ini disampaikan Direktur PT Golden Falm Surya Tama Teddy Sanyoto saat membuka Restoran Merak Resto, Senin (18/12).

Resto ini menyajikan menu nusantara dari Sabang sampai Marauke. “Khusus menu Lombok contohnya, ada ares dan ayam taliwang,” terangnya.

Dengan membuka Resto dengan menu nusantara akan mengenalkan ke dunia, di Indonesia ini memiliki banyak makanan khas di masing- masing daerah.

Teddy berharap, wisatawan tidak bosan datang ke NTB khususnya ke daerah Lombok.

AYA (*)




Jelang Natal Tahun Baru, Hotel Di Mataram Masih Belum full booking

Tidak seperti tahun lalu dua minggu menjelang tahun baru  tingkat booking belum mencapai 100 persen.

Ernanda Dewobroto

MATARAM.lombokjournal.com —  Libur Natal dan Tahun Baru sudah dekat, namun belum memberikan dampak. Sejumlah penginapan dan hotel di Kota Mataram, malah terlihat masih sepi.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram ( AHM ) yang juga General manager Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Dewobroto, menyammpaikan itu di Mataram, Senin (18/12) saat meresmikan grand opening Merak Rsto 18/12

Tingkat booking kamar hotel di Kota Mataram diperkirakan baru mencapai 70 persen. Namun Asosiasi Hotel Mataram (AHM) mengaku optimis semua hotel akan full booking.

Tahun ini, booking kamar hotel tahun ini dirasakan berbeda dibandingkan tahun lalu. Dua minggu menjelang tahun baru 2018, tingkat booking belum mencapai 100 persen. Hotel Golden Palace sendiri baru mencapai 70 persen.

“Memang sdah mulai ramai, tapi tidak seperti tahun lalu,” ungkapnya.

Penurunan booking kamar di hotel Kota Mataram diduga dampak dari erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu. Kini pihak hotel menyediakan beragam paket libur natal dan tahun baru yang menarik.

“Adanya Erupsi Gunung Agung di Bali beberapa saat lalu juga memberika  pengaruh ” terangnya

Ernanda mengaku, biasanya tingkat booking kamar akan naik ketika menjelang hari H (Natal dan tahun baru). Saat itu akan banyak wisatawan yang datang menikmati leisure ke Lombok.

Meski baru mencapai 70 persen, ia menegaskan hal tersebut tak berarti kunjungan akhir tahun sepi.

Last minute booking di kota biasanya banyak,” tegasnya.

Di antara kamar yangdibooking, Deluxe room lebih dominan dibooking.

“Booking ini masih terus bergerak dan akan bertambah,” pungkasnya

AYA (*)




Dermaga Sandar Pantai Pink, Memang Untuk Wisatawan

Pembangunan Dermaga Sandar di Pantai Pink, mendapat respon positif dari pelaku jasa wisata

MATARAM.lombokjournal.com —  Di tengah pro-kontra pembangunan dermaga Pantai Pink, Tanjung Luar, Lombok Timur, pelaku jasa wisata menilai adanya dermaga akan memudahkan wisatawan menikmati kawasan wisata pantai pink dari jalur laut.

Selain itu, keberadaan dermaga tersebut akan meningkatkan manfaat ekonomi  ikutan lainnya. Kalangan pelaku jasa pariwisata dan pihak pendukung pembangunan dermaga tersebut mengirimkan pers release untuk kalangan media, Sabtu (15 /12)

Menanggapi pihak kontra, yang menyoroti terganggunya estetika kawasan pantai pink yang eksotik. Kepala Desa Tanjung Luar, Mukti Ali menyayangkan penolakan  pembangunan dermaga sandar. “Yang menolak itu, bisa jadi tidak cukup referensi  faham terhadap laut,  yang tidak tahu pantai pink,” ujarnya .

Menurutnya sebagai warga Tanjung Luar, ia sangat tahu persis medan dan geografi Pantai Pink yang  butuh dermaga sandar. “Apalagi aktivitas kunjungan wisatawan dipantai pink melonjak,” kata Mukti Ali.

Sebagai komponen warga Ttanjung Luar, Mukti Ali justru  mengapresiasi Pemprov NTB yang punya atensi  terhadap Lombok Timur terhadap pengembangan sarana pariwisata di pantai pink.

“Saya berkepentingan, karena mayoritas boatman pengantar tamu berasal dari Desa Tanjung Luar,  malahan kami sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk mendukung wisata pantai pink,”  katanya.

Hal senada disuarakan Ketua Kelompok Pemuda Sadar Wisata atau  PokDarWis Tanjung Luar, Lalu Muh. Dalil dan Ketua Boatman Tanjung Luar – Pink, Muhammad . Sebagai pelaku wisata di Pantai Pink  berharap agar pembangunan dermaga tersebut cepat selesa. Dermaga sandar itu dinilai sangat bermanfaat bagi boatman.

Pada musim air surut, pelaku wisata mengaku kesulitan membawa tamu atau wisatawan sampai ke tepi pantai karna terhalang batu dan karang laut.   Mereka harus turun dan mendorong sampan ke darat bersama wisatawan. Ceritanya, tak jarang tamu yg ikut mendorong atau turun terpeleset di atas batu dan jatuh menimpa karang.

Ketua PokDarWis Tanjung Luar, Lalu Moh Dalil merasa heran munculnya  penolakan pembangunan dermaga sandar. “Program yang baik dan  bagus kok ditolak,” katanya, sebab manfaatnya sangat besar untuk kemajuan pariwisata di wilayah selatan Lotim.

Kelompok Tani Hutan (Pengelola areal publik pantai pink), Turmuzi mengatakan, pembangunan dermaga Jetty itu dinilainya sangat relevan. Khususnya, kebutuhan kelompok tani hutan Pink Lestari selaku pengelola are publik Pantai Pink yang dipercaya pemerintah melalui kemitraan dengan KPH Renjani Timur.

AYA




Hijab Run di Kota Tua Ampenan

Arti ‘hijab run’ untuk menegaskan, walaupun wanita berhijab ruang geraknya tidak dibatasi

Hj. Samsiyah

MATARAM.lombokjournal.com –  Hijab Run 2017 ajang yang baru pertama kali digelar DInas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Tua Ampenan, Minggu (10/12) diikuti ribuan hijabers dari Mataram dan juga sejumlah wilayah di Pulau Lombok.

Selain berlari mengelilingi sejumlah destinasi sejarah, peserta juga disuguhkan makanan khas dari Pulau Lombok.

Hj. Samsiyah selaku Ketua BKOW (Badan Koordinasi organisasi Wanita) NTB yang saat itu melepas Para peserta menyatakan, ajang ini sangat bagus. Di iajang ini dikenalkan wisata di Kota Tua Ampenan, dan para peserta disuguhkan kuliner khas Pulau Lombok.

Diharapkan, acara ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan wisata di Pulau Lombok, khususnya Kota Tua Ampenan yang merupakan Lokasi Acara.

Andri Prasetyo, panitia penyelenggara dari jawara indonesia menyatakan, kegiatan Hijab Run ini merupakan salah satu dari Rangkaian HUT NTB yang ke – 59 pada 17 Desember mendatang.

“Hijab Run ini merupakan kegiatan yang memiliki arti, walaupun wanita menggunakan hijab, tidak berarti ruang geraknya bisa dibatasi” terangnya

Andy menjelqskan, secara tehnis rute yang akan dilalui para hjaber ini melewati Kampung Banjar, Kampung Arab dan Kampumg Cina, di setiap titik akan disambut dengan Barongsai dan Gendang Beleq.

“Peserta akan disambut dgn budaya di tiap-tiap  wilayah yang dilewati,” ujarnya

Jarak yang akan ditempuh para peserta sepanjang 3 km. “Cuma 3 km kok, kan kegiatan ini selain Tujuannya untuk berolahraga juga untuk berwisata yang disetiap titik akan ada zonasi spot untuk berfoto,” Kata Andy

AYA.




Penutupan Bandara Menurunkan Kunjungan Wisatawan

Terhambatnya konektivitas, mengakibatkan tingkat okupansi hotel menurun ke angka 42 persen.

Faozal

MATARAM.lombokjournal.com – Penutupan bandara dan pembatalan sejumlah penerbangan selama sepekan terakhir berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan.

“80 persen turis ke NTB menggunakan penerbangan, yang dihantam dulu oleh erupsi, tidak bisa terbang, baik internasional dan domestik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal,  Swenin (4/12)

dIcontohkannya, maskapai AirAsia rute Lombok-Kuala Lumpur yang sempat berhenti beroperasi dalam sepekan, menghambat perjalanan 3 ribu penumpang.

Terhambatnya konektivitas, mengakibatkan tingkat okupansi hotel menurun hingga ke angka 42 persen.

Hal ini cukup miris mengingat akhir tahun merupakan masa puncak kunjungan wisatawan. Faozal menjelaskan, pembatalan pemesanan kamar juga diikuti pembatalan perjalanan wisata yang bersifat rombongan besar.

Faozal bersyukur, dalam tiga hari terakhir kondisi di Bandara Internasional Lombok sudah kembali normal, meskipun tidak langsung berdampak signifikan lantaran masih belum lama beroperasi normal.

“Tapi secara umum berwisata di Lombok tidak ada masalah, aman-aman saja,” pungkasnya.

AYA